Anda di halaman 1dari 7

PRAKTIKUM PERAKITAN DAN INSTALASI KOMPUTER

POWER SUPPLY

KELOMPOK 3
Hendrawan Agung Setiadi Farah Fauziyah Nabila Sella Agusta Byan Dicky Novaldi 12520244004 12520244010 12520244019 12520244022

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2012


1

A. Praktikum Power Supply


B. Dasar Teori
Power supply adalah perangkat keras yang berfungsi untuk menyuplai tegangan langsung kekomponen dalam casing yang membutuhkan tegangan, misalnya motherboard, hardisk, kipas, dll. Input power supply berupa arus bolak-balik (AC) sehingga power supply harus mengubah tegangan AC menjadi DC (arus searah), karena hardware komputer hanya dapat beroperasi dengan arus DC. Power supply berupa kotak yang umumnya diletakan dibagian belakang atas casing. Besarnya listrik yang mampu ditangani power supply ditentukan oleh dayanya dan dihitung dengan satuan Watt. Fungsi Power Supply dalam komponen komputer sangat vital, karena power supply merupakan pembagi arus untuk semua perangkat khususnya motherboard. Pada dasarnya power supply termasuk dari bagian power conversion. Power conversion sendiri terdiri dari tiga macam: AC/DC Power Supply,DC/DC Converter,dan DC/AC Inverter. Power supply untuk PC sering juga disebut sebagai PSU (power supply unit). PSU termasuk power conversion AC/DC, Fungsi utamanya mengubah listrik arus bolak-balik (AC) yang tersedia dari aliran listrik (di Indonesia, PLN) menjadi arus listrik searah (DC) yang dibutuhkan oleh komponen pada PC. Fungsi power supply yang kurang baik/rusak dapat menghasilkan tegangan DC yang tidak rata dan banyak riaknya (ripple). Jika digunakan dalam jangka waktu yang cukup lama akan menyebabkan kerusakan pada komponen computer, misalnya Harddisk. Power supply diharapkan dapat melakukan fungsi-fungsi berikut ini: Rectification: konversi input listrik AC menjadi DC. Voltage Transformation: memberikan keluaran tegangan/voltage DC yang sesuai dengan yang dibutuhkan. Filtering: menghasilkan arus listrik DC yang lebih bersih, bebas dari ripple ataupun noise listrik yang lain. Regulation: mengendalikan tegangan keluaran agar tetap terjaga, tergantung pada tingkatan yang dinginkan, beban daya, dan perubahan kenaikan temperatur kerja juga toleransi perubahan tegangan daya input. Isolation: memisahkan secara elektrik output yang dihasilkan dari sumber input. Protection: mencegah lonjakan tegangan listrik (jika terjadi), sehingga tidak terjadi pada output, biasanya dengan tersedianya sekering untuk auto shutdown jika hal ini terjadi. Idealnya, sebuah power supply dapat menghasilkan output yang bersih, dengan tegangan output yang konstan terjaga dengan tingkat toleransi dari tegangan input, beban daya, juga suhu kerja, dengan tingkat konversi efisiensi 100%.

Jenis konektor pada power supply 1. Konektor 20/24 pin ATX Motherboard. Digunakan untuk mensuplly tegangan ke motherboard. Pada Motherboard versi lama digunakan Konektor ATX 20 pin, sedangkan Motherboard yang sekarang / terbaru sudah menggunakan konektor ATX yang 24 pin. Untuk konektor ATX 24 pin pada dasarnya merupakan konektor ATX 20 pin ditambah dengan konektor 4 pin, sehingga kedua konektor ini bisa digabungkan atau dilepas sesuai dengan motherboard yang kita pakai. 2. ATX 4 pin connector Digunakan sebagai penyedia supply tegangan untuk Processor kelas Intel Pentium IV. Jadi pada Pentium 4 kebawah, konektor ini tidak perlu digunakan. 3. 4 Pin Peripherial Power Connector / Molex Connector Digunakan sebagai supply tegangan untuk berbagai hardware seperti Hardisk IDE, CD ROM Drive dan Kipas Casing komputer. 4. SATA Power Connector Digunakan untuk mensupply tegangan untuk komponen hardware yang menggunakan interface SATA seperti Hardisk SATA dan CD/DVD ROM SATA. 5. Floppy Drive Connector / Berg Connector Konektor ini khusus digunakan untuk Floppy Drive atau pun external audio card. Karena penggunaan Floopy Drive sekarang sangat jarang, maka konektor ini jarang digunakan. 6. 6 pin PCI-E connector Konektor ini digunakan untuk memberikan tegangan pada yang terdapat beberapa graphic Card yang menggunakan slot PCI Express.

pada

Jenis Power Supply


1. Power supply AT Power supply yang memiliki kabel power yang dihubungkan ke motherboard terpisah menjadi dua konektor power (P8 dan P9). Kabel yang berwarna hitam dari konektor P8 dan P9 harus bertemu di tengah jika disatukan. Pada power supply jenis AT ini, tombol ON/OFF dihubungkan langsung pada tombol casing. Untuk menghidupkan dan mematikan komuter, kita harus menekan tombol power yang ada pada bagian depan casing. Power supply jenis AT ini hanya digunakan sebatas pada era komputer pentium II. Pada era pentium III keatas atau hingga sekarang, sudah tidak ada komputer yang menggunakan Power supply jenis AT.

Ciri utama: - Tombol on/off bersifat manual - Ketika Shutdown, untuk mematikan mesti menekan tombol CPU - Kabel daya ke motherboard terdiri atas 2 x 6 pin - Daya rata-rata di bawah 250Watt 2. Power suplly ATX Power Supply ATX (Advanced Technology Extended) adalah jenis power supply jenis terbaru dan paling banyak digunakan saat ini. Perbedaan yang mendasar pada PSU jenis AT dan ATX yaitu pada tombol powernya, jika power supply AT menggunakan Switch dan ATX menggunakan tombol untuk mengirikan sinyal ke motherboard seperti tombol power pada keyboard. Ciri utama: -Terdiri atas satu set kabel supply ke motherboard yang berjumlah : 20pin atau 20pin + 4pin 24pin + 4pin atau 24pin + 8pin -Ketika shutdown otomatis CPU mati - Ada konnector tambahan power SATA (PSU terkini) -Daya lebih besar untuk memenuhi standar komputasi masa kini -Efisiensi lebih baik

C. Data Pengamatan

Tabel 1. Power Supply ATX


Warna
Yellow Purple Grey Red Red Orange Orange Red Red Blue Orange White Green

Tegangan Normal
+12 V +5 V +5 V +5V +5 V +3,3 V +3,3 V +5 V +5 V -12 V +3,3 V -5 V PS ON

Tegangan pengukuran
+12 V +5 V +5,2 V +5 V +5,5 V +3,6 V +3,6 V +5 V +5 V -12 V +3,6 V -5 V -

Toleransi
+11,4 V to +12,6 V +4,75 V to +5,25 V +4,75 V to +5,25 V +4,75 V to +5,25 V +4,75 V to +5,25 V +3,135 V to +3,465 V +3,135 V to +3,465 V +4,75 V to +5,25 V +4,75 V to +5,25 V -10,8 V to -13,2 V +3,135 V to +3,465 V -4,5 V to -5,5 V -

Hasil
Good Good Good Good Good Bad Bad Good Good Good Bad Good Good

Fungsi
12 V +5 V +5 V +5 V +5 V +3,3 V +3,3 V +5 V +5 V -12 V +3,3 V -5 V PS ON

Tabel 2. Power Supply AT


Warna
Yellow Red Blue Orange White

Tegangan Normal
+12 V +5 V -12 V +3,3V -5 V

Tegangan pengukuran
+12 V +5 V -12 V +3,4 V -4,8 V

Toleransi
+11,4 V to +12,6 V +4,75 V to +5,25 V -10,8 V to -13,2 V +3,135 V to +3,465 V -4,5 V to -5,5 V

Hasil
Good Good Good Good Good

Fungsi
12 V +5 V +5 V +5 V +5 V

D. Analisa Hasil dan Jawaban Test


1. Analisa Hasil
Dari tabel pengamatan diperoleh ada beberapa tegangan yang tidak normal. Yaitu pada power supply ATX, kabel warna orange yang seharusnya memiliki tegangan normal 3,3 V dengan toleransi antara +3,135 V sampai +3,465 V tetapi hasil pengukuran menunjukkan bahwa tegangan pada kabel tersebut sebesar +3,6 V, maka kabel tersebut tidak layak (bad). Untuk power supply AT semua kabel memiliki tegangan dengan kondisi normal (good)

2. Jawaban Test
1) Dua perbedaan utama antara power supply AT dan ATX yaitu : Jumlah PIN: Power Supply tipe ATX memiliki 20/24 pin Power Supply tipe AT memiliki 12 pin Cara menghidupkan Power Supply : Power Supply tipe ATX, menggunakan tombol untuk mengirikan sinyal ke motherboard seperti tombol power pada keyboard. Power Supply tipe AT, menggunakan Switch. Tombol ON/OFF dihubungkan langsung pada tombol casing. Untuk menghidupkan dan mematikan komuter, kita harus menekan tombol power yang ada pada bagian depan casing. 2) Cara menghidupkan power supply jenis ATX dalam kondisi tidak terhubung dengan motherboard yaitu
Siapkan Power Supply yang akan di cek Siapkan kabel jumper Masukkan kabel Power ke listrik PLN Ambil konektor Power Supply ATX ( yang 20 pin) Cari kabel warna hijau (PS On), Untuk menghidupkan Power Supply sambungkan pin kabel warna hijau tersebut dengan kabel jumper ke pin kabel warna hitam (Ground). Perhatikan kipas Power Supply, kalau berputar berarti Power Supply hidup.

3) Cara mengukur tegangan Power Good : Gambar :

Penjelasan :
6

1)Atur multimeter pada pengukuran DCV 50 2)Tancapkan jarum positif pada multimeter 1 pada pin power good 3)Tancapkan jarum negatif pada pin ground 4)Tancapkan jarum positif pada multimeter 2 pada pin yang bernilai positif 5)Tancapkan jarum negatif pada pin ground 6)Nyalakan power supply 7)Amati multimeter pertama kemudian kedua 8)Apabila multimeter tertama bergerak terlebih dahulu dari pada multimeter keduaberarti praktek benar dan power supply dalam kondisi baik.

4) Waktu untuk mengganti power supply dengan daya yang lebih besar yaitu saat kita mengupgrade PC dengan spesifikasi yang membutuhkan daya lebih besar

E. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan diperoleh :
1. Terdapat perbedaan mendasar antara power supply AT dengan power supply ATX yaitu pada jumlah pin dan softs witch nya (cara menghidupkannya). 2. Pada power supply AT dan ATX terdapat kabel-kabel berwarna yang mempunyai tegangan dan fungsi yang berbeda-beda. 3. Terdapat kabel yang tidak layak (bad) karena memiliki tegangan di bawah atau di atas batas toleransi.

Anda mungkin juga menyukai

  • Laporan VB UJIAN
    Laporan VB UJIAN
    Dokumen10 halaman
    Laporan VB UJIAN
    Nabila Sella Agusta
    Belum ada peringkat
  • Tugas
    Tugas
    Dokumen9 halaman
    Tugas
    Nabila Sella Agusta
    Belum ada peringkat
  • Agam
    Agam
    Dokumen14 halaman
    Agam
    Nabila Sella Agusta
    Belum ada peringkat
  • Laporan Jaringan
    Laporan Jaringan
    Dokumen10 halaman
    Laporan Jaringan
    Nabila Sella Agusta
    Belum ada peringkat
  • Review PES 2013
    Review PES 2013
    Dokumen4 halaman
    Review PES 2013
    Nabila Sella Agusta
    Belum ada peringkat
  • Black Ops Review
    Black Ops Review
    Dokumen3 halaman
    Black Ops Review
    Nabila Sella Agusta
    Belum ada peringkat
  • Jobsheet 2
    Jobsheet 2
    Dokumen5 halaman
    Jobsheet 2
    Nabila Sella Agusta
    Belum ada peringkat