Anda di halaman 1dari 10

HYENDI GUMILANG 41308010052

MESIN DIESEL COMMON RAIL G-2


Tekanan Tinggi. Salah satu ciri umum mesin diesel

common rail generasi kedua, tekanan bahan bakar yang berada di common rail sangat tinggi. Pada mesin yang digunakan Innova, tekanan mencapai 160 MPa, sama dengan 23.206 pound per square inch (psi) atau 1600 bar. Sebagai pembanding, tekanan tabung gas elpiji 25 bar dan mesin yang menggunakan BBG, tekanannya 200 bar. Untuk mesin diesel konvensional, yang masih menggunakan pompa distributor, tekanannya paling tinggi 700 bar. Adapun injektornya bekerja antara 150 dan 250 bar.

Dari tekanan supertinggi itu, ketika disemprotkan ke

ruang bakar, solar berbentuk molekul yang sangat halus dan kecil. Diperkirakan, saat disemprotkan ke ruang bakar, molekul solar sama dengan diameter rambut manusia. Inilah yang menyebabkannya lebih cepat terbakar dibandingkan dengan mesin diesel konvensional. Hasil lain dari tekanan yang sangat tinggi itu atau pengabutan dengan molekul yang sangat halus tersebut, pembakaran berlangsung lebih mulus, rata, cepat, dan sempurna. Inilah yang membuat kerja mesin diesel common rail jauh lebih efisien dibandingkan mesin bensin dan juga diesel konvensional. Karena itu, jangan heran, sekarang mesin diesel common rail terus diburu dan makin banyak digunakan. Terutama di Eropa.

Penampung & Pemasok. Common rail adalah semacam

ruang yang digunakan untuk menampung bahan bakar yang dipasok oleh pompa bertekanan tinggi. Selanjutnya, bahar bakar yang berada di ruang ini (dengan kondisi bertekanan sangat tinggi), nanti diteruskan atau dipasok lagi ke injektor. Ruangan ini digunakan bersama-sama oleh injektor untuk meneruskan atau menyemprotkan solar ke dalam ruang bakar. Tekanan di ruang ini selalu sama pada berbagai kondisi kerja mesin, baik saat putaran rendah, maupun tinggi. Karena itulah, mesin common rail lebih mantap bekerja pada putaran rendah. Torsi bisa diperoleh pada putaran lebih rendah dan rata (flat).

Komputer 32-bit. Sebenarnya, dasar common rail bukan

hal baru dalam teknologi mesin mobil. Sistem injeksi bensin sudah menggunakannya. Pada mesin bensin disebut fuel rail atau rel bahan bakar. Bedanya, pada mesin diesel, tekanan di dalam rel itu ! Supertinggi. Dari rel, bahan bakar diteruskan ke injektor. Kalau pada mesin diesel konvensional, injektor bekerja secara hidromekanis, sedangkan pada common rail secara elektrik dan dikontrol oleh komputer. Dengan demikian, jumlah bahan bakar yang akan disemprotkan dan waktunya (timing) lebih akurat dan lebih pas dengan kebutuhan mesin.

COMMON RAIL

GASOLINE DIRECT INJECTION (GDI).


GDI atau injeksi langsung, merupakan sala-satu terobosan

baru yang di dibuat oleh perusahaan otomotif amerika untuk meningkatkan efisiensi penggunaan bahan bakar mesin besin.
Cara kerja GDI, bensin langsung disemprotkan ke ruang

bakar untuk bercampur dengan udara. Tepatnya tidak lagi dekat katup seperti yang umumnya digunakan sekarang ini. Cara kerjanya mirip dengan mesin diesel. Namun, bahan bakar disemprot sejak mulai langkah isap. Adapun pada mesin diesel, bahan bakarnya disemprotkan di akhir langkah kompresi

Dengan sistem injeksi langsung, perbandingan

kompresi bisa dibuat lebih tinggi. Hasilnya, tenaga yang dihasilkan bisa lebih besar dengan efisiensi bahan bakar tetap tinggi. Bila mesin dihidupkan, injeksi langsung dikontrol memperkaya campuran di sekitar busi. Dengan cara ini, campuran bisa terbakar lebih cepat. Harapan lain dari mesin ini, kadar emisi bisa diturunkan sampai 25 persen

SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai