Anda di halaman 1dari 1

IKHLAS IKhlas,, itulah mungkin hidup umpama sebutir kelapa, ketika dipetik dari pohonnya ia pun jatuh terhempas

tak tanggung kadang dari ketinggian yang mencapai 10 meter bahkan lebih tinggi, tak selesai sampai disitu lalu kelapa tersebut dikupas kulit serabutnya yang tebal dengan sangat kasar, setelah serabut lepas lalu tempurungnya ditempa sampai hancur hingga tinggalah daging, tetapi sayang ujian yang ia hadapi belum berhenti sampai disitu setelah tinggal dagingpun ia lalu diparud,digiling hingga halus,, semoga ujiannya hanya sampai disitu,,, tetapi sayang sekali lagi ini belum berakhir belum lama kelapa itu menjadi halus tiba-tiba ada tangan yang dengan kasar memerasnya terus dan terus hingga keluarlah air santan putih bersih,, mungkin jika hapas kelapa berkata Hanya ini yang aku punya yang selama ini aku jaga dan kini aku menyerahkannya Santanpun dibawa dan dimasak dijadikan menu masakan yang enak, dibuat sayur lodeh kah atau opor ayam kah,? Ada satu kejadian unik yang sering terjadi ketika seseorang mencicipinya, orang itu berkata Ah.., sungguh enak sayur lodeh ini, wah.., mantap lezatnya opor ayam ini Kenapa yang disebut sayur lodeh? dan kenapa yang ternama itu opor ayam? Tidak sayur santan atau opor santan, padahal dibalik semua itu adalah santan yang membuat masakan terasa enak sempurna lezatnya, bayangkan jika opor ayam tidak memakai santan mungkin rasanya aneh,kurang mantap, no good, la ajiib, tidak mak enyuss. Tapi itulah perumpamaan keikhlasan yang dikiaskan pada buah kelapa, memberi bukan karena ingin dihargai berkorban bukan karena ingin dibanggakan tetapi cukuplah hanya karena Allah Taala. Inna sholati wanusuki wamahyaya wamamati Lillahi Robbil Alamin Sesunggunya solatku ibadahku hidupku dan matiku hanya karena Allah Penguasa Alam Semesta

Allahumma sholi ala sayyidina Muhammad Wa ala ali sayyidina Muhammad

Anda mungkin juga menyukai