Anda di halaman 1dari 2

Epistemologi mengandung arti filsafat pengetahuan yang mempengaruhi atau meresapi Teori Hukum Tata Negara indonesia sebagai

spesies dari genus Hukum Tata Negara yang dalam ilmu hukum Dogmatika Belanda disebut Staatrecht(State Law) atau ilmu hukum Dogmatika Inggris dan Amerika dinamakan Contitutional Law. Selain itu HTN juga berpengaruh pada prosedur pengadilan dan badan-badan administratif. Dengan demikian HTN dapat dikatakan mempengaruhi bekerjanya sistem hukum. Dalam presentasi dari Prof.Dr.I Dw.Gd.Atmadja,SH.MS dipaparkan dua isu yaitu :
1. Ada beberapa pikiran pelbagai aliran filsafat hukum yang mempengaruhi

HTN Indonesia dengan menelusuri epistemologi 2. Asas-asas hukum fundamental yang signifikan dalam membangun teori HTN Indonesia

PEMBAHASAN 1. Epistemologi yang mempengaruhi HTN Dalam teori-teori hukum ditunjukan ada tiga tipe epistemologi, yaitu :
a. Epistemologi metafisika-rasional

Epistemologi metafisika-rasional merupakan akar dari Teori Hukum Kodrat/Hukum Alam. Arus utama pemikiran hukum yang diusung adalah asas-asas keadilan dan asas-asas moral dengan metode konklusio,diturunkan kedalam alenia pertama Pembukaan UUD 1945 dengan frase bahwa sesungguhnya menunjuk watak kodrati (Notonegoro dalam falsafah negara Pancasila), sehingga kalimat berikutnya menjadi valid. Melalui pengkajian teoritis-analitis, tokoh nasional Roesla Abdulgani berpendapat bahwa Teori Hukum Alam meletakkan hak-hak asasi manusia ke dalam Pembukaan UUD 1945 sebagai reaksi fundamental atas watak hukum kolonial yang diskriminatif, bersifat sewenang-wenang(represif).

b. Epistemologi Ideal Epistemologi ideal variannya idealisme immaterialisme dan epistemologi transcendental yang melahirkan teori hukum Neokantianisme dan idealism absolut(Hegel). Epistemologi transcendental dari Imanuel Kant secara universal berpengaruh terhadap gagasan hukum liberal, yang intinya memandang negara hukum suatu tipe negara jaga malam, mengedepankan 2 unsur negara hukum c. Epistemologi Empiris Epistemologi empisris dengan metode a priori, melalui Teori hukum murni dari Hans Kelsen, doktrin grundnorm dengan segala kekurangan dan kelemahannya yang banyak dikritisi oleh para ilmuwan namun tidak dapat disangkal pengaruhnya pada HTN yang menempatkan Pancasila sebagai norma dasar bagi Tertib Hukum Indonesia. Menurut Hans Kelsen tertib hukum (legal order), kesatuan norma yang tersusun secara hirarkhis dan dinamis.
2. Asas-asas Fundamental yang Signifikan dalam Membangun Teori HTN

Indonesia Dalam membangun teori HTN Indonesia selain mengacu pada epistemologi yang diderivasi melalui Teori Hukum Alam, Teori Positivisme Hukum dan Teori-teori Hukum bernuansa empiris juga perlu memahami dan mencermati asas hukum mencakup : (1) asas- asas hukum yang telah dimasukan ke dalam undangundang,tetapi tetap mempunyai watak yang umum, (2) asas-asas umum hukum khusus di bidang HTN, dan (3) asas-asas hukum yang paling fundamental yang berlaku bagi setiap aturan hukum. Asas-asas hukum yang paling fundamental diurunkan dari nilai-nilai dasar tata hukum yaitu Pancasila sebagai rechside yang dinamakan sebagai Asas Hukum Nasional Indonesia. Asas-asas tersebut mencakup: (1) asas moral, (2) asas kemanusiaan, (3) asas kebangsaan, (4) asas kerakyatan,(5) asas keadilan sosial,(6) asas pengayoman.

Anda mungkin juga menyukai