Anda di halaman 1dari 32

Vol.

No. 13

Januari 2011

Vol. 2 No. 13 Januari 2011

N ew s l e t t e r i n f o r m

asi pe masaran pariwisata

Branding Baru:

Tema Pariwisata Indonesia 2011:

Eco-Culture and MICE

(1) wonderful nature, (2) wonderful culture, (3) wonderful people, (4) wonderful culinary dan (5) wonderful price.

Karakteristik yang Tetap


Meremajakan brand ini diharapkan akan lebih menasional, ramah dan welcoming, guna mendukung program-program pariwisata yang akan datang. Logo yang baru ini merupakan penyempurnaan dari logo yang sudah ada, membuatnya lebih universal dan timeless. Pertimbangan lain ialah menggunakan satu kata yang sangat mudah dicerna, elegan, universal, dan ramah: Wonderful Indonesia. Bentuk stilasi Garuda dan bentuk huruf Indonesia dipertahankan, karena tujuannya untuk semakin membuat brand Indonesia ini dikenal lebih meluas lagi. Menggantinya dengan logo yang baru akan memerlukan banyak biaya dan waktu yang bertahun-tahun untuk menyosialisasikan. Dengan menggunakan pendekatan ini, berarti tetap mempertahankan karakteristik logo yang sudah melekat di benak masyarakat, sekaligus membuatnya eksis lebih kuat sebagai brand pariwisata Indonesia.

engan ini saya meresmikan peluncuran branding dan identitas baru untuk pariwisata Indonesia, kata Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, Jero Wacik. Peluncuran itu dinyatakan Menteri di ujung pidato sambutannya pada acara Apresiasi Pemasaran Pariwisata Indonesia, pada malam tanggal 27 Desember 2010 di Jakarta. Pada acara malam itu Kemenbudpar memberikan tanda penghargaan dalam rangka mengapresiasi para pelaku bisnis pariwisata dan tokoh-tokoh yang berjasa secara spesifik pada periode tahun 2010 bagi kepariwisataan Indonesia. Salah satu tokoh di luar pelaku bisnis pariwisata yang menerima penghargaan adalah Andrea Hirata, pengarang tetralogi novel Laskar Pelangi. Pada momen peluncuran itu pula Menbudpar mengumumkan bahwa tema sentral pariwisata Indonesia untuk tahun 2011 adalah Eco-Culture and MICE.

Menbudpar menyatakan, tahun 2011 akan menjadi tahun panen MICE bagi Indonesia. Ratusan meeting dan konferensi berskala nasional dan internasional sudah tercatat akan diselenggarakan di Indonesia. Dimulai dari KTT ASEAN dengan rangkaian pertemuan-pertemuan tingkat Menteri dan pejabat-pejabat senior pemerintahan anggota ASEAN sampai konferensi kalangan bisnis swasta dan berbagai komunitas sosial. Menteri pun menerangkan bahwa New Branding and Identity seperti terlihat di atas, mewakili dan mengekspose sedikitnya lima wonderful of Indonesia, yaitu:

2 UTAMA

Vol. 2

No. 13

Januari 2011

Mensyukuri Capaian 2010,

ada Rapat Terbatas Luar Biasa Ditjen Pemasaran Pariwisata tanggal 4 Januari 2011, di Kemenbudpar, Jakarta, tergambarlah rencana kegiatan pemasaran pariwisata untuk tahun 2011, di dalam dan di luar negeri. Sebelum memasuki pembahasan materi menyongsong pelaksanaan strategi dan target 2011, Dirjen bersama segenap jajarannya mensyukuri capaian tahun 2010 dengan doa bersama. Dan Dirjen memimpin pemotongan nasi tumpeng. Tanda gembira atas keberhasilan bersama dan untuk semangat melangkah selanjutnya.

Kegiatan Pemasaran
Melalui paparan dan penjelasannya, Dirjen Sapta Nirwandar menguraikan target dan strategi untuk tahun 2011. Target kedatangan wisman secara keseluruhan, target menurut pasar

Penanggung jawab : Sapta Nirwandar Penerbit/Pemimpin Redaksi : Arin Hutabarat Dewan Redaksi : Sadar Pakarti Budi Syamsul Lussa, T. Burhanuddin, Wisnu B. Sulaeman Reporter : Ekasanti Alamat : Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Jl. Medan Merdeka Barat No.17 Lantai 3 Jakarta 10110 Telp : 021 383 8220 Fax : 021 380 8612, Email : jurnal@indonesia.travel www.newsletter-pariwisataindonesia.com

Capaian di kegiatan wisnus pun menggembirakan. Dilihat dari pertumbuhan jumlah penumpang pesawat penerbangan di dalam negeri, potensi wisnus semakin menunjukkan perlunya peningkatan upaya yang pro aktif oleh para stakeholders pariwisata.

utama, target perjalanan wisnus (lihat tabel). Lalu menguraikan strategi untuk mencapai target dimaksud, yaitu antara lain menerapkan strategi pemasaran vertikal dan horizontal. Tema pariwisata Indonesia tahun 2011, seperti telah dicanangkan oleh Menbudpar, adalah Eco-Culture and MICE. Pemasaran vertikal lazimnya dilaksanakan selama ini, berdampingan dengan konsep 4-P Marketing Mix, cenderung berbiaya relatif tinggi. Sedangkan pemasaran horizontal, bukan saja berbiaya relatif rendah, memang telah menjadi tuntutan zaman yang berubah, yang telah menjadikan pasar bagaikan suatu hamparan dunia yang mendatar. Praktiknya, Low Budget High Impact. Karenanya penerapan strategi pemasaran ini berlandaskan antara lain kegiatan co-marketing, menggalang kerjasama pemasaran dengan pihak-pihak lain. Biasanya sekaligus kegiatan penjualan. Di samping itu, Society-based marketing, dengan ini dilakukan pendekatan, pene-

Jika Anda mempunyai informasi dan pendapat untuk Newsletter ini, silakan kirim ke alamat tersebut di atas.

Vol. 2

No. 13

Januari 2011

UTAMA

Meneruskan Strategi di Tahun 2011


TARGET KEDATANGAN WISMAN TAHUN 2011 Tema pariwisata Indonesia 2011 yang dicanangkan oleh Menbudpar, adalah Eco-Culture and MICE.

Catatan:
Pertumbuhan destinasi baru masih lambat. Kapasitas tempat duduk pesawat hanya tumbuh sekitar 6%. Siap-siap kalau ada isu tak terduga terkait bencana, keamanan, kesehatan. Proyeksi bila diperlukan sewaktu-waktu akan di-update.

Kegiatan Pemasaran Luar Negeri 2011


Fokus Pasar Singapura Malaysia Jepang Eropa Korea Selatan Australia China India Jumlah Kegiatan 24 19 14 55 9 21 24 9 19 11 9 14 238

trasi, sampai dukungan, diberikan pada komunitas yang hendak menyelenggarakan wisata. Selain itu, electronic-based marketing, merupakan tuntutan jaman IT dewasa ini, maka Ditjen Pemasaran Pariwisata semakin meningkatkan peran dari kegiatan pemasaran melalui jejaring cyber. Media ini sendiri berkaitan langsung efektivitasnya dengan kegiatan-kegiatan co-marketing dan society-based marketing. Paparan Dirjen menunjukkan kegiatan pemasaran 2011 akan mengikuti sebanyak 49 ajang bursa pariwisata internasional, mengadakan 15 kegiatan direct selling dan sales mission ke mancanegara, 10 kegiatan Festival Indonesia di luar negeri, dan semakin mengaktifkan 12 VITOVisit Indonesia Tourism Officers di 12 kota yang tersebar di tiga benua. Kemudian diuraikannya rincian kegiatan pemasaran wisata dalam negeri atau wisnus dan pemasaran MICE. Di luar dari paparan Dirjen, berdasarkan buku laporan kegiatan pemasaran Semester I 2010 dan Semester II 2010, diketahui bahwa tak kurang dari jumlah 313 kegiatan dilaksanakan oleh Ditjen Pemasaran Pariwisata selama tahun lalu.

Tahun 2011, keseluruhan kegiatan pemasaran pariwisata akan mendekati jumlah 350 kegiatan. Jumlah itu termasuk kegiatan mendukung berbagai events yang sejatinya dilakukan oleh instansi, organisasi ataupun kantor-kantor perwakilan Indonesia di dalam dan luar negeri.

Timur Tengah Amerika Serikat Taiwan Pasar Lainnya Total Kegiatan Pemasaran

4 UTAMA
Kerja Bersama, selain Kerjasama
Ada satu judul utama pada salah satu presentasi yang berbunyi : Hasil Kerja Bersama. Judul itu menyuarakan satu pengakuan. Maknanya agak berbeda jika judulnya ditulis: Hasil Kerjasama. Yang pertama, mengeskpresikan suatu keadaan di mana banyak pihak telah melakukan kegiatan masing-masing, lalu secara keseluruhan menghasilkan akumulasi menjadi hasil kerja bersama. Jika yang kedua, bermakna terjadi kerjasama antara dua pihak atau lebih, melaksanakan satu kegiatan tertentu bersama-sama. Misalnya, Ditjen Pemasaran Pariwisata ketika meningkatkan pemasaran MICE, memberikan dukungan pada hampir setiap penyelenggara kegiatan MICE. Terlebih pada event yang penyelenggaraannya membawa dampak promosi yang akan berkelanjutan.

Vol. 2

No. 13

Januari 2011

Strategi Promosi

Dengan sendirinya promosi pariwisata pun ikut berdampingan dengan diplomasi politik maupun diplomasi sosial ekonomi budaya Indonesia di mancanegara.

Pada aktivitas lain, memberi fasilitasi bagi pihak ketiga termasuk kalangan media dari luar negeri, manakala memerlukan dukungan untuk melaksanakan kegiatan di Indonesia. Demikian pula kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh KBRI dan KJRI, juga organisasi masyarakat Indonesia di luar negeri. Pada berbagai event mandiri seperti itu, Ditjen Pemasaran mendukung dengan macam-macam cara. Dengan sendirinya promosi pariwisata pun ikut berdampingan dengan diplomasi politik maupun diplomasi sosial ekonomi budaya Indonesia di mancanegara. Jadi, banyak pihak telah tergerak untuk melaksanakan masing-masing kegiatan kepariwisataan. Akhirnya secara keseluruhan, pencapaian pariwisata kini bisa disebut sebagai Hasil Kerja Bersama. Dengan memahami strategi dan program Ditjen Pemasaran Pariwisata 2011, bagaimanakah Anda menyesuaikan rencana-rencana kegiatan selanjutnya?

Vol. 2

No. 13

Januari 2011

STRATEGI 5

Gelombang Pemasaran Horizontal


Co-marketing, Society-based marketing, Electronic-based marketing
arga Tionghoa bermarga Huang, di mana pun berada, di Indonesia atau di seantero dunia, mereka adalah bersaudara dengan orang Batak yang bermarga Siregar. Rupanya ditemukan silsilah itu. Bagi masyarakat Batak sendiri, silsilah keluarga dari keturunan berabad yang lalu, kalau disimpan dan dituturkan, itu dinamakan Tarombo. Dipastikan bahwa mereka yang marganya sama, berasal dari satu sumber keturunan. Namun yang dicatat di sini adalah pernyataan bahwa marga Huang dan Siregar sebagai bersaudara, ditulis dalam MoU alias Memo of Understanding, yang ditandatangani ketika dilaksanakan pertemuan Forum Komunikasi Keluarga Besar Huang Indonesia. Event diselenggarakan pada tanggal 12 Desember 2010 bertempat di Sun City Grand BallroomJakarta. Marga Huang merupakan salah satu marga terbesar Tionghoa di dunia. Forum Komunikasi Keluarga Besar Huang Indonesia (FKKBHI) ini diselenggarakan dalam rangka pelantikan pengurus Marga Huang Indonesia periode ke empat. Dihadiri oleh sekitar 2000 orang Marga Huang yang ada di Indonesia dan dari luar negeri seperti; Hongkong, Malaysia, Thailand, Singapura dan Makau. Maka, turut pula hadir, tentu saja Marga Siregar. Komunitas Marga Huang yang sangat besar itu di Indonesia, potensial untuk mendatangkan event MICE. Kemenbudpar telah beberapa kali mendukung komunitas ini dalam beberapa tahun terakhir. Dukungan tidak memerlukan biaya besar, namun menghasilkan kunjungan

Sumber: MarkPlus

Diagram di atas menggambarkan apa yang sudah dan sedang terjadi dalam kegiatan pasar dan pemasaran. MarkPlus, bersama Ditjen Pemasaran Pariwisata, menyebarkan pengetahuan dan konsep ini ke lingkungan pelaku pariwisata di instansi pemerintahan dan swasta. Sebagai pasar dan dalam kaca mata pemasaran, dunia kini seakan sudah datar, tidak lagi vertikal. Maka co-marketing, communitybased marketing, menjadi semakin sangat menentukan keberhasilan, dengan media antara lain informal and social media melalui forum elektronik. Dibandingkan konsep 4-P Marketing Mix (Product, Price, Promotion, Place), penerapan Horizontal Marketing akan bermuara pada hasil yang lebih Low Cost High Impact.

Danau Toba di Sumatera Utara yang memiliki nilai ekologis, sosial budaya, keindahan alam, sekaligus objek wisata yang sangat menarik.

6 STRATEGI

Vol. 2

No. 13

Januari 2011

Pertemuan (Kongres) komunitas vegetarian Asia Tenggara diadakan di Medan pada bulan Maret 2010. Kemenbudpar mendukung berbagai kegiatan communitybased serupa ini, sekaligus mempromosikan MICE dan pariwisata.

yang besar. Lalu, jangan lupa mencatat. Komunitas ini telah berhasil memenangkan bidding sebagai tuan rumah pertemuan Suku Hakka Dunia tahun 2012 dan Kongres Marga Huang Dunia tahun 2013 yang akan dihadiri 10.000 orang. Demikian antara lain penerapan strategi Society-based marketing dalam pemasaran pariwisata. Melakukan pendekatan, melakukan promosi, dan mendukung kegiatan-kegiatan di lingkungan komunitas tertentu. Jika komunitas tertentu sudah tertarik dan membuktikan kepuasan hasil dari kegiatannnya di destinasi Indonesia, maka setidaknya akan berdampak kelanjutan di mana mereka akan meluaskan kegiatan pada masa berikutnya, dan, komunitas lain yang mengetahuinya pun akan tertarik melaksanakan kegiatan di

destinasi Indonesia. Horizontal marketing ini diadopsi oleh Ditjen Pemasaran Pariwisata. Bagian lain dari strategi horizontal ini adalah co-marketing, dan electronic-based marketing. Hasilnya telah terbukti. Memang kebanyakan berkaitan dengan pelaksanaan event. Dimaklumi, dengan mengorganisir event pada dasarnya merupakan salah satu media, atau metode, untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisman. Secara bersamaan juga menghasilkan dampak ganda pada alur informasi, public relations dan promosi. Komunitas vegeterian yang berbasis di Medan, misalnya, mampu mengadakan event yang dihadiri sekitar 2500 orang dari dalam dan luar negeri pada bulan Maret 2010. Setelah itu berlanjut dengan beberapa event lagi, maklumlah, komuni-

tas vegetarian di Indonesia mempunyai 50 cabang di 33 provinsi, dengan anggota sekitar 80.000 orang. Komunitas budaya dan agama, olahraga, dan seterusnya, telah terbukti beberapa tahun ini mendukung peningkatan jumlah wisman ke Indonesia. Adalah biasa Direktorat Pengembangan Pasar mengadakan seminar-seminar dengan peserta para dinas pariwisata di daerah. Topiknya: asistensi terhadap upaya pemasaran. Ketika diadakan di Balikpapan, Kalimantan Timur, konsultan pemasaran dari MarkPlus menyimpulkan, yang memasarkan pariwisata kota Balikpapan, haruslah masyarakat, bukan (hanya) Budpar. (Maksudnya, Kemenbudpar). Dan di situ terletak pentingnya komunitas dalam pariwisata masa kini.

Yang Memasarkan Pariwisata Balikapapan Haruslah

Disinilah Pentingnya

Masyarakat
Bukan (Hanya) Budpar

Komunitas
Dalam Pemasaran Pariwisata

Vol. 2

No. 13

Januari 2011

WAWASAN

Pembicaraan tentang :

Indonesia Tourism Incorporated


ENDATI telah sejak lebih dua dasawarsa diwacanakan perlunya membangun Indonesia Incorporated terutama dalam menghadapi persaingan global, hingga sekarang gagasan doktrin mirip wawasan nusantara itu belum terwujud. Maka momentum persaingan mancanegara dan pertumbuhan pariwisata Indonesia dewasa ini memunculkan rasa betapa diperlukan suatu wawasan Indonesia Tourism Incorporated. Situasi ini membawa orang mengingat popularitas Japan Incorporated. Ini sebenarnya penamaan atau julukan yang diberikan oleh dunia bisnis Barat terhadap perusahaan-perusahaan Jepang di pertengahan 1980-an, ketika perusahaanperusahaan Jepang demikian berpadu dan memenangkan tender proyek dimancanegara. Menyerbu masyarakat konsumen dengan produk buatan Jepang. Pengusaha Barat seakan minta ampun atas agresifitas itu. Bukan hanya berpadunya perusahaan, juga integrated-nya dengan gerak langkah dan kebijakan dari pemerintahnya. Itu pula yang agaknya memicu para ahli ekonomi Indonesia tempo hari ingin mengkopinya. Salah satu manisfestasi dalam kenyataan yang sempat dikiritisi ahli-ahli ekonomi dunia ialah ketika perusahaan-perusahaan Jepang menyerbu hampir setiap peluang bisnis di luar negeri mereka. Termasuk di Indonesia. Manakala di dalam negeri sendiri antara perusahaan Jepang bersaing keras satu sama lain, namun sewaktu hendak merebut pemenangan tender proyek di luar negeri, persaingan antara mereka dikendurkan.

Bahkan merelakan pesaingnya merebut tender, asalkan pemenang adalah perusahaan dari Jepang. Itulah manifestasi semangat Incorporated. Tapi untuk menerapkan, tentulah akan berbeda di Indonesia. Fokus bisa dimulai dari Indonesia Tourism Incorporated. Ini tampak mempunyai peluang besar sebagai wawasan, mengingat pariwisata merupakan satu jembatan mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat. Sudah menjadi kenyataan, hampir di setiap instansi pemerintah telah hidup ide pariwisata di tingkat eselon I atau eselon bawahnya. Ada yang spesifik

membidangi pariwisata secara struktural, ada yang secara fungsional, ada pula yang tanpa sebutan eksplisit pariwisata, namun mencakup urusan-urusan berkenaan pariwisata. Itu ditemukan mulai dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Tenaga Kerja dan Koperasi, Kementerian Keuangan, Menko Perekonomian, Menko Kesra, Kehutanan, Kelautan, Angkatan Bersenjata, sampai dinas-dinas pariwisata di tingkat provinsi, kabupaten sampai kota. Demikian pula organisasiorganisasi masyarakat.

8 WAWASAN
Pariwisata Indonesia menawarkan produk wisata mulai dari daya tarik di gunung, pedalaman, hutan, perkotaan, pantai, pesisir, sampai ke tengah laut. Itu baru dari aspek alam. Pada aspek budaya, Indonesia menyimpan lebih 300 local art and culture. Pada aspek aspek gaya hidup menawarkan fashion, kuliner, olahraga, spa, dan seterusnya. Tiadalah satu di antara negara anggota ASEAN yang memiliki kekayaan seperti Indonesia. Tetapi kekayaan itu melintasi kepemilikan sektoral, sehingga diperlukan keberpaduan atau incorporated (bukan lagi dalam pengertian legal, yang artinya perusahaan-perusahaan yang dipadukan menjadi satu). mengutip istilah Syamsul Lussa, Direktur Pengembangan Pasar Kemenbudpar, (sejak 12 Januari 2011 menjabat sebagai Direktur Perfilman, Kemenbudpar) dapat mengintipnya, lalu memilih apa yang bisa dilakukan untuk mendukung pencapaian hasil pariwisata. Syamsul mencontohkan kembali target jumlah wisman yang disusun Kemenbudpar. Sebenarnya, target jumlah wisman yang berkunjung ke Indonesia bisa kita percepat peningkatannya, kata dia. Tetapi jumlah target akan tergantung pada jumlah seat capacity dari penerbangan yang memnghubungjkan Indonesia dengan mancanegara, kata Syamsul menegaskan. Dimaksudkannya tentulah dalam hal itu diperlukan instansi perhubungan, maskapai penerbangan, fasilitas bandara, pelayanan imigrasi dan bea cukai, dan lain-lain, untuk mendukung dengan kebijakan dan melakukan program yang sejalan dan searah. Pada contoh yang lain lagi, sektor perhubungan udara sendiri, akan segera menghadapi dan harus mengatasi batu sandungan tahun 2011 ini. Harga minyak yang sudah mengancam naik terus, dan, masih adanya pajak ganda yang dikenakan bagi sewa menyewa armada pesawat terbang. Jika usaha penerbangan hendak diperkuat, di mana pariwisata banyak bergantung pada kapasi-

Vol. 2

No. 13

Januari 2011

Bagaimanakah mengoperasionalkan wawasan tersebut?


Dalam permisalan, kalau ada rencana strategis atau kebijakan atau program yang hendak dijalankan oleh Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, maka instansi-instansi lain yang disebutkan tadi,

tasnya, Sekjen INACA (Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional Indonesia), Tengku Burhanuddin menyarankan: Sebaiknya instansi yang terkait segera memperhatikan. Carikan solusi agar harga minyak yang menaik tinggi tidak terlalu membebani konsumen, dan, pajak-pajak yang ganda agar dikurangi untuk menghilangkan biaya ekonomi tinggi. Agar pertumbuhan angkutan udara tidak terhalangi. Dia membayangkan situasi itu sebagai suatu keadaan di mana setiap instansi pemerintah dan pihak-pihak swasta yang terkait, saling memperhatikan perkembangan dan memberi pendukungan melalui kebijakan, peraturan dan kegiatan masing-masing. Pada sektor yang lain lagi, Peraturan Daerah (Perda), cukup banyak yang nyatanya tidak mendukung program pariwisata, kalau tidak mengatakan Perda yang bertentangan. Syukurnya, pihak Kementerian Dalam Negeri secara keseluruhan sedang meninjau ribuan Perda, yang hendak menemukan mana yang bertentangan dengan Undang-undang atau yang tidak sesuai dengan strategi skala nasional dalam kegiatan pembangunan. (Lebih 3000 Perda sudah dinyatakan tidak berlaku atau dicabut.) Jika di suatu Perda ditemukan materi yang berkenaan dengan bidang pariwisata, maka Kemenbudpar diundang ke Kementerian Dalam Negeri untuk rapat dengan Tim yang membahasnya. Ya, ada saja Perda yang menetapkan pengenaan pajak terhadap sesuatu obyek atau kegiatan, di lingkup

Vol. 2

No. 13

Januari 2011

WAWASAN
kaleng-kaleng itu kendati dengan menggunakan kaki, ke pinggir jalan lebih jauh, cukup aman dari kemungkinan membahayakan, dan, tak sampai merusak pandangan mata. Sampah itu kemudian diharapkan akan dibersihkan petugas kebersihan jalan.

Pariwisata Ideologis?
pariwisata, yang sebenarnya sudah dinyatakan tidak boleh dikenakan lagi. Kami memberi masukan ke Tim Kerja Kementerian Dalam Negeri untuk merubahnya, menerangkan seorang staf di Biro Perencanaan dan Hukum Kemenbudpar. Belum dapat dipastikan seberapa banyak Perda yang mengandung peraturan yang tidak mendukung percepatan pengembangan pariwisata di daerah. Dengan semangat Indonesia Tourism Incorporated, diharapkan upaya perubahan dan penyesuaian Perda-Perda tersebut dapat dipercepat. memiliki orientasi sampai sikap peduli terhadap setiap gejala atau kegiatan yang berpengaruh terhadap perkembangan pariwisata. Sebenarnrya lebih dari itu. Warga yang posisi, fungsi dan aktivitas tidak langsung berkaitan dengan pariwisata, dapat juga memelihara sikap yang sama. Dalam suatu permisalan agak ekstrim, adalah seseorang sedang berjalan-jalan berkeliling di sebuah desa wisata. Sebuah mobil melintas. Tiba-tiba dari jendela mobil itu dilemparkan ke tepi jalan beberapa kaleng-kaleng kosong bekas minuman ringan. Jelas menyampah jalan tak enak dipandang mata, dan berpotensi membahayakan orang lain. Pejalan kaki tadi menggelengkan kepala. Tapi tak sebatas itu. Dia sisihkan Ada yang mencoba dengan hipotetis mengibaratkan Incorporated bagi pariwisata di Indonesia sebagai bersifat ideologis. Setiap warga sebaiknya memiliki orientasi pikiran pada wawasan pariwisata. Artinya, mendukung kemajuan kegiatan pariwisata. Apalagi jikalau setiap instansi atau entity pun memelihara orientasi tersebut. Betapa tidak. Lihatlah peran pariwisata tahun 2009. Tahun itu pariwisata menyumbang 4,79% terhadap total output nasional, menyumbang 4,16% terhadap Gross Domestic Product nasional, menyumbang 6,68% terhadap jumlah tenaga kerja nasional, menghasilkan 4,70% pada total jumlah gaji dan upah nasional, serta menghasilkan 4,19 % dari total penghasilan pajak negara. Pada periode itu jumlah wisman baru mencapai sekitar 6,5 juta. Peluang yang luas pun seakan hampir tak terbatas.

Orientasi dan Peduli


Jadi, warga yang berada di instansi pemerintahan atau usahawan yang bergerak di bidang pariwisata, jelas diharapkan

10 WAWASAN

Vol. 2

No. 13

Januari 2011

Mengambil Semangat Incorporated-nya

ahwa Jepang sukses besar di dunia sehingga di bidang kegiatan ekonomi global dijuluki sebagai Japan Inc. (Incorporated), bukanlah untuk ditiru dalam arti murninya. Julukan itu diberikan berdasarkan kekuatan dari kesatupaduan kalangan bisnis Jepang dalam memasuki persaingan pasar di seantero dunia, bahkan juga kesatupaduan kalangan bisnis dengan pemerintahnya. Penamaan itu muncul di tengah booming perekonomian dan perdagangan dunia medio 1980-an. Tetapi akarnya tumbuh sejak abad ke-19 seusai restorasi Meiji di Jepang. Perusahaan-perusahaan tumbuh menjadi grup demi grup. Tahun demi tahun tiap grup meluas meraup anggota puluhan sampai ratusan perusahaan. Mulai dari pertanian, pertambangan, pabrik baja dan otomotif sampai produk massal barangbarang konsumsi. Berlatar belakang sistem manajemen Jepang yang khas, ditambah hubungan pekerja dan perusahaan yang berbudaya keluarga besar, perusahaan-perusahaan itu tidak merasa perlu membentuk

organisasi holding. Ibarat pengganti suatu Board of Directors, para pemimpin perusahaan kelompok melaksanakan tradisi pertemuan Reboan atau Kamisan. Maksudnya, pertemuan sekali seminggu, menjadi ajang saling komunikasi bisnis, tentu saja yang dibicarakan adalah bagaimana memajukan usaha. Menggambarkan salah satu contoh, Frank Gibney menulis: Its members are the Presidents of the ten largest Furukawa companies. They do not constitute a formal board of directors, but in a loose way, they try to keep their groups activities pointed in the same direction through discussion and consensus. (Frank, ahli Asia Timur dari Amerika, vice-president Encyclopaedia Brittanica) Cara dan tradisi itulah yang dilakukan oleh kelompok-kelompok perusahaan yang kemudian menjadi Sony, Fuji, Mitsubishi, Mitsui, dan seterusnya. Ketika dijuluki Japan Inc., oleh Barat, perbedaannya salah satu dengan mereka ialah, di Barat ketika itu antara pelaku bisnis dengan birokrasi seakan selalu berseberangan, sedangkan Japan Inc. memperlihatkan kebalikannya.

Vol. 2

No. 13

Januari 2011

KULINER

11

Cerita Bali tak Habis-habis,

Kini Denpasar S
enja sesudah hujan. Lalu lintas macet di jalan Teuku Umar, Denpasar. Duapuluh tahun yang lalu, ruas jalan sepanjang dua setengah kilometer ini hanya merupakan sebuah jalan alternatif dari Denpasar menuju Kuta. Sekitar enambelas tahun yang lalu ruas jalan ini mulai menghadirkan keragaman selera kuliner, dan kini menjadi salah satu ruas jalan terpenting dalam selera kuliner di Denpasar dan sekitarnya, karena berbagai selera terwakili di tempat itu. Dunia pariwisata melibatkan rasa, dan salah satu pusat rasa dalam anatomi

syaraf manusia, terletak di lidah. Ada saja pertanyaan wisatawan terkait hal ini. Dimana bisa mendapat makanan lokal? Ada restoran halal tidak? Dimana steak yang paling enak di kota ini? Bagi para wisatawan kuliner, Perjalanan yang sebenarnya ada di ujung lidah. Di Bali, para petualang kuliner dapat merasakan berbagai selera manca negara maupun selera lokal nusantara. Denpasar adalah salah satu gallery penting dalam dunia pariwisata kuliner. Suatu saat, Denpasar akan jadi kota kuliner yang terpandang, kata IB Rai Mantra, walikota Denpasar, tampak bang-

ga menanggapi perkembangan industri kuliner di kotanya akhir-akhir ini. Pemkot Denpasar memang sibuk menyelenggarakan dan mendukung berbagai kursus dan pelatihan memasak plus manajemen usaha kuliner. Jaringan kuliner kan butuh bahan baku, itu artinya perkembangan kuliner akan membantu perkembangan ekonomi hingga ke desa-desa penghasil bahan baku, lanjutnya. Di satu sudut daerah Legian, salah satu pusat pariwisata pantai di Bali, para ekspatriat asal Jerman dan mitra lokalnya membangun sebuah kerajaan sosis. Sosis mereka mengisi berbagai hotel dan dapur rumah tangga, bukan hanya untuk orang Jerman atau Eropa, tapi juga lokal. Dalam hal selera internasional, wilayah Kuta memang maju pesat dan menjadi salah satu trend-setter dunia kuliner Indonesia hingga saat ini. Salah satu pelopor legenda kuliner ala Kuta adalah gang sempit Poppies, yang sejak 1970-an menyediakan berbagai menu barat ala lokal. Nuansa tahun 1970-an tercecap hingga kini, di sudut-sudut gang poppies Kuta. Hampir semua rasa dari berbagai belahan dunia timur, barat, selatan atau utara, dapat ditemukan di Kuta, Legian, Seminyak. Perkembangan dunia kuliner Denpasar sendiri tidak sepesat Kuta. Padahal, pariwisata Bali berawal dari dibukanya Bali Hotel di jalan Veteran, Denpasar, pada tahun 1930-an.

12 KULINER

Vol. 2

No. 13

Januari 2011

Namun, dalam sepuluh tahun terakhir, Denpasar mengalami boom kuliner. Berbagai tempat makan menyajikan bermacam kecenderungan. Kota ini semakin menemukan bentuknya sebagai kota berwawasan kuliner. Bintang paling mutakhir dari dunia kuliner Denpasar adalah makanan laut. Ini tampaknya dipicu oleh Jimbaran dan Kedonganan, yang berkembang dari desa nelayan jadi desa hidangan sea food. Di Denpasar, harumnya ikan bakar mengisi udara di banyak sudut terutama di petang hari. Jalan Teuku Umar, seputaran Renon, hingga jalan Hayam Wuruk atau jalan Gatot Subroto Rasa Bali terasa di tekstur dan aroma ikan. Di tahun 1980-an hingga awal 1990an, pengunjung Bali yang menanyakan makanan lokal Bali bisa jadi diperkenalkan dengan babi guling. Betul, makanan ini khas Bali, bagi pengunjung berlatar belakang Islam, makanan tersebut dilarang (haram). Keterbatasan ini tertutupi kini dengan hadirnya menu ikan dan unggas ala Bali. Hingga kini, wilayah Sesetan dan Tohpati di Denpasar sangat terkenal dengan babi gulingnya. Di luar Denpasar, babi guling di Gianyar

(dekat pusat kota Gianyar) juga sangat ternama. Bagi Bali sendiri, hadirnya babi guling di restauran/warung merupakan kemajuan. Sebelumnya, makanan ini hanya tersedia bila ada upacara saja, dan nyaris mustahil ditemukan pada hari-hari biasa. Wilayah pecinan Denpasar di sekitar jalan Gajah Mada, atau jalan Nakula hadir dengan kecenderungan kuliner tersendiri. Rumah makan Sie Fu (kini menggunakan nama Indonesia sebagaimana pemiliknya) adalah salah satu yang ternama hingga awal tahun 1980an. Citarasa pecinan Denpasar tentu saja berbeda dari citarasa masakan Bali pada umumnya. Salah satu jenis makanan Siobak Singaraja berasal dari wilayah Pecinan di Bali Utara, namun kini tampak mulai menancapkan kukunya di sekitar Denpasar. Selera mereka disambut b a i k .

Salah satu menu halal di Denpasar.

Bisa ditemukan di jalan Letda Reta (belakang Tiara Dewata) atau di Gatot Subroto. Lalu bagaimana dengan makanan halal ala Denpasar? Inisiatif utama ternyata ada di tangan suku Jawa dan Minang. Bila di wilayah seperti Jakarta ada yang disebut warteg atau warung tegal, maka di Bali ada Warung Jawa atau Warung Muslim. Banyak diantaranya kemudian berkembang, dan membesar menjadi restauran (atau rangkaian restauran), menggunakan label daerah seperti Jawatimur atau melabelkan nama pemiliknya, misalnya warung Zaenab. Dari namanya sudah terbaca

Babi guling

Vol. 2

No. 13

Januari 2011

KULINER

13

halalnya. Anda bisa menemukan restauranrestauran Jawa (nan Bali) ini di jalan Teuku Umar, di jalan Diponegoro serta di wilayah Renon. Kalangan etnis Jawa pula yang menghadirkan warung dan rumah makan bakso dan mi ayam. Masakan ini telah merambah ke berbagai sudut. Hampir tak ada ruas jalan tanpa warung atau restauran mie/bakso. Yang ternama tentu saja bakso Solo dan Malang. Tampaknya rumah makan minang adalah salah satu perintis utama yang menjadikan Denpasar sebagai wilayah kuliner berwawasan nusantara. Para pemuka kuliner Minang di Denpasar, pada awalnya, kerap digambarkan sebagai raja persimpangan. Alasannya, karena banyak persimpangan di Denpasar dihiasi oleh satu atau lebih rumah makan padang. Contohnya, di jalan Diponegoro atau Hasa-

nuddin, Denpasar. Saat ini terdapat ratusan rumah makan minang di Denpasar dan sekitarnya dan mereka paling mudah ditemukan dimana-mana. Bila ada traffic light menolehlah ke kiri kanan, barangkali mereka tampak. Orang Sunda pun boleh berbangga hati. Salah satu menu yang paling disukai warga Bali adalah soto Bandung yang sering disebut juga soto babat atau soto lobak. Masakan ini aslinya adalah masakan sunda, namun karena disukai, banyak warga lokal yang belajar memasaknya. Kini, hampir semua pedagang soto Bandung ini adalah

mendapat inspirasi dari berbagai daerah. Lombok dengan Ayam taliwang, Jawa dengan ayam lalapan, masing-masing dengan sambal kebanggaannya. Namun yang paling ternama di jajaran menu unggas adalah Ayam Betutu dan Bebek betutu. Keduanya asli Bali, dan mendapatkan tempat di kaki lima hingga hotel bintang lima. Salah seorang tokohnya adalah Men Tempeh yang terkenal dengan Ayam betutu Gilimanuk yang super pedas. Pada saatnya, orang dari berbagai belahan dunia akan berkunjung ke Denpasar khusus untuk menikmati kelezatan masakan di sini, Kata Rai Mantra. Saat ini kita terus melangkah ke sana.
Tulisan ini merupakan hasil pengamatan wartawan, penulis, social activator, Benito Lopulalan.

warga lokal. Tak ada orang sunda yang berdagang soto Bandung. Lobak, si umbi putih yang berbentuk seperti wortel itu, menemukan tempat di hati dan perut Bali, dan masakan ini sudah dianggap bagian dari seni kuliner lokal. Dunia kuliner unggas di Bali pun

Ayam Betutu Gilimanuk

14 WISNUS

Vol. 2

No. 13

Januari 2011

ungkin Anda sudah pernah, namun kalau belum, cobalah browsing di internet kata kunci Eurail Pass. Maka menarik sekali bahwa dengan membeli tiket Eurailpass, kita akan dapat mengelilingi negara-negara di Eropa dengan naik kereta api. Pass (tiket) tersebut dapat dibeli di Indonesia atau dari berbagai negara, agen penjualnya tersebar di banyak negara. Bahkan membeli on-line pun sudah amat mudah. Contoh-contoh pilihan pembelian tiket untuk dipesan tampak di sebelah ini. Luasnya daratan Indonesia membuka peluang bisnis ini bagi perkeretaapian Indonesia. Pemerintah maupun swasta bisa melayangkan pandang ke arah ini. Alangkah seru jika wisnus, dan pastinya juga wisman, bisa menikmati tur overland, berangkat mulai dari Aceh, menyusuri Sumatera, menyeberang ke pulau Jawa terus lanjut sampai pulau Bali. Mengapa tidak? Saat ini perkeretaapian di Indonesia memang sedang berhadapan dengan permasalahan yang serba pelik. Tapi, perannya terhadap gerak wisata nusantara sudah tak diragukan. Kasubdit Informasi Pariwisata Dalam Negeri pada Direktorat Pengembangan Pasar, Ditjen Pemasaran Pariwisata, Faried Moertolo, (pada 12 Januari 2011 telah dilantik menjadi Direktur Promosi Dalam Negeri) menghimpun data perkembangan moda angkutan kereta api di Indonesia dan diperolehlah gambaran seperti ini. Angkutan kereta api (KA) merupakan sarana transportasi untuk melayani penumpang termasuk pengangkutan barang secara cepat, aman dan efisien, dibanding dengan moda angkutan darat lainnya. Tapi saat ini, KA untuk penumpang hanya terdapat di Jawa dan Sumatera (Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, dan Lampung). KA di Indonesia awalnya beroperasi pada tahun 1860-an di Jawa Tengah, selanjutnya berkembang, dipelopori oleh swasta. Daerah lainnya di mana KA pernah beroperasi adalah Aceh, Sumatera Utara, Sulawesi

Serunya Keliling Indonesia M


View all rail passes

Top point to point tickets


Eurostar: London, Paris, Brussels, Lille...
Europes top cities at high speed $122

Thalys: Amsterdam, Brussels, Cologne, Paris (...)


High speed to the heart of Europe $83

TGV: Paris, Nice, Strasbourg, Aix en (...)Direct to


the heart of Provence $196 View all point to point tickets

Selatan (jalur Makassar-Takalar), kini tak beroperasi lagi. Di Kalimantan, hingga sekarang belum ada KA, namun sudah ada studi untuk jalur Pontianak-Sambas. Pengembangan rancangan jalur KA terbaru adalah di Bali yaitu dengan jalur lingkar KA-Pulau Bali. Kementerian Perhubungan, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, Pemda Provinsi Bali serta PT Kereta Api Indonesia telah menandatangani rencana kerjasama (MoU) pada Desember 2010 yang lalu. Kecenderungan peningkatan produksi angkutan penumpang KA selama ini terjadi pada wilayah Jawa dan Sumatra. Selama periode 2004-2009 rata-rata kenaikan produksi kereta api di wilayah Jawa enam persen per tahun, sedangkan untuk wilayah Sumatra sembilan persen per tahun. Bagi wisnus, kereta api menjadi pilihan dan cukup populer. Kalangan yang berpenghasilan menengah ke atas umumnya memilih kereta api, tentu saja jenis kereta api utama seperti KA Wisata, Anggrek dan lain-lain sekelasnya. Berdasarkan grafik yang tertera di atas, terjadi penurunan

Vol. 2

No. 13

Januari 2011

WISNUS

15

dengan Kereta Api


Kereta Api di Antara Moda Angkutan Penumpang Darat
Penelitian yang dilakukan di Eropa menunjukkan bagaimana KA pada beberapa aspek relatif jauh lebih esien dan sehat dibandingkan moda angkutan darat lainnya, tergambar seperti berikut ini :

PERKEMBANGAN PENUMPANG KERETA API (Jutaan)

KA Polusi/Emisi Kebutuhan Energi Kebisingan Tingkat Kecelakaan (Menyebabkan Kematian) 15 % 30 % 10 %

MOBIL 50 % 40 % 25 %

BUS 100 % 100 % 100 %

5%

15 %

100 %

Sumber : Deutches Institut Fur Urbanisitik Berlin.

jumlah penumpang sejak tahun 2001 hingga 2004 sebagai akibat dari berkurangnya kapasitas kursi karena saat itu banyak dilakukan reparasi gerbong. Tahun 2009 penumpang kereta api sebanyak 207,01 juta orang, naik 6,7% dibanding tahun 2008 yakni sebanyak 194,08 juta orang. Adapun kursi terpakai (load factor) mencapai 68%. Tahun 2010 (data sementara hingga November) sebanyak 185,8 juta orang. Dari jumlah tersebut sebanyak 60% merupakan penumpang KA-Jabodetabek yang sebagian besar merupakan penumpang komuter. Rata-rata perjalanan penumpang KA di Jawa sebesar 94 km/orang, sedangkan di Sumatera mencapai 229 km/ orang. Dilihat dari komposisi produksi angkutan penumpang tahun 2009, di wilayah Jawa lebih besar dibanding

Data 2010 angka sementara Januari-November, Sumber : BPS

Jumlah penumpang kereta api di Jawa dan Sumatera :


Wilayah Jawa Sumatera Jumlah 2004 146,1 3,5 149,6 2005 148,4 3,1 151,5 2006 156,1 3,3 159,4 2007 171,9 3,4 175,3 2008 190,2 3,9 194,1 2009 202,8 4,2 207,0 2010 180,9 4,9 185,8

Data 2010 angka sementara Januari-November. Sumber : BPS

wilayah Sumatera, dengan perbandingan 95 : 5. Sementara itu menurut Euro Monitor International (lembaga kajian internasional berkedudukan di Inggris), jumlah perjalanan wisnus di Indonesia dengan tujuan liburan (leisure) dan menggunakan angkutan KA diperkirakan mencapai 45 % pada tahun 2009. Dengan gambaran itu, di masa mendatang angkutan

penumpang KA tampak akan tetap menjadi pilihan utama dan memainkan peran penting bagi pertumbuhan perjalanan wisnus. Ya, betul, dengan kereta api, KENALI NEGERIMU CINTAI NEGERIMU!

16 EVENTS

Vol. 2

No. 13

Januari 2011

Sumatera International Travel Fair

umatera International Travel Fair (SITF) 2011 rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 3-5 Juni 2011 di Medan. Kota Medan tahun ini bisa dikatakan memperoleh durian runtuh. Penerbangan AirAsia akan membuka rute baru sekaligus ke tiga kota luar negeri di bulan Januari 2011. Yaitu Medan-Hong Kong mulai 16 Januari empat kali seminggu, Medan-Bangkok mulai 15 Januari tiga kali seminggu dan Medan-Kuala Lumpur juga mulai 15 Januari sebanyak lima kali penerbangan setiap minggu. Lama sekali provinsi ini merindukan tambahan penerbangan internasional. Pariwisata dengan keterkenalan Danau Toba, dan Orangutan, berjalan relatif lamban. Tingkat hunian kamar hotel berbintang di Sumatra Utara, menurut BPS, tertinggi dicatat di bulan Juli 2010, hanya 47%. Tapi syukurlah, bulan bulan akhir menuju tutup tahun 2010 cenderung meningkat dari bulan-bulan sebelumnya. Tahun 2010 selama Januari-Oktober tercatat jumlah orang asing yang masuk melalui bandara Polonia Medan 131.451, memang naik dari jumlah 120.168 (periode sama 2009), artinya tumbuh 9,39 %. Tamu asing yang menginap di hotel berbintang tahun 2009 mencapai jumlah 139.800, dan 16.481 di hotel non-bintang. Tahun sebelumnya (2008) hotel berbintang memperoleh tamu warga asing berjumlah 101.500 dan hotel non bintang mencatat 24.505. Jadi, berbicara tamu warga negara asing, tampak memang lumayan meningkatnya. Hanya saja, industri pariwisata di destinasi yang sesungguhnya, di kawasan Danau Toba, hingga sekarang masih dirundung kesedihan lantaran tingkat hunian rata-rata hotel dikabarkan berada di bawah 30 persen. Ajang SITF 2011, akan menampilkan beberapa kegiatan. Pertemuan bisnis antara buyers dan sellers; Tourism Gathering, yang mengangkat topik MICE dengan menampilkan pembicara dari Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapore. Untuk memeriahkan, diadakan kompetisi Cultural and Traditional Wedding Costum, dan akan digairahkan dengan pertunjukan seni budaya daerah se-Sumatera. Masakan khas masing-masing provinsi seSumatera dalam program Culinary Festival,

adu kepandaian juru masak alias koki. Menurut Henri Hutabarat, Ketua Umum Penyelenggara SITF 2011, adapun ajang Tourism Gathering yang akan membahas perkembangan bisnis MICE, sponsornya datang dari MITTAS Malaysia, dan Tourist Authority of Thailand. Bagi seller, sebagai peserta akan menyewa satu booth dengan harga Rp 6 juta; bagi buyer, sebagai peserta perlu membayar Rp 1 juta per perusahaan dengan maksi-

mum dua orang. Bagi buyer dengan biaya pendaftaran buyer tersebut akan mendapatkan kamar hotel untuk tiga malam, transfer dari dan ke bandara, serta acara makan sesuai program SITF. Dari SITF kali ini, akankah Sumatra Utara khususnya dan Sumatra umumnya sungguh akan memperoleh peningkatan jumlah wisman lebih banyak lagi? Durian runtuh dari pihak operator penerbangan pun tentu akan memberi manfaat besar.

Ribuan Prajurit Menari Saman

nilah sebuah keistimewaan. Sekitar 3000 tentara Aceh yang mengenakan pakaian berwarnawarni khas Aceh, berhimpun di alun-alun Blang Padang di kota Banda Aceh, sekalipun saat itu sedang berlumpur, untuk apa? Mereka melakukan performance tari Saman. Para penari memasuki lapangan delapan hektar itu, didahului dengan voorijder gajah. Para istri menari-nari di baris depan sementara para tentara mengikuti di belakang mereka. Event-nya pada Rabu 22 Desember 2010, dalam rangka Hari Ulang Tahun Kodam Aceh. Perwakilan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) hadir untuk mendaftarkan tarian massal ini sebagai rekor baru. Kolonel Anton Nugroho, ketua panitia acara tersebut, mengatakan 2.525 tentara dan 500 pasangan berpartisi-

pasi dalam kinerja ini. Mereka dilatih di unit masing-masing selama satu bulan, dibantu oleh pelatih Saman professional, kata Anton. Tari Saman dipilih untuk memberikan citra ke luar bahwa Aceh sekarang benar-benar aman. Diharapkan banyak orang sekarang akan mengunjungi Aceh dan membantu meningkatkan kemakmuran di wilayah ini. Pemerintah kota Banda Aceh telah menetapkan 2011 sebagai Tahun Kunjungan Banda Aceh, dan militer siap membantu untuk memastikan kampanye ini sukses. Para prajurit dinyatakan dapat melakukan tarian massal lagi untuk ulang tahun keenam dari tsunami. Rekor sebelumnya untuk sebuah tari Saman massal dicatat oleh MURI ketika didemonstrasikan oleh sebanyak 1.050 penari di Lapangan Monumen Nasional di Jakarta pada tanggal 20 Juni 2010. Berita di atas, bersumber dari The Jakarta Globe kemudian disiarkan lebih luas lagi di internet.

Vol. 2

No. 13

Januari 2011

EVENTS

17

Pameran Kinerja

epuk tangan hadirin ramai sekali menyambut pengguntingan rangkaian melati pada gate pameran, oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, Jero Wacik. Pusat Informasi dan Humas (Pusformas) Kemenbudpar mengadakan pameran mini (mini exhibition), di Loby Balairung Sapta Pesona-Jakarta. Pada hari itu juga dilaksanakan jumpa pers akhir tahun. Selama dua hari pameran tanggal 30-31 Desember 2010, ditampilkan hasil pelaksanaan program dan kegiatan tahun 2010 serta rencana program 2011 di masing-masing satuan kerja (Satker) Kemenbudpar. Para pejabat dan staf di lingkungan Kemenbudpar, stakeholder, asosiasi kebudayaan dan pariwisata, wartawan, mahasiswa dan pelajar, serta masyarakat umum menyambangi 12 booth peserta. Peserta-

nya: Direktorat Jenderal Pengembangan Destinasi, Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata, Direktorat Jenderal Sejarah Purbakala (Sepur), Direktorat Jenderal Nilai Budaya Seni dan Film (NBSF), Setjen Pusdiklat, Setjen Pusat Pengelolaan Data dan Sistem Jaringan (Puslatajar), Biro Kerjasama Luar Negeri (KLSM), Pusat Informasi dan Humas (Pusformas), Inspektorat Jenderal, Badan Pengembangan Sumber Daya (PSD), dan Sanggar Angklung.

Kegiatan Masing-masing Booth


Ditjen Pengembangan Destinasi menayangan video maupun materi tercetak mengenai kegiatan tahun 2010, antara lain mengenai Program PNPM (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat) Mandiri di 200 Desa, 131 Kecamatan, 82 Kabupaten, 29 Propinsi. Berbagai program Sadar Wisata dan Aksi Sapta Pesona di

daerah melalui pembinaan, pemberian penghargaan, dan pendukungan media. Pengembangan wisata ziarah di Rokan Hulu, Bimbingan Teknis Penguatan Destinasi Selam di Papua Barat, Fasilitasi Sertifikasi Kompetensi Kerja Sektor Pariwisata di bidang Hotel dan Restoran, Spa, BPW Kepemanduan Wisata, dan lain-lain. Pelaksanaan DMO (Destination Management Organization) di 15 destinasi di Indonesia antara lain Pangandaran, Toba Flores, Toraja, Bunaken, Borobudur, Rinjani dan lain-lain. Ditjen Pemasaran Pariwisata, boothnya bernuansa pulau Komodo. Beberapa orang Putri Pariwisata mendistribusikan aneka brosur dan materi promosi mengenai kegiatan pemasaran pariwisata, selain display brosur, dan aneka materi cetak seperti buku Laporan Semester I dan II 2010 Kegiatan Pemasaran Pariwisata. Tidak ketinggalan fasilitas Vote Komodo secara online disediakan dengan bantuan petugas. Ditjen Sepur membebaskan pengunjung membaca koleksi aneka buku mengenai sejarah wilayah Indonesia, aneka pedoman konservasi museum dan lain sebagainya, ditambah aneka brosur museum di berbagai daerah. Di seberang booth ini aneka poster film pemenang FFI 2010 semarak dipasang disekitar booth Ditjen NBSF. Selain materi promosi cetak kegiatan di Ditjen ini. Setjen Puslatajar yang booth-nya berse-

18 EVENTS
belahan dengan Pusdiklat, memberikan informasi bagaimana mencari data yang diperlukan pada touch screen yang telah disediakan. Bahkan data statistik Kebudayaan dan Pariwisata lengkap tahun 2010 didistribusikan bagi pengunjung yang berminat. Pengunjung yang datang ke booth Biro KSLN mendapatkan informasi dan penjelasan lengkap dari staf penjaga booth. Biro KSLN melaksanakan tugas Sekretariat Jenderal di dalam pelaksanaan kerja sama dengan organisasi internasional, dan antara negara secara multilateral, bilateral, dan regional serta sub regional di bidang Kebudayaan dan Pariwisata. Selain itu Indonesia juga menjadi anggota aktif dalam organisasi regional dan sub regional yang khusus menangani isu kebudayaan dan pariwisata seperti ASEAN, APEC, PATA, dan lain-lain. Sedangkan dalam lingkup bilateral, Biro ini terus menggali potensi kerja sama dengan negara-negara lain dan berperan aktif dalam berbagai sidang komisi bersama, di mana biasanya Kementerian Luar negeri yang bertindak sebagai pemimpin. Pada booth Pusformas didistribusikan materi cetak in house magazine Pesona, press releases, CD Profile Kemenbudpar dan layar sentuh yang menjelaskan detail informasi yang menggambarkan aktivitas biro ini. Sementara itu materi terkait akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, modul penyusunan indikator kinerja utama, termasuk evaluasi akuntabilitas instansi pemerintah di Kemenbudpar, disediakan di booth Inspektorat Jenderal. Berbagai brosur dan sticker mengenai bahaya korupsi juga dibagikan kepada pengunjung. Badan PSD selain menampilkan kinerja di berbagai pusat pengembangan di bawah badan ini, juga menggelar booth khusus sanggar angklung. Booth ini memberikan informasi detail bahkan mendistribusikan buku mengenai angklung, sebagai world heritage dari Indonesia yang baru saja diresmikan oleh UNESCO bulan November 2010. Pameran ditutup menjelang malam tahun baru. Beberapa pihak berpendapat bahwa kegiatan ini sebaiknya diadakan di tempat lain agar lebih luas jangkauan masyarakat yang mengunjungi pameran.

Vol. 2

No. 13

Januari 2011

Jumpa Pers Akhir Tahun

enteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik menyatakan, tingginya persepsi dunia terhadap Indonesia menjadi salah satu pertimbangan Pemerintah (Kemenbudpar) untuk menaikkan target kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia tahun 2011 menjadi sebesar 7,7 juta wisman. Tahun 2011 auranya sangat positif. Kita menetapkan target optimistis 7,7 juta dan target pesimis sebagai kontrak kinerja Menbudpar kepada Presiden RI sebesar 7,3 juta, kata Menbudpar dalam acara Jumpa Pers Akhir Tahun 2010 di Balairung Gedung Sapta Pesona Jakarta, pada Kamis 30/12-2010. Menbudpar mengatakan, target kunjungan wisman tahun 2010 sebesar 7 juta tercapai. Jumlah kunjungan wisman tahun 2010 mencapai tujuh juta atau tumbuh sekitar 8,5% dibandingkan tahun 2009 sekitar 6,5 juta

wisman. Capaian kunjungan wisman melampaui target pesimistis 6,75 juta sebagai kontrak kinerja Menbudpar kepada Presiden RI dan melampaui target optimis 7 juta, kata Menbudpar. Kunjungan 7.000.571 wisman tahun 2010 menghasilkan devisa sebesar US$ 7,6 miliar dengan perhitungan rata-rata pengeluaran US$ 1.085,70 per orang per kunjungan dan lama tinggal wisman rata-rata 8,04 hari. Pengeluaran wisman tahun 2010 rata-rata sekitar US$ 1.085,70 telah mengalami peningkatan sekitar 9% dibandingkan tahun 2009 sekitar US$ 995,93 per orang per kunjungan. Sedangkan lama tinggal wisman tahun 2010 rata-rata 8,04 hari mengalami peningkatan sekitar 5% dibandingkan tahun 2009 rata-rata 7,69 hari. Menbudpar menjelaskan, jumlah perjalanan wisatawan nusantara (wisnus) tahun 2010 sebesar 234 juta dengan jumlah (pengeluaran Rp 147 triliun) atau mengalami peningkatan 3,05% dibandingkan tahun 2009 sebesar 229 juta perjalanan, sementara proyeksi tahun 2011 sebesar 237 juta perjalanan. Meningkatnya perjalanan wisatawan mendorong tingkat penghunian kamar (TPK) hotel bintang di tanah air pada Januari-November 2010 ratarata sebesar 50,2% atau meningkat 1,7 poin dibanding periode sama tahun 2009 sekitar 48,5%.

Stand Ditjen Pemasaran Pariwisata.

Vol. 2

No. 13

Januari 2011

PASAR

19

Perhatian Khusus untuk China


apat Koordinasi (Rakor) tim Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata dengan para stakeholder diadakan pada 5 Januari 2011 di Jakarta, kali ini dibuka oleh Direktur Jenderal Pengembangan Destinasi, Firmansyah Rahim untuk membahas khusus mengenai Optimalisasi Program Pemasaran untuk Pasar China 2011. Sejumlah pejabat dan pelaku industri pariwisata duduk berkelompok dalam rakor ini. Mereka adalah wakil dari Duta Besar RI di Beijing, KJRI di Hongkong dan Guangzhou, Ketua IBAS (Indonesia Business Association of Shanghai), Wakil Ketua Perhimpunan INTI (Indonesia Tionghoa), para Kepala Dinas Pariwisata, serta pihak industri yang terdiri dari travel agent, hotel, maskapai penerbangan, perwakilan asosiasi hotel PHRI dan asosiasi travel agents ASITA. Secara keseluruhan, acara ini dipimpin oleh Direktur Jenderal Pengembangan Destinasi, Sekretaris Jenderal Pemasaran Pariwisata Noviendi Makalam, Direktur Pengembangan Pasar Syamsul Lussa dan Direktur MICE Nia Niscaya yang juga merupakan koordinator wilayah pasar China.

Pengerjaan pasar ini merupakan model bagi pengerjaan pasar-pasar lain, dan merupakan Rakor pertama mengawali tugas tahun 2011 untuk mencapai target kunjungan wisatawan yang telah ditetapkan, kata Noviendi. Nia Niscaya mengawali pemaparan dengan penjelasan potensi pasar China yang luar biasa besar. Dari 1,392 miliar penduduk Cina, menurut Euro Monitor International, sebanyak 37.063.900 orang melakukan outbound travel tahun 2010. Wisatawan China yang datang ke Indonesia para periode Januari-November 2010 mencapai 394.027 orang. Jumlah ini naik 16,04% dibandingkan periode yang sama tahun 2009 sebanyak 339.550 orang, dengan tujuan utama Bali, Jakarta, Batam, Surabaya dan Medan. Dengan demikian Indonesia baru memperoleh sekitar satu persen dari keseluruhan jumlah outbound travelers warga China. Adapun di antara Outbound travelers dari China yang bertujuan ke negaranegara Asean, yang masuk ke Indonesia barulah sebanyak 7,53%. Bila dibandingkan dengan angka outbound traveler Indonesia ke China yang menembus angka 800 ribu orang selama ta-

hun 2010, maka target inbound dari China tahun 2011 yang digenjot tumbuh 59,49% menjadi sebanyak 635 ribu orang, merupakan pekerjaan cukup besar, kata Nia. Target jumlah kunjungan warga China tersebut jelas memerlukan koordinasi penanganan, untuk itulah Rakor ini digelar. Seperti diuraikan Firmansyah Rahim, salah satu tantangan dimaksud adalah seat capacity yang saat ini tersedia hanya sebanyak 286.364. Wakil dari Garuda Indonesia mengatakan bahwa rute penerbangan ke Indonesia dari China dan sebaliknya tidak akan bertambah lagi tahun 2011, namun frekuensi penerbangan ke Shanghai, Guangzhao, Beijing yang akan ditambah. Firmansyah menjelaskan, Berbicara mendatangkan wisatawan China, berarti juga perlu pembaruan kesepakatan dengan Administrasi Pariwisata Nasional Republik Rakyat China, CNTA (China National Tourism Administration) mengenai penetapan Indonesia sebagai salah satu negara ADS (Approved Destination Status). Selain itu juga persoalan diversifikasi produk dan destinasi agar tidak mengandalkan Bali dan Jawa semata. Status sebagai ADS ini bertujuan menghindari imigran ilegal melalui perjalanan wisata, karena hanya travel agencies yang terdaftar, yang diijinkan mempromosikan dan mengorganisasikan kelompok wisata termasuk aplikasi Visa. Negara tanpa perjanjian ADS tidak diijinkan menerima kelompok wisata dari RRC atau mempromosikan destinasi pari-

20 PASAR
Berbagai Input
Tanggapan peserta Rakor mengalir dari berbagai kalangan. Wakil KBRI Beijing menyatakan bahwa kondisi keamanan, terorisme dan bencana alam masih menjadi opini melekat bagi wisatawan China yang hendak berwisata ke Indonesia. Untuk itu promosi di bidang kebudayaan dan pariwisata oleh KBRI terus dilaksanakan dengan mendistribusikan bahan promosi, menggelar festival tari, memperkenalkan heritage dunia dari Indonesia, melaksanakan roadshow, program homestay bagi pelajar China yang ingin tinggal di Indonesia. Juga Famtrip yang dikembangkan lagi dengan membawa tokoh dan selebriti, tidak hanya dari media saja. Kerjasama dengan VITO China untuk market intelegent perlu ditingkatkan, agar menggarap pasar secara optimal di wilayah sepanjang east coast China yang kegiatan ekonominya tumbuh pesat. Sementara itu wakil dari KJRI Guangzhao, menyatakan bahwa dari kunjungan outbound dan inbound yang tidak seimbang dibandingkan dengan seat capacity yang tersedia, disarankan optimalisasi penggunaaan pesawat, selain direct flight juga mencari strategi lain, untuk mengatasi kekurangan seat capacity ini. Wakil dari KJRI Hongkong menegaskan bahwa adanya travel warning pemerintah China ke Philipina, juga ke Thailand, menjadi peluang yang cukup baik bagi Indonesia menangkap pasar ini agar beralih ke Indonesia. Ketua IBAS Hadi Harsono mengharapkan partisipasi sineas Indonesia pada Shanghai Film Festival masih diperlukan, meski prestige ajang ini tidak sehebat Festival Film Canes atau festival internasional lainnya. Namun prestasi Indonesia pada festival Shanghai itu akan menjadi media promosi yang efektif untuk pasar China. Ditambahkan oleh Hadi, bahwa paket wisata religi dapat dipertimbangkan untuk digerakkan karena opini tentang keamanan, terorisme dan lain-lain tidak akan berpengaruh besar kalau karena kepentingan religi Sangat ironi bila di Indonesia yang jumlah muslimnya terbesar, namun justru orang Indonesia yang pergi ke China untuk melihat masjid, ungkap Hadi. Selain itu menurut dia, aktivitas travel agent ke pulau Hainam juga penting, karena setiap tahun di sana berkumpul 22 juta turis yang 5% nya turis asing. Peluang besar lain yang mesti dimanfaatkan menurut wakil dari komunitas

Vol. 2

No. 13

Januari 2011

CHINESE TO ASEAN & INDONESIA


Chinese Outbound
ke ASEAN ke Indonesia Share Indonesia

2005
3.007.000 112.164 3,73%

2006
3.335.000 147.245 4,42%

2007
3.926.000 230.476 5,87%

2008
4.478.000 337.082 7,53%

2005
Total Wisatawan ke Indonesia Total Wisatawan China ke Indonesia Share Wisatawan China 5.002.101 112.164 2,24%

2006
4.871.351 147.245 3,02%

2007
5.505.759 230.476 4,19%

2008
6.429.027 337.082 5,24%

KEBUTUHAN AIR SEAT CAPACITY TAHUN 2011 BERDASARKAN PASAR UTAMA


No.
1

PASAR UTAMA
MALAYSIA

TARGET WISMAN
1.640.000 1.560.000 803.000 635.000 523.000 306.000 218.000 210.000 185.000 163.000 160.000 156.000 142.000 88.000 911.000 7.700.000

EXISTING 2010
3.363.984 3.776.708 1.340.040 286.364 422.084 314.496 119.600 0 0 311.896 0 1.540.136 147.420 120.848 2.961.244 14.704.820

KEBUTUHAN 2011 Alt 1 Alt 2


3.700.382 4.154.379 1.474.044 315.000 464.292 345.946 131.560 0 0 343.086 0 1.694.150 162.162 132.933 3.257.368 16.175.302 3.363.984 3.776.708 1.340.040 770.979 634.996 371.527 264.683 254.970 224.616 197.905 194.263 1.540.136 172.408 106.844 2.961.244 16.175.302

2 SINGAPURA 3 AUSTRALIA 4 CINA 5 JEPANG 6 KOREA SELATAN 7 PHILIPINA 8 PERANCIS 9 INGGRIS 10 BELANDA 11 INDIA 12 TIMUR TENGAH 13 JERMAN 14 RUSIA PASAR LAINNYA JUMLAH

Sumber : Data Eksisting Capacity Ditjen Perhubungan Udara; Kebutuhan Seat Capacity, Ditjen Pemasaran Pariwisata Alt 1 : Kebutuhan 2011 naik 10% dengan rute tetap Alt 1 : Kebutuhan 2011 naik 10% dengan rute bertambah

Budhis adalah wisata religi ke Candi Borobudur. Usulnya, faktor pendukung dari semua aspek pelayanan pariwisata mesti diperhatikan seperti infrastruktur di sekitar candi, dan, instruktur yang fasih berbahasa Mandarin. Noviendi Makalam menyatakan bah-

wa dari 15 fokus pasar pariwisata Indonesia, China sangat besar peluangnya, sehingga perlu co-marketing dana dan sumber daya manusia dari berbagai pihak, sejalan dengan 238 aktivitas pemasaran pariwisata yang telah direncanakan untuk tahun 2011.

Vol. 2

No. 13

Januari 2011

PASAR

21

Turis China? Big Spender


Ya, di Perancis, wisatawan China menghabiskan sekitar Euro158 juta pada tahun 2009 di toko-toko yang berafiliasi dengan Global Refund, yang memiliki 60 persen dari pasar Perancis dengan fasilitas restitusi pajak pertambahan nilai bagi wisatawan. Belanjaan turis China di Perancis telah mengompensasi penurunan lebih dari seperlima pembelanjaan wisatawan Rusia, menurut angka dari Global Refunds. Tapi mereka melampaui nilai belanjaan turis Jepang di tahun 2008. Secara keseluruhan belanja wisatawan China sekitar Euro 2 miliar.

sangat potensial

Kazakhstan

Wisatawan China juga membuat kehadiran mereka terasa di ibukota Eropa lainnya. Di Italia, belanja mereka naik 34 persen pada periode Januari-Oktober 2010 dibanding dengan tahun sebelumnya, menurut Global Refund. Di Swedia, belanja wisatawan China meningkat 32 persen pada tahun 2009. Mereka menjadi pemboros terbesar di negara itu, disusul oleh Rusia untuk pertama kalinya. Hanyalah di Norwegia, di mana pengeluaran wisatawan China meroket sebesar 150 persen antara 2005 dan 2007, kecenderungan itu mendatar pada tahun 2009, menyusul penurunan tajam pada 2008, menurut Statistik Norwegia yang dikelola pemerintah. Wisatawan China ternyata memang big spender. Nah, bagaimana kita memanfaatkan kenyataan itu?

ejauh ini, yang paling makmur dan stabil di antara negara-negara Asia Tengah di luar dari Uni Soviet, itulah Kazakhstan yang diberkati dengan kekayaan sumber daya mineral dan populasi kurang dari 20 juta orang. Warga Kazakh sudah mulai bepergian secara ekstensif, dengan Eropa dan Timur Tengah menjadi tujuan favorit mereka hingga saat ini. Tetapi perjalanan ke destinasi di Asia Tenggara seperti Thailand dan Malaysia mengalami pertumbuhan tertinggi belakangan ini. Turki adalah tujuan nomor satu di musim panas, sementara UEA menjadi tempat favorit selama musim dingin. Dengan pertumbuhan PDB 5,4% pada tahun 2010 dan tingkat pertumbuhan diperkirakan 6% pada tahun 2011, Kazakhstan bergerak sebagai salah satu perekonomian yang tumbuh pesat di wilayah itu. GDP per kapita $ 8.326, (sedangkan di Rusia $ 10.522). Negeri ini memiliki jumlah penduduk yang banyak berpendidikan tinggi, kebanyakan warganya berbicara dua bahasa, Rusia dan Kazakhstan, penggunaan internet juga memiliki tingkat penetrasi yang relatif tinggi 34%, (di Rusia 42%). Ibukota baru Kazakhstan, Astana, diciptakan kurang dari 15 tahun yang lalu, namun modal usaha masih berbasis di ibukota lama, Almaty. Almaty akan menjadi lokasi utama untuk event B2B Kazakhstan Travel Industry Workshop yang akan berlangsung pada 19 April 2011. Tidak seperti kebanyakan dari Republikrepublik Soviet lainnya, Kazakhstan memiliki penerbangan kelas dunia dengan tingkat layanan yang tinggi dan salah satu armada termuda memiliki kesamaan dengan Emirat Airlines atau Qatar. Maskapai ini 50 persen sahamnya dimiliki oleh investor Inggris. Sebagai Hub utama Air Astana untuk Eropa dipilihnya London dan Frankfurt, tetapi mereka juga memiliki maskapai penerbangan yang

terbang ke Italia, Perancis dan Spanyol, tujuan liburan yang paling populer di Eropa. Astana Air dengan cepat memperluas rute penerbangan ke Asia, dengan penerbangan ke Malaysia, Thailand, India dan UEA. Pada saat yang sama ada juga banyak operator internasional dengan penerbangan langsung ke Almaty, termasuk BMI, Lufthansa, Austrian Airlines, Turkish Airlines, Ethihad dan KLM untuk menyebutkan beberapa, sehingga relatif mudah untuk akses penerbangan langsung. Karena sektor minyak dan gas, banyak agen perjalanan bisnis terkemuka yang hadir di Almaty termasuk: American Express, BCD dan HRG, maka perjalanan liburan kian kuat berkembang termasuk untuk tujuan terkemuka seperti Turki. Destinasi utama bagi wisatawan dari negeri ini: Turki, UEA, Thailand, Mesir, Republik Ceko, Italia dan karena penghapusan visa, Kroasia. Spanyol dan Perancis menjadi tujuan populer musim panas, sedangkan Jerman dan Inggris adalah tujuan utama untuk perjalanan bisnis. Inggris, Malaysia dan Swiss dijadikan pusat penting untuk perjalanan bertujuan pendidikan. Profil wisatawan Kazakh dapat diringkas sebagai berikut : Fokus pada merek, oleh pembeli berkantong tebal. Kaza-nova, sekaya Rusia, tetapi lebih berorientasi keluarga, kadang-kadang disebut Dubai Baru karena investasi besar dalam penciptaan ibukota Astana baru. Kazakh (sebutan untuk warga Kazakhastan) tertarik ke pantai serta kawasan Urban untuk berbelanja dan melihat-lihat. Musim libur: Summer (Juli-September), liburan Tahun Baru, November dan Maret untuk keluarga seiring liburan sekolah. Kebanyakan perjalanan dilakukan dalam kelompok FIT atau kelompok kecil. Pemesanan biasanya dilakukan melalui agen perjalanan karena kendala visa dan bahasa.

Di mana Kazakhstan?
Terletak antara Rusia dan China, tujuh jam waktu penerbangan dari London dan 3,5 jam dari Delhi, Kazakhstan merupakan negara ke-9 terbesar di dunia dalam hal luas wilayah tanah. Ke sana pun, kita baiknya melirik dan siap menarik kunjungan mereka ke Indonesia. Why not?

22 PASAR

Vol. 2

No. 13

Januari 2011

Yang Mutakhir dari Rusia

our Espana, dewan pariwisata nasional Spanyol, melaporkan meningkatnya 50% penerbitan visa bagi wisatawan Rusia selama 5 bulan pertama tahun 2010. Pada bulan Mei, pusat Visa Spanyol di Rusia mengeluarkan visa lebih dari 56% dibandingkan Mei 2009. Angka ini juga lebih tinggi dari tahun 2008, yang menunjukkan pertumbuhan rekor jumlah kedatangan ke Spanyol dari Rusia. Tujuan yang paling populer di Spanyol untuk Rusia adalah Costa Brava, Costa Daurae, Tenerife dan Mallorca. Para wisatawan lebih suka hotel bintang 4 dan 5 dan membuat pemesanan mereka hanya 2-3 minggu di muka. Biaya rata-rata paket wisata ke Spanyol adalah sekitar 1000-1300 euro.

mengunjungi Eropa, menurun dari 48% di Q1 menjadi 39% di Q2, hal ini terutama karena masalah visa dan biaya yang lebih tinggi. Jumlah wisatawan Rusia lebih memilih sendiri paket liburan melalui internet, meningkat selama kuartal pertama 2010, sebesar 21% dibandingkan dengan 18% pada Q 1, 2009. Hal ini mendasari meningkatnya minat pemesanan online di pasar Rusia, khususnya dari para profesional muda dan kelas menengah, yang biasa mengadakan perjalanan dan bisa berbicara bahasa asing.

Negara-negara Menggarap Rusia


Anggaran promosi oleh Departemen Pariwisata Turki untuk menggarap pasar Rusia sudah mencapai $ 8 juta di 6 bulan pertama tahun 2010, sedangkan anggaran 2009 keseluruhan adalah $ 10 juta. Israel berencana untuk melipatgandakan anggaran untuk pasar Rusia pada 2010 dengan investasi $ 3 juta dalam iklan dan $ 3,5 juta di berbagai kegiatan promosi. Yunani memiliki salah satu anggaran terbesar dewan pariwisata nasional untuk Rusia, meskipun negara itu telah mengalokasikan dana 12 juta Euro untuk promosi di Rusia.

FIT dan Pemesanan Online


Menurut survei yang dilakukan oleh penelitian opini publik Rusia Comcon pusat, 26% dari wisatawan Rusia lebih memilih Mesir sebagai tujuan liburan. Pada kuartal kedua tahun 2010 jumlah orang yang ingin mengunjungi Mesir meningkat menjadi 26%, terhadap 15% pada kuartal pertama 2010. Di sisi lain, jumlah wisatawan Rusia yang ingin

Tunisia, tujuan lain yang tumbuh dengan cepat untuk pasar wisatawan Rusia, tidak merencanakan adanya peningkatan anggaran di tahun 2010 dan mengalokasikan $ 700.000 saja, sama seperti pada tahun 2009. Siprus belum terkonfirmasi anggarannya untuk pasar Rusia, tetapi berencana untuk meningkatkan anggaran tahun 2011 dan untuk meningkatkan strategi pemasaran. Di Indonesia, seorang investor Rusia menginvestasi pada sebidang tanah 9,2 ha untuk pembangunan resor terpadu yaitu di Lagoi Bay di pulau Bintan. Berbicara kepada TTG Asia e-harian, direktur pemasaran Bintan Resorts International Asad Shiraz mengatakan plot pinggir laut itu akan menampilkan resor yang menawarkan 70 kamar di tahap pertama, walaupun lahan itu bisa menampung hingga 250 kamar. Jangan-jangan pasarnya pun hendak diarahkan ke Rusia?

Vol. 2

No. 13

Januari 2011

PERATURAN

23

Bebas Fiskal Luar Negeri

irektorat Jenderal Pajak mulai 1 Januari 2011 memberlakukan Bebas Fiskal Luar Negeri (BFLN) bagi wajib pajak orang pribadi dalam negeri yang tidak memiliki NPWP dan telah berusia 21 tahun. Hal ini sesuai dengan pasal 25 ayat 8a UU Nomor 36 tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan. Sebagaimana telah diberitakan, sebelumnya mulai 1 Januari 2009 sampai 31 Desember 2010 tarif fiskal luar negeri adalah Rp 2,5 juta untuk setiap orang sekali bertolak ke luar negeri dengan menggunakan pesawat udara atau Rp 1 juta untuk setiap orang sekali bertolak ke luar negeri dengan menggunakan angkutan laut. Di mana Pembebasan Fiskal Luar Negeri (BFLN) hanya terbatas pada wajib pajak orang pribadi dalam negeri yang memiliki NPWP. Fasilitas bebas fiskal sebelumnya diberikan kepada tiga kelompok. Yakni, kelompok yang dibebaskan langsung, pemilik

NPWP, dan kelompok bebas fiskal dengan Surat Keterangan Bebas Fiskal Luar Negeri (SKBFLN). Kelompok yang mendapat bebas fiskal langsung yaitu yang berusia di bawah 21 tahun, orang asing yang tidak bertempat tinggal di Indonesia lebih dari 183 hari dalam setahun, pejabat dan keluarga perwakilan diplomat asing serta organisasi internasional, jamaah haji, tenaga kerja Indonesia, orang pribadi yang melakukan perjalanan dinas. Adapun kelompok yang menyertakan SKBFLN adalah mahasiswa asing di Indonesia, orang asing yang melakukan penelitian, ikut program kerja sama teknik atas persetujuan Sekneg, anggota misi keagamaan, penyandang cacat atau orang sakit yang berobat ke luar negeri, anggota misi kesenian, kebudayaan, dan olahraga yang mewakili Indonesia. Dengan pemberlakuan BFLN ini, maka terhitung mulai 1 Januari 2011 semua

masyarakat yang hendak berpergian ke luar negeri tidak perlu lagi membayar Fiskal Luar Negeri (FLN). Ketentuan ini ditegaskan oleh Direktorat Jenderal Pajak melalui Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-141/PJ/2010 tanggal 17 Desember 2010.

Standar Kompetensi Kerja

tandar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) adalah rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan/atau keahlian serta sikap kerja minimal yang harus dimiliki seseorang untuk melakukan tugas/pekerjaan tertentu yang berlaku secara nasional. Standar disusun berdasarkan RMCS (Regional Model Competency Standard). Negara dan bangsa Indonesia sangat membutuhkan adanya SKKNI apabila dikaitkan dengan pembinaan, peningkatan dan pengembangan kualitas tenaga kerja

di Indonesia. Lembaga Pelatihan Kerja dan Lembaga DIKLAT Profesi serta Lembaga Sertifikasi Profesi bersama-sama dengan pengguna jasa/industri dapat melakukan kesepakatan untuk mengacu pada SKKNI sebagai standar kompetensi yang dipergunakan untuk penyelenggaraan program pelatihan kerja dan peningkatan kualitas/ kompetensi tenaga kerja di Indonesia sesuai dengan kebutuhan pasar kerja dan dunia usaha. Menurut Direktur Standarisasi Kemenbudpar, Ani Insani, sampai sekarang telah tersusun dan sudah disahkan oleh Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) sebanyak 11 SKKNI bidang pariwisata. Saat ini sudah tersusun sejumlah enam SKKNI lagi sebagai hasil kerja tahun 2010 dan sedang menunggu pengesahan dari Menakertrans. Tahun 2011 ditargetkan akan diselesaikan enam SKKNI bidang pariwisata ini, kata Ani Insani.

SKKNI bidang pariwisata yang sudah berlaku ialah untuk perhotelan dan restoran, biro perjalanan wisata, Spa, jasa boga, kepemanduan arung jeram, kepemanduan eko wisata, kepemanduan museum, kepemanduan wisata, kepemanduan wisata selam, dan pimpinan perjalanan wisata (Tour Leader). Jumlah dan jenis standar kompetensi secara keseluruhan sebanyak 38 SKKNI bidang pariwisata, ditargetkan akan selesai pada tahun 2014, seperti dicantumkan dalam Rencana Strategis (Renstra) Kemenbudpar 2010-2014. Renstra juga menyebutkan pada tahun 2010 dihasilkan master assessor dan assessor sejumlah 1000 orang, dan pada tahun 2014 secara kumulatif akan berjumlah 5000 orang. Fasilitasi pemberian sertifikasi kompetensi kerja ditargetkan tahun 2010 kepada 10.000 orang, dan pada tahun 2014 ditargetkan mencapai kumulatif 50.000 orang. Adapun jumlah Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) tahun 2010 ditargetkan sebanyak tujuh LSP. Pada tahun 2014 diharapkan menjadi 36 LSP.

24 PERSAINGAN

Vol. 2

No. 13

Januari 2011

Ada Taktik Baru, Ada yang Mengubah Anggaran

emasuki dasawarsa baru 2011-an, persaingan bisnis di dunia cenderung bertambah tajam dan, njlimet. Perhatian kian rinci diperlukan terhadap setiap langkah, dan perhatian pada pengelolaan cost semakin dominan termasuk di bidang pariwisata. Malaysia misalnya, merubah alokasi pembelanjaan promosinya. Dalam rangka memasarkan dan menjual Venue untuk kegiatan pameran internasional, pun masuk ke detil penjualan paket tiur. Teringat pemeo, for a good manager there is no detail is too small. Mari kita lihat. Hong Kong ingin menarik perhatian ke situs-situs warisan melalui kampanye baru dengan mengedarkan buklet berisi panduan tur bebas dengan menyajikan peta lokasi pusat-pusat budaya. Ditargetkan, buklet itu akan membantu penduduk setempat dan wisatawan mancanegara untuk menemukan dan menikmati pengalaman menyaksikan warisan kekayaan budaya Hongkong yang akhirakhir ini ternyata telah menarik peminat lebih besar. Sejumlah 76.000 exemplar cetakan edisi pertama, yang isinya berfokus pada budaya kelompok etnis dan tokoh-tokoh sejarah, sudah tersedia di Pusat Layanan Enquiry Publik di 18 distrik kota itu. Buklet edisi kedua diluncurkan pada 24 Desember yang lalu, mengulas hal agama dan seni. Isi dari kedua buku juga dapat ditemukan di website-nya. Selain itu, tur gratis ke situs budaya yang dipilih, juga diselenggarakan dari pertengahan Desember 2010 sampai Februari 2011. Tahap satu, yang berakhir pada awal Januari, akan melaksanakan maksimum 40 tur dengan 50 peserta masingmasing. Tahap dua akan diluncurkan di pertengahan Januari. Pariwisata Malaysia akan mengubah bagaimana membelanjakan uangnya tahun 2011 ini akibat meningkatnya biaya. Ini termasuk scaling kembali kehadirannya di beberapa pameran internasional dan me-

HONG KONG

ngurangi jumlah yang dibelanjakan untuk iklan cetak. Iklan tahunan sebagai anggaran promosi telah mencapai RM200 juta (US $ 63.800.000) sejak tahun 2001 tanpa ada penyesuaian untuk inflasi. Ini bahkan berkurang menjadi RM150 juta tahun ini sebagai bagian dari upaya pemerintah memotong biaya. Pariwisata Malaysia masih akan hadir di pameran besar seperti Arabian Travel Market dan World Travel Market, tapi akan diwakili oleh petugas yang ada di luar negeri. Dikabarkan, pariwisata Malaysia sedang meningkatkan pengeluaran biaya promosi melalui Internet dan pemasaran melalui media sosial, berhubung iklan cetak semakin mahal.

KOREA SELATAN Coex Convention Center


di Seoul, Korea Selatan, tempat berlangsungnya Seoul G20 Summit pada bulan November 2010, telah meluncurkan paket tur kelompok dengan harga diskon yang tajam, ditujukan bagi mereka yang berminat hendak melaksanakan pameran dagang di lokasi Coex pada tahun 2011.

MALAYSIA

Inisiatif ini diluncurkan oleh satu unit baru dalam Global Coex Business Unit, yang dibentuk untuk menggiring pertumbuhan perusahaan dalam industri MICE internasional berbarengan dengan munculnya Seoul sebagai tujuan MICE dunia. Paket baru ini, sebagai promosi untuk calon pembeli space pameran, merupakan bagian dari promosi besar-besaran venue pameran untuk tahun baru.

Coex Center, anak perusahaan dari Asosiasi Perdagangan Internasional Korea (KITA), dinyatakan sebagai tempat konvensi top kedua di pusat Korea serta volume niaga di sini demikian besar bagi organisasi penyelenggara acara. Di sini telah dilaksanakan lebih dari 200 pameran. Promosi baru tersebut dirancang untuk menciptakan pengalaman yang nyaman bagi semua pengunjung pameran Coex, terutama mereka yang bepergian ke Korea untuk pertama kalinya. Paket tur termasuk akomodasi hotel, transportasi darat, tur kota Seoul, dan panduan berbahasa Inggris selama dalam perjalanan pariwisata. Semua paket itu diatur melalui mitra perjalanan eksklusif Coexs, Holiday Plan, salah satu penyedia layanan wisata terkemuka di negeri gingseng. Tur pilihan berkisar dari setengah hari sampai tur sehari penuh, dan tujuan dapat dipilih dari menu pilihan seperti museum, pasar, istana, dan lainnya. Agen tur asing dapat juga bekerja dengan mitra lokal Coex untuk paket yang biasa. Komisi kemitraan tersedia juga untuk perusahaan tur internasional. Promosi pameran untuk tahun 2011 termasuk paket diskon paviliun internasional untuk semua event luar negeri dan organisasi-organisasi perdagangan yang tertarik menghadiri pameran Coex. Coex menargetkan menarik 10.000 pengunjung pameran internasional pada tahun 2011, meningkat lebih dari 50% dari 4.000 yang hadir untuk pameran dagang pada tahun 2010. Paket wisata dan paket paviliun internasional itu hanya awal untuk dorongan internasional agar menghidupkan Coex dan Seoul menjadi salah satu tujuan pertemuan yang lebih global dalam dasawarsa baru ini. Coex dibuka tahun 1988, telah menghosting lebih dari 200 pameran dan 2.000 konvensi dan pertemuan lainnya setiap tahun. Menjadi pusat teknologi, perdagangan, dan budaya, dan mal terbesar bawah tanah, dikelilingi tiga hotel bintang lima, dan hampir 1.000 toko dan restoran.

Vol. 2

No. 13

Januari 2011

EVENTS

25

Dilantik, Empat Direktur dan Sekretaris Ditjen Pemasaran Pariwisata

Syamsul Lussa

Noviendi Makalam

Fathul Bahri

Faried Moertolo

Sadar Pakarti Budi

enteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar) Jero Wacik melantik lima pejabat Eselon II di lingkungan Kemenbudpar yang berlangsung di Balairung Gedung Sapta Pesona, Jakarta, pada tanggal 12 Janujari 2011. Para pejabat Eselon II yang dilantik tersebut setelah lulus seleksi Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat) Kemenbudpar, disahkan berdasarkan SK Menbudpar Nomor: KM.4/KP.403/MKP/2011 yang dikeluarkan pada 11 Januari 2011. Kelima pejabat Eselon II yang dilantik adalah Drs Syamsul Lussa, MA sebagai Direktur Perfilman pada Ditjen Nilai Budaya, Seni, dan Film (NBSF). Sebelumnya Syamsul Lussa adalah Direktur Pengembangan Pasar, Ditjen Pemasaran Pariwisata. Drs Noviendi Makalam, MA dilantik menjadi Direktur Promosi Luar Negeri, yang sebelumnya adalah Sekditjen Pemasaran Pariwisata. Drs Fathul Bahri, M.SI dilantik menjadi Sekretaris Ditjen Pemasaran Pariwisata, sebelumnya dia menjabat Direktur Promosi Dalam Negeri. Sebagai Direktur Promosi Dalam Negeri dilantik Drs Faried Moertolo, yang sebelumnya Kasubdit Informasi Pasar Dalam Negeri. Ir Sadar Pakarti Budi, MBA dilantik menjadi Direktur Pengembangan Pasar, sebelumnya Kasubdit Strategi Pemasaran. Menbudpar mengatakan, pelantikan Direktur Perfilman kali ini sangat penting karena film mendapat sorotan dari masyarakat langsung, insan film, sineas, maupun pelaku industri film.

Film nasional jumlah produksinya harus meningkat, dari jumlah film tersebut yang berkualitas harus semakin banyak dan menjadi tuan di negeri sendiri. Film juga menghasilkan devisa, karena film yang berkualitas sudah kita ekspor, kata Menbudpar Jero Wacik. Jumlah produksi film nasional tahun 2011 ditargetkan sebanyak 120 judul film, di mana sekitar 60 judul film di antaranya harus berkualitas sehingga dapat diekspor dan menghasilkan devisa. Film berkualitas menjadi sarana membangun karakter bangsa, karena di dalamnya mengandung pesan cinta tanah air, setia kawan, dan menanamkan patriotisme atau kepahlawanan, kata Jero Wacik lagi. Selain itu, menurut Menteri, film didorong terus berkembang dengan mencipta-

kan iklim kondusif di antaranya yang tengah diperjuangkan adalah meringankan pajak film nasional agar lebih rendah serta menaikkan pajak film impor. Menbudpar Jero Wacik mengatakan, pelantikan Direktur Promosi Luar Negeri, yang satu paket dengan Direktur Promosi Dalam Negeri, Direktur Pengembangan Pasar pada Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata ini, sangat penting dalam meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia serta meningkatnya perolehan devisa pariwisata. Tahun 2011, kita mentargetkan 7,7 juta wisman dengan perolehan devisa US$ 8,5 miliar, kata Menbudpar, selain itu juga telah menetapkan branding baru pariwisata yakni Wonderful Indonesia.

Menbudpar melantik lima pejabat eselon II Kemenbudpar.

26 BISNIS

Vol. 2

No. 13

Januari 2011

EcoTourism dalam

ekelompok wisatawan tampak sedang melepaskan bayi-bayi penyu, dan bayi-bayi itu merangkak, lalu berenang, kemana? Mereka menuju habitat asal, di laut tentunya. Lihatlah wajah-wajah wisatawan itu. Mereka berasal dari China, sebagai turis datang ke Bali. Raut wajah senang gembira, mereka menyaksikan bayi penyu berjalan perlahan di pantai, sampai akhirnya berenang di air laut. Bayi-bayi itu sedang beradaptasi lagi dengan alam yang sebenarnya. Dan momen itulah sungguh menyentuh hati manusia. Mereka sedang menjalani pengalaman dari paket tur eko. Kegiatan tur itu sengaja melibatkan wisatawan dalam penyelamatan awal perjalanan kehidupan baru sang penyu, untuk kemudian setelah 20 tahun akan kembali bertelur di pantai yang sama. Penyu kecil pada saat lahir di sarang telur akan mengingat rasa dari pasir di sekitar sarang tempatnya menetas. Menakjubkan. Paket tur yang menyelamatkan penyu ini dijual sebagai tur ekowisata berjudul Pelepasan Bayi Penyu. Para turis itu datang ke Desa Prancak yang kini telah menjadi pelindung penyu di pulau Bali. Di pantai Prancak telah dipelihara 364 sarang masing-masing menampung sekitar 100 telur penyu. Sebelumnya, penduduk lokal mencari telur penyu untuk dijual di pasar bagi keperluan komsumsi. Kini Pusat Konservasi Penyu Laut telah menjadi tempat penampungan telur penyu, Pusat ini membeli telur penyu itu dari warga dengan harga

Wisatawan melepas bayi penyu.

pantas, untuk kemudian dilindungi. Sekelompok wisatawan lain, juga dari China, tampak sibuk siap hendak berenang, di wilayah sekitar 10 kilometer dari Pulau Serangan Sanur. Perjalanan eksklusif ini, dipimpin oleh Pak Patut dan timnya. Melihat keindahan dunia bawah laut, dengan perlengkapan snorkling, life jacket, didampingi perahu menyaksikan keindahan terumbu karang. Memandangi keindahan bawah laut yang menakjubkan. Bukan itu saja. Mereka menaburkan makanan pada ikan-ikan tropis di dalam air,

dan tampak lagi wajah-wajah mereka ceria menampilkan kenikmatan tersendiri. Kemudian para wisatawan itu menyaksikan karang muda yang baru tumbuh. Itu telah ditanam pada kawasan seluas 3,5 hektar yang telah menjadi taman karang dasar laut. Ada di antara mereka terlibat langsung ikut menanam tumbuhan karang yang baru, sambil menjelajahi taman karang yang indah dan luas itu. Lebih seru lagi, mereka mendaftar dengan biaya sendiri untuk aktifitas menyelam (diving) didampingi instuktur penyelam.

Vol. 2

No. 13

Januari 2011

BISNIS

27

Praktik di Bali

Wisatawan menanam terumbu karang.

Di wilayah sekitar 10 kilometer dari Pulau Serangan Sanur tersebut, sebelumnya, terumbu karang besar banyak yang dipotong dan dijual sebagai bagian mencari nafkah menghidupi keluarga bagi penduduk. Adalah seseorang bernama Pak Patut bersama dengan organisasi pemuda lokal, mendirikan perkumpulan Konservasi Terumbu Karang di Bali, memberikan layanan penanaman, perawatan dan pemeliharaan, budidaya karang secara sukarela. Mereka kemudian berhasil mengumpulkan sampai 200.000 benih karang reboisasi ditransplantasi di pantai Sanur. Dari area 3,5 hektar tadi terdapat total 32 jenis karang, dan karang ini akan menambah habitat baru

untuk spesies ikan daerah tropis. Dukungan pun datang dari pemerintah dan organisasi non-pemerintah baik berupa pendanaan maupun SDM, salah satunya dari Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA). Aktiftas ini menggugah warga desa untuk tidak lagi merusak tumbuhan karang. Prro Bali Tours salah satu di antara operator tur di Bali yanag sudah mempraktikkan Eco Tourism tersebut di atas. Tahun lalu, Hery Sudiarto, Executive Director-nya, mengikuti delegasi promosi Kemenbudpar ke China. Juga pernah ke Taiwan. Dia memilih eco-tourism untuk produknya. Ya, seperti diceritakan di atas. Sejak bulan Juni hingga Desember 2010

telah dibawanya kurang lebih 2.400 orang wisatawan dalam program ini, mayoritas dari China dan Taiwan. Saya percaya dan manargetkan untuk pencapaian dua kali lipat pada tahun 2011 ini, tegas Hery. Paket itu juga dipromosikan di dalam negeri. Di pasar China dan Taiwan? Dia bersama agen mitranya di sana memuat iklan di media cetak, tentu saja selain pengedaran brosur promosi. Berarti, memang secara bisnis memang menguntungkan bagi agen-agen di Shanghai dan di Taipei. Dia pun tinggal meluaskan lagi, sudah sejalan dengan tema pariwisata Indonesia tahun 2011 ini : EcoCulture Tourism and MICE.

28 EVENTS

Vol. 2

No. 13

Januari 2011

Merapi Sahabatku
anyak kegiatan pariwisata lokal yang diselenggarakan di Yogyakarta, yang menunjukkan rajinnya pemerintah setempat dan industri pariwisata berupaya mempercepat bangkitnya kembali semangat pariwisata, dengan mulai pulihnya keadaan dari dampak erupsi Merapi. Di luar Yogyakarta, kali ini di Jakarta, Kemenbudpar bersama Dinas Pariwisata Provinsi DI Yogyakarta dan Jogja Tanggap Cepat (JTC) menggagas dan menggelar Pameran Foto Penggalangan Dana. Pameran itu diberi tajuk Merapi Sahabatku. Dilaksanakan tanggal 79 Januari 2011 dan terbuka untuk umum. Pameran foto ini sebagai apresiasi seni berkaitan dengan Gunung Merapi yang sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Yogyakarta dan Jawa Tengah sepanjang masa, dan sekaligus sebagai upaya penggalangan dana. Menbudpar Jero Wacik dan Gusti Kanjeng Ratu Hemas sebagai wakil masyarakat DI Yogyakarta meresmikan pembukaan pameran, di Lobby Hotel Grand Sahid Jaya pada 7 Januari 2011. Merapi Sahabatku menghadirkan karya-karya dari lomba foto dengan tajuk yang sama Merapi Sahabatku yang sebelumnya pernah diselenggarakan di penghujung Desember 2010 di Yogyakarta. Sejumlah 14 foto kategori pemenang dan harapan serta 16 foto kategori terbaik tidak hanya dipamerkan namun juga dijual untuk hasilnya disumbangkan bagi korban

Pameran foto Merapi Sahabatku.

letusan Gunung Merapi di Yogyakarta. Foto yang dipamerkan dijual dengan harga yang telah ditentukan oleh panitia. Dari hasil penjualan: 30% untuk fotografer dan 70 % untuk disumbangkan. Harga jual foto meliputi: Foto Pemenang 1, 2 dan 3 seharga Rp 10.000.000/Foto, Foto Pemenang Harapan 111 seharga Rp 7.000.000/Foto dan Foto Terbaik (16 Foto) seharga Rp 5.000.000/Foto. Direktur Jenderal Pemasaran Pariwisata Sapta Nirwandar mengatakan bahwa, Pameran foto dengan tema Merapi ini diharapkan mampu memberi informasi

tentang erupsi sekaligus menyentuh hati yang melihatnya. Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata DIY Tazbir Abdullah mengharapkan, Di sisi lain, pameran foto bertema Merapi bisa sekaligus menjadi sarana promosi bagi pariwisata Yogyakarta yang tengah berusaha bangkit dari keterpurukan akibat dampak erupsi. Sejumlah unsur industri pariwisata Yogyakarta mendukung kegiatan ini, antara lain Cangkringan Villa & Spa, Jogja Gallery, Majalah Kabare, Hotel Grand Sahid Jaya dan Karma Events.

Sekarang para wisman ke Yogyakarta pun sudah merasa santai mengunjungi candi, pusat-pusat pembatik, dan lainnya.

Vol. 2

No. 13

Januari 2011

BISNIS

29

Kombinasi Yogya dengan Bali, Kuala Lumpur atau Singapura


e destinasi Yogyakarta, wisman dari China masih sedikit sekali yang berkunjung. Seorang pimpinan operator tur setempat menaksir sekitar 10 persen saja di antara seluruh wisman yang datang ke Yogyakarta yang berasal dari China. Tri Agung, direktur BPW Destinasi Garuda Wisata yang berbasis di Yogya, telah mencoba ikut berpromosi dan mencari agen ke China. Dia mengikuti kegiatan promosi ke Beijing, Shanghai dan Guangzhou. Tapi tidak mudah mengalihkan destinasi wisman China ke Yogya, kata dia. Apalagi kalau hanya sebagai single destination. Karenanya dia yakin untuk menarik wisatawan China ke Borobudur mestilah melalui paket dengan destinasi lain, bisa dengan kombinasi Bali dan atau tau Malaysia dan Singapura. BPW-nya sendiri tahun 2010 menangani sekitar 17 ribu wisman yang berkunjung ke Yogyakarta. Jumlah itu datang dari Eropa, Malaysia dan Singapura. Berbicara tentang wisman China, Tri

tujuan utama ke Bali, berhasil ditarik mengunjungi Yogyakarta. Namun durasi kunjungan tak lebih dari satu malam, bahkan sebagian memilih one dya trip, berangkat dari Bali dengan pesawat pertama di pagi hari, dan kembali dari Yogyakarta dengan penerbangan terakhir ke Bali. Jadi memang membutuhkan waktu lagi bagi saya untuk menarik mereka ke Yogyakarta, kata Tri. Dia cenderung mencari agenagen yang baru di China, artinya, agar tidak hanya mencari agen-agen Dia cenderung produser wisatawan yang sudah ada. mencari agen-agen Agar membuka pasar yang baru, kata yang baru di China. dia. Dari sudut ketersediaan penerbangan, jumlah penerbangan langsung dari China ke Indonesia memang Tri Agung tampak kurang. Tetapi penerbangan dari China ke Malaysia dan Singapura Yang masih ada kendala ialah berkaitan Yangmasihadake tersedia cukup banyak. Maka peluang pengurusan visa, ujar Tri Agung. bagi Yogyakarta mau tak mau haruslah Karakter pasar wisatawan China melirik agen-agen di China dan Malaysia untuk Yogya agak serupa dengan pasar atau Singapura, yang mau mengombinasiwisatawan Jepang, yang terpukau dengan kan Yogyakarta ke dalam paket-paket tur daya tarik kunjungan ke pulau Bali. Seyang mereka jual di China. bagian dari wisatawan Jepang dengan menjelaskan, jumlahnya cukup tinggi yang mengunjungi destinasi Yogya dari Hong Kong dan Taiwan, periode tahun 1990an sampai batas tahun 1997. Sejak tahun 1998 menurun drastis. Karena itu pula untuk meningkatkan jumlah wisman dari China, di Yogyakarta sebenarnya tidak terdapat kendala dari sudut ketersediaan pemandu wisata berbahasa Mandarin.

30

WISATAWAN NASIONAL

Vol. 2

No. 13

Januari 2011

Memperbanyak Wisman, Mengurangi ke Luar Negeri

sektor angkutan udara, dan lain-lain. emua warga di Indonesia kini Statistik ternyata menunjukkan ratabebas dari kewajiban membayar rata lima juta wisnas per tahun yang pergi fiskal luar negeri. Artinya, tidak ke luar negeri. Beberapa tahun terakhir diharuskan lagi membayar pajak ini jumlah wisnas ke luar negeri hampir setiap kali berangkat dari Indonesia ke menyamai jumlah wisman yang masuk ke luar negeri. Fiskal dimaksud besarnya Rp Indonesia. Padahal kewajiban membayar 2,5 juta per orang tanpa dibedakan oleh fiskal masih berlaku. Ternyata pula nilai usia. rata-rata pengeluaran per wisnas per kunApa yang terjadi? Anda pasti senang jungan, lebih kurang sama dengan nilai mendengarnya. Maskapai penerbangan pengeluaran wisman yang berkunjung ke dinyatakan akan panen, karena tentu saja Indonesia. akan semakin banyak jumlah warga yang Syukurlah perhitungan neraca kemubepergian ke luar negeri. Demikian pula dian menunjukkan trade balance masih outbound tour operator, biro perjalanan positif untuk Indonesia (lihat tabel). wisata yang selama ini pun bisnisnya sebeBagi maskapai penerbangan nasional narnya sudah senantiasa berjalan dengan Neraca Perjalanan Pariwisata Indonesia, semakin banyak wisnas mau menguntungkan. 20062010 (Juta US$) bepergian ke luar negeri, akan semakin Janganlah menghambat orang pergi Tahun Inows Outows NET menambah peluang membuka operasi ke ke luar, dan jangan salahkan kami, karena luar negeri. Mengapa? kami juga punya hak hidup. Kami juga 2006 4.448 4.030 418 Umumnya maskapai penerbangan memberi pekerjaan pada karyawan dan 2007 5.346 4.904 442 mengakui, kalau mengharapkan langmendukung ekonomi, kata beberapa 2008 7.377 5.554 1.823 sung wisman di luar negeri sebagai pasar pengusaha outbound operator. Mereka tak 2009* 6.318 5.165 1.153 utama, mereka merasa belum mampu ingin disalahkan kalau relatif banyak melakukan penetrasi. Akan membutuhwarga Indonesia menjadi wisatawan ke Sumber : NPI (Neraca Pembayaran Indonesia) Bank Indonesia dan Kemenbudpar kan waktu relatif lama, sehingga membumancanegara. tuhkan stamina modal yang juga mesti Outbound travelers disebut sebagai wisa- Keterangan : *) angka sementara relatif lebih kuat. tawan nasional disingkat wisnas. Tetapi Karenanya mengandalkan pasar dari memang, pada makro ekonomi, semakin akan terkait dengan pergaulan pariwisabanyak warga yang ke luar negeri, akan ta pada tingkat negara, di mana negara- masyarakat Indonesia umumnya dan TKI berpotensi mengurangi jumlah devisa negara lain, setidaknya di kalangan khususnya di dalam negeri, mendorong yang dihasilkan dari masuknya wisman ke ASEAN, fiskal luar negeri dinilai sebagai maskapai nasional berani beroperasi ke beberapa point di luar negeri. destinasi wisata Indonesia. Dalam ekono- trade barrier. Situasi bisnis di sektor wisnas yang bisa Dikategorikan hambatan untuk permi pariwisata gejala itu disebut tourism kembangan pariwisata internasional. Pa- dicerminkan dari statistik di atas, mengleakage alias kebocoran devisa pariwisata. Namun dilihat dari sudut kemasyarakat- dahal ada kesepakatan bersama sedang ungkap tantangan bagi masyarakat Indoan dan pendidikan, peluang bepergian menuju ke suatu Masyarakat Ekonomi nesia. Bepergian ke luar negeri kini amat ke mancanegara membuka peningkatan Bersama ASEAN, Free Trade, Open Sky di terbuka, menjadi wisnas juga membawa pengaruh positif. Namun kualitas hidup, pembejika yang keluar negeri lajaran pengalaman dan Wisatawan Nasional (Outbound) 2006-2009 jauh lebih banyak ketimpergaulan sosial. Dari Wisatawan Rata-rata Rata-rata Total bang wisman yang masuk sudut ekonomi bisnis, Tahun Nasional Pengeluaran Lama Pengeluaran ke destinasi Indonesia, bagi usahawan yang ak(orang) Per Orang (US$)/ Tinggal (Juta US$) lihatlah angka-angka netif ke luar negeri, pengKunjungan (hari) raca pariwisata. Leakage hapusan fiskal ke luar 2006 4.967.403 777,71 7,71 3.863,20 alias kebocoran devisa negeri itu sudah barang 2007 5.158.441 839,64 9,24 4.331,23 pun akan melebar. tentu mengurangi biaJadi di mana jalan teya usaha. Ini terutama 2008 4.996.594 1.049,72 10,62 5.245,02 ngah? Ya, perbanyak berdirasakan oleh usaha2009 4.772.790* 977,39 8,81 4.680,67* wisata di dalam negeri, wan kecil. sebelum bepergian ke Akhirnya, meniada- Sumber : P2DSJ (Pusat Pengelolaan Data dan Sistem Jaringan, Kemenbudpar) dan BPS. luar negeri. kan fiskal ke luar negeri Keterangan : *) Data sementara tahun 2009 melalui 14 pintu keluar .

Vol. 2

No. 13

Januari 2011

INDIKATOR

31

Rencana Strategis Pariwisata 2010-2014, Pemasaran Pariwisata


SASARAN Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia dan pergerakan wisatawan nusantara Mendukung peningkatan kontribusi pariwisata bagi perekonomian nasional terhadap PDB, lapangan kerja, dan investasi INDIKATOR SASARAN 2010 1. Jumlah kunjungan wisman (juta orang) 2. Jumlah pergerakan wisnus (juta perjalanan) 1. Penerimaan devisa dari wisatawan mancanegara ke Indonesia dan penerimaan dari pengeluaran wisatawan nusantara a. Meningkatnya perolehan penerimaan devisa b. Meningkatnya penerimaan dari pengeluaran wisatawan nusantara 2. Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDB Nasional 3. Kontribusi pariwisata terhadap penyediaan lapangan kerja nasional 4. Nilai investasi bidang pariwisata dengan prosentase investasi bidang pariwisata dalam investasi nasional 6.8 2011 7.1 TARGET 2012 7.5 2013 8.0 2014 8.6

230

237

245

258

276

6.75 138 4.80

7.17 154 4.95

7.65 172 5.10

8.24 181 5.20

8.95 207 5.25

7.70 5.19

8.10 5.45

8.50 5.76

8.90 6.06

9.20 6.43

Rencana Strategis Pariwisata 2010-2014, Pengembangan Destinasi


SASARAN Meningkatnya Pengeluaran dan Lama Tinggal Wisatawan INDIKATOR SASARAN 2010 1. Lama Tinggal Wisatawan (hari) : a. Mancanegara b. Nusantara 2. Pengeluaran Wisatawan perkunjungan a. Mancanegara (USD) b. Nusantara (Rp. ribu) Terwujudnya destinasi pariwisata berdaya saing Internasional Terwujudnya kapasitas pengelolaan destinasi pariwisata Terwujudnya diversifikasi destinasi pariwisata 3. Jumlah Sertifikasi Tenaga Kerja di bidang pariwisata (dalam ribu) 4. Jumlah daerah tujuan wisata baru 5. Jumlah dan kualitas pengelolaan destinasi yang dikembangkan (Destination Management Organization) 6. Jumlah Desa Wisata yang Menjadi Sasaran PNPM Bidang Pariwisata 7. Jumlah Pola Perjalanan (Travel Pattern)
Sum er Ren Sumber Renstr Kemenbudpar 2010-2014 Sumber : Renstra Kemenbudpar 2010-2014 um er Renstra emenbudpa 2010 2014 e me budpa 01 m nbudpa 010 20 p 10

TARGET 2011 7.7 2.25 1,010 650 15 29 151 2012 7.7 2.50 1,020 700 15 29 5 2013 7.6 2.75 1,030 700 10 29 15 2014 7.5 3.00 1,040 750 5 29 15

7.8 2.10 1,000 600 5 29 2

200 0

674 4

978 4

700 4

822 4

32 UTAMA

Vol. 2

No. 13

Januari 2011

Sekitar 350 Kegiatan Pemasaran 2011 M


irjen Sapta Nirwandar memimpin Rapat Terbatas (Ratas), dihadiri eselon II dan III Ditjen Pemasaran Pariwisata, setiap hari Selasa di kantornya. Tetapi khusus pada Selasa pertama tahun 2011, tanggal 4 Januari, diubahnya menjadi Ratas Luar Biasa. Rapat itu dilaksanakan di Balairung (ruang sebesar ini akan disebut Ball Room kalau di hotel besar), maka hampir 300 orang hadir dari seluruh pegawai Ditjen ini. Acara utamanya ada dua. Pertama, Dirjen memimpin tumpengan, memotong nasi tumpeng, tanda bersyukur bersama-sama telah berhasil menjalankan misi dan target selama tahun 2010. Acara kedua, Dirjen memaparkan rencana tahun 2011, komprehensif, setelah evaluasi atas kinerja tahun 2010. Dan topik-topik yang berkaitan dengan materi tersebut.

Beberapa Perubahan Fenomena Bisnis di Dunia

Rencana tahun 2011, komprehensif, setelah evaluasi atas kinerja tahun 2010.

Apalagi yang diharapkan kalau bukan terbentuknya suatu pengertian utuh di kalangan internal sendiri, untuk penalaran selanjutnya, mengenai apa dan bagaimana rencana kerja Ditjen Pemasaran Pariwisata tahun 2011, setelah sukses di tahun 2010. Akan mendekati jumlah 350 kegiatan pemasaran di tahun 2011, di luar dan di dalam negeri, yang akan dilaksanakan oleh Ditjen Pemasaran Pariwisata. Termasuk kegiatan strategis sampai pendukungan berbagai program yang diprakarsaai oleh pemerintah daerah dan masyarakat. Tahun 2010 jumlah seluruh kegiatan pemasaran mencapai 313. Strategi pemasaran ditekankan dengan Horizontal Marketing yang berciri Low Budget High Impact. Co-marketing dan kerjasama akan diperluas. Target rendah 7,3 juta dan target tinggi 7,7 juta wisman. Wisnus tahun 2011 diproyeksikan menjadi 237 juta perjalanan, dari 234 juta tahun 2010. Pertanyaan untuk pembaca: Apa rencana kegiatan Anda pada tahun 2011 ini?

Lihat halaman 2

emandang ke periode yang akan datang, Euromonitor International mencatat arah beberapa perubahan fenomenal di bisnis pariwisata di dunia, antara lain sebagai berikut : Ekonomi global akan terus menjalani pemulihan yang cepat, dengan perlambatan diperkirakan masih ada pada tahun 2011, maka perlu diatasi dengan tindakan penghematan oleh negara maju, dan masih ada kelemahan di Eurozone. Ancaman resesi masih membayangi di Amerika Serikat dan Inggris. Sektor permintaan terhadap kegiatan perjalanan akan terus ketinggalan di mana perkembangan konsumen dan upaya untuk memulihkan kepercayaan bisnis, akan berlangsung untuk mendapatkan kembali momentum pertumbuhan, dengan mengatasi masalah pengangguran, hutang dan pengeluaran pun dibatasi. Namun, industri perjalanan toh telah berubah arah dengan adanya perbaikan di sektor permintaan yang mengarah ke pembentukan harga-harga yang lebih baik. Perjalanan Bisnis sedang mengalami kenaikan setelah sebelumnya merosot. IATA (Asosiasi Perusahaan Penerbangan Internasional) melaporkan pertumbuhan 8,1% pada semester pertama 2010 di dunia lalu lintas penumpang udara, tapi ada perlambatan di semester 2. Secara keseluruhan tahun 2010 menguntungkan, meskipun krisis cash membayangi. Yang rawan terhadap bisnis dengan diskonhotel dan ritel travelakan kesulitan dari dampak fenomena permintaan diskon, karena permintaan untuk rekreasi masih lemah dan tuntutan terhadap value for money. Asia, terutama China, menjadi ujung tombak pendorong ekspansi bisnis, menawarkan pertumbuhan ekonomi yang kuat, kelas menengahnya berkembang pesat, kendati dengan prevalensi untuk menabung. Perusahaan-perusahaan Teknologi kini mendikte berlangsungnya perubahan-perubahan dari aplikasi mobile ke penggunaan media sosial.

Anda mungkin juga menyukai