Tugas 1 Fix

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 5

2.

AUDIT LINGKUNGAN DI HOTEL Beberapa hal yang bisa menjadi bahan audit lingkungan hidup terkait dengan hotel adalah tata cara pengelolaan limbah cair dan tata cara pengelolaan limbah B3. Pengelolaan limbah cair disini adalah air limbah kamar mandi dan dapur. Jika mengacu pada peraturan yang ada berarti limbah cair tersebut harus diolah melalui fasilitas IPAL-D sehingga memenuhi baku mutu yang dipersyaratkan bukan diresapkan ditanah (tanpa pengolahan) yang akan berpotensi mencemari sumber-sumber air tanah di sekitarnya. Selain itu setiap hotel akan memproduksi limbah B3 seperti pelumas bekas, PCB, lampu bekas, baterai/accu bekas. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor: 18 Tahun 1999 jo PP 85 Tahun 1999 tentang Pengelolaan limbah B3 dikatakan bahwa limbah B3 harus dilakukan pengelolaan lebih lanjut dalam artian tidak boleh dibuang ke lingkungan. Jenis-jenis pengelolaan disini antara lain pemanfaat kembali, penyimpanan sementara, penimbunan. Semua jenis pengelolaan tersebut diharuskan memiliki izin khusus.

4. AUDIT LINGKUNGAN DI RUMAH SAKIT (Buku Audit Lingkungan, Wiku Adisasmito,Ph.D) Di rumah sakit perlu dilakukan kegiatan audit lingkungan ,karena rumah sakit merupakan salah satu penghasil limbah terbesar. Limbah yang sering dikeluarkan yaitu limbah B3 dan limbah non- B3. Limbah B3 berupa sisa sampel jaringan tubuh, sampel darah, air seni dan cairan serta bekas reagent. Sedangkan limbah non- B3 berupa kertas kemasan bekas kemasan bahan, plastic kemasan bekas kemasan bahan, air bilasan pencucian alat dan air bilasan/cucian tangan pekerja. Agar hal ini tidak menimbulkan dampak bagi masyarakat sekitar rumah sakit, dibutuhkan evaluasi. Salah satunya yaitu dengan melakukan audit lingkungan, yaitu dimana kegiatan audit tersebut bisa dilakukan oleh pihak internal maupun orang ketiga (pihak eksternal). Dengan melakukan audit lingkungan, rumah sakit telah melakukan tindakan antisipatif terhadap terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya melakukan pelanggaran pengelolaan lingkungan. Audit lingkungan rumah sakit adalah proses untuk menentukan dan mengevaluasi apakah kegiatan-kegiatan, kejadian-kejadian, keadaan-

keadaan, system manajemen atau informasi yang spesifik mengenai semua pokok persoalan lingkungan rumah sakit yang disesuaikan dengan criteria audit dan hasilnya dikomunikasikan kepada klien. Manfaat audit lingkungan bagi rumah sakit yang melakukannya yaitu : Pentaatan peraturan dan perundang-undangan lingkungan Meningkatkan produktivitas Mengurangi risiko kerusakan lingkungan Pelaporan. Dalam pelaksanaan audit lingkungan dapat diketahui dampak besar apabila limbah yang dihasilkan pada rumah sakit tersebut tidak ditanggulangi yang nantinya akan mengakibatkan pelanggaran terhadap peraturan lingkungan yang telah ditetapkan.

3. ISO 9001 : 2008 ( SISTEM MANAJEMEN MUTU ) ISO 9001:2008 adalah suatu standar internasional untuk sistem manajemen Mutu / kualitas. ISO 9001:2008 menetapkan persyaratan - persyaratan dan rekomendasi untuk desain dan penilaian dari suatu sistem manajemen mutu. ISO 9001:2008 bukan merupakan standar produk, karena tidak menyatakan persyaratan - persyaratan yang harus dipenuhi oleh sebuah produk (barang atau jasa). ISO 9001:2008 hanya merupakan standar sistem manajemen kualitas. Namun, bagaimanapun juga diharapkan bahwa produk yang dihasilkan dari suatu sistem manajemen kualitas internasional, akan berkualitas baik (standar).

Sehingga dapat disimpulkan bahwa Quality Management Systems (ISO 9001:2008) adalah Merupakan prosedur terdokumentasi dan praktek - praktek standar untuk manajemen sistem, yang bertujuan menjamin kesesuaian dari suatu proses dan produk (barang atau jasa) terhadap kebutuhan atau persyaratan tertentu, dimana kebutuhan atau persyaratan tertentu tersebut ditentukan atau dispesifikasikan oleh pelanggan dan organisasi.

Manfaat Penerapan ISO 9001:2008 adalah :

Meningkatkan Kepercayaan Pelanggan Jaminan Kualitas Produk dan Proses Meningkatkan Produktivitas perusahaan & market gain Meningkatkan motivasi, moral & kinerja karyawan Sebagai alat analisa kompetitor perusahaan Meningkatkan hubungan saling menguntungkan dengan pemasok Meningkatkan cost efficiency & keamanan produk Meningkatkan komunikasi internal Meningkatkan image positif perusahaan Sistem terdokumentasi Media untuk Pelatihan dan Pendidikan

Mal Ciputra Jakarta meraih penghargaan ISO 9001-2008 dalam kategori Building Management of Shopping Centre di tahun 2010.

1. PROPER INDUSTRI

Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan. PROPER merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) untuk mendorong penataan perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup melalui instrument informasi.

Dasar Hukum PROPER adalah Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 127/MENLH/2002, tentang Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan (PROPER). PROPER dikategorikan dalam 5 (lima) peringkat warna, yaitu : a. Peringkat Emas ~ Untuk usaha dan atau kegiatan yang telah berhasil melaksanakan upaya pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup dan melaksanakan produksi bersih dan telah mencapai hasil yang sangat memuaskan.

b. Peringkat Hijau ~ Untuk usaha dan atau kegiatan yang telah melaksanakan upaya pengendalian pencemaran dan atau kerusakan lingkungan hidup dan mencapai hasil lebih baik dari persyaratan yang ditentukan sebagaimana diatur dalam peraturan perundanganundangan yang berlaku. c. Peringkat Biru ~ Untuk usaha atau kegiatan yang telah melaksanakan upaya pengendalian pencemaran atau kerusakan lingkungan hidup dan telah mencapai hasil yang sesuai dengan persyaratan minimum sebagaimana diatur dalam peraturan perundangan-undangan yang berlaku. d. Peringkat Merah ~ Untuk usaha atau kegiatan yang telah melaksanakan upaya pengendalian pencemaran atau kerusakan lingkungan hidup tetapi belum mencapai persyaratan minimum sebagaimana diatur dalam peraturan perundangan-undangan yang berlaku. e. Peringkat Hitam ~ Untuk usaha dan atau kegiatan yang belum melaksanakan upaya pengendalian pencemaran dan atau kerusakan lingkungan hidup yang berarti.

Jenis Industri Yang diprioritaskan dalam penilaian PROPER adalah sebagai berikut : a. Manufaktur, Prasarana dan Jasa yaitu : Pulp dan Kertas Tekstil Semen Otomotive Peleburan Besi dan Baja MSG Alkohol Industri Kimia Dasar Kawasan Industri dan sejenis lainnya. b. Pertambangan, Energi dan Migas yaitu : Pertambangan Mineral Pertambangan Batubara Pembangkit Energi Eksplorasi dan Produksi, Pengolahan dan Distribusi Minyak dan gas serta sejenis lainnya. c. Hasil Pertanian dan Kehutanan yaitu : Pengolahan Kelapa Sawit Pabrik Gula Kayu Lapis Karet (crumb rubber) Tapioka dan sejenis lainnya.

Kriteria Penilaian Peringkat kinerja PROPER berorientasi kepada hasil yang telah dicapai perusahaan dalam pengelolaan lingkungan yang mencakupi 7 (tujuh) aspek yaitu : 1. Pentaatan terhadap peraturan pengendalian pencemaran air

2. Pentaatan terhadap peraturan pengendalian pencemaran udara 3. Pentaatan terhadap peraturan pengelolaan Limbah B3 4. Pentaatan terhadap peraturan AMDAL 5. Sistem Manajemen Lingkungan 6. Penggunaan dan pengelolaan sumber daya 7. Community Development, Participation, dan Community Relation.

Contoh Industri yang mendapat proper emas : Holcim Indonesia. Karena telah memenuhi kriteria sebagai perusahaan konsisten menunjukan keungulan lingkungan dalam proses produksi, melaksanakan bisnis atau kegiatan usaha yang ber etika serta bertanggungjawab terhadap masyarakat dan melaksanakan secara berkesinambungan kegiatan CSR.

Anda mungkin juga menyukai