Anda di halaman 1dari 23

Latar Belakang Kenyamanan berkendara sudah menjadi tuntutan bagi para pengendara maupun penumpang.

Kondisi ideal yang ingin diperoleh dalam kenyamanan adalah kabin kendaraan yang diam ditempat walaupun ada gangguan yang berupa ketidak rataan jalan. Tetapi kondisi ini tidaklah mungkin dicapai, sehingga pendekatan yang ditempuh adalah meminimumkan efek gangguan yang berupa ketidak rataan jalan dengan memasang sistem suspensi diantara roda dan kendaraan. Sistem suspensi pada kendaraan memegang peranan penting dalam memperoleh kenyamanan, selain dapat mempengaruhi kestabilan kendaraan dan daya lekat ban pada jalan, sistem suspensi berfungsi juga untuk mengurangi getaran pada kabin kendaraan yang disebabkan oleh ketidak rataan jalan apa bila terdapat gangguan dalam system suspensinya akan mengakibatkan

ketidaknyamanan pengendara maka dari itu perlu di lakukan repairing untuk mengembalikan kemampuan normal suspensi. Dimana dalam diperlukan peralatan otomotif, dalam proses perbaikannya jadi kita perlu memahami terlebih dahulu peralatan peralatan otomotif di dalam repairing suspensi sebagai berikut akan kita uraikan. Rumusan Masalah 1. 2. Apa saja peralatan yang di butuhkan di dalam repairing system suspensi? Definisikanlah kompenen-kompenen peralatan yang di butuhkan di dalam repairing system suspensi? 3. Bagaimana fungsi dan cara kerja masing-masing peralatan yang di butuhkan di dalam repairing system suspensi?

Tujuan Masalah 1. Memberikan informasi mengenai macam-macam peralatan otomotif dalam perbaikan system suspensi. 2. Membrikan penjelasan mendetail mengenai kompenen dari peralatan suspensi. 3. Menjelaskan bagaimana mekanisme kerja peralatan repairing system suspensi otomoif.

BAB I PENDAHULUAN 1. Macam-Macam Peralatan Macam macam peralatan dalam membantu memperbaiki system suspense : 1) Peralatan tangan/hand tools dan peralatan bertenaga/power tools. 1. Kunci ring 2. Kunci pas 3. Kunci shock 4. Kunci momen 5. Obeng + dan 6. Palu 7. Tang

2) Perlengkapan pengangkatan. 1. Dongkrak hydrolic

3) Perlengkapan penyangga/jack stand. 1. Jack stand

4) Perlengkapan pengukuran dan peralatan khusus/special tools. 1. Toe gauge dan Camber caster kingpin gauge (CCKG) 2. Jangka sorong 3. Grease Gun 4. Tire pressure gauge

A. Peralatan Tangan/Hand Tools Dan Peralatan Bertenaga/Power Tools

1. Kunci Ring Kunci ring adalah juga berfungsi mengendorkan/mengencangkan baut/mur dengan momen kekencangan yang tidak terlalu tinggi. Bedanya adalah mulut kunci jenis ini berbentuk bulat dan memiliki 12 lekukan (sudut) yang dapat memegang dengan kuat 6 sisi mur atau kepala baut sehingga tidak mudah slip ketika digunakan.

2. Kunci Pas Merupakan kunci yang berfungsi untuk membuka baut/mur yang tidak membutuhkan momen pengencangan tinggi.Ukuran kunci pas bervariasi dalam satuan metric (mm) dan inchi (in). pada sebuuah kunci pas terdapat dua ukuran mulut kunci pas yang berbeda misalnya 6mm dan 8mm, 10mm dan 12mm,dan sebagainya. Sesuai bentuk mulutnya, pada waktu digunakan sebuah kunci pas dengan kuat akan memegang dua sisi kepala baut/mur. Pada saat digunakan pastikan bahawa kunci pas yang dipilih sesuai atau tepat dengan ukuran baut/mur. Masukkan mulut kunci pas ke kepala baut. Penjepitan yang tidak tepatakan mengakibatkan kerusakan pada kepala baut dan mulut kunci pas.

Mulut kunci pas dibuat miring 15 terhadap pegangannya sehingga dalam penggunaannya dapat dipakai secara bolak-balik pada posisi menarik kea rah dalam atau posisi mendorong keluar. 3. Kunci Shock Kunci shock berfungsi untuk mengendorkan/mengencangkan baut/mur. Biasanya kunci socket terdiri dariSocket, Sambungan, dan handle yang terpaket dalam satu set box) dengan ukuran shocket yang bermacam-macam dalam satuan mm atau inchi. Setiap kunci shock memiliki ukuran sendiri-sendiri. Set kunci shick terdiri atau ukuran 10-33 mm. Model kunci shock bervariasi seperti mulut kunci shock standar (standart point) dengan 6, 8, atau 12 lekukan (point deep). Ketiga model kunci shock pada saat digunakan dapat memegang dengan kuat 6 sisi baut/mur.

4. Kunci Momen Kunci momen (torgue wrench)digunakan untuk mengukur gaya punter pada baut dan mur agar mencapai momen kekencangan tertentu. Jenis kunci momen yang ada terdiri atas model deflecting beam (batang jarum),model dial indicator, dan model setting micrometer. Kunci momen model deflecting beam, menunjukkan besar ukuran momen kekencangan oleh sebuah batang penunjuk. Batang penunjuk akan bergerak dan menunjuk pada skala tertentu seiring dengan besarnya momen pengencangan yang dilakukan. Pada model lain, momen kekencangan yang diinginkan dapat diatur dengan cara menyetel ukuran

kekencangan (setting micrometer) pada tangkai kunci momen. Kunci shock dengan ukuran tertentu mengencangkan baut atau mur. Agar kunci momen dapat digunakan sesuai fungsinya,pada tahap awal pengerasan sebuah baut atau mur gunakanlah kunci biasa seperti kunci ring, pas atau shock. Kunci momen hanya dipakai pada pengerasan akhir serta mengetahui besarnya momen kekencangan yang diharapkan sesuai spesifikasi kekencangan baut atau mur. Contoh penggunaan kunci momen misalnya pada penyetelan baut kepala silinder danbaut-baut pada unit differensial (pada mobil). Penyetelan momen kekencangan baut/mur yang baik dilakukan secara bertahap sampai diperoleh momen kekencangan yang sesuai. Cara menggunakan kunci momen adalah kepala kuncimomen ditahan agar kunci shock tetap pada posisi yang benar sambil menarik gagang kunci momen searah jarum jam.

Setiap kunci momem memiliki momen maksimum (maximum torque), yang merupakan batas tertinggi kekencangan yang dapat diukur oleh kunci momen. Agar penggunaannya sesuai dengan fungsinya dan supaya alat initetap awet, gunakan kunci momen dengan ukuran kekencangan di bawah batas maksimum momen kekencangannya. Untuk ukuran kekencangan baut atau mur yang lebih besar, mekanik dapat menggunakan kunci momen lain dengan momen maksimum lebih besar.

5. Obeng Obeng adalah alat yang digunakan untuk melepas sekrup dari komponen komponen kendaraan seperti lampu, kepala, pelindung radiator, dan untuk melepas pengikat seperti sekrup sekrup seperti kotak dan baut baut talang. Obeng juga dapat digunakan untuk pekerjaan lain seperti mencongkel cetakan, badge, emblem dan menekan/mendorong seperti pemasang penghapus kaca.

Macam-Macam Obeng Ada dua jenis utama obeng, yaitu : 1. 2. Obeng Standar (Obeng Pipih) Obeng Kembang (Obeng Plipih)

1. Obeng standar (Obeng pipih) Obeng standar adalah obeng yang mempunyai bilah pipih dan digunakan untuk melepas atau mengganti pengikat (fastener) seperti sekrup pengetap sendiri dan baut-baut kotak, Seperti juga halnya mencungkil cetakan.

2. Obeng Kembang (Obeng Plipih) Obeng Kembang adalah obeng yang mempunyai mata berbentuk bintang, digunakan untuk melepas sekrup kepala kembang. Sekrup ini banyak digunakan sebagai pengikat untuk grill, lampu kepala, lampu belakang atau parkir pada semua jenis kendaraan bermotor, obeng jenis ini memungkinkan gaya puntir yang besar dan kecil kemungkinan terjadi slip pada kepala sekrup.

6. Palu Palu merupakan alat yang dipakai sebagai pemukul untuk memasang dan melepaskan komponen-komponen mesin sepertipada pemasangan bearing, melepas sambungan pada propeller shaft, dan sebagainya. Pada bengkel otomotif palu bisa dikategorikan ke dalam 2 (dua) kategori besar yaitu: palu kerasdan palu lunak.

1) Palu keras/ palu besi Kepala palu dibuat dari baja yang kedua ujungnya dikeraskan. Ukuran palu ditentukan oleh berat, biasanya antara0,3 1,4 kg.bagian muka palu dibuat dalam berbagai bentuk seperti bulat, rata, dan menyilang pada kedua ujungnya. Palu kepala bulat seperti konde dimaksudkan agar waktu digunakan untuk memukul, dapat berhenti di tengah-tengah pada satu titik pukulan. Palu kepala rata digunakan untuk membentuk pemukulan benda kerja menjadi rata. Sedangkan palu kepala menyilang dimaksudkan untuk membentuk tekukan pada benda kerja.

2) Palu Lunak Palu lunak (malet) dibuat dari bahan kayu, plastic, karet dan tembaga. Kapala palu lunak plastic dapat dilepas atau diganti karena menggunakan sekrup sebagai pengikat palu. Palu lunak dipakai untuk memasang dan membongkar komponen mesin yang di hindarkan dari bekas pukulan, misalnya bearing,poros komponen, kepala blok silinder, kepala silinder, dan komponen lainya. Penggunaan palu lunak yang tidak benar dapat mengakibatkan kerusakan pada muka palu, mengembang seperti cendawan. Jika ditemukan seperti ini terlebih dahulu di gerinda atau kikir sisi-sisi permukaanya palu sebelum digunakan.

7. Tang Tang dalam bengkel otomotif digunakan untuk bermacam-macam pekerjaan misalnya untuk memegang, memotong, melepas dan memasang komponen. Penggunaan tang menyesuaikan dengan bentuk mulut, pisau potong dan penyetel. Penggunaan tang yang tidak sesuai dapat menyebabkan kerusakan pada komponen.

Jenis-jenis tang yang digunakan dalam servis kendaraan bervariasi seperti tang potong, tang kombinasi, tang snap ring,tang pegas torak, tang kuat, dan sebagainya. Perawatan tang sangat mudah yakni dengan selalu membersihkan permukaan,sedangkan sambungan yang bergesekan harus senantiasa diberi pelumas.

B. Perlengkapan Pengangkatan. 1. Dongkrak Hidrolik Definisi dongkrak hidrolik adalah jenis pesawat dengan prinsip hukum pascal yang berguna untuk memperingan kerja. Dongkrak ini merupakan system bejana berhubungan (2 tabung) yang berbeda luas penampangnya. Dengan menaik turunkan piston, maka tekanan pada tabung pertama akan dipindahkan ke tabung kedua sehingga dapat mengangkat beban yang berat. definisi dongkrak hidrolik adalah jenis pesawat dengan prinsip hukum pascal yang berguna untuk memperingan kerja. Dongkrak ini merupakan system bejana berhubungan (2 tabung) yang berbeda luas penampangnya. Dengan menaik turunkan piston, maka tekanan pada tabung pertama akan dipindahkan ke tabung kedua sehingga dapat mengangkat beban yang berat.

Dongkrak adalah alat untuk menaikkan kendaraan guna mempermudah pekerjaan reparasi dibagian bawah kendaraan Jenis jenis dongkrak : 1). Crocodile jack / dongkrak buaya Crocodile jack / dongkrak buaya paling banyak digunakan dibengkelbengkel maupun digarasi kendaraan, sekarang ada yang ukuran kecil sehingga

dapat dibawa di mobil. Keuntungan pemakaian crocodile jack dibandingkan yang lainnya adalah lebih mudah digunakan karena gampang menggesernya kearah posisi yang diinginkan.

Disamping itu waktu yang dibutuhkan untuk mengangkat kendaraan lebih cepat dan aman Didalam rumah yang dibuat dari baja tuang dapat berjalan dan berputar diatas empat roda, terdapat sebuah pompa minyak yang toraknya digerakkan oleh tuas panjang. Tuas tersebut dapat juga dipakai untuk mendorong atau menarik dongkrak. Perbandingan lengan-lengan batang pengangkat kira-kira 20 : 1 2). Bottle jack / dongkrak botol Bottle jack / dongkrak botol, dongkrak ini disebut bottle jack karena bentuknya seperti botol. Fungsi bottle jack sama seperti crocodile jack, yaitu untuk mengangkat kendaraan pada ketinggian tertentu untuk dapat melakukan perbaikan pada bagian bawah kendaraan. Perbedaannya adalah penggunaan bottle jack dapat dimasukkan kedalam kendaraan sebagai perlengkapan utama kendaraan yang mutlak dibutuhkan untuk mengganti roda (ban) sewaktu ban kempes/ bocor.Untuk mendongkrak sebuah kendaraan, dongkrak harus diletakkan tegak lurus pada torak pengangkatnya supaya jangan sampai bengkok.

Cara Menggunakan Dongkrak : 1. Letakkan ganjalan pada ban-ban belakang apabila bagian depan kendaraan yang diangkat. Sebaliknya, letakkan ganjalan pada ban-ban depan apabila bagian belakang kendaraan yang diangkat. 2. Dongkrak ditempatkan ditempat yang telah ditentukan. 3. Sebelum dongkrak mulai mengangkat, periksalah sekali lagi apakah tempat pengangkatan kendaraan tepat berada ditengah-tengah sadel dongkrak. Sebab bila tidak, dongkrak dapat slip sewaktu mengangkat kendaraan. 4. Sebelum mengangkat dan menurunkan kendaraan, periksalah bahwa tidak ada orang atau sesuatu disekitarnya, apalagi dibawah kendaraan. Jangan sekali-kali bekerja dibawah kendaraan yang hanya ditopang dengan dongkrak saja. Topanglah kendaraan tersebut dengan stand (penopang).

C. Perlengkapan penyangga/jack stand. 1. Jack Stand Jack stand atau Safety stand adalah merupakan alat penopang dan pengaman kendaraan yang sudah diangkat dengan dongkrak. Khususnya dibengkael dan garasi, safety stand mutlak dibutuhkan karena dongkrak atau jack tidak dapat menjamin keamanan terhadap terjadinya slip antara dongkrak dengan titik tumpu pada kendaraan.

Cara pengoprasian jack stand 1. 2. Tempat safety stand pada lantai yang datar. Pada waktu kendaraan dinaikkan, aturlah safety stand pada ketinggian yang diinginkan dengan menggunakan pengatur mur pengunci. 3. Posisikan safety stand di bawah kerangka struktural atau tempat suspensi utama atau differential housing, bukan di bawah pan lantai atau sill. 4. Turunkan dongkrak sehingga kendaraan berada pada safety stand.

Keamanan jack stand 1. Jangan menggunakan safety stand yang rusak, sadel atau dasarnya retak. 2. Pastikan tali pengatur, atau jarum/pin bekerja dengan benar dan mengunci pada posisinya. 3. Jangan memanjat ke bawah kendaraan untuk menempatkan safety stand. Selipkan penahannya pada posisi yang diinginkan.

Cara pemeliharaan jack stand 1. Jagalah agar safety stand tetap bersih. 2. Lumasilah post pengatur tali dengan sedikit oli. 3. Simpanlah safety stand pada lokasi yang tepat di lantai bengkel, atau rak yang sesuai.

4. Perlengkapan Pengukuran Dan Peralatan Khusus/Special Tools.

1. Toe gauge dan Camber caster kingpin gauge (CCKG) Wheel alignment atau penjajaran roda adalah sudut kemiringan roda dan kemiringan poros belok roda terhadap garis vertikal jika kendaraan dipandang dari depan, samping dan atas. Tujuan wheel alignment adalah untuk mendapatkan kestabilan yang optimum dalam pengemudian, kemudahan dalam pengemudian seperti roda kemudi dapat diputar secara ringan, memperpanjang umur komponen-komponen sistem kemudi dan sistem suspensi. Agar tujuan

tersebut tercapai roda-roda depan harus diatur sedemikian rupa. Pengaturan rodaroda depan ini dibagi menjadi beberapa elemen yaitu camber, caster, king pin inclination (KPI) dan toe. Untuk mengetahui besaran nilai keempat elemen tersebut digunakan suatu alat untuk mengukur. Untuk mengukur nilai camber, caster dan KPI digunakan alat yang bernama camber caster king pin inclination gauge (CCKG).

Untuk mendukung kerja CCKG diperlukan alat lain yaitu turning table. Dengan turning table memungkinkan roda depan untuk dibelokkan ditempat dengan mudah dan terukur. Dapat terukur karena pada turning table terdapat busur derajat yang berfungsi sebagai petunjuk besarnya sudut belok roda. Turning table diletakan di bawah roda depan sedangkan roda belakang diganjal dengan papan pengganjal setebal turning table. Sedangkan untuk mengukuran besarnya toe menggunakan alat bernama toe gauge. Toe gauge terdiri dari beberapa bagian yaitu: a. Skala pengukuran. Berfungsi untuk menunjukan besarnya toe.

Satuannya menggunkan millimeter (mm). b. Jarum penunjuk Berfungsi sebagai penunjuk titik tengah roda. c. Mur pengatur Berfungsi untuk mengatur panjang toe gauge agar sesuai dengan wheel track kendaraan.

Penjelasan mengenai camber, caster, KPI dan toe adalah sebagai berikut: 1. Camber Camber adalah kemiringan roda depan jika dilihat dari depan kendaraan. Satuan pengukurannya menggunakan derajat ().

Bila miringnya roda ke arah luar disebut camber positif. Sebaliknya bila miringnya ke arah dalam disebut camber negatif (Anonim, 1995: 5-49). Camber positif akan memberikan efek antara lain meringankan pengemudian,

memperkecil beban pada steering linkage. Camber negatif bertujuan untuk mengutamakan kendaraan dapat lurus dan stabil. Camber negatif akan meningkatkan kemampuan belok kendaraan. Pada sistem suspensi bebas, roda dapat berubah camber-nya dari positif ke netral atau sampai negatif ketika

suspensi mengerut. Perubahan camber roda ini dipengaruhi oleh desain dan posisi suspensi. Prosedur pengukuran camber roda dengan alat Camber Caster King Pin Inclination Gauge (CCKG) adalah sebagai berikut: a. Menjalankan kendaraan ke arah depan untuk memposisikan roda depan dan roda belakang pada satu garis lurus. b. Membuka tutup poros roda depan dan memasang CCKG pada poros roda tersebut. c. Memposisikan CCKG pada posisi datar. d. Membaca besarnya sudut camber. Pengukuran dilakukan pada tempat yang datar, tekanan roda harus sesuai

spesifikasi. Selain pengukuran camber, camber juga dapat disetel. Saat melakukan penyetelan camber semua kondisi komponen sistem kemudi dan sistem suspensi harus dalam keadaan baik agar penyetelan dapat dilakukan secara akurat. Beberapa model setelan camber yaitu: 1. Dengan cara menambah atau mengurangi tebal plat pada lengan atas dan atau lengan bawah. 2. Dengan cara memutar baut eksentrik (adjusting cam) pada pengikat nakel kemudi dan atau memutar baut eksentrik (adjusting cam) pada lengan bawah. Pada mobil Toyota Hiace ini penyetelan camber dilakukan dengan menambah atau mengurangi pengganjal (shim) pada upper arm.

2. Caster Caster adalah kemiringan steering axis jika dilihat dari samping kendaraan. Satuan pengukurannya menggunakan derajat (). Sudut yang

dibentuk antara garis vertikal dengan garis steering axis inilah yang disebut sudut caster. Jika miring kebelakang maka disebut caster positif. Jika miring kedepan maka disebut caster negatif.

Caster positif memberikan efek daya balik kemudi setelah membelok. Caster positif cenderung untuk meluruskan roda sehingga dengan caster positif akan meningkatkan stabilitas kendaraan saat berjalan lurus. Semakin besar nilai caster positif akan mengakibatkan roda kemudi menjadi lebih berat. Umumnya caster positiflah yang paling banyak dipakai pada roda depan kendaraan. Caster negatif memberikan efek kebalikan dari caster positif. Caster negatif akan membuat kemudi menjadi ringan, kestabilan menjadi

berkurang pada jalan lurus. Prosedur pengukuran caster roda dengan alat Camber Caster King Pin Inclination Gauge (CCKG) adalah sebagai berikut: 1. Menjalankan kendaraan ke arah depan untuk memposisikan roda depan dan roda belakang pada satu garis lurus. 2. Meletakkan masing-masing turning table di bawah roda depan dan menepatkan tanda yang ada pada turning table dengan garis tengah roda. 3. Meletakkan papan pengganjal setebal turning table di bawah roda belakang. 4. Memutar roda depan ke arah luar sebanyak 20 dari posisi 0 (lurus). 5. Membuka tutup poros roda depan dan memasang CCKG pada poros roda tersebut.

6. Memposisikan CCKG pada posisi datar. 7. Set posisis nol caster dengan cara memutar penyetel dibawahnya kemudian memutar roda ke arah dalam sebanyak 20. 8. Memposisikan CCKG pada posisi datar lagi. 9. Membaca skala pengukuran caster.

3. King Pin Iclination King pin inclination atau steering axis inclination adalah sudut yang dibentuk oleh garis imajinasi sumbu putar roda dengan garis vertikal dilihat dari depan kendaraan.

King pin inclination menghasilkan daya balik kemudi dengan cara memanfaatkan berat kendaraan (Anonim, 1995: 5-50). Jarak yang dibentuk akibat titik potong garis tengah ban dangan jalan ke titik potong steering axis dengan jalan atau yang disebut dengan offset akan memberikan efek pada berat tidaknya pemutaran roda kemudi. Semakin besar offset, pemutaran roda kemudi akan semakin berat begitu juga sebaliknya semakin kecil offset, pemutaran roda kemudi akan semakin ringan. Prosedur pengukuran king pin inclination roda dengan alat Camber Caster King Pin Inclination Gauge (CCKG) adalah sebagai berikut:

1. Menjalankan kendaraan ke arah depan untuk memposisikan roda depan dan roda belakang pada satu garis lurus. 2. Meletakkan masing-masing turning table di bawah roda depan dan menepatkan tanda yang ada pada turning table dengan garis tengah roda. 3. Meletakkan papan pengganjal setebal turning table di bawah roda belakang. 4. Memutar roda ke arah luar sebanyak 20 dari posisi 0 (lurus). 5. Membuka tutup poros roda depan dan memasang CCKG pada poros roda tersebut. 6. Memposisikan CCKG pada posisi datar. 7. Set posisis nol king pin inclination dengan cara memutar penyetel dibawahnya kemudian memutar roda ke arah dalam sebanyak 20. 8. Membaca skala pengukuran king pin inclination.

4. Toe Toe adalah perbedaan jarak garis tengah roda antara bagian depan roda dengan bagian belakang roda. Jika jarak garis tengah bagian depan roda lebih kecil dibanding bagian belakang maka disebut toe in. jika jarak garis tengah bagian depan roda lebih besar dibanding bagian belakang maka disebut toe out. Toe out digunakan pada kendaraan berpenggerak roda depan. Penggunaan toe out ini bertujuan untuk memposisikan roda pada posisi lurus saat berjalan karena saat berjalan roda akan mendorong kedepan mengakibatkan roda untuk cenderung bergerak ke arah dalam, mengambil beberapa gerak bebas pada steering linkage dan sistem suspensi.

Toe in digunakan pada kendaraan berpenggerak roda belakang. Tujuannya sama seperti toe out pada kendaraan berpenggerak depan yaitu

memposisikan roda pada posisi lurus saat kendaraan berjalan, bedanya ada pada gaya yang bekerja pada roda. Kendaraan dengan penggerak roda belakang, roda depannya akan cenderung bergerak ke arah luar karena rodanya mengalami gaya dorong. Prosedur pengukuran toe adalah sebagai berikut: 1. Mengeset skala pengukuran toe gauge pada posisi nol dengan cara memutar timbel. 2. Mengendorkan mur pengatur panjang toe gauge. 3. Menempatkan toe gauge di bagian belakang roda depan. 4. Memposisikan jarum pengukur menempel di tengah ban dengan cara memperpanjang atau memperpendek batang toe gauge. 5. Mengencangkan mur pengatur panjang toe gauge. 6. Memberi tanda pada titik dimana jarum penunjuk menempel. 7. Mengeluarkan toe gauge dan jangan sampai posisi jarum pengukur berubah. 8 . Mendorong mobil ke depan sehingga roda berputar 180. i. 9. Menempatkan toe gauge di depan roda depan. 10. Memposisikan jarum penujuk menempel pada titik yang telah ditandai

sebelumnya dengan cara memutar timbel. 11. Membaca skala pengukuran pada toe gauge.

2. Vernier Caliper/ Sketmat/ Jangkasorong Vernier caliper atau sketmat merupakan alat ukur yang dapat digunakan untuk mengukur diameter (luar dan dalam) dan/atau kedalaman lubang. Vernier caliper mempunyai 2 skala pengukuran, yaitu skala utama dan skala vernier atau skalanonius. Berdasarkan konstruksinya, jangka sorong dapat dibedakanseperti jangka sorong universal, jangka sorong dengan ujung yang dapat berputar, jangka sorong pengukur ketinggian, jangka sorong penukur kedalaman, jangka sorong pengukur jarak sumbu dll. Tingkat ketelitian jangka sorong yang ada adalah 0,1mm, 0,05 mm, dan 0,02 mm

Metode pengukuran jangka sorong menggunakan skala utama dan skala vernier (skala nonius). Skala vernier digunakan untuk mengukur jarak kecil dengan cara mencari perbedaan antara dua tanda. Metode ini disebut pengukuran vernier. Untuk menentukan hasil pengukuran tetap harus memperhatikan pembacaan dua skala tersebut.

3. Grease Gun Alat ini digunakan untuk melakukan pengisian vet pada komponen mesin yang menggunakan nipel sebagai lubang input masuknya vet ke komponen yang mau dilumasi, contohnya pengisian vet pada ball joint bagian bawah bawah arm

atau dapat juga pada pengisian vet pada universal ball joint propeler penghubung antara transmisi dengan deverensial gear untuk mobil penggerak belakang R - WD maupun 4 WD.

Untuk cara pengoperasiannya tepatkan selang output ke nipel komponen yang mau dilumasi grease, kemudian pompa secara berlahan menggunakan tuas bagian atas pada grease gaun tersebut, untuk jenis pneumatic cukup dengan menekan handlenya saja setelah mendapatkan sumber tenaga dari kompresor.

4. Tire pressure gauge Ketika anda akan bepergian dengan kendaraan pribadi, faktor paling utama yang harus diperiksa sebelum melakukan perjalanan selain mesin adalah kondisi tekanan angin ban dan kondisi kedalaman alur permukaan ban. Apakah kondisi ban anda masih layak untuk dipakai atau tidak. Karena salah satu faktor penyebab kecelakaan adalah akibat kurang memperhatikan kondisi tersebut. Untuk memeriksa kondisi tekanan angin dan kedalaman permukaan ban tidak perlu repot ke bengkel. Dengan menggunakan 2-in-1 Digital Tire Pressure Gauge semua itu dapat anda lakukan sendiri dengan mudah. Alat ini sangat ideal untuk mengukur tekanan udara dalam ban dan mengukur kedalaman alur permukaannya. Dengan berat yang ringan, desain dan struktur rapi sangat mudah digunakan. Alat ini pun dilengkapi dengan Digital LCD display with Backlight technology hemat energi dalam penggunaannya dan mengetahui ukuran tekanan ban dalam waktu cepat dan akurat.

Spesifikasi :

Jarak ukur tekanan : 3.0 ~ 99.5 PSI Akurasi ukuran tekanan: 1.5 PSI Resolusi ukuran tekanan : 0.5 PSI Satuan Ukur : PSI, BAR, kPa, kg/cm Auto Power Off : 85 detik Baterai : 1.5V, LR44, 2 buah Suhu operasional : 0 ~ 50C Suhu Penyimpanan : -10 ~ 50C Dimensi : 13.5 x 5 x 3.2 cm Berat : 60 g (termasuk Baterai) Dengan adanya alat ini, anda dapat memeriksa secara rutin atau jika akan

bepergian sehingga membantu anda dalam berkendara dengan aman selama perjalanan

Anda mungkin juga menyukai