Anda di halaman 1dari 2

Nama : Meyta Wulandari NIM : 10308141017

TRANSLASI PROKARIOTIK Struktur membran inti sel dimana prokariotik tidak memiliki membran inti sehingga setelah transkripsi langsung dapat melakukan translasi. Hal ini disebabkan oleh perbedaan dalam hal struktur sel prokaryot sangat sederhana dan belum ada pembagian ruang sehingga molekul DNA genom berada di dalam sitoplasma bersama-sama dengan komponen sel yang lain. Dengan demikian, molekul mRNA hasil transkripsi dapat langsung melakukan kontak dengan ribosom sebelum untaian mRNA tersebut selesai disintesis. 1. Faktor-Faktor Translasi Prokaryot FAKTOR INISIASI IF1 IF2 IF3 ELONGASI EF-Tu EF-Ts EF-G TERMINASI RF1 RF2 RF3 (Sumber: Hartati, 2010.) Tahap inisiasi yaitu dimulai dengan mengikat ribosomal subunit kecil pada urutan spesifik rantai mRNA. Setelah itu subunit kecil berikatan dengan molekul tRNA khusus, yang disebut N-formil metionin (fMet) mengenali dan mengikat ke kodon inisiator. Selanjutnya mengikat subunit besar, membentuk kompleks inisiasi. Pada prokariotik faktor insiasinya yaitu IF1, IF2, dan IF3. Dengan terbentuknya kompleks inisiasi, fMettRNA menempati lokasi P dari ribosom dan situs A dibiarkan kosong. Ribosom pada Pelepasan rantai UAA,UAGPelepasan rantai UGA,UAA Bekerja sama dengan RF1 dan RF2 Pengikatan aminoacyl-tRNA ke A siteMenghasilkan EF-Tu Translokasi Pemisahan sub unit ribosomPengikatan tRNA fmet untuk kompleks inisiasi Pemisahan ribosom, pengikatan pada mRNA untuk kompleks inisiasi FUNGSI

dasarnya terbagi menjadi subunit kecil dan subunit besar. Pada prokariotik ribosomal berupa 70S (subunit besar 50S dan subunit kecil 30S). Seluruh proses inisiasi difasilitasi oleh protein ekstra, yang disebut faktor inisiasi yang membantu dengan mengikat subunit ribosom dan tRNA ke rantai mRNA. Tahap Elongasi yaitu dimana terbentuknya tRNA yang mengandung kompleks-fMet di situs peptidil (P), tRNA aminoasil dengan urutan antikodon komplementer dapat mengikat mRNA melalui situs akseptor. Pengikatan ini dibantu oleh faktor-faktor pemanjangan yang bergantung pada energi dari hidrolisis GTP. tRNA membawa rantai asam amino pada situs P dan tRNA mengandung asam amino tunggal di situs A, kemudian terjadi rantai asam amino. Penambahan ini terjadi melalui pembentukan ikatan peptida, ikatan nitrogen-karbon yang terbentuk antara subunit asam amino untuk membentuk rantai polipeptida yang dibantu enzim transferase peptidil. Ikatan peptida terjadi antara gugus karboksil merupakan ujung dalam rantai peptida yang terletak di lokasi P dan gugus amina pada asam amino dalam kelompok A. Akibatnya, rantai peptida bergeser ke situs A, dengan asam amino asli pada situs A sebagai ujung rantai. tRNA di situs A menjadi RNA peptidil, dan bergeser ke situs P. Sementara itu, ribosom bergerak ke arah 3 sepanjang mRNA didorong oleh faktor-faktor pemanjangan. Ketika situs A terbuka kembali sehingga tRNA aminoasil berikutnya menghasilkan rantai asam amino peptide. proses berulang-ulang tersebut menciptakan sebuah rantai polipeptida di situs P ribosom. Sebuah ribosom tunggal dapat menerjemahkan 60 nukleotida per detik. Kecepatan ini bisa jauh ditambah ketika menghubungkan ribosom untuk membentuk poliribosomes. Tahap terminasi yaitu ketika salah satu dari tiga kodon stop, UAA, UAG, atau UGA, memasuki situs A ribosom. Tidak ada molekul tRNA yang aminoasil yang mengenali urutan ini sehingga faktor mengikat ke situs P lepas dan mengkatalisasi pelepasan rantai polipeptida dan ribosom ke subunit aslinya kecil dan besar berpisah.

Anda mungkin juga menyukai