Anda di halaman 1dari 2

BAB I PENDAHULUAN

Punggung merupakan struktur yang terdiri atas tulang-tulang, otot, ligamen, tendon, diskus, suatu bantalan yang menyerupai tulang rawan, yang berfungsi sebagai absorbent di antara dua tulang punggung. Nyeri punggung dapat berasal dari komponen-komponen tersebut dan bahkan tak jarang ditemukan sakit pinggang karena sebab yang tidak jelas. Low Back Pain adalah nyeri yang dirasakan daerah punggung bawah, dapat merupakan nyeri lokal maupun nyeri radikuler atau keduanya. Low Back Pain bukan merupakan suatu diagnosis, akan tetapi merupakan suatu gejala. Low back Pain paling sering disebabkan karena gangguan muskuloskeletal. Pada skenario 1 blok Muskuloskeletal ini kami dituntut untuk memahami ilmu-ilmu dasar yang berhubungan dengan muskuloskeletal, mencakup anatomi, histologi, dan fisiologi. Skenario 1 blok Muskuloskeletal adalah sebagai berikut : Seorang perempuan berusia 76 tahun dating ke poloklinik dengan keluhan nyeri pada pinggangnya, terutama bila untuk berdiri, berjalan, atau perubahan posisi. Keluhan ini timbul sejak 4 bulan yang lalu, yang muncul tiba-tiba dan semakin lama bertambah nyeri. Hasil pemeriksaan dokter, didapatkan adanya punggung Dowager, kifosis. Hasil foto rontgen adalah didapatkan adanya fraktur kompresi di L2-L3, dan pernah dilakukan pemeriksaan BMD. Kemudian direncanakan pemeriksaan lanjutan yaitu asam urat, factor rematoid, CRP, dan DEXA. Dokter kemudian memberikan obat analgesic dan menyarankan untuk fisioterapi ke bagian Rehabilitasi Medis. Dari skenario di atas, dapat kita ketahui bahwa pasien menderita Low Back Pain yang disebabkan karena adanya gangguan muskuloskeletal. Maka dari itu dalam laporan ini kami akan membahas mengenai anatomi, histologi, serta fisiologi sistem muskuloskeletal serta kelainankelainannya.

BAB IV PENUTUP

A. SIMPULAN Simpulan dari skenario 1 blok Muskuloskeletal adalah sebagai berikut : 1. Pasien menderita Low Back Pain kronik yang disebabkan karena adanya gangguan pada sistem muskuloskeletal. 2. Penyebab Low Back Pain adalah osteoporosis yang terjadi karena faktor usia serta faktor risiko lainnya. 3. Untuk menegakkan diagnosis maka diperlukan pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan BMD dan DEXA. 4. Pasien diberi obat analgesik untuk meringankan rasa nyerinya, karena analgesik dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan rasa nyeri dengan cara menghambat biosintesis prostaglandin.

B. SARAN: Sebaiknya pasien segera melakukan pemeriksaan penunjang agar dapat diketahui secara pasti apa penyakitnya dan segera mendapat penatalaksanaan yang tepat. Selain itu pasien juga perlu melakukan fisioterapi di bagian Rehabilitasi Medik untuk memperbaiki atau memulihkan keadaannya.

Anda mungkin juga menyukai