Anda di halaman 1dari 15

1

TEKNIK-TEKNIK PENSIGNALAN M-ARY



- Didalam skema pensignalan M-ary , dapat dilakukan :
O pengiriman masing-masing simbol biner daripada
n
2 M = buah jenis simbol biner yang
mungkin terjadi , dimana :
setiap simbol biner tersebut terdiri atas n buah bit
M buah simbol tersebut adalah : ( ) ( ) ( ) t s , , t s , t s
M 2 1

O jika periode setiap bit =
b
T detik , maka periode setiap simbol adalah :
b
nT T =
- Signal-signal tersebut dibangkitkan dengan jalan :
- Melakukan modulasi terhadap : pembawa gelombang
frekuensi
phase
amplitudo


- Selanjutnya yang didapatkan adalah skema modulasi digital

FSK ary M
PSK ary - M
ASK ary - M

- Untuk 4 M = , maka PSK ary - M disebut dengan :
QPSK

yang merupakan singkatan dari Quadratur Phase Shift Keying , dimana setiap
simbol yang terdiri atas n = 2bit , sesuai dengan phasenya masing-masing , sesu-ai
dengan gambar berikut ini :











Gbr . II .1 : Phase simbol-simbol untuk QPSK



- Skema pensignalan M-ary dalam praktek lebih disukai daripada skema pensignalan biner ,
sebab :
O pengiriman signal informasi biner melalui kanal lolos pita memerlukan bandwidth yang lebar ;
bilamana dipersyaratkan harus menghemat lebarpita , maka :
skema pensignalan M-ary adalah pilihan yang tepat , sebab :
QPSK
01
10
11
00
2

- bandwidth M-ary hanya ( ) binary bandwidth
n
1

seabagai imbalannya harus meningkatkan daya yang digunakan
- Dalam praktek jarang ditemui kanal komunikasi yang mempunyai :
O lebarpita yang benar-benar memenuhi persyaratan , untuk pengiriman keluaran sumber informasi ,
dengan cara skema pensignalan biner
O dengan demikian jika :
lebarpita kanal komunikasi kurang dari pada apa yang diper-syaratkan , maka :
- skema pensignalan M-ary dapat dipilih agar kanal komu-nikasi yang ada dapat
digunakan secara efisien
- Berdasarkan tabel berikut dapat dilihat kinerja M-ary dibanding dengan binary
TABEL
(Untuk P
e
= 10
-4
)

dB 13.52 0.2 32
dB 8.52 0.25 16
dB 3.91 0.333 8
dB 0.34 0.5 4
Power Average
Power Average
Bandwidth
Bandwith
M
binary
ary - M
binary
ary - M


Jadi jika
n
n
1
5
1
2 . 0 ; 5 32 = = = = = =
binary
ary - M n
Bandwidth
Bandwith
2 M

( )
binary ary - M
binary
ary - M
binary
ary - M
binary
ary - M
binary
ary - M
binary
ary - M
Power Average Power Average
Power Average
Power Average
Power Average
Power Average
Power Average
Power Average
Power Average
Power Average
Power Average
Power Average
49 . 22
49 . 22 352 . 1 352 . 1 log
52 . 13 log 10 52 . 13
=
= = =
= = dB



M-ary PSK Koheren
(M-ary PSK =M-ary Coherent Phase Shift Keying)

- Pada sistem M-ary PSK , gelombang yang dikirim dapat dinyatakan dengan persama-an :
( ) ( )
i c i
t cos
T
2E
t s + =
..( II . 1)

dimana :
M , 2, 1, i =
n
2 M =
- Phase gelombang pembawa sistem M-ary PSK yang dinyatakan dengan persamaan ( II . 1 ) adalah :

3

i
M
2

i
=
..( II . 2 )

- Signal untuk M-ary PSK dinyatakan dengan rumus ( II . 1 ) , dapat diperinci sebagai berikut :
o

= =
11 : 4 - ke
10 : 3 - ke
01 : 2 - ke
00 : 1 - ke
simbol jenis Untuk 2 n 4 M

( ) ( )
( ) ( ) ( )
( ) ( )
( ) ( ) ( )

+ =
|
.
|

\
|
+ =

|
.
|

\
|
+ =
|
.
|

\
|
+ =
+ =
|
.
|

\
|
+ =

|
.
|

\
|
+ =
|
.
|

\
|
+ =
=
=
=
=
=
11 simbol
10 simbol
01 simbol
00 simbol

adalah untuk simbol - Simbol
4 M
c 4 c 4
4 M
c 3 c 3
4 M
c 2 c 2
4 M
c 1 c 1
2 t cos
T
2E
t s
M
2
t cos
T
2E
t s
2
3
t cos
T
2E
t s
M
2
t cos
T
2E
t s
t cos
T
2E
t s
M
2
t cos
T
2E
t s
2

t cos
T
2E
t s
M
2
t cos
T
2E
t s
4 M
) 4 (
) 3 (
) 2 (
) 1 (
t
t
t
t



- Bentuk gelombang simbol yang dikirimkan dari sumber berita dapat dilukis dengan
menggunakan program Matlab , sebagai berikut :
Misalkan Volt
T
2E
1 = rad/det 1
c
=
dengan perintah program sebagai dibawah ini :
>> t1=[0:0.01:8.*pi];t2=[8.*pi:0.01:16.*pi];t3=[16.*pi:0.01:24.*pi];t4=[24.*pi:0.01:32.*pi];
>> x1=cos(t1+pi./2);x2=cos(t1+pi);x3=cos(t1+pi.*3./2);x4=cos(t1+2.*pi);
>> plot(t1,x1,'r',t2,x2,'b',t3,x3,'g',t4,x4,'y')
Maka didapatkan bentuk gelombang QPSK sebagai berikut :









Gbr . II . 2 . : Gelombang QPSK yang masuk ke demodulator peneima
TUGAS :
Lakukan hal yang sama jika M = 8


M-ary FSK Koheren
11 10 01 00
4


- Pada skema pensignalan FSK ini , M buah jenis simbol yang dipancarkan , didifinisikan dengan persamaan :
( )
( )

< <

+
=
lainnya t nilai 0
T t 0 t i n
T

cos
T
2E
t s
c
i
( II . 3)

Frekuensi gelombang pembawa =
2T
n
f
c
c
=
c
n = interger tertentu

Contoh :

Misalkan 4 , 2, 1, i ; detik 2 T ; Joule 1 E ; 5 n
c
= = = =
( ) ( )
( )
( )
( )
( ) ( ) | |
( ) ( ) | |
( ) ( ) | |
( ) ( ) | | t 4.5 cos t 4 5
2

cos
t 4 cos t 3 5
2

cos
t 3.5 cos t 2 5
2

cos
t 3 cos t 1 5
2

cos
t i 5
2

cos
t i 5
2
cos
2
1 2
t i n
T

cos
T
2E
t s
c i
t
t
t
t
t
=

+ =
=

+ =
=

+ =
=

+ =

+ =

+ =

+ =
t s
t s
t s
t s
4
3
2
1


>> t1=[0:0.001:10];t2=[10-:0.001:20];t3=[20:0.001:30];t4=[30:0.001:40];
>> x1=cos(3.*pi.*t1);x2=cos(3.5.*pi.*t2);x3=cos(4.*pi.*t3);x4=cos(4.5.*pi.*t4);
>> plot(t1,x1,'r',t2,x2,'b',t3,x3,'g',t4,x4,'y')


Tugas 2
Lakukan hal yang sama untuk M = 16

Gbr . II . 3 : Bentuk gelombang M-ary FSK Koheren

- Sifat sistem M-ary FSK adalah :
1. Untuk :
a. kecepatan bit/detik
b
b
T
r
1
= = =tetap
b. kerapatan spektral daya noise
2
o
N
=
c. probabilitas kesalahan simbol
e
P = = tetap
11 10 01 00
5

maka apabila
n
M 2 = meningkat (berarti banyaknya bit per simbol = n mening- kat) :
- B =lebarpita akan meningkat , sehingga daya pancar transmisi menurun
(Ingat rumus Gain Bandwith Product = konstan)

2. Didalam keadaan M , maka probabilitas kesalahan simbol
e
P = akan memenuhi kondisi :
( )
( )

<
>
=
terbaik kondisi
terjelek kondisi
e log
N
P
T
1
jika 0
e log
N
P
T
1
jika 1
P
2
o b
2
o b
e
.( II . 4 )
dimana :
P = daya signal rata-rata di masukan penerima
Agar data dapat dikirimkan mempunyai Probabilitas Kesalahan Simbol Minimum,
maka hal itu akan terjadi jika e log
N
P
T
1
2
o b
=

MSK = Minimum Shift Keying

- Untuk dapat membahas MSK , terlebih dahulu harus membahas tentang :
o Signal Penguncian Frekuensi Dengan Phase Kontinyu = CPFSK
Signal = Continous Phase Frequency Shift Keying Signal , pada interval
b
T t 0 s s , yang
mana :
signal CPFSK tersebut dapat dinyatakan dengan persamaan berikut :

( )
( ) | |
( ) | |

+
+
=
0 bit untuk 0 t cos
T
2E
1 bit untuk 0 t cos
T
2E
t s
2
b
b
1
b
b
..( II . 5 )

dimana :
| |
| |
( )
2

f pancar frekuensi maka , 0 bit n dipancarka yang Jika


2

f pancar frekuensi maka , 1 bit n dipancarka yang Jika


0 t pada phase 0
detik bit periode T
ik Joules/det bit / n dipancarka yang signal energi E
2
0
1
1
b
b
= =
= =
= =
=
=

Jika dinyatakan dalam bentuk yang konvensional , maka persamaan ( II . 5 ) ditulis sebagai :

6

( ) ( ) | | t t cos
T
2E
t s
c
b
b
+ =
.( II . 6 )

dimana :

2
f f
2

f nominal frekuensi
2 1 c
c
+
= = =
( II . 7)

( ) adalah nilainya yang , CPFSK signal phase t = :

( ) ( ) t
T
h
0 t
b
=
( II . 8 )

dimana :

tanda + : jika yang dikirim adalah bit 1
tanda - : jika yang dikirim adalah bit 0
ratio deviation h =

( )
2 1 b
f f T h =
( II . 9 )

Pada
b
T t = , persamaan ( II. 8 ) , yaitu ( ) ( ) t
T
h
0 t
b
= , dapat diubah menjadi :

( ) ( )

=
0 bit dikirim yang jika h
1 bit dikirim yang jika h
0 T
b
.( II . 10 )















7

Kurva ( ) ( ) 0 t v.s. t , dapat dengan mudah dibuat sebagai berikut :
















Gbr. II.4. : Nilai-nilai ( ) ( ) 0 t yang mungkin terjadi, jika t bernilai
, 2 ,
b
T
b
T 0,
- Dengan demikian , berdasarkan gambar diatas terlihat bahwa :
o phase signal CPFSK , yaitu ( ) ( ) | | 0 t , adalah :
kelipatan ganjil atau kelipatan genap daripada h t radiant , sebanding
dengan kelipatan ganjil atau kelipatan genap daripada periode bit
- Karena semua pergeseran phase adalah :
o modulo 2 [karena ( ) ( ) t t t t 2 2 h h h h = = ] , maka sistem pensignalan MSK ,
dimana
2
1
h = adalah :
sesuatu yang sangat istimewa , karena :
- phasenya hanya mempunyai 2 nilai , yaitu
2
t
untuk
kelipatan ganjil daripada
b
T
- phasenya hanya mempunyai 2 nilai , yaitu 0 dan t
untuk kelipatan genap daripada
b
T
- Setiap lintasan dari kiri kekanan lewat teralis (lihat Gbr. II.4
dibawah) adalah sesuai dengan masukan urutan biner
110100






b
T
b
3T
b
5T
b
7T
b
9T
h t
h 4
h 3
h 2
h 3 -
h 4 -
h 2 -
h -
0
t
( ) ( ) t v.s. 0 t
8

- Sebagai contoh adalah lintasan berikut ini :









- Persamaan ( II . 6 ) , yaitu ( ) ( ) | | t t cos
T
2E
t s
c
b
b
+ = , dapat diuraikan secara trigoniometri
menjadi sebagai berikut :

( ) ( ) | | ( ) | | ( ) | |
kwadratur" " suku phase" in " suku
t sin t sin
T
2E
t cos t cos
T
2E
t t cos
T
2E
t s
c
b
b
c
b
b
c
b
b
+ =
= + =
.( II . 11 )

( ) ( )
b
b
T t 0 t
2T

0 t
2
1
h s s = = : menjadi ) 8 . II ( persamaan

MSK = Minimum Shift Keying
()
- MSK adalah CPFSK dengan deviation-ratio = ( )
2
1
= =
2 1 b
f f T h
- Dengan
2
1
= h , maka :
2 2
1 r
T
b
= =
2 1
f f ; detik per bit banyaknya rate bit
1
= = =
b
T
r
-
2 1
f f = spasi frekuensi minimal , adalah sesuatu yang :
o yang memungkinkan 2 buah signal FSK yang dinyatakan dengan persamaan
( II . 5 ) , yaitu ( )
( ) | |
( ) | |

+
+
=
0 bit untuk 0 t cos
T
2E
1 bit untuk 0 t cos
T
2E
t s
2
b
b
1
b
b
, menjadi koheren orthogonal
( menjadi koheren tegak lurus ) , yang mana :
berdasarkan teori ruang signal . signal-signal yang orthogonal tidak
saling mempengaruhi satu sama lain
dengan kata lain , kedua frekuensi yang ada tidak saling ganggu-
mengganggu (karena adanya spasi frekuensi tersebut)
Gbr. II . 5. : Diagram signal
ruang sistem MSK
Lintasan disamping adalah
sesuai dengan urutan biner
110100 , untuk h=1/2
Pada keadaan ini :

9

2
1


2
1
=

=
= =
al konvension frekuensi Spasi
CPFSK frekuensi Spasi
T
1
f adalah ren
- kohe biner FSK deteksi dalam digunakan yang
digunakan yang , al konvension frekuensi Spasi -
f f CPFSK frekuensi Spasi -

b
2 1
b
T

MSK disebut juga dengan Fast FSK

- Jika persamaan phase signal untuk sistem pensignalan CPFSK dinyatakan dengan
persamaan ( II . 8 ) , yaitu ( ) ( ) t
T
h
0 t
b
= , maka pada sistem pensignalan
MSK , persamaan phase signal menjadi :
-
( ) ( ) t
2T

0 t
b
=
.( II . 12 )

- Berdasarkan rumus diatas , tanpa perduli apakah yang diklirimkan tersebut bit 1 ataupun bit
0 , maka nilai phase signal = ( ) ( ) 0 pada tergantung adalah t

2













.( II . 13)












( )
( )
( )
( )
( ) ( )
( ) ( )
( ) ( )
( ) ( )

0 simbol transmisi dengan identik /2 T dan 0 0 4.
1 simbol transmisi dengan identik /2 T dan 0 3.
0 simbol transmisi dengan identik /2 T dan 0 2.
1 simbol transmisi dengan identik /2 T dan 0 0 1.

: adalah terjadi bisa yang n kemungkina
2

dan
2

dan
2

b
T

0 dan
dan 0
0

b
b
b
b
: berikut nilai satu salah dengan bernilai bisa masing
- masing pertama bit akhir pada phase sudut
b
T dan
0 t pada phase sudut 0 sebelumnya pembahasan Dari

=
= =
= =
= =
= =
= =

1
2
4
Z
Daerah
1 Z
Daerah
3
Z
Daerah
2 Z
Daerah
san Keputu
Batas
1 2
4 3
10

- Ini berarti bahwa signal MSK itu sendiri bisa dianggap berbentuk salah satu dari 4 buah
bentuk yang mungkin terjadi , yang ditentukan dengan persamaan :

( ) ( ) | | | | ( ) | | | | t sin t
2T

sin 0 sin
T
2E
t cos t
2T

cos 0 cos
T
2E
t s
c
b b
b
c
b b
b
e e

=
;
b
T t s > 0
( II . 14 )

- Dengan menguraikan persamaan diatas , maka dapat disimpulkan bahwa fungsi basis
orthonormal signal MSK , bentuknya dapat didekati dengan persamaan phase sebagai
berikut :

( ) | | t cos t
2T

cos
T
2E
t
c
b b
b
1

=

b b
T t T s s ..( II . 15 )



( ) | | t sin t
2T

sin
T
2E
t
c
b b
b
2

=

b
T t 0 2 s s .....( II . 16 )

- Perlu dicatat bahwa ( ) t
1
dan ( ) t
2
ditentukan untuk periode yang sama dengan 2 kali
durasi (lamanya) bit , yang mana hal ini diperlukan untuk :
o menjamin bahwa kedua sudut phase tersebut memenuhi persyaratan ortho-
gonalitas (signal dengan frekuensi f
1
dan f
2
tidak saling mengganggu)
- Dengan demikian signal MSK dapat dinyatakan sebagai :

( ) ( ) ( ) t s t s t s
2 2 1 1
+ =
( II . 17 )

dimana :
koefisien-koefisien
2 1
s dan s masing-masing terkait dengan keadaan-keadaan phase
( ) ( )
b
T danu u 0
- Untuk menelaah
1
s dilakukan dengan cara pengintegrasian terhadap hasilkali ( ) ( ) t t s o ,
yang untuk :
o komponen sephase , nilai
1
s adalah sebagai berikut :

( ) ( ) ( ) | | 0 cos E dt t t s s
b 1
T
T
1
b
b
= =

( II . 18 )

dengan cara yang sama didapatkan komponen kwadratur sebagai berikut :

( ) ( ) ( ) | |
b b 2
2T
0
2
T sin E dt t t s s
b
= =
( II . 19 )

11

















- Dari kedua persamaan ( II . 18 ) dan ( II . 19 ) dapat dilihat bahwa :
o kedua integrasi tersebut ditelaah selama interval waktu yang lamanya 2 kali lipat
waktu bit , sebab ( ) t
1
dan ( ) t
2
adalah orthogonal
o interval waktu
b
T t 0 s s adalah periode setiap bit , dimana sudut phase daripada
( ) | | 0 cos E s
b 1
= , yaitu ( ) 0 u , dan ( ) | |
b b
T sin E ,yaitu ( )
b
T u , ditentukan dengan
cara yang sama
- Signalruang untuk MSK adalah berdimensi-2 ( N = 2 ) dengan 4 ( M = 2
N
=2
2
) buah titik
berita , sebagaimana terlihat digambar II .6 .
- Koordinat titik-titik berita adalah :














-
b
E





1

2
4
Z
Daerah
1
Z
Daerah
3
Z
Daerah
2
Z
Daerah
san Keputu
Batas
1 2
4
3
( ) ( ) | |
( ) ( ) | |
( ) ( ) | |
( ) ( ) | | /2 T ; 0 0
4 berita Titik
/2 T ; 0 0
3 berita Titik
/2 T ; 0 0
2 berita Titik
/2 T ; 0 0
1 berita Titik
: dimana
b
b
b
b
4
3
2
1
= =
=
= =
=
= =
=
= =
=
Keputusan
Batas
( )
( )

dan
2

dan
2

b
T

0 dan
dan 0
0

b
E
b
E
b
E
b
E
b
E b
E
2 / t
2 / t
b
E
b
E
b
E
b
E
b
E b
E
2 / t
2 / t
Keputusan
Batas
Keputusan
Batas
1

2
4
Z
Daerah
1
Z
Daerah
3
Z
Daerah
2
Z
Daerah
san Keputu
Batas
1 2
4
3
( ) ( ) | |
( ) ( ) | |
( ) ( ) | |
( ) ( ) | | /2 T ; 0 0
4 berita Titik
/2 T ; 0
3 berita Titik
/2 T ; 0
2 berita Titik
/2 T ; 0 0
1 berita Titik
: dimana
b
b
b
b
4
3
2
1
= =
=
= =
=
= =
=
= =
=
t
MSK sistem
signal - ruang Diagram : . 6 . II Gbr .
12

1 adalah | | ( ) ( )

= = +
2
; 0 0 , ,
t
u u
b b b
T E E
2 adalah | | ( ) ( )

= =
2
; 0 ; ,
t
u t u
b b b
T E E
3 adalah | | ( ) ( )

= = +
2
; 0 ; ,
t
u t u
b b b
T E E
4 adalah | | ( ) ( )

= = + +
2
; 0 0 ; ,
t
u u
b b b
T E E

- Diagram ruang-signal QPSK dan MSK mempunyai format yang sama
- Bedanya adalah :
o untuk QPSK , titik-titik berita menyatakan E = energi signal per simbol
o untuk MSK , titik-titik berita menyatakan E
b
= energi signal per bit
o beda utama antara signal QPSK dan signal MSK adalah :
didalam pemilihan signal-signal orthonormal , ( ) t
1
dan ( ) t
2

- untuk QPSK , ( ) t
1
dan ( ) t
2
dinyatakan dengan sepasang gelombang
pembawa kuadratur, sebagaimana dinyatakan dengan persamaan :

( ) ( ) t f
T
c
t 2 cos
2
= t
1
dan ( ) ( ) t f
T
c
t 2 sin
2
= t
2




Tabel

Simbol biner yang Keadaan Phase Koordinat-koordinat titik-titik berita
dipancarkan
b
2T t 0 s s ( ) 0 u ( )
b
T u
1
s
2
s

1 0 2 / t +
b
E +
b
E
0 t 2 / t +
b
E
b
E
1 t 2 / t
b
E
b
E +
0 0 2 / t
b
E +
b
E +




- untuk MSK , ( ) t
1
dan ( ) t
2
dinyatakan dengan sepasang persamaan
gelombang pembawa yang dimodulasi oleh gelombang sinusoidal sebagai
berikut :
( ) | | t cos t
2T

cos
T
2E
t
c
b b
b
1

= dan ( ) | | t sin t
2T

sin
T
2E
t
c
b b
b
2

=
( Lihat tabel dihalaman sebelumnya )
13



Contoh :

Gelombang yang tergambar dihalaman 13 menunjukkan himpunan bilangan dan gelombang yang
berkaitan dengan pembangkitan signal MSK , untuk urutan biner masukan 01101000.
Gelombang masukan adalah ; dengan menganggap nilai awal selanjutnya dapat
diperoleh
Dengan , maka persamaan ( II . 18 ) dan ( II . 19 ) menjadi
sebagai berikut :
( ) ( ) ( ) | | ( )
( ) ( ) ( ) | | ( )
b b b 1
T
T
2
b b b 1
T
T
1
E sin E sin E dt t t s s
E cos E 0 cos E dt t t s s
b
b
b
b
= = = =
= = = =

2 /
0
t u
b
T

Selanjutnya tentukanlah gelombang biner baru , yaitu :
- ( ) ( ) t dan t
2 1
m m sedemikian rupa sehimgga :
o ( )
b b b
T t T E s t s s = =
1 1
m
o ( )
b b
T t E s t 2 0
2
s s = =
2
m
- Dapat dilihat bahwa :
o dengan memancarkan simbol biner 1 , maka :
phase signal MSK , yaitu ( ) t s , ditambah dengan /2 t radian ,sedangkan :
dengan memancarkan bit 0 , phase signal MSK dikurangi dengan /2 t

























( ) ( ) 2 / dan 0 t u u = =
b
T 0
( ) t m ( ) ; 2 / t u =
b
-T
( ) , 2 , 1 , 0 , = k
b
kT u
masukan biner Urutan (a)
( ) t m
0 t =
t
( ) t m
2
t
( ) ( ) ( ) t m dan t m gelombang buah 2 menjadi t m si Dekomposi (c).
2 1
0 1 1
1
0
0 0
0
( )
b
T , Phase Keadaan (b) u
( ) t m
1
/2 -
0
/2
/2
/2 /2 - 0

t
( )
b
kT pada t
14

Bentuk gelombang untuk 01101000 yang dimodulasikan ke gelombang
pembawa dapat dilukis dengan program Matlab sebagai berikut :
- Misalkan detik
4
10 5

= x T
b
; perintah programnya adalah :
>> t1=[0:0.000001:0.001];t2=[0.001:0.000001:0.002];t3=[0.002:0.000001:0.003];
t4=[0.003:0.000001:0.004]; Tb=0.0005;
>> x1=sin(2*(pi/Tb)*t1);x2=sin(2*(pi/Tb)*t2);x3=sin(2*(pi/Tb)*t3);x4=sin(2*(pi/Tb)*t4-pi);
>> plot(t1,x1,'r',t2,x2,'b',t3,x3,'g',t4,x4,'m')





c . Signal 01101000 yang dimodulasikan ke gelombang pembawa


>> y1=sin((3/20)*(pi/Tb)*t1); y2=sin((3/20)*(pi/Tb)*t2); y3=sin((3/20)*(pi/Tb)*t3);
>> y4=sin((3/20)*(pi/Tb)*t4-pi); m=x1.*y1; n=x2.*y2;o=x3.*y3;p=x4.*y4;
>> plot(t1,m,'r',t2,n,'b',t3,o,g,t4,p,m)












Gbr. II . 9 . : gelombang termodulasi m
1
(t)
1
(t) dan m
2
(t)
2
(t)
15


d . Gelombang termodulasi , dimana 4 buah gelombang , yaitu y1 s.d. y4p memodulasi gelombang
pada gambar c.
Gbr. II . 8 .

- Ini berarti bahwa :
o Dengan memancarkan dibit 01 atau 10 , maka :
perubahan phase selanjutnya daripada signal MSK = adalah 0 2 / 2 / = + t t
atau 0 2 / 2 / = t t
o namun jika yang dipancarkan adalah dibit 11 atau 00 , maka :
perubahan phase selanjutnya daripada signal MSK = adalah t t t = + 2 / 2 / atau
t t t = 2 / 2 /
Hal ini disebut dengan modulo t 2 ( sebab dari t t t 2 / = d s ) dan
t t t = 2 / / 2 / d s (atau ) 2 / / 2 / t t t = d s ) , sehingga perubahan phase
selanjutnya adalah : total beda phase adalah t t t 2 = +
o Sebagai contoh jika signal yang dipancarkan adalah seperti gambar berikut :
01101000
01 : phase 0 /2 /2 = + t t +; 10 : phase 0 = + /2 /2 t t ; 10 : phase
0 2 / 2 / = + t t ; 00 : phase = t t t = 2 / 2 /
- Selanjutnya lihat gbr. II . 8 : dihalaman sebelumya
- Seperti diketahui , gelombang m(t) diuraikan menjadi gelombang m
1
(t)) dan m
2
(t)



o phase daripada signal MSK

Anda mungkin juga menyukai