Anda di halaman 1dari 25

Nhingz-Anwar.blogspot.

com
BlOG Trimawarningsih Anwar (trimawaningsi@yahoo.com)

Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa

Pemetaan (Mapping)

Kelompok VI:

Tri Mawaningsi Titik Puspasari Rubiati Ririn Vebrian Safaruddin Usman Zulkifli Ramli
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) ALAUDDIN MAKASSAR 2012 KATA PENGANTAR
Makalah Pemetaan (Mapping) Page 1

Nhingz-Anwar.blogspot.com
BlOG Trimawarningsih Anwar (trimawaningsi@yahoo.com)

Segala puji atas kebesaran Sang Khalik yang telah menciptakan alam semesta dalam suatu keteraturan hingga dari lisan terpetik berjuta rasa syukur kehadirat Allah SWT. Karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nyalah sehingga kami diberikan kekuatan dan kesempatan menyelesaikan makalah ilmu

pengetahuan bumi dan antariksa dengan judul Pemetaan (Mapping) yang terlaksana dengan baik. Salawat dan Salam senantiasa tercurah kepada baginda Nabi Muhammad SAW, yang di utus ke permukaan bumi ini menuntun manusia dari lembah kebiadaban menuju ke puncak peradaban seperti sekarang ini. Kami menyadari sepenuhnya, dalam penyusunan makalah ini tidak lepas dari tantangan dan hambatan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca makalah ini, supaya dalam penyusunan selanjutnya lebih baik lagi. Akhirnya dengan segala kerendahan hati kami menyadari bahwa hanya kepada Allah SWT jualah kami menyerahkan segalanya. Semoga kita semua mendapat curahan rahmat dan ridho dari-Nya, Amin.

Makassar,

Oktober 2012

Penyusun

DAFTAR ISI
Makalah Pemetaan (Mapping) Page 2

Nhingz-Anwar.blogspot.com
BlOG Trimawarningsih Anwar (trimawaningsi@yahoo.com)

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Tujuan BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Peta dan Pemetaan B. Perbedaan Kartografi dan Peta C. Proses pemetaan D. Metode-Metode Pemetaan BAB III PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA

BAB I

Makalah Pemetaan (Mapping)

Page 3

Nhingz-Anwar.blogspot.com
BlOG Trimawarningsih Anwar (trimawaningsi@yahoo.com)

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbicara tentang permukaan bumi, berarti kita membicarakan segala bentuk kenampakan yang ada di permukaan bumi, baik berupa gunung, pegunungan, bukit, sungai, laut, selat, danau, kota, jalan, dan sebagainya. Bentuk-bentuk kenampakan bumi juga mempunyai ukuran yang berbedabeda. Bentuk yang luas perlu digambar secara luas, sedangkan bentuk yang sempit digambar secara sempit. Dengan demikian, dibutuhkan adanya skala. Kemudian untuk mengetahui skala tersebut dibutuhkan adanya peta. Peta merupakan atau sarana dalam pokok hal yang ini harus dimiliki oleh setiap untuk

wilayah/daerah,

perusahaan

perkebunan,

memungkinkan pelaksanaan tertib penyelenggaraan administrasi dengan baik, yang mencangkup luas areal. (Blok, Afdeling, estate, dan lain sebagainya), disamping itu peta juga mampu mengambarkan suatu bangunan, juga kondisinya. B. Rumusan Masalah Rumusan yang diangkat dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Apa arti dari peta dan pemetaan? 2. Apa perbedaan kartografi dan peta?
Makalah Pemetaan (Mapping) Page 4

Nhingz-Anwar.blogspot.com
BlOG Trimawarningsih Anwar (trimawaningsi@yahoo.com)

3. Bagaimana proses pemetaan? 4. Jelaskan Metode-metode pemetaan? C. Tujuan Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui arti peta dan pemetaan. 2. Mengetahui perbedaan kartografi dan peta. 3. Mengetahui proses pemetaan. 4. Mengetahui metode-metode pemetaan.

BAB II PEMBAHASAN

Makalah Pemetaan (Mapping)

Page 5

Nhingz-Anwar.blogspot.com
BlOG Trimawarningsih Anwar (trimawaningsi@yahoo.com)

A. Pengertian Peta dan Pemetaan 1. Peta Peta adalah gambaran permukaan bumi yang diproyeksikan ke dalam bidang datar dengan skala tertentu.

Gambar 2.1. Peta Ada beberapa maksud dari pembuatan sebuah peta. Fungsi pembuatan peta antara lain: a. Dengan adanya peta dapat menunjukkan posisi atau lokasi relatif yang hubungannya dengan lokasi asli dipermukaan bumi. b. Peta mampu memperlihatkan ukuran. c. Peta mampu menyajikan dan memperlihatkan bentuk. d. Mengumpulkan dan menyeleksi data dari suatu daerah dan menyajikan diatas peta dengan simbolisasi. Sedangkan tujuan pembuatan peta yaitu: a. b. Untuk komunikasi informasi ruang. Media menyimpan informasi.

Makalah Pemetaan (Mapping)

Page 6

Nhingz-Anwar.blogspot.com
BlOG Trimawarningsih Anwar (trimawaningsi@yahoo.com)

c. d. e.

Membantu pekerjaan. Membantu dalam desain. Analisis data spatial. Dari fungsi dan tujuan diatas, maka peta bukan hanya berguna

dalam menentukan lokasi namun juga dalam berbagai bidang. Selain itu, pembuatan peta bukan semata-mata hanya karena untuk memperoleh uang, namun juga sangat berguna bagi hajat hidup masyarakat yang luas dalam keruangan. 2. Pemetaan Pemetaan adalah suatu kegiatan pengumpulan data lapangan, yang memindahkan keadaan sesuangguhnya dilapangan (fakta) keatas kertas gambar atau kedalam peta dasar yang tersedia, yaitu dengan

menggambarkan penyebaran dan merekonstruksi kondisi alamiah tertentu secara meruang, yang dinyatakan dengan titik, garis, symbol dan warna. Pemetaan pada dasarnya dapat dibagi 2, yaitu : a. Geodetic surveying suatu pengukuran untuk menggambarkan permukaan bumi pada bidang melengkung/ellipsoida/bola. Geodetic Surveying adalah llmu, seni, teknologi untuk menyajikan informasi bentuk kelengkungan bumi atau pada kelengkungan bola. b. Plan Surveying adalah merupakan llmu seni, dan teknologi untuk menyajikan bentuk
Makalah Pemetaan (Mapping) Page 7

Nhingz-Anwar.blogspot.com
BlOG Trimawarningsih Anwar (trimawaningsi@yahoo.com)

Permukaan bumi baik unsur alam maupun unsur buatan manusia pada bidang yang dianggap datar. Plan surveying di batasi oleh daerah yang sempit yaitu berkisar antara 0.5 derajat x 0.5 derajat atau 55 km x 55 km. Bentuk bumi merupakan pusat kajian dan perhatian dalam Ilmu ukur tanah. Proses penggambaran permukaan bumi secara fisiknya adalah berupa bola yang tidak beraturan bentuknya dan mendekati bentuk sebuah jeruk. Hal tersebut terbukti dengan adanya pegunungan, Lereng - lereng, dan jurang jurang. Karena bentuknya yang tidak beraturan maka diperlukan suatu bidang matematis. Para pakar kebumian yang ingin menyajikan informasi tentang bentuk bumi, mengalami kesulitan karena bentuknya yang tidak beraturan ini, oleh sebab itu, mereka berusaha mencari bentuk sistematis yang dapat mendekati bentuk bumi

Awalnya para ahli memilih bentuk bola sebagai bentuk bumi. Namum pada hakekatnya, bentuk bumi mengalami pemepatan pada bagian kutub kutubnya, hal ini terlihat dari Fenomena lebih panjangnya jarak lingkaran pada bagian equator di bandingkan dengan jarak pada lingkaran yang melalui kutub utara dan kutub selatan dan akhirnya para ahli memilih Ellipsoidal atau yang dinamakan ellips yang berputar dimana sumbu pendeknya adalah suatu sumbu yang menghubungkan kutub utara dan sumbu kutub selatan yang merupakan poros perputaran bumi, sedangkan

Makalah Pemetaan (Mapping)

Page 8

Nhingz-Anwar.blogspot.com
BlOG Trimawarningsih Anwar (trimawaningsi@yahoo.com)

sumbu panjangnya adalah sumbu yang menghubungkan equator dengan equator yang lain dipermukaan sebaliknya.

Gambar 2.2. Anggapan Bumi

Bidang Ellipsoide adalah bila luas daerah lebih besar dari 5500 Km2, ellipsoide ini di dapat dengan memutar suatu ellips dengan sumbu kecilnya sebagai sumbu putar a = 6377.397, dan sumbu kecil b = 6356.078 m. Bidang bulatan adalah elips dari Bessel mempunyai sumbu kurang dari 100 km. Jari - jari bulatan ini dipilih sedemikian, sehingga bulatan menyinggung permukaan bumi di titik tengah daerah. Bidang datar adalah bila daerah mempunyai ukuran terbesar tidak melebihi 55 km (kira-kira 10 jam jalan). Terbukti, bahwa bentuk bumi itu dapat dianggap sebagai bentuk ruang yang terjadi dengan memutar suatu ellips dengan sumbu kecilnya sebagai sumbu putar.

B. Perbedaan Kartografi dan Peta

Makalah Pemetaan (Mapping)

Page 9

Nhingz-Anwar.blogspot.com
BlOG Trimawarningsih Anwar (trimawaningsi@yahoo.com)

Istilah peta digunakan di dalam banyak bidang ilmu pengetahuan sebagai suatu model penyajian, yang memungkinkan seseorang menangkap kesan struktur fenomena yang disajikan. Oleh karena itu pemetaan tidaklah sekedar menyajikan, namun juga mengetahui suatu fenomena yang akan dipetakan. Untuk mendapatkan ikhtisar suatu daerah tidak mun gkin tanpa menggunakan peta, suatu peta menempatkan data geospasial, misalnya data tentang fenomena atau objek berikut lokasinya di permukaan bumi dan saling hubungan antara satu fenomena atau objek dengan lainnya secara benar. Suatu peta dapat dianggap sebagai suatu sistem informasi geospasial yang memberi jawaban atas banyak

pertanyaan mengenai daerah yang digambarkan seperti jarak antara titiktitik, posisi titik-titik yang menyangkut satu sama lain, ukuran suatu daerah dan sifat pola persebarannya.
Kartografi adalah suatu teknik yang secara mendasar dihubungkan dengan kegiatan memperkecil keruangan suatu daerah yang luas sebagian atau seluruh permukaan bumi, atau benda-benda angkasa dan menyajikan dalam suatu bentuk yang dapat mudah diobservasi, sehingga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan komunikasi.

Makalah Pemetaan (Mapping)

Page 10

Nhingz-Anwar.blogspot.com
BlOG Trimawarningsih Anwar (trimawaningsi@yahoo.com)

Gambar 2.3. Kartografi Menurut ICA (International Cartography Association), kartografi adalah seni, ilmu pengetahuan dan teknologi tentang pembuatan peta-peta, sekaligus mencakup studinya sebagai dokumen-dokumen ilmiah dan hasil karya seni. Dalam konteks ini peta dianggap termasuk semua tipe peta, plan (peta skala besar), charts, bentuk tiga dimensional dan globe yang menyajikan model bumi atau sebuah benda angkasa pada skala tertentu.

Menurut Taylor, (1991) dalam Kraak dan Ormeling, (2007) mendefinisikan kartografi sebagai organisasi, presentasi, komunikasi dan penggunaan geo-informasi dalam bentuk grafis, digital atau format nyata. Hal itu dapat meliputi semua langkah-langkah dari persiapan data sampai ke penggunaan akhir dengan penciptaan peta-peta dan hasil-hasil yang terkait dengan informasi spasial. Dengan arti lain dikatakan kartografi adalah pembuatan dan data spasial yang dapat diakses, menekankan yang

visualisasinya

memungkinkan

berinteraksi

dengannya

berhubungan dengan masalah-masalah geospasial.

Makalah Pemetaan (Mapping)

Page 11

Nhingz-Anwar.blogspot.com
BlOG Trimawarningsih Anwar (trimawaningsi@yahoo.com)

Pendapat lain menyatakan, arti istilah kartografi menurut Kraak dan Ormeling, (2007) telah berubah secara fundamental sejak tahun 1960. Sebelumnya kartografi didefinisikan sebagai pembuatan peta. Perubahan definisi disebabkan oleh (1) kenyataan bahwa kartografi telah dikelompokkan dalam bidang ilmu pengetahuan komunikasi, (2) hadirnya teknologi komputer. Mengacu dari definisi kartografi sebelumnya, kartografi sekarang didefinisikan sebagai penyampaian informasi

geospasial dalam bentuk peta. Hal ini menghasilkan pandangan, tidak hanya sebagai pembuatan peta semata, tetapi penggunaan peta juga termasuk pada bidang kartografi. Secara umum, kartografi telah berubah fungsi menjadi upaya rekayasa pada peta, melalui teknik pewarnaan dan gradasi, penggambaran bentuk, dan sebagainya sehingga pola representasi yang dikehendaki dapat muncul secara visual dengan berbagai constraint mulai dari akurasi informasi yang ditunjukkan bahkan hingga nilai-nilai estetika dan keindahan. Dengan metoda kartografi orang memahami cara untuk

menggambarkan suatu fenomena atau suatu daerah sedemikian rupa sehingga secara geospasial nyata hubungannya antara objek dan struktur yang akan digambarkan. Kartografi merupakan studi pembuatan peta, yang secara historis adalah upaya menggambarkan wajah geografis muka bumi.
Makalah Pemetaan (Mapping) Page 12

Nhingz-Anwar.blogspot.com
BlOG Trimawarningsih Anwar (trimawaningsi@yahoo.com)

Saat ini, peta sudah tak hanya digunakan untuk keperluan navigasi atau tujuan-tujuan penelaahan geoposisi semata. Peta telah digunakan untuk berbagai keperluan yang salah satunya adalah untuk merepresentasikan data secara visual bahkan dapat pula berguna untuk upaya mencari informasi dan pola spasial.

C. Proses Pemetaan 1. Tahap pencarian dan pengumpulan data Ada beberapa cara dalam mencari dan mengumpulkan data, yaitu: a). Secara langsung Cara pencarian data secara langsung dapat melalui metode konvensional yaitu meninjau secara langsung ke lapangan dimana daerah tersebut akan dijadikan objek dari peta yang dibuat. Cara ini disebut dengan teristris. Dengan cara ini dilakukan pengukuran medan menggunakan theodolit, GPS, dan alat lain yang diperlukan serta pengamatan informasi ataupun wawancara dengan penduduk setempat secara langsung sehingga didapat data yang nantinya akan diolah. Dapat pula dilakukan secara fotogrameti, yaitu dengan metode foto udara yang dilakukan dengan memotret kenampakan alam dari atas dengan bantuan pesawat dengan jalur khusus
Makalah Pemetaan (Mapping) Page 13

Nhingz-Anwar.blogspot.com
BlOG Trimawarningsih Anwar (trimawaningsi@yahoo.com)

menurut bidang objek. Atau dapat pula menggunakan citra dari satelit serta cara-cara lain yang dapat digunakan. b). Secara tak langsung Melalui cara ini tentu saja kita tidak usah repot-repot meninjau langsung ke lapangan melainkan kita hanya mencari data dari peta atau data-data yang sudah ada sebelumnya. misalnya dalam membuat peta kepemilikan tanah di daerah Semarang, kita cukup mencari peta administrasi lengkap kota Semarang, kemudian dapat diperoleh data pemilikan tanah di Lembaga Pertanahan daerah atau nasional (BPN). Data yang diperoleh dari pencarian data secara tak langsung ini disebut dengan data sekunder, sedangkan peta yang digunakan sebagai dasar pembuatan peta lain disebut sebagai peta dasar. 2. Tahap pengolahan data Data yang telah dikumpulkan merupakan data spasial yang tersebar dalam keruangan. Data yang telah diperoleh tersebut kemudian dikelompokkan misalnya data kualitatif dan data

kuantitatif, kemudian data kuantitatif dilakukan perhitungan yang lebih rinci. Langkah selanjutnya yaitu pemberian simbol atau simbolisasi terhadap data-data yang ada.

Makalah Pemetaan (Mapping)

Page 14

Nhingz-Anwar.blogspot.com
BlOG Trimawarningsih Anwar (trimawaningsi@yahoo.com)

Dalam tahap akan mudah dengan menggunakan sistem digital komputing karena data yang masuk akan langsung diolah dengan software atau aplikasi tertentu sehingga data tersebut akan langsung jadi dan siap untuk disajikan. 3. Tahap penyajian dan penggambaran data Tahap ini merupakan tahap pembuatan peta dari data yang telah diolah dan dilukiskan pada media. Dalam tahap ini dapat digunakan cara manual dengan menggunakan alat-alat yang fungsional, namun cara ini sangat membutuhkan perhitungan dan ketelitian yang tinggi agar didapat hasil yang baik. Akan lebih baik jika digunakan teknik digital melalui komputer, penggambaran peta dapat digunakan aplikasi-aplikasi pembuatan peta yang mendukung, misalnya ARC View, ARC Info, AutoCAD Map, Map Info, dan software lain. Setelah peta tergambar pada komputer, kemudian data yang telah disimbolisasi dalam bentuk digital dimasukkan dalam peta yang telah di gambar pada komputer, pemberian informasi tepi, yang kemudian dilakukan proses printing atau pencetakan peta. 4. Tahap penggunaan data Tahap ini sangatlah penting dalam pembuatan sebuah peta, karena dalam tahap ini menentukan baik atau tidaknya sebuah peta, berhasil atau tidaknya pembuatan sebuah peta. Dalam tahap ini
Makalah Pemetaan (Mapping) Page 15

Nhingz-Anwar.blogspot.com
BlOG Trimawarningsih Anwar (trimawaningsi@yahoo.com)

pembuat peta diuji apakah petanya dapat dimengerti oleh pengguna atau malah susah dalam dimaknai. Peta yang baik tentunya peta yang dapat dengan mudah dimengerti dan dicerna maksud peta oleh pengguna. Selain itu, pengguna dapat memberikan respon misalnya tanggapan, kritik, dan saran agar peta tersebut dapat disempurnakan sehingga terjadi timbal balik antara pembuat peta (map maker) dengan pengguna peta (map user).

D. Metode-Metode Pemetaan/Pengukuran Kerangka Dasar Vertikal Kerangka dasar vertikal merupakan teknik dan cara pengukuran kumpulan titik-titik yang telah diketahui atau ditentukan posisi vertikalnya berupa ketinggiannya terhadap bidang rujukan ketinggian tertentu. Bidang ketinggian rujukan ini biasanya berupa ketinggian muka air laut rata - rata (mean sea level - MSL) atau ditentukan lokal.

1. Metode sipat datar prinsipnya adalah Mengukur tinggi bidik alat sipat datar optis di lapangan menggunakan rambu ukur. 2. Pengukuran Trigonometris prinsipnya adalah Mengukur jarak langsung (Jarak Miring), tinggi alat, tinggi, benang tengah rambu, dan suclut Vertikal (Zenith atau Inklinasi).

Makalah Pemetaan (Mapping)

Page 16

Nhingz-Anwar.blogspot.com
BlOG Trimawarningsih Anwar (trimawaningsi@yahoo.com)

3. Pengukuran Barometris pada prinsipnya adalah mengukur beda tekanan atmosfer.

Metode

sipat

datar

merupakan

metode

yang

paling

teliti

dibandingkan dengan metode trigonometris dan barometris. Hal ini dapat dijelaskan dengan menggunakan teori perambatan kesalahan yang dapat diturunkan melalui persamaan matematis diferensial parsial.

1. Metode Pengukuran Sipat Datar Optis

Gambar 2.4. Pengukuran sipat datar optis

Metode sipat datar prinsipnya adalah Mengukur tinggi bidik alat sipat datar optis di lapangan menggunakan rambu ukur. Hingga saat ini, pengukuran beda tinggi dengan menggunakan metode sipat datar optis masih merupakan cara pengukuran beda tinggi yang paling teliti. Sehingga ketelitian kerangka dasar vertikal (KDV) dinyatakan sebagai batas harga terbesar perbedaan tinggi hasil pengukuran sipat datar pergi dan pulang.

Makalah Pemetaan (Mapping)

Page 17

Nhingz-Anwar.blogspot.com
BlOG Trimawarningsih Anwar (trimawaningsi@yahoo.com)

Maksud pengukuran tinggi adalah menentukan beda tinggi antara dua titik. Beda tinggi h diketahui antara dua titik a dan b, sedang tinggi titik A diketahui sama dengan Ha dan titik B lebih tinggi dari titik A, maka tinggi titik B, Hb = Ha + h yang diartikan dengan beda tinggi antara titik A clan titik B adalah jarak antara dua bidang nivo yang melalui titik A dan B. Umumnya bidang nivo adalah bidang yang lengkung, tetapi bila jarak antara titik - titik A dan B dapat dianggap sebagai Bidang yang mendatar.

Untuk melakukan dan mendapatkan pembacaan pada mistar yang dinamakan pula Baak, diperlukan suatu garis lurus, Untuk garis lurus ini tidaklah mungkin seutas benang, meskipun dari kawat, karena benang ini akan melengkung, jadi tidak lurus. Bila diingat tentang hal hal yang telah di bicarakan tentang teropong, maka setelah teropong dilengkapi dengan diafragma, pada teropong ini di dapat suatu garis lurus ialah garis bidik. Garis bidik ini harus di buat mendatar supaya dapat digunakan untuk menentukan beda tinggi antara dua titik, ingatlah pula nivo pada tabung, karena pada nivo tabung dijumpai suatu garis lurus yang dapat mendatar dengan ketelitian besar. Garis lurus ini ialah tidak lain adalah garis nivo. Maka garis arah nivo yang dapat mendatar dapat pula digunakan untuk mendatarkan garis bidik di dalam suatu teropong,

Makalah Pemetaan (Mapping)

Page 18

Nhingz-Anwar.blogspot.com
BlOG Trimawarningsih Anwar (trimawaningsi@yahoo.com)

caranya; tempatkan sebuah nivo tabung diatas teropong. Supaya garis bidik mendatar, bila garis arah nivo di datarkan dengan menempatkan gelembung di tengahtengah, perlulah lebih dahulu.

Garis bidik di dalam teropong, dibuat sejajar dengan garis arah nivo. Hal inilah yang menjadi syarat utama untuk semua alat ukur penyipat datar. Dalam pengukuran Sipat Datar Optis bisa menggunakan Alat sederhana dengan spesifikasi alat penyipat datar yang sederhana terdiri atas dua tabung terdiri dari gelas yang berdiri dan di hubungkan dengan pipa logam. Semua ini dipasang diatas statif. Tabung dari gelas dan pipa penghubung dari logam di isi dengan zat cair yang berwarna. Akan tetapi ketelitian membidik kecil, sehingga alat ini tidak digunakan orang lagi. Perbaikan dari alat ini adalah mengganti pipa logam dengan slang dari karet dan dua tabung gelas di beri skala dalam mm. Cara menghitung tinggi garis bidik atau benang tengah dari suatu rambu dengan menggunakan alat ukur sifat datar (waterpass). Rambu ukur berjumlah 2 buah masing - masing di dirikan di atas dua patok yang merupakan titik ikat jalur pengukuran alat sifat optis kemudian di letakan di tengah - tengah antara rambu belakang danmuka. Alat sifat datar diatur sedemikian rupa sehingga teropong sejajar dengan nivo yaitu dengan mengetengahkan gelembung nivo.

Makalah Pemetaan (Mapping)

Page 19

Nhingz-Anwar.blogspot.com
BlOG Trimawarningsih Anwar (trimawaningsi@yahoo.com)

2. Metode Pengukuran Barometris

Pengukuran Barometris pada prinsipnya adalah mengukur beda tekanan atmosfer. Pengukuran tinggi dengan menggunakan metode barometris dilakukan dengan menggunakan sebuah barometer sebagai alat utama.

Gambar 2.5.Barometris

Seperti telah di ketahui, Barometer adalah alat pengukur tekanan udara. Di suatu tempat tertentu tekanan udara sama dengan tekanan udara dengan tebal tertentu pula. Idealnya pencatatan di setiap titik dilakukan dalam kondisi atmosfer yang sama tetapi pengukuran tunggal hampir tidak mungkin dilakukan karena pencatatan tekanan dan

temperatur udara mengandung kesalahan akibat perubahan kondisi atmosfir. penentuan beda tinggi dengan cara mengamati tekanan udara di suatu tempat lain yang dijadikan referensi dalam hal ini misalnya elevasi 0,00 meter permukaan air laut rata - rata.
Makalah Pemetaan (Mapping) Page 20

Nhingz-Anwar.blogspot.com
BlOG Trimawarningsih Anwar (trimawaningsi@yahoo.com)

3.

Metode Pengukuran Trigonometris

Pengukuran kerangka dasar vertikal metode trigonometris pada prinsipnya adalah perolehan beda tinggi melalui jarak langsung teropong terhadap beda tinggi dengan memperhitungkan tinggi alat, sudut vertikal (zenith atau inklinasi) serta tinggi garis bidik yang diwakili oleh benang tengah rambu ukur. Alat theodolite, target dan rambu ukur semua berada diatas titik ikat. Prinsip awal penggunaan alat theodolite sama dengan alat sipat datar yaitu kita harus mengetengahkan gelembung nivo terlebih dahulu baru kemudian membaca unsur - unsur pengukuran yang lain. Jarak langsung dapat diperoleh melalui bacaan optis benang atas dan benang bawah atau menggunakan alat pengukuran jarak elektronis yang sering dikenal dengan nama EDM (Elektronic Distance Measurement). Untuk menentukan beda tinggi dengan cara trigonometris diperlukan alat pengukur sudut (Theodolit) untuk dapat mengukur sudut sudut

tegak.Sudut tegak dibagi dalam dua macam,ialah sudut miring m clan sudut zenith z, sudut miring m diukur mulai ari keadaan mendatar, sedang sudut zenith z diukur mulai dari keadaan tegak lurus yang selalu ke arah zenith alam.

Makalah Pemetaan (Mapping)

Page 21

Nhingz-Anwar.blogspot.com
BlOG Trimawarningsih Anwar (trimawaningsi@yahoo.com)

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan rumusan masalah yang diangkat, kesimpulan yang ditarik adalah sebagai berikut: 1. Peta adalah gambaran permukaan bumi yang diproyeksikan ke dalam bidang datar dengan skala tertentu. Dan pemetaan adalah suatu kegiatan

pengumpulan data lapangan, yang memindahkan keadaan sesuangguhnya dilapangan (fakta) keatas kertas gambar atau kedalam peta dasar yang tersedia, yaitu dengan menggambarkan penyebaran dan merekonstruksi

Makalah Pemetaan (Mapping)

Page 22

Nhingz-Anwar.blogspot.com
BlOG Trimawarningsih Anwar (trimawaningsi@yahoo.com)

kondisi alamiah tertentu secara meruang, yang dinyatakan dengan titik, garis, symbol dan warna. 2. Kartografi adalah suatu teknik yang secara mendasar dihubungkan dengan kegiatan
memperkecil keruangan suatu daerah yang luas sebagian atau seluruh permukaan bumi, atau benda-benda angkasa dan menyajikan dalam suatu bentuk yang dapat mudah diobservasi, sehingga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan komunikasi. Sedangkan dalam konteks ini peta dianggap termasuk semua tipe peta, plan (peta skala besar), charts, bentuk tiga dimensional dan globe yang menyajikan model bumi atau sebuah benda angkasa pada skala tertentu.

3. Proses Pemetaan sebagai berikut:


a. b. c. d.

Tahap pencarian dan pengumpulan data Tahap pengolahan data Tahap penyajian dan penggambaran data Tahap penggunaan data Pemetaan/Pengukuran dalam Kerangka Dasar Vertikal

4. Metode-metode

sebagai berikut:
a. b. c.

Metode Pengukuran Sipat Datar Optis Metode Pengukuran Barometris Metode Pengukuran Trigonometris

B. Saran

Makalah Pemetaan (Mapping)

Page 23

Nhingz-Anwar.blogspot.com
BlOG Trimawarningsih Anwar (trimawaningsi@yahoo.com)

Kami sadar dalam penyusunan makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, maka dari itu saran dan bimbingan dari para bapak ibu

dosen selaku pembina,kami harapkan demi kesempurnaan karya penulis selanjutny

DAFTAR PUSTAKA

Iswari.2010,.Buku Panduan Praktikum Kartografi Dasar, Yogyakarta; Fakultas geografi UGM. http://bang-ron.blogspot.com/2011/01/11/ pengertian-peta-dan-pemetaan.html http://www.masbied.com/2011/09/24/pengertian-pemetaan-geologi-pemakaiankompas-dalam-pemetaan/ http://www.crayonpedia.org/mw/BAB_1._PENGANTAR_SURVEI_%26_PEMETA AN_%28ISKANDAR%29

Makalah Pemetaan (Mapping)

Page 24

Nhingz-Anwar.blogspot.com
BlOG Trimawarningsih Anwar (trimawaningsi@yahoo.com)

http://setiyawanhardiyanto.blogspot.com/2012/09/kartografi-adalah-suatuteknik-yang.html

Makalah Pemetaan (Mapping)

Page 25

Anda mungkin juga menyukai