KELOMPOK I
Badrus, Ferani, Roisca, Triya, Puput, Herta, Untung Imam, Zaky, Antony
DEFINISI
BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) adalah bayi lahir yang berat badannya saat kelahiran kurang dari 2500 gr
ETIOLOGI
Fx Ibu - penyakit (DM, anemia defisiensi besi, toksemia gravidarum) - usia ibu (<20 th) - sosek - sebab lain (alkohol, merokok, narkotik) Fx Janin kelainan kromosom, kehamilan kembar
Lanjutan
Fx Lingkungan radiasi, zat-zat racun Stress
PATOFIS
BBLR b.d usia kehamilan yg belum cukup bulan (prematur) dan dismaturitas artinya bayi lahir cukup (usia kehamilan 38 minggu) tapi berat badan lahirnya lebih kecil yaitu kurang dari 2500 gr, hal ini dpt terjadi karena adanya kelainan plasenta, infeksi, hipertensi, dan keadaan lain yg menyebabkan suplai makanan ke bayi berkurang.
MANIFESTASI KLINIS
Fisik bayi kecil, pergerakkan kurang dan lemah, BB <2500 gr, tangis lemah Kulit dan Kelamin kulit tipis, transparan, genitalia belum sempurna Syaraf reflek menghisap, menelan buruk reflek batuk belum sempurna
Lanjutan
Muskuloskeletal otot hipotonik, tungkai abduksi, sendi lutut dan kaki fleksi Sistem Pernapasan nafas belum teratur, apnea, frekuensi napas bervariasi
KOMPLIKASI
Sindrom distres respiratori idiopatik Fibroplasias retrolental Serangan apnea Enterokolitis nekrotik Pneumonia, aspirasi Perdarahan intraventrikuler
Px. DIAGNOSTIK
Jumlah sel darah putih: 18.000/mm3, netrofil meningkat 23.000-24.000/mm3 Hematokrit: 43%-61% Hb: 15-20 gr/dl Bilirubin total: 6 mg/dl (hari pertama kehidupan) Pemantauan elektrolit Px. Analisa gas darah
PENATALAKSANAAN
Pengaturan suhu badab bayi BBLR 2 kg suhu inkubator 35oC 2 - 2,5 kg suhu inkubator 33-34oC Nutrisi bayi prematur kebutuhan protein 3-5 gr/kgBB kebutuhan kalori 110 kal/kgBB permulaan cairan diberikan sekitar 50-60 cc/kgBB/hari Hindari infeksi
INTERVENSI KEPERATAWATAN
Tidak Efektifnya Termoregulasi kaji temperatur aksila tiap 1-4 jam pertahankan suhu lingkungan yg netral pertahankan suhu bayi dalam inkubator pertahankan kestabilan kebutuhan O2 kaji status respirasi
Lanjutan.
Intoleransi Aktifitas pertahankan kestabilan oksigen monitor nadi, jantung, paru kaji selama aktivitas Resiko Tinggi Infeksi kaji TTV tiap 1-2 jam pertahankan prinsip aseptik sebelum kontak dengan pasien.