Anda di halaman 1dari 3

Bab I TAUHID FONDASI BANGUNAN ISLAM A.

PENGERTIAN ISLAM Kata Islam berasal dari bahasa Arab, dari kata aslama, yuslimu islaman yang berarti menyerah, patuh. Seorang Muslim yang taat menyerah dan patuh pada Allah (pada Sunnatullah), baik yang tidak tertulis maupun tertulis. Sunnatullah yang tidak tertulis ialah hukum-hukum Allah yang mengatur alam semesta beserta isinya. Sunnatullah ini tak akan berubah sepanjang zaman. Sedang sunnatullah tertulis adalah firman Allah yang berisi hukum untuk mengatur umat manusia dalam semua aspek kehidupan, seperti hukum, sosial, politik, ekonomi, tahid, akhlak, dll. Manusia diperintahkan oleh Allah agar taat pada sunnatullah supaya selamat dan damai. Misalnya, orang yang mematuhi sunnatullah tidak akan melompat dari jendela gedung berlantai 4, maka ia akan turun lewat tangga atau lift supaya selamat dan tidak mengalami kecelakaan. B. SIAPA, MENGAPA DAN UNTUK APA ALLAH ITU ESA Ditinjau dari segi falsafah, segala sesuatu yang ada lebih luas dari alam semesta. Segala sesuatu yang ada, yang dapat diterima akal menurut falsafah ada 3 macam: 1. Mumkinul wujud (mungkin ada) 2. Mustahil wujud 3. Wujud yang wajib ada dengan sendirinya Mumkinul Wujud Mumkinul wujud adalah segala sesuatu yang bermula dari tidak ada menjadi ada, sesudah itu kembali tidak ada (jika pencipta tidak menghendaki adanya) seperti nyawa manusia dan ada terus (jika pencipta menghendaki adanya) seperti ruh manusia. Mustahil Wujud Mustahil wujud adalah segala sesuatu yang tidak mungkin wujud,tidak mungkin terjadi menurut akal. Mustahil wujud itu sejak dari dulu tidak ada, sekarang tidak ada, dan seterusnya tidak ada. Mustahil wujud tidak mungkin menciptakan sesuatu karena ia sendiri pun tidak wujud. Wajibul Wujud Wajibul wujud yaitu wujud yang wajib ada dengan sendirinya. Wajibul wujud adalah wujud yang tidak bermula dari tidak ada. Dari dahulu ada, sekarang ada, dan seterusnya ada. Dia adalah sumber dari segala sumber, pencipta alam semesta beserta isinya. MENGAPA ALLAH ITU ESA 1. Allah itu Esa Wujud-Nya Maksudnya, Allah itu adalah satu-satunya wujud yang wajib ada dengan sendirinya, dan sumber dari segala sumber. Pencipta alam semesta, kepadaNya segala sesuatu bersandar, dan tiada satu pun yang menyerupai-Nya. 2. Allah itu Esa Zat-Nya

Maksudnya, Allah itu tidak terbagi dan tidak tersusun dari beberapa unsur. Jika Zat-Nya terbagi, tentu ada Zat yang membaginya. Ini tidak dapat diterima akal, sebab Zat yang membagi lebih berhak disebut Tuhan daripada Zat yang dibagi. 3. Allah itu Esa Sifat-Nya Allah itu Esa sifat-Nya berarti semua sifat-Nya sama pada dasarnya, beda perinciannya. Kalau dirumuskan secara sederhana A=B=C=D dan seterusnya dari sifat Allah. Karena A=B=C=D maka A=D=C=B. Demikianlah seterusnya, dari semua sifat Allah pada dasarnya adalah sama ditinjau dari sudut falsafah, beda perinciannya ditinjau dari sudut bahasa. 4. Allah itu Esa Perbuatannya-Nya Sama pada dasarnya, beda perinciannya, sepanjang zaman dan di mana saja. Maksudnya, perbuatan Allah itu intinya sama, tidak berubah sepanjang zaman, dan di mana saja (universal) hanya beda perinciannya. MENGAPA MANUSIA ESA Manusia esa berarti Perbuatan Allah menciptakan ruh (akal dan hati) dan jasmani (tubuh dan hawa nafsu) manusia sama pada dasarnya, beda perinciannya, sepanjang zaman dan di mana saja. Manusia esa atau sama pada dasarnya jasmani dan rohani ditinjau dari berbagai disiplin ilmu, seperti biologi, psikologi, dan matematika. MENGAPA AGAMA ESA Allah menurunkan wahyu yang esa: wahyu yang isinya sama pada dasarnya pada semua rasul, beda perinciannya, sepanjang zaman dan di mana saja rasul dan umatnya berada. Ditinjau dari berbagai disiplin ilmu, seperti yang telah diuraikan sebelumnya. Agama atau wahyu itu hanya bias berbeda pada perinciannya, yaitu beda bahasa, waktu, dan tempat wahyu diturunkan, kisah yang ada dalam wahyu dan orang yang menerimanya seperti yang diuraikan sebelumnya. C. MANUSIA MENGESAKAN ALLAH Definisi Tuhan Ditinjau dari sudut perbandingan agama, Tuhan ialah sesuatu, apa atau siapa yang dipentingkan sedemikian rupa oleh manusia, sehingga ia membiarkan dirinya dikuasai oleh yang dipentingkannya itu. Yang dipentingkan manusia itu bermacam-macam, tapi secara garis besar dapat dikatakan bahwa yang dipentingkan manusia ialah harta, tahta, wanita (seksualitas), kemerdekaan, ilmu pengetahuan, nama yang popular, pujian dan sejenisnya. Mengapa Tidak Ada Atheis A.C. Bouquet mengatakan: There is no real atheist and everybody must be religious and there is nobody who does not have any religion (sebenarnya atheis itu tidak ada dan tiap orang pasti beragama dan tidak ada orang yang tidak beragama). Pancagila Sila pertama: syirk / keuangan yang maha kuasa atau hawa nafsu terhadap uang. Sila kedua: hukum tidak berdaya. Sila ketiga: penyimpangan dan penyelewengan di mana-mana.

Sila keempat: maksiat merajalela. Sila kelima: umat manusia teraniaya.

Anda mungkin juga menyukai