Anda di halaman 1dari 41

Statistical Process Control

Sekumpulan alat jika digunakan secara benar akan menghasilkan kestabilan proses dan mengurangi variasi

Tujuh alat utama


Pareto Chart
Cause-Effect Diagram Check Sheets Histograms Scatter Diagrams Control Charts Stratification

DIAGRAM PARETO
Digunakan untuk meranking

atau mengurutkan kepelikan (severity) masalah Ranking dapat berdasarkan biaya, jumlah cacat, jumlah komplain, down time, dsb.

DIAGRAM PARETO
The Pareto Principle states that 80% of the trouble comes from 20% of the causes. VITAL FEW TRIVIAL MANY

DIAGRAM PARETO
Cara Membuat Diagram Pareto

Tentukan metoda dan waktu pengambilan data Stratifikasi data berdasarkan satuan, waktu, frekuensi atau nilai ekonomisnya Susun data yang memuat semua faktor, jumlah data dan persentase masing2 faktor, jumlah dan persentase kumulatif Gambarkan Diagram Pareto

DIAGRAM PARETO
Buat garis vertikal (Y) dan beri skala yang dihubungkan dengan garis horizontal (X) Gambar balok untuk semua faktor dengan lebar sama sesuai jumlah data mengacu pada skala Y Menggunakan jumlah kumulatif, tentukan titik kumulatif masing2 faktor dan tarik garis dari titik nol Tulis label faktor dibawah garis horizontal Tulis jumlah masing2 faktor diatas balok Tulis persentase kumulatif pada bagian sebelah kanan gambar Tulis ukuran yang dipakai pada garis vertical Cantumkan di kiri atas : total data dan periode pengambilan data Jangan lupa mencantumkan JUDUL digram pareto tsb

Cara Menggambar Diagram Pareto

DIAGRAM PARETO Analisa Diagram Pareto


Analisa sebaiknya tidak dibatasi dari satu segi saja tetapi pada berbagai pengukuran agar hasil analisa lebih akurat dan memberikan gambaran terbaik tentang persoalan paling penting yang harus diselesaikan sehingga keputusan yang diambil tepat.

DIAGRAM PARETO
Tipe Diagram Pareto
Diagram Pareto Mengenai Gejala : Berkenaan dengan hasil yang tidak dikehendaki dan digunakan untuk menemukan masalahnya Diagram Pareto Mengenai Penyebab : Berkenaan dengan sebab sebab yang terjadi dalam suatu proses dan dipakai untuk menemukan penyebab utama masalahnya

DIAGRAM PARETO
Diagram Pareto Mengenai Gejala : Quality : Cacat, gagal, gangguan, keluhan, penolakan, kerusakan dll Cost : Kehilangan , pengeluaran Delivery : keterlambatan, kekurangan stock Safety : kecelakaan, kesalahan Morale : absensi, kehadiran, partisipasi

DIAGRAM PARETO
Diagram Pareto Mengenai Penyebab : Operator : Shift, Usia, Ketrampilan dll Mesin : Peralatan, Model, Instrumen, Spare part dll Material : Jenis, lot, pemakaian dll Metoda : kondisi, urutan, metoda dll

DIAGRAM PARETO
CATATAN Jumlah faktor 5 -10 item Perhatikan hal utama Ukuran skala dan lebar balok konsisten Upayakan agar diagram memperlihatkan 3 faktor utama berkontribusi 60-80% dari total data Boleh mencantumkan faktor lain-lain tapi tidak boleh melebihi faktor lain (maks 20% data) Beri tanda khusus pada faktor yang akan diatasi

Pareto Chart
The Pareto Principle states that 80% of the trouble comes from 20% of the causes.

Cause and Effect Diagram (Fishbone Diagram)


Mengklasifikasikan faktor-faktor yang berkontribusi pada suatu masalah Menemukan penyebab-penyebab dari suatu masalah Klasifikasinya biasanya berdasarkan 5 M (dan E) Man, Material, Machine, Method, Measurement, dan Environment Disebut fishbone diagram karena bentuknya

Cause and Effect Diagram (Fishbone Diagram)


Cara Membuat Cause and Effect Diagram Kepala Ikan (Akibat) : Kalimat dengan ukuran mutu yang jelas Bagian kepala ikan sebelah kanan dan keseluruhan tulang ikan akan menghadap ke kanan Tulang Ikan (Penyebab) Faktor penyebab akan mengisi duri tulang ikan, yang bercabang-cabang sesuai jumlah penyebab yang ditemukan :
Gambar tulang utama dan duri (4M dan E) Isi cabang duri-duri dengan penyebab-penyebab yang sudah terkumpul dan distratifikasi melalui proses sumbang saran Buat kesimpulan dan tetapkan penyebab yang mendominasi, beri tanda pada penyebab yang akan diatasi

Cause and Effect Diagram (Fishbone Diagram)


CATATAN Membutuhkan alat bantu lain : Stratifikasi dan Brainstorming Tidak dilakukan sendiri tapi kelompok Semakin banyak penyebab yang ditemukan, semakin tajam analisa, semakin berhasil Bedakan penyebab dengan solusi Jawab pertanyaan : Mengapa?? Perhatikan korelasi positif antara sebab dan akibat Buat kesimpulan : pilih dan tentukan sebab yang akan diatasi

Kerangka Fishbone Diagram

Material

People
- Need training - Get lost

- Maps are incomplete

Environment

Late Deliveries

- Road construction

- Traffic - Processing takes too long

- Bad reception on radios


- Vehicle breaks down

Procedure

Equipment

Check Sheets
Digunakan untuk mencacat data Dapat dibuat untuk mencatat beberapa data yang berhubungan Dapat digunakan untuk menunjukkan stratifikasi data

Check Sheets
KATEGORI Pencatatan
Merekam dan mencatat suatu kejadian/proses (hanya menyajikan fakta apa adanya) Contoh : Item kerusakan, Penyebab Cacat, Penyebaran Proses Produksi

Pemeriksaan
Melakukan pemeriksaan atau pengendalian Contoh : Pemastian Mutu, Item Pesanan, Evaluasi

Check Sheets
CARA MEMBUAT SHEET PENCATATAN DATA Tentukan dengan jelas tujuan pengumpulan data Bagaimana cara mengumpulkan data? Perkirakan berapa banyak data yang akan dikumpulkan Tentukan format sheet yang sesuai kebutuhan Kumpulkan data dengan mengisi format yang tersedia

Check Sheets
CARA MEMBUAT SHEET PEMERIKSAAN Tentukan dengan jelas tujuan pengumpulan data Tentukan item pemeriksaan, masalah dan faktor dan lokasi yang diamati Tentukan tahapan pemeriksaan yang efisien Tentukan format sheet yang sesuai kebutuhan Lakukan percobaan, revisi dan improvisasi

Histogram
Digunakan untuk mengetahui penyebaran atau distribusi sekelompok data Umumnya seperti barisan batang-batang persegi panjang yang menunjukkan : jumlah batang: kelas pengelompokan data (pengukuran) sedangkan tinggi : jumlah kejadian(frekuensi) Bentuk grafik akan menunjukkan jenis distribusi statistik dan gejala yang timbul seperti bimodal, skewness, or gangguan tidak acak dalam proses

Bagaimana Bentuk Histogram? Data diharapkan membentuk kurva distribusi normal (kurva berbentuk lonceng). Perubahan yang signifikan atau tidak biasa mengindikasikan sesuatu telah terjadi pada proses yang menyebabkan masalah kualitas.

Histogram
Menggambar Histogram Mengumpulkan Data N Hitung Rentang (Nilai terbasar-nilai terkecil Tetapkan jumlah kelas K = N atau menggunakan tabel Ishikawa Hitung Interval (h =R/K) Menentukan batas-batas kelas N = + 1/2h Lakukan Pengecekan data Tetapkan batas spesifikasi

Keterbatasan
Tidak ada informasi mengenai keadaan proses terkendali atau tidak Data tidak dapat menunjukkan hubungan waktu

Scatter Diagram
Diagram yang menunjukkan hubungan (korelasi) diantara 2 faktor dan tingkatannya (kuat lemahnya hubungan tersebut) Dapat mengetahui :
Apakah ada hubungan antara kedua faktor (Ada/Tidak ada Korelasi) Bagaimana kecendrungan hubungan tersebut? (Kuat Positif, Lemah Positif, Kuat Negatif, Lemah Negatif atau tanpa korelasi)

Scatter Diagram
Cara Membuat : Tentukan faktor yang akan diamati Tetapkan waktu pengamatan dan kumpulkan data (min 30) Gambarkan sumbu X dan Y Tetapkan bidang bujur sangkar (Nilai tertinggi dan terendah, beda, skala), masukkan data Beri tanda titik pada perpotongan kedua nilai (lingkaran kecil kalau lbh satu kali Uji kekuatan korelasi dengan menetapkan garis regresi (metode median)

Scatter Diagram
UJI KORELASI : Bagi data ke dalam 2 bagian yang sama Tarik garis pembagi sehingga berpotongan tegak lurus Bentuk 4 kwadran (mulai kw I dari kanan atas berputar berlawanan jarum jam) Amati dan jumlahkan pasangan I dan III, II dan IV Bandingkan jumlah terkecil dari penjumlahan tersebut, bandingkan dengan tabel Tanda Uji Apabila nilai batas jumlah titik >jumlah terkecil tsb maka ada korelasi signifikan Tarik garis regresi yang melewati kedua titik perpotongan garis median

As points are close to the line; Bs are scattered

Scatter (X,Y) Graphs

A Strong Correlation

B Low Correlation

Stratifikasi
Usaha untuk memilah sejumlah unsur kedalam kelompok yang lebih kecil berdasarkan ciri khusus sehingga menjadi jelas dan memudahkan untuk ditindaklanjuti. Tujuan : mengetahui secara jelas dan rinci faktor-faktor yang menjadi prioritas pada suatu kondisi tertentu untuk dianalisis lebih lanjut sebagai sarana pengambil keputusan dan tindakan yang tepat Planning of Act upaya pengendalian mutu

Stratifikasi
Manfaat : Menanamkan cara berfikir prioritas Memudahkan dalam memilih berbagai alternatif Landasar mengambil keputusan/ tindakan Langkah awal menuju analisa lebih lanjut

CONTROL CHARTS

BRAINSTORMING
Cara untuk memacu pemikiran kreatif guna mengumpulkan ide-ide dari suatu kelompok dalam waktu yang relatif singkat. Ide tersebut dapat digunakan untuk analisa selanjutnya

BRAINSTORMING
Hal yang perlu diperhatikan : Masing-masing anggota kelompok sependapat mengenai isu pokok yang akan dibahas Harus menciptakan kondisi dimana masingmasing anggota kelompok merasa bebas untuk mengemukakan idenya Menghindari ganjalan yang menghambat pola berfikir kreatif Hindari saling kritik dalam mengemukakan ide Ungkapan ide perlu ditulis sebagaimana aslinya Perlu dibuat rangkuman ide-ide yang dikemukakan

BRAINSTORMING
TAHAPAN Menjelaskan Persoalan
Menentukan pemimpin kelompok yang akan menjelaskan persoalan/topik yang akan dibahas Tentukan waktu Tentukan orang yang mencatat ide
Pemimpin mulai dengan menunjuk seorang anggota, bergilir, masing-masing satu ide sekali putaran, dicatat Pemimpin membaca semua ide, bersama anggota memilih ide yang akan ditindaklanjuti dan membuat keputusan dengan menentukan ide yang akan dilaksanakan

Mengembangkan Ide

Mengevaluasi Hasil

BRAINSTORMING
TIPS Tertawa bila ada ide yang lucu, tetapi jangan menertawakan Pelihara suasana bebas, gembira dan tidak terlalu serius Sambut dengan positif ide yang kedengarannya aneh/gila Hargai ide/pendapat orang lain Mendengarlah bila ingin didengarkan

BRAINSTORMING
SYARAT Jumlah peserta secukupnya (6-20 orang) Tidak perlu pengalaman Kedudukan anggota sama dan sejajar Tidak ada peninjau/pihak luar yang ikut campur Pemimpin mendorong partisipasi aktif anggota Semua peserta harus sepenuh hati meyakini teknik sumbang saran ini

NOMINAL GROUP TECHNIQUE


Alat bantu pengumpulan ide/pendapat dengan cara menentukan prioritas berdasarkan nominasi kelompok. Tahapan sama dengan brainstorming Pengumpulan ide dengan silently menuliskan ide/pendapat dikertas tanpa nama Dikumpul, dibagi secara acak ke peserta Dievaluasi dengan cara diskusi, hasilnya ditulis ulang

NOMINAL GROUP TECHNIQUE


Penentuan ide terbaik (prioritas ide)
Tulis dan cantumkan nomor pada setiap ide yang sudah dievaluasi (diprioritas) Bagikan ke anggota Setiap anggota memberi rangking dengan metode sama pada setiap ide Ketua meminta semua anggota menyebutkan nilai dan dicatat Nilai diurutkan berdasarkan prioritas utama Nilai terendah bisa dicoret Untuk memperoleh ide yang paling prioritas dapat diulang

Anda mungkin juga menyukai