Anda di halaman 1dari 7

Tugas Kelompok 1.

Negara Kesatuan RI, yang berdiri pada saat Proklamasi adalah negara yang berdasar pada Pancasila. Dewasa ini untuk menggantikan rumusan Pancasila Dasar Negara dengan Rumusan menurut Piagam Jakarta. Formulasikan pendapat dan pendirian kelompok Anda! 2. Kesetiaan pada NKRI tidak bisa dinyatakan hanya dengan slogan dan ungkapan, tetapi harus dibuktikan dengan tindakan. Jika seseorang mengaku mendukung NKRI tapi pada saat yang sama terus merongrong sendi-sendi yang paling asasi dari negara ini, itu artinya dia sedang menggerogoti NKRI. Sebutkan berbagai pikiran dan sikap yang telah berkembang di kalangan Indonesia, yang bernada kesinisannya terhadap NKRI! Tunjukkan sikap kelompok anda terhadap masing-masing pendapat dan gagasan anti NKRI yang telah Anda identifikasi! 3. Tahun-tahun terakhir, kita dirisaukan oleh berita tentang rapuhnya batas-batas wilayah NKRI. Setelah pulau Pasir di wilayah Timor diakui oleh Australia dan menerimanya, Sipadan dan Ligitan diputuskan oleh Mahkamah Internasional menjadi milik Malaysia, tapal batas negara RI di Kalimantan digeser hingga 800m, pekerja pembuat mercusuar di perairan Ambalat diintimidasi oleh polisi perairan Malaysia, lalu lintas batas yang bebas, nelayan-nelayan asing yang mencuri ikan hingga merapat ke pantai-pantai di Sumatera (Pulau Rondo di Aceh dan Pulau Sekatung di Riau). Semua itu menunjukkan betapa lemahnya negara kita dalam menjaga batas wilayah NKRI. Kaji dalam kelompok Anda, permasalahan krusial tentang wilayah Indonesia tersebut! 4. NKRI ibarat sebuah rumah besar yang terdiri dari berbagai kamar. Ada kamar partai, kamar profinsi, kamar etnik, dan berbagai kamar lainnya. Demi bangsa dan negara, semua anak bungsu harus mau keluar dari sekat-sekat kamar tersebut untuk menyatu dalam kamar/ruang keluarga besar. Generasi muda harus mampu mengasah semangat kebangsaannya demi menegakkan eksistensi rumah besar NKRI. Lakukan identifikasi dalam kelompok anda, bagaimanakah bentuk siikap positif yang harus dilakukan oleh generasi muda dalam mempertahankan NKRI! 5. Pluralitas, SARA, dan Nasionalisme. Menurut kelompok Anda, apakah pluralitas SARA di masyarakat Indonesia merupakan faktor penghambat terwujudnya nasionalisme Indonesia? Kemukakan beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam membangun nasionalisme Indonesia, terutama dalam rangka merealisasikan agenda tuntutan reformasi total! 6. Gerakan separatisme memang sudah kita kenal lama, misalnya pemberontakan RMS (Republik Maluku Selatan). Gerakan separatisme dan pemberontakan-pemberontakan melawan Republik Indonesia pada zaman sebelum 1965 oleh pemerintah sudah dapat diatasi dengan sukses berkat perjuangan yang dijiwai persatuan dan kesatuan dari Sumpah Pemuda 1928, untuk mempertahankan Negara Republik Indonesia, meskipun rakyat sedang mengalami kehidupan yang berat akibat pemerontakan-pemberontakan. Kini pun di tengah-tengah situasi yang serba sulit bangsa dan negara menhadapi masalah yang serius, dimana taruhannya adalah eksistansi negara Indonesia, yaitu masalah gerakan separatisme, yang bertujuan untuk menimbulkan disintegrasi negara

Indonesia. Berikan solusi kelompok Anda untuk mengantisipasi gerakan separatis dan anti kepada nasionalisme! 7. Berikan formulasi konsep dasar dan karakteristik warga negara dan kewarganegaraan Republik Indonesia Berdasarkan UU RI No.12 2006: a. Warga negara adalah warga suatu negara yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan b. _Kewarganegaraan adalah segala hal ihwal yang berhubungan dengan warga negara

Jawaban: 1. Pada dasarnya rumusan Pancasila adalah merupakan kesimpulan dari Piagam Jakarta. Pada Piagam Jakarta: 'Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya. Pada Pancasila: 'Ketuhanan yang Maha Esa diubahnya karena melihat bahwa penduduk Indonesia tidak hanya beragama muslim walaupun mayoritasnya demikian, sehingga untuk mengganti rumusan Pancasila dengan Rumusan Piagam Jakarta sangat tidak mungkin, karena rumusan Pancasila adalah dasar negara yang merupakan pondasi Negara Indonesia. Jika di ubah maka akan mempengaruhi kelangsungan masyarakat dan akan merubah semua aspek kelangsungan Bangsa Indonesia. Selain itu Indonesia terdiri dari beraneka ragam suku bangsa dan agama, sehingga untuk menjaga keharmonisan antar kehidupan beragama sebaiknya tetap memertahankan rumusan Pancasila sebagai dasar negara yang bisa merangkul perbedaan agama yang ada di indonesia, dengan begitu sikap toleransi yang menjadi cerminan kepribadian bangsa indonesia akan tetap terjaga. 2. Pikiran dan Sikap Anti NKRI . a. Ada beberapa asprirasi masyarakat untuk memisahkan diri dari negara Indonesia, dengan kata lain mereka ingin mendirikan negara sendiri. b. Adanya semangat keagaman yang berlebihan yang dapat mengancam keutuhan Indonesia. Contoh: umat Islam atau gerakan Islam yang bermaksud dan berusaha untuk memperjuangkan kehidupan mereka sesuai dengan akidah Islam yang diwujudkan dalam kehidupan dengan Syariat Islam. Tanggapan Kelompok: a. Kemungkinan alasan dari pihak-pihak yang ingin memisahkan diri yaitu kurang mendapatkan perhatian, sehingga menyebabkan masyarakat merasa dikucilkan dan merasa mampu untuk berdiri dengan egonya sendiri. Sebaiknya pemerintah lebih memperhatikan dengan memeratakan pembangunan, tidak adanya diskriminasi, serta diadakan penyebaran penduduk (urbanisasi). b. Dalam peraturan di Indonesia, masyarakat bebas beragama dan bebas melaksanakan ibadah menurut keyakinan masing-masing. Namun memiliki keinginan untuk menjadikan negara Indonesia menjadi negara yang mengacu

pada kaidah satu agama merupakan hal yang salah. Karena masyarakat Indonesia memiliki keyakinan yang berbeda-beda. Apabila ada beberapa pihak yang ingin mengubah peraturan Indonesia menjadi peraturan menurut aqidah agama, maka mereka tergolong orang egois dan tidak ada rasa saling toleransi terhadap umat beragama lain. Hal ini dapat memecah belah keutuhan bangsa Indonesia. 3. Negara RI mempunyai letak yang strategis dan menyimpan potensi hasil alam yang besar sehingga negara lain juga ingin mendapatkan hak milik dari potensi hasil alam tersebut. Pihak dari negara lain menempuh berbagai cara untuk turut memperoleh hasil alam yang ada di wilayah Indonesia. Salah satunya yaitu mengusik daerah wilayah perbatasan yang notabene miskin pengawasan dari pemerintah pusat. Faktor-faktor yang menyebabkan daerah perbatasan rawan dicaplok negara lain: - Wilayah perbatasan NKRI hanya dijaga oleh aparat keamanan yang jumlahnya terbatas, sementara luas areal yang dijaga ribuan km persegi. - Untuk mencapai daerah perbatasan membutuhkan perjuangan karena infrastrukturnya yang sangat minim. - Masih ada beberapa segmen batas (darat dan laut) yang bermasalah karena belum adanya kesepakatan antara kedua belah pihak serta garis batas yang sudah ditegaskan, diukur, dan diberi patok batas juga belum ditetapkan secara hukum. - Lemahnya hukum dan peraturan perundang-undangan perbatasa Upaya mengatasinya (solusi) : Menambah jumlah dan meningkatkan kemampuan serta pemberdayaan aparat keamanan yang ditempatkan di wilayah perbatasan darat dan laut. Menuntaskan menyelesaikan masalah penetapan garis perbatasan. Menambah jumlah penduduk di lokasi perbatasan terutama pada lokasi strategis, wilayah rawan kejahatan, dan pulau-pulau terkecil. Mengubah paradigma dan pandangan yang memandang wilayah perbatasan sebagai daerah belakang menjadi daerah depan. Melibatkan berbagai pihak dari kalangan pemerintah dan masyarakat untuk membentuk kebersamaan dan kesatuan untuk menghadapi segala bentuk ancaman dan gangguan keamanan.

4. Sebagai generasi muda penerus bangsa Indonesia, seharusnya harus bersikap lebih menghormati, menghargai dan terbuka atas perbedaan yang ada di Indonesia. Indonesia identik dengan negara yang kaya atas perbedaan yang tercermin dalam slogan Bhineka Tunggal Ika. Sikap menghormati, menghargai dan terbuka harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, antara lain : - Meniadakan diskriminasi dan sesuatu yang berunsur SARA - Menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, bahasa pemersatu bangsa - Menjaga kelestarian budaya sebagai pemerkaya bangsa - Mencintai produk dalam negeri - Ikut serta dalam pembangunan 5. Memang biasanya pluralitas SARA, mengandung konflik dimana masyarakat Indonesia
adalah masyarakat yang majemuk, yang ditandai oleh beberapa faktor (perbedaan suku,

agama, budaya, ras/etnis dan antar golongan) serta kebudayaan lokal yang beraneka ragam. Kemajemukan tersebut adalah satu kenyataan yang tidak bisa dihindari di Negeri ini. Akan tetapi , kalau di telaah lebih dalam pluralitas SARA bukanlah faktor penghambat terwujudnya Nasionalisme indonesia, karena keragaman suku, agama, ras dan antar golongan itu adalah sebagai ciri dari beragamnya budaya di indonesia yang dimiliki oleh daerah tersebut namun dengan rasa saling peduli dan toleransi antar sesama kemajemukan tersebut dapat dilebur menjadi rasa kebersamaan, apalagi setelah para founding fathers yang dengan susah payah mencari bentuk penyelesaian perbedaan tersebut dengan menetapkan Pancasila dan Bhineka tunggal ika sebagai dasar falsafah dan lambang negara, guna melambangkan bahwa dengan segala perbedaan yang terjadi kita tetap satu, dan saling memiliki sebagai bangsa indonesia, demi kemajuan indonesia . Pancasila dapat mempersatukan kemajemukan yang ada dan merupakan falsafah serta pedoman hidup bagi seluruh warga negara dengan segala kemajemukannya, serta mampu mengantarkan bangsa untuk mencapai cita-cita bersama. Faktor-faktor a. Pendidikan, dengan menanamkan rasa cinta tanah air dan bela negara dari bangku sekolahan diharapkan nantinya pemuda sebagai generasi penerus memiliki kekuatan moral reformasi yang perlu tetap terbina agar selalu berlandaskan pada kebenaran yang bersumber pada hati nurani serta sikap moral yang luhur, berkepribadian nasional dan berjiwa patriotisme. b. Mengakhiri Euforia reformasi yang berkepanjangan,yang cenderung menjadi liar, tanpa memperhatikan norma dan etika dalam kehidupan bermasyarakat, sebagaimana telah diwariskan oleh nenek moyang kita jauh sebelum generasi saat ini lahir. Arah reformasi telah berbelok, tidak lagi sesuai dengan tujuan semula, sebagaimana slogan awal reformasi yaitu kebebasan, demokraktisasi, hak azasi manusia serta supremasi hukum, bahkan telah menampilkan potret kelabu dengan telah mengakibatkan rendahnya semangat nasionalisme warga negara. Transformasi dan reformasi secara menyeluruh di segala bidang telah membawa perubahan pola hidup masyarakat Indonesia, yang menuntut kemampuan beradaptasi dalam menerima perubahan yang sangat cepat, namun tetap berpegang teguh pada norma atau kaidah-kadiah tertentu yang diyakini tepat untuk dijadikan sebagai falsafah pandangan hidup, pedoman bersikap, bertingkah laku, dan berbuat dalam mengarungi dinamika kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dengan demikian implementasi semangat nasionalisme warga negara saat ini paling tepat dianalisis berdasarkan berbagai aspek dinamis kehidupan, yaitu ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan termasuk kearifan lokal dari masyarakat Aceh yang telah keluar dari kemelut dan meretas hidup baru yang lebih damai.

6. (Daru vers.) Untuk mengatasi munculnya gerakan separatisme dan anti nasionalisme a. Menumbuhkan rasa nasionalisme sejak kecil. Bentuk gerakan ini bisa dengan tetap mempertahankan / memperbanyak jam pelajaran PKn atau pelajarn cinta tanah air. Bentuk kegiatan lain bise dengan upacara bendera, membacakan teks Pancasila sebelum pelajaran dimulai, atau penayangan film film nasional untuk memperdalam rasa nasionalisme. b. Meratakan pembangunan di Indonesia. Sekarang ini cenderung pembangunan dilaksanakan di pusat pemerintahan seperti Jakarta, atau seperti ibu kota provinsi.

c.

d.

e.

f. g.

h.

Sebaiknya pembangunan dilaksanakan merata se-Indonesia termasuk daerah perbatasan. Karena cenderung dilupakan, padahal ujung negara kita. Membagi hasil sumber daya alam secara adil. Tidak semua royalti sumber daya alam dimasukkan ke kas negara, tetapi pemerintah daerah pun juga harus merasakan hasil dari potensi daerah masing masing. Rata rata gerakan separatis dimulai dari daerah yang merasa hanya diambil SDA tanpa mendapatkan keuntungan. Menyediakan lapangan kerja yang luas sehingga akan meminimalisir rekrutmen oleh gerakan sparatis. Orang akan memberontah dengan tanpa adanya pekerjaan untuk mencukupi kebutuhan sehari hari. Pembukaan lapangan kerja bisa dengan mendukung program UMKM atau dengan program padat karya pada setiap perusahan/ investor yang masuk ke Indonesia . Memperkuat ideologi Pancasila untuk menangkal gerakan yang ingin mengubah ideologi bangsa. Bentuk kegiatan ini bisa dengan tetap mempertahankan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan sampai dengan tingkat mahasiswa dan mensosialisasikan ke masyarakat luas lewat organisasi masyarakat, karang taruna, dll. Penindakan tegas terhadap pelaku sparatisme untuk membuat efek jera terhadap orang/gerakan yang ingin memisahkan diri. Memaksimalkan kinerja Polisi sebagai penjaga ketertiban masyarakat untuk menghadang munculnya bibit bibit gerakan sparatisme dan melakukan monitoring tiap daerah. Memaksimalkan peranan pemerintah dengan nemfilter informasi dalam bentuk apapun agar tidak masuk ke Indonesia. Contohnya pelarangan pemutaran film yang dianggap bisa menimbulkan anti nasionalisme.

(Mbak ira Vers) Separatisme dan anti nasionalisme di Negara kita muncul karena berbagai faktor, seperti faktor ideologi, ketidakadilan, kesejahteraan, kebijakan politik, penggunaan kekerasan yangmelanggar HAM, dan berbagai hal lainnya yang kurang lebih sama. Persoalanseparatisme di Indonesia dikenal sebagai separatisme yang berlatar belakang ideologi,keadilan politik, dan ekonomi serta hadirnya kepentingan asing. Di sini kita tidak bisahanya melihat permasalahan separatisme saja, akan tetapi juga melihat kemampuan bangsa dalam membangun suatu Negara bangsa yang bisa memberikan harapankepada warganya, harapan tentang kehidupan yang lebih baik, harapan tentangkeadilan yang lebih manusiawi dan berbagai harapan yang bisa digantungkankepadanya. Di sini juga harus mampu menyakinkan warga negaranya bahwa NKRIyang akan kita bangun ini adalah Negara yang mampu merangkul semua warganya,yang datang dari berbagai latar belakang, baik sosial, etnis, agama dan budaya, danharus menyakinkan bahwa pimpinan bangsa ini akan mampu membangun suatunegeri yang disebut NKRI, yang bisa menjadi andalan bagi warganya baik sukamaupun duka.

Pencegahan dan penanggulangan separatisme dan anti nasionalisme adalah bagian penting dariagenda pemerintah dalam mewujudkan Indonesia yang aman dan damai.Terlaksananya pembangunan di seluruh wilayah negara dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia, selalu dibarengi dengan upayakomprehensif pencegahan dan penanggulangan separatisme. Pelaksanaan berbagai kebijakan pembangunan seperti demokratisasi dan otonomi khusus di provinsi tertentu merupakan langkah-langkah penting dalam mewujudkankesejahteraan masyarakat Hal yang dapat mencegah disintegrasi bangsa adalah : Pancasila yang dijadikan pedoman oleh seluruh masyarakat Indonesiasebagai dasar Negara kita, dan menghilangkan semua perbedaan yangada. sebagai generasi penerus kita harus menanamkan nilai2 pancasila yang mulai hilang sejak dini,agar nilai2 pancasila benar2 dikuasai betul oleh generasi penerus. Sebagai contoh : diadakannya kembali tes P4 pada saat siswa akan masuk SMP dan SMA gerakan separatis dan anti Nasionalisme memang sangat merugikan Kesatuan Negara Kitagerakan separatis dan anti Nasionalisme tidak kita harapkan sedikitpun maka dengandemikian untuk mencegah timbulnya gerakan separatis dan anti Nasionalisme Berwawasan kebangsaan yaitu cara pandang bangsa Indonesia mengenaidiri dan lingkungannya, mengutamakan kesatuan dan persatuan wilayahdalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kesatuan atau integrasi nasional bersifat cultural dan tidak hanya bernuansa struktural mengandung satu kesatuan ideologi, kesatuan politik, kesatuan sosial budaya, kesatuan ekonomi dan kesatuan pertahanan dan keamanan Pembuatan kebijakan dan program pembangunan yang bermuatan dan berasas tujuan sebagai pemersatu wilayah, ideologi, politik, ekonomi,sosial budaya dan pertahanan keamanan nasional Mengubah semangat pengelolaan negara. Kita tetap harusmempertahankan bentuk negara kesatuan tetapi kita harus mengelolanegara kesatuan itu dengan semangat negara federasi. Artinya kita harusmemberi otonomi seluas-luasnya bagi daerah dalam mengurus pembangunan daerah dan pemanfaatan sumber alam yang mereka miliki.Pemerintah pusat dan daerah secara bersama-sama menciptakanmekanisme kontrol di daerah agar otonomi seluas-luasnya itu dapat bermanfaat bagi masyarakat setempat dan bukan hanya menciptakan raja raja baru di daerah yang korup dan bertindak semena-mena terhadaprakyat di daerah Dengan adanya gerakan separatisme dan anti nasionalisme ini, maka yang diperlukan adalah bangunan nasionalisme baru, yang tidak lagi menonjolkan kesetian atau loyalitassepenuhnya kepada bangsa, melainkan penciptaan keadilan (sosial, ekonomi, dan politik) kepada seluruh masyarakat. Kesetiaan masyarakat etnik kepada suatu bangsatanpa dibarengi dengan upaya mesejahterakan masyarakat berdasarkan kekayaanalamnya yang melimpah, maka tidak akan berpengaruh pada semakin kuatnyaloyalitas kepada bangsa, justru yang diyakini adalah penjajahan baru atas bangsanyasendiri. Dengan demikian, nasionalisme baru harus dimaknai sebagai

penghargaankepada seluruh masyarakat secara berkeadilan sebagaimana loyalitas yang telahdiberikan kepada bangsa. Karena itu, kesadaran baru terhadap nasionalisme harus berjalan seimbang antara hak-haknya sebagai warga masyarakat yang patutmendapatkan kesejahteraan, keadilan, dan kemanusiaan secarahakiki. Nasionalismeakan selalu menjadi spirit yang paling kuat untuk mempersatukan keragaman bangsa(etnik dan budaya) dan seluruh teritorial negara-negara.

7. Pancasila memiliki beberapa fungsi berkenaan dengan pandangan hidup bangsa dalam menempatkan pancasila sebagai pandangan hidupnya maka masyarakat Indonesia yang berpancasila selalu mengembangkan potensi kemanusiaannya sebagai makhluk individu dan makhluk sosial dalam rangka mewujudkan kehidupan bersama menuju satu pandangan hidup bangsa dan satu pandangan hidup Negara yaitu Pancasila. Lahirnya Pancasila oleh Soekarno - Disampaikan saat sidang ketiga Dokuritu Zyunbi Tyoosakai 1945 - Mengemukakan dasar bagi negara Indonesia - Menyinggung mengenai Gotong Royong dalam prinsip kelima mengenai kesiapan kemerdekaan Indonesia: a. Kebangsaan Indonesia b. Internasionalisme, - atau peri-kemanusiaan c. Mufakat, - atau demokrasi d. Kesejahteraan Sosial e. Bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa Tujuan yang diharapkan Pendidikan Kewarganegaraan Pendidikan Kewarganegaraan yang berhasil akan membuahkan peserta didik dengan perilaku: a. b. c. d. Beriman dan bertanggungjawab kepada Tuhan Yang Maha Esa Berperikemanusiaan yang adil dan beradab Mendukung persatuan Indonesia Mendukung kerakyatan yang mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan perseorangan e. Mendukung upaya untuk mewujudkan keadilan sosial f. Batang Tubuh UUD'45 Sistem pemerintahan negara a. Fungsi dan kedudukan lembaga negara b. Hubungan warga negara dan negara c. Ketentuan-ketentuan lain sebagai pelengkap

Anda mungkin juga menyukai