Anda di halaman 1dari 3

Jangan Memilih Reksa Dana, Jika Tak Sanggup Setia Padanya!!!

Meskipun perkembangan Pasar Modal dewasa ini terus menunjukkan peningkatan, namun

demikian belum banyak orang mengenal Reksa Dana, padahal "sarana investasi" ini sudah mulai diluncurkan di Indonesia sejak tahun 1995. Sebagai sarana investasi, Reksa Dana akan sangat memudahkan investor, khususnya investor individu untuk memanfaatkan instrumeninstrumen investasi yang tersedia di pasar, seperti SBI, Deposito, Obligasi Saham, dan instrumen lainnya. Berbagai macam Reksa Dana bertujuan untuk menyediakan peluang bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan finansial mereka di masa depan. Sayangnya informasi yang baik dan jelas mengenai instrumen investasi tersebut belum dimengerti secara benar. Bahkan, tidak jarang informasi tersebut tidak dimanfaatkan karena dianggap tidak benar, serta masih ada persepsi bahwa Reksa Dana diperuntukkan hanya bagi kalangan tertentu yang memiliki kelebihan uang. Padahal kenyataannya tidaklah demikian, selain biaya yang relatif rendah, reksa dana juga cocok untuk pemodal pemula atau investor dengan kemampuan finansial yang tidak terlalu besar dan yang tidak terlalu menguasai teknik pengelolaan portofolio seperti layaknya Manajer Investasi profesional. Reksa Dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal, untuk selanjutnya diinvestasikan oleh Manajer Investasi dalam Portofolio Efek. Keuntungan yang diperoleh berupa kenaikan nilai investasi masyarakat pemodal seiring dengan berjalannya waktu periode investasi. Dengan adanya Reksa Dana, berbagai kendala yang dihadapi masyarakat untuk dapat berinvestasi ke dalam portofolio efek dapat diatasi. Reksa Dana akan menjadi "jembatan" bagi masyarakat untuk berinvestasi ke dalam instrumen-instrumen yang selama ini sulit untuk mereka kelola sendiri. Pilihan investasi pada Reksa Dana Pilihan yang tepat akan memberikan imbal hasil yang sesuai dengan harapan, untuk itu sebelum menentukan pilihannya, masyarakat diharapkan terlebih dahulu mengenal jenis dan karakteristik reksa dana yang ada di pasar, sebagai berikut: 1. Reksa Dana Pasar Uang Reksa Dana yang menempatkan 100% dananya, dalam instrumen pasar uang, seperti deposito, SBI (Sertifikat Bank Indonesia), atau obligasi (surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan atau Pemerintah) yang memiliki jatuh tempo kurang dari 1 tahun. Relatif lebih aman dibandingkan jenis reksa dana lainnya. Bersifat likuid atau mudah dicairkan. Investasi jangka pendek. Mempunyai potensi keuntungan sedikit lebih tinggi dari deposito. Reksa Dana Pendapatan Tetap Reksa Dana yang menempatkan minimum 80% dari dananya dalam instrumen obligasi. Mempunyai potensi keuntungan lebih tinggi dari reksa dana pasar uang. Investasi jangka menengah.

2.

3.

Reksa Dana Campuran Reksa Dana yang menempatkan dananya, dalam instrumen pasar uang atau obligasi, atau saham dengan komposisi yang fleksibel. Mempunyai potensi keuntungan yang cukup tinggi. Investasi jangka menengah sampai panjang. Reksa Dana Saham Reksa Dana yang menempatkan minimum 80% dari dananya dalam instrumen saham. Mempunyai potensi keuntungan paling tinggi, namun mempunyai risiko yang lebih tinggi dibanding reksa dana lainnya. Investasi jangka panjang. Reksa Dana Terproteksi Reksa Dana yang menempatkan sebagian besar dananya dalam instrumen obligasi dengan mekanisme investasi yang dapat memberikan perlindungan atas nilai pokok investasi pada saat jatuh temponya. Perlindungan 100% pada nilai pokok investasi, jika dicairkan sesuai dengan jangka waktu yang ditentukan. Mempunyai potensi keuntungan sebesar tingkat bunga portofolio obligasi.

4.

5.

Sukses berinvestasi pada Reksa Dana Selain mengetahui keuntungan berinvestasi dalam reksa dana, investor dituntut untuk mengerti dan memahami risiko yang terkandung dalam rekasa dana. Sebagai produk Pasar Modal, Reksa Dana dapat memberikan keuntungan bagi Investor apabila portfolio efek yang dikelola oleh Manajer Investasi memberikan hasil sesuai dengan yang diharapkan, namun jika portfolio efek tersebut mengalami kerugian maka Reksa Dana juga bisa mengalami kerugian. Untuk sukses berinvestasi pada Reksa Dana, investor perlu memperhatikan hal-hal berikut: 1. Reksa Dana bukan merupakan produk bank, sehingga tidak dijamin oleh bank, serta tidak termasuk dalam cakupan objek program penjaminan pemerintah atau penjaminan simpanan. 2. Semakin tinggi potensi keuntungan yang dapat diraih, semakin besar pula risiko berkurangnya nilai investasi. 3. Pastikan memperoleh Bukti Kepemilikan Unit Penyertaan. 4. Pastikan memiliki hak untuk menjual kembali sebagian atau seluruh Unit Penyertaannya, kepada Manajer Investasi. 5. Dapatkan laporan posisi Nilai Aktiva Bersih dari Unit Penyertaan dan laporan tahunan posisi penyertaan serta pembaharuan prospektus. 6. Ketahui dan pahami rencana investasi portfolio yang akan ditanam dari produk Reksa Dana baik potensi hasil dan risiko dengan membaca prospektus secara cermat. 7. Pahami tujuan rencana keuangan pribadi dan pemilihan produk sesuai dengan profil risiko. 8. Tetap menyediakan dana yang cukup dan menabung secara teratur untuk mengantisipasi kebutuhan finansial lainnya yang belum bisa dipenuhi dari hasil investasi. 9. Pilih jangka waktu investasi yang sesuai dengan rencana keuangan dan jangan mudah terpengaruh pendapat orang lain, serta berpikir dan bertindak realistis dalam berinvestasi.

Sebelum berinvestasi, PASTIKAN telah membaca dan memahami PROSPEKTUS untuk mengetahui syarat dan ketentuan produk Reksa Dana yang akan dipilih!!!...

Anda mungkin juga menyukai