Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Definisi ?
Sudden occurrence of non convulsive, focal neurological deficit ( adams) Cerebrovascular Disease (1989) adalah suatu gangguan disfungsi neurologis akut yang disebabkan oleh gangguan peredaran darah, dan terjadi secara mendadak atau setidak-tidaknya secara cepat dengan gejala-gejala dan tanda-tanda yang sesuai dengan daerah fokal otak yang terganggu. (WHO : Task Force in Stroke and Other) Manifestasi klinis dari gangguan fungsi serebral, baik fokal maupun menyeluruh (global) yang berlangsung dengan cepat, berlangsung lebih dari 24 jam, atau berakhir dengan kematian, tanpa ditemukannya penyebab selain dari pada gangguan vaskular. ( WHO : Monica Project)
Improving stroke (reversible ischaemic neurology deficit) Worsening stroke (stroke in evolution) Stable stroke (completed stroke) Berdasarkan tipe etiologi Pendarahan intraserebral Pendarahan subarachnoid Infark otak Berdasarkan patomekanisme Trombotik Embolik hemodinamik Berdasarkan kategori klinik Aterotrombotik Kardioemboli
Klasifikasi Stroke
Stroke Infark
Stroke yang terjadi akibat kematian sebagian
atau semua jaringan otak akibat obstruksi pembuluh darah oleh trombus atau embolus.
Stroke Perdarahan
Stroke yang terjadi akibat perdarahan ke dalam jaringan otak (perdarahan intraserebral) atau perdarahan yang masuk ke dalam rongga subaraknoidal (perdarahan subaraknoidal).
Disfungsi otak fokal TIA yaitu disfungsi/ defisit neurologik yang terjadi kemudian hilang sempurna dalam waktu < 24 jam (umumnya 2-15 menit).
Faktor Risiko
Stroke Infark
Mekanisme Infark
2. Emboli Pembuluh
darah utuh terdapat emboli terutama dari jantung. Terjadi sumbatan pada pembuluh darah karena diameter embolus lebih besar daripada diameter lumen pembuluh darah.
3. Hemodynamic Terjadi akibat stenosis berat atau oklusi arteri proksimal dengan mekanisme
kolateral yang buruk dapat karena turunnya curah jantung.
Stroke Perdarahan
Perdarahan Intraserebral
Adanya perdarahan ke dalam parenkim otak akibat pecahnya arteri penetrans (cabang pembuluh darah superficial dan berjalan tegak lurus menuju parenkim otak) yang di bagian distalnya berupa anyaman kapiler. Atherosklerosis dengan meningkatnya usia dan adanya hipertensi kronik, maka sepanjang arteri penetrans ini terjadi aneurisma kecilkecil (mikroaneurisma) dengan diameter sekitar 1 mm disebut aneurismas Charcot-Bouchard.
Pada suatu saat aneurisma ini dapat pecah oleh tekanan darah yang meningkat sehingga terjadilah perdarahan ke dalam parenkim otak. Darah ini mendorong struktur otak dan merembes ke sekitarnya bahkan dapat masuk ke dalam ventrikel atau ke ruangan subaraknoid yang akan bercampur dengan cairan serebrospinal dan merangsang meningens.
Perdarahan Subarachnoid
Umumnya akibat rupture aneurisma, kadang-kadang juga karena pecahnya malformasi arterivenosa, dan terapi antikoagulan. Aneurisma biasanya berlokasi di sirkulus Willisi dan percabangannya. Bila aneurisma pecah, darah segera mengisi ruang subarakhnoid atau merembes ke dalam parenkim otak yang letaknya berdekatan.
Gejala Klinis
Secara umum, gejala klinik stroke adalah : Kelumpuhan wajah atau anggota badan (biasanya hemiparese) yang timbul mendada Hipestesi pada satu atau lebih anggota badan. Perubahan mendadak status mental (konfusi, delirium, lethargi, stupor, koma). Afasia Disarthria Gangguan penglihatan (hemianopia atau monokuler) atau diplopia Ataksia (trunkal atau anggota badan) Vertigo, mual dan muntah atau nyeri kepala.
Diagnosis
Anamnesis yang teliti dan tepat. Pemeriksaan fisik umum dan neurologik yang baik. Pemeriksaan penunjang.
- Siriraj Skor - Skor Gadjah Mada
Optimalisasi tek. Darah bila sistolik dibawah 120 & cairan sudah mencukupi berikan vasopr Cardiac monitoring
Pengendalian TTIK Pemantauan ketat untuk pasien dgn resiko edema serebral. Monitor TIK harus dipasang dengan GCS < 9. Sasaran terapi adalah TIK kurang dari 20 mmHG Penatalaksaan : Semi fowler 30o hindari pemberian cairan glukosa atau cairan hipotonik Berikan manitol 20% 0,25-0,50 gr/kgBB selama 20 menit diulang 4-6 jam Kalau perlu beri furosemid dgn dosis inisial 1 mg/kgBB I.V (pada pasien
dengn keadaan dekom cordis)
Pengendalian kejang
Bila pasien kejang berikan Diazepam bolus 5-20 mg
Neuroprotektan
Citikolin
Surgery
Komplikasi
Komplikasi Neurologik
Vasospasme Hidrosefalus
Hipertensi Hiperglikemia
Prognosis
Lokasi dari stroke perdarahan sangat penting dalam menentukan prognosis, karena stroke perdarahan prognosisnya lebih buruk dari pada stroke karena infark. Sebanyak 25% pasien meninggal akibat stroke perdarahan.
Kebanyakan pasien pada post stroke akan mengalami gangguan fungsi luhur
TERIMA KASIH
Pertanyaan ?