Anda di halaman 1dari 27

Hafidz Husni Saepudin 3334 080234 Teknik Metalurgi

Outline
Pendahuluan Tinjauan Pustaka Metode Penelitian Hasil dan Pembahasan Kesimpulan dan Saran

Pendahuluan
Masalah di industri manufaktur terjadinya keausan pada komponen-komponen Cetakan yang tererosi oleh proses pengecoran Perlu dilakukan perbaikan dengan pengelasan

Tinjauan Pustaka
Pengelasan TIG

Gas Tungsten Arc Welding (GTAW) atau sering disebut Tungsten Inert Gas (TIG) merupakan las busur listrik (Arc Welding) yang menggunakan inert gas sebagai pelidung dengan tungsten atau wolfram sebagai elektroda.

Skema TIG

Tembaga berillium

Diagram Fasa BeCu

The primary beryllide phase

The secondary beryllide phase

Copper matrix

Struktur mikro C82200, etsa cyanide, perbesaran 400x

Pengelasan Tembaga

Weldability Tembaga

Metoda Peneletian

Parameter Penelitian

Proses pengelasan Jenis Arus Arus yang dipakai Jenis Elektroda Logam Pengisi Tegangan Kecepatan Jenis Pengelasan : TIG (Tungsten Inert Gas) : AC : 240 A, 250 A, dan 260 A : EWTh1 : Tembaga dan Besi : 24-32 volts : 72 mm/min : 30o Double V

Hasil dan Pembahasan


Data-data Independen yang didapatkan : a) Arus yang dihunakan b) Logam Pengisi yang digunakan Data dependen yang didapat dari pengujian : a) Nilai kekerasan (HVN) b) Ukuran butir (m) c) Jenis cacat

Sampel

Masukan panas
Arus (A) Logam Pengisi

Arus Rendah

Arus Tinggi
Arus ratarata Tegangan (V)

Kecepatan ratarata (mm/menit)

Masukan Panas (J/mm)

1 2 3 4 5 6

Tembaga Tembaga Tembaga Besi Besi Besi

120 125 130 120 125 130

240 250 260 240 250 260

180 187, 5 195 180 187, 5 195

28 28 28 28 28 28

72 72 72 72 72 72

2940 3062.5 3185 2940 3062.5 3185

Pengujian Ultra Sonik

Sample tanpa Pengelasan

sampel masukan panas 3062.5 J/mm (tembaga)

sampel masukan panas 2940 J/mm ( besi )

Sampel masukan panas 3062.5 J/mm ( besi )

Pengujian Metalografi

Base metal no welding

Base Metal
Masukan panas 3065.25 J/mm (tembaga) Masukan Panas 3062.5 J/mm (besi)

HAZ
Masukan panas 3065.25 J/mm (tembaga) Masukan Panas 3062.5 J/mm (besi)

Welding
Masukan panas 3065.25 J/mm (tembaga) Masukan Panas 3062.5 J/mm (besi)

Pengujian Kekerasan
210 Linear (base metal titik indentasi 1) 200 Linear (HAZ titik indentasi 2)

190
Nilai Kekerasan (HVN) 180 170 160 Linear (base metal titik indentasi 5) 150 140 130 2900 Linear (welding titik indentasi 3)

Linear (HAZ titik indentasi 4)

2950

3000 3050 3100 Masukan Panas (J/mm)

3150

3200

kesimpulan
1. Nilai kekerasan tertinggi pada daerah n masukan panas 3185 J/mm (besi) yaitu sebesar 588.5 HVN. 2. Perbedaan struktur mikro yang terjadi pada benda uji yang dilas dan tidak dilas akan mempengaruhi kekerasan benda uji tersebut. Semakin besar ukuran butir maka semakin rendah nilai kekerasannnya. 3. Pada penelitian ini cacat yang terjadi akibat kekurangan peleburan sehingga terjadi cacat bidang. Dimana pada daerah tertentu benda uji tidak tersambung.

1. Dilakukan pengujian aus pada benda uji, hal tersebut bertujuan untuk mendapatkan karakteristik mekanik secara lebih baik pada benda uji untuk aplikasi pada cetakan pengecoran LPDC. 2. Digunakan logam pengisi yang sama dengan logam induk agar didapatkan sifat fisik dan mekanik yang lebih seragam. 3. Pada saat melakukan preparasi sampel uji perhatikan temperatur pengerjaan, agar tidak merubah struktur mikro awal pada benda uji.

Saran

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai