Anda di halaman 1dari 9

39

BAB IV. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)


Uraian Pendahuluan1 1. Latar Belakang Meningkatnya akses masyarakat terhadap energi, termasuk tenaga listrik, dengan memanfaatkan Energi Baru Terbarukan (EBT) adalah salah satu sasaran pengelolaan energi nasional yang tertuang dalam dokumen Blue Print Pengelolaan Energi Nasional 2006-2025 (ESDM, 2007). Seiring dengan perkembangan sosial, ekonomi dan telekomunikasi, listrik telah menjadi salah satu kebutuhan utama bagi masyarakat terpencil dan pedesaan. Terbatasnya jaringan distribusi yang dimiliki oleh PLN, menyebabkab masih banyak lapisan masyarakat Indonesia di wilayah tersebut yang belum memiliki akses terhadap energi listrik. Padahal sebagai wilayah kepulauan, Indonesia memiliki banyak potensi energi terbarukan seperti energi air (hidro), angin, surya dan samudera (gelombang dan arus laut) yang belum dimanfaatkan secara optimal. Pembangkit listrik tenaga air dapat dibagi menjadi dua, yaitu PLTA dengan bendungan besar dan PLTA tanpa bendungan (damless) yang umumnya menggunakan sistem run off river. PLTA skala besar dengan bendungan yang tinggi dan genangan luas memberikan dampak negatif yang sering dikritik oleh berbagai pihak, oleh karena itu pengusahaan PLTA Besar umumnya dikelola oleh lembaga pemerintah. Berbeda dengan PLTA run off river seperti Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) yang lebih bersahabat dengan lingkungan dan banyak diterima oleh berbagai pihak. Potensi energi skala besar dan kecil tidak kurang dari 75.670 MW dan baru dimanfaatkan sebesar 4.200 MW, atau 5,6 %. Adapun potensi pembangkit listrik tenaga air skala mini dan mikro yang sudah terindentifikasi adalah 500 MW dan sudah dibangun sebanyak 210 MW atau 42%. Namun demikian masih banyak potensi mikrohidro yang belum teridentifikasi. Adapun data yang dimilki oleh Direktorat Jenderal Energi baru Terbarukan dan Konservasi Energi belum secara keseluruhan dapat memberikan gambaran untuk program pengembangan PLTMH.
1

Uraian Pendahuluan memuat gambaran secara garis besar mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan.

40

Hal ini terbukti dengan tidak adanya informasi tentang koordinat, nama sungai/lokasi debit air, tinggi terjun serta beban konsumen pada data yang tersedia di Ditjen EBTKE. Dengan kondisi seperti ini, maka Direktorat Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi bermaksud akan melaksanakan pekerjaan Pemutakhiran Data Potensi Mikrohidro. 2. Maksud dan Tujuan a. Maksud Maksud kegiatan ini adalah melakukan klarifikasi data di lapangan yang hasilnya dituangkan dalam data potensi mikrohidro yang lengkap. b. Tujuan Tujuan Kegiatan ini adalah menyiapkan data potensi mikrohidro secara lengkap yang dapat diimplementasikan menjadi pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH). Sasaran dari kegiatan ini adalah data potensi mikrohidro yang terkini/terakhir (update) yang dapat dipertangungjawabkan sehingga dapat digunakan sebagian acuan dalam pembangunan/pembangunan energi di daerah/lokasi yang bersangkutan. Kegiatan pemutakhiran data seluruh titik potensi energi mikrohidro akan dilakukan di 7 (Tujuh) propinsi yaitu : 1) Propinsi Gorontalo; 2) Propinsi Sulawesi Barat; 3) Propinsi Sulawesi Selatan; 4) Propinsi Sulawesi Tenggara; 5) Propinsi Sulawesi Tengah; 6) Propinsi Papua Barat; 7) Propinsi Papua. Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan: DIPA Ditjen EBTKE Tahun Anggaran 2012 Nama Pejabat Pembuat Komitmen: Agung Prasetyo Proyek/Satuan Kerja: Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi

3.

Sasaran

4.

Lokasi Kegiatan

5. 6.

Sumber Pendanaan Nama dan Organisasi Pejabat Pembuat Komitmen

41

7. 8. 9.

Data Dasar Standar Teknis Studi-Studi Terdahulu

Data Penunjang2 Tidak ada Tidak ada Tidak ada Undang-Undang No. 30 Tahun 2007 Tentang Energi Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional. Keputusan Menteri ESDM No. 0002 tahun 2004 tentang Pengembangan Energi Terbarukan dan Konservasi Energi (Kebijakan Energi Hijau) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2010-2014

10. Referensi Hukum

Data penunjang terdiri dari data yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan.

42

Ruang Lingkup 11. Lingkup Kegiatan a. Uraian Kegiatan Data Potensi Mikrohidro yang ada belum semuanya dilengkapi dengan informasi jumlah debit dan tinggi terjun yang semestinya harus ada, karena informasi ini penting dalam rangka menganalisa kelayakan suatu potensi dapat dikembangkan. Untuk itu diperlukan adanya koordinasi dengan provinsi terkait, klarifikasi dan penyusunan data potensi mikrohidro yang terakhir/terkini (updatep yang diakhiri dengan presentasi dan laporan kegiatan tersebut. b. Batasan Kegiatan Kegiatan ini dibatasi pada pemutakhiran data potensi mikrohidro di Indonesia berdasarkan klarifikasi yang dilakukan di lapangan.

12. Keluaran3

a. Indikator Keluaran Tersusunnya data potensi mikrohidro secara lengkap di 7 (Tujuh) propinsi. b. Keluaran Keluaran Hasil kegiatan ini adalah tersedianya data potensi mikrohidro di 7 (tujuh) propinsi yang reliable.

13. Peralatan, Material, Personil dan Fasilitas dari Pejabat Pembuat Komitmen 14. Peralatan dan Material dari Penyedia Jasa Konsultansi 15. Lingkup Kewenangan Penyedia Jasa

Tidak ada

Tidak ada

- Melakukan koordinasi dengan instansi terkait. - Menginventarisasi data dan informasi yang dibutuhkan di dalam negeri dan di luar negeri - Melakukan perbandingan, analisis dan evaluasi terhadap data dan informasi inventarisasi yang telah dilakukan - Menyusun laporan kegiatan

Dijelaskan pula keterkaitan antara suatu keluaran dengan keluaran lain.

43

16. Jangka Waktu Penyelesaian Kegiatan 17. Personil

Jangka waktu Pemuktahiran Data Potensi Mikrohidro adalah selama 3 (Tiga) bulan Posisi Tenaga Ahli: Tenaga Ahli (Kepala) Bidang Energi Kualifikasi Jumlah Orang Bulan4 3 (Tiga)

Pendidikan strata 2 (dua) Teknik Mesin/Listrik/Sipil dan berpengalaman di bidang pengembangan dan teknologi pemanfaatan energi baru dan terbarukan sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun.

Tenaga Ahli Sipil/Hidrologi

Pendidikan teknik 9 Sipil/Hidrologi strata (Sembilan) 1 (satu) dan berpengalaman dalam penelitian, pengembangan dan penerapan teknologi pemanfaatan energi baru dan terbarukan sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun. Pendidikan teknik Mesin/Elektro strata 1 (Satu) dan berpengalaman di bidang penelitian, pengembangan dan penerapan dalam pemanfaatan energi baru dan terbarukan sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun. Pendidikan strata 1 (S1) Ekonomi/Sosial dan berpengalaman di bidang Lingkungan

Tenaga Ahli Mesin/Elektro

9 (Sembilan)

Tenaga Ahli Bidang Ekonomi/Sosial

3 (Tiga)

Khusus untuk Metode Evaluasi Pagu Anggaran jumlah orang bulan tidak boleh dicantumkan.

44

dalam pemanfaatan energi baru dan terbarukan sekurangkurangnya 3 (Tiga) tahun Tenaga Pendukung (jika ada): Surveyor berpendidikan Diploma 3 jurusan mesin/listrik/sipil lulusan sekolah negeri atau yang telah disamakan, dengan pengalaman melaksanakan pekerjaan di bidang energi baru terbarukan sekurangkurangnya 2 tahun berpendidikan Diploma 3 jurusan sekretaris lulusan sekolah negeri atau yang telah disamakan, dengan pengalaman melaksanakan pekerjaan di bidang perkantoran sekurangkurangnya 2 tahun. Sebagai anggota tim, tugas utamanya adalah membantu melakukan penyelesaian urusan administrasi 63 (Enam puluh tiga)

Administrasi /Sekretaris

6 (Enam)

45

18. Jadwal Tahapan Pelaksanaan Kegiatan


No 1. 2. 3. 4.

Kegiatan ini mempunyai jadwal sebagai berikut :

Kegiatan Mobilisasi tenaga ahli dan tenaga pendukung Survey Lapangan Presentasi Pembuatan laporan

19. Laporan Pendahuluan

Laporan Laporan pendahuluan selambat-lambatnya diserahkan dalam 35 (tiga puluh lima ) hari, sejak SPMK, berisi antara lain : metoda/model yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan. digunakan (Job Description); -materi dan bahan (data Persiapan, Pelaksanaan dan Pelaporan sekunder)

serta mempelajari data sekunder yang meliputi Undang-undang, peraturan, kebijakan, petunjuk teknis, bahan presentasi, rekomendasi yang ada serta laporan-laporan maupun tulisan ilmiah/akademis; pelaku usaha; Hasil koordinasi dan konsultasi pembinaan dengan stakeholder dan instansi/lembaga terkait. Jumlah buku laporan yang harus diserahkan adalah sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar.. 20. Laporan Bulanan 21. Laporan Antara Tidak ada Laporan Antara memuat hasil sementara pelaksanaan kegiatan: Penyelengaraan pengumpulkan data dan informasi serta mempelajari data sekunder yang meliputi Undang-undang, peraturan, kebijakan, petunjuk teknis, bahan presentasi, rekomendasi yang ada serta laporan-laporan maupun tulisan ilmiah/akademis; Pendapat/respon dan masukan dari narasumber, pelaku usaha;

46

Hasil koordinasi dan konsultasi pembinaan dengan stakeholder dan instansi/lembaga terkait. Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 40 (empat puluh) hari kerja/bulan sejak SPMK diterbitkan sebanyak 10 (sepuluh) buku laporan. 22. Laporan Akhir Laporan Akhir sebanyak 10 (sepuluh) buku laporan selambat-lambatnya diserahkan dalam 90 (Sembilan puluh) hari, sejak SPMK, berisi hasil perbaikan dari Laporan Pendahuluan dan Laporan Antara yang ada.

47

Hal-Hal Lain 23. Produksi dalam Negeri Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dalam angka 4 KAK dengan pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam negeri. Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini maka persyaratan berikut harus dipatuhi: Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultasi lain Kerjasama maka harus dilakukan sebelum proses seleksi umum dengan membuat Kesepakat Kerja yang ditandatangani dihadapan Notaris. Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan berikut: - Lokasi dan waktu survey harus sesuai dengan rencana survey yang ada dalam usulan teknis/kontrak kerja - Tim survey harus membawa surat tugas dari Pemberi Tugas - Semua data survei yang diperoleh merupakan bagian dari laporan akhir pekerjaan Tidak Ada

24. Persyaratan Kerjasama

25. Pedoman Pengumpulan Data Lapangan

26. Alih Pengetahuan

Anda mungkin juga menyukai