Sidang
Sidang
Outline
Pendahuluan Tinjauan Pustaka Metode Penelitian Hasil dan Pembahasan Kesimpulan dan Saran
Pendahuluan
Masalah di industri manufaktur terjadinya keausan pada komponen-komponen Cetakan yang tererosi oleh proses pengecoran Perlu dilakukan perbaikan dengan pengelasan
Tinjauan Pustaka
Pengelasan TIG
Gas Tungsten Arc Welding (GTAW) atau sering disebut Tungsten Inert Gas (TIG) merupakan las busur listrik (Arc Welding) yang menggunakan inert gas sebagai pelidung dengan tungsten atau wolfram sebagai elektroda.
Skema TIG
Tembaga berillium
Copper matrix
Pengelasan Tembaga
Weldability Tembaga
Metoda Peneletian
Parameter Penelitian
Proses pengelasan Jenis Arus Arus yang dipakai Jenis Elektroda Logam Pengisi Tegangan Kecepatan Jenis Pengelasan : TIG (Tungsten Inert Gas) : AC : 240 A, 250 A, dan 260 A : EWTh1 : Tembaga dan Besi : 24-32 volts : 72 mm/min : 30o Double V
Sampel
Masukan panas
Arus (A) Logam Pengisi
Arus Rendah
Arus Tinggi
Arus ratarata Tegangan (V)
1 2 3 4 5 6
28 28 28 28 28 28
72 72 72 72 72 72
Pengujian Metalografi
Base Metal
Masukan panas 3065.25 J/mm (tembaga) Masukan Panas 3062.5 J/mm (besi)
HAZ
Masukan panas 3065.25 J/mm (tembaga) Masukan Panas 3062.5 J/mm (besi)
Welding
Masukan panas 3065.25 J/mm (tembaga) Masukan Panas 3062.5 J/mm (besi)
Pengujian Kekerasan
210 Linear (base metal titik indentasi 1) 200 Linear (HAZ titik indentasi 2)
190
Nilai Kekerasan (HVN) 180 170 160 Linear (base metal titik indentasi 5) 150 140 130 2900 Linear (welding titik indentasi 3)
2950
3150
3200
kesimpulan
1. Nilai kekerasan tertinggi pada daerah n masukan panas 3185 J/mm (besi) yaitu sebesar 588.5 HVN. 2. Perbedaan struktur mikro yang terjadi pada benda uji yang dilas dan tidak dilas akan mempengaruhi kekerasan benda uji tersebut. Semakin besar ukuran butir maka semakin rendah nilai kekerasannnya. 3. Pada penelitian ini cacat yang terjadi akibat kekurangan peleburan sehingga terjadi cacat bidang. Dimana pada daerah tertentu benda uji tidak tersambung.
1. Dilakukan pengujian aus pada benda uji, hal tersebut bertujuan untuk mendapatkan karakteristik mekanik secara lebih baik pada benda uji untuk aplikasi pada cetakan pengecoran LPDC. 2. Digunakan logam pengisi yang sama dengan logam induk agar didapatkan sifat fisik dan mekanik yang lebih seragam. 3. Pada saat melakukan preparasi sampel uji perhatikan temperatur pengerjaan, agar tidak merubah struktur mikro awal pada benda uji.
Saran
Terima Kasih