Anda di halaman 1dari 4

1

Laporan Tugas Akhir

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pegas adalah suatu komponen yang berfungsi untuk menerima beban dinamis dan memberikan kenyamanan dalam berkendara[1]. Dengan kondisi pembebanan yang diterima tersebut, material pegas harus memiliki kekuatan elastik tinggi dan diimbangi juga dengan ketangguhan yang tinggi. Salah satu jenis pegas yang umum digunakan pada kendaraan bermotor roda empat adalah pegas daun. Pada apalikasinya pegas daun umumnya digunakan untuk menahan beban kendaraan roda empat pada bagian roda belakang. Jenis model pegas yang ada sangatlah bermacam-macam, diantaranya pegas daun, pegas koil, pegas helix, pegas torsi, pegas cakram dan lain-lain. Jenis-jenis pegas tersebut memiliki karakteristik yang berbeda satu dan lainya. Disamping itu juga memiliki perbedaan pada material yang digunakan dan sifat mekaniknya, hal ini disesuaikan dengan standar proses pembuatan pegas yang ada. Salah satu material dasar yang digunakan untuk pegas daun adalah JIS SUP 9A. Material JIS SUP 9A mempunyai kekuatan tarik yang tinggi, kekuatan elastik yang baik dan ketahan terhadap korosi yang lebih baik dari baja karbon lainnya[2]. Proses produksi pegas dengan material JIS SUP 9A ini umumnya melibatkan proses laku panas, agar sifat mekanik akhir dari material tersebut akan menjadi lebih baik dari material kondisi awal (kondisi annealing atau preharden). Proses laku panas yang dianjurkan oleh standar JIS untuk material JIS SUP 9A adalah quenching and tempering. Dimana temperatur untuk quenching berkisar 830-860 C dan temperatur tempering antara 460-520 C. Proses laku panas ini akan menaikan sifat mekanik berupa yield strength, tensile strength dan elongation dari material awal pegas tersebut.
Bidang Studi Metalurgi Jurusan Teknik Mesin FTI - ITS

2
Laporan Tugas Akhir

Pada penelitian ini akan dilakukan proses laku panas quenching and partitioning. Proses laku panas ini baru beberapa tahun ini dikembangkan oleh para ahli[7]. Proses laku panas quenching and partitioning hampir sama dengan proses quenching and tempering. Bila pada proses quenching and tempering memiliki fase akhir 100% martensit temper maka pada proses quenching and partitioning diharapkan agar fase akhir yang diperoleh berupa berupa martensit dan austenit sisa. Dengan fase akhir yang berbeda diharapkan material akan memiliki ketangguhan dan kekuatan elastis yang lebih baik. Untuk mendapatkan sifat mekanik yang diinginkan, pada penelitian ini akan dilakukan variasi temperatur dan waktu penahanan saat proses partitioning. Pengaruh perbedaan temperatur dan waktu penahanan akan diamati melalui uji strukturmikro, uji tarik dan uji kekerasan. Diharapkan dengan proses laku panas quenching and partitioning, maka sifat mekanik dan umur pakai pegas akan meningkat jauh. 1.2 Perumusan Masalah Bagaimana pengaruh proses quenching dan partitioning yang menitik-beratkan pada variasi temperatur dan waktu penahanan pada saat proses partitioning terhadap sifat mekanik (kekerasan dan kekuatan tarik), fase dan struktur mikro akhir dari baja bahan dasar pegas daun. 1.3 Batasan Masalah Agar penelitian ini dapat mencapai tujuan yang diinginkan, maka batasan masalah yang diberikan adalah sebagai berikut : 1. Material yang digunakan untuk penelitian ini sesuai standar dan sertifikat material JIS SUP 9A dan memiliki struktur mikro awal yang homogen.

Bidang Studi Metalurgi Jurusan Teknik Mesin FTI - ITS

3
Laporan Tugas Akhir

2. Waktu pemindahan spesimen uji dari dapur pemanas ke media pendingin dan dari media pendingin ke media pendingin berikutnya adalah sama untuk semua spesimen uji. 3. Kondisi peralatan yang digunakan saat pengambilan data diasumsikan terkalibrasi. 1.4 Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan penelitian dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui pengaruh proses laku panas quenching dan partitioning dengan variasi temperatur dan waktu penahanan pada saat partitioning terhadap sifat mekanik (kekuatan tarik dan kekerasan) pada material JIS SUP 9A. 2. Mendapatkan fase dan struktur mikro akhir yang terbentuk dari material JIS SUP 9A setelah proses quenching dan partitioning. 3. Memenuhi standar kelayakan baja pegas daun sesuai dengan standar JIS dan SNI. 1.5 Sistematika Penulisan Penulisan di susun dalam lima bab yaitu pendahuluan, dasar teori, metodologi penelitian, analisa data dan pembahasan, serta kesimpulan. Adapun perinciannnya adalah sebagai berikut : BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan dijelaskan tentang latar belakang penelitian, perumusan masalah, pembatasan masalah serta tujuan penelitian.

Bidang Studi Metalurgi Jurusan Teknik Mesin FTI - ITS

4
Laporan Tugas Akhir

BAB 2 DASAR TEORI Pada bab dasar teori dijelaskan tentang material baja pegas, definisi baja pegas dan standar baja pegas, proses laku panas (quenching dan partitioning) serta pengaruh perlakuan panas terhadap material baja pegas. BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Pada bab metodologi penelitian dijelaskan tentang data spesimen awal, metode pengujian yang digunakan, diagram alir dan segala bentuk prosedur yang diperlukan untuk penelitian ini . BAB 4 ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN Pada bab analisa data dan pembahasan akan dijelaskan data yang diperoleh dari percobaan atau pengujian yang dilakukan, yang meliputi hasil uji tarik, hasil uji kekerasan dan hasil uji struktur mikro serta analisa tentang hasil-hasil yang telah diperoleh selama percobaan dilakukan, pembahasan mengenai hubungan antara hasil percobaan dengan teori yang telah ada, dan berbagai macam analisa penunjang lain yang diperlukan. BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab lima diberikan dengan menarik kesimpulan dari hasil percobaan yang telah dianalisa beserta dengan saran untuk penelitian berikutnya.

Bidang Studi Metalurgi Jurusan Teknik Mesin FTI - ITS

Anda mungkin juga menyukai