Anda di halaman 1dari 2

IKRAMULLAH MAHMUDDIN

[J111 12 269]

SLEEP PARALYSIS
Rumusan Masalah Tidur adalah proses yang dibutuhkan oleh setiap manusia. Proses untuk mengistirahatkan tubuh setelah beraktivitas seharian. Rata-rata manusia memerlukan tidur selama kurang lebih 68jam/hari. Tetapi dalam keadaan tidur, tidak jarang gangguan-gangguan sering terjadi. Salah satunya adalah sleep paralysis. Sleep paralysis adalah sebuah gangguan tidur, dimana seseorang merasa lumpuh tidak bisa bergerak dari tidurnya. Orang tersebut sadar, dan mengetahui, melihat atau mendengar seluruh yang terjadi disekitarnya (seluruh inderanya aktif), tetapi tidak mampu menggerakkan otot-ototnya, seakan-akan ada yang menindih. Dalam bahasa sehari-hari, sleep paralysis kita kenal dengan nama tidur ketindihan. Observasi Bebeapa orang yang terkena sleep paralysis mengalami beberapa gejala. Antara lain, orang yang mengalami sleep paralysis ini sering melihat sosok makhluk halus berada di dekatnya. Mereka tidak bisa menggerakkan badannya, tetapi inderanya berfungsi. Bisa melihat dan mendengar lingkungan di sekitarnya. Hipotesis Dalam beberapa budaya, fenomena ini dikaitkan dengan gangguan makhluk halus, yang mengganggu orang tersebut. Beberapa budaya mengajarkan bagaimana cara membangunkan orang yang sedang mengalami tidur ketindihan ini. Ada dengan cara dikagetkan dari tidurnya, ada dengan mengambil paksa bantal yang digunakannya, untuk yang muslim biasanya dengan membacakan surah-surah, bahkan ada yang menyarankan untuk mengguyurnya dengan air. Fenomena sleep paralysis juga dikenal dengan nama The Old Hag Syndrome karena zaman dulu, ada kepercayaan kalau fenomena ini diakibatkan oleh "Old Hag" atau "Penyihir" yang sedang menduduki dada korban. Dari situlah ia mendapatkan nama The Old Hag Syndrome. Ketika ilmu pengetahuan mulai berkembang, nama The Old Hag Syndrome mulai ditinggalkan. Para peneliti lebih suka menyebutnya Sleep Paralysis (SP). Eksperimen Menurut survey Gallup tahun 1992, hampir semua orang dewasa mengalami Sleep Paralysis, paling tidak dua tahun sekali. Jadi fenomena ini bukan sesuatu yang asing bagi manusia. Usaha untuk

IKRAMULLAH MAHMUDDIN

[J111 12 269]

menelitinya telah berlangsung sejak tahun 1950an, namun baru benar-benar bisa dipahami ketika para peneliti mulai mengerti hubungan antara kondisi REM (Rapid eye movement) dengan mimpi. Ketika tidur, kita akan memasuki beberapa tahapan tertentu. Ada banyak tahapan, namun kita hanya akan melihat dua tahapan besarnya, yaitu Non REM dan REM yang keduanya bekerja pada tingkat gelombang otak tertentu. REM adalah keadaan tidur dimana otak tetap bekerja sementara fisik beristirahat. Tidur dalam keadaan REM memungkinkan orang untuk untuk bermimpi, bahkan bisa mengulang kejadian yang terjadi saat masih terbangun dan berlanjut dalam mimpinya. Tidur non-REM adalah keadaan tidur dimana otak berada pada gelombang tertentu, sehingga yang aktif adalah fisiknya. Seperti seseorang yang bangun dari tidurnya membuka pintu, tetapi masih dalam keadaan tertidur. Kemungkinan orang yang mengalami gangguan sleep paralysis adalah pada saat orang tersebut berada pada keadaan tidur REM. Tetapi, belum ada penjelasan pasti penyebab dari sleep paralysis ini. Mengenai makhluk gaib yang biasa menyertai ketika sleep paralysis ini terjadi, Florence Cardinal, seorang peneliti lain mengatakan kalau halusinasi biasanya memang menyertai Sleep Paralysis. Kadang ada perasaan kalau ada orang lain di dalam ruangan atau bahkan kita bisa merasakan adanya makhluk yang sedang melayang di atas kita. Selain itu, kita bisa merasakan adanya tekanan di dada seperti sedang diinjak atau diduduki. Malah, ada beberapa korban yang melaporkan mendengar suara langkah kaki, pintu terbuka dan suara-suara aneh. Ini cukup menakutkan, tapi normal. Bahkan banyak peneliti yang percaya kalau fenomena "penculikan oleh alien" atau "diserang roh jahat" kebanyakan hanyalah halusinasi yang terkait dengan Sleep Paralysis. Kesimpulan Secara fisiologis, penyebab sleep paralysis belum diketahui secara pasti. Sejauh ini, para psikologis memberikan gambaran umum mengenai penyebab terjadinya sleep paralysis, seperti kebiasaan tidur menghadap ke atas, pola tidur tak tentu, stress, dan perubahan mendadak pada lingkungan atau lifestyle. Untuk kurun waktu ini, menghindari terjadinya sleep paralysis yaitu dengan cara menghindari penyebab penyebab yang dapat mengakibatkan terjadinya sleep paralysis menurut gambaran umum para psikologis. Sampai saat ini, penelitian masih terus dilakukan untuk mengetahui secara pasti penyebab utama terjadinya sleep paralysis ini.

Anda mungkin juga menyukai