Anda di halaman 1dari 40

Pronoun

Pronouns (Kata Ganti) adalah kata yang menggantikan kata benda (nouns). Beberapa kata yang digunakan dalam Pronouns juga digunakan dalam Adjectives, namun berbeda fungsi dan bentuknya. Pronouns berdiri sendiri, sedangkan Adjectives membutuhkan sebuah kata benda di depannya. Pembagian Pronouns 1. Personal Pronouns 2. Demonstrative Pronouns 3. Possessive Pronouns 4. Interrogative Pronouns 5. Relative Pronouns 6. Indefinite Pronouns 7. Reflexive Pronouns 8. Intensive Pronouns 9. Reciprocal Pronouns 1. Personal Pronouns Yaitu kata ganti orang, baik orang pertama, orang kedua maupun orang ketiga. Personal Pronouns berfungsi sebagai: a. Nominative Subjective, yaitu menjadi subjek kalimat. I, we, you, they, he, she, it.

I study English You are my new secretary.

b. Objective, yaitu menjadi objek kalimat. Me, us, you, them, him, her, it.

She brings me a cup of coffee. I make you a kite.

2. Demonstrative Pronouns (Kata Ganti Penunjuk)


This, that, those, these. This is your book. Those are my pencils.

Catatan: Keempat kata di atas juga dapat dijumpai dalam Demonstrative Adjectives. Perbedaan penggunaannya hanya pada penggunaan kata benda (nouns) setelah keempat kata di atas untuk Demonstrative Adjectives.

This book is yours (this = adjectives)

This is your book. (this = pronouns) These are your pencils. (these = pronouns)

3. Possessive Pronouns Yaitu kata ganti yang menunjukkan kepemilikan. Mine, yours, theirs, ours, his, hers.

This house is mine. (mine = Possessive Pronouns). This is my house. (my = Possessive Adjectives).

4. Relative Pronouns Yaitu kata yang menggantikan kata yang telah disebutkan sebelumnya. Kata-kata yang dipakai adalah: a. Menggantikan subjek.

Who (orang) Which, that (benda, binatang)

b. Menggantikan Objek

whom (orang) which, that (benda, binatang)

c. Menggantikan kepunyaan

whose (orang) of which (benda, binatang)

Catatan: Semua kata-kata di atas (who, whom, whose, which, that, dan of which) dalam bahasa Indonesia artinya Yang. Contoh:

The man who cuts my hair is my uncle (Laki-laki yang memangkas rambut saya adalah paman saya). I am waiting for the man whom you are talking about. She borrows the novel of which cover is purple. Pembahasan lebih lanjut mengenai topic ini akan dibahas pada topic Adjective Clause.

5. Interrogative Pronouns

Yaitu kata Tanya yang digunakan untuk mengawali suatu pertanyaan. Kata yang dipakai adalah who, what, whom, dan which.

Who are you? What is the color of your house? (what = Pronouns) What color is your house? (what = Adjectives) Which is your pen? (which = Pronouns) Which pen is yours? (which = Adjectives)

6. Indefinite Pronouns (Kata Ganti Tak Tentu) Kata-kata yang sering dipakai adalah: another, anybody, something, everyone, much, neither, one, none, dll.

All work is not dull, some is pleasant. Most of the cars are new. Nobody is at home.

7. Reflexive Pronouns Yaitu kata ganti yang merupakan pantulan dari kata ganti (Pronouns) itu sendiri. Perhatikan bentuk kata ganti jenis ini:

I = myself You = yourself (kamu) You = yourselves (kalian) We = ourselves They = themselves He = himself She = herself It = itself

Contoh:

I cut myself with a knife (saya kena pisau) They love themselves. I help myself this morning.

8. Intensive Pronouns Yaitu kata ganti yang juga merupakan pantulan dari kata ganti itu sendiri. Namun, letaknya sesudah nouns/pronouns itu sendiri. Kata ganti jenis ini berfungsi untuk lebih menekankan / menegaskan maksud pembicaraan. Contoh:

Henry himself who told me so. (Henry sendirilah yang mengatakan begitu kepadaku) Mary herself repaired the computer. (Mary sendirilah - bukan orang lain yang memperbaiki computer itu) Jack himself gave me the book.

Catatan: Berhati-hatilah dengan penggunaan kata gantu jenis ini. Perhatikan 3 contoh kalimat di bawah ini dan perhatikan perbedaannya.

Alex does the test himself. (= Alex mengerjakan test itu sendiri - tanpa bantuan orang lain) Ted himself does the test. (=Ted sendirilah - bukan orang lain - yang mengerjakan test itu) Bob does the test by himself. (= Bob mengerjakan test itu sendirian - tidak ada orang lain bersama dia)

9. Reciprocal Pronouns Yaitu kata ganti yang menyatakan hubungan timbale balik antara 2 atau lebih. Frase yang digunakan adalah:

Each other = satu sama lain (2 orang) One another = satu sama lain ( lebih dari 2 orang)

Contoh:

Henry and Elizabeth loves each other. (Henry & Elizabeth saling mencintai/ Henry & Elizabeth mencintai satu sama lainnya) All children love one another.

Auxiliary
Auxiliary (Kata Bantu) digunakan bersama-sama dengan kata kerja lainnya untuk membantu mengekspresikan arti, atau khususnya mempunyai fungsi gramatikal. Di bawah ini akan kami jelaskan secara terperinci tentang Auxiliary Verbs. Selamat Belajar Macam-macam Auxiliary Verb 1. is, am, are 2. be, been, being 3. was, were 4. do, does, did 5. have, has, had 6. can, could 7. will, would 8. may, might 9. shall, should 10. must 11. ought to 12. need, dare Penggunaan Auxiliary Verb 1. Linking Verbs Adalah kata kerja bantu yang berfungsi untuk menghubungkan antara subyek dan predikat. Adapun kata kerja bantu yang dapat berfungsi sebagai linking (copulative) verb yaitu: To Be = (am, is, are, was, were, be, being dan been). Contoh: 1. She was at my house yesterday 2. I am a doctor 2. To do, does, did dan done

Dapat berfungsi sebagai kata kerja biasa yang berarti mengerjakan.

Contoh: 1. She did her homework yesterday. 2. 1 do my homework every day.

Sebagai kata kerja bantu dalam membentuk kalimat tanya, kalimat menyangkal (negative), atau jawaban singkat.

Contoh: 1. Did you go to church yesterday? 2. Does he come to your house? 3. Do you know about Anne? Yes, I do. 3. Have , has dan had

Berfungsi sebagai kata kerja biasa yang berarti "mempunyai".

Contoh: 1. I have a new care. 2. She has much money. 3. He had two cars last year.

Sebagai kata kerja bantu dalam membentuk Tense, misalnya present perfect tense, past perfect tense dan sebagainya.

Contoh: 1. She has bought a new car. 2. He had studies French. 3. She has been working here for 12 years. Penggunaan Modal Auxiliary Catatan: 1. Dalam sebuah kalimat tidak boleh ada dua buah modal auxiliary. Kalau Anda dihadapkan dengan 2 buah modals (Dalam bahasa Indonesia, misalnya, "saya harus bisa ..." maka modals yang kedua, harus diubah ke bentuk lain yang mempunyai sama arti. 2. Kata Kerja sesudah modal auxiliaryharus bentuk pertama. CAN Dipakai untuk menyatakan: 1. Kesanggupan atau kemahiran seseorang. Contoh: 1. She can sing beautifully. 2. 1 can speak English.

2. Minta izin. Contoh: 1. Can I borrow your book? 2. Can I come to your house? 3. Kemungkinan. Contoh: 1. She can be at home at noon. 2. He can be ill. (mungkin dia sakit). COULD Adalah bentuk Past Tense dari CAN dan bentuknya sama untuk semua subyek. Namun dalam penggunaannya tidak selamanya berarti past time (masa lalu). COULD dipakai untuk menyatakan: 1 Bentuk lampau dari Can. Contoh: 1. Mary could sing a song when she was young. 2. She could not come here yesterday because she was ill. 2. Permintaan dengan sopan. Contoh: 1. Could you help me now? 2. Could you take that book for me? 3. Kemungkinan. Contoh: 1. She could be at home now, but she usually plays volleyball. 2. He could be very busy at that time. SHALL Digunakan untuk menyatakan: 1. Artinya "akan" dalam bentuk Future Tense.

Contoh: 1. I shall go to London tomorrow. (Saya akan pergi ke London besok). 2. We shall buy a new motorcycle next week. 2. Menawarkan Bantuan. Contoh: 1. Shall I open the window? 2. Shall I make coffee for you? 3. Janji. Contoh: 1. You shall have a motorcycle.(Saya janjikan anda akan dapat mempunyai sepeda motor). 2. I shall meet her tomorrow. SHOULD Digunakan untuk menyatakan: 1. Bentuk lampau dari shall. Contoh: 1. When he come to my house I should go. 2. I should visit to your house before you came to my house. 2. Anjuran (Artinya "sebaiknya"). Contoh: 1. You are ill, you should go to the doctor soon. 2. She is tired, she should take a rest. 3. Keharusan Dalam hal ini SHOULD sama artinya dengan Ought to. Contoh: 1. You should (ought to) do your homework every day. 2. He should (ought to) study hard.

4. Dalam bentuk lampaunya berarti menunjukkan suatu kegiatan yang seharusnya dikerjakan tetapi kenyataannya tidak dikerjakan. Atau dapat juga berarti penyesalan dimasa lampau. Contoh: 1. You should (ought to) have studied hard before take an exam. = Anda seharusnya belajar dengan keras sebelum mengikuti ujian. (Dalam kenyataannya Anda tidak belajar dengan keras, tetapi tetap mengikuti ujian). 2. John should (ought to) have gone to the dentist yesterday. (Dalam kenyataannya John tidak pergi ke dokter gigi kemarin - he did not go). WILL Digunakan untuk menyatakan: 1. Artinya "akan" dalam bentuk Future Ssimple Tense, dan sama dengan to be going to. Contoh: 1. I will go to Jakarta next week. (=I am going to Jakarta next week). 2. She will come here soon. 2. Permintaan dengan sopan atau menawarkan. Contoh: 1. Will you carry that bag for me? 2. Will you go with me? WOULD Digunakan untuk menyatakan: 1. Bentuk lampau dari Will yang berarti "akan". Contoh: 1. He would be punished before he escaped. 2. She knows that it would be pleasant in Bali. 2. Suatu permohonan/permintaan dengan sopan. Contoh: 1. Would you please help me?

2. Would you mind closing the window? 3. Jika digabung dengan kata LIKE menunjukkan hasrat atau keinginan. Contoh: 1. I would like to eat. 2. Would you like to go there? 4. Digabung dengan kata "rather" menunjukkan arti Lebih suka (prefer). Contoh: 1. I would rather be a doctor than a president. 2. I would rather have stayed home than went to the movies. MAY Kata kerja bantu yang berarti "boleh/mungkin" yang digunakan untuk menyatakan: 1. Permohonan izin. Contoh: 1. May I borrow your motorcycle? Yes, you may. (Bolehkah aku pinjam sepeda motormu?) 2. May I go home now? No, you may not. (Bolehkah aku pulang sekarang?) 3. Henry may be late. (Mungkin Henry terlambat). 2. Permohonan atau harapan. Contoh: 1. May you both the happy. (Mudah-mudahan Anda berdua bahagia). 2. May God bless you. (Mudah-mudahan Tuhan memberkati Anda). MIGHT Bentuk lampau (past tense) dari MAY, namun pemakaiannya jugs dapat untuk mass kini atau mass datang. Contoh: 1. Alex might be late yesterday. (Mungkin Alex terlambat kemarin). 2. Please take an umbrella with you, It might rain. (Bawalah payung, hari mungkin hujan). 3. I told him that he might go home. (Saya beritahukan kepadanya bahwa ia boleh pulang).

4. You might try to be more careful. MUST Kata kerja bantu yang berarti harus atau wajib, digunakan untuk menyatakan: 1. Keharusan/mesti. Contoh: 1. You must go now. (Anda harus pergi sekarang!) 2. I must do my homework soon. (Saya harus segera mengerjakan peker aan rumahku). 3. She must study hard. (Dia harus belajar keras). 2. Dalam kalimat menyangkal (negatif) dan membuat jawaban dari kalimat tanya, selalu digunakan NEED NOT atau Needn't bukan musn't (must not). Contoh: 1. 2. 3. 4. Must I go now? Yes, you must atau yes, you need. Must she pay it? No, she needn't. You needn't go now. (Anda tidak perlu pergi sekarang) bukan musn't. She need not come here. again. (Dia tak perlu lagi datang ke sini).

3. Must not (musn't) menunjukkan (berarti) larangan atau tidak boleh. Contoh: 1. You must not smoke in the class. (Anda dilarang merokok di dalam kelas). 2. Susan mustn't go there alone. (Susan tidak boleh (dilarang) pergi ke sana sendirian). 4. Must = Have to (she/he has to) berarti harus. Contoh: 1. You must (have to) read this book. (Anda harus membaca buku ini). 2. She must (has to) go to school today. (Dia harus ke sekolah hari ini). 3. They must (or have to) work hard. (Mereka harus bekerja keras). 5. Must tidak mempunyai bentuk Past Tense. Bentuk lampau yang berarti "harus/mesti" adalah HAD TO, dan bentuknya sama untuk semua obyek. Contoh: 1. I had to meet my sister yesterday. (Saya kemarin harus berjumpa saudara perempuanku).

2. She had to leave for Jakarta last week. (Dia harus meninggalkan Jakarta pekan lalu). OUGHT TO = SHOULD 1. Kata kerja bantu yang artinya sebaiknya atau seharusnya. Contoh: 1. She ought to be here now. (Dia seharusnya ada di sini sekarang). 2. Ought she to come here again? (Haruskah dia datang ke sini lagi?) 3. She asked me what ought to be typed. (Dia bertanya kepadaku apa yang harus diketik). 2. Menyatakan tugas/pekerjaan yang tidak terselesaikan/terpenuhi atau terabaikan. Biasanya dalam bentuk Perfect Infinitives Contoh: 1. The work ought to have been finished last week. (Pekerjaan itu seharusnya sudah diselesaikan pekan lalu). 2. You ought not (oughtn't) to have crossed the road when the lights were red. (Anda seharusnya tidak menyeberang jalan ketika lampu berwarna merah). 3. You ought to have told him that the paint on that seat is wet. (Anda seharusnya sudah memberi tahu dia bahwa cat pada tempat duduk itu masih basah). NEED Need artinya "Perlu" dan digunakan sebagai: 1. Untuk membuat kalimat negatif dan jawaban dari pertanyaan yang memakai MUST Contoh: 1. I must go now. (Positif). 2. I needn't go now. (Negatif). bukan: I mustn't go now, karena kalimat ini berarti.: (Saya dilarang pergi sekarang). 3. Must I go now? No, you needn't atau Yes, you must. 2. Sebagai kata kerja biasa yang berarti "perlu" dan mengalami perubahan bentuk. 1. need / needs (Present Tense) 2. needed (Past Tense). Dalam hal ini, bentuk interrogative dan negative-nya dibuat dengan auxiliary verb "do/does" untuk present tense, dan dengan "did" untuk past tense, sebagaimana

umumnya kata kerja biasa. Contoh: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. DARE Artinya "berani" dan digunakan sebagai: 1. Kata kerja bantu Contoh: 1. He dare go there alone. (Dia berani pergi sendirian ke sana) 2. Dare he do it? 3. I dare not to climb the tree. Catatan: "DARE" jika berfungsi sebagai Kata Kerja Bantu tidak memakai "S" untuk orang ketiga tunggal, jadi untuk kalimat nomor I, bukan: She/He dares. 2. Kata kerja biasa Kalau DARE berfungsi sebagai kata kerja biasa, maka pemakaiannya sama seperti kata kerja biasa lainnya, yaitu dalam kalimat tanya dan negatif menggunakan auxiliary verb. Do/Does atau Did. Contoh: 1. She doesn't dare to go there alone. 2. Does he dare to come here again? 3. I don't dare to climb the tree. Dalam bentuk past tense, Dare mempunyai dua macaw bentuk yang dapat dipakai untuk kalimat tanya atau kalimat negatif . Contoh: 1. He dared not to go there alone yesterday, atau He didn't dare (to) go three alone. They need some milk. They don't need any milk. Do they need any milk? She doesn't need much money. Did Ali need to meet with you? Ali didn't need to go with you. Ali need to go with you.

2. Dared he go there alone? atau Did he dare (to) go there alone? 3. She dared not visit me last week, atau She didn't dare (to) visit me last week Pengertian Modal Auxiliaries Modal Auxiliaries (Kata kerja bantu modal) Kata kerja jenis ini adalah kata kerja yang membantu verbs (kata kerja) menyatakan beberapa arti seperti KEMAMPUAN, IJIN, KEMUNGKINAN, KEWAJIBAN (sesuatu yang merupakan keharusan) Kata kerja tersebut antara lain : can could may might should had better must will would Auxiliary / kata kerja ini diikuti oleh kata kerja dalam bentuk simple. have to have got to ought To Ketiga kata kerja di atas diikuti oleh To+ infinitive Modal Auxiliary Verbs (Kata Kerja Bantu Modal).

Makna Modal verb tidak digunakan untuk mengatakan bahwa suatu keadaan benar-benar terjadi atau peristiwa tersebut benar telah terjadi. Kita gunakan modal verb, sebagai contohnya, untuk mengatakan suatu hal yang kita harapkan, yang mungkin atau tidak mungkin, yang kita anggap penting, yang kita inginkan terjadi, yang kita tidak yakin mengenainya, yang cenderung akan terjadi, atau yang tidak terjadi. Example : He may arrive any time. She could be in London or Paris or Tokyo nobody knows. I cant swim. I think you ought to see a lawyer. We really must tidy up the garden. What would you do if you had a free year? Edinburgh can be very cold in winter. I think they should have consulted a doctor earlier. You might have told me Frances was ill.

Noun
Noun

Noun (kata benda) adalah kata yang digunakan untuk menyebut benda, seperti nama orang, tempat, benda dan lain-lain. Contoh : Danta was a clever boy. Danta anak yang pintar. Bali is a beautiful island. Bali adalah pulau yang indah. The sun shines bright. Matahari bersinar cerah. Teaching is one of the holies tasks. Mengajar merupakan salah satu tugas yang mulia. Noun (kata benda) terdiri dari dua bentuk, yaitu : 1. Concrete noun (kata benda berwujud) 2. Abstract noun (kata benda yang tidak berwujud) Abstract Noun / Kata Benda yang Tak Berwujud : Yaitu, kata benda yang tidak dapat ditangkap oleh panca indra, namun dapat dibayangkan. Contoh : Courage (keberanian), Faith (kepercayaan), Friendship (persahabatan), Happiness (kebahagiaan), Wisdom (kebijaksanaan) dan lain-lainnya. Concrete Noun / Kata Benda Berwujud Yaitu, kata benda yang dapat ditangkap oleh panca indra, atau kata benda yang dapat dilihat, didengar, dirasakan, disentuh atau juga dibaui. Contoh : Gold (emas), Chair (kursi), Table (meja), Horse (kuda), Zoo (kebun binatang) dan lain-lain.

B. PLURAL NOUN (KATA BENDA JAMAK).

Plural Noun (kata benda jamak) adalah kata benda yang menunjukan bahwa jumlah benda tersebut lebih dari satu, yaitu dua atau lebih. Pada umumnya, kata benda ini tidak didahului oleh article (kata sandang) a atau an, misalnya: two cars (dua buah mobil) three eggs (dua butir telur) five houses (lima buah rumah) Pada kalimat yang menggunakan verb (kata kerja), bentuk plural noun harus menggunakan kata kerja jamak, yaitu kata kerja tanpa penambahan s/es untuk kata kerja biasa atau to be are untuk kata kerja to be, misalnya:

There are two cats in my house. (Ada dua ekor kucing di dalam rumahku) ANY CHARACTER HERE

I want to buy two cars. (Saya ingin membeli dua buah mobil)

Plural Noun (kata benda jamak) dibentuk dari Singular Noun (kata benda tunggal) dengan beberapa cara, yaitu: 1. Dengan menambahkan -s pada Singular Noun, contohnya:
Singular Noun Plural Noun Arti

horse horses (kuda) dog dogs (anjing) bag bags (tas) 2. Dengan menambahkan -es pada Singular Noun yang berakhiran dengan huruf o, contohnya:
Singular Noun Plural Noun Arti

mango mangoes (mangga) tomato tomatoes (tomat) bufallo bufalloes (kerbau) 3. Ada juga Singular Noun yang berakhiran dengan huruf o, tetapi hanya ditambah -s saja, yaitu untuk singular noun yang berakhiran dengan huruf -o atau -oo, -oe, -io, dan -yo, contohnya:

Singular Noun

Plural Noun

Arti

radio radios piano pianos embryo embryos ANY CHARACTER HERE

(radio) (piano) (janin)

4. Dengan menambahkan -es, jika Singular Noun berakhiran dengan huruf -s, -ss. -sh, ch, atau -x, contohnya:
Singular Noun Plural Noun Arti

bus buses (bis) class classes (kelas) buzz buzzes (degung) 5. Dengan mengubah -y menjadi -i dan kemudian ditambag -es, jika Singular Noun berakhiran dengan huruf -y dan didahului sebuah huruf mati, contohnya:
Singular Noun Plural Noun Arti

lady ladies (gadis) copy copies (salinan) city cities (kota) 6. Dengan menambahkan -s apabila Singular Noun berakhiran dengan huruf -y dan didahului oleh sebuah huruf hidup, contohnya:
Plural

Singular Noun

Arti

boy boys (anak laki-laki) day days (hari) toy toys (mainan) ANY CHARACTER HERE 7. Dengan mengubah -f atau -fe menjadi ves, apabila Singular Noun berakhiran dengan huruf -f atau -ef, contohnya:
Singular N o Plural Noun u n Arti

knife

knives

(pisau)

shelf shelves (rak) leaf leaves (daun) 8. Ada beberapa kata Singular Noun yang berakhiran dengan -f atau -fe, hanya ditambah dengan -s saja untuk membentuk Plural Noun, contohnya:
Singular N Plural o u n Arti

hoof hoofs (kuda-kuda) proof proofs (bukti) roof roofs (atap) ANY CHARACTER HERE 9. Ada beberapa kata benda yang mempunyai bentuk Plural Noun sama dengan Singular Noun, contohnya:
Singular N Plural o u n Arti

deer deer (rusa) sheep sheep (biri-biri) hundred hundred (seratus) 10. Ada beberapa kata benda yang selalu berbentuk Plural Noun, tidak mempunyai bentuk Singular Noun, contohnya:
Plural Noun Arti

shoes mathematics trousers

(sepatu) (ilmu pasti) (celana)

Adjective

Adjectives dapat digunakan dalam 2 bentuk: 1. Sebelum nouns. Contoh: a beautiful song, a tired face, a typical student. 2. Sebagai bagian komplementari dari sebuah kalimat; setelah is, seems, dan beberapa verb lainnya. Contoh: She's beautiful, she looks tired, his remarks is typical of him.

Adverb dan Verb


Adverbs digunakan untuk memberikan informasi mengenai verb (kata kerja) yang digunakan dalam suatu kalimat yaitu dengan menjelaskan bagaimana, kapan, atau dimana aksi (yang dijelaskan oleh kata kerja terkait) tersebut dilakukan. Contoh-contoh adverbs yaitu antara lain: beautifully, tiredly, typically, completely, surprisingly, always, soon, however. Contoh adverbs yang menjelaskan kata kerja: He sang beautifully, I'm coming soon, You always laugh at me. Adverbs juga dapat digunakan dalam bentuk-bentuk lainnya: 1. Untuk memodifikasi atau menjelaskan adjectives. Contoh: I'm terribly tired (saya sangat letih). Dalam contoh ini, adjective adalah "tired" yang kemudian dijelaskan lebih lanjut oleh adverb "terribly". Secara singkat, "letih" (yang merupakan adjective) menjelaskan "saya" (yang merupakan noun) dan kemudian "sangat" menjelaskan seberapa "letih" orang tersebut. 2. Untuk memodifikasi adverb lainnya dalam kalimat terkait. Contoh: He ran terribly quickly. Dalam contoh ini, quickly adalah adverb yang menjelaskan kata kerja "ran". Kemudian adverb "quickly" tersebut dijelaskan lebih lanjut dengan menggunakan adverb "terribly". 3. Untuk memodifikasi keseluruhan kalimat. Contoh: Actually, I can't come to your place. Dalam contoh ini, adverb "actually" menjelaskan keseluruhan arti dari kalimat "I can't come to your place." 4. Untuk memodifikasi kalimat preposition. Contoh: He's completely out of his mind. Dalam contoh ini, adverb "completely"

menjelaskan fragment kalimat preposition "out of his mind". kalo beda verb dan noun: verb = kata kerja noun = kata benda

Tenses
Formula untuk Simple Present Tense adalah: Subject + Verb1 + Object + Modifier Note: jika subject diikuti oleh adjective atau noun, gunakan be: is/am/are. Is digunakan jika subject-nya singular yaitu he, she, it dan noun yang dapat digantikan dengan subject pronoun he, she atau it; Am jika subject-nya I; Sedangkan, are jika subject-nya you, they, atau we. Subject pronoun I, you, they, we, dan noun yang dapat digantikan dengan I, you, they atau we disebut plural subject. Contoh: Farmers in Jati Bali grow rice crops twice a year. (Petani-petani di Jati Bali bercocok tanam padi dua kali setahun). Some students usually conduct research on vegetative plant propagations. (Beberapa siswa biasanya melakukan penelitian pada perbanyakan tanaman vegetatif). Transpiration starts to increase at 8 a.m. (Transpirasi mulai meningkat jam 8 pagi). Note: Pada contoh 1 dan 2 digunakan plural verb karena subject-nya plural, sedangkan pada contoh yang ketiga digunakan singular verb [verb1 + (s atau es)] karena didahului oleh singular subject. Kapan verb1 ditambahkan huruf s dan kapan ditambahkan huruf es sehingga menjadi singular verb yang benar? Hampir semua singular verb dibentuk dengan menambahkan huruf s diakhir verb1 (i.e. Verb1 + s ). Namun, mengingat jumlah verb sangat banyak, maka yang perlu dipahami/dihafal sekarang adalah kapan kita harus menambahkan es. Ketentuannya adalah jika verb1 berakhiran dengan huruf o, x, ch, y, th, s, dan sh maka Verb1 + es.

Contoh: Verb1 go do box watch Verb1 + es goes does boxes watches Meaning pergi melakukan/mengerjakan bertinju menonton

pinch pinches mencubit punch punches memukul study studies belajar cry cries menangis fly flies terbang try tries mencoba press presses menekan, tindis pass passes lulus, meloloskan smash smashes memukul brush brushes menyikat bath bathes mandi sooth soothes menenangkan wash washes mencuci Note: Huruf y yang didahului oleh konsonan berubah menjadi i (Lihat: studies, tries, cries). Verb have (mempunyai) berubah secara tidak beraturan menjadi has. Pertanyaan berikutnya adalah kapan simple present tense digunakan? Simple present tense digunakan: 1. untuk menyatakan kejadian-kejadian yang terjadi secara reguler (regular happening). Contoh: The sun rises in the east and sets in the west. (Matahari terbit di timur dan tenggelam di barat). The full moon comes every 30 days. (Purnama datang tiap 30 hari). The planet earth takes 365 days to rotate the sun. (Planet bumi butuh 365 hari untuk mengelilingi matahari). 2. untuk menyatakan kebiasan-kebiasaan yang dilakukan oleh subject kalimat (habitual action); Kebiasaan-kebiasaan tersebut masih berlangsung sampai sekarang dan (mungkin) akan terus berlanjut ke masa yang akan datang (future). Contoh: My son always goes to school on foot. (Putra saya selalu pergi ke sekolah dengan berjalan kaki). Mr. Bain usually plays badminton every Sunday morning but he did not show up last Sunday. (Mr Bain biasanya main bulutangkis tiap minggu pagi tetapi dia tidak muncul (tidak main) hari Minggu yang lalu). Mr. Budi always drives a car to the office. (Mr. Budi selalu mengendarai mobil ke kantor). 3. Untuk menyatakan argumen atau teori yang sudah diakui kebenarannya. Contoh:

The prices of goods always increase when the good availabilities drop in market. (Harga-harga barang selalu naik ketika ketersedianya di pasar menurun). Solar radiation is required during photosynthesis. (Radiasi surya dibutuhkan selama proses fotosintesis). Twenty-five devided by five is equal to five. (25 dibagi 5 sama dengan 5). 4. Untuk menyatakan/mengekspresikan keadaan atau kondisi seseorang atau sesuatu pada saat sekarang (pada saat diekspresikan). Verbs untuk mengekspresikan seseorang atau sesuatu ini terkait dengan proses/keadaan di dalam otak, terkait dengan perasaan, terkait dengan panca indera, dan terkait dengan kepemilikan. Verbs seperti ini secara kolektif disebut Stative Verbs. Verbs ini sering kita gunakan atau dengar dalam kehidupan sehari-hari. Jadi, perhatikan dan hafalkan verbs dalam tabel berikut! Terkait dengan proses/keadaan di dalam otak know (tahu) doubt (meragukan) believe (percaya) need (memerlukan/butuh) understand (mengerti/paham) prefer (lebih suka) imagine (membayangkan) mean (berarti) think (berfikir/mengira/kira) forget (melupakan/lupa) recognize (mengenali) remember (mengingat/ingat) Terkait dengan perasaan hate (benci) like (suka) love (cinta) want (menginginkan/ingin) Terkait dengan panca indera hear (mendengar) sound (terdengar) see (melihat) look (melihat/tampak) smell (mencium/tercium) seem (tampak) appear (muncul) taste (merasakan/terasa) Terkait dengan kepemilikan have (mempunyai) possess (mempunyai) own (mempunyai) belong (milik) Note: Stative verbs bersifat pasif dan tidak digunakan dalam continuous tenses. Tetapi, beberapa stative verbs juga dapat bersifat aktif , bermakna sedikit berbeda dengan stative verbs, dan dalam hal ini, dapat digunakan dalam continuous tenses. Perbedaan penggunaan verbs bersifat pasif dan aktif ini dibahas secara lebih detail di topik Simple present tense vs present continous tense.

Contoh: I think I know him. (Saya kira/rasa saya tahu dia). I understand English better now. (Saya paham bahasa Inggris dengan lebih baik sekarang). I love you very much. (Saya sangat mencintai kamu).

The song sounds good but I cannot catch every single word in it. (Lagu itu terdengar manis tapi saya tidak dapat menangkap satu kata pun dari lagu itu). The snack tastes so delicious. (Camilan itu terasa begitu lezat). I believe you. (Saya percaya kamu). The tragic accident sometimes appears in my mind. (Kecelakaan tragis itu kadangkadang muncul di benak saya). She has two dogs and one cat. (Dia punya dua anjing dan satu kucing), etc. 5. Untuk menyatakan fakta yang ada sekarang. Penekanannya lebih pada adanya fakta, bukan pada proses terjadinya fakta.Verb yang sering digunakan di sini antara lain: consist of, contain, include, exist, cost, be (i.e: is, am, dan are, atau be jika mengikuti modal auxiliary). Contoh: She weighs more than 100 kg. She is very fat. (Dia beratnya lebih dari 100 kg. Dia sangat gemuk). I want to buy these shoes. How much do they cost? (Saya mau beli sepatu ini. Berapa harganya?). Cigarettes contain a lot of nicotine and other harmful substances. (Rokok-rokok mengandung banyak nikotin dan zat-zat berbahaya lainnya). 6. Untuk membuat request (permintaan/minta tolong) dan command (perintah). Contoh: May I borrow your pen, please? (Boleh saya pinjam pulpenmu?). Make teams that consist of 5 people each! (Buatlah tim yang masing-masing terdiri dari 5 orang). Note: Dalam simple present tense, sering digunakan adverb seperti: always (selalu), often (sering), usually (biasanya), sometimes (kadang-kadang), seldom (jarang), never (tidak pernah). Adverbs ini biasanya ditempatkan diantara subject dan verb. Tetapi jika kalimat menggunakan be, adverb ditempatkan setelah be (Lihat contoh 4). Walaupun disisipi adverb, bentuk verb tidak berubah. Artinya, jika subject-nya singular (orang ketiga tunggal), verbnya tetap singular (Lihat contoh 5). Selain adverbs, simple present tense juga sering disisipi modal auxilliary seperti can (dapat), may (boleh, mungkin), dan must (harus). (Lihat contoh 6). Dan ingat, gunakan plural verb setelah modal auxilliary. Singular verb tidak pernah digunakan setelah modal auxiliary (Lihat contoh 7). Penggunaan modal auxilliary akan dibahas secara khusus pada posting berikutnya. Contoh : I usually watch Hollywood movies to maintain my English proficiency. (Saya biasanya nonton film-film Hollywood untuk mempertahankan kemampuan bahasa Inggris saya). They always arrive on time. (Mereka selalu tiba tepat waktu). My children sometimes go to Kuta Beach to practice their English. (Anak-anak saya kadang-kadang pergi ke pantai Kuta untuk melatih bahasa Ingggrisnya). He is never late. (Dia tak pernah telat).

Because he seldom studies hard, he seldom gets good results. (Karena dia jarang belajar keras, dia jarang dapat nilai bagus). Can I go now? No, you cant. You must stay here until we finish doing our homework. (Dapat saya pergi sekarang? Tidak. Kamu harus tetap di sini sampai kita selesai mengerjakan PR kita). He must go to see a doctor now. (Dia harus pergi ke dokter sekarang). Negative Form Bentuk negatif dari kalimat dalam Simple Present Tense dibuat dengan menambahkan kata bantu do atau does (tergantung dari subject kalimat) dan not, seperti terlihat dalam formula berikut, Subject + (does/do) + not + Verb1 + Object + Modifier Note: a) Jika kalimat positifnya menggunakan singular verb (i.e. verb1 + s/es), gunakan kata bantu does sebelum not dan jangan lupa untuk merubah singgular verb tersebut menjadi verb1. Does not dapat disingkat doesnt dan do not dapat disingkat dont. b) Jika kalimat positifnya menggunakan be (i.e. is, am atau are), kata bantu do atau does tidak diperlukan. Yang perlu dilakukan di sini hanyalah menyisipkan not setelah be, yang masing-masing dapat disingkat menjadi isnt/ arent. Kontraksi am + not adalah aint, tetapi jangan gunakan kontraksi ini dalam tulisan/percakapan formal karena sangat tidak formal. Contoh: The sun does not rise in the west and does not set in the east. (Matahari tidak terbit di barat dan tidak tenggelam di timur). The full moon does not come every 15 days. (Purnama tidak datang tiap 15 hari). The planet earth does not take 400 days to rotate the sun. (Planet bumi tidak butuh 400 hari untuk mengelilingi matahari). My son does not always go to school on foot. (Putraku tidak selalu pergi ke sekolah dengan berjalan kaki). Mr. Bain does not always play badminton every Sunday morning. (Mr Bain tidak selalu main bulutangkis tiap minggu pagi). Mr. Budi does not always drive a car to the office. (Mr. Budi tidak selalu naik mobil ke kantor). I do not believe you. (Saya tidak percaya kamu). I do not understand English better now. (Saya tidak memahami bahasa Inggris dengan lebih baik sekarang). The song does not sound good but I can catch every single word in it. (Lagu itu tidak terdengar manis tapi saya dapat menangkap setiap kata di lagu itu). The snack does not taste good. (Camilan itu tidak terasa lezat). I do not love you very much. (Saya tidak sangat cinta kamu). I do not always watch Hollywood movies to maintain my English proficiency. (Saya tidak selalu nonton film-film Hollywood untuk mempertahankan kemampuan bahasa Inggrisku). My children do not always practice their English every Saturday night. (Anakanakku tidak selalu melatih bahasa Ingggrisnya setiap sabtu malam). He is never late. (Dia tak pernah telat).

Although he does not always study hard, he always gets good results. (Walaupun dia tidak selalu belajar keras, dia selalu memperoleh nilai bagus). Yes/No Questions Yes/No Questions untuk Simple Present Tense dibuat dengan menempatkan kata bantu does/do atau be is/am/are sebelum subject. Perhatikan formula berikut: Does/Do + Subject + Verb1 + Object + Modifier? Contoh: Do farmers in Jati Bali grow rice crops twice a year? (Apakah petani-petani di Jati Bali bercocok tanam padi dua kali setahun?). Do some students usually conduct research on vegetative plant propagations? (Apakah beberapa siswa biasanya melakukan penelitian pada perbanyakan tanaman vegetatif?). Does transpiration start to increase at 8 a.m? (Apakah transpirasi mulai meningkat jam 8 pagi?). Pola di atas khusus untuk positive yes/no questions. Cara membuat negative yes/no questions, questions tag, information questions, dan embedded questions Terkadang kita ragu dalam menentukan apakah kita harus gunakan simple present tense atau present continuous tense. Jika anda memiliki keraguan ini, pertama-tama silakan review kembali penggunaan simple present tense dan present continuous tense. jadi, penggunaan kedua tensis ini dapat disimpulkan sebagai berikut: Simple present tense Present continuous tense 1. Untuk menyatakan habitual action 1. Untuk menyatakan bahwa 2. Untuk menyatakan regular aktivitas atau kejadian SEDANG happening dilakukan atau SEDANG Usages 3. Untuk menyatakan teori. berlangsung pada saat 4. Untuk menyatakan fakta saat dibicarakan. sekarang Now, everyday, every week, every Now, at the moment Modifier of month, every year, once a week, time once in two weeks, twice a week, daily, weekly, monthly, yearly, dst Adverbs of Always, usually, often, sometimes, frequency seldom, dst. 1. He jogs every day. 1. He is jogging now. 2. The full moon comes once in 30 2. The full moon is slowly rising days. in the east at the moment. Examples 3. We all need oxygen to live. 3. He is taking a deep breath. 4. She is a nice person. 4. She is being nice to me. 5. She looks beautiful in her newly 5. She is looking for her newly bought dress. bought dress. Dari tabel di atas, perbedaan yang paling mendasar dari kedua tensis ini adalah: 1. Verb dalam simple present tense hanya menggambarkan aktivitas atau kejadian yang berulang, atau rutinitas yang telah terjadi/dilakukan oleh subject kalimat dari dulu sampai sekarang, besok, dan mungkin sampai seterusnya. (Hal ini sudah

dibahas secara detail di simple present vs past tense). Sebaliknya, dalam present continuous tense, verb tersebut sedang in action atau in progress (sedang terjadi atau sedang dilakukan oleh subject kalimat). Tambah bingung? Well, sekarang begini: Kesan apa yang ada di pikiran kita ketika kita bertanya : Kamu biasanya ngapain malam Minggu? Kemudian, kesan apa yang ada di pikiran kita ketika kita bilang :Malam Minggu aku biasanya nonton TV di rumah, Aku ketemu pacarku tiap malam Minggu, Aku kadang-kadang nengok temen-temen, dst? Kalimat-kalimat yang memiliki kesan seperti ini dalam bahasa Ingris kita nyatakan dengan simple present tense. What do you usually do on Saturday night? I usually watch TV at home on Saturday night. I meet my girlfriend every Saturday night. Sometimes I visit my friends. dst Sebaliknya, kesan apa yang ada di pikiran kita ketika kita bertanya: Kamu lagi (sedang) ngapain?. Kemudian, kesan apa yang ada di pikiran kita ketika kita bilang : Aku sedang nonton TV, Aku lagi baca koran neh, Aku lagi nulis cerpen, dst? Kalimatkalimat yang memiliki kesan seperti ini dalam bahasa Ingris kita nyatakan dengan present continuous tense. What are you doing? I am watching TV. I am reading newspapers. I am writing a short story. dst 2. Stative verbs tidak pernah digunakan dalam present continuous tense, dan tensistensis progressive lainnya. Why? Karena sative verbs bersifat pasif, hanya menyatakan (stating) fakta: apa yang ada di otak (pikiran), apa yang dirasakan, dan apa yang ditangkap panca indera. Verbs ini tidak aktif melakukan aksi. (Kata-kata yang tergolong stative verbs dapat dilihat di topik simple present tense). Misalnya: hear (pasif : mendengar) vs listen (aktif: mendengarkan). I sometimes hear bad gossips about her. (pasif) I sometimes listen to this song. (aktif) I am listening to the song now. INCORRECT jika : I am hearing to the song now. Yang perlu diperhatikan adalah beberapa stative verbs tersebut juga merupakan verbs yang aktif melakukan aksi. Misalnya: Pasif Aktif think (fikir/kira) think (memikirkan) look (tampak/terlihat) look (melihat) smell (tercium/baunya) smell (menciumi) taste (terasa) taste (merasakan/mencicipi) feel (terasa/merasa) feel (merasakan) Contoh: I think you will understand the difference between the simple present tense and the present continuous tense soon. (pasif) I am confused and I am still thinking of how to differentiate between the simple present tense and the present continuous tense now. (aktif) She looks beautiful in her new dress. (pasif)

She is looking for her new dress hurriedly. (aktif) The jasmine smells very fragrant. (pasif) She is smelling the jasmine passionately. (aktif) The food tastes good. (pasif) The chef is tasting the food he is cooking. (aktif) The silk feels so soft. (pasif) I am feeling the softness of the silk. (aktif) 3. Sebagian besar stative verbs (khususnya yang terkait dengan panca indera) adalah juga linking verbs atau copulatives verbs. Linking verbs (termasuk to be: is, am, are, was, were, be, been) diikuti oleh adjectives (bukan oleh adverbs), dan adjectives ini menerangkan subject kalimat. Di sini, linking verbs hanya berfungsi menjembatani adjectives dengan subject, bersifat pasif, dan tidak aktif melakukan aksi. Dan seperti halnya stative verbs, linking verbs tidak digunakan dalam present continuous tense, dan tensis-tensis progressive lainnya. Contoh: She is smart, beautiful, and kind. John looks very nervous when girls approach him. This fried rice tastes delicious. Andre always gets mad every time we talk about his being rejected by girls. Adams apple becomes obvious when boys reach 17, doesnt it? Dont panic! Please stay calm! I want you to remain silent. I love the sound of Balinese gamelan. It sounds great. She seems very happy. Most people appear relaxed after vacation. Note: Semua verb yang dicetak tebal adalah linking/copulative verb dan diikuti oleh adjective (bukan oleh adverb). She is being nice to me? Benarkah kalimat ini? Bukankah sebaiknya ditulis : She is nice to me? Kedua kalimat ini memiliki makna yang berbeda. Pada kalimat pertama, subject she aktif berupaya agar tampak nice/baik hati di mata me atau agar object me merasa senang. Upaya itu SEDANG dilakukan oleh she pada saat kalimat ini diucapkan. She has disliked me since we were kids. She always says bad things about me. Shes always mean to me. I dont understand why she is treating me as if I were a prince now. I guess she is just being nice to me. Sebaliknya, kalimat kedua lebih menyatakan pada fakta/ kesan nice yang ada pada she terhadap me. Kesan nice ini ada sejak waktu tertentu di masa lampau, sampai sekarang dan mungkin sampai seterusnya. We have been friends since we were kids. She always says good things about me. She always treats me well. She is always nice to me. She is the best. I hope were friends forever. Kesimpulan 1. Gunakan simple present tense jika kita membicarakan habitual actions, regular happening, theories, dan facts. Sebaliknya, gunakan present continuous tense jika ingin menyatakan bahwa aktivitas sedang dilakukan atau kejadian sedang terjadi/berlangsung.

2. Jangan gunakan present continuous tense jika verb-nya bersifat pasif (i.e. stative verbs dan linking verbs). I just received very good questions from H. Ahmad Fannany. Here are his questions which are basically about penggunaan kata right dalam question tags dan perbedaan penggunaan simple past tense dengan present perfect tense. Check them out! Selamat sore! How are you today? I need your help. I have two questions as follows, 1. I think I cannot give / provide them a proper life. But I think you still can feed them, cant you? My question is : Can we replace cant you? with right ? If so, which one is better? 2. Which one is right (better) from the following two sentences? Saya baru datang from Bandung I have just come from Bandung and I just come from Bandung Thank you. H. Ahmad Fannany My Reply It was a long day, but overall I am fine. Thank you. What about you? The following is the reply to your questions. 1. Penggunaan kata right dalam question tags Yes, we can say : You still can feed them, right? Tetapi kalimat ini kurang formal dibandingkan dengan : You still can feed them, cant you? Jadi yang lebih baik digunakan adalah: You still can feed them, cant you? Penjelasan detail tentang penggunaan question tag (tag questions) dapat dibaca di topik How to address questions, poin B. 2. Perbedaan penggunaan simple past tense dengan present perfect tense Dengan adanya adverb JUST (= baru saja), action dari verb COME telah dilakukan dan telah berakhir dalam waktu yang spesifik in the past. Olehnya itu, jika ada kata JUST sebaiknya gunakan simple past tense. I just came from Bandung. Atau: I just arrived from Bandung. Present perfect tense juga dapat digunakan dalam konteks ini, tetapi adverb JUST perlu dihilangkan. Present perfect tense digunakan jika kita ingin menekankan bahwa saya SUDAH datang dan tidak mempersoalkam when. Dan kalimatnya menjadi: I have come from Bandung. Simple present tense tidak pas digunakan dalam konteks ini sebab kalau ditulis: I come from Bandung. maknanya akan berubah menjadi: saya berasal dari Bandung, yang maknanya sama dengan: I am from Bandung.

Jadi, yang lebih baik untuk kalimat di atas tidak ada, semuanya tergantung dari apa yang ingin kita tekankan (informasikan). Jika kita ingin lebih menekankan BARU SAJA datang, gunakan simple past tense. Sedangkan, jika ingin menekankan SUDAH datang, gunakan present perfect tense. Setelah membaca topik simple present tense dan simple past tense, mungkin anda masih belum sepenuhnya yakin kapan kita harus gunakan simple present tense dan kapan kita harus gunakan simple past tense. Tulisan ini mencoba menerangkan perbedaan penggunaan kedua tensis ini dari sudut pandang yang berbeda dengan tulisan sebelumnya. Di akhir tulisan, anda akan dilink ke Practice test 2 untuk mengetahui apakah anda sudah benar-benar memahami perbedaan penggunaaan kedua tensis ini. Sekarang, mari kita mulai dengan Simple Present Tense. Telah kita singgung sebelumnya bahwa Simple Present Tense digunakan untuk mengekspresikan aktivitas atau kejadian yang dilakukan/ terjadi secara berulang, mulai dari dulu sampai sekarang, dan mungkin terus berlanjut sampai saat mendatang. Contoh : I go to my office by car. Walaupun tidak ada keterangan waktu (seperti: everyday, every week, dst) atau adverb of frequency (seperti: always, usually, often, sometimes, dst), kalimat ini mengandung makna bahwa subject I dari dulu sampai sekarang, dan mungkin seterusnya, pergi ke kantor dengan naik/nyetir mobil. Berapa kali subject I naik mobil ke kantor? Hal ini tergantung dari keterangan waktu dan adverb of frequency. Oleh karena itu, untuk memperjelas makna kalimat dalam pola simple present tense perlu disisipi keterangan waktu atau adverb of frequency. Misalnya, I go to my office by car everyday. I always go to my office by car. I seldom go to my office by car. I hardly go to my office by car. (hardly = almost never) I never go to my office by car, dan seterusnya. Sekarang mari kita perhatikan contoh kalimat, I go to my office by car everyday. Saya pergi ke kantor saya dengan naik/nyetir mobil setiap hari. Karena keterangan waktunya setiap hari, kalimat ini berarti bahwa kemarin, dua hari yang lalu, tiga hari yang lalu, dan seterusnya sampai sejak rutinitas ini dimulai, saya ke kantor dengan nyetir mobil. Kalimat ini juga berati bahwa (jika tidak berubah karena alasan tertentu) besok, lusa, tiga hari mendatang, dan seterusnya saya akan nyetir mobil ke kantor. Jadi, kalimat dalam pola simple present tense sebenarnya berisikan sekumpulam aktivitas/kejadian yang sama. Jika anda ingin mengekspresikan hanya satu aktivitas/kejadian dari sekumpulan aktivitas/kejadian yang sama itu, gunakanlah Simple Past Tense jika satu aktivitas/kejadian tersebut terjadi dan telah berakhir pada waktu tertentu di masa lampau. Misalnya, saya pergi ke kantor saya dengan nyetir mobil kemarin, dua hari yang lalu, tiga hari yang lalu, maka secara berturut-turut kalimatnya adalah: I went to my office by car yesterday. I went to my office by car two days ago. I went to my office by car three days ago.

Sebaliknya, gunakanlah Simple Future Tense jika satu aktivitas/kejadian tersebut akan dilakukan pada waktu tertentu di masa mendatang. Misalnya, saya akan pergi ke kantor saya dengan nyetir mobil besok, lusa, tiga hari yang akan datang, maka secara berturut-turut kalimatnya adalah: I will go to my office by car tomorrow. I will go to my office by car next two days. I will go to my office by car next three days. Sekarang, misalkan hari ini (tanggal 29 Juli 2009) I (subject dari kalimat di atas) menjual mobilnya dan memutuskan untuk berjalan kaki ke kantor (misalnya, karena baik untuk kesehatan). Dan misalkan pula bahwa sebulan kemudian (tanggal 29 Agustus 2009) I bercerita dengan seseorang tentang kebiasaan saya pergi ke kantor dengan nyetir mobil setiap hari, maka kalimatnya menjadi: I went to my office by car everyday. Kenapa dinyatakan dalam simple past tense? Karena kebiasaan/rutinitas saya pergi ke kantor dengan nyetir mobil setiap hari sudah menjadi rutinitas di masa lampau. Rutinitas itu sudah berakhir tanggal 29 Juli 2009 (saat mobilnya terjual). Dan sejak tanggal 29 Juli 2009, I memiliki kebiasaan yang baru, yaitu ke kantor dengan berjalan kaki setiap hari. I go to my office by foot everyday. Atau, I go to my office on foot everyday. Untuk menyatakan kebiasaan/rutinitas di masa lampau dapat digunakan ekpresi used to atau was/were used to (terbiasa), got used to (menjadi terbiasa), etc. Misalnya: I used to go to my office by car everyday. (Saya (dulu) pergi ke kantor dengan nyetir mobil setiap hari). Walaupun grammarnya berbeda, maknanya juga sama jika ditulis, I was used to going to my office by car everyday. Penggunaan ekpresi used to, get used to, dan yang sejenisnya, dapat anda baca pada posting berikutnya. Please stay tuned! Contoh lain: She was my angel. I loved her very much. Maknanya adalah: DULU, dia adalah bidadariku. DULU, saya sangat mencintainya. Ya, itu dulu, sekarang semuanya sudah berakhir. She is not my angel anymore. I dont love her anymore. People used to think that it was the sun that rotated the earth. However, it is well known now that it is the earth that rotates the sun. (Dulu orang mengira mataharilah yang mengitari bumi. Namun, sekarang orang-orang sudah tahu bahwa bumilah yang mengitari matahari). She was fat when I saw her a year ago. She is very slim now. He practices basketball every Wednesday and Saturday. He didnt practice basketball last Wednesday and Saturday because he was sick. I didnt like learning English, but I like it now. (dalam kalimat ini, it = learning English). Pola atau formula untuk Past Future Perfect Continuous Tense adalah sebagai berikut: Subject + would + have + been + ( verb1+ing) + object + modifier

Contoh: Farmers in Jati Bali would have been growing rice crops for 40 years by the end of last month. (Petani-petani di Jati Bali akan telah bercocok tanam padi selama 40 tahun sebelum akhir bulan lalu). Some students would have been conducting research on vegetative plant propagations for one year when the semester started last month. (Beberapa siswa akan telah melakukan penelitian pada perbanyakan tanaman vegetatif selama 1 tahun ketika semester dimulai bulan lalu). Transpiration would have been starting to increase for more than an hour when we measured it at 9 a.m. yesterday. (Transpirasi akan telah mulai meningkat selama lebih dari 1 jam ketika kita mengukurnya jam 9 pagi kemarin). Penggunaan Past Future Perfect Continuous Tense Penggunaan past future perfect continuous tense sama dengan penggunaan past future perfect tense kategori yang ketiga, yaitu untuk menyatakan bahwa kejadian/aktivitas akan terus terjadi/dilakukan sampai batas waktu tertentu di masa lampau. Perhatikan contoh pada past future perfect tense kategori ketiga berikut: I thought I would have been at school only for 6 hours yesterday. In fact, I had to wait for another hour because my dads car broke down on the way to the school. I was completely sure that on August 17, I would have lived in this house for 10 years sharp. I expected that I would have slept for 8 hours last night but I was awoken by my neighbors long big fight at 1 a.m. It was very loud and I couldnt fall asleep till morning. It was predicted that when Mr. Dodi retired last month, he would have worked for this company for forty-five years. She never expected that she would have waited for her boyfriend for 2 hours last night. Dalam past future perfect continuous tense, kelima kalimat ini menjadi: I thought I would have been being at school only for 6 hours yesterday. In fact, I had to wait for another hour because my dads car broke down on the way to the school. I was completely sure that on August 17, I would have been living in this house for 10 years sharp. I expected that I would have been sleeping for 8 hours last night but I was awoken by my neighbors long big fight at 1 a.m. It was very loud and I couldnt fall asleep till morning. It was predicted that when Mr. Dodi retired last month, he would have been working for this company for forty-five years. She never expected that she would have been waiting for her boyfriend for 2 hours last night. Negative Form Bentuk negatif Past Future Perfect Continuous Tense adalah dengan menambahkan kata bantu NOT setelah auxilliary WOULD seperti terlihat pada formula berikut: Subject + would + not + have + been + (verb1+ing) + object + modifier Contoh:

I thought I wouldnt have been being at school for 7 hours yesterday. I was completely sure that on August 17, I wouldnt have been living in this house for 10 years yet. I expected that I wouldnt have been sleeping for 4 hours last night. It was predicted that when Mr. Dodi retired last month, he wouldnt have been working for this company for fifty years. She expected that she wouldnt have been waiting for her boyfriend for 2 hours last night. Note: Seperti dituliskan dalam kelima contoh di atas, would + not dapat dikontraksi menjadi wouldnt. Yes/No Questions Yes/No Questions untuk Past Future Perfect Continuous Tense dibentuk dengan menempatkan (inversi) auxililiary WOULD di depan subject kalimat: Would + subject + not + have + been + (verb1+ing) + object + modifier? Contoh: Would you have been being at school for 7 hours yesterday if your dads car hadnt broken down on the way to the school? Would you have been living in this house for 10 years on August 17 if the house rent had been raised by the landlord?. If your neighbor hadnt had a long big fight last night, would you have been sleeping for 4 hours last night? If Mr. Dodi were still strong, would he have been working for this company for more than fifty years? Did she expect that she would have been waiting for her boyfriend for 2 hours last night?

Passive
Kalimat aktif merupakan kalimat yang subjek kalimatnya adalah pelaku sebuah tindakan, sedangkan kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya bukan pelaku suatu tindakan. Si subjek adalah si penerima akibat dari sebuah tindakan. Bandingkan kalimat-kalimat berikut:

Aktif : Susi mengetik surat ini kemarin Pasif : Surat ini diketik oleh Susi kemarin

Aktif : Kucingku membunuh seekor tikus Pasif : Seekor tikus dibunuh oleh kucingku

Catatan: Gunakan bentuk pasif jika pelaku tindakan tidak begitu penting. Contoh:

Menara ini dibangun tahun 1955

Kalau kita perlu menyebut siapa pelaku suatu tindakan, gunakan kata oleh (by) Contoh:

Menara ini telah dibangun oleh Pemerintah Daerah pada tahun 1955

Rumus umum untuk membentuk suatu kalimat Pasif


Aktif : S + Verb (Kata Kerja) + Objek + dll Pasif : Objek + to be + Verb 3 (Kata Kerja Bentuk III) ( + by subjek) + dll

To be yang digunakan 1. 2. 3. 4. 5. Present : is, am, are Past : was, were Perfect : been (di depan have, has, atau had) Future : be (setelah modals) Continuous : being (di depan salah satu dari 7 to be di atas)

Hal-hal yang perlu diketahui dan diingat 1. Untuk menyatakan suatu kalimat dalam bentuk pasif, tenses tidak berubah. Tenses harus sama dengan kalau kita menyatakannya dalam bentuk aktif. Yang berubah hanya kata kerja-nya. 2. Kata kerja yang tidak memiliki objek (Kata Kerja Intransitif) tidak dapat diubah menjadi kalimat pasif, seperti, menangis, mendidih, terbit, dll. Contoh-contoh kalimat aktif dan pasif 1. Jack sings a song (active) 2. A song is sung by Jack (Passive) 1. Jack sang a song yesterday (active) 2. A song was sung by Jack yesterday (passive) 1. Jack has sung a song (active) 2. A song has been sung by Jack (passive)

1. Jack will sing a song (active) 2. A song will be sung by Jack (passive) 1. Jack is singing a song (active) 2. A song is being sung by Jack (passive) 1. Jack can sing a song (active) 2. A song can be sung by Jack (passive) Beberapa Bentuk Kalimat Passive 1) Passive Imperative Sentence Rumus: Let + objek + be + Kata Kerja Bentuk III

Help the poor (active) Let the poor be helped (passive)

2) Passive Infinitive: It is/was time Rumus: It is/was time for + objek + to be + kata kerja III

It is time to send the letter (active) It is time for the letter to be sent (passive)

3) Negative Passive Imperative Sentence Rumus: Subjek + be + Kata kerja III + not to + infinitive (kata kerja III yang sering digunakan adalah: advised, asked, begged, commanded, requested)

Dont wait for me (active) You are advised not to wait for me (passive)

4) Passive Sentence with Verbs of Perception Rumus Subjek + be + adjectives + when + subjek + be + kata kerja III (kata kerja yang digunakan adalah: taste, smell, feel)

This food tastes delicious (active) This food is delicious when it is tasted (passive)

5) Passive Sentence with Certain Verbs followed by that-clause Kata kerja yang digunakan adalah: accept, admit, agree, assume, believe, decide, expect, find out, intend, plan, point out, presume, prove, regret, report, say, think, understand.

We regretted that the principal had to resign from office (active) It was regretted that the principal had to resign from office (passive)

6) Passive Sentence with Nouns or Adjectives as Complements


I consider her very pretty (active) She is considered very pretty (passive)

7) Passive Sentence with two objects


He gave me a book (active) A book was given to me by him (passive 1) I was given a book by him (passive 2)

8) Passive Sentence with Gerund Verbs


The teacher enjoyed teaching the students (active) The students enjoyed being taught by the teacher (passive)

9) Agent consisting long expression at the end of sentence Dalam kalimat pasif, jika pelaku terdiri dari ekspresi yang panjang, sebaiknya subjek tersebut ditempatkan di akhir kalimat setelah by.

We were all surprised by her sudden announcement to get married I was confused by his plan to stop the ongoing project and begin a new one.

10) Passive Sentence with unique verbs Kata kerja yang digunakan adalah: require, deserve, need

This wall needs to be painted (sama dengan) This wall needs painting.

Nominal dan verbal


Kalimat Nominal (Nominal Sentence) adalah kalimat yang tidak mengandung kata kerja. Atau dengan kata lain, kalimat nominal adalah kalimat yang predikatnya bukan kata kerja, tetapi berupa kata benda (noun), kata sifat (adjective), atau kata keterangan (adverb). Untuk lebih memperjelas, anda bisa memperhatikan contoh-contoh kalimat dibawah ini dan bedakanlah dengan kalimat verbal. 1. 2. 3. 4. 5. 6. I am a student (Saya adalah seorang pelajar). We are teachers (Kami adalah guru). You are bussy (Kamu sibuk). They are clever (Mereka pintar). He is in the classroom (Dia berada di ruangan kelas). She is in the kitchen (Dia berada di dapur).

Jika anda perhatikan dengan seksama, contoh-contoh kalimat nominal diatas tidak ada yang mengandung kata kerja, tetapi menggunakan kata benda (noun):no. 1 dan 2; kata sifat (adjective):no. 3 dan 4; dan kata keterangan (adverb):no.5 dan 6. Selain tidak mengandung kata kerja, di dalam kalimat nominal harus terdapat to be, yaitu am, are, dan is. Lihat lagi contoh-contoh kalimat verbal dan kalimat nominal diatas dan perhatikanlah perbedaannya! Pada contoh diatas, to be yang digunakan adalah dalam bentuk ke-1 (Infinitive). Jika anda ingin berbicara tentang masa lalu, anda hanya perlu mengubah to be tersebut kedalam bentuk ke-2 (Preterite).

Perhatikanlah!
Untuk lebih memperjelas perbedaan antara kalimat verbal dan kalimat nominal, perhatikanlah tabel dibawah ini! Contoh Kalimat Verbal Predica Objec Subject te t to I go office We study math You play tennis They send Him englis She speak h

He

buy

a book

Contoh Kalimat Nominal Predica Subject Object te I am a dentist We are student You are awesome They are nasty in the She is classroom in the He is bathroom Dengan memperhatikan tabel diatas, maka jelaslah perbedaan antara kalimat verbal dengan kalimat nominal.

kalimat nominal (tanpa kata kerja, selalu pake tobe). Kalimat verbal (pake kata kerja, hati-hati pake tobe, jika pake maka tambahkan ING pada kata kerjanya: I am loving you, atau I love you saja. Atau kalimat pasif pake kata kerja bentuk 3, nda dibahas dulu ya kalimat pasif ini, hehe.. I drink coffe (verbal). This is my coffee (nominal). Kalimat NOMINAL adalah kalimat yang predikatnya SELAIN KATA KERJA. Contoh: You are clever -subjectnya You, predikatnya clever (kata sifat), pake tobe yaitu are. Contoh lain: -He is at home -She is a teacher -You are a reporter -dsb Perhatikan, kalimat nominal selalu pake TOBE sesuai pasangannya (I am, She is, He is, We are, dsb). Jadi yg ini salah: You clever. Yang benar: You are clever. Sedangkan KALIMAT VERBAL adalah kalimat yang predikatnya KATA KERJA atau bahasa inggrisnya VERB, bukan herb ya. Contohnya:

-I agree with you (agree adalah kata kerjanya) -She loves facebook -You learn english -You are learning English

Phrases
Phrase and Clause / Frase dan Klausa Phrase (frase) adalah kombinasi atau susunan kata-kata yang tidak lengkap pengertiannya. Clause (klausa) adalah anak kalimat, yang seperti halnya kalimat, mempunyai subjek dan predikat. Contoh : She has a necklace of gold. Ia mempunyai kalung emas. She has a necklace which is made of gold. Ia mempunyai kalung yang terbuat dari emas. Berdasarkan dua contoh kalimat tersebut di atas, maka kalimat pertama merupakan phrase sedangkan kalimat kedua adalah clause, karena kalimat kedua mempunyai subjek (which) dan predikat (is made of gold). Contoh-contoh Phrase yang lain: 1. The sun rises in the east. Matahari timbul di timur. 2. The tops of the mountains were covered with snow. Puncak-puncak gunung diselimuti salju. Contoh-contoh Clause yang lain : 1. People who pay their debts are trusted. Orang-orang yang membayar hutang-hutangnya adalah (orang-orang yang) dipercaya. 2. We cannot start while it is raining. Kita tidak dapat memulai selama hujan. Subject and Predicate / Pokok Kalimat dan Predikat Setiap kalimat mempunyai dua bagian, yaitu subjek dan predikat. Subject (subjek) adalah pokok kalimat atau bagian klausa yang menandai apa yang

dikatakan oleh pembicara. Predikat adalah sebutan dalam kalimat atau bagian kalimat yang menandai apa yang dikatakan oleh pembicara tentang subjek. Subjek atau pokok kalimat biasanya terletak di awal kalimat, namun adakalanya subjek terletak sesudah predikat. Contoh : I shot an arrow into the air. Saya melepaskan satu anak panah ke udara. He has a good memory. Ia mempunyai ingatan yang baik. The singing of the birds delights up. Nyanyian burung-burung itu menyenangkan kami. I will come on him to assist me. Saya datang kepadanya untuk meminta bantuan. Pada kalimat perintah (Imperative Sentence), subjek sering dihilangkan. Contoh : Sit down, please Silakan (anda) duduk. Be careful! (Anda) berhati-hatilah! Be good! Baik-baiklah! (Jagalah diri Anda baik-baik)

English Grammar

Disusun Oleh: Nama Kelas Nim : : : Sinta Masliza Nz G1 / Teknik Informatika 100411024

Dosen Pembimbing

Drs.Hasyimi Abdullah.Ms

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO PRODI TEKNIK INFORMATIKA POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE TAHUN 2011

Anda mungkin juga menyukai