Anda di halaman 1dari 8

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Untuk menunjang pengembangan daya nalarnya, mahasiswa biasanya dilibatkan dalam praktik menulis ilmiah, yang harus didukung oleh referensi yang memadai. Untuk hal ini, mereka wajib membaca bahan-bahan rujukan secara kritis. Maka para mahasiswa peserta dilibatkan dalam kegiatan yang mendukung berkembangnya pemahaman tentang membaca kritis, dan kemudian dilibatkan dalam praktik membaca kritis tulisan/artikel ilmiah, tulisan/artikel populer, dan buku ilmiah, serta bahan-bahan yang tersaji dalam internet. Produk dari praktik membaca kritis ini adalah rangkaian bahan yang dibaca dan komentar kritis mahasiswa terhadap gagasan dan konsep dalam bacaan terkait, dan kutipankutipan yang relevan.

B. Rumusan Masalah a. Kiat Praktis Menarik dan Menemukan bahan-bahan dalam jaringan internet b. Memilih dan mengevaluasi bahan-bahan dalam jaringan internet untuk bahan menulis c. Menentukan isi atau gagasan penting dalam bahan-bahan yang tersedia dalam jaringan internet d. Memanfaatkan secara kritis dalam jaringan internet untuk menulis

C. Tujuan Untuk mengetahui kiat praktis dan cara menemukan bahan-bahan dalam jaringan internet serta memanfaatkan secara kritis dalam jaringan internet untuk menulis

BAB II PEMBAHASAN

Membaca Kritis Bahan-bahan yang tersaji dalam jaringan internet (Interconnected Network) Untuk Menulis Membaca kritis adalah membaca dengan menggunakan pikiran dan perasaan secara kritis untuk menemukan dan mengembangkan suatu konsep dengan jalan membandiingkan isi teks sastra yang dibaca dengan pengetahuan, pengalaman serta realitas lain yang diketahui pembaca untuk memberikan identifikasi, perbandingan, penyimpulan dan penilai. Salah satu tuntutan terhadap mahasiswa yang tidak bisa dihindari adalah kemampuan untuk membaca kritis semua literatur baik yang diwajibkan untuk mata kuliah maupun literatur-literatur lain. Kemampuan ini merupakan modal dasar bagi mahasiswa dalam melakukan kegiatan-kegiatan akademisnya. Tidak ada resep mujarab bagi semua mahasiswa untuk meningkatkan kemampuan membaca kritis mereka, karena setiap mahasiswa harus

mengembangkan sendiri strategi ataupun metode-metode untuk membaca kritis. Tetapi, beberapa pertanyaan berikut ini (yang harus diajukan mahasiswa kepada diri sendiri setiap kali membaca sebuah literatur) mungkin bisa menolong mahasiswa untuk mulai mengembangkan kemampuan membaca kritis mereka. Ada berbagai ragam membaca kritis bergantung pada jenis informasi seperti apa yang kita inginkan. 1. Membaca cepat/sekilas untuk mencari topik Kadang-kadang kita membaca bukan untuk mencari informasi yang rinci. Kita hanya ingin mengetahui secara umum apa yang dibicarakan dalam tulisan yang kita baca. Kita bisa membaca tulisan dengan cepat dari awal sampai akhir, sehingga kita mendapatkan ide tentang topik tulisan yang kita baca.

2. Membaca cepat untuk informasi khusus Membaca cepat juga bisa dilakukan dengan hanya memperhatikan pada bagian-bagian yang kita inginkan saja untuk mendapatkan informasi khusus dari sebuah tulisan. 3. Membaca teliti untuk informasi rinci Untuk mendapatkan informasi rinci tentang suatu hal, maka kegiatan difokuskan pada bagian yang mengandung informasi secara rinci sampai kita benar-benar memahami informasi yang ingin kita dapatkan.

A. Kiat Praktis Menarik dan Menemukan bahan-bahan dalam jaringan internet Untuk menemukan bahan-bahan dalam jaringan internet, kita bisa memanfaatkan website yang berkaitan dengan bidang tertentu. Dalam dunia internet, banyak website yang bias kita manfaatkan mencari infofmasi terkait dengan topic yang kita inginkan. Contoh website yang paling umum digunakan sekarang ini adalah www.google.com yang hampir semua informasi yang kita cari dapat dengan mudah kita dapatkan dalam situs tersebut.

B. Memilih dan mengevaluasi bahan-bahan dalam jaringan internet untuk bahan menulis Meskipun internet menyediakan hampir semua informasi yang kita cari, namun tidak semua informasi tersebut benar atau relevan. Kita perlu memilih dan mengevaluasi apakah bahan tersebut kita perlukan dan relevan dengan apa yang kita bahas. 1. Menentukan isi atau gagasan penting dalam bahan-bahan yang tersedia dalam jaringan internet. 2. Memanfaatkan secara kritis bahan-bahan dalam jaringan internet untuk menulis Orang bisa menerbitkan tulisannya dalam internet dengan mudah dan cepat. Ini berbeda dari nformasi yang kita dapatkan dari buku atau artikel. Proses

penerbitan buku atau artikel memerlukan waktu yang panjang karena ada proses penyuntingan sehingga informasi yang dihasilkan juga relative lebih teruji daripada informasi dalam internet.

C. Menentukan isi atau gagasan penting dalam bahan-bahan yang tersedia dalam jaringan internet Berikut langkah-langkah yang harus kita lakukan dalam menemukan gagasan-gagasan penting: (a) membaca bacaan secara keseluruhan; (b) mencari letak pokok-pokok kalimat bacaan tersebut; (c) menentukan paragraf deduktif , induktif, dan campuran.; (d) jika deduktif, gagasan utamanya berada pada awal paragraf, tapi jika induktif, paragraf utamanya berada pada akhir paragraf.

D. Memanfaatkan secara kritis dalam jaringan internet untuk menulis Tidak ada waktu yang tepat untuk memulai menulis. Artinya kapan pun seseorang dapat melakukannya. Salah satu kiat yang ditawarkan oleh David Nunan (1991: 86-990), yaitu konsep pengembangan keterampilan menulis yang meliputi : 1. perbedaan antara bahasa lisan dan bahasa tulis. 2. menulis sebagai proses dan menulis sebagai produk 3. struktur generik wacana tulis 4. perbedaan antara penulis terampil dan penulis tidak terampil 5. penerapan keterampilan menulis dalam pembelajaran Kita harus bersikap kritis terhadap bahan-bahan yang kita dapatkan dari internet karena banyak bahan yang mengandung pernyataan atau pendapat yang mungkin belum teruji atau belum dibuktikan kebenarannya. Orang bisa menerbitkan tulisannya dalam internet dengan mudah dan cepat. Ini berbeda dari informasi yang kita dapatkan dari buku atau artikel. Proses penerbitan buku atau artikel memerlukan waktu yang panjang karena adanya proses penyuntingan

sehingga informasi yang dihasilkan juga relatif lebih teruji daripada informasi dalam internet. Menulis adalah kegiatan menyusun serta merangkaikan kalimat agar pesan, informasi, serta maksud yang terkandung dalam pikiran, gagasan, dan pendapat penulis dapat disampaikan dengan baik. Untuk itu satu kalimat harus disusun sesuai dengan kaidah gramatika, sehingga mampu mendukung pengertian baik dalam taraf significance maupun dalam taraf value. Kalimat-kalimat yang demikian dapat menggunakan media visual menurut grafologi tertentu. Penguasaan terhadap sistem grafologi, yaitu sistem yang digunakan dalam satu bahasa merupakan kemampuan prasarana yang harus diuasai oleh seorang penulis. Sebagai proses kreatif yang berlangsung secara kognitif, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan tulisan ilmiah, sekurang-kurangnya memuat 4 tahap, yaitu: 1. Tahap Persiapan (prapenulisan) Tahap persiapan adalah ketika seseorang merencanakan,

mengumpulkan dan mencari informasi, merumuskan masalah, menentukan arah dan fokus tulisan, mengolah informasi, menarik tafsiran dan inferensi terhadap realitas yang dihadapinya, berdiskusi, membaca, mengamati dan lain-lain yang akan memperkaya masukan kognitifnya yang akan diproses pada tahap selanjutnya. 2. Tahap Inkubasi Tahap ketika sesorang memproses informasi yang telah dimilikinya, sehingga mengantarkannya pada kemampuan untuk menyelesaikan masalah. 3. Tahap Iluminasi Tahap ketika datangnya inspirasi atau insight, yaitu gagasan yang muncul secara tiba-tiba. 4. Tahap Verifikasi/evaluasi

Apa yang dituliskan sebagai hasil dari tahap iluminasi diperiksa kembali, diseleksi dan disusun sesuai dengan fokus laporan/tulisan yang diinginkan. Langkah-langkah Menulis Akademik a. Merencanakan : mengumpulkan bahan, menentukan tujuan dan bentuk, menentukan pembaca b. Menulis c. Merefleksikan d. Merevisi

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan Membaca kritis adalah membaca dengan menggunakan pikiran dan perasaan secara kritis untuk menemukan dan mengembangkan suatu konsep dengan jalan membandiingkan isi teks sastra yang dibaca dengan pengetahuan, pengalaman serta realitas lain yang diketahui pembaca untuk memberikan identifikasi, perbandingan, penyimpulan dan penilai. Membaca kritis tidak selalu dipakai untuk mencari bahan atau konsep di buku bacaan atau buku refrensi saja, tapi membaca kritis juga bisa diterapkan untuk mencari bahan atau topik pada Internet dengan memilih serta mengevaluasi terlebih dahulu bahan-bahan yang terdapat pada jaringan internet untuk dijadikan bahan menulis.

B. Saran Untuk refrensi penulisan suatu artikel, makalah, dan karya ilmiah tidak selalu diperlukan bahan-bahan yang terdapat di internet, terkadang bahan yang ada di internet tidak benar serta tidak begitu relevan karena Orang bisa

menerbitkan tulisannya dalam internet dengan mudah dan cepat. Ini berbeda dari informasi yang kita dapatkan dari buku atau artikel. Proses penerbitan buku atau artikel memerlukan waktu yang panjang karena ada proses penyuntingan sehingga informasi yang dihasilkan juga relative lebih teruji daripada informasi dalam internet.

DAFTAR PUSTAKA

M. Kumtarto, Niknik. 2007. Cermat dalam Berbahasa Teliti dalam Berpikir : Panduan Pembelajaran Bahasa Indonesia sebagai Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Berbasis Kompetensi di Perguruan Tinggi. Jakarta : Mitra Wacana Mediarawan, P. Suciati dan I.G.A.K.Wadani. 1995. Teori Belajar, Motivasi dan Keterampilan Mengajar. PAU PPAI. Jakarta

Terigan, Henry Guntur. (1992). Membaca : Sebagai suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa.

Anda mungkin juga menyukai