OTOT KEKAR
SKEMA
Otot (muscle) jaringan tubuh yg berfungsi mengubah energi kimia menjadi kerja mekanik sebagai respons tubuh terhadap perubahan lingkungan Rangka (skeletal) bagian tubuh yg tdd tulang, sendi, dan tulang rawan (kartilago) sbg tempat menempelnya otot dan memungkinkan tubuh untuk mempertahankan sikap dan posisi
3
4.
5.
Penyangga: berdirinya tubuh, tempat melekatnya ligamen-ligamen, otot, jaringan lunak & organ Penyimpanan mineral (kalsium & fosfat) dan lipid (yellow marrow) Produksi sel darah (red marrow) Pelindung; membentuk rongga melindungi organ yang halus & lunak Penggerak; dpt mengubah arah & kekuatan otot rangka saat bergerak; adanya persendian
TULANG RAWAN
Berkembang dari mesenkim membentuk sel yg disebut kondrosit Kondrosit menempati rongga kecil (lakuna) di dalam matriks dgn substansi dasar seperti gel (berupa proteoglikans) yg basofilik. Kalsifikasi menyebabkan tulang rawan tumbuh menjadi tulang (keras).
TULANG RAWAN
Berdasarkan jenis & jumlah serat di dalam matriks, ada 3 macam tulang rawan: 1. Tl rawan hialin: matriks mengandung seran kolagen; jenis yg paling banyak dijumpai 2. Tl rawan elastin: serupa dg tl rawan hialin ttp lebih bny serat elastin yg mengumpul pd dinding lakuna yg mengelilingi kondrosit 3. Fibrokartilago: tdk pernah berdiri sendiri ttp scr berangsur menyatu dg tl rawan hialin atai jar.ikat fibrosa yg berdekatan
7
TULANG
Pembentuk jaringan: - sel-sel tulang (sel osteoprogenitor, osteoblast, osteosit, dan osteoklas) - matriks Matriksnya mengandung unsur anorganik, terutama kalsium fosfat (hidroksiapatit) Scr makroskopik: - spongiosa (kanselosa) - kompak (padat) Permukaan luar tulang dilapisi selubung fibrosa (periosteum); lapis tipis jaringan ikat (endosteum) melapisi rongga sumsum & meluas ke dlm kanalikuli tulang kompak
10
TULANG
EXTREMITAS SUPERIOR
11
TULANG
EXTREMITAS INFERIOR
16
OS COXAE
Ke-3 nya berhubungan secara sinostosis pada FOSSA ACETABULI, dg penyatuan berbentuk Y
Sinostosis terjadi pada usia 5-7 tahun & di Acetabulum terjadi pada usia 15-17 tahun Bersendi dengan Sacrum untuk membentuk rongga Panggul (Cavum Pelvis)
OS FEMUR
Tulang panjang silindris terbesar, tdd Corpus, Collum & 2 ujung Proximal dan Distal (Caput & Condylus) Corpus : memp 3 permukaan, anterior, lateralis & media. Linea Aspera memisahkan Facies lateralis & medial Caput Femoris mempunyai lekukan di tengah disbt Fovea Capitis, tempat melekat Lig Capitis Femoris Distal : Condylus Lateralis & Medialis bergabung ke anterior menjadi Facies Patellaris
OS PATELLA
Merup os sesamoidea yang paling besar Bersendi dengan Femur tetapi tidak dengan Tibia Melekat pd Tuberositas Tibiae melalui kelanjutan tendon m. Quadriceps Femoris yang disebut Legamentum Patellae Berfungsi untuk menambah sudut tarikan m. Quadriceps Femoris, shg memperbesar kekuatannya
OS TIBIA
Tulang penahan berat pada bagian medial tungkai bawah Kedua Condylus di proximal bersendi dengan Condylus dari Femur Ujung distal terdapat Malleolaris Medialis yang merupakan mata kaki bagian dalam, terdapat sulcus utk tendo m Tibialis posterior & Flexor Digitorum Longus Tuberositas Tibiae di proximal sebelah anterior, tempat insersi Ligamentum Patellae
OS FIBULA
Lebih kecil dari Tibia, kurang berfungsi sbg penahan berat tubuh, tetapi banyak untuk perlekatan otot-otot Ujung distal terdapat Malleolaris Lateralis, merup mata kaki bagian luar, terdpt sulcus tempat lewatnya m. Peroneus Longus & Brevis
OS TARSALIA
OS TALUS
Tdd Caput, Collum dan Corpus Menyalurkan berat badan dari Tibia ke tulang lain pada kaki Mempunyai sulcus dalam (Sulcus Tali)_ untuk Ligamentum Interossei antar Talus & Calcaneus
OS NAVICULARE PEDIS
Tulang berbentuk perahu terletak antar Caput Tali & 3 tulang Cuneiforme
OS METATARSAL
Tdd 5 buah tulang Mempunyai tulang sesamoidea medialis & lateralis yang penting bagi metatarsal pertama
OTOT
30
Otot
Otot membentuk 43% berat badan; > 1/3nya mrpkn protein tubuh & -nya tempat terjadinya aktivitas metabolik saat
tubuh istirahat Proses vital di dlm tubuh (spt. Kontraksi jantung, kontriksi pembuluh darah, bernapas, peristaltik usus) terjadi krn adanya aktivitas otot
31
32
Otot polos
memiliki 1 inti yg berada di tengah, dipersarafi oleh saraf otonom (involunter), serat otot polos (tidak berserat), terdapat di organ dalam tubuh (viseral), sumber Ca2+ dari CES, sumber energi terutama dr metabolisme aerobik, awal kontraksi lambat, kadng mengalami tetani, tahan thd kelelahan
2.
Otot rangka
memiliki banyak inti, dipersarafi oleh saraf motorik somatik (volunter), melekat pada tulang, sumber Ca2+ dari retikulum sarkoplasma (RS), sumber energi dr metabolisme aerobik & anaerobik, awal kontraksi cepat, mengalami tetani, & cepat lelah
3.
Otot jantung
memiliki 1 inti yg berada di tengah, dipersarafi oleh saraf otonom (involunter), serat otot berserat, hanya ada di jantung, sumber Ca2+ dari CES & RS, sumber energi dr metabolisme aerobik, awal kontraksi lambat, tdk mengalami tetani, & tahan thd kelelahan
33
34
TENDON
35
Sel otot serat otot (endomysium) fascicle fasciculus (perimysium) fascia (epimysium) otot rangka (organ)
36
Unit struktural jaringan otot ialah serat otot (diameter 0,01-0,1 mm;panjang 1-40 mm).
Besar dan jumlah jaringan, terutama jaringan elastik, akan meningkat sejalan dengan penambahan usia. Setiap 1 serat otot dilapisi oleh jaringan elastik tipis yg disebut sarcolemma. Protoplasma serat otot yg berisi materi semicair disebut sarkoplasmA. Di dalam matriks serat otot terbenam unit fungsional otot berdiameter 0,001 mm yg disebut miofibril.
37
gelap & terang yang bersilangan. Pita gelap (thick filament) dibentuk oleh miosin Pita terang (thin filament) dibentuk oleh aktin, troponin & tropomiosin)
38
1 sarkomer tdd: - filamen tebal, - filamen tipis, - protein yg menstabilkan posisi filamen tebal & tipis, & - protein yg mengatur interaksi antara filamen tebal & tipis. Pita gelap (pita/ bands Aanisotropic); pita terang (pita/bands I isotropic) Filamen tebal tdp di tengah sarkomer Pita A, tdd 3 bgn: - garis M; zona H; dan zona overlap Filamen tebal tdp pd pita I; garis Z mrp batas antara 2 sarkomer yg berdekatan & mengandung protein Connectins yg menghubungkan filamen tiois pd sarkomer yg berdekatan.
39
Retikulum sarkoplasma
Jejaring kantung dan tubulus yang terorganisir pada jaringan
otot retikulum endoplasma di sel lain. Tdd tubulus-tubulus yg sejajar dg miofibril, yg pd garis Z dan zona H bergabung membentuk kantung (lateral sac) yang dekat dengan sistem tubulus transversal (Tubulus T). Tempat penyimpanan ion Ca2+. Tubulus T saluran untuk berpindahnya cairan yang mengandung ion. Tubulus T dan retikulum sarkoplasma berperan dlm metabolisme, eksitasi, dan kontraksi otot.
40
41
Sel (85%)
Air (75%) Solut (25%
Ekstrasel (15%)
Protein (80%)
Lain-lain (20%)
Fibrilar (65%)
Sarkoplasmic (35%)
Miosin (55%)
Aktin (20%)
Tropomiosin (7%)
Troponin (3%)
Lain-lain (15%)
42
Ekstraktif
Yaitu zat non-protein yang larut dlm air meliputi kreatinin, kreatinin fosfat, ADP, asam amino, asam laktat, dll. Zat yang memiliki struktur grup fosfat mrpkn zat yang kaya energi
Protein
Komponen enzim otot yang mengkatalisis berbagai tahapan pd proses glikolisis mrpkn protein sarkoplasmik. Protein lain yang membentuk struktur otot ialah miosin, aktin, troponin, dan tropomiosin.
43
EXTREMITAS SUPERIOR
44
MUSCULI TRUNCOCINGULAR
M. TRAPEZIUS M. LEVATOR SCAPULAE M. RHOMBOIDEUS M. STERNOCLEIDOMASTOIDEUS M. OMOHYOIDEUS M. PECTORALIS MINOR M. SUBCLAVIUS M. SERRATUS ANTERIOR
45
46
MUSCULI TRUNCOEXTREMITATIS
M. LATISSIMUS DORSI M.PECTORALIS MAYOR
47
48
MUSCULI CINGULOEXTREMITATIS
M. DELTOIDEUS M. PECTORALIS MAYOR M. INFRASPINATUS M. SUPRASPINATUS M. TERES MAYOR M. SUBSCAPULARIS M. BICEPS CAPUT LONGUM, BREVIS M. CORACOBRACHIALIS
49
LENGAN ATAS
1. OTOT OTOT VENTRAL
M. BICEPS BRACHII M. CORACOBRACHIALIS M. BRACHIALIS M. TRICEPS BRACHII, CAPUT LONGUM, LATERAL, MEDIAL
2. OTOT DORSAL
50
51
52
LENGAN BAWAH
TERDAPAT MEMBRAN INTEROSSEA YANG TERDIRI DARI SERABUT FIBROUS YANG MERENTANG DARI KEDUA CRISTA INTEROSSEA, DENGAN ARAH LATERAL PROXIMAL KE MEDIODISTAL
53
OTOT VENTRAL
LAPISAN LUAR :
M. PRONATOR TERES M. FLEXOR CARPI RADIALIS M. PALMARIS LONGUS M. FLEXOR CARPI ULNARIS M. FLEXOR DIGITORUM SUBLIMIS
LAPISAN DALAM :
M. DIGITORUM PROFUNDUS M. FLEXOR POLLICIS LONGUS M. PRONATOR QUADRATUS
54
55
LAPISAN DALAM :
M. SUPINATOR
56
M. ANCONEUS M. EXTENSOR DIGITORUM COMMUNIS M. EXTENSOR DIGITI V PROPIUS M. EXTENSOR CARPI ULNARIS
M. ABDUCTOR DIGITORUM COMMUNIS M. EXTENSOR POLLICIS BREVIS M. EXTENSOR POLLICIS LONGUS M. EXTENSOR INDICIS PROPIUS
LAPISAN DALAM :
57
58
59
60
61
62
EXTREMITAS INFERIOR
63
64
65
66
67
M. Biceps Femoris
68
69
M. Tibialis Anterior M. Extensor Hallucis Longus M. Extensor Digitorum Longus M. Peroneus Tersius
LATERAL
M. Peroneus Longus M. Peroneus Brevis
70
71
72
TRICEPS SURAE
PROFUNDA
SENDI
Persambungan/ artikulasio : pertemuan antara dua atau lebih dari tulang rangka. Artrologi: ilmu yang mempelajari persendian.
74
Fibrosa: hubungan antar sendi oleh jaringan fibrosa Kartilago/tulang rawan: ruang antar sendinya berikatan dengan tulang rawan. Sinovial/sinovial joint: ada ruang sendi dan ligament untuk mempertahankan persendian.
75
Diartrosis
Sendi terdapat ketidak-sinambungan karena di antara tulang yg bersendi terdapat rongga (cavum articulare)
76
SINARTROSIS
1.
Syndesmosis: jaringan penghubungnya mrp jaringan ikat a. Sutura: tepi-tepi tulang dihubungkan oleh jaringan ikat yg tipis. Cth: di antara tulangtulang tengkorak b. Schindylesis: lempeng pd tulang yg satu terjepit di dlm celah pada tulang lain. Cth antara rostrum sphenoid & vomer c. Ghomphosis: tulang yg 1 berbentuk kerucut masuk ke dalam lekuk yg sesuai dgn bentuk itu pd tlng lain.Cth: antara gigi dg rahang d. Syndesmosis elastica: jar ikat penghubungnya mrp jar ikat elastin. Cth: di antara arc. Vertebra oleh lig.flavum e. Syndesmosis fibrosa: jar ikat penghubungnya mrp serat kolagen. Cth: antara ulna & radius oleh membran interossa antebrachii
77
SINARTROSIS
2.
3.
Synchondrosis: jaringan penghubungnya jaringan tulang rawan. Cth:antara epifisis & diafisis sebelum penulangan selesai, antara kedua ossa pubica Synostosis: jaringan penghubungnya jaringan tulang. Cth: antara epifisis & diafisis setelah penulangan selesai, antara os ilium, os pubis, dan os ischium
78
DIARTROSIS
Pada diartrosis tdp bgn2 sbb: 1. Ujung-ujung tulang yg bersendi: kepala sendi (caput articulare) & lekuk sendi (cavitas glenoidalis) 2. Simpai sendi (capsula articularis): stratum fibrosum (bgn luar) & stratum synoviale (bgn dlm) 3. Rongga sendi (cavum articulare) berisi cairan synovial 4. Alat-alat khusus: - tendon: membatasi gerak sendi & sbg penyokong mekanik - kartilago & bantalan lemak (fat pads): discus & meniscus articulares sbg alat menerima tumbukan, penyangga, & untuk mengurangi diskongruen - kandung sega (bursae mucosae) untuk memudahkan gerakan sendi - ligament (accessories, extracapsular, & intracapsular ligaments)
79
80
2.
81
82
83
PENSTABIL SENDI
1.
2.
3.
4.
Jaringan kolagen kapsula sendi & ligamen. Bentuk permukaan sendi menentukan gerakan spesifik sendi Adanya tulang lain, otot rangka, & bantalan lemak pd sendi Tegangan pd tendon yg menempel pd tulang yang bersendi
84
GERAKAN SENDI
1.
2.
3.
4.
Gerakan lurus (linear motion) - gliding Gerakan sudut (angular motion) * fleksi-ekstensi-hiperekstensi * abduksi-adduksi * sirkumduksi Gerakan putar (rotation) * rotasi kanan-kiri * rotasi medial-lateral * pronasi-supinasi Gerakan khusus * inversi-eversi * dorsofleksi-plantar fleksi * opposisi * protraksi-retraksi * elevasi-depresi * fleksi lateral
85
86