Anda di halaman 1dari 53

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI UNTUK MENINGKATKAN KARYA TULIS ILMIAH DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA SISWA

KELAS VII MTs NW BAGIK PAYUNG TAHUN PELAJARAN 2010/2011

SKRIPSI Oleh :
ISTIHARAH NPM.: 06221020

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP HAMZANWADI SELONG) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MIPA 2010

HALAMAN PENGESAHAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASE LEARNING (PBL) DALAM UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 SIKUR TAHUN PELAJARAN 2010/2011

RAHMATULLAH NPM : 06221036

Menyetujui, Pembimbing I Pembimbing II

MUHAMMAD KHAIRUL WAZNI, M. Pd NIS : 3303021104

Drs. ARTAJAB, M.Pd NIS.

Mengetahui, Ketua Program Studi Pendidikan Biologi

MUHAMMAD KHAIRUL WAZNI, M. Pd NIS : 3303021104

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun Proposal dengan judul Penerapan Model Pembelajaran Problem Base Learning (PBL) Dalam Upaya Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Biologi Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 5 Sikur Tahun Pelajaran 2010/2011 dapat diselesaikan dengan baik. Sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan Alam Nabi Besar Muhammad SAW, yang telah memberikan pencerahan dan membahas kita kepada jalan yang diridhoi Allah SWT. Penulis menyadari bahwa Proposal ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan saran dan bimbingan baik secara langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan penyempurnaan Proposal ini dan menjadi bahan evaluasi penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak Drs. Muh. Suruji selaku Ketua STKIP Hamzanwadi Selong atas kesemaptan yang diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan studi di STKIP Hamzanwadi Selong. 2. Bapak Muhammad Khairul Wazni, M. Pd, selaku Kaprodi sekaligus Pembimbing I 3. Bapak Drs. Artajab, M.Pd, selaku Pembimbing II, yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing dan mengarahkan serta memberi saran dalam penyusunan Proposal ini.

4. Bapak dan Ibu Dosen yang telah berjasa mendidik penulis selama belajar di STKIP Hamzanwadi Selong. 5. Rekan-rekan seperjuangan serta semua pihak yang ikut serta dalam menyelesaikan Proposal ini. Penulis menyadari bahwa pembuatan Proposal ini masih jauh dari kesempurnaan, maka kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak sangat penulis harapkan demi kesempurnaan Proposal ini. Wallohul Muwaffiqu Wal Hadi Ila Syabilirrosyad Wassalamualaikum Wr. Wb.

Pancor, . . . Agustus 2010 Penulis

ABSTRAK ISTIHARAH 2011 : Penerapan model pembelajaran untuk meningkatkan karya tulis ilmiah dan hasil belajar biologi kelas VII MTs. NW Bagik Payung tahun pelajaran 2010/2011 Pembimbing I : M. KHAIRUL WAZNI, M.Pd. Pembimbing II: PURTASIH, M.Pd. Salah satu cara untuk meningkatkan karya tulis ilmiah dan hasil belajar pada siswa adalah dengan cara memperbaiki proses pembelajaran diantaranya denganmenrapkan metode pembelajaran yang dapat menekankan pada keterampilan dan aktivitas siswa untuk menemukan sendiri konsep pengetahuan dalam kegiatan pembelajaran. Metode yang dimaksud adalah metode inkuiri, sehingga penelitian ini bertuiuan untuk mengetahui akibat dari penerapan metode inkuiri dalam meningkatkan karya tulis ilmiah dan hasil belajara biologi pada siswa kelas VII MTs. NW Bagik Payung tahun pelajaran20l020ll. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiridari dua siklus, yang setiap siklusnya terdiri dari empat tahapan yaitu perencarraan, tindakan, observasi, dan refleksi. Adapun instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan dengan menggunakan LKS untuk mengukur kemampuan mebuat karya tulis siswa dan tes untuk mengukur hasil belajar siswa. Hasil penelitian menunjukkan, pada siklus I nilai rala-rata siswa dalam menulis karya ilmiah 19,8 dan itu tergolong cukup, sedangkan rata-rata hasil belajar siswa 64,0 dengan ketuntasan belajar secara klasikal 5A % pada siklus II nilai ratarata siswa dalam menulis karya dalam ilmiah 20,8 dan itu tergolong cukup sedangkan rata-rata hasil belajar siswa 74.4 dengan ketuntasan belajar secara kasikal meningkatkan menjadi 88 %. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan model inkuiri dalam pembelajaran biologi dapat meningkatkan karya tulis ilmiah dan hasil belajar siswa kelas VII MTs. NW Bagik Payung tahun pelajaran 201012011.

MOTTO Segala sesuatu pasti akan berlalu. . . . . .. . . . : . semuanya hanya Persoala waktu............... Lakuakan segala hal sendiri dan jangan berfikir untuk Meminta bantuan orang lain selama kamu mampu........... Tidak ada hal yang sulit selama kita mau dan berusaha mrnjalaninya

Persembahan

skripsi ini kupersembahkan kepada: bunda dan bapak tercinta, suami dan anakku Guntur Reno Richardi tersayang, saudara-saudaraku, semua keluarga dan sahabat-sahabat serta Almamaterku tercinta

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun Proposal dengan judul Penerapan Model Pembelajaran Problem Base Learning (PBL) Dalam Upaya Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Biologi Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 5 Sikur Tahun Pelajaran 2010/2011 dapat diselesaikan dengan baik. Sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan Alam Nabi Besar Muhammad SAW, yang telah memberikan pencerahan dan membahas kita kepada jalan yang diridhoi Allah SWT. Penulis menyadari bahwa Proposal ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan saran dan bimbingan baik secara langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan penyempurnaan Proposal ini dan menjadi bahan evaluasi penulis mengucapkan terima kasih kepada : 6. Bapak Drs. Muh. Suruji selaku Ketua STKIP Hamzanwadi Selong atas kesemaptan yang diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan studi di STKIP Hamzanwadi Selong. 7. Bapak Muhammad Khairul Wazni, M. Pd, selaku Kaprodi sekaligus Pembimbing I 8. Bapak Drs. Artajab, M.Pd, selaku Pembimbing II, yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing dan mengarahkan serta memberi saran dalam penyusunan Proposal ini.

9. Bapak dan Ibu Dosen yang telah berjasa mendidik penulis selama belajar di STKIP Hamzanwadi Selong. 10. Rekan-rekan seperjuangan serta semua pihak yang ikut serta dalam menyelesaikan Proposal ini. Penulis menyadari bahwa pembuatan Proposal ini masih jauh dari kesempurnaan, maka kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak sangat penulis harapkan demi kesempurnaan Proposal ini. Wallohul Muwaffiqu Wal Hadi Ila Syabilirrosyad Wassalamualaikum Wr. Wb.

10

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ............................................................................................................................... ............................................................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................................................................... ............................................................................................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................................................................... ............................................................................................................................... iii ABSTRAK ............................................................................................................................... ............................................................................................................................... iv HALAMAN MOTTO ............................................................................................................................... ............................................................................................................................... v HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................................................................... ............................................................................................................................... vi KATA PENGANTAR ............................................................................................................................... ............................................................................................................................... vii DAFTAR ISI ............................................................................................................................... ............................................................................................................................... viii DAFTAR TABEL

11

............................................................................................................................... ............................................................................................................................... xii DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................................................... ............................................................................................................................... ix BAB I : PENDAHULUAN A................................................................................................... Latar Belakang ...................................................................................................... ...................................................................................................... 1 B................................................................................................... Identifikasi Masalah ...................................................................................................... ...................................................................................................... 4 C................................................................................................... Batasan Masalah ...................................................................................................... ...................................................................................................... 5 D................................................................................................... Rumusan Masalah ...................................................................................................... ...................................................................................................... 5 E................................................................................................... Tujuan Penelitian ...................................................................................................... ...................................................................................................... 5

12

F.................................................................................................... Manfaat Penelitian ...................................................................................................... ...................................................................................................... 6 G................................................................................................... Definisi Operasional ...................................................................................................... ...................................................................................................... 6 BAB II : KAJIAN PUSTAKA A................................................................................................... Model Pembelajaran Inquiri ...................................................................................................... ...................................................................................................... 8 1. Pengertian Model Pembelajaran Inquiri ...................................................................................................... ...................................................................................................... 8 2. Keunggulan Model Pembelajaran Inquiri ...................................................................................................... ...................................................................................................... 9 3. Sintaks Model Pembelajaran Inquiri ...................................................................................................... ...................................................................................................... 10 B................................................................................................... Karya Tulis Ilmiah ...................................................................................................... ...................................................................................................... 12 C................................................................................................... Hasil Belajar

13

...................................................................................................... ...................................................................................................... 13 1. Pengertian Hasil Belajar ...................................................................................................... ...................................................................................................... 13 2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar ...................................................................................................... ...................................................................................................... 15 D................................................................................................... Kerangka Berfikir ...................................................................................................... ...................................................................................................... 18 E................................................................................................... Hipotesis ...................................................................................................... ...................................................................................................... 19 BAB III : METODOLOGI PENELITIAN A................................................................................................... Jenis Penelitian ...................................................................................................... ...................................................................................................... 20 B................................................................................................... Setting Penelitian ...................................................................................................... ...................................................................................................... 20 1. Subyek Penelitian

14

...................................................................................................... ...................................................................................................... 20 2. Obyek Penelitian ...................................................................................................... ...................................................................................................... 20 C. Setting Penelitian ...................................................................................................... ...................................................................................................... 20 D. Rancangan Penelitian ...................................................................................................... ...................................................................................................... 21 E. Instrumen Penelitian ...................................................................................................... ...................................................................................................... 22 F. Uji Coba Instrumen ...................................................................................................... ...................................................................................................... 23 H. Tehnik Pengumpulan Data ...................................................................................................... ...................................................................................................... 26 I. Tehnik Analisa Data ...................................................................................................... ...................................................................................................... 27 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ...................................................................................................... ...................................................................................................... 29

15

B.

Pembahasan ...................................................................................................... ...................................................................................................... 34

BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan ...................................................................................................... ...................................................................................................... 37 B. Saran ...................................................................................................... ...................................................................................................... 37 DAFTAR PUSTAKA

16

DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1. Kriteria Indeks Kesukaran Soal........................................................ 18 Tabel 2. Kriteria Nilai Daya Beda.................................................................... 19

17

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perubahan sosial pada abad ini demikian pesat, sehingga menuntut adanya peningkatan mutu pendidikan yang ditandai dengan diterapkannya berbagai strategi, pendekatan dan metode pembelajaran. Seorang guru yang baik adalah guru yang mempunyai kemampuan menguasai metode mengajar, sehingga guru tidak mungkin lagi memberi ilmu atau sumber ilmu mengajar yang tunggal, akan tetapi murid harus dimotivasi dan diberi kesempatan untuk mencari, menentukan, mempelajari dengan bimbingan guru. Bentuk bimbingan tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan metode yang tepat agar siswa dapat mengerti dan mengetahui serta berbuat secara kreatif melalui bertanya, mengobservasi, mencari, informasi, eksperimen, menyimpulkan dan mengkoordinasikannya (Hamalik, 2003). Upaya peningkatan mutu pendidikan telah dilakukan pemerintah maupun swasta mulai dari jenjang pendidikan dasar sampai jenjang pendidikan tinggi. Usaha- usaha tersebut antara lain pengadaan perpustakaan, laboratorium, penyempurnaan kurikulum serta peningkatan kemampuan guru melalui penataran. Hasil yang dicapai dari usaha- usaha tersebut belum optimal, hal ini ditandai dengan adanya keresahan yang timbul pada masyarakat bahwa mutu lulusan dari berbagai jenjang pendidikan relatif rendah. Sehubungan dengan hal itu, timbul berbagai tanggapan tentang sebab- sebabnya dan jika disimak lebih teliti akan tampak bahwa faktor yang mempengaruhi kurangnya proses dan hasil belajar yang dicapai siswa adalah fasilitas belajar seperti laboratorium dan kualitas guru yang kurang memuaskan. Adapun salah satu faktor tersebut adalah cara atau metode pembelajaran. Untuk mengatasi masalah tersebut, penelitian mencoba menggunakan salah satu metode pembelajaran yaitu metode inquiri. Metode inquiri adalah suatu cara penyampaian pelajaran menekankan suatu yang bersifat mencari kreatif, analisis, argumentasi (ilmiah) dengan

18

menggunakan langkah- langkah tertentu menuju suatu kesimpulan. Pengajaran berdasarkan inquiri adalah suatu strategi yang berpusat pada siswa dimana kelompok siswa inkuiri dibawa kedalam suatu isu atau mencari jawabanjawaban terhadap isi pertanyaan melalui suatu prosedur yang digariskan secara jelas dan struktural. Kelompok model pengajaran ilmiah berangkat pada persengketaan inquiri problem centeres inquiri (Hamalik, 2003). Kelebihan metode inquiri yaitu perkembangan cara berfikir ilmiah, seperi menggali pertanyaan, mencari jawaban dan menyimpulkan atau memproses keterangan yang seluas- luasnya, dapat melatih anak untuk belajar sendiri dengan positif sehingga dapat mengembangkan pendidikan demokrasi. Hasil tentang metode inquiri membuktikan bahwa berhasil meningkatkan kualitas siswa dalam proses pembelajaran terutama pada mata pelajaran biologi (Subki, 2008). Berdasarkan pengalaman dan pengamatan proses pembelajaran biologi di Mts. NW Pringgasela umumnya masih menggunakan pola pendekatan yang bersifat klasikal, guru lebih mendominasi proses pembelajaran dengan metode ceramah dan latihan menjawab soal- soal. Sedangkan siswa hanya duduk mendengar, mencatat, menghafal, dan mengerjakan soal secara individu ditempat duduknya masing- masing. Penyajian materi pelajaran biologi seperti pola diatas dapat menimbulkan gejala kejenuhan dan kebosanan bagi siswa. Hasil dari keadaan tersebut mengakibatkan hasil belajar yang dicapai siswapun merosot khususnya pada mata pelajaran biologi. Karya tulis ilmiah adalah suatu tulisan yang membahas suatu masalah (Djuroto dan Suprijadi, 2003:12). Pembahasan yang dilakukan berdasarkan penyelidikan, pengamatan, pengumpulan data yang didapat dari suatu penelitian. Penelitian ini dari penelitian lapangan, tes laboratorium ataupun kajian pustaka. Menurut Sudjana (2004) karya ilmiah adalah hasil atau produk manusia (biasanya dalam bentuk tulisan sekalipun tidak hanya itu) atas dasar pengetahuan, sikap dan cara berpikir ilmiah. Lebih jauh ditegaskan bahwa kebenaran ilmiah akan diperoleh dengan cara berpikir ilmiah melalui metode ilmiah dengan langkah : merumuskan masalah, mengajukan hipotesis, verifikasi

19

data dan menarik kesimpulan. Semua langkah tersebut identik dengan prosedur siklus pembelajaran yang berbasis pada inkuiri. Jadi karya tulis ilmiah adalah tulisan yang membahas suatu masalah secara sistematis dengan aturan tertentu berdasarkan atas proses serta hasil berpikir ilmiah melalui penelitian. Hasil belajar adalah sesuatu yang diraih siswa dalam pendidikan setelah mengikuti kegiatan belajar selama jangka waktu tertentu. Adapun keberhasilan dari belajar dapat diketahui setelah adanya penilaian yang dikembangkan dengan angka, huruf ataupun simbol. Lebih lanjut dijelaskan bahwa prestasi adalah pendidikan tentang kemajuan siswa dalam segala hal yang dipelajari disekolah yang menyangkut pengetahuan, kecakupan dan keterampilan yang dinyatakan sesudah adanya penilaian (Djamarah, 2002). Pemberian nilai terhadap suatu hasil sangat penting dilakukan karena dari pemberian suatu nilai kita dapat mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan siswa dan bagaimana kedudukan siswa tersebut. Hal ini ditegaskan lebih lanjut bahwa dengan hasil belajar kita dapat mengetahui bagaimana kedudukan siswa dalam kelas, apakah dia pandai, sedang atau kurang. Dan hasil itu dikembangkan dengan angka (Djamarah, 2002). Dan ada juga yang mengatakan bahwa hasil belajar berupa pernyataan dalam bentuk angka dan tingkah laku lebih lanjut dijelaskan bahwa sasaran pertama dari hasil prestasi belajar adalah berupa perubahan tingkah laku yang diharapkan terjadi pada siswa, setelah proses belajar mengajar berlangsung. Tanda yang diberikan pada prestasi tersebut berupa angka atau nilai. Sasaran kedua adalah prestasi guru dalam mengajar dalam bentuk men mengajar berlangsung. Tanda yang diberikan pada prestasi tersebut berupa angka atau nilai. Sasaran kedua adalah prestasi guru dalam mengajar dalam bentuk menyampaikan bahan ajar dengan baik (eljaya dan tabrani, 1994). Jadi, dapat disimpulkan bahwa keberhasilan belajar selain dapat digunakan untuk mengetahui tingkat kemampuan guru dalam mendidik dan mengajar. Jelasnya kemampuan guru, dalam mengajar akan berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar siswa. Untuk mengatasi permasalahan diatas, peneliti mencoba merancang penelitian tindakan kelas (PTK) dengan judul Penerapan Model Pembelajaran

20

Inquiri Untuk Meningkatkan Karya Tulis Ilmiah Dan Hasil Belajar Biologi Pada Siswa Kelas VII di Mts. NW Bagik Payung Tahun Pelajaran 2011/2012. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dan untuk keperluan peneliti sangat perlu mengidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut : 1. Motivasi belajar biologi siswa relatif rendah. Mereka merasa bosan dan tidak tertarik membaca buku teks yang dimiliki. Hal ini merupakan dampak dari pembelajaran konvensional yang lebih menekankan pada penghafalan- penghafan materi dan sebagian dari guru menganggap bahwa dirinya merupakan satu- satunya sumber belajar bagi siswa, sehingga siswa tidak berminat untuk mengkaji lebih lanjut materi- materi yang diberikan guru dan tidak berminat untuk membaca. 2. Siswa sering mengalami kesulitan dalam memahami materi biologi yang diberikan guru. Dari analisis ulangan harian oleh guru pengajar biologi kelas tersebut, didapatkan bahwa rendahnya hasil belajar siswa disebabkan karena siswa tidak mampu menjawab soal- soal ulangan. Dengan demikian dapat diduga bahwa rendahnya hasil belajar biologi siswa salah satunya disebabkan oleh kurang efektifnya proses pembelajaran yang diterapkan oleh para guru. Penyajian materi biologi yang didominasi metode ceramah semata- mata berorientasi kepada materi yang tercantum dalam kurikulum atau buku teks, sehingga bagi siswa belajar biologi tampaknya hanya untuk menghadapi ulangan atau ujian saja dan terlepas dari konsepkonsep yang terkandung di dalamnya yang banyak berhubungan dengan lingkungan sekitar. C. Batasan Masalah Supaya tidak terjadi perluasan masalah dalam penelitian ini, maka perlu adanya pembatasan masalah yaitu : 1. Pembahasan objek penelitian

21

Gejala yang diteliti dalam penelitian ini adalah adanya peningkatan Kemampuan membuat karya ilmiah dan hasil belajar biologi dengan menggunakan model inkuiri. 2. Pembatasan Subjek Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII MTs. NW Bagik Payung Tahun Pelajaran 2011/2012. D. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah Penerapan Model Pembelajaran Inquiri dapat Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Pada Kelas VII di MTs. NW Bagik Payung Tahun Pelajaran 2011/2012? 2. Apakah Penerapan Model Pembelajaran Inquiri dapat Meningkatkan Kemampuan Membuat Karya Tulis Ilmiah Biologi pada Siswa Kelas VII di MTs. NW Bagik Payung Tahun Pelajaran 2011/2012? E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui apakah penerapan model pembelajaran inquiri dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada kelas VII di MTs. NW Bagik Payung Tahun Pelajaran 2010/2011. 2. Untuk mengetahui apakah Penerapan Model Pembelajaran Inquiri dapat Meningkatkan Kemampuan Membuat Karya Tulis Ilmiah Biologi pada Siswa Kelas VII di MTs. NW Bagik Payung Tahun Pelajarn 2011/2012.

F. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Manfaat Teoritis

22

Secara teoritis penelitian ini dapat bermanfaat sebagai berikut : a. sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran biologi melalui penerapan model inkuiri b. Bagi siswa agar dapat meningkatkan karya tulis ilmiah dan hasil belajar pada pelajaran biologi. 2. Manfaat Praktis Secara praktis penelitian ini dapat bermanfaat sebagai berikut : a. Bagi penulis dapat memperoleh pengalaman langsung dalam menerapkan pembelajaran biologi terutama dengan menggunakan model inkuiri b. Bagi siswa terutama sebagai subjek penelitian, diharapkan dapat memperoleh pengalaman langsung mengenai adanya kebebasan dalam belajar biologi secara aktif, kreatif dan menyenangkan melalui kegiatan penyelidikan sesuai perkembangan berpikirnya. G. Definisi Operasional Agar tidak terjadi kesalahpahamaan dalam memahami dan menafsirkan judul penelitian ini maka, penulis perlu membuat definisi operasional : 1. Penerapan maksudnya adalah penggunaan metode pembelajaran yang akan dilakukan dalam penelitian atau tindakan untuk memulai suatu kejadian. (Hamalik, 2003). 2. Inquiri, menurut suchman (Azhar, 1991), inkuiri artinya penyelidikan dan discovery artinya penemuan dengan melalui penyelidikan siswa akhirnya memperoleh suatu penemuan. Karena itu ada metode ini dilaksanakan secara seiring sejalan, maka dalam inkuiri siswa diharapkan pada suatu masalah kemudian diminta untuk mencari jawabannya serta kesimpulannya. Rumusan masalah lainnya menyatakan, pengajaran berdasarkan inkuiri adalah suatu strategi yang berpusat pada siswa atau sekelompok siswa inkuiri kedalam suatu isu atau mencari jawaban-jawaban terhadap isi pertanyaan melalui suatu prosedur yang digariskan secara jelas dan struktural kelompok (Kourilsky, 1987:68). Pengajaran ini berpangkal pada

23

pendekatan inkuiri ialah problem-contered inquiry. Strategi pelaksanaannya dalam kelas adalah discovery-orientered inquiry dan policy-based inquiry. 3. Hasil Belajar, merupakan laporan sebagai bukti terakhir bahwa anak telah memenuhi dan memahami masalah yang dipelajari (Nasution, 1975). Hasil belajar merupakan proses hasil belajar. Pelaku aktif dalam belajar adalah siwa, pelaku aktif pembelajaran adalah guru. Dengan demikian, hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi, yaitu dari sisi siswa, hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat pra-belajar sedangkan dari sisi guru, hasil belajar merupakan saat terselesaikannya bahan pelajaran (Dimyati dan Mudjiono, 2006). 4. Karya Tulis Ilmiah adalah tulisan yang membahas suatu masalah secara sistematis dengan aturan tertentu berdasarkan atas proses serta hasil berpikir ilmiah melalui penelitian. (Djuroto dan Suprijadi, 2003:12).

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran Inquiri 1. Pengertian Model Pembelajaran Inquiri Inquiri berasal dari bahasa inggris Inquiry yang secara harfiah berarti penyelidikan (Mulyasa, 2006). Menurut Carin dan Sund (1975) yang disitasi oleh Mulyasa mengemukakan bahwa inquiry adalah the process of

24

investigating a problem. Sedangkan menurut (Sagala, 2004) yang disitasi oleh iskak metode inquiri merupakan metode pembelajaran yang berupaya menanamkan dasar- dasar berfikir ilmiah pada diri siswa, sehingga dalam proses pembelajaran ini siswa lebih banyak belajar sendiri, mengembangkan kreativitas dalam memecahkan masalah. Siswa benar- benar ditempatkan sebagai subyek yang belajar. Metode inquiri menurut Roestiyah (2001) merupakan suatu teknik atau cara yang dipergunakan guru untuk mengajar di depan kelas, dimana guru membagi tugas meneliti suatu masalah ke kelas. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, dan masing- masing kelompok mendapat tugas tertentu yang harus dikerjakan, kemudian mereka mempelajari, meneliti, atau membahas tugasnya di dalam kelompok. Setelah hasil kerja mereka di dalam kelompok didiskusikan, kemudian dibuat laporan yang tersusun dengan baik. Akhirnya hasil laporan dilaporkan ke sidang pleno, dan terjadilah diskusi secara luas. Dari sidang pleno kesimpulan akan dirumuskan sebagai kelanjutan hasil kerja kelompok. Inquiri yaitu salah satu metode pengajaran dengan cara guru menyuguhkan suatu peristwa kepada siswa yang menimbulkan teka- teki, dan memotivasi siswa untuk mencari pemecahan masalah. http://alhafizh84.wordpress.com/2010/01/30/metode-inquiry/ Perilaku mengajar dengan strategi inquiri juga disebut sebagai model inquiri. Model inquiri merupakan pengajaran yang mengharuskan siswa mengolah pesan, sehingga mereka dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan nilai- nilai. Dalam inquiri siswa dirancang untuk terlibat dalam melakukan inquiri. Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006), model pengajaran inquiri merupakan pengajaran yang terpusat pada siswa. Tujuan utama model inquiri adalah mengembangkan keterampilan intelektual, berfikir kritis dan mampu memecahkan masalah secara ilmiah. Metode inquiri merupakan metode penyelidikan yang melibatkan proses mental dengan kegiatan- kegiatan sebagai berikut, yakni :

25

1. 2. 3. 4. 5. 6.

Mengajukan pertanyaan- pertanyaan tentang fenomena alam Merumuskan masalah yang ditemukan Merumuskan hipotesis Merancang dan melakukan eksperimen Mengumpulkan dan menganalisis data Menarik kesimpulan mengembangkarn sikap ilmiah, yakni obyektif, jujur, hasrat ingin tahu, terbuka, berkemauan, dan bertanggungjawab. (Mulyasa, 2006)

2. Keunggulan Model Pembelajaran Inquiri Metode inquiri adalah metode yang mampu menggiring peserta didik untuk menyadari apa yang telah didapatkan selama belajar. ini memiliki keunggulan, yakni : 1. Dapat membentuk dan mengembangkan konsep dasar kepada siswa, sehingga siswa dapat mengerti tentang konsep dasar ide- ide dengan lebih baik. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi proses belajar yang baru Mendorong siswa untuk berfikir dan bekerja atas inisiatif sendiri, bersifat jujur, obyektif, dan terbuka Mendorong siswa untuk berfikir intuitif dan merumuskan hipotesanya sendiri Memberi kepuasan yang bersifat intrinsik Situasi pembelajaran lebih menggairahkan Dapat mengembangkan bakat atau kecakapan individu Memberi kebebasan siswa untuk belajar sendiri Menghindarkan diri dari cara belajar tradisional Dapat memberikan waktu kepada siswa secukupnya sehingga mereka dapat mengasimilasi (2001:75) dan mengakomodasi informasi. Roestiyah Inquiri menempatkan peserta didik sebagai subyek belajar yang aktif. Model inquiri

26

Keunggulan model pembelajaran inquiri : 1. 2. 3. 4. 5. Mendorong siswa berpikir secara ilmiah dalam menyelesaikan pemecahan masalah yang dihadapi. Membantu dalam menggunakan ingatan, dan transfer pengetahuan pada situasi proses pengajaran Mendorong siswa untuk berfikir kreatif dan intuitif, dan bekerja atas dasar inisiatif sendiri Menumbuhkan sikap obyektif, jujur, dan terbuka Situasi proses belajar mengajar menjadi lebih hidup dan dinamis

http://alhafizh84.wordpress.com/2010/01/30/metode-inquiry/ 3. Sintaks Model Pembelajan Inquiri No. 1. Tahap Membimbing kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Guru menyediakan petunjuk Siswa melakukan yang cukup kegiatan- kegiatan percobaan atau menyelidiki untuk menemukan konsepkonsep atau prinsipprinsip yang telah ditetapkan oleh guru Menghadapkan Menjelaskan prosedur dan Menulis prosedur masalah kerangka penelitian dalam yang diberikan rangka siswa melakukan guru penelitian dan menulis karya ilmiah Mencari dan 1. Meminta siswa berusaha 1.Bertanya kepada mengkaji data untuk mengumpulkan guru untuk informasi sebanyak- menggali banyaknya tentang masalah informasi yang mereka hadapi 2. Menyiapkan informasi yang 2. Mencari dibutuhkan siswa informasi dan data3. Memeriksa tampilnya data yang masalah dibutuhkan melalui 4. Menjawab pertanyaan siswa observasi dan mengumpulkan

2.

3.

27

5. Menetapkan hipotesis dari buku- buku yang jawaban siswa untuk dikaji relevan lebih lanjut 3. Melakukan diskusi untuk merumuskan hipotesis, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan cara kerja 4. Menyampaikan hipotesis, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan cara kerja 4. Mengorganisir, merumuskan dan menjelaskan 1. Melakukan diskusi kelas, guru meminta untuk mengemukakan kesimpulan yang didapat setelah melakukan penelitian 2. Meminta siswa membandingkan hasil yang mereka peroleh dan memberikan tanggapan terhadap kesimpulan siswa yang lain 1. Memberikan tanggapan terhadap kesimpulan yang lain 2. Menjawab pertanyaan guru sesuai dengan hasil penelitian 3.Menanyakan halhal yang dianggap belum jelas

5.

Menganalisis

3. Mengarahkan diskusi dengan cara mengklasifikasikan kesimpulan yang salah, merumuskan kesimpulan, menjelaskan serta memberikan pertanyaanpertanyaan untuk membimbing siswa pada pemecahan masalah yang terarah Meminta siswa untuk Secara

kelompok

28

proses penelitian

menganalisis polapola siswa menulis penemuan mereka melalui karya ilmiah proses penulisan karya ilmiah

B. Karya Tulis Ilmiah Karya tulis ilmiah adalah suatu tulisan yang membahas suatu masalah (Djuroto dan Suprijati, 2003: 12). Pembahasan yang dilakukan berdasarkan penyelidikan, pengamatan, pengumpulan data yang didapat dari suatu penelitian. Penelitian ini dari penelitian lapangan, tes laboratorium ataupun kajian pustaka. Menurut Sudjana (2004) karya ilmiah adalah hasil atau produk manusia (biasanya dalam bentuk tulisan sekalipun tidak hanya itu) atas dasar pengetahuan, sikap, dan cara berpikir ilimiah. Lebih jauh ditegaskan bahwa kebenaran ilmiah akan diperoleh dengan cara berpikir ilmiah melalui metode ilmiah dengan langkah: merumuskan masalah, mengajukan hipotesis, verifikasi data dan menarik kesimpulan. Semua langkah tersebut identik dengan prosedur siklus pembelajaran yang berbasis pada inquiri. Jadi karya ilmiah adalah tulisan yang membahas suatu masalah secara sistematis dengan aturan tertentu berdasarkan atas proses serta hasil berpikir ilmiah melalui penelitian. Hasil atau produk manusia dalam bentuk tulisan di dalam memaparkan dan menganalisis data harus berdasarkan pemikiran ilmiah. Menurut Djuroto dan Suprijadi (2003) pemikiran ilmiah adalah pemikiran yang logis dan empiris. Logis artinya masuk akal, sedangkan empiris adalah dibahas secara mendalam, berdasarkan fakta yang dapat dipertanggung jawabkan artinya dapat dibuktikan kebenarannya. Sama seperti dikatakan Sudjana (2004) bahwa menggabungkan berpikir rasional dan berpikir empiris adalah berpikir ilmiah. Dari pemikiran ilmiah tersebut, maka setiap karya ilmiah dalam bentuk apapun, yang ditulis oleh siapa pun, serta untuk tujuan mana pun, harus didasarkan atas proses serta hasil berpikir ilmiah melalui penelitian. Dalam proses berpikir ilmiah disangga atas dasar tiga unsur pokok yang meliputi

29

pengajuan masalah, perumusan hipotesis, dan verifikasi data. Sedangkan hasilnya disajikan dan ditulis secara sistematis menurut aturan model ilmiah. Suatu karya tulis, apakah itu berbentuk laporan, makalah, buku maupun terjemahan, baru dapat disebut karya tulis ilmiah apabila sedikitnya memiliki tiga syarat, yaitu: 1.Isi kajiannya pada lingkup pengetahuan ilmiah 2.Langkah pengertiannya dijiwai atau menggunakan metose ilmiah (metode berpikir ilmiah) 3.Sosok tampilannya sesuai dan telah memenuhi persyaratan sebagai suatu sosok tulisan keilmuan (Aqib, 2003: 14) C. Hasil Belajar 1. Pengertian Hasil Belajar Dalam proses belajar mengajar, hasil merupakan hal yang sangat penting, karena dapat menjadi petunjuk sejauh mana keberhasilan seorang siswa dalam kegiatan belajarnya. Hasil belajar merupakan perpaduan kata dari hasil dan belajar, dimana antara keduanya punya makna yang berbeda. Oleh karena itu dijelaskan pengertian prestasi belajar, terlebih dahulu akan dijelaskan tentang makna masing- masing kata yang dimaksud yakni hasil belajar. Prestasi adalah hasil yang telah dicapai, dilakukan atau dikerjakan dan sebagainya (poerwadarmita, 2001). Dari pernyataan ini dapat dijelaskan bahwa prestasi belajar adalah hasil dari sesuatu aktivitas, pekerjaan, diciptakan baik secara individual maupun secara kelompok (Djamarah, 2002).a adalah merupakan suatu proses atau kegiatan para siswa baik dengan bimbingan guru atau usahanya sendiri guna mendapat sejumlah ilmu pengetahuan dan keterampilan untuk dapat mengubah sikap dan perilaku untuk dapat memudahkannya beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Bertolak dari pengertian prestasi belajar dapat dijelaskan bahwa hasil belajar adalah sesuatu yang diraih siswa dalam pendidikan setelah mengikuti kegiatan belajar selama jangka waktu tertentu. Adapun keberhasilan dari

30

belajar dapat diketahui setelah adanya penilaian yang dilambangkan dengan angka, huruf, ataupun simbol. Lebih lanjut dijelaskan bahwa prestasi adalah pendidikan tentang kemajuan siswa dalam segala hal yang dipelajari di sekolah yang menyangkut pengetahuan, kecakapan, dan keterampilan yang dinyatakan sesudah adanya penilaian (Djamarah, 2002). Pemberian nilai terhadap suatu hasil sangat penting dilakukan karena dari pemberian suatu nilai kita dapat mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan siswa dan bagaimana kedudukan siswa tersebut. Hal ini ditegaskan lebih lanjut bahwa dengan hasil belajar kita dapat mengetahui bagaimana kedudukan siswa dalam kelas, apakah dia pandai, sedang atau kurang. Dan hasil itu dikembangkan dengan angka (Djamarah, 2002). Dan ada juga mengatakan bahwa hasil belajar berupa pernyataan dalam bentuk angka dan tingkah laku, lebih lanjut dijelaskan bahwa sasaran pertama dari hasil prestasi belajar adalah berupa perubahan tingkah laku yang diharapkan terjadi pada siswa, setelah proses belajar mengajar berlangsung. Tanda yang diberikan pada prestasi tersebut berupa angka atau nilai. Sasaran kedua adalah prestasi guru dalam mengajar dalam bentuk menyampaikan bahan ajar dengan baik (Wijaya dan Tabrani, 1994). Jadi, dapat disimpulkan bahwa keberhasilan belajar selain dapat digunakan untuk mengetahui tingkat kemampuan guru dalam mendidik dan mengajar. Jelasnya kemampuan guru, guru dalam mengajar akan berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar siswa. 2. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar. Faktor- faktor yang mempengaruhi hasil belajar anak dapat dibedakan atas dua bagian, yaitu : 1. Faktor internal, yakni faktor yang timbul dari dalam anak itu sendiri a.Pengaruh cara belajar Dalam belajar memerlukan cara tersendiri bagi setiap orang sebagai suatu kebiasaan misalnya, belajar dengan metode keseluruhan (whole/ Gestait Method) atau metode pembagian (Parthe method). Adapun seperti:

31

cara belajar dengan suara atau sambil mendengarkan musik atau caracara lainnya. Semua ini sangat tergantung secara pribadi, artinya cara relajar yang baik tidak dapat dipaksakan sesuai kehendak orang lain, Namur harus sesuai dengan keadaan siswa (Gunarsah, 2003). b.Pengaruh kesehatan jasmani Menurut penyelidikan yang telah dilakukan oleh seorang mahasiswa FIP UGM Yogyakarta ternyata kondisi fisik mempengaruhi prestasi belajar anak. Adanya anak yang sering sakit , prestasinya menurun. Anak yang cacat misalnya, kurang pendengaran, kurang penglihatan, prestasinya juga menurun apabila dibandingkan dengan anak normal (Mustakim dan Wahid, 1998) c.Sering tidak masuk dan bolos Siswa yang sering tidak masuk karena malas atau bolos pada jam- jam tertentu menandakan bahwa kurangnya minat atau belajar. Kurangnya minat menyebabkan kurangnya perhatian dan usaha belajar sehingga menghambat studinya (Hamalik, 2003) d.Pengaruh cinta kasih Pada prinsipnya tidak menjadi penghalang bagi siswa untuk mengadakan ... jenis kelamin yang berlainan asalkan pada batas pergaulan yang normal. Akan tetapi dilain pihak banyak juga akibat dari pergaulan ini, menimbulkan akses yang lebih jauh sehingga mengganggu studinya.(Arikunto, 2002) 2. Faktor eksternal, yakni faktor yang datang dari luar anak itu sendiri, 1.Pengaruh lingkungan keluarga Lingkungan keluarga sangat berpengaruh terhadap belajar siswa, misalnya: a) Suasana tempat belajar di rumah, suasana rumah yang dimaksud sebagai situasi atau kejadian- kejadian yang sering terjadi dalam keluarga dimana anak berada dan belajar. Keadaan rumah yang semeraut, gaduh, dan ramai tidak akan memberi ketenangan pada meliputi:

32

anak yang belajar akibatnya anak menjadi bosan di rumah, suka keluar rumah akibatnya belajar anak menjadi kacau (Dimiayati dan Mudjiono, 2002). b) Cara mendidik anak, yaitu kepemimpinann yang dianut oleh suatu keluarga, misalnya orang tua yang kejam terhadap anak (otoriter), atau orang tua yang memanjakan anak sehingga anak bebas berbuat apa saja (Laisespaire). Tentu yang diharapkan dalam suatu rumah tangga (Amalik, 2003). 2.Pengaruh lingkungan sekolah Faktor- faktor yang datang dari lingkungan sekolah yang biasa menghambat belajar anak, antara lain: a) Cara guru mengajar, erat kaitannya dengan metode mengajar yang dipakai guru atau penguasaan guru kurang terhadap materi yang diajarkan. b) Bahan pelajaran, meliputi alat- alat yang diperlukan dalam proses belajar mengajar seperti alat peraga, buku- buku sumber yang menunjang materi yang diajarkan. (Slameto, 2002) 3.Pengaruh lingkungan masyarakat Faktor- faktor yang datang dari lingkungan masyarakat berpengaruh terhadap belajar siswa, antara lain : a) Teman bergaul di masyarakaat, yaitu teman bermain anak setelah pulang sekolah. Jika anak banyak bergaul dengan temannya yang tidak sekolah apalagi nakal maka anak cepat terpengaruh dan menjadi ikut- ikutan nakal (Slameto, 2002). b) Cara hidup di lingkungan yaitu kebiasaan hidup di sekitar anak, misalnya jika anak hidup pada lingkungan masyarakat judi maka secara tidak langsung anak menjadi calon penjudi yang kurang menguntungkan bagi pertumbuhan kejiwaan anak, sehingga dalam belajar cenderung berspekulasi seperti halnya dalam perjudian. (Arikunto, 2002)

33

D.

Kerangka Berpikir Pembelajaran Model Inquiri Suatu strategi yang berpusat pada siswa, dimana kelompok siswa inquiri di bawa ke dalam isu mencari suatu jawaban terhadap suatu atau mencari jawaban terhadap suatu isu pertanyaan melalui prosedur yang digariskan secara jelas dan struktural

Tujuan Pembelajaran Model Inquiri Dapat membentuk dan mengembangkan konsep dasar Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer kepeda siswa pada situasi proses belajar yang baru 34 - Mendorong siswa untuk berpikir intuitif dan merumuskan

Langkah- langkah Pembelajaran Inquiri Membimbing kegiatan siswa Modifikasi inquiri Kebebasan inquiri Inquiri pendekatan peranan Teka- teki bergambar Merupakan

Proses Belajar proses pembelajaran,

mendorong siswa untuk berfikir intuitif dan merumuskan hipotesanya sendiri Hasil Belajar Merupakan suatu hasil yang dicapai setelah siswa mengalami proses pembelajaran

Penerapan Model Pembelajaran Inquiri Hasil belajar dan kemampuan siswa dalam menulis karya ilmiah meningkat Peningkatan mutu pendidikan setelah dilakukan pemerintah maupun swasta dari jenjang pendidikan dasar sampai jenjang perguruan tinggi, namun hasil belum optimal. Sehubungan dengan hal itu, timbul beberapa cara atau metode sebagai bahan penerapan dalam peningkatan prestasi belajar. Lebih lanjut dijelaskan bahwa hasil belajar adalah pendidikan tentang kemajuan siswa dalam segala hal yang dipelajari di sekolah yang menyangkut pengetahuan, kecakapan dan keterampilan yang dinyatakan sesudah ada penilaian dan hasil dari suatu aktivitas kegiatan, pekerjaan yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara individual maupun secara kelompok (Djamarah, 2002). Dalam mengevaluasi peningkatan hasil belajar tersebut telah diterapkan beberapa metode yang dapat meningkatkan hasil belajar, diantaranya yaitu

35

metode inkuiri. Dari metode inkuiri ini diusahakan dapat meningkatkan prestasi belajar sebab peranan dari metode inkuiri adalah suatu teknik bagaimana cara menggunakan proses mentalnya dalam usaha menemukan konsep- konsep atau prinsip- prinsip untuk mengamati, menggolongkan, mengukur, menduga dan mengambil kesimpulan. E. Hipotesis Berdasarkan kerangka teoritis dan kerangka berpikir di atas, maka hipotesis tindakan penelitian ini adalah : 1. Penerapan model pembelajaran inquiri dapat meningkatkan hasil belajar biologi siswa kelas VII di MTs. NW Bagik Payung. 2. Penerapan model pembelajaran inquiri dapat meningkatkan kemampuan membuat karya ilmiah Biologi pada siswa kelas VII di MTs. NW Bagik Payung Tahun Pelajaran 2011/ 2012.

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian PTK adalah suatu penelitian yang mengangkat masalah- masalah actual yang dihadapi guru maupun siswa. Adapun masalah actual tersebut adalah berupa penerapan pembelajaran dengan model inkuiri. B. Pendekatan Penelitian Pendekatan adalah suatu cara yang digunakan oleh peneliti dalam suatu penelitian tentang urutan- urutan bagaiman penelitian dilakukan (Nazir,

36

1999). Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan eksperimen. C. Setting Penelitian 1. Subyek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah siswa kelas VII MTs. NW Bagik Payung Tahun Pelajaran 2011/2012. 2. Obyek Penelitian Adapun yang menjadi obyek penelitian ini adalah Penerapan Model Pembelajaran Inquiri untuk Meningkatkan Karya Ilmiah dan Hasil Belajar Biologi Tahun Pelajaran 2011/2012 D. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di MTs. NW Bagik Payung 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Januari tahun pelajaran 2011/2012 E. Rancangan Penelitian Dalam penerapan pembelajaran dengan model inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran biologi di MTs. NW Bagik Payung, penelitian ini dirancang dan dilaksanakan dalam dua siklus apabila siklus I tidak tuntas. Setiap siklus terdiri dari empat tahapan, yaitu : perencanaan, pelaksanaan, observasi, evaluasi, dan refleksi. Secara rinci prosedur tindakan ini dijabarkan sebagai berikut : Siklus I 1. Perencanaan a.Peneliti mensosialisasikan pembelajaran dengan model Dalam tahap ini, hal- hal yang dilakukan oleh peneliti adalah : pembelajaran inkuiri terhadap guru mata pelajaran biologi

37

b.Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) atau scenario pembelajaran. c.Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati, mencatat langkahlangkah dalam pembelajaran dengan model inkuiri yang diajukan kepada siswa dan guru selama proses pembelajaran berlangsung dengan observernya guru mata pelajaran biologi. d.Mendesain alat evalusi tiap akhir siklus e.Merencanakan analisis hasil tes 2. Pelaksanaan Tindakan Pada tahap ini merupakan pelaksanaan dari semua hal yang telah direncanakan pada tahap perencanaan dan direalisasikan dalam kegiatan pembelajaran di kelas. 3. Observasi/ Pengamatan Pada tahap ini observer melakukan observasi pelaksanaan tindakan pembelajaran di kelas dengan lembar observasi untuk melihat kesesuaian pelaksanaan dalam scenario pembelajaran 4. Refleksi 1.Melihat hasil tes 2.Melihat kekurangan dalam proses kegiatan belajar mengajar dalam menggunakan lembar observasi 3.Mengadakan perbaikan untuk melaksanakan siklus berikutnya. Siklus II Tahapan- tahapan yang dilakukan pada siklus II sama dengan tahapan yang dilakukan pada siklus I, akan tetapi di siklus II merupakan penyempurnaan dari pelaksanaan siklus I F. Instrumen Penelitian Adapun instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Lembar Hasil Pengamatan Adapun beberapa tahap yang dilakukan pada tahap ini, yaitu :

38

Menurut Ridwan (2005) dalam bukunya metode dan Teknik Menyusun Tesis mengemukakan bahwa lembar hasil pengamatan (catatan anetdot) adalah catatan penelitian mengenai segala sesuatu yang terjadi pada saat pengamatan berlangsung. Lembar hasil pengamatan dalam penelitian ini berupa lembar hasil pengamatan langkah- langkah penerapan model pembelajaran inkuiri di dalam kelas yang diberikan oleh guru dengan membubuhkan tanda check lis pada lembar pengamatan yang terdiri dari pilihan jawaban yaitu, jawaban ya dan tidak. Jawaban ya diberikan apabila aspek yang dinilai nampak dan jawaban tidak diberikan apabila aspek yang dinilai tidak nampak. Hasil pengamatan digunakan sebagai refleksi bagi guru mata pelajaran untuk memperbaiki proses pembelajaran selanjutnnya 2. Tes Tes sebagai instrument pengumpulan data adalah serangkaian pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan pengetahuan, intelegensi, kemampuan, atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Tes yang digunakan dalam penelitian untuk mengukur data mengenai hasil belajar siswa menggunakan pembelajaran model inkuiri. Adapun bentuk tes yang dimaksud yaitu berupa tes obyektif dengan alternative jawaban a,b,c, dan d dan system penskoran jawaban, benar bernilai 1(satu) dan salah bernilai 0 (nol). G. Uji Coba Instrumen Uji coba instrument dilaksanakan pada siswa MTs. NW Bagik Payung, adapun kelas yang digunakan untuk pelaksanaan uji coba instrument penelitian adalah kelas yang setara dengan kelas tempat dilaksanakan penelitian yaitu kelas VII. Selain itu sebab dilakukan ujicoba instrument di sekolah untuk menjamin kerahasiaan validitas dan reabilitas soal tes. Menurut Arikunto (1999) dalam bukunya Dasar- dasar Evaluasi Pendidikan menyatakan bahwa baik buruknya suatu tes kita tinjau dari

39

beberapa criteria, yaitu validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya beda. 1. Validitas butir soal Untuk mencari validitas butir soal dapat dicari dengan menggunakan rumus korelasi product moment, sebagai berikut (Arikunto, 1999) : rxy = N XY ( X )( Y )
2

{N X

( X )

}{N Y

(Y )

} . (1)
X
menyatakan jumlah

Dengan XY menyatakan koefisien korelasi, skor dalam sebaran X,

Y menyatakan

jumlah skor dalam sebaran Y,

XY X
2

menyatakan jumlah hasil kali skor dalam sebaran X dan sebaran Y, menyatakan jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran X,

menyatakan jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran Y dan N menyatakan jumlah subyek. Nilai rxy akan dikonsultasikan dengan Tabel r product moment. Jadi kemungkinan yang terjadi adalah item tersebut dikatakan valid jika rxy lebih besar dari r tabel dan item tersebut dikatakan tidak valid rxy lebih kecil dari r tabel. 2. Reliabilitas butir soal Untuk mencari reliabilitas instrument dapat digunakan rumus Spearman Brown, yaitu (Arikunto, 1999) : r11 = 2r1 / 21 / 2 ..(2) 1 + r1 / 21 / 2

Dengan r11 menyatakan koefisien korelasi seluruh tes, r1 / 21 / 2 menyatakan reliabilitas separuh tes. Nilai r11 akan dikonsultasikan dengan Tabel r product moment. Jadi ada dua kemungkinan yang terjadi, yaitu :

40

1. 2.

Jika r11 > rtabel , maka butir soal tersebut dikatakan reliabel Jika r11 < rtabel , maka butir soal tersebut dikatakan tidak reliabel Derajat kesukaran soal Untuk menganalisis tingkat kesukaran soal adalah dengan menggunakan

3.

rumus sebagai berikut (Arikunto, 1999) : P= B ..(3) Js Dengan P menyatakan indeks kesukaran soal, B menyatakan banyaknya siswa yang menjawab benar tiap butir soal, dan Js menyatakan banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal yang dimaksud. Kriteria yang digunakan adalah makin kecil indeks yang diperoleh maka makin sulit soal tersebut. Sebaliknya makin besar indeks yang diperoleh maka makin mudah soal tersebut. Kriteria indeks tersebut dapat diperoleh pada Tabel 1 berikut : Tabel 1: Kriteria indeks kesukaran soal No. 1. 2. 3. Nilai 0,0 0,30 0,31 0,70 0,71 1,00 Kualifikasi Sukar Sedang Mudah (Arikunto, 1999) 4. Derajat pembeda soal Item soal yang baik adalah item yang mampu membedakan antara kemampuan antara siswa yang pandai dengan siswa yang rendah. Adapun rumus untuk mengetahui daya beda yaitu (Arikunto, 1999) : D= Ba Bb (4) Ja Jb Dengan D menyatakan daya pembeda, Ba menyatakan banyaknya siswa kelompok atas yang menjawab benar, Bb menyatakan banyaknya siswa kelompok bawah yang menjawab benar, Ja menyatakan jumlah siswa

41

kelompok atas, dan Jb menyatakan jumlah siswa kelompok bawah. Kriteria daya beda dapat dilihat pada Tabel 2 berikut : Tabel 2 : Kriteria nilai daya beda No. 1. 2. 3. 4. Nilai 0,0 0,20 0,21 0,40 0,41 0,70 0,71 1,00 Kualifikasi Jelek Cukup Baik Baik Sekali (Arikunto, 1999)

H. Teknik Pengumpulan Data 1. Sumber data Sumber data penelitian ini berasal dari siswa kelas VII MTs. NW Bagik Payung 2. Cara Pengambilan Data Cara pengambilan data dalam penelitian ini adalah : a. Data hasil belajar diperoleh dari tes berupa data kuantitatif b. Data aktivitas guru pada saat pelaksanaan tindakan kelas berupa data kualitatif c. Kemampuan menulis karya ilmiah yang dikumpulkan dengan model tes. Konversi data kemampuan menulis karya ilmiah No Kriteria 1 > (Mi + 1,5 SDi) 2 3 4 5 (Mi + 0,5 SDi) s/d (Mi + 1,5 SDi) (Mi - 0,5 SDi) s/d (Mi + 0,5 SDi) (Mi - 1,5 SDi) s/d (Mi - 0,5 SDi) < (Mi - 1,5 SDi) Interval > 26 22-26 18-22 14-18 < 14 Kualifikasi Sangat baik Baik Cukup Kurang Sangat kurang baik

Keterangan : Mi SDi = Rata-rata ideal = (skor maksimum ideal + skor minimum ideal) = Simpangan baku ideal

42

= 1/6 (skor maksimum ideal-skor minimum ideal) I. Teknik Analisis Data 1. Analisis hasil observasi Dilakukan melalui observasi langsung oleh observer (pengamat). Data aktivitas guru diambil dengan menggunakan lembar observasi. 2. Hasil belajar siswa Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada pembelajaran biologi yang diperoleh dari tindakan kelas dapat dilihat dari hasil ketuntasan belajar siswa, yaitu : a. Ketuntasan Individual Setiap siswa dalam proses belajar mengajar dikatakan tuntas apabila memperoleh nilai > 6,5. Nilai ketuntasan minimum > dipilih karena sesuai dengan kemampuan individu (Ridwan, 2005) b. Ketuntasan Klasikal Data tes hasil belajar proses pembelajaran dianalisis dengan menggunakan analisis ketuntasan hasil belajar secara klasikal minimal 85 % dari jumlah siswa yang memperoleh nilai > 6,5 (Ridwan, 2005). Dengan rumus ketuntasan belajar klasikal adalah : Kk = X x100% ..(5) Z

Dimana : Kk : Ketuntasan klasikal X : Jumlah siswa yang memperoleh nilai > 6,5 Z : Jumlah seluruh siswa Ketuntasan hasil belajar siswa dicapai jika > 85 % siswa memperoleh skor minimal > 6,6 yang akan terlihat pada hasil evaluasi tiap- tiap siklus. 3. Kemampuan Karya Tulis Ilmiah Kemampuan siswa membuat karya tulis ilmiah adalah kemampuan menulis siswa terhadap suatu masalah secara sistematis dengan aturan tertentu

43

berdasarkan atas proses serta hasil berfikir ilmiah melalui penelitian. Skor memiliki rentangan 1-4 pemberian skor didasarkan atas kriteria dari masingmasing aspek pada rubrik penilaian. Misalnya pada aspek pemilihan topik; skor 4 apabila kriteria pada topik orisinal, kontekstual, dan sesuai dengan materi yang ada. Pedoman konvensi data kemampuan menulis karya ilmiah No 1 2 3 4 5 Kriteria > (Mi + 1,5 SDi) (Mi + 0,5 SDi) s/d (Mi + 1,5 SDi) (Mi - 0,5 SDi) s/d (Mi + 0,5 SDi) (Mi - 1,5 SDi) s/d (Mi - 0,5 SDi) < (Mi - 1,5 SDi) Kualifikasi Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat rendah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN J. HASIL PENELITIAN Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilakukan untuk mengoptimalkan atau meningkatkan hasil belajar khususnya dalam menulis karya ilmiah pada siswa kelas VII MTs. NW Bagik Payung tahun pelajaran 2011/2012 dengan menggunakan pembelajaran model inkuiri. a. i. Hasil Penelitian Siklus I Perencanaan Pada tahap ini dibuat skenario pembelajaran yang merupakan awal dari proses untuk melaksanakan suatu tindakan penelitian dan selanjutnya menyiapkan bahan-bahan pertanyaan pada tengah-tengah pembelajaran berlangsung untuk menambah motivasi siswa belajar biologi khususnya dalam membuat karya ilmiah ii. Pelaksanaan Tindakan Pembelajaran pada siklus I dilaksanakan 4 kali pertemuan. Pertemuan ke-1 dilaksanakan tanggal 10 Januari 2011. Pertemuan ke-2

44

dilaksanakan tanggal 24 Januari 2011. untuk menulis karya ilmiah. Sedangkan pertemuan ke-4 dilaksanakan tanggal 31 Januari 2011 untuk evaluasi hasil belajar. iii. Observasi Hasil observasi diperoleh dari pengamatan yang dilakukan oleh guru mata pelajaran dengan mengisi blanko kosong berupa lembar observasi untuk merekam jalannya proses belajar mengajar. Adapun hasil yang diperoleh dari lembar observasi tersebut adalah sebagai berikut. Tabel 4.1. Data Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus 1 Jumlah siswa 25 Jumlah skor 747 Skor rata-rata 29.88 tercantum Kategori Cukup aktif dalam lembar

Berdasarkan

indikator-indikator

yang

observasi, perilaku aktivitas siswa sudah memenuhi kriteria yang sudah ditetapkan yaitu minimal cukup aktif. Dengan demikian berarti kategori aktivitas siswa sudah dinyatakan tuntas. Meskipun ada indikator yang perlu mendapat perbaikan pada siklus 1 ini, yaitu : a) kurangnya interaksi siswa dengan siswa b) kurangnya kerjasama kelompok c) kurangnya kebersamaan siswa dalam bertanya Sedangkan hasil penampilan yang selama berlangsungnya proses belajar mengajar berdasarkan hasil observasi adalah masih belum maksimalnya upaya guru dalam memberikan motivasi serta membangkitkan siswa dalam membuat kesimpulan hasil belajar. Tabel 4.2. Data Hasil Perhitungan Skor Kemampuan Menulis Karya Ilmiah Statistik N X Model Pembelajaran Inkuiri 25 19,8

45

Hasil pengukuran kemampuan menulis karya ilmiah siswa pada pelajaran biologi dengan model pembelajaran inkuiri mempunyai ratarata 19,8. Hal ini berarti rata-rata kemampuan menulis karya ilmiah siswa tergolong cukup. iv. Evaluasi Siswa dengan skenario pembelajaran yang telah direncanakan pada siklus 1, setelah selesai proses pembelajaran dilakukan evaluasi dalam bentuk tes tulis. Hasil yang diperoleh melalui analisis hasil evaluasi tersebut adalah sebagai berikut :

Tabel 4.3. Data Hasil Evaluasi Belajar Siswa Siklus 1 Siklus 1 Banyak siswa 25 Nilai ratarata 64,0 Banyak siswa yang tuntas 15 Banyak siswa yang tidak tuntas 10 Prosentase ketuntasan 60%

Mengacu pada data di atas, maka hasil evaluasi belajar pada siklus pertama masih dikatakan belum tuntas, karena belum mencapai kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. v. Refleksi Berdasarkan hasil observasi dan hasil analisis evaluasi yang diperoleh para siklus pertama, maka dapat dikatakan bahwa ketuntasan belajar secara klasikal masih belum tercapai yaitu 85%, ketidaktercapaian itu disebabkan oleh beberapa hal diantaranya adalah : 1. Masih kurangnya aktivitas guru untuk memotivasi siswa agar melakukan intraksi dengan siswa lain.

46

2.

Guru kurang memberikan arahan kepada siswa untuk

tetap berdiskusi dan selalu bekerjasama dalam kelompok dan mendorong serta membimbing siswa. 3. Kemampuan untuk mengemukakan pertanyaan masih belum nampak dalam kegiatan pembelajaran. b. i. Hasil Penelitian siklus II Perencanaan Pada tahap ini dibuat skenario pembelajaran terampil yang merupakan penyebaran dari skenario pembelajaran siklus I dengan memperhatikan kekurangan-kekurangannya, selanjutnya melakukan perbaikan untuk mengatasi persoalan pada siklus I dan akan ditindak lanjuti pada siklus II dengan langkah-langkah sebagai berikut : a. b. c. d. e. Mengulang kembali pelajaran yang dahulu Membangkitkan minat belajar siswa agar Menyampaikan tujuan pembelajaran. Mengutarakan permasalahan yang yang berkaitan dengan materi siklus I lebih aktif dalam menerima materi

berhubungan degnan materi pembelajaran Pada saat pembelajaran berlangsung, guru agar mengupayakan memberi bimbingan yang maksimal kepada para siswa, terutama yang lemah dan lamban dalam menerima pelajaran atau yang nilainya dibawah standar f. g. ii. Pelaksanaan tindakan Setelah mengadakan evaluasi dan observasi pada siklus I, ternyata masih banyak yang belum mengalami ketuntasan belajar Membuat siswa bisa mengerjakan materi Membuat siswa bisa mengerjakan materi pembelajaran dengan dunia nyata. pembelajaran dengan dunia nyata.

47

sehingga

perlu diadakan perbaikan-perbaikan tersebut dilihat pada

skenario pembelajaran pada siklus II. Setelah itu berubah diadakan pelaksanaan siklus II dimana pelaksanaan siklus II ini dimulai dari tanggal 7 Februari untuk pertemuan pertama, pertemuan ke-2 tanggal 14 Februari 2011 dan pertemuan ke-3 tanggal 21 Februari 2011. sedangkan pertemuan ke-4 dilaksanakan tanggal 28 Februari 2011 untuk evaluasi. iii. Observasi Dari hasil observasi yang dilakukan guru dengan menggunakan lembar observasi diperoleh hasil sebagai berikut. Tabel 4.4. Data Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II Siklus II Jumlah siswa Jumlah skor Skor rata-rata Kategori 25 984 39.36 Aktif Berdasarkan indikator yang tercantum dalam lembar observasi,

prilaku aktivitas siswa sudah memenuhi kriteria yang sudah ditetapkan yaitu aktif. Dengan demikian berarti kategori aktivitas siswa sudah dinyatakan tuntas. Tabel 4.5.Data Hasil Perhitungan Skor Kemampuan Menulis Karya Ilmiah Statistik N X Model Pembelajaran Inkuiri 25 20,81

Hasil pengukuran kemampuan menulis karya ilmiah siswa pada pelajaran biologi dengan model pembelajaran inkuiri mempunyai ratarata 20,81. Hal ini berarti rata-rata kemampuan menulis karya ilmiah pada pelajaran biologi dengan model pembelajaran inkuiri tergolong cukup. iv. Evaluasi Sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah direncanakan pada siklus II maka setelah selesai proses pembelajaran dilakukan

48

evaluasi dalam bentuk tes tertulis. Hasil yang diperoleh melalui analisis evaluasi tersebut adalah sebagai berikut : Tabel 4.6. Data Hasil Evaluasi Belajar Siswa Siklus II Siklus II Banyak siswa 25 Nilai ratarata 74,4 Banyak siswa yang tuntas 21 Banyak siswa yang tidak tuntas 4 Prosentase ketuntasan 85%

Berdasarkan rata-rata hasil evaluasi belajar sebesar 74,4. Dengan ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 85%. Dengan demikian telah terjadi peningkatan hasil belajar dari siklus II baik dari segi aktivitas belajar siswa maupun dari segi hasil belajar siswa. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa penerapan pembelajaran model inkuiri cocok diterapkan pada siswa kelas VII MTs. NW Bagik Payung khususnya pada penulisan karya ilmiah. v. Refleksi Melihat hasil analisis evaluasi belajar siklus II, ketuntasan secara klasikal sudah tercapai. Dari hasil penelitian yang dilakukan dalam dua siklus itu dapat diketahui bahwa hasil evaluasi belajar dan penulisan karya ilmiah siswa mengalami peningkatan. K. PEMBAHASAN a. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar dan kemampuan menulis karya ilmiah siswa kelas VII MTs. Bagik Payung dengan menerapkan model pembelajaran inkuiri. Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus. b. c. Berdasarkan hasil analisis pada setiap siklus. Terlihat bahwa dari Pada siklus pertama menunjukkan nilai skor rata-rata evaluasi hasil siklus I ke siklus II sudah mengalami peningkatan. belajar adalah 64,0 yang artinya rata-rata evaluasi hasil belajar masih kurang karena kurang dari 65. Hal ini disebabkan oleh kurangnya keantusiasan

49

dalam mengikuti proses belajar karena sebagian besar siswa tidak bisa menganalisa permasalahan, merencanakan penyelesaian, serta memeriksa ulang apa yang telah dilakukan, sehingga siswa mendapat kesulitan dalam mengerjakan tugas maupun dalam mengerjakan tes evaluasi. Untuk mengatasi hal-hal tersebut guru melakukan perbaikan-perbaikan dalam pembelajaran dan meningkatkan hal-hal yang masih dianggap kurang. Dengan perbaikan dan peningkatan yang dilakukan diharapkan ketuntasan / hasil belajar dapat tercapai. d. Pada siklus I, indicator keberhasilan yang ditetapkan belum tercapai. Oleh karena itu, untuk pencapaian yang ada yang lebih oftimal dan lebih baik maka guru melakukan perbaikan-perbaikan pada siklus II. Perbaikanperbaikan yang dilakukan adalah guru menjelaskan materi lebih rinci bagi, memberikan bimbingan yang lebih merata terutama pada siswa yang kurang memperhatikan. e. Dari hasil penelitian pada siklus II menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar siswa yaitu 74,4. Ini berarti hasil evaluasi siswa pada siklus II mengalami peningkatan dari 64.0 menjadi 74,4. artinya, indicator keberhasilan yang ditetapkan pada penelitian ini sudah tercapai. f. cukup. g. Dari pembahasan di atas dapat dilihat bahwa hasil evaluasi dan kemampuan menulis karya ilmiah siswa mengalami peningkatan pad tiap siklus. Dengan demikian ternyata model pembelajaran inkuiri merupakan model pembelajaran yang tepat diterapkan guru dalam proses pembelajaran karena model pembelajaran inkuiri berhasil meningkatkan ketuntasan belajar dan penulisan karya ilmiah siswa kelas VII MTs. NW Bagik Payung. Pengalaman belajar y ang didapatkan siswa dalam pembelajaran inkuiri akibat diberikan siswa kesempatan untuk mengemukakan gagasan, diberikan kesempatan, untuk mencari dan menemukan jawaban sendiri terhadap permasalahan yang diberikan, memberikan pendapat terhadap kemampuan Sedangkan untuk penulisan karya ilmiah siswa dari siklus I dan II mengalami peningkatan dari 19,8 menjadi 20,81 dan itu sudah tergolong

50

siswa untuk dapat berpikir dengan pola penerapan kemungkinan untuk dapat menemukan kenyataan keuntungan atau keunggulan. Model inkuiri salah satunya adalah meningkatkan intelektual siswa. Kebaikan pengetahuan yang diperoleh dengan belajar penemuan adalah dapat meningkatkan penalaran siswa dan kemampuan untuk berfikir bebas. Pada kegiatan pembelajaran inkuiri, peran guru adalah sebagai pemimpin, pembimbing dan fasilitator. Dalam pembelajaran biologi dengan model inkuiri yang paling utama adalah memberikan kondisi yang seluasluasnya kepada siswa untuk memperoleh pengalaman bagaimana mengkntruksi pengetahuan itu sendiri. Oleh karena itu siswa ditempatkan sebagai pusat dalam proses kegiatan belajar mengajar, baik yang dilakukan secara individu atau kelompok melalui implementasi model inkuiri dapat memberikan kepada siswa kesempatan untuk bekerja sebagai ilmuan yaitu menemukan masalah, selanjutnya merumuskan hipotesis dan menginformasikan hasil penyelidikan dan penelitiannya.

51

BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa : penerapan model pembelajaran inkuiri pada pokok bahasan ciri-ciri makhluk hidup dapat meningkatkan hasil evaluasi belajar dan kemampuan menulis karya ilmiah siswa dikelas VII MTs. NW Bagik Payung tahun ajaran 2011/2012. hal ini terlihat dari peningkatan rata-rata evaluasi hasil belajar dan rata-rata kemampuan siswa dalam menulis karya ilmiah. a. b. Pada siklus I, rata-rata perolehan hasil evaluasi Sedangkan pada siklus II, rata-rata peroleh hasil belajar siswa adalah 64,0 dan ketuntasan klasikalnya 60% evaluasi belajar siswa adalah 74,4 dan ketuntasan klasikalnya 85% hal ini berarti mengalami peningkatan dari siklus I dan presentase ketuntasan meningkat 25%. Dan rata-rata dalam menulis karya ilmiah pada siklus I adalah 19,8 dan pada siklus II adalah 20,81 dan itu tergolong cukup. B. SARAN Dalam penelitian yang dilakukan dengan menggunakan model inkuiri peneliti memberikan saran sebagai berikut : 1. Bagi siswa di dalam belajar tetap melakukan interaksi atau kerjasama di dalam mengerjakan atau menyelesaikan suatu permasalahan dalam belajar 2. Bagi guru, apabila menerapkan penulisan karya ilmiah dalam pengalaman belajar langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut : tulis ilmiah Memberikan tugas kepada siswa berkelompok mencari topik dalam kehidupan sehari-hari yang dianggap menarik untuk diteliti Memberikan siswa wawasan terlebih dahulu tentang karya

52

dikelas. 3.

Melakukan seminar terhadap laporan penelitian siswa Guru hendaknya selalu memperhatikan permasalahan yang dihadapi

siswa dalam pembelajaran sehingga guru dapat mengetahui siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar.

53

Anda mungkin juga menyukai