Anda di halaman 1dari 79

ASSALAMU ALAIKUM WR. WB.

DAN
SALAM SEJAHTERA UNTUK KITA SEMUA
Kimia Anorganik Dasar
Pertemuan II

Syahruddin Kasim, S.Si, M.Si
Soal Menghitung pH dan
1. NH
3
0,05 M 30 ml berapakah pH dan -nya jika
diketahui Kb = 1,8 x 10
-5
dan jika ditambah HCl
0,075 M 25 ml berapa pula pH-nya ?.


2. CH
3
COONa 0,003 M, Kb = 5,6 x 10
-10
maka
berapakah pH dan nya?. , jika ditambahkan
CH
3
COOH 0,005 M hitung lagi pH-nya ?.

3. NH
4
+
0,05 M 25 ml berapakah pH dan -nya jika
diketahui Ka = 5,6 x 10
-10
?.dan jika ditambah
NaOH 0,05 M 20 ml berapa pula pH-nya ?.

4. CH
3
COOH 0,08 M 20 ml berapakah pH dan - nya
jika diketahui Ka = 1,8 x 10
-5
dan jika ditambah
NaOH 0,05 M 25 ml berapa pula pH-nya ?.

Soal Lanjutan
1. Asam karbonat 5 g dalam 2 liter air pada STP,
memiliki konsentrasi CO
3
2-
sebesar ?. (pH larutan =
4,5 ; Ka
1
= 4,5 x 10
-7
dan Ka
2
= 5,72 x 10
-11
).
2. Dari rx : NiSO
4
.6H
2
O
(s)
NiSO
4(s)
+ 6H
2
O
(g)
memiliki nilai Kp = 1,3 x 10
-14
pada 25
o
C, berapakah
nilai Kc dan G
o
?.
3. Berapakah pH dan pOH 250 ml CH
3
COOH 1,5 M,
dan berapakah NaOH yg harus ditambahkan agar
supaya larutan mempunyai pH 8,4 (Ka = 1,8 x 10
-5
).
4. Apakah akan terbentuk endapan jika dicampurkan
antara CaCl
2
500 ml 0,014 M dengan Na
2
SO
4
0,25 M
250 ml, jika diketahui Ksp CaSO
4
= 2 x 10
-4

1. Jika X mg isotop radioaktif
238
U disimpan,
setelah 19 bulan tersisa 11,87 mg, setelah 37
bulan tersisa 9,35 mg dan setelah 53 bulan
tersisa 7,91 mg. Berapakah tetapan kecepatan
peluruhannya, berapakah konsentrasi
238
U
mula-mula dan agar
238
U tersisa 1,25 mg
berapa lamakah waktu yang dibutuhkan?.

2. Jika 10 mg isotop radioaktif
222
Rn disimpan,
setelah berapa lamakah disimpan agar
222
Rn
tersisa 2,82 mg, apabila kemiringan grafik
peluruhannya 10,33750873.



Soal Latihan
1. Suatu fosil binatang ditemukan mepunyai keaktifan
14
C = 2,7 dis/mnt, perkirakanlah umur fosil tersebut, jika
keaktifan jenis
14
C = 15,3 dis/mnt dan t1/2
14
C= 5668
thn.
2. Suatu contoh radon memiliki perubahan aktifitas pada 26
Mei adalah 10.000 dis/dtk berapakah aktifitasnya pada
tanggal 28 Mei jika t
1/2
Rn = 3,8 hari.
3. Berapakah liter gasolin C
8
H
18
yg harus dibakar agar dapat
menghasilkan energi sebesar energi reaksi fusi
1
1
H
dengan massa 0,0255 g, dikt. C = 3 x 10
8
m/det
H
f
(C
8
H
18
) = -208 Kj/mol, H
f
(CO
2
) = -394 Kj/mol,
H
f
(H
2
O) = -286 Kj/mol dan (C
8
H
18
)

= 0,703 g/L.
4. Berapakah tenaga ikat pernukleon (Mev) dan energi yg
dihasilkan (Kj) untuk
26
Fe
56
bila massa atomnya 55,9349
g/mol, dikt. Massa p = 1,007277g/mol, e = 0,000586
g/mol, n = 1,008665 g/mol, dan C = 2,99 x 10
8

m/det.
KIMIA ASAM BASA
Asam,Basa dan Garam
Reaksi Asam Basa
Elektrolit dan Non-Elektrolit
Dissosiasi dan atau ionisasi
Ionisasi Air
Kekuatan Asam dan Basa (pH dan pOH)
Netralisasi.


Konsep Asam Basa
1. Arhenius (tahun 1890)
Asam : Zat yang dalam air melepaskan H
+
Basa : Zat yang dalam air melepaskan OH
-

2. Brounsted-Lowrey (Protonik) tahun 1923
Asam : Ion/molekul yg memberi proton (H
+
)
Basa : Ion/molekul yg menerima proton (H
+
)
3. Lewis
Asam :Spesies penerima pasangan elektron
Basa : Spesies pemberi pasangan elektron
4. Sistim oksida Lux dan Flood
Asam :Spesies donor ion oksida
Basa : Spesies akseptor ion oksida

Konsep Asam Basa
4. Cady dan Elsey (Sistem Pelarut)
Asam : Zat terlarut yang terdissosiasi melalui reaksi dlm
pelarut tertentu melepaskan kation karakteristik dari
pelarut.

Basa : Zat terlarut yang terdissosiasi melalui reaksi dlm
pelarut tertentu melepaskan anion karakteristik dari
pelarut.
5. Usanovich (Rx pd senyawa kompleks = Lambat)
Asam : Spesies yg mampu memberikan kation untuk
bergabung dengan anion atau elektron atau
menetralkan basa untuk menghasilkan garam.
Basa : Spesies yg mampu memberikan anion atau elektron
untuk bergabung dengan kation menetralkan asam
untuk menghasilkan garam.


Contoh Reaksi (Soal)
1. Mg(OH)
2
+ H
2
O MgOH
+
H
2
O

+ OH
-
2. H
2
CO
3
+ H
2
O HCO
3
-
+ H
3
O
+
3. NH
3
+ H
2
O NH
4
+
+ OH
-

4. H
2
O + H
2
O H
3
O
+
+ OH
-

5. NH
3
+ NH
3
NH
4
+
+ NH
2
-

6. H
3
OCl + NaOH NaCl

+ 2H
2
O
7. NH
4
Cl + NaNH
2
NaCl

+ 2NH
3
8. SOCl
2
+ (NH
4
)
2
SO
3
(NH
4
)
2
Cl

+ 2SO
2

9. CrCl
3
+ 6NH
3
Cr(NH
3
)
6
Cl
3
10. FeCl
3
+ 6KCN Fe(CN)
6
K
3
+ 3KCl
11. [Co(NH
3
)
6
]
3+
+ 6H
3
O
+
[Co(H
2
O)
6
]
3+
+ 6NH
4
+





Contoh Reaksi (Jawaban)
1. Mg(OH)
2
+ H
2
O MgOH
+
H
2
O

+ OH
-
2. H
2
CO
3
+ H
2
O HCO
3
-
+ H
3
O
+
3. NH
3
+ H
2
O NH
4
+
+ OH
-

4. H
2
O + H
2
O H
3
O
+
+ OH
-

5. NH
3
+ NH
3
NH
4
+
+ NH
2
-

6. H
3
OCl + NaOH NaCl

+ 2H
2
O
7. NH
4
Cl + NaNH
2
NaCl

+ 2NH
3
8. SOCl
2
+ (NH
4
)
2
SO
3
(NH
4
)
2
Cl

+ 2SO
2

9. CrCl
3
+ 6NH
3
Cr(NH
3
)
6
Cl
3
10. FeCl
3
+ 6KCN Fe(CN)
6
K
3
+ 3KCl
11. [Co(NH
3
)
6
]
3+
+ 6H
3
O
+
[Co(H
2
O)
6
]
3+
+ 6NH
4
+





Contoh Reaksi (Soal)
1. 2PbO + PbS 3Pb

+ SO
2

2. HClO
4
+ CH
3
COOH ClO
4
-
+ CH
3
COOH
2
+
3. PbI
2
+ 2KNH
2
PbNH

+ 2KI + NH
3
4. HgCl
2
+ 2NH
3
HgNH
2
Cl

+ NH
4
Cl
5. HNO
3
+ 2H
2
SO
4
NO
2
+
+ H
3
O
+
+ 2HSO
4
-

6. BF
3
+ 2HF H
2
F
+
+ BF
4
-

7. NH
4
Cl + CH
3
CN CH
3
Cl

+ NH
4
CN

8. SO
3
+ H
2
O H
2
SO
4

9. CaO + H
2
O Ca(OH)
2
10. CaO + SO
3
CaSO
4
11. NH
3
+ CO(NH
2
)
2


NH
4
+
+ CONH
2
NH
-


Contoh Reaksi (Jawaban)
1. 2PbO + PbS 3Pb

+ SO
2

2. HClO
4
+ CH
3
COOH ClO
4
-
+ CH
3
COOH
2
+
3. PbI
2
+ 2KNH
2
PbNH

+ 2KI + NH
3
4. HgCl
2
+ 2NH
3
HgNH
2
Cl

+ NH
4
Cl
5. HNO
3
+ 2H
2
SO
4
NO
2
+
+ H
3
O
+
+ 2HSO
4
-

6. BF
3
+ 2HF H
2
F
+
+ BF
4
-

7. NH
4
Cl + CH
3
CN CH
3
Cl

+ NH
4
CN

8. SO
3
+ H
2
O H
2
SO
4

9. CaO + H
2
O Ca(OH)
2
10. CaO + SO
3
CaSO
4

11. NH
3
+ CO(NH
2
)
2


NH
4
+
+ CONH
2
NH
-





Kekuatan Asam Basa
Kekuatan Asam Basa Tergantung pada :
1. Kemampuan ionisasi.
2. Ukuran ion dan jarak ikatan.
3. Besar muatan.
4. Bilangan oksidasi.
5. Pengaruh efek elektronik.
6. Nilai konsentrasi.
7. Delokalisasi elektron.
8. Tetapan kesetimbangan.
9. Jenis atom pusat dan ligan.


1. Kemampuan ionisasi : Semakin mudak
terionisasi, maka semakin kuat sifat asam
atau basa zat ybs.
2. Ukuran atau jarak ikatan : Semakin panjang
jarak ikatan semakin mudah melepaskan
karakter asam atau basanya, maka sifat
asam atau basanya semakin kuat.

3. Bilangan oksidasi : Semakin besar bilangan
oksidasi semakin lemah sifat atau karakter
asam atau basa zat tersebut.
4. Muatan : Semakin besar muatan, maka
energi ikatan semakin kecil akibatnya
jarak ikatan semakin berkurang sehingga
sifat asam atau basanya semakin lemah.
5. Pengaruh epek elektronik : Semakin besar
kekuatan menarik elektron dan atau sifat
elektronegatifitasnya, maka sipat asamnya
semakin kuat, tentu sifat basanya semakin
lemah.
6. Nilai Konsentrasi : Semakin besar
konsentrasi asam atau basa ybs, maka
sifat asam atau basanya semakin kuat pula.
7. Delokalisasi elektron : Semakin terdistribusi
elektron, maka anion semakin stabil (bentuk
ion lebih disukai) sehingga semakin kuat
sifat asamnya dan untuk basa sebaliknya yg
terdistribusi adalah muatan positif.
8. Tetapan kesetimbangan : Semakin besar nilai
tetapan kesetimbangan, maka sipat asamnya atau
basanya semakin kuat.
9. Jenis atom pusat dan ligan : Logam alkali,
alkali tanah dan yg bermuatan besar, maka
lebih senang berikatan dengan ligan (basa) yg
kepolarannya kecil, disebut asam atau basa
keras, dan logam transisi dan valensi rendah
lebih senang pada ligan (basa) yg lebih polar, dan
disebut sebagai asam atau basa lunak.
Ionisasi Air Murni
Reaksi : H
2
O H
+
+ OH
-

konstanta kesetimbangan :


Konsentrasi air murni pada 25
o
C : 55,4 mol/L (PV = nRT)
K . [H
2
O] = [H
+
] . [OH
-
] = Kw
K . (55,4) = Kw = [H
+
] . [OH
-
] = 1 x 10
-14
Derajat ionisasi air () pada 25
0
C = 1,81 x 10
-9

[H
2
O] = 55,4 mol/L

[H
3
O
+
] = [OH
-
]
= [H
3
O
+
] = [OH
-
] = 1,81 x 10
-9
x 55,4 mol/L
= [H
3
O
+
] = [OH
-
] = 1,00 x 10
-7
mol/L
= (1,00 x 10
-7
) . (1,00 x 10
-7
) = (1,00 x 10
-14
)
Jadi diperoleh : pKw = pH + pOH = 14

O] [H
] [OH ] [H
K
2
- +
=
Reaksi HA + H
2
O H
3
O
+
+ A
-

(1-o)c oc oc
Kesetimbangannya :


Bila kecil, maka 1- = 1, jadi : (Jk 1- tetap ?)
dan

pH = - log [H
3
O
+
] = pKa log c

O] [H [HA]
] [A ] O [H
K
2
3
+
=
[HA]
] [A O] [H
Ka ] O H [ K
3
2

= =
) (1
c
)c (1
c
c ) (1
c x c
Ka
2 2 2

=
c
Ka
c Ka = = = o o
c
Ka

2
2
c x Ka
c
c x . Ka
c ] O H [
2
3
= = o =
+
Reaksi A
-
+ H
2
O HA + OH
-
(1-o)c oc oc
Kesetimbangannya :


Bila kecil, maka 1- = 1, jadi : (Jk 1- tetep ?)
dan

pH = 14 - pOH
pOH = -log [OH
-
] = pKb log c
O] [H ] [A
] [OH [HA]
K
2

=
] [A
] [OH [HA]
Kb O] H [ K
2

= =
c ) - (1
c . c
Kb =
) 1 (
c
Kb
2
o
o
=
c
Kb
= o
c x Kb
c
c x Kb
c
Kb
c c ] [OH
2
-
= = = o =
Reaksi : HA + H
2
O H
3
O
+
+ A
-

Kesetimbangannya :



Jadi diperoleh :

Bagaimana jk rx-nya :
A
-
+ H
2
O HA + OH
-
pakai Kh
[HA]
] [A O] [H
Ka ] O H [ K
3
2

= =
] [
] [
log log
] [A
[HA]
log log ] [ log
3
HA
A
Ka Ka O H

+
+ = =
[HA]
] [A
log pKa pH
-
+ =
O] [H [HA]
] [A ] O [H
K
2
3
+
=
Bagaimana dengan Buffer Basa
Reaksi : A
-
+ H
2
O HA + OH
-
Kesetimbangannya :

lalu

Jadi dan


Bagaimana jk rx-nya :
HB
+
+ H
2
O B + H
3
O
+
pakai Kh

] [A
] [OH [HA]
Kb ] O H [ K
2

= =
[HA]
] [A
Kb ] OH [

=
[HA]
] [A
log Kb log ] OH [ log

=
[HA]
] [A
log pKb pOH

=
[HA]
] [A
log pKb 14 pH

+ =
Hidrolisis Garam Basa
Reaksi : KCN K
+
+ CN
-
Yang terhidrolisis : CN
-
+ H
2
O HCN + OH
-
Nilai K :


Dari asam lemahnya (HCN), reaksi :
HCN H
+
+ CN
-
, diperoleh nilai :

Kh =


Dari K dan Kh, diperoleh : [OH
-
]
2
= Kh x [CN
-
]
dan Kh = Kw/Ka
pOH = pKw - pKa - log[CN
-
] dari pH= 14 pOH
shg : pH = pKw + pKa + log [CN
-
]

] O
H
[ ] CN [
] OH [ ] HCN [
K
2

=
] CN [
] OH [ ] HCN [
K ] O H [ K
h 2

= =
] HCN [
] CN [ ] H [
Ka
+
=
] [H ] OH [ x
] [H ] CN [
] HCN [
] [H
] [H
x
] CN [
] OH [ ] HCN [
+
+ +
+

=
Ka
Kw
Kw x
Ka
1
= =
Hidrolisis Garam Asam
Reaksi :NH
4
Cl NH
4
+
+ Cl
-
Yang terhidrolisis : NH
4
+
+ H
2
O NH
4
OH + H
+
Bentuk K :


Dari basa lemahnya (NH
4
OH

), reaksi :
NH4OH NH
4
+
+ OH
-
, diperoleh nilai :



Dari K & Kh diperoleh : [H
+
]
2
= Kh x [NH
4
+
]
dan Kh = Kw/Kb
pH = pKw pKb log [NH
4
+
]

O] H [ ] NH [
] H [ ] OH NH [
K
2 4
4
+
+
=
] NH [
] H [ ] OH NH [
Kh ] O H [ K
4
4
2
+
+
= =
] OH [
] OH [
x
] NH [
] H [ ] OH NH [
Kh
4
4

+
+
=
Kb
Kw
1
] [H ] OH [
x
] [OH ] [NH
OH] [NH
4
4
= =
+
+
Hidrolisis Garam (Asam dan Basa)-nya Lemah
Reaksi : NH
4
CN NH
4
+
+ CN
-
NH
4
+
+ CN
-
+ H
2
O NH
4
OH + HCN
(1-) c (1-) c c c (Pd Kesetimbangan)
Bentuk Kesetimbangannya :


Kh nilai =

Jika kita gunakan reaksi : CN
-
+ H
2
O HCN + OH
-
Maka diperoleh :


pOH = (pKw+pKb-pKa)
pH = 14 - pOH

O] [H ] [CN ] [NH
[HCN] OH] [NH
K
2 4
4
+
=
] OH ][ H [
] OH ][ H [
x
] [CN ] [NH
[HCN] OH] [NH
Kh
4
4
+
+
+
=
Kb x Ka
Kw
Kh =
2

)c - (1 x )c - (1
c x c
~ =
Kb x Ka
Kw
o ~
o
o
= =

x Kb
c ) 1 (
c
x Kb
[Garam]
[Basa]
x Kb ] OH [
Ka
Kb Kw
Kb x Ka
Kw
x Kb ] OH [ = =

ASSALAMU ALAIKUM WR. WB.


DAN
SALAM SEJAHTERA UNTUK KITA SEMUA
Kimia Anorganik Dasar
Pertemuan III

Syahruddin Kasim, S.Si, M.Si
Beberapa Pertanyaaan ?.
1. Apakah yg dimaksud dengan asam super?.
2. Apakah yg dimaksud dengan air raja?.
3. Mengapa asam sulfat bukan oksidator yg kuat
namun merupakan dehidrator yg sangat kuat?.
4. Buatlah reaksi kesetimbangan yg dapat terjadi pada
asam sulfat dan asam nitrat, dan apa bedanya
dengan reaksi kesetimbangan autoionisasi?.
5. Mengapa HF dalam air tergolong asam lemah
sedangkan dalam bentuk cair HF adalah asam kuat?.

Beberapa Pertanyaan Lanjutan ?.
Bagaimana hubungan tetapan kesetimbangan
reaksi dengan :
1. Konsentrasi
2. Tekanan
3. Energi bebas Gibbs
4. Potensial reaksi sel
5. Reaksi tak terdissosiasi sempurna
6. Kecepatan reaksi
7. Energi aktifasi reaksi
8. Padatan dan larutan



1. Konsentrasi
Reaksi : aA + bB cC + dD
Kesetimbangan :

2. Tekanan (Reaksi aA bB)



3. Energi Bebas Gibbs
G = G
o
+ RT ln K , dimana G = 0
pada kesetimbangan, dan nFE
sel
= G
a
A
b
B
p
P
P
K =
( )
a b
a
A
b
B
a
A
b
B
p
RT
V
n
V
n
V
RT n
V
RT n
K

|
.
|

\
|
|
.
|

\
|
=
|
.
|

\
|
|
.
|

\
|
=
| | | |
| | | |
...(5.2) .......... ..........
b a
d c
B A
D C
K =
4. Potensial Reaksi Sel
Reaksi : A
2+
+ B C + D
2+

Kesetimbangan :
5. Reaksi Tak Terdissosiasi Sempurna
Mg(OH)
2
+ H
2
O MgOH
+
H
2
O

+ OH
-
K
1

MgOH
+
+ H
2
O Mg
2+
H
2
O + OH
-
K
2

Rx total : Mg(OH)
2
+2H
2
O Mg
2+
2H
2
O +2OH
-

K
total
= K
1
x K
2

6. Kecepatan Reaksi (Setimbang, V
1
= V
2
)

k1
Pb(NO
3
)
2
+ 2HCl
k2
PbCl
2
+ 2HNO
3


V
1
= k1.[PbCl
2
].[HNO
3
]
2
V
2
= k2.[Pb(NO
3
)
2
].[HCl]
2




b a
d c
o
sel
sel
] B [ ] A [
] D [ ] C [
log
n
0591 , 0
E E =
7. Energi Aktivasi Reaksi
Energi aktivasi = Energi minimum yg harus
dimiliki oleh suatu reaksi agar dapat bereaksi
menjadi produk (E
a
). Jk reaksi aA + bB P
maka : V = k [A]
a
[B]
b
dimana nilai k adalah
tetapan kecepatan reaksi, yaitu k = A.e
-Ea/RT



Soal : Dari reaksi CH
3
I
(g)
+ HI
(g)
CH
4(g)
+ I
2(g)
pada 200
o
C, nilai k
1
= 1,32 x 10
-2
mol.L
-1.
det
-1
,
hitunglah energi aktifasi reaksinya apabila
tetapan Arheniusnya (A = 2,7 x 10
13
).

) 14 . 8 (
T
1
.
R . 303 , 2
Ea
A log k log

=
8. Padatan dan Larutan
Hubungan kesetimbangan ini disebut juga Ksp.
Ksp adalah : Jumlah mol endapan yang larut
dalam 1 liter pelarut.
Ksp dpt juga disebut sebagai : Angka yg
menunjukkan hasil kali ion-ion yg terdapat
dalam larutan jenuh.
Kesetimbangan akan tercapai : Jika hasil
kali kelarutan ion-ion dalam larutan = Ksp,
namun jika Ksp > hasil kali ion-ion dalam larutan
maka tidak terbentuk endapan dalam larutan
kecuali sebaliknya.
Contoh soal point 8
Soal : Apakah akan terbentuk endapan jika
dicampurkan antara CaCl
2
500 ml 0,014 M
dengan Na
2
SO
4
0,25 M 250 ml, jika diketahui
Ksp CaSO
4
= 2 x 10
-4

Jawab : Hitung terlebih dulu Ca
2+
dalam CaCl
2

lalu SO
4
2-
dalam Na
2
SO
4
kemudian hitung lagi
kedua ion tersebut setelah dicampurkan, lalu
perkalikan dan bandingkan hasilnya dengan
Ksp.
Keterangan :
Jika Hasil kali ion-ion dalam larutan < dari Ksp,
maka endapan tidak akan terbentuk.
Jawaban Pertanyaan!.
1. Air Raja : Larutan yg terdiri atas HCl dan HNO
3
dengan
perbandingan 3 : 1 (artinya larutan tersebut mengandung
Cl
2
dan ClNO), bagaimana jk di + H
2
SO
4
larutan apa ?.
2. Asam Super : Larutan asam yg memiliki pH lebih kecil dari
nol yg sesuai dengan persamaan Hammet
H
o
= pK
BH
+ - log [HB
+
]/[B] , dimana B = Basa
asam sulfat murni, asam hidro fluorat (HF) murni, asam
fluoro sulfit, dll (dapat mengalami rx autoionisasi).
3. Sebab Oksidator kuat akan mudah mengalmi reduksi
sementara asam sulfat dengan S sebagai atom pusat sulit
tereduksi karena S telah mengembangkan valensinya dari 2
menjadi 6. Jadi dlm bentuk asam sulfat, S telah teroksidasi
maksimal dan stabil. Merupakan dehidrator
yg sangat kuat sebab bentuknya yg diol membuat
molekulnya tidak
stabil sehingga sangat mudah melepaskan H
+
untuk
mengubah bentuk
diol menjadi bentuk yg stabil (bentuk oksida, ion atau
garam).


Jawaban Pertanyaan
4. Buat sendiri rx kesetimbangannya,
autoionisasi = rx kesetimbangan dengan
sesama zat bukan dengan pelarut !.
5. Jika HF dalam air, sulit melepaskan ion H
+
oleh
karena kuatnya ikatan HF dimana jarak
iatannya sangat pendek (elektronegatifitas F
sangat tinggi yg akan menarik dan mengikat H
sangat kuat sehingga sulit diionisasikan)
Reaksi H
2
O + HF H
3
O
+
+ F
-
(Reaksi sulit
terjadi), sementara untuk HF cair (HF 100 %)
wujud cair, adalah asam kuat sebab mudah
melepaskan H
+
dan F
-
melalui reaksi :
2HF H
2
F
+
+ F
-
,lalu F
-
bereaksi lagi dgn
HF membentuk HF
2
-
, H
2
F
3
-
, dst.


Soal Lanjutan
1. Asam karbonat 3,5 g dalam 2 liter air pada
STP, memiliki konsentrasi CO
3
2-
sebesar
(Diketahui pH larutan = 5, Ka
1
= 4,2 x 10
-7

dan Ka
2
= 5,2 x 10
-11
).
2. Dari rx : NiSO
4
.6H
2
O
(s)
NiSO
4(s)
+ 6H
2
O
(g)

memiliki nilai Kp = 1 x 10
-14
pada 25
o
C,
berapakah nilai Kc dan G
o
?.
3. Berapakah pH dan pOH 500 ml CH
3
COONa
1M, dan berapakah gram HCl yg harus
ditambahkan agar supaya larutan
mempunyai pH 4,74 (Ka = 1,8 x 10
-5
).
Prinsip Dasar Jawaban Soal
1. Buat reaksi kesetimbangan berganda dari asam
karbonat, konsentrasi anion karbonat ditentukan
melalui konsep kesetimbangan yang terdapat anion
tersebut, subtitusikan anion lain yg ada dalam kedua
persamaan kesetimbangan, pH menunjukkan nilai
konsentrasi H
+
!.
2. Gunakan rumus yang ada!.
3. Buat dulu reaksi kesetimbangan hidrolisisnya
lalu hitung pOH dan pH, kemudian buat lagi rx
antara anion CH
3
COO
-
+ HCl dimana
konsentrasi CH
3
COO
-
tidak sama dengan
(HCl=Cl
-
dan buat pemisalan X g HCl) sebab
ada penambahan asam hidrogen klorida,
terakhir buat kesetimbangan asam asetat yg
terbentuk, melalui persamaan tersebut hitung
x g HCl yg harus ditambahkan !.
TERIMA KASIH
SELAMAT BELAJAR



DOSEN : Syahruddin kasim
ASSALAMU ALAIKUM WR. WB.
DAN
SALAM SEJAHTERA UNTUK KITA SEMUA
Kimia Anorganik Dasar
Pertemuan IV

Syahruddin Kasim, S.Si, M.Si
Kimia Inti adalah Bagian Ilmu kimia yang
mempelajari Radioaktivitas dari unsur-unsur
yang bersifat radioaktif.
Unsur-unsur radioaktif adalah unsur-unsur
yang dapat menghasilkan radiasi dgn energi
tinggi, pada waktu terjadi perubahan pada inti
atomnya.
Radioaktivitas yg dimaksud adalah hal-hal
yang menyangkut perubahan inti atom yg
berlangsung secara spontan. Atom yg demikian
disebut atom yang bersifat radioaktif.

1832, Michael Faraday Menemukan sinar katoda.
1876, E. Goldstein menemukan muatan positif pada sinar katoda
dalam tabung katoda.
1895, Wilhelm K. Rontgen menemukan sinar x yg digunakan
dalam bidang kedokteran.
1897, J.J. Thomson menemukan muatan negatif dalam sinar
katoda.
Sinar katoda yg ditemukan oleh E. Goldstein tersebut apabila
mengenai logam tertentu, misalnya : Tungstan, platina,
uranium, dll, akan memancarkan sinar radiasi secara terus
menerus yang dikenal dengan sinar X. Logam-logamnya
disebut anti katoda.
Sifat sinar katoda berbeda dengan sinar X sbb : Sinar X berupa
gelombang elektromagnetik dgn frekuensi tinggi, tidak
dibelokkan oleh medan magnet, dapat memfluoresensikan
bahan yg dilapisi dgn BaPt(CN)
4
.
Para ahli mulai meneliti lebih intensif tentang Batuan,
terutama uranium sebab uranium dapat mengalami
fluoresensi jika dikenai sinar matahari, pelopornya
adalah H. Becquerel.
Pertanyaan yg muncul dari H. Becquerel adalah :
Apakah sinar Fluoresensi itu sama dengan sinar X ?.
Kesimpulannya : Radiasi disebabkan oleh mineral atau
batuan itu sendiri setelah ditemukan adanya
radioaktifitas pada mineral dalam batuan yang
mengandung uranium.
Penemuan pendukung adalah oleh Pirre dan Marie
Curie yg berhasil mengisolasi unsur radium, thorium
dan Actinium dalam mineral yg mengandung uranium.
Karakteristik Pembelahan Inti Atom
Suatu atom memiliki inti mengandung nukleon yg
dikenal sebagai proton dan neutron yg terikat
secara bersama-sama dengan jari-jari pada inti atom
sangat kecil yaitu sekitar 10
-14
cm, dimana massa
suatu atom terpusat dalam intinya oleh karena itu
kerapatan atom sangat tinggi mendekati 10
13
g/cm
3
.
Nukleon hanya dapat bergerak dalam inti atom,
apabila massa inti bertambah, maka gaya tolak antar
proton bertambah lebih cepat dibanding gaya tariknya
dengan nukleon lain.
Cara yang harus dilakukan untuk mengurangi
gaya tolak ini adalah mengalami pembelahan inti
atom menjadi dua, tiga, dst (peluruhan radioaktif).
Karakteristik Pembelahan Inti Atom
Untuk membuat suatu inti agar stabil, maka parameter yg
harus diperhatikan adalah :
1. Rasio antara jumlah proton dan neutron.
-Paling stabil jika n/p = 1 , Z = 1-20
-Jika Z > 20, maka kemungkinan n > p untuk
mengimbangi gaya tolak antar proton dan maksimum
rasio n/p = 1,6 jika lebih inti akan mengalami fission,
supaya stabil inti akan melepaskan n dan e.
- Jika Z > 20 tetapi n < p, maka supaya stabil inti akan
memancarkan + dan p serta menangkap e.
- Jika Z > 83 supaya stabil n dan p dipancarkan secara
bersamaan berbentuk partikel alfa ().
2. Besarnya tenaga ikat yg dimiliki.
Semakin besar energi ikat (EI) inti maka inti semakin
stabil, EI = Energi partikel Energi inti terukur .
Jenis-Jenis Pancaran Radiasi
1. Sinar = Sebuah partikel yg dibelokkan oleh
kutub negatif (partikel tsb bermuatan positif
= inti helium) dan berasal dari inti yg
dipancarkan berbentuk sinar radioaktif
dengan kecepatan 0,01 x kec. Cahaya.
2. Sinar = Partikel yg kecepatannya mendekati
kecepatan cahaya dan dibelokkan oleh kutub
positif (partikelnya bermuatan negatif).
3. Sinar = Suatu partikel yg berbentuk
getaran-getaran elektromagnetik (sama dgn
cahaya biasa), dipancarkan pada saat nukleon
yg tereksitasi kembali ke tingkat energi lebih
rendah, tidak bermassa maupun bermuatan.
Jenis-Jenis Peluruhan
Selain peluruhan , , , juga terdapat reaksi peluruhan
dengan melepaskan +, n, peluruhan dengan
penangkapan e dan pembelahan spontan pada inti
berat/besar.
Perbedaan mendasar proses radioaktif dengan reaksi
kimia biasa yaitu :
1. Melepaskan pancara sinar radioaktif.
2. Prosesnya irreversibel.
3. Terbentuk unsur baru.
4. Kecepatan reaksinya tidak bergantung pada suhu,
tekanan, bentuk unsur atau persenyawaan, dll.
5. Melepaskan energi yg besar dan memiliki waktu
paruh.
Deret Radioaktif
90
Th
92
U
94
Pu
a. Thorium
232
Th (4n)

Pb

Tl


Th

Ra

Ac

Th

Ra

Rn

Po

At

Bi

Po

Pb
b. Uranium
238
U (4n + 2)
Np

Pu

Pb

Tl

Th

Pa

Th

Ra

Rn

Ra

At

Bi

Po

Ra

Bi
c. Aktinium (4n + 3) pakai
239
U Pb

Po

Np

Pu

Th

Pa

Ac

Th

Ra

Rn

Po

Pb

Bi

Po

Fr

Tl

Pb


d. Neptunium
241
Pu (4n + 1)

Po

Pu

Am

Np

Pa

Th

Ra

Ac

Fr

At

Bi

Tl

Pb
U

Bi

Unsur radioaktif mengikuti reaksi peluruhan yang
sama dengan reaksi orde satu.
Persamaan rx orde satu : ln N = ln No - k.t ,
jadi menyerupai persamaan garis lurus dengan
tetapan kecepatan peluruhannya adalah tg .
Pers. : n x t
1/2
= (1/2)
n
bagian yg tersisa.
Soal :
Jika 10 mg isotop radioaktif
222
Rn disimpan,
setelah berapa lamakah disimpan agar
222
Rn
tersisa 2,82 mg, apabila kemiringan grafik
peluruhannya 10,33750873.


Pembuktian Reaksi Orde Satu
Reaksi : A P
Persamaan Lajunya :
Hubungan antara k, dA, dan dt adalah :
-dA/A = k . dt , diintegrasikan :
Dijabarkan : - lnA = k . t + C,
pada saat t = 0 C = - lnA
0

- lnA = k . t lnA
0
lnA
0

lnA
0
- lnA = k . t ln A


Secara grafik reaksi orde SATU
Digambarkan sebagai berikut :


Waktu (t)
| | ) 4 . 8 ( . ,
1
A k
dt
dA
v reaksi Laju = =
lnA = lnA
0
k . t

=
t
to
A
Ao
dt k
A
dA
Waktu Paruh (t
1/2
) dan Dimensi
Tetapan Kecepatan Peluruhan (k)
t
1/2
Orde satu



Dimensi k

) 9 . 8 (
k
693 , 0
k
2 log 303 , 2
t
2
1
= =
ik atau menit
bilangan
waktu det
1
=
Reaksi radioaktif lain
1. Reaksi Fisi (reaksi pembelahan inti umumnya inti
berat menjadi 2 bagian yg hampir sama dengan
memancarkan sinar radioaktif).
Rx.
235
U + n
121
Mo +
113
Sn + 2n
2. Reaksi Fusi (reaksi penggabungan dua inti atom
ringan menghasilkan inti atom yg lebih besar dengan
memancarkan sinar radioaktif dan energi yg sangat
besar).
Rx.
2
H +
2
H
4
He + n + Energi
3. Reaksi Transmutasi inti (reaksi dimana inti atom
ditembak dengan partikel dasar atau dengan inti
atom ringan sehingga terbentuk inti atom yang baru.
Rx.
14
N +
4
He
17
O +
1
P
Penggunaan Radioisotop
1. Riset ilmiah bidang Kimia (ex, rx zat dlm jaringan),
Fisika (ex, proses penyerapan energi) dan Biologi (ex,
gangguan generatif).
2. Kedokteran (teknik trace utk diagnosa, ex, Ca dan Sr
dalam tulang, As dan Cu dalam otak, Fe dan Cr untuk
darah K untuk otot, Co untuk tumor dan I utk kelenjar
gondok).
3. Oseanografi (H dan O untuk aliran air, I untuk aliran
minyak tanah).
4. Tumbuh-Tumbuhan dan Hewan (C dan O untuk
proses fotosintesis N, P, K, Cl, S untuk pemupukan).
5. Industri (Pengujian bahan tanpa merusak hanya
dengan penyinaran).
Soal Latihan
1. Suatu fosil binatang ditemukan mepunyai keaktifan
14
C = 2,7 dis/mnt, perkirakanlah umur fosil tersebut, jika
keaktifan jenis
14
C = 15,3 dis/mnt dan t1/2
14
C= 5668
thn.
2. Suatu contoh radon memiliki perubahan aktifitas pada 26
Mei adalah 10.000 dis/dtk berapakah aktifitasnya pada
tanggal 28 Mei jika t
1/2
Rn = 3,8 hari.
3. Berapakah liter gasolin C
8
H
18
yg harus dibakar agar dapat
menghasilkan energi sebesar energi reaksi fusi
1
1
H
dengan massa 0,0255 g, dikt. C = 3 x 10
8
m/det
H
f
(C
8
H
18
) = -208 Kj/mol, H
f
(CO
2
) = -394 Kj/mol,
H
f
(H
2
O) = -286 Kj/mol dan (C
8
H
18
)

= 0,703 g/L.
4. Berapakah tenaga ikat pernukleon (Mev) dan energi yg
dihasilkan (Kj) untuk
26
Fe
56
bila massa atomnya 55,9349
g/mol, dikt. Massa p = 1,007277g/mol, e = 0,000586
g/mol, n = 1,008665 g/mol, dan C = 2,99 x 10
8

m/det.
TERIMA KASIH
Wassalam
SELAMAT BELAJAR dalam rangka ujian
minggu/pekan depan
Kamis 14 Mei 2009


DOSEN : Syahruddin kasim
KIMIA ANORGANIK DASAR
Syahruddin Kasim, S.Si, M.Si.
KIMIA INTI
Karakteristik Inti Atom
Proton
netron
nukleon
Awan elektron
Pembelahan inti (model tetes cair) : bertambahnya massa inti, gaya
tolak antara proton-proton bertambah lebih cepat dibanding dengan gaya
tariknya, untuk mengurangi gaya tolak ini, maka tetes cair haruslah terbelah
menjadi dua tetes cair yang baru.
Dalam model kulit, nukleon yang tersusun dalam inti atom dianggap
sama seperti elektron orbital, karena adanya sifat periodik inti atom.
Nukleon dan Nukleotida
Jumlah nukleon di dalam inti atom didefinisikan sebagai :
A = N + Z
Dimana A adalah nomor massa, Z nomor atom dan N bilangan netron.
N
A
Z
X
Jenis nuklida :
1. Nuklida stabil. Sifat keradioaktifannya tidak terdeteksi.
Contoh :
2. Radionuklida alam primer. Radioaktif yang ditemukan di alam.
Contoh :
3. Radionuklida alam sekunder. Radioaktif yang ditemukan di alam dengan
waktu paruhnya pendek dan dibentuk secara kontinyu dari radionuklida
alam primer.
4. Radionuklida alam terinduksi. Terbentuk karena interaksi suatu nuklida
dengan radiasi berenergi tinggi. Contoh,
14
C yang terbentuk karena
antaraksi sinar kosmik dengan nuklida
14
N di atmosfir.
N , C , H
14
7
12
6
1
1
tahun 10 x 5 , 4 paruh waktu , U
9 238
92
Nuklida-nuklida dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok yaitu:
1. Isotop. Nuklida yang nomor atomnya (Z) sama, tetapi N dan A berbeda,
sifat kimia dan fisikanya sama.
Contoh :

2. Isobar. Nuklida yang bilangan massanya sama, tetapi nomor atomnya
berbeda, sifat kimia dan fisikanya berbeda.
Contoh :

3. Isoton. Nuklida yang mengandung jumlah netron yang sama, sifat kimia
dan fisikanya berbeda.
Contoh :

4. Isomer. Nuklida yang mempunyai nomor atom dan bilangan massa yang
sama, tetapi sifat keradioaktifannya berbeda, karena susunan proton
dan netron dalam inti berbeda.
Sn , Sn , Sn , C , C , He , He
119
50
117
50
113
50
14
6
12
6
4
2
3
2
Ba , Xe , Te
130
56
130
54
130
52
S , P , Si
32
16
31
15
30
14
Kestabilan Inti
1. Semua inti yang mengandung 84 proton ( Z = 84 ) atau lebih tidak stabil.
2. Aturan Ganjil-Genap, inti yang mengandung jumlah proton dan netron
genap lebih stabil daripada inti yang mengandung jumlah proton dan
netron yang ganjil.
3. Bilangan Sakti (Magic Numbers): Inti itu stabil terhadap reaksi inti dan
peluruhan radioaktif jika jumlah proton dan netron sama dengan bilangan
sakti. Bilangan-bilangan ini adalah :
Untuk proton : 2, 8, 20, 28, 50, dan 82
Untuk netron : 2, 8, 20, 28, 50, 82, dan 126.
4. Kestabilan inti dapat dikaitkan dengan rasio kestabilan N/Z, nuklida yang
stabil berada pada daerah pita kestabilan inti. Adapun pola peluruhan
radioaktif berdasarkan N/Z adalah sebagai berikut :
a. Nuklida dengan N/Z >N/Z stabil
1. Memancarkan partikel | ( elektron )
N C
0
1
14
7
14
6
+
2. Memancarkan netron, n
n He He
1
0
4
2
3
2
+
b. Nuklida dengan N/Z < N/Z stabil
B C
0
1
11
5
11
6 +
+
1. Memancarkan positron,
-
p
1
1
32
15
33
16
P S +
2. Memancarkan proton, p

K Ca
41
19
0
1
41
20
+

e
3. Menagkap elektron e
-

c. Nuklida dengan Z > 83
Rn Ra
4
2
222
86
226
88
+
memancarkan partikel alfa, =He

Energi Pengikat Inti
Energi yang diperlukan untuk menguraikan inti atau energi yang
dilepaskan jika inti terbentuk disebut energi pengikat inti.
Ukuran energi pengikat proton dan netron disebut defek massa, yaitu
selisih antara massa inti sebernarnya dengan massa proto dan netron.
Defek massa (m) = massa atom (A) massa (p + n + e)
massa netron (n) = 1,0086650 sma
massa proton (p) = 1,0072765 sma
massa eletron (e)= 0,0054858 sma
1 amu = 1,6606 x 10
-22
kg
E
b
= m x 931 MeV
E
b
rata-rata = E
b
/A
Dengan energi pengikat inti (E
b
) ;
Dan energi ikat rata-rata tiap nukleon ;
Peluruhan Radioaktif
1. Peluruhan alfa,
Peluruhan atau radiasi terdiri dari pancaran inti atom helium
4
2
He,
yang akan selanjutnya akan membentuk molekul netral setelah
menangkap elektron.
He Pb Po
4
2
206
82
210
84
+
Peluruhan negatron (
-
)
2. Peluruhan beta,
Pada peluruhan ini, netron berubah menjadi proton. Ada 3 macam
peluruhan , yaitu :
| +

0
1
4
2
3
1
He H
| +

0
1
40
80
40
19
Ca K
Peluruhan positron (
+
)
| +
+
0
1
40
20
40
21
Ca Sc | +
+
0
1
54
26
54
27
Ca Co
Penangkapan elektron
Sc e Ti
44
21
0
1
44
22
+

Ti e V
50
22
0
1
50
23
+

4. Peluruhan gama,
Sinar adalah radiasi elektromagnetik. Sinar ini dihasilkan oleh proses
trasisi isomer atau akibat ikutan dari pelepasan partikel o dan |.
Co Co
60
27
60
27
+
5. Peluruhan netron
n Kr Kr
1
0
86
36
87
36
+
6. Peluruhan netron
n Kr Kr Br
1
0
86
36
87
36
87
35
+

|
7. Pembelahan spontan
Proses ini hanya terjadi dengan nuklida-nuklida yang sangat besar dan
membelah secara spontan menjadi dua nuklida yang massanya berbeda.
n 4 Ba Mo Cf
1
0
142
56
108
42
254
98
+ +
Laju Peluruhan
Peluruhan radioaktif mengikuti hukum laju reaksi orde ke satu. Laju
peluruhan berbanding lurus dengan jumlah atom radioaktif yang tertinggal.
N
dt
dN
=
keterangan :
dN = perubahan jumlah atom radioaktif per satuan waktu
dt = perubahan waktu
= tetapan peluruhan
N = jumlah atom radionuklida pada waktu tertentu
Integrasi persamaan diatas,
.t
0
0
0
e N N
.
N
N
ln
lnN .t lnN

=
=
=

=
atau t
dt
N
dN
dt
N
dN
t
to
N
No

.t
0
0
e N N
atau .t
N
N
ln

=
=
0,5
0,5
t
0,693
atau

0,693
t = =
Waktu paru peluruhanya adalah :
DERET RADIOAKTIF
Deret radioaktif merupakan
kelompok unsur yang terbentuk dari
suatu nuklida radioaktif yang berturut-
turut memancarkan partikel o atau |.
Ada tiga deret radioaktif alam, yaitu
deret torium, uranium dan aktinium,
dan satu deret radioaktif buatan yang
disebut deret neptunium.
D
E
R
E
T

R
A
D
I
O
A
K
T
I
F


Transmutasi Inti
Transmutasi inti adalah reaksi yang terjadi karena inti atom suatu unsur
ditembak dengan partikel dasar atau dengan inti ( proyektil ), sehingga
berubah menjadi inti atom unsur baru.
Rutherford (1919); penembakan inti
14
7
N dengan partikel o (
4
2
He)
p O He N
1
1
17
8
4
2
14
7
+ +
Irene Joliot-Curie (1943); berhasil membuat atom fosfor bersifat radioaktif.
n P He Al
1
0
30
15
4
2
27
13
+ +
P ) n , ( Al O ) p , ( N
30
15
27
13
17
8
14
7
o o
Reaksi-reaksi di atas dapat ditulis sebagai berikut :
Reaksi Fisi Dan Fusi
Reaksi fisi adalah reaksi pembelahan inti suatu unsur besar menjadi
menjadi beberapa unsur kecil. Dalam reaksi ini dihasilkan beberapa netron
dan juga sejumlah energi.
Agar reaksi berantai dapat berlangsung,
jumlah bahan pembelah inti harus cukup
besar.
Massa kritik
235
U yang dapat menghasilkan
reaksi berantai dalam bom atom 40 Kg.
Atom yang dapat mengalami reaksi fisi adalah
unsur yang memiliki nomor atom di atas 80.
Pembelahan inti selalu menghasilkan energi
kira-kira 200 MeV setiap pembelahan inti.
Energi yang dihasilkan pembelahan 235 g
235
U
setara dengan energi yang dihasilkan dari
pembakaran 500 ton batu bara.
Reaksi Fusi
Pada reaksi fusi, terjadi proses penggabungan dua atau beberapa inti ringan
menjadi inti yang lebih berat.


Atom yang mengalami reaksi fusi adalah atom dengan inti ringan (A < 20),
karena inti ringan kurang stabil. Untuk meningkatkan kesetabilan maka dua
inti ringan cenderung bergabung untuk menigkatkan kesetabilannya.
Reaksi ini menghasilkan energi yang cukup besar dan menyebabkan
banyak inti yang lain bergabung secara serentak sehingga menimbulkan
ledakan.
Reaksi fusi tidak mudah dilakukan karena membutuhkan energi yang cukup
tinggi (10
8
K) untuk mengeluarkan seluruh elektron dalam atom.
Reaksi ini dapat terjadi pada matahari dan bitang-bintang lainya karena
suhunya cukup tinggi.
n He H H
1
0
4
2
3
1
2
1
+ +
Penerapan Kimia Inti
1. Penetapan Umur Radioaktif
Penentuan umur organik alam: Radioisotop
14
C dihasilkan secara
kontinyu dilapisan atas atmosfer melalui penangkapan netron sinar
kosmik oleh nitrogen.
p C n N
1
1
14
6
1
0
14
7
+ +
tetapi segera terurai kembali,
e N C
0
1 -
14
6
14
7
+ t
0,5
= 5730 tahun
Penentuan umur radioaktif untuk bahan yang lebih tua digunakan

40
K dan
40
Ar.
Ar e K
40
18
0
1 -
40
19
+ t
0,5
= 1,3 x 10
9
tahun
Untuk mengukur mineral yang mengandung uranium, digunakan
metode uranium-timbal, dengan t
0,5
4,5 x 10
9
tahun.
2. Isotop Sebagai Perunut
Dalam bidang ilmu kimia, radioisotop digunakan untuk mempelajari
mekanisme reaksi kimia, baik sintesis maupun biosintesis.
Dalam bidang kedokteran radioisotop banyak digunakan untuk
mendiagnosa suatu penyakit.
Contoh :

24
Na untuk mengikuti peredaran darah manusia

131
I untuk mempelajari kelainan kelenjar tiroid.

32
P untuk mengetahui letak tomor otak

45
C untuk mengetahui kangker tulang

59
Fe untuk mengetahui kecepatan pembentukan darah
3. Isotop Sebagai Sumber Radiasi

60
Co menghasilkan sinar beta untuk pengobatan kanker

32
P dipakai untuk menyembuhkan penyakit polycythemia (kelainan
sel darah merah)

137
Cs dan
60
Co untuk mensterilkan insekta dan jamur tanaman dan
untuk merusak enzim yang membuat kentang coklat waktu masak.
2. Isotop Sebagai Sumber Energi
Saat ini banyak dibangun rekator atom, baik untuk maksud-maksud
penelitian ataupun sebagai sumber tenaga, seperti tenaga listrik.
Uranium yang telah dimurnikan hanya mengandung 0,07%
235
U dan
sisanya
238
U, sedangkan yang digunakan untuk bahan bakar
235
U.
Untuk mengatasi maslah ini digunakanlah
239
Pu dan
233
U yang dapat
mengalami reaksi rantai.
e Pu e Np U n U
0
1
239
93
0
1
239
93
239
92
1
0
238
92
+ + +
- Produksi
239
Pu dari
238
U
e U e Pa Th n Th
0
1
233
92
0
1
233
91
233
90
1
0
232
90
+ + +
- Produksi
233
U dari
232
Th
Pada pembelahan
235
U,
233
U dan
239
Pu dapat dikendalikan sehingga
reaksi berantai berlangsung tanpa ledakan yang mengakibatkan
malapetaka.
Reactor diagram
South Texas Project
Reactor examples
Pressurized water
Boiling water
The Nuclear Option
South Texas Project, Matagorda County, Texas
Containment building
4 foot thick wall
KIMIA INTI
Mempelajari struktur inti dan prilakunya :
Kestabilan, keradioaktifan dan transmutasi inti.
Struktur inti : Proton dan neutron, keduanya
disebut : Nukleon.
Inti : Diameter 0,0001 = 1000 f.
Atom : Diameter = 1 = 10
-8
cm.
Simbol : Proton = Z dan Neutron = N
Model
A

X

Z N
Jenis nuklida : Stabil, radioaktif, radioaktif
sekunder & stabil terinduksi jadi radioaktif.
Pengelompokan nuklida
1. Isotop :
3
He
4
He

2 1 2 2
2. Isobar :
130
Te
130
Xe

52 68 54 66
3. Isoton :
31
P
32
S

15 16 16 16
4. Isomer :
17
F
18
F

9 8 9 9
(PR = buat 3)



Kinetika Reaksi Inti
Reaksi : A P
Persamaan Lajunya :
Hubungan antara k, dA, dan dt adalah :
-dA/A = k . dt , diintegrasikan :
Dijabarkan : - lnA = k . t + C,
pada saat t = 0 C = - lnA
0

- lnA = k . t lnA
0
lnA
0

lnA
0
- lnA = k . t ln A


Secara grafik reaksi orde SATU
Digambarkan sebagai berikut :


Waktu (t)
| | ) 4 . 8 ( . ,
1
A k
dt
dA
v reaksi Laju = =
lnA = lnA
0
k . t

=
t
to
A
Ao
dt k
A
dA
Waktu Paruh (t
1/2
) dan Dimensi
Tetapan Kecepatan Peluruhan (k)
Orde satu



Dimensi k

) 9 . 8 (
k
693 , 0
k
2 log 303 , 2
t
2
1
= =
ik atau menit
bilangan
waktu det
1
=

Anda mungkin juga menyukai