Anda di halaman 1dari 3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Semen merupakan salah satu bahan utama kontruksi sipil. Produksi semen Indonesia selain untuk memenuhi kebutuhan dari dalam negeri, juga untuk

memenuhi permintaan dari luar negeri. Kenaikan tarif dasar listrik dan bahan bakar minyak di dalam negeri mengakibatkan biaya produksi meningkat tinggi. Kenaikan biaya produksi yang cukup tinggi secara langsung berdampak pada kenaikan harga jual semen di pasaran, sehingga perlu dilakukan peningkatan efisiensi di semua bidang, khususnya dalam proses produksi agar harga jual semen tetap terjangkau. Efisiensi yang dapat dilakukan antara lain dengan meningkatkan komponen lokal dalam proses pembuatan semen, antara lain penggunaan grinding ball semen, seperti crusher. Mesin crusher adalah mesin yang dipergunakan untuk menggiling bahan baku semen pada proses produksi semen. Grinding ball (bola-bola penggiling) merupakan salah satu komponen penting dalam mesin crusher. Grinding ball tersebut terbuat dari baja yang diisyaratkan mempunyai karakteristik keras, tahan aus, tangguh (tidak mudah pecah) serta tahan korosi. Kebutuhan industri semen akan grinding ball cukup besar, sehingga biaya produksi terpengaruh oleh biaya penggadaan grinding ball. Sampai saat ini semua pabrik semen di Indonesia masih menggunakan grinding ball yang mendatangkan dari luar negeri. Hal ini sangat ironis karena sebenarnya Indonesia mempunyai banyak perusahaan (bola penggiling) pada berbagai peralatan pabrik

peleburan baja dan pengecoran logam yang seharusnya dapat mencukupi kebutuhan tersebut. Apabila grinding ball tersebut dapat dibuat di Indonesia diharapkan harganya lebih murah sehingga biaya produksi semen bisa diturunkan, harga semen lebih terjangkau dan kesejahteraan rakyat dapat ditingkatkan. Dalam pembuatan grinding ball langkah awal yang dilakukan adalah mengetahui karakteristik bahan grinding ball tersebut. Maka diperlukan adanya karakterisasi berdasarkan uji komposisi, uji kekerasan, dan uji metalografi. Pada 1

2 akhirnya hasil karakterisasi itu dapat dijadikan dasar untuk rekayasa proses manufaktur produk grinding ball yang dapat mencapai spesifikasi teknis yang diperlukan.

B. Rumusan masalah 1. Bagaimanakah kandungan komposisi material grinding ball import diameter 40 mm PT. Semen Cibinong Indonesia? 2. Bagaimanakah struktur mikro grinding ball import diameter 40 mm PT. Semen Cibinong Indonesia? 3. Bagaimanakah nilai kekerasan grinding ball import diameter 40 mm PT. Semen Cibinong Indonesia?

C. Batasan masalah Karakterisasi grinding ball import diameter 40 mm PT. Semen Cibinong Indonesia dikarakterisasi berdasarkan uji komposisi, uji kekerasan dan uji metalografi.

D. Tujuan penelitian Karakterisasi grinding ball import dengan uji komposisi, uji kekerasan, dan uji metalografi untuk mendapatkan data kandungan komposisi, kekerasan dan struktur mikro grinding ball import diameter 40 mm PT. Semen Cibinong Indonesia.

E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat teoritis Untuk mengembangkan pengetahuan dalam bidang industri pengecoran logam di Indonesia.

3 2. Manfaat Praktis Penelitian ini dilakukan untuk mewujudkan swasembada kebutuhan grinding ball sebagai salah satu komponen penting dalam proses produksi semen. Diharapkan hasil penelitian ini bisa menjadi rujukan teknis dalam pembuatan grinding ball oleh industri-industri baja dalam negeri.

Anda mungkin juga menyukai