Anda di halaman 1dari 2

Gudang Penyakit di Balik lezat jajanan pinggiran By : Muhammad Arif

Dalam memilih makanan, terkadang orang hanya melihat kuantitas dan kapasitas suatu harga dari suatu makanan yang hendak di makan. Jarang sekali orang menilai dari segi kualitas suatau makan, kualitas dari suatu tempat makanan itu diolah, dan kualitas dimana makanan itu disajikan. Hal inilah terkadang membuat seseorang lupa akan pentingnya kesehatan. Sehingga upaya untuk menjaga kesehatan dirinya pun terabaikan. Hal ini jika kita sandingkan dengan kehidupan mahasiswa sangat erat kaitan dan hubungannya. Seperti kita ketahui, mahasiswa sangat menyukai hal-hal yang praktis Sehingga mahasiswa suka makan di sembarang tempat tanpa memikirkan dampak yang di timbulkan. Di kampus tercinta ini, Universitas Sumatra Utara sangat banyak jajanan yang di tawarkan. Para pedangang yang berjualan bebas di pinggir jalan universitas, menawarkan beragam jajanan. Ada mie bakso, bakso bakar, sate, dan sebagainya. Namun, adakah kewaspadaan para mahasiswa dalam membeli makanan tersebut? Sepertinya tidak ada. Hal ini dibuktikan dengan larisnya berbagai jajanan yang ada di seputaran jalan Universitas. Seharus nya kita melihat sanitasi dari para penjual itu. Pada pedagang bakso misalnya, adakah kita menyadari bahwa para pedangang bakso yang berjualan di pinggir Universitas hanya menggunakan satu ember air saja untuk membersihkan sendok dan mangguknya. Mangkuk dan sendok di celupkan ke dalam ember itu, dan hal itu di lakukan berulang-ulang sampai dagangannya habis terjual. Muncul pertanyaan bagi kita semua, apakah sanitasi dalam membersihkan sendok dan mangkuk yang di lakukan para pedagang itu benar? Menurut ilmu sanitasi kesehatan lingkungan, cara yang di lakukan para pedangan itu adalah cara yang salah dan merupakan suatu kesalahan besar. Karena, dengan cara seperti itu dapat mengakibatkan tertumbuknya bakteri dan virus didalam ember itu.

Bakteri dan virus yang berasal dari sendok setiap konsumen berkumpul di ember tersebut. Sehingga proses penularan penyakit pun bisa terjadi dalam situasi seperti itu. Seharus nya mangkuk dan sendok tidak di celupkan ke dalam ember, hanya di ambil dan menyiramkan nya ke sendok dan mangkuk yang telah disabuni. Sehingga bakteri dan virus hilang dan tidak mengkontaminasi sendok dan mangkuk yang akan di gunakan. Selanjutnya adalah kebiasaan para pedangang yang masih banyak yang menggunakan diterjen ketika menyuci sendok dan mangkuk. Apakah dengan sekali pembilasan ditergen itu akan hilang? Ditergen tidak dapat di gunakan untuk membersihkan segala hal yang berkaitan sebagai wadah dalam panyajian makanan. Hal ini dikarenakan zat kimia yang ada didalam ditergen melekat pada wadah tersebut sehingga ketika kita makan makanan itu, zat kimia yang ada di dalam wadah itu ikut masuk kedalam tubuh kita. Karena zat kimia itu bersifat karisinogen, maka dalam jumlah dan kurun waktu tertentu dapat memicu terjadi nya kangker dan merusak fungsi kerja organ-organ tertentu. Dampak-dampak seperti ini seharusnya kita pikirkan ketika kita hendak memakan suatu makanan. Mahasiswa adalah sekumpulan orang-orang cerdas yang dapat menganalisa sesuatu dengan cepat. Ketika ia sadar akan sesuatu hal yang salah, maka ia akan dengan cepat memperbaikinya dan mencari solusi yang tepat dalam menjawab permasalahan berbagai persoalan yangmenghadang.

Oleh karena itu, marilah kita lebih berhati-hati dalam memilih makanan yang hendak kita makan. Perhatikan sanitasi dan apabila kita ragu dengan sanitasi dari suatu tempat makan, bawalah sendok dan wadah secara pribadi, karna dengan cara ini dapat meminimalisir dampak yang akan kita terima, dan nilailah suatu makanan dari kualitas bukan dari kuantitas maupun kapasiatas harga yang di tawarkan. Cari makanan murah tapi jangan murahan karena kesehatan adalah segalanya. Dengan tubuh yang sehat, berbagai aktivitas dapat berjalan sesuai harapan. (25/09/2011)

Anda mungkin juga menyukai