Anda di halaman 1dari 2

Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan penelitian.

Tujuan yang diungkapkan dalam bentuk hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian. Jawaban itu masih perlu diuji secara empiris, sehingga diperlukan pengumpulan data. Data yang dikumpulkan ditentutan oleh variabel-variabel yang ada dalam hipotesis. Jenis-jenis data : a) Data Primer Data primer adalah data yang secara langsung diambil oleh peneliti dari objek/ obyek penelitian. Data primer merupakan data yang hanya dapat diperoleh dari sumber pertama atau sumber asli. i. Wawancara Pada metode wawancara ini, peneliti memerlukan waktu yang lebih lama. Sikap peneliti pada waktu datang, sikap duduk, kecerahan wajah, tutur kata, keramahan, kesabaran serta keseluruhan penampilan, akan sangat berpengaruh terhadap isi jawaban responden yang akan diterima oleh peneliti. Oleh sebab itu, diperlukan latihan yang intensif bagi calon interviewer. Contoh : Penyelidikan pengetahuan dan pendapat mahasiswa mengenai perguruan tinggi tempat mereka kuliah, pertama peneliti menanyakan tahun berapa meraka masuk, sekarang mereka ada di tingkat berapa, mengambil mata kuliah apa saja, ekstrakulikuler yang diikuti, kemudian diikuti dengan beberapa pertanyaan. ii. Kuesioner Data yang diungkapkan pada kuesioner dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu : fakta, pendapat, dan kemampuan. Peneliti menggunakan tes untuk mengukur ada atau tidaknya serta kemampuan objek yang diteliti. Contoh : Peneliti melakukan penyebaran kuesioner pada konsumen suatu supermarket untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen terhadap pelayanan supermarket tersebut. iii.Observasi Dalam melakukan observasi, cara yang paling efektif adalah melengkapi format atau blangko pengamatan sebagai instrument. Format yang disusun berisi item-item tentang

kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan terjadi. Suatu observasi dilakukan bukan hanya pencataan saja, tetapi juga melakukan pertimbangan dan kemudian melakukan penilaian secara bertingkat. Misalkan memperhatikan reaksi penonton televisi, bukan hanya mencatat bagaimana reaksi itu, dan berapa kali munculnya, tetapi juga menilai reaksi tersebut sangat, kurang, atau tidak sesuai dengan yang kita kehendaki. Contoh : Peneliti mengukur tingkat kebisingan yang ada di suatu pabrik dengan melakukan pengukuran langsung di beberapa titik di lokasi sampling dalam pabrik pada suatu waktu tertentu. iv. Dokumentasi Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, dan notulensi. Dalam menggunakan dokumentasi, peneliti memegang check-list untuk mencari variabel yang sudah ditentukan. Apabila terdapat/muncul variabel yang dicari, maka peneliti tinggal membubuhkan tanda check. b) Data sekunder Data yang dikumpulkan atau diperoleh peneliti secara tidak langsung dari objek penelitian atau dari berbagai pihak lain yang telah mengumpulkan data, misalnya suatu lembaga yang berwenang. Data sekunder merupakan data yang sudah tersedia, sehingga peneliti hanya perlu mencari dan mengumpulkannya. Meskipun data sekuder secara fisik sudah tersedia, namun dalam memngumpulkan data tersebut diperlukan beberapa pertimbangan, yaitu : jenis data harus sesuai dengan tujuan penelitian, data sekunder yang dibutuhkan bukan menekankan pada jumlah, tetapi pada kualitas dan kesesuaian, data sekunder hanya digunakan sebagai pendukung data primer. Contoh : Jumlah penduduk Kota Bandung tahun 2012 (data diperoleh dari BPS Kota Bandung) Data jumlah pasien penderita penyakit diare yang berobat ke puskesmas Kecamatan Coblong tahun 2012 (diperoleh dari Puskesmas Coblong)

Anda mungkin juga menyukai