Anda di halaman 1dari 3

Nama : Aji Artanto Nim : 05111007003

Jursn : Agroekoteknologi

Air adalah salah satu komponen fisik yang sangat vital dan dibutuhkan dalam jumlah besar untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Jumlah air yang terlalu banyak (menimbulkan genangan) sering menimbulkan cekaman aerasi namun apabila jumlahnya terlalu sedikit, sering menimbulkaan cekaman kekeringan. Diperlukan upaya pengaturan lengas tanah supaya keadaan optimum, salah satu caranya adalah dengan membuat saluran drainase ( mencegah terjadinya genangan ) dan pengaturan irigasi mencegah cekaman kekeringan. Pada dasarnya fungi air bagi tanaman ialah sebagai : 1. Penyusun tubuh tanaman (70% - 90%) 2. Pelarut dan medium reaksi biokimia 3. Medium transpor senyawa 4. Memberikan turgor bagi sel (penting untuk pembelahan dan pembesaran sel ) 5. Bahan baku fotosintesis 6. Menjaga suhu tanaman supaya tetap konstan Dari fungsi-fungsi air di atas, air dapat dikatakan sebagai faktor yang penting bagi perkembangan dan pertumbuhan tanaman, karena pada dasarnya unsur hara yang diserap tanaman untuk dapat hidup sebagian besar berupa cairan yang terlarut di dalam tanah. Selain itu air juga digunakan tanaman dalam berbagai reaksi kimia yang terjadi di dalam sel-sel tanaman. Tanpa adanya air, tanaman tidak dapat melakukan proses metabolisme dengan baik. Selain itu fungsi air juga sebagai bahan baku fotosintesis yaitu proses pembentukan makanan atau lebih tepatnya cadangan makanan bagi tumbuhan atau tanman. Tanpa adanya air, tanman tidak dapat dan tidak akan mungkin dapat melakukan proses fotosintesis.

Kekuranagn ketersediaan air membuat tumbuhan harus beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan lingkunagnnya. Hal ini dilakukan akan proses reaksi kimia dan biokimia yang terjadi di dalam tubuh tanman dapat berlangsung terus menerus tanpa adanya gnguan hal dapat menjalankan kelangsungan hidup tanaman. Salah satu contohnya adalah tanaman akan

menggugurkan daunnya pada musim kemarau atau dalam keadaan cekaman kekeringan. Hal ini dilakukan untuk mengurangi penguapan yang ada pada tumbuhan. Fungsi air juga digunakan sebagai pengatur suhu pada tanman karena pada keadaan yang terlalu panas tanaman akan melakukan penguapan secara maksimal dan dapat merusak sel-sel atau terdenaturasi sel-sel penting yang ada pada tanaman.

Pengaruh perbedaan ketersediaan air tidak mempengaruhi terhadap rasio tajuk-akar . Alometri dari pertumbuhan tajuk dan pertumbuhan akar (biasa dinyatakan sebagai rasio tajuk-akar) memiliki kepentingan fisiologis. Rasio tajuk-akar dapat menggambarkan salah satu tipe toleransi terhadap adanya kekeringan. Rasio tajuk-akar dikendalikan oleh faktor genetik maupun faktor lingkungan. Pada dasarnya pertumbuhan merupakan keseimbangan antara perolehan karbon pada fotosintesis dan pengeluarannya dalam respirasi. Dalam kondisi tercekam (misalnya kekeringan), keseimbangan tersebut akan mengalami perubahan yang dapat mengakibatkan gangguan pada pertumbuhan.

Ketersediaan air yang rendah (40 dan 60% kapasistas lapang) akan menurunkan tekanan turgor sel. Turgor sel yang rendah akan menurunkan kemampuan sel untuk membentang, sehingga akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya.

Kebutuhan air meliputi masalah persediaan air, baik air permukaan maupun air bawah tanah, begitu pula masalah manajemen dan ekonomi proyek irigasi. Kebutuhan air atyau evapotranspirasi merupakan dua istilah, yaitu : evaporasi dan transpirasi. Evaporasi adalahg penguapan air dari tanah yang berdekatan, sedangkan transpirasi merupakan penguapan air dari permukaan daun-daun tanaman ke atmosfer. Air yang disimpan dari embun, curah hujan atau irigasi siraman dan kemudian menguap tanpa memasuki tanaman merupaka bagian dari kebutuhan air.

Banyaknya air yang dibutuhkan oleh tanaman tergantung dari jenis tanaman dan iklim saat tanaman itu tumbuh. Hal lain yang juga perlu diperhatikan adalah waktu dan cara pemberian air. Pemberian air tanaman yang baik adalah waktu menjelang siang hari, karena pada siang hari transpirasi berjalan dengan cepat, sehingga banyak sekali membutuhkan air. Pemberian air pada pagi hari dan sore juga dapat dilakukan, asalkan pada siang hari tanah masih mengandung cukup air. Periode pemberian air tanaman tergantung dari faktor iklim, jenis tanaman, tekstur tanah dan sistem irigasi.

Selama siklus hidup tanaman mulai dari perkecambahan sampai panen membutuhkan air. Tanaman yang sedang tumbuh menggunakan air terus menerus, tetapi besarnya pemakaian berbeda-beda sesuai dengan jenis tanaman, umur tanaman dan keadaa atmosfer. Pada setiap pemberian air irigasi, volume air yang memadai untuk mencukupi kebutuhan tanaman selama periode pertumbuhan berbeda-beda, air ditampung pada tanah yang tidak jenuh dalam bentuk air yang tersedia. Bahwa pemberian air untuk tanaman harus memilih sistem irigasi yang paling tepat, pemilihan sistem irigasi tergantung pada kemiringan lahan, jenis tanah, jenis tanaman dan ketersediaan air. Ketersediaan air akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan akar tanaman serta memperngaruhi hidup jasad renik dalam tanah. Struktur, porositas, kandungan bahan organik akan menentukan jumlah air di dalam tanah. Menurut Hansen et al. (1979) dalam usaha pemberian air irigasi perlu diperhatikan kemampuan tanah dalam menyerap air. Air tersedia bagi tanaman merupakan air yang terdapat diantara kapasitas lapang dan titik layu permanen. Kramer 1979 (dalam Rahadi Bambang dkk, 1999) berpendapat bahwa tingkat kelembababan tanah berpengaruh pada ketersediaan air. Air yang tersedia bagi tanaman antara 15-20 atmosfer, yaitu antara kapasitas lapang dan titik layu permanen. Kapasitas lapang adalah keadaan tanah yang cukup lembab yang menunjukkan jumlah air terbanyak yang dapat ditahan oleh tanah terhadap gaya gravitasi. Air yang dapat ditahan oleh tanah tersebut terus-menerus diserap oleh akar-akar tanaman atau menguap sehingga tanah makin lama makin kering. Pada suatu saat akar tanaman tidak mampu lagi menyerap air tersebut, sehingga tanaman menjadi layu, baik pada siang hari ataupun malam hari. Pada keadaan ini tanaman disebut titik layu.

Anda mungkin juga menyukai