Anda di halaman 1dari 16

MACAM, FUNGSI, PENELUSURAN, PENGKAJIAN DAN PEREKAMAN KAJIAN PUSTAKA DALAM PENELITIAN

MAKALAH untuk memenuhi tugas matakuliah Metodologi Penelitian dan Pengembangan yang dibina oleh Bapak Amat Mukhadis dan Bapak Sutrisno

Oleh: DWI CAHYO UTOMO (120551539336) DIANNA RATNAWATI (nim)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEJURUAN OKTOBER 2012

KAJIAN PUSTAKA

PENGERTIAN KAJIAN PUSTAKA Kajian pustaka adalah segala upaya yang dilakukan peneliti untuk memperoleh segala informasi tertulis yang relefan dengan masalah yang diteliti. Informasi ini dapat diperoleh dari buku-buku, laporan penelitian, karangan ilmiah, tesis/desertasi, ensiklopedia, buku tahunan, peraturan-peraturan, ketetapanketetapan dan sumber-sumber lain. Kajian pustaka tidak dapat dilepaskan dari kegiatan penelitian. Seorang peneliti berkewajiban mempelajari teori-teori yang mendasari masalah dan bidang penelitiannya. Setelah mengidentifikasi satu topik yang dapat dan perlu diteliti, barulah peneliti bisa melakukan pengkajian pustaka atas topik tersebut. FUNGSI KAJIAN PUSTAKA Kajian Pustaka perlu dilakukan sebelum melakukan penelitian karena mempunyai tujuan berikut. 1. Mencari infarmasi yang relevan degan masalah yang diteliti. 2. Memperdalam pengetahuan peneliti mengenai hal-hal yang menyangkut masalah dan bidang yang sedang diteliti maupun mengenai berbagai metode penelitian, termasuk rancangan penelitian, pengembangan instrumen, penarikan sampel maupun teknik analisis data. 3. Mengkaji teori-teori yang relevan dengan masalah yang akan diteliti sebagai landasan dan landasan teoritis yang tepat. 4. Mengkaji hasil- hasil penelitian terdahulu yang ada kaitannya dengan penelitian yang akan dilakukan sehingga dapat diketahui apa saja yang sudah diteliti, apa saja temuan-temuannya, da bagian-bagian mana yang belum 5. Mendapatkan informasi yang tepat tentang aspek-aspek mana dari topik yang sama yang pernah diteliti, agar dapat menghindari duplikasi. Peranan kajian pustaka sebelum penelitian sangat penting sebab melalui kegiatan ini hubungan antara masalah penelitian dan teori yang relevan menjadi

lebih jelas. selain itu penelitian akan ditunjang oleh hasil-hasil penelitian terdahulu maupun oleh teori yang sudah dikembangkan. Selama penelitian berlangsung, kajian pustaka juga masih perlu untuk tujuan sebagai berikut: 1. Mengumpulkan informasi yang lebih khusus tentang variabel yang sedang diteliti. 2. Memanfaatkan informasi yang ada kaitannya dengan teori-teori yang sesuai sebagai landasan penelitian yang sedang dilakukan. 3. Mengumpulkan dan memanfaatkan informasi-informasi yang berkaitan dengan metodologi penelitian agar dapat menemukan atau menyusun instrumen pengumpulan data yang tepat maupun teknik analisis yang sesuai. Kajian pustaka merupakan suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan penelitian. Dengan memanfaatkan informasi yang relevan dan menelaah hasil penelitian sebelumnya, peneliti dapat menghubungkan penelitian-penelitian yang telah ada dengan penelitian yang sedang dilakukan. Hal ini penting untuk mengetahui segi apa yang belum diteliti atau bagian masna yang masih memerlukan penelitian lebih lanjut. Dengan melakukan kajian pustaka, peneliti akan dapat mengetahui perkembangan teori dan ilmu-ilmu yang sesuai dengan masalah dan bidang yang sedang diteliti. Dengan memiliki pengetahuan yang baik tentang topik atau masalah penelitian dan teori yang relevan, peneliti akan dapat memberikan alasan-alasan yanhg lebih dapat diterima berdasarkan acuan yang dapat dipercaya.

MACAM KAJIAN PUSTAKA Sumber informasi yang ditulis adalah sumber yang relevan yang dibaca, diacu dalam penelitian/laporan. Tidak semua sumber informasi mempunyai dasar ilmiah yang dapat diandalkan dan dipercaya. Klasifikasi Kajian Pustaka a. Klasifikasi kajian pustaka menurut bentuk dibedakan atas: Sumber tertulis(Printed Material) yang biasanya disebut dokumen, antara lain buku harian, surat kabar, majalah, buku notulen. Sumber bahan yang tidak

tertulis(nonprinted material) adalah segala bentuk sumber bukan tulisan antara lain rekaman suara, benda-benda hasil peninggalan purabakala, film, slide dsb. b. Klasifikasi menurut isi Sumber primer adalah sumber bahan atau dokumen yang dikemukakan atau digambarkan sendiri oleh orang atau pihak yang hadir pada waktu kejadian yang digambarkan tersebut berlangsung sehingga mereka dapat dijadikan sebagai saksi. Sedangkan Sumber sekunder adalah sumber bahan kajian yang

digambarkan oleh bukan orang yang ikut mengalami atau yang hadir pada waktu kejadian berlangsung. Macam sumber kajian pustaka. a. Kelompok Textbook 1) Penulis perorangan 2) Kumpulan karangan beberapa penulis dengan editor 3) Buku yang ditulis/dibuat oleh lembaga 4) Buku terjemahan b. Kelompok Jurnal 1) Artikel yang disusun oleh penulis 2) Artikel yang disusun oleh lembaga 3) Kelompok makalah yang diresentasikan dalam seminar/konferensi/ simposium c. Kelompok disertasi/tesis d. Kelompok makalah/informasi dari Internet

PENELUSURAN KAJIAN PUSTAKA Peneliti sebaiknya menentukan dahulu informasi apa yang akan dperiksa. Langkah yang efektif untuk kajian pustaka dapat dimulai dengan mencari informasi referensi yang bersifat umum sebelum mencari informasi yang lebih bersifat khusus. Langkah-langkah itu adalah sebagai berikut: 1. Mendaftar seuma variabel yang akan diteliti 2. Mencari setiap variabel pada subject encyclopedia 3. Memilih deskripsi bahan pustaka yang diperlukan dari sumber-sumber yang tersedia

4. Memeriksa indeks yang memuat variabel-variabel dan topik masalah yang diteliti 5. Memeriksa abstrak desertasi yang berisi informasi untuk penelitianpenelitian yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti. 6. Mencari secara lebih khusus artikel-artikel, buku-buku, dan bibliografi yang sangat membantu untuk mendapatkan bahan pustaka yang relevan dengan masalah yang diteliti. 7. Setekah informasi yang relevan ditemukan. mereview bahan pustaka tersebut dan menyusunnya sesuai dengan urutan kepentingan dan relevansinya dengsan masalah yang sedang diteliti. 8. Membaca dan memcatat bahan-bahan pustaka tersebut, lalu menyusun dan menulis kembali hasil kajian. Untuk keperluan ini biasanya peneliti menggunakan dua macam kartu, yaitu kartu bibliografi (bibliography card) dan kartu catatan (content card ). Kartu bibliografi digunakan untuk mencatat keterangan tentang judul buku, majalah, surat kabar, dan jurnal. Catatan-catatan itu berisi tentang nama pengarang. Judul buku, penerbit, dan tahun penerbitannya. Sedangkan kartu catatan berisi tentang kutipan (quotation) dan catatan-catatan yang dibuat seperti saduran, ringkasan, tanggapan, atau komentar peneliti terhadap apa yang dibaca. 9. Menyusun rangkuman dan menuliskan hasil kajian pustaka tersebut dalam bentuk esai.

PENGKAJIAN PUSTAKA Dalam mengemukakan hasil kajian pustaka menurut Pedoman Penulisan Karya Ilmiah(2010: 68), penulis hanya diharpkan untuk menjelaskan keterkaitan antara penelitian yang dilakukan dengan penelitian-penelitian lain dengan topik yang sama. Penulis tidak hanya diharapkan mengemukakan keterkaitannya saja, tetapi juga harus menyebutkan secara jelas persamaan dan perbedaan antara penelitiannya dengan penelitian lain yang sejenis. Penulis diharpkan dapat(1) mengidentifikasi posisi dan peranan penelitian yang sedang dilakukan dalam konteks permasalahan lebih luas, (2) mengemukakan pendapat pribadinya setiap kali membahas hasil penelitian lain yang dikaji, (3) menggunakan kepustakaan

dari disiplin ilmu lain yang dapat memberikan implikasi terhadap penelitian yang dilakukan, dan (4) memaparkan hasil pustakanya dalam kerangka berpikir yang konseptual dengan cara yang sistematis. Perujukan dilakukan dalam mengkaji pustaka. Dalam Pedoman Penulisan Karya Ilmiah(2010: 68). Perujukan dilakukan dengan menggunakan nama akhir dan tahun diantara tanda kurung. Jika nama penulis tidak disebutkan maka yang dicantumkan adalah nama lembaga yang menerbitkan. Perujukan untuk karya terjemahan, perujukan dilakukan dengan menuliskan nama penulis aslinya. Cara merujuk ada 2 macam yaitu kutipan langsung dan kutipan tidak langsung. Kutipan Langsung a. Kutipan kurang dari 40 kata Kutipan kurang dari 40 kata ditulis diantara tanda kutip(...) sebagai bagian yang terpadu dalam teks utama, dan diikuti nama penulis, tahun dan nomor halaman. Contoh nama penulis disebut dalam teks secara terpadu. Soebroto(1990:123) menyimpulkan ada hubungan yang erat antara faktor sosial ekonomi dengan kemajuan belajar. Contoh nama penulis disebut bersama dengan tahun penerbitan dan nomor halaman. Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah ada hubungan yang erat antara faktor sosial ekonomi dengan kemajuan belajar(Soebroto, 1990: 123). b. Kutipan 40 kata atau lebih

Kutipan 40 kata atau lebih ditulis tanpa tanda kutip secara terpisah dari teks yang mendahului, ditulis 1,2 cm dari garis tepi sebelah kir dan kanan dan diketik dengan spasi tunggal. Contoh: Smith (1990: 276) menarik kesimpulan sebagai berikut. The placebo effect, which had been verivied in previous studies, dissappeared when behaviors were studied in this manner. Furthermore, the behaviors were never exhibited again, even when real drugs were administered. Earlier studies

were clearly premature in attributing the results to a placebo effect. c. Kutipan sebagian dihilangkan

Kutipan sebagian dihilangkan yaitu ada kata-kata dalam kalimat yang dibuang, maka kata-kata yang dibuang diganti dengan tiga titik(...). tetapi jika yang dihilangkan adalah kalimat, maka kelimat yang dihilangkan diganti dengan empat titik(....). Contoh: Semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pendidikan sekolah ... diharapkan sudah melaksanakan kurikulum baru (Manan, 1995: 278). Apabila adakalimat yang dibuang, maka kalimat yang dibuang diganti dengan empat titik. Contoh: Gerak manipulatif adalah ketermapilan yang memerlukan koordinasi antara mata, tangan, atau beberapa bagian tubuh lain .... Yang termasuk gerak

manipulatif antara lain adalah menangkap bola, menendang bola, dan menggambar (Asim, 1995: 315) Kutipan Tidak Langsung Kutipan yang dikemukakan dengan bahasa penulis sendiri ditulis tanpa tanda kutip dan terpadu dalam teks. Nama penulis bahan kutipan dapat ditulis terpadu atau tidak dengan teks dan jika memungkinkan nomor halaman disebutkan. Contoh nama penulis disebut terpadu dalam teks: Salimin (1990: 13) tidak menduga bahwa mahasiswa tahun ketiga lebih baik daripada mahasiswa tahun keempat. Contoh nama penulis disebut dalam kurung bersama tahun penerbitnya Mahasiswa tahun ketiga ternyata lebih baik daripada mahasiswa tahun keempat (Salimin, 1990:13). PEREKAMAN KAJIAN PUSTAKA Semua pernyataan yang dikutip pada kajian pustaka, sumber informasinya dirangkum pada daftar pustaka/rujukan sehingga pembaca dapat membaca sendiri referensi yang menjadi sumber kutipan. Berikut fungsi daftar rujukan.

1. Untuk memberikan informasi bahwa pernyataan dalam karangan itu bukan hasil pemikiran penulis sendiri, tapi hasil pemikiran orang lain. 2. Untuk memberikan informasi selengkapnya tentang sumber kutipan sehingga dapat ditelusuri bila perlu. 3. Apabila pembaca berkehendak mendalami lebih jauh pernyataan yang dikutip, dapat membaca sendiri referensi yang menjadi sumber kutipan. a. Unsur-unsur dalam Daftar rujukan 1. Penulis. Mencakup penulis utama, pendamping(bila ada) dan editor(bila ada). Nama penulis umumnya terdiri dari 3 bagian: nama sendiri (given name), nama tengah (middle name), nama keluarga (family name). Cara penulisannya dalam daftar rujukan adalah dengan menyebutkan nama keluarga terlebih dahulu. 2. Judul. Ditulis secara lengkap, dengan nomor edisi bila ada. 3. Fakta-fakta penerbitan. Mencakup kota tempat penerbitan buku itu, nama enerbit dan tahun penerbitan. b. Penyusunan Daftar rujukan Penyusunan daftar rujukan dan penunjukannya pada naskah mengikuti salah satu dari tiga sistem berikut. 1. Nama dan Tahun(Name and Year System). Daftar rujukan disusun secara abjad berdasarkan nama akhir penulis dan tidak dinomori. Penunjukan pada naskah dengan nama akhir penulis diikuti tahun penerbitan. 2. Kombinasi Abjad dan Nomor(Alphabet-Number System). Pada sistem ini cara penunjukannya dalam naskah adalah dengan memberikan nomor sesuai dengan nomor pada daftar rujukan yang disusun sesuai abjad. 3. Sistem Nomor(Citation Number System). Kutipan pada naskah diberi nomor berurutan dan susunan daftar rujukan mengikuti urutan seperti tercantum pada naskah dan tidak menurut abjad. c. Cara Penulisan Daftar rujukan Dalam Pedoman Penulisan Karya Ilmiah(2010: 68) cara penuliasan daftar rujukan unsur yang ditulis secara berturut-turut meliputi: 1. Nama penulis ditulis dengan urutan: nama akhir, nama awal, dan nama tengah tanpa gelar akademik.

2. Tahun penerbitan 3. Judul, termasuk anak judul(sub judul) 4. Kota tempat penerbitan 5. Nama penerbit Berikut contoh dalam penulisan daftar rujukan dari beberapa sumber. Rujukan dari buku Tahun penerbitan ditulis setelah nama penulis, diakhiri dengan titik. Judul buku ditulis dengan huruf miring, dengan huruf besar pada awal setiap kata, kecuali kata penghubung. Tempat penerbit dipisahkan dengan titik dua(:). Contoh Alvenson, M. & Skoldberg, K. 2000. Reflexive Metodology: New Vistas for Qualiative Reserch. London: Sage Publications. Rujukan dari buku yang berisi kumpulan artikel yang ada editornya Seperti menulis rujukan dari buku ditambah dengan tulisan (Ed.) jika ada satu editor dan (Eds.) jika editornya lebih dari satu, diantara nama penulis dan tahun penerbitan. Contoh Soelaiman, D.A. (Ed.). 2003. Warisan Budaya Melayu Aceh. Banda Aceh: Pusat Studi Melayu-Aceh (PUSMA) Rujukan dari artikel dalam buku kumpulan artikel yang ada editornya Nama penulis artikel ditulis di depan diikuti dengan tahun penerbitan. Judul artikel ditulis tanpa cetak miring. Nama editor ditulis seperti menulis nama biasa, diberi keterangan(Ed.) bila hanya satu editor, dan (Eds.) bila lebih dari satu editor. Judul buku kumpulannya ditulis dengan huruf miring, dan nomor halamannya disebutkan dalam kurung. Contoh: Margono. 2007. Manajemen Jurnal Ilmiah. Dalam M.G. Wasseso & A. Saukah (Eds.), Menerbitkan Jurnal Ilmiah(hlm. 41-59). Malang: Penerbit Universitas Negeri Malang Rujukan berupa buku yang ada editornya Cara penulisannya sama dengan rejukan dari buku, tetapi nama editornya dicantumkan di antara tanda kurung di belakang judul buku, disertai keterangan Ed.

Contoh : Mundzir, H.S. 2005. Sosiologi pendidikan: Kajian Berdasarkan Teori integrasi mikro-makro (M.G. Waseso, Ed.). Malang: Elang Emas. Rujukan berupa buku lebih dari satu jilid Cara penulisannya sama dengan rujukan dari buku, ditambah dengan keterangan jilid atau volume yang ditulis di antara tanda kurung setelaj judul buku. Contoh : Cahyono, C.H. 2006. Ensiklopedia politik (volume 3). Surabaya: usaha Nasional Rujukan dari buku yang berasal dari perpustakaan elektronik Setelah nama penulis, tahun, judul buku, kota, dan nama penerbit, nama perpustakaan dicantumkan setelah penerbit buku. Alamat web perpustakaan tersebut harus dicantumkan, disertai tanggal aksesnya. Contoh : Dealey, C. 1999. The Care of Wounds: A Guide for Nurses. Oxford: Blackwell Science. Dari NetLibrary, (Online), (http://www.netlibrary.com), diakses 24 Agustus 2007. Rujukan dari buku yang tidak diketahui nama pengarangnya Judul buku ditulis dengan disertai tahun penerbitan, kota, dan nama penerbit. Judul buku dicetak miring dan diakhiri dengan tanda titik. Contoh : Longman Dictionary of the English Language. 1984. Harlow, Essex: Longman Rujukan dari artikel dalam jurnal tercetak Nama penulis ditulis paling depan diikuti dengan tahun dan judul artikel yang ditulis dengan cetak biasa, dan huruf besar pada setiap awal kata. Nama jurnal ditulis dengan cetak miring, dan huruf awal dari setiap katanya ditulis dengan huruf besar kecuali kata hubung. Bagian akhir berturut-turut ditulis jurnal tahun/jilid/volume, nomor terbitan (dalam kurung), dan nomor halaman dari artikel tersebut. Contoh: Wiyono, M. 2009. Profesionalisme Dosen dalam Program Penjaminan Mutu. Jurnal Ilmu Pendidikan, 16 (1):51-58

Rujukan dari artikel dalam internet berbasis jurnal tercetak Cara penulisannya seperti rujukan dari jurnal tercetak, tetapi diikutu

dengamn keterangan online, alamat situs, dan tanggal akses. Volume, nomor terbitan, dan nomor halaman dicantumkan setelah kata (Online). Contoh : Mappiare-AT, A., Ibrahim, A.S. & Sudjiono. 2009. Budaya Konsumsi RemajaPelajar di Tiga Kota Metropolitan Pantai Indonesia. Jurnal Ilmu Pendidikan, (Online), 16(1): 12-21, (http://www.um.ac.id), diakses 25 Desember 2009. Rujukan dari artikel dalam jurnal elektronik saja (tidak berbasis cetak) Volume dan nomor jurnal ditulis setelah nama jurnal. Nomor halaman tidak dicantumkan. Alamat situs ditulis dengan tanda kurung dan disertai tanggal akses. Contoh : DeMaris, D. 2001. A Trip to the Zoo: Childerns Words and Phorograph. Early Childhood Research and Practice, 3 (1). (Online), (http://ercp.uiuc.edu/v3n1/demarie.html), diakses 30 Agustus 2001. Rujukan dari artikel dalam jurnal dari CD-ROM Penulisannya di daftar rujukan sama dengan rujukan dari artikel dalam jurnal cetak ditambah dengan penyebutan CD-ROMnya dalam kurung. Contoh: Krashen, S., Long, M. & Scarcella, R. 1979. Age, Rate and Eventual Attainment in Second Language Acquisition. (TESOL Quaerterly-Digital, 1997). Rujukan dari kumpulan abstrak tercetak Judul jurnal dicetak miring, disertai volume, nomor jurnal, dan nomor halaman artikel. Judul kumpulan abstrak dicetak miring. Identitas kumpulan abstrak (volume dan nomor) juga dicantumkan. Contoh : Collins, J. 1993. Immigrant Families in Australia. Journal of Comparative Family Studies, 24 (3): 291-315. Abstrak diperoleh dari Multicultural Education Abstrack, 1995, 14, Abstrack No. 95M/064. Rujukan dari artikel dalam majalah atau koran Nama penulis ditulis paling depan, diikuti oleh tanggal, bulan dan tahun (jika ada). Judul artikel ditulis dengan cetak biasa, adan huruf besar pada pada

setial awal kata, kecuali kata hubung. Nama majalah ditulis denga huruf kecil kecuali huruf pertama setiap kata, dan dicetak miring. Nomor halaman disebut pada bagian akhir. Contoh: Suryadarma, S.V.C. 1990. Prosesor dan Interface: Komunikasi Data. Info Komputer, IV(4): 46-48. Rujukan dari koran tanpa penulis Nama koran ditulis di bagian awal. Tanggal, bulan dan tahun ditulis setelah nama koran, kemudian judul ditulis dengan huruf besar-kecil dicetak miring dan diikuti dengan nomor halaman. Contoh: Kompas. 23 Januari 2004. Ijazah Penyetaraan Paket C Rawan Manipulasi, hlm. 12. Rujukan dari dokumen resmi pemerintah yang diterbitkan oleh suatu penerbit tanpa penulis dan tanpa lembaga. Judul atau nama dokumen ditulis di bagian awal dengan cetak miring diikuti tahun penerbitan dokumen, kota penerbit dan nama penerbit. Contoh: Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 1990. Jakarta: PT Armas Duta Jaya. Rujukan dari dokumen resmi pemerintah yang diambil dari internet. Setelah tahun dokumen, situs yang memuat dokumen tersebut

dicantumkan, disertai alamat situs dan tanggal aksesnya. Nama situs dicetak tegak dengan huruf besar pada huruf awal setiap kata. Contoh : Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia. (Online), (http://www.jdih.bpk.go.id), diakses 25 September 2008 Rujukan dari Lembaga yang ditulis atas nama lembaga tersebut Nama lembaga penanggungjawab langsung ditulis paling depan, diikuti dengan tahun, judul karangan yang dicetak miring, nama tempat penerbitan dan nama lembaga yang bertenggungjawab atas penerbitan karangan tersebut.

Contoh: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1978. Pedoman Penulisan Laporan Penelitian. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Rujukan dari lembaga yang ditulis oleh satu atau beberapa orang atas nama lembaga tersebut. Nama orang yang mengarang ditulis pada bagian awal, disertai tahun. Lembaga yang menerbitkan buku itu dicantumkan setelah nama kota. Contoh : Suwahyono, N., Purnomowati, S. & Ginting, M. 2002. Pedoman Penampilan Majalah ilmiah indonesia. Jakarta: PDII-LIPI. Rujukan berupa karya terjemahan Nama penulis asli ditulis paling depan, diikuti tahun penerbitan karya asli, judul terjemahan, nama penerjemah, tahun terjemahan, nama tempat penerbitan dan nama penerbit terjemahan. Apabila tahun penerbitan biki asli tidak dicantumkan, ditulis dengan kata tanpa tahun. Contoh: Ary, D., Jacobs, L.C. & Razavieh, A. Tanpa Tahun. Pengantar Penelitian Pendidikan. Terjemahan oleh Arief Furchan. 1982. Surabaya: Usaha Nasional. Rujukan berupa Skripsi, Tesis, atau Disertasi Nama penulis ditulis paling depan, diikuti tahun yang tercantum pada sampul, judul skripsi, tesis atau disertasi ditulis denga cetak miring diikuti denga pernyataan skripsi, tesis atau disertasi tidak diterbitkan, nama kota tempat perguruan tunggi, dan nama fakultas serta nama perguruan tinggi. Contoh: Pangaribuan, T. 1992. Perkembangan Kompetensi Kewacanaan Pembelajaran Bahasa Inggris di LPTK. Disertasi tidak diterbitkan. Malang: Program Pascasarjana IKIP Malang. Rujukan berupa makalah yang disajikan dalam seminar, penataran atau lokakarya Nama penulis ditulis paling depan, dilanjutkan dengan tahun, judul makalah ditulis dengan cetak miring, kemudian diikuti pernyataan makalah

disajikan

dalam...,

nama

pertemuan,

lembaga

penyelenggara,

tempat

penyelenggaraan dan tanggal serta bulannya. Contoh: Karim, Z. 1987. Tatakota di Negara-Negara Berkembang. Makalah disajikan dalam Seminar Tatakota, BAPPEDA Jawa Timur, Surabaya, 1-2 September. Rujukan berupa makalah yang diseminarkan dan dimuat di internet Nama penyaji makalah, judul, makalah, tempat penyajian ditulis seperti makalah tercetak. Situs yang memuat makalah tersebut dan alamatnya ditulis sebelum tanggal akses. Contoh: Schafer, M. & Moody, M. 2003. Designing Accountability Assassents of Teaching. Makalah disajikan pada 6he Annual Meeting of the National Council on Measurement in Education, Chicago, 22 April 2003, dalam Eric database, (Online), (http://www.erics.com), diakses 3 Mei 2005. Rujukan dari internet berupa karya individual Nama penulis ditulis sepereti rujukan bahan cetak, diikuti secar berturutturut oleh tahun, judul karya tersebut (dicetak miring) dengan diberi keterangan dalam kurung (Online), dan diakhiri dengan alamat sumber rujukan tersebut disertai keterangan kapan diakses diantara tanda kurung. Contoh: Hitchcock, S., Carr, L. & Hall, W. 1996. A Survey of STM Online Journals, 199095: The Calm before the Storm, (Online), (http//journal.ecs.soton.ac.uk/survey.survey.html, diakses 12 Juli 1996). Rujukan artikel jurnal dari kumpulan artikel pada internet Nama penulis ditulis seperti rujukan dari bahan cetak, diikuti dengan berturut-turut oleh tahun, judul, artikel, nama jurnal (dicetak miring) dengan diberi keterangan dalam kurung (Online), volume dan nomor, dan diakhiri dengan alamat sumber rujukan tersebut disertai dengan keterangan kapan diakses, diantara tanda kurung. Contoh: Kumaidi. 1998. Pengukuran Bekal Awal Belajar dan Pengembangan Tesnya. Jurnal Ilmu Pendidikan, (Online), Jilid 5, No. 4, (http//www.malang.ac.id, diakses 20 Januari 2000).

Rujukan berupa surat elektronik yang ditujukan kepada kelompok Nam penulis surat diikuti tanggal, bulan dan tahun, kemudian judul pesan,

diikuti dengan keterangan pesan disampaikan kepada .... Alamat situs dicantumkan setelah itu. Contoh : Smith, M. 11 Maret 2001. Northern and Italian Renalssance. Pesan disampaikan kepada kelompok (http://groups.google.com/groups/humanities.misc/message13), 11 Maret 2001. Rujukan karya audio/visual/audiovisual Nama pengarang ditulis sebelum tahun album tersebut dibuat. Judul album dicetak miring, dan diberi keterangan tentang bentuk produk (misalnya, kaset rekaman). Kota tempat kaset itu dirpoduksi ditulis sebelum nama perusahahan rekaman. Contoh : Dewa. 2004. Laskar Cinta, kaset rekaman). Jakarta: Ahmad Dhani Production-PT Aquarius Musikindoreg. KESALAHAN DALAM MELAKUKAN KAJIAN PUSTAKA Beberapa kesalahan yang mungkin dilakukan saat melakukan kajian Pustaka adalah sebagai berikut. a. Terlalu banyak mengumpulkan Pustaka Terlalu banyak mencari dan menelusuri malah menyebabkan

menyebabkan Anda tidak mulai menulis kajian Anda bahkan mungkin membuat fokus pada topik penelitian berubah. Kumpulkan bahan pustaka, baca dan mulailah menelaah. b. Kecenderungan Menggabungkan terlalu Banyak Penelitian Anda tidak melakukan kajian, tapi hanya mencantumkan berbagai penelitian. Ini juga berkait dengan penggunaan istilah Daftar rujukan (Bibliography) atau Acuan (References). Daftar rujukan cenderung

mencantumkan semua pustaka yang Anda baca tetapi belum tentu Anda gunakan dalam penelitian. References (Acuan) di sisi yang lain hanya mencantumkan bahan pustaka yang benar-benar Anda gunakan. c. Pastikan Sumber Pustaka Anda adalah Sumber yang Terpercaya

Hal ini terutama sangat penting bila menemukan sumber dari Internet. Seringkali sumber ini dapat diakses dalam waktu terbatas. Karena itu, catat tanggal Anda mengakses pustaka tersebut. Pada beberapa kasus,

makalah/penelitian yang ditulis dan diterbitkan di internet tidak benar-benar ada atau dilakukan. Bila ragu, hubungi penulisnya (misalnya dengan e-mail).

DAFTAR RUJUKAN Creswell, J.S. 2010. Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Achmad Fawaid. 2010. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Djunaidi, A. 2000. Penelitian DiTingkat Program Pasca Sarjana. http://mpkd.ugm.ac.id/adj/support/materi-tinjauan-pustaka.pdf diakseS 5 Oktober 2012. Ibnu, S., Mukhadis, A., & Dasna, W. 2003. Dasar-Dasar Mentodologi Penelitian. Malang: Universitas Negeri Malang Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Edisi Kelima. 2010. Malang: Universitas Negeri Malang Penulisan Tinjauan Pustaka. (http//mpkd.ugm.ac.id/weblama/homoepageadj/support/materi/metliti/a05-metlit-tinjauan-pustaka.pdf, diakses pada 10 September 2011).

Anda mungkin juga menyukai