Anda di halaman 1dari 86

Modul 19 - Skenario 1

OTOT KEKAR

Muhammad Iqbal Jakaria Sinaga Parthiban G Rahmat Aditya S Keliat

SKEMA

SISTEM MUSKULOSKELETAL (OTOT-RANGKA)

Otot (muscle) jaringan tubuh yg berfungsi mengubah energi kimia menjadi kerja mekanik sebagai respons tubuh terhadap perubahan lingkungan Rangka (skeletal) bagian tubuh yg tdd tulang, sendi, dan tulang rawan (kartilago) sbg tempat menempelnya otot dan memungkinkan tubuh untuk mempertahankan sikap dan posisi
3

SISTEM RANGKA DAN SENDI


Alat gerak tubuh manusia sistem muskuloskeletal: pasif rangka (skeletal); aktif otot (muscle) Rangka-tulang: jaringan ikat yg keras & kaku (jaringan penyokong); banyak mengandung mineral, zat perekat dan zat kapur. Tulang rawan, tulang, dan sendi

FUNGSI SISTEM RANGKA


1. 2. 3.

4.
5.

Penyangga: berdirinya tubuh, tempat melekatnya ligamen-ligamen, otot, jaringan lunak & organ Penyimpanan mineral (kalsium & fosfat) dan lipid (yellow marrow) Produksi sel darah (red marrow) Pelindung; membentuk rongga melindungi organ yang halus & lunak Penggerak; dpt mengubah arah & kekuatan otot rangka saat bergerak; adanya persendian

TULANG RAWAN
Berkembang dari mesenkim membentuk sel yg disebut kondrosit Kondrosit menempati rongga kecil (lakuna) di dalam matriks dgn substansi dasar seperti gel (berupa proteoglikans) yg basofilik. Kalsifikasi menyebabkan tulang rawan tumbuh menjadi tulang (keras).

TULANG RAWAN
Berdasarkan jenis & jumlah serat di dalam matriks, ada 3 macam tulang rawan: 1. Tl rawan hialin: matriks mengandung seran kolagen; jenis yg paling banyak dijumpai 2. Tl rawan elastin: serupa dg tl rawan hialin ttp lebih bny serat elastin yg mengumpul pd dinding lakuna yg mengelilingi kondrosit 3. Fibrokartilago: tdk pernah berdiri sendiri ttp scr berangsur menyatu dg tl rawan hialin atai jar.ikat fibrosa yg berdekatan
7

PERTUMBUHAN TULANG RAWAN


Ada 2 cara: 1. Appositional growth; tumbuh dari luar sel pembentuk kartilago di dlm perikondrium menyekresi matriks baru ke permukaan luar kartilago yg sdh ada 2. Interstisial growth; tumbuh dari dalam kondrosit yg berikatan dg lakuna di dlm kartilago membelah & menyekresi matriks baru & memperluas kartilago dari dalam Pertumbuhan tulang rawan berakhir selama periode dewasa

TULANG

Pembentuk jaringan: - sel-sel tulang (sel osteoprogenitor, osteoblast, osteosit, dan osteoklas) - matriks Matriksnya mengandung unsur anorganik, terutama kalsium fosfat (hidroksiapatit) Scr makroskopik: - spongiosa (kanselosa) - kompak (padat) Permukaan luar tulang dilapisi selubung fibrosa (periosteum); lapis tipis jaringan ikat (endosteum) melapisi rongga sumsum & meluas ke dlm kanalikuli tulang kompak

10

TULANG

EXTREMITAS SUPERIOR
11

TULANG

EXTREMITAS INFERIOR
16

OS COXAE

Terdiri dari 3 buah tulang :


OS ILIUM OS ISCHIUM OS PUBIS

Ke-3 nya berhubungan secara sinostosis pada FOSSA ACETABULI, dg penyatuan berbentuk Y

Sinostosis terjadi pada usia 5-7 tahun & di Acetabulum terjadi pada usia 15-17 tahun Bersendi dengan Sacrum untuk membentuk rongga Panggul (Cavum Pelvis)

OS FEMUR
Tulang panjang silindris terbesar, tdd Corpus, Collum & 2 ujung Proximal dan Distal (Caput & Condylus) Corpus : memp 3 permukaan, anterior, lateralis & media. Linea Aspera memisahkan Facies lateralis & medial Caput Femoris mempunyai lekukan di tengah disbt Fovea Capitis, tempat melekat Lig Capitis Femoris Distal : Condylus Lateralis & Medialis bergabung ke anterior menjadi Facies Patellaris

OS PATELLA

Merup os sesamoidea yang paling besar Bersendi dengan Femur tetapi tidak dengan Tibia Melekat pd Tuberositas Tibiae melalui kelanjutan tendon m. Quadriceps Femoris yang disebut Legamentum Patellae Berfungsi untuk menambah sudut tarikan m. Quadriceps Femoris, shg memperbesar kekuatannya

OS TIBIA
Tulang penahan berat pada bagian medial tungkai bawah Kedua Condylus di proximal bersendi dengan Condylus dari Femur Ujung distal terdapat Malleolaris Medialis yang merupakan mata kaki bagian dalam, terdapat sulcus utk tendo m Tibialis posterior & Flexor Digitorum Longus Tuberositas Tibiae di proximal sebelah anterior, tempat insersi Ligamentum Patellae

OS FIBULA
Lebih kecil dari Tibia, kurang berfungsi sbg penahan berat tubuh, tetapi banyak untuk perlekatan otot-otot Ujung distal terdapat Malleolaris Lateralis, merup mata kaki bagian luar, terdpt sulcus tempat lewatnya m. Peroneus Longus & Brevis

OS TARSALIA

Os Talus Os Calcaneus Os Naviculare Pedis Os Cuboideum Ossis Cuneiforme

OS TALUS

Tdd Caput, Collum dan Corpus Menyalurkan berat badan dari Tibia ke tulang lain pada kaki Mempunyai sulcus dalam (Sulcus Tali)_ untuk Ligamentum Interossei antar Talus & Calcaneus

OS NAVICULARE PEDIS

Tulang berbentuk perahu terletak antar Caput Tali & 3 tulang Cuneiforme

OS METATARSAL

Tdd 5 buah tulang Mempunyai tulang sesamoidea medialis & lateralis yang penting bagi metatarsal pertama

OTOT

30

Otot
Otot membentuk 43% berat badan; > 1/3nya mrpkn protein tubuh & -nya tempat terjadinya aktivitas metabolik saat

tubuh istirahat Proses vital di dlm tubuh (spt. Kontraksi jantung, kontriksi pembuluh darah, bernapas, peristaltik usus) terjadi krn adanya aktivitas otot

31

Fungsi Sistem Otot Rangka


1. Menghasilkan gerakan rangka.
2. Mempertahankan sikap & posisi tubuh. 3. Menyokong jaringan lunak. 4. Menunjukkan pintu masuk & keluar saluran

dlm sistem tubuh. 5. Mempertahankan suhu tubuh; kontraksi otot:energi panas

32

3 Tipe jaringan otot


1.

Otot polos

memiliki 1 inti yg berada di tengah, dipersarafi oleh saraf otonom (involunter), serat otot polos (tidak berserat), terdapat di organ dalam tubuh (viseral), sumber Ca2+ dari CES, sumber energi terutama dr metabolisme aerobik, awal kontraksi lambat, kadng mengalami tetani, tahan thd kelelahan

2.

Otot rangka

memiliki banyak inti, dipersarafi oleh saraf motorik somatik (volunter), melekat pada tulang, sumber Ca2+ dari retikulum sarkoplasma (RS), sumber energi dr metabolisme aerobik & anaerobik, awal kontraksi cepat, mengalami tetani, & cepat lelah

3.

Otot jantung

memiliki 1 inti yg berada di tengah, dipersarafi oleh saraf otonom (involunter), serat otot berserat, hanya ada di jantung, sumber Ca2+ dari CES & RS, sumber energi dr metabolisme aerobik, awal kontraksi lambat, tdk mengalami tetani, & tahan thd kelelahan

33

3 Tipe Jaringan Otot

34

Struktur Otot Rangka


Tendon
Hampir semua otot rangka menempel pada tulang. Tendon: jaringan ikat fibrosa (tdk elastis) yang tebal dan berwarna putih yg menghubungkan otot rangka dengan tulang.

TENDON

35

Struktur Otot Rangka


Fascia
- Otot rangka mrpkn kumpulan fasciculus (berkas sel otot berbentuk silindris yg diikat oleh jaringan ikat). - Seluruh serat otot dihimpun menjadi satu oleh jaringan ikat yg disebut epimysium (fascia). - Setiap fasciculus dipisahkan oleh jar.ikat perimysium - Di dlm fascicle, endomysium mengelilingi 1 berkas sel otot. - Di antara endomysium & berkas serat otot tersebar sel satelit yg berfungsi dlm perbaikan jaringan otot yang rusak.

Sel otot serat otot (endomysium) fascicle fasciculus (perimysium) fascia (epimysium) otot rangka (organ)
36

Struktur Otot Rangka


Sarcolemma (membran sel/serat otot) & Sarcoplasma

Unit struktural jaringan otot ialah serat otot (diameter 0,01-0,1 mm;panjang 1-40 mm).
Besar dan jumlah jaringan, terutama jaringan elastik, akan meningkat sejalan dengan penambahan usia. Setiap 1 serat otot dilapisi oleh jaringan elastik tipis yg disebut sarcolemma. Protoplasma serat otot yg berisi materi semicair disebut sarkoplasmA. Di dalam matriks serat otot terbenam unit fungsional otot berdiameter 0,001 mm yg disebut miofibril.

37

Struktur Otot Rangka


Miofibril (diameter 1-2m)
Di bawah mikroskop, miofibril akan tampak spt pita

gelap & terang yang bersilangan. Pita gelap (thick filament) dibentuk oleh miosin Pita terang (thin filament) dibentuk oleh aktin, troponin & tropomiosin)

38

Struktur Otot Rangka


Sarkomer

1 sarkomer tdd: - filamen tebal, - filamen tipis, - protein yg menstabilkan posisi filamen tebal & tipis, & - protein yg mengatur interaksi antara filamen tebal & tipis. Pita gelap (pita/ bands Aanisotropic); pita terang (pita/bands I isotropic) Filamen tebal tdp di tengah sarkomer Pita A, tdd 3 bgn: - garis M; zona H; dan zona overlap Filamen tebal tdp pd pita I; garis Z mrp batas antara 2 sarkomer yg berdekatan & mengandung protein Connectins yg menghubungkan filamen tiois pd sarkomer yg berdekatan.

39

Struktur Otot Rangka

Retikulum sarkoplasma
Jejaring kantung dan tubulus yang terorganisir pada jaringan

otot retikulum endoplasma di sel lain. Tdd tubulus-tubulus yg sejajar dg miofibril, yg pd garis Z dan zona H bergabung membentuk kantung (lateral sac) yang dekat dengan sistem tubulus transversal (Tubulus T). Tempat penyimpanan ion Ca2+. Tubulus T saluran untuk berpindahnya cairan yang mengandung ion. Tubulus T dan retikulum sarkoplasma berperan dlm metabolisme, eksitasi, dan kontraksi otot.
40

Struktur Otot Rangka


Motor end plates
merupakan tempat inervasi ujung-ujung saraf pada otot.

Motor end plates

41

Komposisi Otot Rangka


Otot rangka

Sel (85%)
Air (75%) Solut (25%

Ekstrasel (15%)

Protein (80%)

Lain-lain (20%)

Fibrilar (65%)

Sarkoplasmic (35%)

Miosin (55%)

Aktin (20%)

Tropomiosin (7%)

Troponin (3%)

Lain-lain (15%)

42

Komposisi Otot Rangka


Otot merah & putih
Otot merah bny mengandung pigmen pernapasan yaitu mioglobin, yg berfungsi membawa oksigen dari kapiler darah (ekstrasel) ke mitokondria (intrasel) kapasitas metabolisme oksidatif yang lebih tinggi dgn aktivitas siklus Krebs dan enzim transport elektron yang kuat Otot putih krn kurang mioglobin kapasitas glikolisis anaerobik yang tinggi dgn aktivitas enzim glikolisis dan fosforilase yang kuat.

Ekstraktif

Yaitu zat non-protein yang larut dlm air meliputi kreatinin, kreatinin fosfat, ADP, asam amino, asam laktat, dll. Zat yang memiliki struktur grup fosfat mrpkn zat yang kaya energi

Protein

Komponen enzim otot yang mengkatalisis berbagai tahapan pd proses glikolisis mrpkn protein sarkoplasmik. Protein lain yang membentuk struktur otot ialah miosin, aktin, troponin, dan tropomiosin.

43

EXTREMITAS SUPERIOR
44

MUSCULI TRUNCOCINGULAR

M. TRAPEZIUS M. LEVATOR SCAPULAE M. RHOMBOIDEUS M. STERNOCLEIDOMASTOIDEUS M. OMOHYOIDEUS M. PECTORALIS MINOR M. SUBCLAVIUS M. SERRATUS ANTERIOR
45

46

MUSCULI TRUNCOEXTREMITATIS
M. LATISSIMUS DORSI M.PECTORALIS MAYOR

47

48

MUSCULI CINGULOEXTREMITATIS

M. DELTOIDEUS M. PECTORALIS MAYOR M. INFRASPINATUS M. SUPRASPINATUS M. TERES MAYOR M. SUBSCAPULARIS M. BICEPS CAPUT LONGUM, BREVIS M. CORACOBRACHIALIS
49

LENGAN ATAS
1. OTOT OTOT VENTRAL

M. BICEPS BRACHII M. CORACOBRACHIALIS M. BRACHIALIS M. TRICEPS BRACHII, CAPUT LONGUM, LATERAL, MEDIAL

2. OTOT DORSAL

50

51

52

LENGAN BAWAH
TERDAPAT MEMBRAN INTEROSSEA YANG TERDIRI DARI SERABUT FIBROUS YANG MERENTANG DARI KEDUA CRISTA INTEROSSEA, DENGAN ARAH LATERAL PROXIMAL KE MEDIODISTAL

53

OTOT VENTRAL
LAPISAN LUAR :

M. PRONATOR TERES M. FLEXOR CARPI RADIALIS M. PALMARIS LONGUS M. FLEXOR CARPI ULNARIS M. FLEXOR DIGITORUM SUBLIMIS

LAPISAN DALAM :
M. DIGITORUM PROFUNDUS M. FLEXOR POLLICIS LONGUS M. PRONATOR QUADRATUS

54

55

OTOT OTOT RADIAL


LAPISAN LUAR :
M. BRACHIORADIALIS M. EXTENSOR CARPI RADIALIS LONGUS M. EXTENSOR CARPI RADIALIS BREVIS

LAPISAN DALAM :
M. SUPINATOR

56

OTOT OTOT DORSAL


LAPISAN LUAR :

M. ANCONEUS M. EXTENSOR DIGITORUM COMMUNIS M. EXTENSOR DIGITI V PROPIUS M. EXTENSOR CARPI ULNARIS
M. ABDUCTOR DIGITORUM COMMUNIS M. EXTENSOR POLLICIS BREVIS M. EXTENSOR POLLICIS LONGUS M. EXTENSOR INDICIS PROPIUS

LAPISAN DALAM :

57

58

OTOT OTOT HYPOTHENAR


M. PALMARIS BREVIS M. ABDUCTOR DIGITI V M. FLEXOR DIGITI V BREVIS M. OPPONENS DIGITI V

59

OTOT OTOT DALAM


MM. LUMBRICALES MM. INTEROSEI VOLARES DAN DORSALES

60

61

62

EXTREMITAS INFERIOR

63

OTOT-OTOT ANTERIOR TUNGKAI ATAS


M. Iliacus
M. Sartorius M. Rectus Femoris M. Vastus Medialis M. Vastus Lateralis M. Vastus Intermedius
M. QUADRICEPS FEMORIS

64

65

OTOT-OTOT MEDIAL TUNGKAI ATAS


M. Adductor Longus
M. Adductor Brevis M. Adductor Magnus M. Pectineus M. Gacillis M. Bturator Externus

66

67

OTOT-OTOT POSTERIOR TUNGKAI ATAS (HAMSTRING MUSCLES)


M. Semitendinosus M. Semimembranosus

M. Biceps Femoris

68

69

OTOT-OTOT ANTERIOR & LATERAL TUNGKAI BAWAH


ANTERIOR

M. Tibialis Anterior M. Extensor Hallucis Longus M. Extensor Digitorum Longus M. Peroneus Tersius

LATERAL
M. Peroneus Longus M. Peroneus Brevis

70

71

72

OTOT-OTOT POSTERIOR TUNGKAI BAWAH


SUPERFICIAL
M. Gastrocnemius M. Soleus M. Plantaris

TRICEPS SURAE

PROFUNDA

M. popliteus M. Fleksor hallucis Longus M. Flexor Digitorum Longus M. Tibialis Posterior


73

SENDI
Persambungan/ artikulasio : pertemuan antara dua atau lebih dari tulang rangka. Artrologi: ilmu yang mempelajari persendian.

74

3 JENIS SENDI BERDASARKAN STRUKTURNYA

Fibrosa: hubungan antar sendi oleh jaringan fibrosa Kartilago/tulang rawan: ruang antar sendinya berikatan dengan tulang rawan. Sinovial/sinovial joint: ada ruang sendi dan ligament untuk mempertahankan persendian.

75

SENDI BERDASARKAN JENIS PERSAMBUNGANNYA


Sinartrosis
Sendi yang terdapat kesinambungan krn di antara kedua ujung tulang yang bersendi tdp suatu jaringan

Diartrosis
Sendi terdapat ketidak-sinambungan karena di antara tulang yg bersendi terdapat rongga (cavum articulare)

76

SINARTROSIS
1.

Syndesmosis: jaringan penghubungnya mrp jaringan ikat a. Sutura: tepi-tepi tulang dihubungkan oleh jaringan ikat yg tipis. Cth: di antara tulangtulang tengkorak b. Schindylesis: lempeng pd tulang yg satu terjepit di dlm celah pada tulang lain. Cth antara rostrum sphenoid & vomer c. Ghomphosis: tulang yg 1 berbentuk kerucut masuk ke dalam lekuk yg sesuai dgn bentuk itu pd tlng lain.Cth: antara gigi dg rahang d. Syndesmosis elastica: jar ikat penghubungnya mrp jar ikat elastin. Cth: di antara arc. Vertebra oleh lig.flavum e. Syndesmosis fibrosa: jar ikat penghubungnya mrp serat kolagen. Cth: antara ulna & radius oleh membran interossa antebrachii
77

SINARTROSIS
2.

3.

Synchondrosis: jaringan penghubungnya jaringan tulang rawan. Cth:antara epifisis & diafisis sebelum penulangan selesai, antara kedua ossa pubica Synostosis: jaringan penghubungnya jaringan tulang. Cth: antara epifisis & diafisis setelah penulangan selesai, antara os ilium, os pubis, dan os ischium

78

DIARTROSIS
Pada diartrosis tdp bgn2 sbb: 1. Ujung-ujung tulang yg bersendi: kepala sendi (caput articulare) & lekuk sendi (cavitas glenoidalis) 2. Simpai sendi (capsula articularis): stratum fibrosum (bgn luar) & stratum synoviale (bgn dlm) 3. Rongga sendi (cavum articulare) berisi cairan synovial 4. Alat-alat khusus: - tendon: membatasi gerak sendi & sbg penyokong mekanik - kartilago & bantalan lemak (fat pads): discus & meniscus articulares sbg alat menerima tumbukan, penyangga, & untuk mengurangi diskongruen - kandung sega (bursae mucosae) untuk memudahkan gerakan sendi - ligament (accessories, extracapsular, & intracapsular ligaments)
79

80

DIARTROSIS BDSKN KEMUNGKINAN GERAK


1.

Sendi kejur (amphiartrosis): kemampuan gerak sangat sedikit


-Symphysis; dihubungkan oleh fibrokartilago. Cth: intervertebral disc, pubic symphysis

2.

Articulationes: kemampuan gerak luas


a. Sendi sumbu 1 (1) sendi engsel/ hinge joint (ginglymus): sumbu gerak tegak lurus pd arah panjang tulang. Cth: art.interphalangeae, humeroulnaris (2) sendi kisar/ pivot joint (art trochoidea): sumbu gerak kira-kira sesuai dgn arah panjang tulang. Cth: art.radioulnaris,atlantodentalis b. Sendi sumbu 2: kedua sumbu gerak berpotongan tegak lurus (1) Sendi telur/ ellipsoidal joint (art. Ellipsoidea): kepala sendi cekung berbentuk ellipsoid dg sumbu panjang & sumbu pendek. Cth: art.radiocarpae (2) Sendi pelana/saddle joint (art.sellaris): permukaan sendi berbentuk pelana; arah sumbu yg 1 permukaannya cembung & arah sumbu yg lain cembung. Cth: art.carpo-metacarpea

81

DIARTROSIS BDSKN KEMUNGKINAN GERAK


c. Sendi sumbu 3 (arthroida): kemampuan gerak paling luas; kepala sendi berbentuk bola (1) Sendi peluru/ ball & socket joint (art. Globoidea): lekuk sendi mencakup kurang dari setengah kepala sendi. Cth: art.humeri (2) Sendi buahpala (enarthrosis spheroidea): lekuk sendi mencakup lebih dari setengah kepala sendi. Cth: art coxae

82

83

PENSTABIL SENDI
1.

2.

3.

4.

Jaringan kolagen kapsula sendi & ligamen. Bentuk permukaan sendi menentukan gerakan spesifik sendi Adanya tulang lain, otot rangka, & bantalan lemak pd sendi Tegangan pd tendon yg menempel pd tulang yang bersendi

84

GERAKAN SENDI
1.

2.

3.

4.

Gerakan lurus (linear motion) - gliding Gerakan sudut (angular motion) * fleksi-ekstensi-hiperekstensi * abduksi-adduksi * sirkumduksi Gerakan putar (rotation) * rotasi kanan-kiri * rotasi medial-lateral * pronasi-supinasi Gerakan khusus * inversi-eversi * dorsofleksi-plantar fleksi * opposisi * protraksi-retraksi * elevasi-depresi * fleksi lateral
85

SEKIAN. TERIMA KASIH.

86

Anda mungkin juga menyukai