Majid Filza
Annisa Andara
ATOM
Kata Atom berasal dari Bahasa Yunani yaitu /tomos, - yang artinya tidak dapat dibagi-bagi lagi. Pengertian atom sebagai partikel terkecil suatu zat yang tidak dapat dipecah lagi, pertama kali dikemukakan oleh seorang ahli filsafat Yunani Leukippos dan Deumokritus yang hidup pada abad ke-4 SM (400370 SM) bahwa materi dapat dibagi terus-menerus tanpa batas. Pada saat itu pendapat Aristoteles lebih banyak mendapat dukungan sedangkan pendapat Leukippos dan Deumokritus semakin dilupakan.
5. Reaksi kimia merupakan pemisahan / penggabungan / penyusunan kembali dari atom-atom, sehingga atom tidak dapat diciptakan / dimusnahkan.
c. Elektron hanya dapat pindah dari satu lintasan stasioner ke lintasan stasioner lainnya jika menyerap / memancarkan energi sebesar persamaan Planck, yaitu AE = h . V
d. Lintasan stasioner elektron yang diperbolehkan memiliki besar momentum sudut kelipatan dari h/2p
a. Struktur Atom
1) Elektron Ditemukan oleh Joseph John Thomson pada tahun 1900. Dasar penemuan elektron ini adalah percobaan yang dilakukan oleh Sir Humphry Davy pada tahun-tahun 1821 yang berasal dari Inggris, yang terkenal dengan percobaan hantaran listrik melalui tabung hampa. Prinsip dari percobaan tersebut adalah mengalirkan arus listrik tegangan tinggi pada suatu tabung hampa dengan gas yang bertekanan rendah. Sinar katoda merupakan sinar yang paling ringan dan paling kecil. Sinar katoda tidak bergantung pada bahan katoda yang digunakan. Hal ini dibuktikan oleh Thomson. Partikel pada sinar katoda ini disebut elektron. Sifat sinar katoda antara lain:
a) b) c) d) Sinar katoda bergerak lurus Sinar inti dapat memutar baling-baling Sinar katoda dibelokkan oleh medan listrik dan magnet Muatan partikelnya -1,6 x 10-19 C
Percobaan tersebut mencapai puncaknya setelah Thomson dapat menghitung perbandingan muatan terhadap massa dari sinar katoda sebesar 1,76 x 108 C/gram. Thomson berkesimpulan bahwa sinar atau partikel tersebut adalah elektron yang merupakan bagian dari katoda yang terdiri atas atom-atom.
Proton
Golstein pada tahun 1886 membuat alat yang mirip tabung Crookes. Katoda dibuat berlubang dan diletakkan agak ke dalam. Tabung diisi gas hidrogen bertekanan rendah. Setelah dialirkan listrik menghasilkan dua macam sinar yaitu sinar katoda yang bergerak dari katoda ke anoda dan sinar yang bergerak ke katoda dan sebagian masuk ke dalam lubang sehingga disebut sinar saluran. Sinar saluran ini bermuatan positif sehingga disebut sinar positif. Sinar positif ini lalu disebut proton. Massa proton 1,67 x 10-24 g (1.826 x massa elektron).
Inti Atom
Salah satu bagian dari atom yang mempunyai muatan positif. Inti atom merupakan kumpulan dari dua jenis nukleon (partikel penyusun inti) yaitu proton yang bermuatan positif dan neutron yang tidak bermuatan (netral). Sebenarnya inti atom tersusun dari banyak partikel materi, tetapi yang paling
Neutron
Selain elektron dan proton ada partikel lain yang disebut neutron. Neutron bermassa 1,6750 x 10-24 g dan tidak bermuatan (netral). Neutron ditemukan oleh James Chadwick pada tahun 1932. Ia membuktikan melalui percobaan menembak partike alfa pada lempengan berilium.
b. Elektron Valensi
jumlah elektron pada kulit paling luar dalam suatu atom unsur disebut dengan elektron valensi. Cara menentukan elektron valensi dengan cara menuliskan konfigurasi elektron, kemudian jumlah elektron pada kulit paling luar merupakan elektron valensi.
Konfigurasi Elektron
Unsur-unsur dalam sistem periodik disusun berdasarkan nomor atom. Nomor atom menunjukkan jumlah proton dalam inti atom dan jumlah elektron dalam atom. Persebaran elektron dalam kulit-kulit atom dinamakan konfigurasi elektron, dengan aturan sebagai berikut:
1) Tiap kulit atom dari yang paling dalam diberi notasi K, L, M, N, ... yang menyatakan kulit atom 1, 2, 3, 4, ... 2) Tiap kulit atom maksimum berisi 2n2 elektron, dimana n adalah nomor kulit atom
Atom-atom unsur yang mempunyai elektron valensi yang sama dimungkinkan mempunyai sifat-sifat yang hampir sama. Sehingga dalam sistem berskala unsur, atom-atom unsur yang mempunyai elektron valensi yang sama terdapat dalam golongan yang sama. Contohnya:
Nomor Atom
Semua atom dapat diidentifikasi berdasarkan jumlah proton dan neutron yang dikandungnya. Jumlah proton dalam inti setiap atom suatu unsur disebut nomor atom dilambangkan Z. Dalam suatu atom netral jumlah proton sama dengan jumlah elektron, sehingga nomor atom juga menandakan jumlah elektron yang ada dalam atom. Nomor atom ditulis agak ke bawah sebelum lambang unsur. Contoh: atom oksigen mempunyai 8 proton dan 8 elektron, sehingga nomor atom oksigen adalah 8.
Nomor Massa
Jumlah total neutron dan proton yang ada dalam inti atom suatu unsur.
Nomor Massa = jumlah proton + jumlah neutron = nomor atom + jumlah neutron Jumah neutron dalam suatu atom sama dengan selisih antara nomor massa dan nomor atom. Penulisan lambang atom unsur menyertakan nomor atom dan nomor massa adalah sebagai berikut:
Keterangan;
Contoh: atom menunjukkan bahwa atom natrium mempunyai nomor atom = 11 dan nomor massa = 23.
Untuk mengetahui massa atom dari unsur, maka digunakan perbandingan dengan massa atom standar, yaitu atom karbon -12 (C-12). Massa atom relatif (Ar) dari suatu unsur adalah massa atom unsur tersebut relatif terhadap 1/12 massa atom karbon C-12. Atom C-12 digunakan sebagai standar karena atom C-12 termasuk unsur yang umum dan mudah didapat. Selain itu menghasilkan nilai massa atom relatif unsur mendekati bilangan bulat.
Isotop
Atom-atom yang mempunyai nomor atom yang sama tetapi berbeda nomor massanya. ontohnya: atom C-13 dan C-14. Keduanya mempunyai nomor atom sama yaitu 6 tetapi nomor massa berbeda yaitu 13 dan 14.
Isobar
Atom dari unsur yang berbeda (mempunyai nomor atom berbeda) tetapi mempunyai nomor massa sama. Contoh: 12C 12N 16N 16O 6 7 7 8
Isoton
Atom dari unsur yang berbeda (mempunyai nomor atom berbeda) tetapi mempunyai jumlah neutron sama.