Anda di halaman 1dari 6

BATUAN SEDIMEN

Batuan sediment adalah batuan yang terbentuk dari akumulasi material hasil perombakan batuan yang sudah ada sebelumnya atau hasil akitivitas kimia ataupun organisme yang diendapkan lapis demi lapis pada permukaan bumi yang kemudian mengalami pembatun (Pettijhon, 1995). Batuan sediment terbentuk dari batuan sebelumnya mengalami berbgaia proses seperti pelapukan, erosi, tyransportasi dan sedimentasi. Karena prosesproses tersebut, batuan sediment biasanya ditemukan didaerah-daerah yang rendah seperti sungai yag dekat dengan laut ataupun danau. Pada awalnya batuan sediment merupakan batuan yang lunak. Namun karena proses diagnesis maka batuan yang tadinya lunak menajdi mengeras. Batuan sediment memiliki beberpa sifat umum, diantaranya adlah sebagai berikut: Adanya proses sedimentasi yang ditandai dengan adanya pelapisan bidang-bidang pada batuan Adanya fragmen yang menandakan butir-butir pernah lepas Adanya jejak kehidupan sebelumnya (fosil-fosil) Monomineralik 1. Tekstur batuan sediment Berdasarkan kejadiannya, batuan sediment dibedakan menjadi dua jenis batua, yaitu batuan klastik dan nonklastik. Batuan klastik adalah batuan yang terbentuk dari mineral-mineral batuan sebelumnya yang mengalami perombakan. Sedangakn batuan sediment nonklastik adalah batuan sediemn yang berasal dari organisme (fosil). Tekstur batuan sediment klastik meliputi: a. Ukuran butir (grain size) Butiran pada batuan sediment dapat dikelompokan menjadi beberapa jenis. Pengelompokan ini berdasarkan skala wentworth Tabel Skala Wenthworth Nama Butiran Ukuran Butiran (mm) Bongkah Boulder >256 Brangkal Couble 64-256 Krakal Pebble 4-64 Krikil Granule 2-4 Pasir sangat kasar Very coarse sand 1-2 Pasir kasar Coarse sand 0,5-1 Pasir sedang Medium sand 0,25-0,5 Pasir halus Fine sand 0,125-0,25 Pasir sangat halus Very fine sand 0,0625-0,125 Lanau Silt 0,00390625-0,0625 Lempung Clay <0,00390625

Gambar SkalaWenthworth

b.

Pemilhan (sorting) Sorting adalah pemilahan dan keseragaman ukuran butir dalam batuan sediment. Hal in berarti bahwa semakin seragam butiran penyusun batuan maka semakin baik pula sortingnya. Berikut istilah yang digunkan dalam melakukan sorting: Well sorted : pemilahan dikatan baik pabila butiran penyusunnya memiliki keseragan ukuran contonya seperti lempung Medium sorted : pemilihan dikatan sedang apabila masih ada beberapa butiran yang ukurannya tidak sejenis Poor sorted : pemilhan dikatan buruk apabila dalam batuan sediment terdapat bayak butiran yang memiliki ukuran yang tidak sejenis, contohnya seperti batu konglomerat.

Gambar Pemilahan

c.

Kebundaran Kebundaran adalah suatu nilai yang digunakan untuk mengukur kebundaran dan keruncingan batuan. Biasanya pengukuran dilakukan pada batuan klastik yang kasar. Pada umumnya pengukuran ini dapat digunakan untuk menunjukan daerah atau asal batuan itu tertransportasi. Semakin jauh batuan tertransportasi akan menunjukan tempat yang jauh dari asal mula batuan terbentuk seblum manjadi batuan sediment.

Untuk memudahkan pengelompokannya, berikut garis besar dari pengelompokan batuan sediment berdasarkan kebundarannya: Wellroauded (membundar dengan baik) Semua bagian permukaannya membundar tanpa sudut Rounded (membundar) Pada umumnya permukaan-permukaan, ujung0ujung dan tepinya membundar Subrounded (membunndar tanggung) Perumukaan umumnya datar namun ujung-ujungnya membundar Subangular (menyudut tanggung) Pada permukaanya sudah datar namun pada ujung-ujungnya masih menudut lancip Angular (menyudut) Permukaan dan ujungnya tajam

Gambar Penggolongan Kebundaran Batuan Sedimen

d.

Shape Shape adalah bentuk dari butiran-butiran yang terdapat dalam batuan sediment. e. Porositas Porositas adalah perbandingan selurung pori-pori yang terdapat dalam batuan dengan volumen seluruh batuan. Dengan kata lain, porositas adalah perbandingan ruang yang kosong dengan volume batuan. Berikut adalah dasar pengelompokan yang sering dipergunakan: Negligible 0-5% Poor 5-10% Fair 10-15% Good 15-20% Very good 20-25% Excellent 25%-40% f. Permeabilitas Pada dasarnya, permeabilitas adalah daya tembus air terdhadap batuan sediment. Namun untuk mengukur permeabilitas suatu batuan hanya dengan mikroskop sangat sukar, hak ini karena ukuran ruang kosong yang sangat kecil. Untuk mengatasio hal tersebut maka dapat menggunakan cara

meneteskan air ke batuan dan mengukur kecepatan air untuk menembut batuan tersebut. Dan berikut istilah yang sering dipakai dalam pengukuran permeabilitas batuan sediment: Fair : 1,0-10 md Good : 10-100 md Very good : 100-1000 md

Gambar Permeabilitas Batuan Sedimen

g.

Matrik Matrik adalah semacam butiran klastik yang sangat halus sehingga aspek geometrinya tak begitu penting karena sangat susah untuk diamati. h. Semen Semen dapat dikatan sebagai material yang megisi rongga antar butiran, biasanya dalam bentuk amorf. Semen terbentuk dari bahan-bahan tertentu, berikut adalah bahanbahan penusun semen yang umum: Klasit Solomit Sulfat Oksida Silica Firit Lempung Silit Siderite i. Kemas (fabric) Prinsip dari kemas hapir sama permeabilitas dan porositas, ketiganya saling berhubungan. Biasanya kemas diartikan sebagai hubungan antar penyusun dari batuan sediment. Secara umum, kemasa dapat digolongkan menjadi dua, yaitu: Kemas terbuka Pada kemas terbuka, butiran-butiran yang terdapat didalamnya tidak saling bersentuhan Kemas tertutup

Sedangkan pada kemas tertutup, butiran-butiran yang terdapat didalam saling bersentuhan.

Gambar Contoh Kemas

Tekstur batuan sediment nonklastik a. Kristalin Tekstur ini terdiri dari kristal-kristal yang saling mengunci b. Amorf Tekstur ini terdiri dari mineral yang tidak membentuk kristal

2. Struktur batuan sediment Struktur batuan sediment adalah kenampakan batuan sediment dalam dimensi yang lebih besar. (Pettyjhon, 1975). Struktur batuan sediment klastik a. Struktur batuan sediment berdasarkan asalnya Sedmien primer Sediment sekunder Organic b. Struktur batuan sediment berdasarkan waktu Syngenetik : terjadi bersamaan sedimentasi Epigenetic : terjadi setelah batuan terbentuk Struktur batuan sediment nonklastik Struktur batuan sediment nonklastik terbentuk dari proses-proses kimia ataupun proses-proses organic.

DAFTAR PUSTAKA
Endarto Danang. 2005. Pengantar Geologi Dasar. Surakarta: Lembaga Pengembangan Pendidikan (LPP) UNS dan UPT Penerbit dan Percetakan UNS. http://www.google.co.id/imgres?q=porositas+batuan+sedimen&hl (diakses Selasa, 9 Oktober 2012 pukul 14.30) http://www.google.co.id/search?q=ukuran+butir&hl (diakses Selasa, 9 Oktober 2012 pukul 14.30) http://basdargeophysics.files.wordpress.com/2012/04/kemas.jpg (diakses Selasa, 9 Oktober 2012 pukul 14.30) http://www.google.co.id/imgres?q=ukuran+butir+skala+wentworth (diakses Selasa, 9 Oktober 2012 pukul 14.30)

Anda mungkin juga menyukai