Anda di halaman 1dari 7

1.

Voltage sag Sag/kedip adalah penurunan nilai rms tegangan atau arus pada frekuensi daya selama durasi waktu dari 0,5 cycles (0,01detik) sampai 1 menit. Dan rentang perubahan dari 0,1 sampai 0,9 pu pada harga rms besaran tegangan atau arus. Peristiwa ini bisa disebabkan oleh kesalahan jaringan ataupun masuknya peralatan yang membutuhkan arus awal besar kejaringan.

Gambar 1.1 Voltage sag

Voltage sag dapat mengakibatkan kegagalan peralatan, computer errors, computer memory loss. Fenomena Voltage sag dikenal sebagai fenomena fliker. Flicker adalah fenomena distorsi pada amplitudo gelombang tegangan secara berulang. Kejadian Voltage sag bisa bersumber pada instalasisendiri, yaitu instalasi di pelanggan. Misalnya: 1. Masuknya beban besar ke jaringan 2. Cacat pada sambungan penghantar 3. Terjadinya hubung singkat di tempat lain pada instalasi sendiri. Voltage sag juga bisa bersumber pada jaringan pemasok energy (PLN), misalnya: 1. Beroperasinya recloser 2. Beroperasinya Voltage Regulator 1.1 Masuknya beab besar ke jaringan Salah satu beban besar yang dapat menyebabkan penurunan tegangan (voltage sag) pada jaringan distribusi adalah motor, karena arus asut (Istart) motor bisa mencapai nilai yang sangat tinggi Pemanas resistif: Resistivitas logam meningkat dengan meningkatnya temperatur. Pemanas resistif pada waktu start (masih dingin) bisa menarik arus 1,5 kali arus setelah pemanas menjadi panas.

1.2 Cacat pada sambungan penghantar Sambungan-sambungan penghantar yang longgar dapat mempertinggi impedansi saluran. Peningkatan impedansi ini memperbesar tegangan jatuh pada saluran yang berarti memperbesar terjadinya voltage sag. 1.3.Terjadinya hubung singkat di tempat lain pada instalasi sendiri Untuk melokalisasi kejadian hubung-singkat digunakan fuse. Arus besar pada waktu terjadi hubung singkat akan melelehkan kawat fuse yang kemudian memutuskan beban. Namun ada selang waktu antara saat hubung singkat terjadi dan saat terputusnya kawat fuse. Dalam selang waktu tersebut terjadi penurunan tegangan. 1.4. Beroperasinya recloser Beroperasinya recloser menyebabkan adanya selang waktu saat terbuka dan tertutupnya saklar otomatis untuk melokasir gangguang distribusi. Dalam selang waktu tersebut terjadi penurunan tegangan (selama 1 s.d 5 detik). 1.5. Beroperasinya Voltage Regulator Jaringan pemasok energi dilengkapi dengan peralatan yang secara otomatis melakukan penyesuaian tegangan. Peralatan otomatis ini mungkin berupa power factor correction capacitors, mungkin juga tap switching transformers. Apabila terjadi kegagalan operasi peralatan ini, voltage sag akan terjadi. Voltage sag dapat menyebabkan kegagalan peralatan. Satu hal yang pasti adalah bahwa voltage sag akan mengakibatkan menurunnya pasokan daya karena daya berbanding lurus dengan kuadrat tegangan. Apabila tegangan turun 10%, maka aliran daya hanya tinggal sekitar 80% dari semula. Penurunan daya pada waktu terjadi voltage sag juga dialami oleh beban-beban sensitif. Catu daya beban sensitif (komputer dll) diberikan melalui tegangan searah yang dihasilkan oleh penyearahan tegangan bolak-balik.

2. Voltage Swell Swell adalah fenomena kenaikan tegangan diatas 110% dari normal, tetapi tetap dibawah 180% dari normal dalam jangka waktu kurang dari satu menit. Salah satu penyebab terjadinya voltage swell adalah dimatikannya beban-beban berat.

Gambar 2.1 voltage swell

3. Voltage Interruption

Interruption disebkan oleh power system fault, equipment failure dan control malfunction. Ditentukan berdasar dari durasinya, yaitu waktu operasi pengaman. instanteous reclosing mengakibatkan interruption kurang dari 30 cycles (non permanent fault). delayed reclosing bisa mengakibatkan momentary atau temporary interruption. Interupsi pasokan daya merupakan kondisi di mana catu tegangan ataupun arus hilang samasekali untuk sementara waktu. Hal ini biasa terjadi di jaringan sebagai akibat sambaran petir, binatang, cuaca buruk, dan kegagalan operasi peralatan

Gambar 3.1 Voltage Interruption

4. Undervoltage/ overvoltage Undervoltage adalah peristiwa penurunan tegangan yang terjadi secara berkepanjangan Undervoltage akan mengakibatkan terjadinya pemanasan yang berlebihan pada motor, bahkan sampai pada kegagalan operasi peralatan. Penyebab gangguan ini bisa terjadi akibat ada perangkat dengan motor yang sudah terlalu panas (overheating).

Gambar 4.1 Undervoltage

Overvoltage atau tegangan lebih adalah suatu gejala peningkatan nilai tegangan rms bolak-balik sebesar lebih dari 110 persen pada frekuensi daya untuk waktu lebih dari 1 menit. Overvoltages biasanya akibat operasi pensaklaran beban (misalnya, switching dari sebuah beban besar atau kapasitor bank).

Gambar 4.2 overvoltage

5. Voltage Flicker Fluktuasi tegangan adalah suatu perubahan tegangan yang sistematis atau serangkaian perubahan tegangan secara acak, di mana magnitud dari tegangan mempunyai nilai yang tidak semestinya (Roger C. Dugan, 1996), yaitu di luar rentang tegangan ditentukan oleh ANSI C84.1 sebesar 0,9 sampai 1,1 pu. Menurut IEC 61000-2-1 salah satu fluktuasi tegangan, mempunyai karakteristik sebagai rangkaian tegangan acak yang berfluktuasi secara terus menerus. Beban yang berubah sangat cepat dan terjadi terus-menerus, dan menghasilkan arus beba n yang besar dapat menyebabkan variasi tegangan yang sering disebut sebagai flicker atau kedip tegangan. Istilah flicker atau kedip tegangan berasal dari dampak adanya fluktuasi tegangan terhadap lampu, yang dianggap seperti mata manusia yang berkedip.

Gambar 5.1 Voltage Flicker

6. Harmonic Distortion Distorsi harmonisa disebabkan oleh peralatan nonlinier dalam suatu system tenaga listrik. Sebuah peralatan dikategorikan non linier apabila peralatan tersbut mempunyai output yang nilainya tidak sebanding dengan tegangan yang diberikan (Roger C. Dugan, 1996). tegangan masukan sinusoidal diberikan pada resistor nonlinear, di mana tegangan dan arus bervariasi sesuai dengan kurva ditampilkan. Sementara tegangan masukan berupa sinusoidal sempurna, namun arus yang dihasilkan berupa gelombang terdistorsi. Peningkatan tegangan walaupun hanya beberapa persen dapat menyebabkan penggandaan arus dan akan menghasilkan bentuk gelombang yang berbeda. Hal ini merupakan sumber distorsi harmonisa dalam sistem tenaga listrik (Roger C. Dugan, 1996).

Gambar 6.1 Harmonic Distortion

7. Voltage Notching Notching adalah gangguan tegangan periodik yang disebabkan oleh penggunaan peralatan eletronika daya secara normal, di mana hal ini terjadi saat ketika komutasi arus dari satu fasa yang satu ke fasa yang lain. Notching yang terjadi secara kontinyu, dapat diketahui karakterisiknya melalui spectrum harmonisa tegangan yang mengandung gangguan tersebut. Komponen frekuensi yang terkait dengan notching dapat mempunyai nilai yang cukup tinggi dan mungkin tidak akan mudah dilihat atau diukur dengan peralatan pengukuran yang biasa digunakan untuk analisis harmonisa.

Gambar 7.1 Voltage Notching

8. Transient Disturbance Transient adalah fenomena naiknya peak tegangan hingga ribuan volt dan terjadi dalam waktu yang sangat singkat Gejala Trasient diakibatkan oleh 2. faktor yakni faktor eksternal seperti lingkungan (environtment) dan internal seperti switching beban-beban berat. Selain itu, Fault Clearing (putusnya sekering) dapat pula menimbulkan terjadinya trasient tegangan. Dampak yang ditimbulkan oleh transient : Degradasi kemampuan electrical equipment Dielektrik breakedown (sistem isolasi rusak)
.

Gambar 8.1 Transient Disturbance

9. Outage and frequency variation

Listrik mempunyai dua istilah yaitu tegangan atau voltase dan frekuensi. Jadi Frekuensi variation ini adalah frekuensi listrik yang selalu berubah-ubah. Umumnya di Indonesia frekuensi listriknya 50 Hz. Hal ini dapat menyebabkan hilang data, sistem menjadi crash dan rusaknya peralatan.

Gambar 9.1 Outage and frequency variation

Anda mungkin juga menyukai