Anda di halaman 1dari 2

Pelestarian alam (ahimsa) air Air merupakan sumber utama kehidupan makhluk hidup.

Kehidupan makhluk tidak bisa lepas dengan air. Manusia, binatang, dan tumbuhan membutuhkan air untuk kelangsungan hidup. Air merupakan sumber kehidupan yang paling utama, tanpa adanya air makhluk hidup tidak bisa mempertahankan kehidupan. Air tidak hanya digunakan untuk minum melainkan masih banyak aktifitas dan kebutuhan makhluk hidup yang membutuhkan air. Kebersihan menjadi hal yang paling penting dalam kehidupan makluk hidup utamanya manusia dan binatang air. Apabila air tercemar maka fungsi air akan menjadi berubah. Buddhisme mengajurkan agar manusia untuk menjaga pelestarian air. Didalam vinaya pitaka menjelaskan bahwa saya tidak akan sewaktu tidak sakit, membuang air besar atau air kecil atau meludah kedalam air, ini adalah latihan untuk dilaksanakan. Apa yang diungkapkan dalam vinya pitaka mengajarkan bahwa manusia untuk tidak mencemari air sewaktu sakit bukan besehatrarti manusia bebas mencemari air sewaktu sehat. Tujuan utama dalam Buddhisme adalah bagaimana agar air tetep memiliki fungsi dan kualitas yang sesuai atauyang bermanfaat bagi kehidupan semua makhluk1. Buddhisme menekankan manusia untuk hidup selaras dengan lingkungan berartikan bahwa manusia adalah bagian dari alam dan hidup dialam, oleh karena itu manusia ditekankan untuk tidak merusak alam dan berusaha menjaga pelestarian air. Contoh pelestarian air di dalam ajaran Buddha yaitu jangan buang limbah pabrik di aliran sungai atau kali. Binatang atau hewan Dalam agama Buddha, membunuh binatang dapat memengaruhi tingkah laku dan keadaan mental seseorang, disamping memperoleh hukuman yang setimpal berdasarkan hokum Negara. Seorangbiksu yang sengaja membunuh seekor binatang akan melakukan pelanggaran (paccittiya) dan diharuskan untuk mengakui kesalahannya kepada biksu lain serta berjanji untuk lebih erhati hati lagi. Sampai binatang kecil seperti semut saja sangat di di perhatikan jangan sampai semut itu mati di injak oleh biksu. Menyiksa merupakan perwujudan dari kekejaman dengan tidak adanya belas kasihan terhadap binatang. Segala bentuk penyiksaan terhadap binatang juga masuk ke dalam pelanggaran aturan moralitas buddhis pertama. Penyiksaan yang
1

Alm.Ven.Narada Mahathera. Sang Buddha dan ajaran-ajarannya(Jakarta:yayasan dhammadipa arama)

dilakukan dapat diartikan suatu perlakuan yang sadis atau kejam terhadap binatang. Seperti misalnya : a) Memukul atau melukai bagian tubuh tertentu dari binatang Mengerjakan sapi atau kerbau untuk membajak sawah bukan merupakan penyiksaan, karena sapi atau kerbau memang disosialisasikansebagai binatang tersebut maka ini dapat digolongkan sebagai tindakan menyiksa. b) Mengganggu binatang yang tidak bersalah Belalang yang sedang bersantai tiba-tiba ditangkap oleh anak-anak dan mereka mencabut sayap dan mereka mencabuti sayap tersebut dan kaki dari belalang tanpa ada tujuan yang jelas. Sebenarnya anak-anak tadi tidak diliputi kebencian dalam aksinya, maka mereka melakukan hanya untuk mendapatkan kesenangan tanpa memikirkan penderitaan yang dialami oleh korbannya. Referensi
Alm.Ven.Narada Mahathera. Sang Buddha dan ajaran-ajarannya(Jakarta:yayasan dhammadipa arama)

Anda mungkin juga menyukai