Anda di halaman 1dari 22

BAB I LATAR BELAKANG

1.1 Latar Belakang Penyakit Parkinson adalah salahsatupenyakit yang biasanya muncul disaat usia senja antar 40-65. Penyakit ini tidak muncul secara tiba - tiba, tetapi secara bertahap tumbuh dalam diri seseorang. Penyakit ini membuat penderita tidak nyaman selama ia tersadar dan lebih parah lagi penderita tidak bisa melawan penyakitnya karena cenderung sudah berusia lanjut. Pada tahap yang sudah akut, seseorang akan kesulitan untuk mengurus dirinya, bahkan bergerak pun sudah menjadi sebuah penderitaan baginya. Dan akan sangat memerlukan bantuan orang lain untuk menjalankan kegiatan sehari-hari. Usia senja yang sehat adalah impian setiap orang, namun kebanyakan orang tidak berusaha mencegah penyakit-penyakit yang hanya akan datang pada usia senja. Maka dari itu penyuluhan dan kampanye harus dilakukan untuk merealisasikan hidup sehat usia senja. 1.2 Apa itu Parkinson Penyakit Parkinson ( paralysis agitans ) atau sindrom Parkinson (

Parkinsonismus ) merupakan suatu penyakit/sindrom karena gangguan pada ganglia basalis akibat penurunan atau tidak adanya pengiriman dopamine dari substansia nigra ke globus palidus/ neostriatum ( striatal dopamine deficiency ). Penyakit Parkinson dijumpai pada segala bangsa, dan satu sampai lima diantara seribu penduduk menderita penyakit ini. Kebanyakan para penderita mulai dilanda penyakit ini pada usia antara 40-60 tahun, dengan perbandingan laki-laki dan wanita 5:4.Faktor genetic mungkin mempunyai peran penting pada beberapa keluarga, khususnya bila terdapat pada usis di bawah 40 tahun ( Parkinsonismus juvenilis ). 1

Ganglia basalis sering ikut terlibat di dalam proses degeneratif dan mengakibatkan gangguan gerakan, yang dapat berupa gerakan menjadi lamban atau gerakan menjadi berlebihab. Gerak lamban di sebut sebagai gerak involunter yang abnormal, hiperkinesia atau diskinesia.

Ganglia basalis itu sendiri terdiri dari : 1. Korpus striatum : nukleus kaudatus, putamen, dan globus palidus. 2. Substansia nigra. 3. Nukleus subtalamik.

Sinrdom Parkinson dengan beragam etiologi gambaran gejala klinis hampir serupa. Kriteria untuk menggolongkannya ke dalam sindrom Parkinson adanya rigiditas, tremor, dan bradikinesia. Johnson dan kawan-kawan mengemukakan bahwa diagnosis klinis penyakit Parkinson dapat ditegakkan bila dijumpai sekurang-kurangnya 2 dari4 gejala seperti tremor, rigiditas, bradikinesia dan instabilitas postural.

1.3 Penyebab Walaupun Parkinson telah di kenal lebih dari satu abad, tetapi penyebab pasti dari penyakit ini masih menjadi misteri. Gerakan tubuh di atur oleh bagian otak yang di sebut ganglia basal, yang memiliki sel yang membutuhkan keseimbangan dopamine dan asettilkolinsebagai neurotransmitter. Pada kasus Parkinson, sel-sel yang memproduksi dopamin ini mengalami penuruan atau kerusakan. Kekurangan dopamine akan mengganggu keseimbangan antara dopamin dengan

neurotransmitter lainnya, seperti asetilkolin. Kekurangan dopamin menyebabkan sel-sel saraf pada striatum kehilangan fungsi kontrol, sehingga penderita tidak dapat mengatur atau mengontrol gerakan-gerakan normal.

Pada penelitian menunjukkan penderita Parkinson kehilangan 80% lebih sel-sel saraf penghasil dopamine pada substansia nigra. Penyebab pasti kematian atau kerusakan sel-sel saraf ini tidak di ketahui. Namun pada penelitian baru-baru ini,memberikan petunjuk baru yang cukup penting, yaitu kontribusi radikal bebas yang berpotensi merusak molekul-molekul melalui reaksi kimiawi normal dalam tubuh, yang menyebabkan kematian sel-sel saraf dan akhirnya menimbulkan penyakit Parkinson.

Banyak penelitian menyebutkan radikal bebas ini akan bereaksi pada lemaklemak jenuh, baik dari binatang maupun tumbuhan, yang kita konsumsi. Radikal bebas juga bisa dihasilkan dari masuknya udara yang terpolusi, radiasi, asap rokok, bahan-bahan kimiawi dan herbisida (bahan kimia untuk tanaman) ke dalam tubuh.

Parkinson juga bisa terjadi karena racun baik dari luar maupun dalam tubuh yang secara selektif merusak saraf-saraf penghasil dopamine.Faktor resiko dari lingkungan seperti pestisida atau racun dalam makanan adalah salah satu contoh bahan kimia penyebab Parkinson. Selain itu obat-obat kimia untuk saraf juga dapat memicu timbulnya gejala-gejala Parkinson.

Pada beberapa individu, secara normal bertambahnya umur berhubungan dengan peningkatan penggunaan saraf-saraf yang memproduski dopamine. Peningkatan ini tidak di barengi dengan tersedianya saraf-saraf penghasil dopamine yang memadai sehingga hal ini bisa menyebabkan Parkinson juga.Dalam beberapa kasus, Parkinson dapat disebabkan oleh infeksi virus.

Kekurangan nutrisi juga dapat menyebabkan Parkinson. Konsumsi tinggi daging, makanan yang kaya protein, juga meningkatkan gejala-gejala Parkinson dan menghambat penyerapan vitamin B 6 oleh tubuh, yang sangat bermanfaat untuk terapi gangguan otak. 3

Gejala-gejala Parkinson sering dibingungkan dengan gejala-gejala umum pada seseorang yang beranjak tua seperti gerakan menjadi lambat, pergerakan persendian menjadi kaku dan bergetaran. Daya ingat yang berkurang dan kehilangan ekspresi wajah juga berhubungan dengan depresi.

1.4 Pengobatan Dengan menambah dopamine atau zat serupa yang bisa

berfungsi menambah dopamine. Mandi air hangat akan memperlancar peredaran darah dan memperlancar fungsi saraf. Pijatan juga dapat mengurangi kekakuan otot-otot. Merubah kebiasaan hidup dan lingkungan rumah yang aman sehingga penderita Parkinson lebih nyaman seperti : pakailah peralatan rumah yang aman seperti pencukur listrik manual diganti yang elektris (dengan

baterai) karena lebih aman., sederhanakan kebutuhan : seperti sepatu bertali di ganti sepatu tanpa tali atau sendal, perbanyaklah makanan berserat tinggi untuk mencegah sembelit dan banyak minum air putih, usahakan tetap aktif sebisa mungkin.

1.5 Gejala Parkinson 1. Tremor Tremor terdapat pada jari tangan, tremor kasar pada sendi metakarpofalangis, kadang-kadang tremor seperti menghitung uang logam atau memulung-mulung ( pil rolling ). Pada sendi tangan fleksi-ekstensi atau pronasi-supinasi pada kaki fleksi-ekstensi, kepala fleksi-ekstensi atau menggeleng, mulut membuka menutup, lidah terjulur-tertarik. Tremor ini menghilang waktu istirahat dan menghebat waktu emosi terangsang ( resting/ alternating tremor )

2. Rigiditas Adanya hipertoni pada otot fleksor ekstensor dan hipertoni seluruh gerakan, hal ini oleh karena meningkatnya aktifitas motorneuron alfa, adanya fenomena roda bergigi ( cogwheel phenomenon ).

3. Bradikinesia Gerakan volunteer menjadi lambat sehingga berkurangnya gerak asosiatif, misalnya sulit untuk bangun dari kursi, sulit memulai berjalan, lambat mengambil suatu obyek, bila berbicara gerak lidah dan bibir menjadi lambat. Bradikinesia mengakibatkan berkurangnya ekspresi muka serta mimic dan gerakan spontan yang berkurang, misalnya wajah seperti topeng, kedipan mata berkurang, berkurangnya gerak menelan ludah sehingga ludah suka keluar dari mulut.

4. Mikrografia Tulisan tangan secara gradual menjadi kecil dan rapat, pada beberapa kasus hal ini merupakan gejala dini.

5. Langkah dan gaya jalan ( sikap Parkinson ) Berjalan dengan langkah kecil menggeser dan makin menjadi cepat ( marche a petit pas ), stadium lanjut kepala difleksikan ke dada, bahu membengkok ke depan, punggung melengkung bila berjalan.

6. Bicara monoton Hal ini karena bradikinesia dan rigiditas otot pernapasan, pita suara, otot laring, sehingga bila berbicara atau mengucapkan kata-kata yang monoton dengan volume suara halus ( suara bisikan ) yang lambat. 5

7. Disfungsi otonom Keringat berlebihan, air ludah berlebihan, gangguan sfingter terutama inkontinensia dan hipotensi ortostatik.

8. Gangguan behavioral Lambat-laun menjadi dependen ( tergantung kepada orang lain ), mudah takut, sikap kurang tegas, depresi. Cara berpikir dan respon terhadap pertanyaan lambat ( bradifrenia ) biasanya masih dapat memberikan jawaban yang betul, asal diberi waktu yang cukup. 9. Dimensia Adanya perubahan status mental selama perjalanan penyakitnya dengan deficit kognitif.

10. Lain-lain kedua mata berkedip-kedip dengan gencar pada pengetukan diatas pangkal hidungnya ( tanda Myerson positif ).

BAB II DATA

2.1 Hasil data Quisioner

Menurut hasil quisioner sebagian besar responden belum mengetahui tentang Parkinson, namun ada keinginan untuk mengetahui lebih lanjut tentang

penyakit ini. Maka dari hasil quisioner ini, semakin memperkuat untuk mengadakan sebuah kampanye tentang Parkinson. 2.2 Consumer Journey Consumer journey dilakukan kepada seorang target audience, seorang wanita karir, berusia 28 tahun, dan telah didapatkan insight sebagai berikut : 1. Senang dengan pekerjaan 2. Ingin terus produktif 3. Ingin menghasilkan uang terus 4. Mengembangkan hobi 5. Membeli barang-barang yang diinginkan. 7

2.3 Interview 2.3.1 Prof. Thamrin (Kepala Bagian Neurologi, RSHS Bandung) Dari interview yang telah dilakukan kepada Prof. Thamrin didapatkanlah data sebagai berikut : Parkinson adalah penyakit yang cukup banyak diderita oleh warga Indonesia. Lebih banyak pasien pria disbanding pasien wanita Pertumbuhan penyakit Parkinson akan naik seiring dengan

bertambahnya angka harapan hidup masyarakat Indonesia. Belum adanya yayasan yang secara resmi menangani Parkinson. Obat Parkinson relatif mahal. Penyakit Parkinson tidak dapat disembuhkan secara total namun dapat dihambat pertumbuhannya. Penyakit Parkinson tidak langsung terlihat, namun akan dirasakan kirakira 10 tahun kemudian. 2.4 Browsing Web Data yang didapatkan melalui web sebagai berikut : Pengalaman-pengalaman pengidap Parkinson. Video-video informasi Parkinson. Data-data umum tentang Parkinson.

BAB III STRATEGI KAMPANYE

3.1 Kampanye Sebuah tindakan yang bertujuan mendapatkan pencapaian dukungan, usaha kampanye bisa dilakukan oleh peorangan atau sekelompok orang yang terorganisir untuk melakukan pencapaian. Target audience massal dan informasi bersifat langka. Maka dari itu diperlukan sebuah kampanye tentang Parkinson agar khalayak dapat mengetahui dan lebih peduli terhadap penyakit Parkinson ini. Karena tanggapan dari pemerintah kurang, belum adanya kampanye, tidak ada lembaga resmi tentang Parkinson itu sendiri, dan sesuai quisioner pun banyak yang belum mengetahui apa itu Parkinson secara mendalam.Ini sudah membuktikan bahwa diperlukan kampanye pengenalan Parkinson sejak dini kepada masyarakat. 3.2 Strategi Kampanye Strategi kampanye dengan memakai metode AISAS yaitu Awarness, Interest, Search, Action , dan Share. Dengan tahapan Awarness yaitu melalui posterposter di berbagai media, contohnya koran, majalah, billboard dan posterposter yang ditempel di daerah dekat dengan target audience maka mereka akan melihat dan berfikir iklan yang di tampilkan. Lalu mengadakan event, membuat website, juga facebook dan twitter. Setelah itu mereka akan bertindak dan menyebarkan informasi ini kepada khalayak.

3.2.1 Target Audience Target audience kampanye ini sekitar umur 25 sampai 40 tahun, sudah berkeluarga, pekerja, hidup dikota besar, gaya hidup yang kurang sehat dan kesadaran untuk hidup sehat kurang. Mengenalkan bahwa Parkinson itu penyakit yang berbahaya dan

mengantisipasi gejala dari Parkinson. Dengan adanya kampanye dan event ini maka khalayak akan di tahu tentang informasi-informasi Parkinson. 3.2.2 What to Say What to say yang akan kita terapkan yaitu Jangan sampai Parkinson menghambat produktifitasmu. Mengapa kita mengambil what to say seperti itu karena dengan adanya Parkinson, dapat menghambat segala aktifitas target audience yang terutama sudah bekerja dan berkeluarga untuk menghidupi keluarganya. 3.2.3 Big Idea Big Idea dari what to say ini adalah merasakan tremor mengganggu aktifitasmu, lebih kepada getaran tangan penderita Parkinson itu sendiri. 3.2.4 How to Say How to say dengan mengadakan event Campaign with experience. Experience disini yang berarti khalayak yang datang di acara ini dapat merasakan bagaimana merasakan jika terkena Parkinson, dengan adanya game interaktif tersebut. Dengan tagline ketahui, periksa, peduli akan memperkuat kampanye peduli Parkinson ini. Selain itu ada checkup gratis, mendapatkan informasi secara lengkap tentang Parkinson, mengadakan teatrikal dan mendapatkan merchandise. Dengan ini khalayak akan lebih tertarik untuk datang pada event ini. Tagline ketahui periksa peduli , yang berarti sesuai dengan strategi kampanye AISAS. 10

Ketahui mewakili Awareness, Intereset dan Search, dimana target audience diberi informasi mengenai penyakit Parkinson. Periksa mewakili Action, dimana target audience akan melakukan tindakan, memeriksakan dirinya sendiri dan orang terdekatnya. Peduli adalah tahapan terakhir, dimana target akan lebih peka akan gejalagejala penyakit dan memberikan informasi terhadap orang disekitarnya. Peduli mewakili Action pada strategi kampanye.

3.4 Time Line

11

Pada bulan awal minggu pertama dan kedua akan mengerluarkan poster-poster yang ditempel di tempat-tempat sekitar target audience. Kemudian minggu pertama sampai minggu keempat memakai media di majalah dan koran. Online media ditempatkan di minggu keempat dan ketiga. Di bulan kedua minggu pertama dan kedua poster dipasang kembali. Billboard, infitation, majalah, radio dan koran di minggu pertama dan kedua. Semua informasi bulan kedua untuk ajakan datang ke event pada bulan kedua minggu ketiga dan keempat. Bulan kedua minggu ketiga dan keempat diadakan event di daerah dago car free day pada hari minggu tanggal 10 april 2011 yang besoknya tanggal 11 april 2011 bertepatan dengan hari Parkinson sedunia. Lalu pada Bulan ketiga online media terus berjalan sampai minggu kedua.

12

3.5 Event Event merupakan puncak dari keseluruhan kampanye Peduli Parkinson, event berlangsung sesuai dengan timeline, dengan durasi 2 minggu, dilaksanakan 1 kali setiap minggunya. Berdasarkan insight target audience, maka dago car freeday dipilih sebagai moment untuk melaksanakan event Peduli Parkinson. Car freeday adalah tempat di mana masyarakat, khususnya target audience sedang sadar akan kesehatan, alas an tersebut dimanfaatkan untuk mempermudah target audience untuk datang ke event. Acara akan berlangsung selama 7 jam, dimulai dari pukul 8 sampai dengan pukul 13. Alur event Peduli Parkinson

13

BAB IV VISUAL

4.1 Logo

4.1.1 Bentuk Bentuk logo yang bergerak dinamis yang mencerminkan sebuah produktifitas. Bulatan yang mendakan kesinambungan dan tidak kaku. Beberapa bulatan dengan aliran-aliran tipis diartikan dengan neutron atau saraf-saraf yang ada dalam otak, yang mengontrol setiap gerakan tubuh. Gerakan dari awal menurun kemudian menaik menggambarkan sebuah keadaan yang menurun dan berangsur membaik. Letak tulisan di tengah melambangkan keadaan orang normal yang peduli akan penyakit Parkinson ini. 4.1.2 Warna Warna dalam logo ini mempunyai tiga warna gradasi dari warna orange, kuning dan hijau. Warna ijo sendiri yang berarti sehat, sedangkan warna kuning yang berarti tidak sehat. Warna orange mengartikan sebuah keadaan yang kurang baik, warna tersebut berangsur menjadi warna hijau keadaanpun mulai membaik walaupun tidak menjadi senormal di awal. Warna tulisan berwarna coklat karena warna tersebut berkesan elegan dan klasik yang sesuai dengan target audience nya sendiri.

14

4.1.3 Tipografi Tulisan memakai font titilium agar berkesan tegas, jelas dan tingkat keterbacaan tinggi. Font yang terlihat elegan sesuai pula dengan paduan warna coklat. Terlihat professional dalam menangani masalah terutama tentang Parkinson ini. 4.2 Print Ad Kampanye peduli Parkinson disertai visual-visual yang dekat dengan target audience, seperti memasukan kunci mobil, berdandan, alat komunikasi dan

segelas kopi. Dengan begitu target audiece seolah-olah akan merasakan dampak seperti pada print ad yang telah dibuat. Peletakan print ad ini pada konvensional media seperti majalah dan koran. Menggunakan kata-kata yang sedikit agar visual lebih bercerita banyak dimata target audience. Dan menggunakan kickstart exaggeration, yang berarti hiperbola atau melebih-lebihkan.

15

4.3 Billboard Dengan memilih penempatan billboard yang tepat sesuai target audience akan mengajak target audience untuk datang pada event peduli Parkinson. Billboard yang dibuat untuk sebuah ajakan kepada khalayak agar datang pada event peduli Parkinson. Terdapat informasi tentang tempat, tanggal, dan waktu.

16

4.4 Poster Poster yang di letakan dekat dengan daerah target audience yang beraktifitas atau dekat dengan daerah perkantoran, tempat-tempat makan, jalan yang sering dilalui oleh target audience dan area dekat dengan event yang akan dilangsungkan. Poster yang berisi sebuah ajakan untuk mengunjungi event peduli Parkinson. Dicetak di kertas ukuran A4 dan A3.

4.5 Pamflet Pamflet yang di bagikan dekat dengan daerah target audience yang beraktifitas atau dekat dengan daerah perkantoran, tempat-tempat makan, dan jalan yang sering dilalui oleh target audience yang langsung dibagikan pada target audience. Pamfelt yang berisi sebuah ajakan untuk mengunjungi event peduli Parkinson. Dicetak di kertas ukuran A5.

17

4.6 Infografik Menerangkan semua informasi yang ada menggunakan tulisan juga gambar sebagai penjelas bentuk, gerak dan warna menjadi lebih menarik untuk dilihat dan tidak membosankan. Infografik diletakan pada saat event Parkinson berjalan.

18

4.7 New Media Dengan adanya New Media atau alat peraga ini maka khalayak akan lebih merasakan penyakit Parkinson itu seperti apa. Dengan berbagai alat peraga dari mulai memukul palu, menarik garis lurus dan mengambil botol. Sebelumnya adapun penjelasan bagaimana untuk menggunakan alat peraga tersebut.

19

4.8 Online Media Online media merupakan sarana media yang banyak digunakan pada era sekarang ini. Terutama facebook dan twitter merupakan media online yang sering digunakan oleh khalayak banyak. Maka dari itu mengenai informasi-informasi Parkinson juga sharing seputar penyakit Parkinson dengan media facebook, twitter dan website Peduli Parkinson itu sendiri.

20

4.9 Merchandise Tahap akhir setelah event selesai maka penyelenggara akan memberikan sebuah merchandise kepada para khalayak yang sudah datang ke event peduli Parkinson. Dengan ini para khalayak tidak lupa akan kampanye, dan peduli terhadap orang disekitarnya yang mengidap penyakit Parkinson. Merchandise yang diberikan adalah : Pulpen, sebuah benda yang paling dekat dengan produktivitas, setiap orang pasti menulis ketika bekerja, kegiatan itu dilambangkan dengan pulpen. Goodie Bag, tas adalah tempat menyimpan segala sesuatu ketika hendak bepergian, dengan nilai guna tinggi, merchandise goodie bag tidak akan

21

disia-siakan dan terus dipakai, dengan begitu logo Peduli Parkinson akan terlihat dimana-mana. Pin, setiap orang akan menyukai pin. Ketika disematkan di baju atau tas, orang tersebut akan dengan bangga memperlihatkan bahwa Saya adalah orang yang Peduli Parkinson.

22

Anda mungkin juga menyukai