Anda di halaman 1dari 20

MINYAK BUMI

NAMA : 1. Albertus Valentino Ginting 2. David William 3. Deo Wicaksono 4. Louis Thomas Salim 5. Kevin Rustam 6. Michael Budi Setiyono

DefinisiMinyak bumi
Minyak bumi adalah campuran komplek hidrokarbon plus senyawaan organik dari Sulfur, Oksigen, Nitrogen dan senyawa-senyawa yang mengandung konstituen logam terutama Nikel, Besi dan Tembaga.Minyak bumi sendiri bukan merupakan bahan yang uniform, melainkan berkomposisi yang sangat bervariasi, tergantung pada lokasi, umur lapangan minyak dan juga kedalaman sumur.Dalam minyak bumi parafinik ringan mengandung hidrokarbon tidak kurang dari 97 % sedangkan dalam jenis asphaltik berat paling rendah 50 %.

Pembentukan minyak bumi


Minyak bumi dan gas alam terbentuk dari penguraian tumbuhan dan hewan laut melalui proses fisis dan juga proses kimia selama jutaan tahun. Lapisan dan permukaan bumi telah mengalami beberapa perubahan besar sebagai peristiwa alam. Pergeseran lapisan bumi mengubah letak tumbuhan dan hewan tersebut menuju celah atau pori-pori lapisan batu di perut bumi yang bersuhu dan bertekanan tinggi. Proses kimia yang lama menyebabkan tumbuhan dan hewan itu terurai membentuk gas (sebagai gas alam) dan cairan kental (sebagai minyak bumi).

Komponen minyak bumi


Susunan atau komposisi minyak bumi di berbagai cadangan yang ditemukan agak berbeda menurut asalnya. Misalnya minyak dari Amerika terutama terdiri dari alkana, sementara minyak dari Indonesia selain alkana, juga mengandung hidrokarbon siklik (sebagai siklopentana dan sikloheksana).

Komposisi minyak bumi


Minyak bumi yang baru keluar dari pengeboran merupakan minyak mentah (crude oil) yangkental berwarna hitam. Minyak mentah merupakan campuran dari berbagai macam senyawayang di dalamnya sebagian besar merupakansenyawa hidrokarbon seperti alkana,sikloalkanadan hidrokarbon aromatik,Serta terdapat senyawasenyawa lain.Komponen Minyak BumiSecara umum,komposisi minyak bumi dapat digolongkan sebagaiberikut.a. Senyawa n-alkanaSenyawa alkana merupakan komponen utama minyak bumi. Pada suhukamar,metana dan etana berupa gas. Metana dan etana merupakankomponen utama LNG. Sementara itu,propana dan butana merupakankomponen utama LPG berbentuk cair.b. Senyawa sikloalkanaSenyawa sikloalkana merupakan komponen terbesar kedua setelahn-alkana. Senyawa sikloalkana yang paling banyak terdapat pada minyakbumi yaitu siklopentana dan sikloheksana.

Senyawa isoalkanaHanya sedikit isoalkana yang terkandung dalam minyak bumi.d. Senyawa aromatikHanya sedikit senyawa aromatik dengan titik didih rendah dalamminyak bumi.Berikut ini kegunaan senyawa-senyawa alkana yang terdapat dalamminyak mentah.a. Metana (CH4) dan etana (C2H6) sebagai bahan utama LNG.b. Propana (C3H8) dan butana (C4H10) sebagai bahan utama LPG.c. Pentana (C5H12) dan heptana (C7H16) sebagai bahan pelarut,cairanpencuci kering (dry clean)dan produk cepat kering lainnya.d. C6H14 sampai C12H26 dicampur bersama dan dimanfaatkan sebagaibensin.e. C10 sampai C15 dimanfaatkan sebagai bahan utama minyak tanah.f. C10 dan C20 dimanfaatkan sebagai bahan utama diesel dan bahan bakar minyak untuk mesin kapal.g. C16 sampai C20 dimanfaatkan sebagai bahan utama solar untuk bahanbakar mesin jet.h. C20 ke atas yang berbentuk setengah padat digunakan sebagai bahanutama minyak pelumas dan vaselin.i. Mulai C25 berbentuk padat dan dimanfaatkan sebagai lilin dan bitumenaspal.

Cara memperoleh minyak bumi


Ada berbagai macam cara : observasi geologi,survei gravitasi,survei magnetik,survey ieismik,membor sumur uji,atau dengan educated guess dan lucky factor. Survei Gravitasi, metode ini mengukur variasi medan gravitasi bumi yang disebabkanperbedaan densitas material di struktur geologi kulit bumi. Survei Magnetik, metode ini mengukur variasi medan magnetik bumi disebabkan perbedaanproperti magnetik dari bebatuan bawah permukaaan.Kedua survei ini biasanya dilakukan di wilayah yang luas,seperti misalnya suatu cekungan(basin). dari masil pemetaan ini,baru metode seismik umumnya dilakukan.

Survei Seismik menggunakan gelombang kejut(shock-wave)buatan yang diarahkan untukmelalui bebatuan menuju target reservoir dan daerah di sekitarnya. Oleh berbagai lapisanmaterial di bawah tanah,gelombang kejut ini akan dipantulkan ke permukaan dan ditangkapoleh alat receivers sebagai pulsa tekanan atau sebagai percepatan. Sinyal pantulan ini laludiproses secara digital manjadi sebuah peta akustik di bawah permukaan untuk kemudiandapat diinterprestasikan. Aplikasi Metode Seismik : Tahap Eksplorasi: untuk menentukan struktur dan stratigrafi endapan dimana sumur nanti akan digali. Tahap Penilaian dan Pengembangan: untuk mengestimasi volume cadangan hidrokarbon dan untuk penyusunan rencanapengembangan yang paling baik. Pada Fasa Produksi: untuk memonitor kondisi reservoir,seperti menganalisis kontak antar fluida reservoir,distribusifluida dan perubahan tekanan reservoir.

Perbandingan unsur minyak bumi


Komponen Hidrokarbon Perbandingan unsur-unsur yang terdapat dalam minyak bumi sangat bervariasi. Berdasarkan atas hasil analisa, diperoleh data sebagai berikut : Karbon : 83,0-87,0 % Hidrogen : 10,0-14,0 % Nitrogen : 0,1-2,0 % Oksigen : 0,05-1,5 % Sulfur : 0,05-6,0 %

Klasifikasi komponen minyak bumi


Komponen hidrokarbon dalam minyak bumi diklasifikasikan atas tiga golongan, yaitu : golongan parafinik golongan naphthenik golongan aromatik sedangkan golongan olefinik umumnya tidak ditemukan dalam crude oil, demikian juga hidrokarbon asetilenik sangat jarang.

Senyawaan Sulfur
Crude oil yang densitynya lebih tinggi mempunyai kandungan Sulfur yang lebih tinggu pula. Keberadaan Sulfur dalam minyak bumi sering banyak menimbulkan akibat, misalnya dalam gasoline dapat menyebabkan korosi (khususnya dalam keadaan dingin atau berair), karena terbentuknya asam yang dihasilkan dari oksida sulfur (sebagai hasil pembakaran gasoline) dan air. 1. Senyawaan Oksigen Kandungan total oksigen dalam minyak bumi adalah kurang dari 2 % dan menaik dengan naiknya titik didih fraksi. Kandungan oksigen bisa menaik apabila produk itu lama berhubungan dengan udara. Oksigen dalam minyak bumi berada dalam bentuk ikatan sebagai asam karboksilat, keton, ester, eter, anhidrida, senyawa monosiklo dan disiklo dan phenol. Sebagai asam karboksilat berupa asam Naphthenat (asam alisiklik) dan asam alifatik.

2. Senyawaan Nitrogen Umumnya kandungan nitrogen dalam minyak bumi sangat rendah, yaitu 0,10,9 %. Kandungan tertinggi terdapat pada tipe Asphalitik. Nitrogen mempunyai sifat racun terhadap katalis dan dapat membentuk gum / getah pada fuel oil. Kandungan nitrogen terbanyak terdapat pada fraksi titik didih tinggi. Nitrogen klas dasar yang mempunyai berat molekul yang relatif rendah dapat diekstrak dengan asam mineral encer, sedangkan yang mempunyai berat molekul yang tinggi tidak dapat diekstrak dengan asam mineral encer. 3. Konstituen Metalik Logam-logam seperti besi, tembaga, terutama nikel dan vanadium pada proses catalytic cracking mempengaruhi aktifitas katalis, sebab dapat menurunkan produk gasoline, menghasilkan banyak gas dan pembentukkan coke. Pada power generator temperatur tinggi, misalnya oil-fired gas turbine, adanya konstituen logam terutama vanadium dapat membentuk kerak pada rotor turbine. Abu yang dihasilkan dari pembakaran fuel yang mengandung natrium dan terutama vanadium dapat bereaksi dengan refactory furnace (bata tahan api), menyebabkan turunnya titik lebur campuran sehingga merusakkan refractory itu.

Agar dapat diolah menjadi produk-produknya, minyak bumi dari sumur diangkut ke Kilang menggunakan kapal, pipa, mobil tanki atau kereta api. Didalam Kilang, minyak bumi diolah menjadi produk yang kita kenal secara fisika berdasarkan trayek titik didihnya (distilasi), dimana gas berada pada puncak kolom fraksinasi dan residu (aspal) berada pada dasar kolom fraksinasi. Setiap trayek titik didih disebut Fraksi, misal : 0-50C : Gas 50-85C : Gasoline 85-105C : Kerosin 105-135C : Solar > 135C : Residu (Umpan proses lebih lanjut) Jadi yang namanya minyak bumi atau sering juga disebut crude oiladalah merupakan campuran dari ratusan jenis hidrokarbon dari rentang yang paling kecil, seperti metan, yang memiliki satu atom karbon sampai dengan jenis hidrokarbon yang paling besar yang mengandung 200 atom karbon bahkan lebih.

Secara garis besar minyak bumi dikelompokkan berdasarkan komposisi kimianya menjadi empat jenis, yaitu : 1.Parafin 2.Olefin 3.Naften 4.Aromat Tetapi karena di alam bisa dikatakan tidak pernah ditemukan minyak bumi dalam bentuk olefin, maka minyak bumi kemudian dikelompokkan menjadi tiga jenis saja, yaitu Parafin, Naften dan Aromat.Kandungan utama dari campuran hidrokarbon ini adalah parafin atau senyawa isomernya. Isomer sendiri adalah bentuk lain dari suatu senyawa hidrokarbon yang memiliki rumus kimia yang sama. Misal pada normalbutana pada gambar berikut memiliki isomer 2-metil propana, atau kadang disebut juga iso-butana. Keduanya memiliki rumus kimia yang sama, yaitu C4H10 tetapi memiliki rumus bangun yang berbeda.Jika atom karbon (C) dinotasikan sebagai bola berwarna hitam dan atom hidrogen (H) dinotasikan sebagai bola berwarna merah maka gambar dari normalbutan dan iso-butan akan tampak seperti gambar berikut :

Senyawa hidrokarbon normal sering juga disebut sebagai senyawa hidrokarbon rantai lurus, sedangkan senyawa isomernya atau iso sering juga disebut sebagai senyawa hidrokarbon rantai cabang. Keduanya merupakan jenis minyak bumi jenis parafin . Sedangkan sisa kandungan hidrokarbon lainnya dalam minyak bumi adalah senyawa siklo-parafin yang disebut juga naften dan/atau senyawa aromat . Berikut adalah contoh dari siklo-parafin dan aromat. Keluarga hidrokarbon terebut diatas disebut homologis, karena sebagian besar kandungan yang ada dalam minyak bumi tersebut dapat dipisahkan kedalam beberapa jenis kemurnian untuk keperluan komersial. Secara umum, di dalam kilang minyak bumi, pemisahan perbandingan kemurnian dilakukan terhadap hidrokarbon yang memiliki kandungan karbon yang lebih kecil dari C7. Pada umumnya kandungan tersebut dapat dipisahkan dan diidentifikasi, tetapi hanya untuk keperluan di laboratorium. Campuran siklo parafin dan aromat dalam rantai hidrokarbon panjang dalam minyak bumi membuat minyak bumi tersebut digolongkan menjadi minyak bumi jenis aspaltin .

Minyak bumi di alam tidak pernah terdapat dalam bentuk parafin murni maupun aspaltin murni, tetapi selalu dalam bentuk campuran antara parafin dan aspaltin. Pengelompokan minyak bumi menjadi minyak bumi jenis parafin dan minyak bumi jenis aspaltin berdasarkan banyak atau dominasi minyak parafin atau aspaltin dalam minyak bumi. Artinya minyak bumi dikatakan jenis parafin jika senyawa parafinnya lebih dominan dibandingkan aromat dan/atau siklo parafinnya. Begitu juga sebaliknya. Dalam skala industri, produk dari minyak bumi dikelompokkan berdasarkan rentang titik didihnya, atau berdasarkan trayek titik didihnya. Pengelompokan produk berdasarkan titik didih ini lebih sering dilakukan dibandingkan pengelompokan berdasarkan komposisinya. Minyak bumi tidak seluruhnya terdiri dari hidrokarbon murni. Dalam minyak bumi terdapat juga zat pengotor ( impurities ) berupa sulfur (belerang), nitrogen dan logam. Pada umumnya zat pengotor yang banyak terdapat dalam minyak bumi adalah senyawa sulfur organik yang disebut merkaptan. Merkaptan ini mirip dengan hidrokarbon pada umumnya, tetapi ada penambahan satu atau lebih atom sulfur dalam molekulnya.

Senyawa sulfur yang lebih kompleks dalam minyak bumi terdapat dalam bentuk tiofen dan disulfida. Tiofen dan disulfida ini banyak terdapat dalam rantai hidrokarbon panjang atau pada produk distilat pertengahan (middle distillate). Selain itu zat pengotor lainnya yang terdapat dalam minyak bumi adalah berupa senyawa halogen organik, terutama klorida, dan logam organik, yaitu natrium (Na), Vanadium (V) dan nikel (Ni). Titik didih minyak bumi parafin dan aspaltin tidak dapat ditentukan secara pasti, karena sangat bervariasi, tergantung bagaimana komposisi jumlah dari rantai hidrokarbonnya. Jika minyak bumi tersebut banyak mengandung hidrokarbon rantai pendek dimana memiliki jumlah atom karbon lebih sedikit maka titik didihnya lebih rendah, sedangkan jika memiliki hidrokarbon rantai panjang dimana memiliki jumlah atom karbon lebih banyak maka titik didihnya lebih tinggi.

Proses pengolahan minyak bumi


Proses distilasi bertingkat merupakan cara untuk memisahkan komponenkomponen penyusunminyak bumi melalui kolom-kolom berfraksi dengan pelatpelatdan sejumlah sungkup gelembung udara. Minyak bumi yang dihasilkan dari pengeboran tidak dapat langsung digunakan,tapi harus melalui prosesdistilasi bertingkat terlebih dahulu. Pada distilasi bertingkat,pemisahan terjadi berdasarkan perbedaantitik didi berbagai hidrokarbon senyawa yang terdapat dalam minyak bumi. Proses distilasi bertingkatmerupakan cara untuk memisahkan komponenkomponen penyusun minyak bumi melalui kolom-kolomberfraksi dengan pelatpelat dan sejumlah sungkup gelembung udara. Minyak bumi dipanaskan sehinggaberubah menjadi gas dan bergerak melalui sungkup-sungkup. Senyawa karbon yang mempunyai rantaikarbon panjang akan mencair pada kolom fraksi di bagian bawah,sedangkan senyawa karbon yangrantai karbonnya lebih pendek akan terus ke atas. Akibatnya komponen-komponen minyak bumi itu akandapat dipisahkan melalui kolom-kolom berfraksi. Masing-masing fraksi minyak bumi yang telahdipisahkan satu sama lain segera mengalami proses desulfurisasi (penghilangan belerang).Senyawasenyawa belerang yang dikandung minyak bumi perlu dikurangi

Bagan penyulingan minyak bumi

Anda mungkin juga menyukai