Anda di halaman 1dari 6

ASAL DAN PERGERAKAN GLETSER Glasial merupakan suatu bentang alam dimana terdapat kenampakan alam seperti gletser.

Gletser merupakan massa es yang mampu bertahan lama dan mapu bergerak karena pengaruh gravitasi. Gletser terbentuk karena salju yang mengalami kompaksi dan rekristalisasi. Gletser dapat berkembang di suatu tempat setelah melewati beberapa periode tahun dimana es terakumulasi dan tidak melebur atau hilang. Klasifikasi Gletser berdasarkan bentuknya Didasarkan pada bentuk permukaan, gletser di golongkan menjadi dua bentuk yang utama, yaitu Gletser Lembah (valley glaciers), dan Lembaran Es (ice sheets). Valley glaciers merupakan aliran es selayaknya sungai yang mengalir menurun dan dibatasi lembah dari dataran tinggi. Sama seperti sungai dengan komponen air Valley glaciers juga memiliki anak sungai, memungkinkan panjang atau pendek, lebar atau sempit, satu ataupun bercabang banyak. Valley glaciers terpanjang yang pernah di ukur adalah cabang barat dari gletser Hubbard di Alaska yang mencapai panjang 120 km. Ice sheets sangat kontras dengan Valley glaciers yaitu tidak dibatasi oleh lembah tetapi memiliki pelataran yang sangat luas, dan biasanya tidak selalu menempati dataran tinggi. Ice sheets yang berukuran kecil dikenal sebagai ice caps. Ice sheets terluas di muka bumi terdapat di Greenland dengan liputan 1.726.000 km persegi, dan luas ice sheet di Antartica mencapai 13.100.000 km persegi.

Hubungan Temperetur Hubungan temperatur pada gletser secara utama di determinasi berdasarkan perubahan panas terhadap atmosfir. Gletser menerima panas dari radiasi matahari, dan juga konduksi, kondensasi, dan hujan yang berasal dari atmosfir. Sebaliknya gleser juga akan melepas panas ke atmosfir apabila keadaan temperatur udara

kurang dari temperatur salju dan es pada gletser. Berdasarkan rezim temperatur pada gletser, variasi terbesar akan terbentuk akibat perubahan iklim. Disederhanakan, klasifikasi berdasarkan hubungan temperatur pada gletser, oleh Lagally dan Ahlaman di kelompokkan menjadi dua jenis, yaitu: 1. Temperate glaciers, temperatur pada titik lebur di kedalaman berapapun akan sesuai dengan tekanan pada kedalaman tersebut, terkecuali pada lapisan permukaan, dengan tebal beberapa meter. Dimana akan melepas panas ke atmosfir ketika musim dingin dan akan memiliki temperatur negatif secara temporer. Secara umum, gletser jenis ini dapat ditemukan pada lintang tengah sampai rendah. 2. Polar glaciers, memiliki temperatur negatif sepanjang waktu terkecuali pada permukaan yang mendapatkan panas dari atmosfir ketika musim panasdan mengalami peleburan bermusim. Ablasi umumnya terjadi akibat evaporasi dan deflasi dari salju, gletser jenis ini di expektasikan terbentuk pada daerah dengan lintang tinggi. Klasifikasi tersebut didasarkan atas observasi pendekatan yang belum sempurna. Pengukuran temperatur didapat secara relatif pada pegunungan Alpen dengan melakukan instalasi termometer pada lobang bor.

Glacial Budget 1. Positive budget bila dalam periode waktu tertentu, jumlah gletser > es yang meleleh/hilang. 2. Negative budget bila terjadi penurunan volume gletser (menyusut).

Gletser dengan positive budget yang tertekan keluar dan ke bawah pada tepinya disebut advancing budget, sedangkan gletser dengan negative budget yang makin kecil volumenya dan tepinya meleleh disebut receding budget. Bila jumlah es yang yang bertambah sama dengan volume penyusutan es maka nilai advancing budget seimbang dengan receding budget, hal ini disebut balance budget.

Bagian atas glacier disebut zone of accumulation tertutup oleh es abadi. Bagian bawah glacier disebut zone of wastage es hilang (mencair atau terevaporasi). Batas antara kedua zona disebut firn limit yang pergerakannya tergantung apakah es terakumulasi atau terbuang. Bila firn limit bergerak ke bawah dari tahun ke tahun, maka disebut positive budget, bila firn limit bergerak ke atas, disebut negative budget. Bila firn limit berada di tempat yang tetap, dinamakan balanced budget. Terminus merupakan tepi bawah gletser yang bergerak makin jauh ke bawah lembah ketika valley glacier mengalami positive budget. Bila mengalami negative budget (gletser menyusut) maka terminus bergerak ke bagian atas lembah. Bila Ice sheet mangalami positive budget, maka terjadipenambahan volume dan terminus mengalami kemajuan dan bila meluas sampai ke laut maka volume atau jumlah ice berg di laut bebas meningkat. Penambahan dan pengurangan ice berg merupakan indikator perubahan musim. Meningkatnya jumlah dan volume ice berg menandakan suhu makin dingin dan presipitasi makin tinggi.

Asal dan karakteristik dari gletesr Glaciology adalah ilmu yang mempelajari keterdapatan gletser, pada dasarnya mempelajari tentang propertis, deformasi, dan rezim dari gletser. Penelitian deformasi dilakukan pada subtansi padat, apakah es atau paadatan lainnya, meliputi eksperimen laboratorium dan analisi matematika. Gletser terbentuk di daerah kutub yang tingkat peleburannya pada musim panas sangat kecil. Gletser terbentuk oleh akumulasi es dengan faktor-faktor pendukung sebagai berikut : 1. Tingginya tingkat presipitasi 2. Suhu lingkungan yang sangat rendah 3. Pada musim dingin es terakumulasi dalam jumlah besar

4. Pada musim panas tingkat peleburannya rendah Es merupakan bagian dari mineral dan batuan, yang berada di bawah temperatur permukaan bumi dan tidak stabil. Es terbentuk ketika air yang berada di sungai, danau, laut, ataupun atmosfir mengalami pembekuan menghasilkan bermacammacam variasi dari karakteristik es. Yang paling khusus dan paling di kenal diantara karakteristik tersebut adalah es gletser, tidak hanya sekedar batuan, tetapi juga merupakan batuan metamorf. Hal ini dideskripsi sebagai es yang terbentuk dari hasil rekristalisasi dari jatuhan salju dan pembekuan kembali air yang cair dan mengalami deformasi. Perubahan ketika pembentukan gletser menghasilkan suatu sekuen, yaitu: salju firn es yang di analogikan sebagai perubahan yang mengkonversi sedimen menjadi batuan sedimen. Salju dan firn dianggap sebagai sedimen; deformasi es menghasilkan sedimen sebagai batuan sedimen. Deformasi akibat aliran mengkonversi es menjadi es gletser, dianggap sebagai batuan metamorf.

Pergerakan Gletser mengalami pergerakan telah diketahui sejak akhir tahun 1705. Fakta yang menunjukkan pergerakan gletser adalah perubahan posisi dari objek penanda observasi dari tahun-ketahun, sepertu bongkah, yang berada pada permukaan gleser. Sistem nya adalah pengukuran di lakukan berdasarkan sistematika pengukuran, dimana target di set pada gletser yang telah diketahui kedudukan dan di pasang berdasarkan interval tertentu melalui metode survey dan photogrametri, dari tempat sekitarnya. Target diletakkan pada tengah dan sisi tepi dari lembah gletser yang diamati; nantinya akan diketahui bagian mana yang mengalami pergerakan lebih cepat, dan biasanya bagian tengah akan bergerak lebih cepat, dan hal ini sama selayaknya aliran sungai dengan komponen air.

Pergerakan alami gletser masih belum dapat dipahami dengan baik, karena sangat sulit untuk mengakses interior dari gletser tersebut. Ini hanya dapat dipelajari dengan melakukan pemboran untuk mendapatkan inti es dari gletser dari kedalaman beberapa ratus meter, dan kemudian dilakukan study struktur dan kemas pada inti es. Studi ini sangat penting sebelum teori pergerakan gletser dapat diterima secara umum. Proses lain yang dapat mempengaruhi pergerakan gletser adalah perubahan fasa yang dialami oleh gletser tersebut. Perubahan fasa cair ke padat atau sebaliknya akan mempengaruhi struktur dalam dari gletser itu sendiri dan mempengaruhi pertumbuhan dan menggerakkan es pada gletser. Proses terakhir yang dapat mengakibatkan pergerkan es adalah gerak rotasi dari butir-butir es secara individu. Gletser, sama seperti lampeng bumi, dapat dikatakan bagian luar rigid, dan bagian dalam yang bergerak mobile. Pada keadaan stres tertentu kumpulan rekahan dapat terjadi pada kedalaman tetapi secara umum rekahan tampak terbatas pada zona dangkal.

Datar pustaka Glacial and Pleistocene Geology, chapter 2 (Origin and Movement of Glaciers)

Anda mungkin juga menyukai