Hazard Asbestos
Hazard Asbestos
Andika R.
Hasan Ali A.
Sanditia Fadli Tasya Aniza
Afini Tiara R.
Tiara Aulia M. Friska Dwijayanti
Nining S.
Aulia Anbiya
Raisa Mentari M. Putri Dwi Permata Maya Valentina P. Adi Mulyono Nurul Ilma M. Daniala Syuhada Ilham Asrori Azka Fitria Oktaviani
Asthma adalah keadaan yang ditandai dengan serangan berulang dispneu paroksimal karena kontraksi spasmodik bronchi. Symptomnya : Shortness of breath Chest tightness wheezing
Asthma
Work-related disease Ocupational disease
Hazard : alergen pencetus Hazard : asthmagen Seperti general dust seperti Latex Mekanisme : mekanisme : work-related asthma Occupational asthma rangsangan alergen via inhalasi rangsangan asthmagen kekambuhan asthma yang sebelumnya via inhalasi sudah diderita Hipersensitivitas tipe I Atopic (alergi) yang sebelumnya belum pernah ada
Para pekerja yang berisiko tinggi menderita asma karena pekerjaan: Pekerja plastik Pekerja logam Pekerja penggilingan Pekerja pengangkut gandum Pekerja kayu Pekerja di pabrik obat Pekerja di pabrik detergen
pekerja dengan
keterbatasan aliran udara di dalam saluran napas karena penyempitan saluran napas, bersifat progresif, dan biasanya disebabkan oleh proses inflamasi paru karena paparan gas berbahaya
Merupakan
Hazardnya : Paling utama : rokok Dapat pula karena paparan dust maupun fume dalam jangka waktu yang lama Pekerjaan yang beresiko COPD (resiko meningkat bila merokok) : Pertanian Brick making Cadmium workers Coal mining Construction, building trades
Gunakan Local Exhaust Ventilation (LEV) yang efektif Gunakan Respiratory Protective Equipment bila perlu
Asbestos
inhalation
silikat mineral tersebut mengendap di jaringan paruparu dan menyebabkan jaringan parut. Selama waktu itu jaringan parut mengakibatkan fibrosis, sehingga mengurangi, atau menghilangkan kemampuan jaringan itu untuk menyerap oksigen. Menghirup asbes juga dapat menyebabkan penebalan pleura (selaput yang melapisi paru-paru). Pemaparan pada keluarga pekerja asbes juga bisa terjadi dari partikel yang terbawa ke rumah di dalam pakaian pekerja.
Cegah paparan yang menyebabkan Asbestosis Berhenti merokok Memakai masker sebagai pelindung Mengurangi kadar serat dan debu di lingkungan sekitar / kerja Fasilitas ventilasi yang baik meminimalkan risiko. Untuk mengurangi risiko terjadinya asbestosis maka para
pekerja disarankan melakukan pemeriksaan kesehatan berkala. Sementara itu guna menghindari sumber penyakit yang akan menyebar ke orang terdekat yaitu keluarga, disarankan setiap pekerja untuk mencuci pakaian kerjanya di pabrik, semua pakaian kerja tidak ada yang dibawa pulang, Pekerja membersihkan diri atau mandi sebelum kembali kerumah masing-masing
KESELAMATAN KERJA diatur dalam : Undang-undang Nomor I Tahun 1970 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, yang diantaranya menyatakan hal berikut ini: memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja; mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar luasnya suhu, kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara dan getaran; mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik physik maupun psychis, peracunan, infeksi dan penularan; dll.
of Asbestos Regulations 2006 untuk melindungi para pekerja dari hazard asbestos Mayoritas pemerintah negara Eropa, serta Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan sudah merilis aturan yang melarang penggunaan bahan itu, termasuk produk barang yang dihasilkannya. Engineering control pada asbestosis , seperti: Ventilasi harus diatur sehingga aliran udara yang mengandung asbes tidak mengenai pekerja. Untuk medical surveillance, lakukan pemeriksaan fisik secara teratur pada tiap pekerja, dokternya juga harus memberikan juga penyuluhan pada pekerja bagaimana resiko yang dia hadapi dengan pekerjaannya.
http://medicastore.com/penyakit/425/Asbestosis.html
http://www.asbestosnews.com/asbestosis/
http://www.medindia.net/patients/patientinfo/treatm