I. PENDAHULUAN
Pendidikan kesehatan adalah bagian yg vital bagi perawat kesehatan masyarakat, sebab peningkatan, pemeliharaan dan restorasi kesehatan memerlukan pengertian dari klien tentang perawatan kesehatan Melakukan pendidikan kesehatan masyarakat dgn mewujudkan kreatifitas, inisiatif dan pengertian dr kliennya mengenai kebutuhan kesehatan
LANJUTAN
Dlm proses pendidikan kes. Tdk lepas dr proses belajar mengajar krn dlm prosesnya untuk menyampaikan ilmu/ bahan kpd klien memerlukan proses penjyampaian yaitu belajar-mengajar Pemberi bahan/ilmu : pengajar Penerima materi : belajar Ex : seorang perawat gizi akan memberikan penyuluhan mengenai bagaimana perawatan gigi yg baik maka perawat tsb hrs memahami materi tentang gigi, beliau jg hrs tahu bgm proses belajar mengajar agar ilmu yg di sampaikan dpt di terima oleh pendengar/ klien
a. PENGERTIAN
Green (1972) mengemukakan bahwa pendidikan kesehatan adl istlah yg diterapkan pada penggunaan proses pendidikan secara terencana untuk mencapai tujuan kesehatan yg meliputi beberapa kombinasi dan kesempatan pembelajaran Craven dan hirnle (1996) berpendapat bahwa penkes adl penambahan pengetahuan dan kemampuan seseorang melalui teknik praktik belajar atau intruksi, dg tujuan untk mengingat fakta/kondisi nyata, dg cara memberi dorongan terhadap pengarahan diri (self direction), aktif memberikan informasi2 atau ide2.
Lanjutan
Jadi pendidikan kesehatan merupakan suatu proses perubahan prilaku yg dinamis dg tujuan mengubah /mempengaruhi perilaku manusia yg meliputi komponen pengetahuan, sikap, ataupun praktik yg berhubungan dg tujuan hidup sehat baik secara individu, kelompok maupun masyarakat, serta merupakan komponen dari program kesehatan.
Lanjutan
Dalam keperawatan penkes merupakan suatu bentuk intervensi keperawatan yg mandiri untuk membantu klien baik individu, kelompok maupum masyarakat dlm mengatasi masalah kesehatanya melalui kegiatan pembelajaran, yg didlmnya perawat berperan sbg pendidik. Pelaksanaan kegiatan penkes dlm keperawatan yaitu: 1. Pengkajian 2. Dx keperawatan 3. Intervensi kep 4. Implementasi 5. Evaluasi 6. Dokumentasi
B. TUJUAN
2.
3.
Menjadikankesehatan sebagai sesuatu yg bernilai dimasyarakat Menolong individu agar mampu secara mandiri atau berkelompok mengadakan kegiatan untuk mencapai tujuan hidup sehat Mendorong pengembangan dan penggunaan secara tepat sarana pelayanan kesehatan yang ada
Lanjutan
2.
3.
4.
Agar masyarakat memiliki tanggung jawab besar pd kesehatan dirinya, keselamatan lingkungan dan masyarakatnya. Agar orang2 melakukan langkah 2 yg positif dlm mencegah terjadinya sakit, terjadinya komplikasi yang lebih lanjut Untuk memiliki ppengertian yg lebih baik ttg eksistensi, perubahan2 sistem dan cara memanfaatkanya dg efisien dan efektif. Mempelajari apa yang harus dilakukan serta memanfaatkan pelayanan kes terdekat.
Sasaran penkes
1.
2. 3.
Penkes individual dg sasaran individu Penkes kelompok dg sassaran kelompok Penkes masyarakat dg sasaran masyarakat
Tempat pelaksanaan
1. 2.
3.
Disekolah : UKS Puskesmas, RS, tempat2 pelayanan kes yg lainya. Ditempat kerjadg sarana buruh atau karyawan
Lanjutan
Tingkat pelayanan
1.
2.
3.
4.
5.
Promosi kesehatan : perbaikan sanitasi lingkungan, kebersihan perorangan, pemeriksaan kes berkala, peningkatan gizi, kebiasaan hidup sehat Perlindungan khusus : imunisasi Dx dan pengobatan segera : pencarian kasus, psurvey penyaringan kasus, pencegahan penyyakit menular dan pencegahan komplikasi Pembatasan cacat Rehabilitasi
Pelayanan Kesehatan
Status Kesehatan
Lingkungan
Perilaku
Presdisposing Factors
(pengetahuan, kepercayaan, sikap, tradisi, nilai, dsb.)
Enabling Factors
(ketersediaan sumber daya/fasilitas)
Reinforcing Factors
(sikap dan perilaku petugas kesehatan)
Pend. Kesehatan
(dalam keperawatan)
Lanjutan
Faktor keturunan : DM Faktor pelayanan kesehatan : petugas harus berupaya dan bertanggung jawab dlm memberikan pelayanan kesehatan karena mutu pelayanan yng profesional akan mempengaruhi status kesehatan masyarakat Faktor perilaku, faktor ini sangat dipengaruhi oleh 3 hal yaitu : faktor predisposisi, pemungkin, pendukung. Ex : budaya, nilai2, keyakinan. Faktor lingkungan : penyediaan air, pembuang sampah, selokan, ventilasi, dll.
2.
3. 4.
Lanjutan
Perilaku menurut Skinner (1938) adl hasil hubungan antara ransangan (stimulus) dan tanggapan (respon) Perilaku adl respon seseorang terhadap ransangan dari luar subjek dan memiliki 2 macam bentuk respons, yaitu bentuk pasif (respon internal), ex : tidak dapat diamati secara langsung oleh orang lain seperti pikiran, tanggapan, sikap batin dan pengetahuan. Bentuk aktif (respon eksternal), ex : dapat diamati secara langsung dan diobservasi seperti menjadi akseptor keluarga berencana
Lanjutan
Penkes sebagai proses perubahan perilaku dibagi menjadi 3 ranah yaitu : 1. Pengetahuan 2. Sikap 3. Keterampilan melalui proses penkes Hasil pengubah perilaku yg diharapkan melalui proses penkes pada hakikatnya adalah perilaku sehat
1.
2.
3.
4. 5.
6. 7.
- pengetahuan
- Persuasi
- keputusan - adopsi
Komunikasi adl suatu proses ketika individu sebagai komunikator mengalihkan ransangan dalam bentuk bahasa, atau gerak untuk mengubah tingkah laku iundividu yg lain (komunikan). (Notoatmojo, 1997)
Komunikasi merupakan kegiatan terus-menerus, tidak pernah berakhir dan bermula. Dalam komunikasi terjadi proses interaktif antara komunikator (perawat) dan komunikan (pasien) sehingga terjadi timbal balik,
Metode ceramah
Ceramah pada hakikatnya adl proses transfer informasi dari pengajar kepada sasaran belajar, dalam proses ini ada 3 elemen yg penting yaitu : pengajar, materi pengajaran, sasaran belajar Keunggulan metode ceramah :
a. b. c. d. e.
Dapat digunakan pd orang dewasa Penggunaan waktu yg efisien Dpt dipakai pd kelompok yg lebih besar Tidak perlu banyak melibatkan alat bantu Dapat dipakai untuk memberi pengantar pada pelajaran/kegiatan
Lanjutan
b.
c.
d.
Menghambat respon dari yg belajar sehingga pembicara sulit menilai reaksinya Tidak semua pengajar dapat mnjadi pembicara yg baik Dapat menjadi kurang menarik, sulit untuk dipakai pada anak2 Membatasi daya ingat dan biasanya hanya satu indera yang dipakai
Lanjutan
2.
Lanjutan
Keungulan :
a. b. c. d.
Memberi kemungkinan untuk saling memberikan pendapat Merupakan pendekatan yg demokratis, mendorong rasa kesatuan Dapat memperluas pandangan/wawasan Membantu mengenbangkan kepemimpinan Tidak efektif dipakai pada kelompok yang lebih besar Keterbatasan informasi yg didapat oleh peserta Membutuhkan pemimpin diskusi yang terampil Kemungkinan didominasi oleh orang yg suka berbicara Biasanya sebagian besar orang menghendaki pendekatan formal
Kekurangan
a. b. c. d. e.
Lanjutan
3.
Metode panel
Pengunaan :
a.
b. c. d.
Pada waktu mengemukakan pendapat yang berbeda ttg satu topik Jika tersedia panelis/moderator yg memenuhi persyaratan Jika topik pembicaraan terlalu luas untuk didiskusikan dalam kelompok Jika peserta tidak diharapkan memberi tanggapan secara verbal dalam diskusi
Lanjutan
Keunggulan
a. b. c. d.
Dapat membangkitkan pemikiran Dapat mengemukakan pendapat yg berbeda2 Mendorong untuk melakukan analisis Memberdayakan orang yang berpotensi
Mudah terjadi penyimpangan dalam membahas topik Tidak memungkinkan semua peserta unutk berpartisipasi Memecahkan pandangan bila mereka setuju pada pendapat tertentu Memerlukan moderator yg terampil
Kekurangan
a. b. c.
d.
Lanjutan
4.
Pengggunaan : a. Jika ingin memnggabungkan penyajian topikdengan reaksi pengunjung b. Jika anggota kelompok diharapkan memberikan reaksi pada diskusi c. Jika tersedia waktu yg cukup d. Jika pengunjung memngajukan pandangan yg berbeda2
Lanjutan
Keungulan
a. b. c. d.
Memungkinkan setiap anggota berpartisipasi Memungkinkan peserta menyatakan reaksinya Membuat peserta mendengar dengan penuh perhatian Memungkinkan tanggapan terhadap pendapat panelis
Memerlukan waktu yg banyak Memerlikan moderator yg terampil Penyajian terasa terputus-putus Memungkinkan peserta bertanya kurang tepat Memungkinkan penggunaan waktu yg lebih banyak
Kekurangan
a. b. c.
d.
e.
Lanjutan
5.
Penggunaan
a. b. c. d.
e.
Pesertra perlu mengetahui pandangan yang berlawanan Peserta mempunyai kemampuan untuk melakukan metode tersebut Pada waktu membantu peserta memahami suatu masalah Jika akan mengubah sikap, pengaruh emosi dapat membantu dalam penyajian masalah Untuk pemecahan masalah
Lanjutan
Keunggulan
a.
b. c. d. e. f.
g.
Segera mendapat perhatian Dapat dipakai pada kelompok besar dan kecil Membantu anggota untuk menganalisa situasi Menambah rasa percaya diri pesrta Membantu anggota menyalami masalah Mambantu anggota mendapat pengalaman yg ada pada pikiran orang lain Membangkitkan semangat untuk pemecahan msalah
Lanjutan
Kekurangan
a.
b. c. d. e.
Mungkin masalahnya disastukan dengan pemeranya Banyak yg tidak senang memerankan sesuatu Membutuhkan pemimpin yang terlatih Terbatas pada beberapa situasi saja Ada kesulitan alam memerankan
Lanjutan
6.
Metode siposium
Simposiun adl serangkaian pidato didepan pengunjung dengan seorang pemimpin. Penggunaan
a. b. c. d. e. f.
Untuk mengemukakan aspek2 yg berbeda dari topik tertentu pada kelompok besar Kelompok itumembutuhkan ketarangan ringkas Jika ada pembicara yg memenuhi syarat Jika tidak memerlukan reaksi pengunjung Ketika pokok pembicaraan sudah ditentukan
Lanjutan
Keunggulan
a.
b.
c. d.
e.
Dapat dipakai pada kelompok besar maupun kecil Dapat mengemukakan informasi pada waktu singkat Menyoroi hasil Pergantian pembicara menambah variasi dan menmjadikan lebih menarik Dapat direncanakan jauh2 hari
Lanjutan
Kekurangan
a. b.
c. d.
e. f. g.
h.
Kurang spontanitas dan kreatif Kurang interaksi kelompok dan menekankan pokok pembicaraan Terasa agak formal Kepribadian pembicara dapat menekankan isis dengan kurang tepat Sult mengotrol waktu Secara umum membatasi pendapat pembicara Membutuhkan perencanaan yg hati2 untuk mendapatkan jangkauan yg tepat Cenderung untuk dipakai secara berlabihan
Lanjutan
7.
Metode demonstrasi
Adl metode pembelajaran yg menyajikan suatu prosedur, cara menggunakan alat, cara berinteraksi. Penggunaan : a. Jika memerlukan contoh prosedur atau tugas dengan benar b. apabila tersedia alat2 peraga c. bila tersedia tenaga yg terampil d. Membandingkan suatu cara dg cara yg lain e. untuk mengetahui serta melihat kebenaran sesuatu, b.d mengatur sesuatu, proses mengerjakan/menggunakan sesuatu
Lanjutan
Keunggulan :
1.
2. 3. 4. 5. 6.
Dapat membuzt proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan lebih konkret Dapat menghindari verbalisme Lebih mudah memahami sesuatu Lebih menarik Peserta didik diransang untuk mengamati Menyasuaikan teori dg kenyataan dan dapat melakukan sendiri (redemonstrasi)
Lanjutan
Kekurangan :
1.
2.
3.
Memerlukan keterampilan khusus dari pengajar aLat2/biaya, dan tempat memadai belum tersedia Memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang
EDGAR DALE membagi alat peraga kedlm 11 bentuk, yaitu kata2, tulisasn, rekaman, film,televisi, pameran, kunjungan lapanga, demonsrtasi, sandiwara, benda tiruan, benda asli. Macam alat bantu :
1. 2.
Lanjutan
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Kegunaan :
Menimbulka minat sasaran pendidikan kesehatan Dapat mencapai sasaran lebih banyak Membantu mengatasi hambatan bahasa Marangsang sasaran pendidikan kes untuk melaksanakan pesan kesehatan dan meneruskan pesan yg diterima orang lain Membantu sasaran pendidikan kesehatan untuk belajajar lebuh banyak dan cepat Mempermudah penyampaian materi pendidikan kesehatan oleh pendidik, mempermudah penerimaan informasi oleh sasaran pendidikan kes Mendorong keinginan orang untuk mengetahui.
7.