Anda di halaman 1dari 57

Sanitasi = adalah upaya pengendalian semua faktor lingkungan fisik yang dapat memberikan pengaruh

berbahaya terhadap perkembangan jasmani, kesehatan, dan perkembangan hidup manusia. (WHO) Tempat-tempat umum = adalah Tempat kegiatan bagi umum yang dilakukan oleh badan. Badan pemerintahan, swasta, perorangan yang langsung digunakan oleh

masyarakat, mempunyai tempat dan kegiatan tetap, serta memiliki fasilitas. (Depkes RI) Sanitasi tempat-tempat umum = adalah suatu upaya pengendalian atau pengawasan terhadap faktor-faktor yang dapat mengganggu perkembangan fisik, kesehatan, dan kelangsungan hidup manusia yang ditimbulkan oleh tempat-tempat yang digunakan untuk kegiatan umum Adalah satu contoh tempat-tempat umum adalah penginapan. Penginapan = adalah perusahaan yang menyewakan ruangan penginapan untuk umum, termasuk dalam pengertian rumah penginapan adalah hotel, gubuk pariwisata

(cottage),

motel

(motorist

hotel),

losmen,

wisma

pariwisata, pesanggrahan (hostel), pondok pariwisata (home stay), penginapan remaja (young hostel). H o tel = Suatu bidang usaha yang menggunakan suatu bangunan atau sebagian bangunan yang disediakan secara khusus, untuk setiap orang menginap, makan, memperoleh pelayanan dan menggunakan fasilitas lainnya dengan pembayaran Salah satu jenis akomodasi yang mempergunakan

sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa layanan penginapan, makan,dan minum serta jasa lainnya bagi umum yang dikelola secara komersil. (MENPARPOSTEL No:KM.94/HK.103/MPPT.87). Suatu penginapan bagi umum yang terdiri atas beberapa atau banyak kamar yang disewakan kepada masyarakat umum, untuk waktu-waktu tertentu serta menyediakan makanan dan minuman untuk para tamunya. (Buku Pedoman STTU AKL Pemprov Sumsel).

G ubuk pariwisata (cottage) = adalah suatu bentuk usaha akomodasi terdiri dari unit-unit bangunan terpisah seperti rumah tinggal dengan perhitungan pembayaran harian serta dapat menyediakan restoran/rumah makan yang terpisah (Peraturan Daerah Kota Tarakan Nomor 12 Tahun 2003). Motel (motorist hotel) = adalah jenis akomodasi yang dirancang khusus untuk orang- orang atau tamu yang tengah melakukan perjalanan dengan mengendarai mobil. Dan kata motel ini berasal dari kata motor hotel, Lodge L o smen = adalah usaha komersial yang menggunakan seluruh atau sebagian dari pelayanan penginapan. bangunan yang khusus berasal dari kata

Losmen

Lodgement

Wisma pariwisata = adalah suatu usaha yang menggunakan sebagian rumah tinggal untuk penginapan bagi setiap

orang dengan perhitungan pembayaran harian (Peraturan Daerah Kota Tarakan Nomor 12 Tahun 2007). Pesanggrahan (hostel) = adalah suatu usaha yang

menggunakan seluruh atau sebagian dari suatu bangunan yang disediakan bagi wisatawan untuk memperoleh pelayanan penginapan dan pelayanan lainnya

(dimodifikasi dari Peraturan Daerah Kota Tarakan Nomor 12 Tahun 2007). Pondok pariwisata = adalah rumah-rumah pribadi yang disewakan untuk para wisatawan D E F IN IS I H O T EL . Secara harfiah, kata H o t e l dulunya berasal dari kata HOSPITIUM (bahasa Latin), artinya ruang tamu. Dalam jangka waktu lama kata hospitium mengalami proses perubahan pengertian dan untuk membedakan antara Guest House dengan Mansion House (rumah besar) yang berkembang pada saat itu, maka rumah-rumah besar disebut dengan H O S T E L.

Rumah-rumah besar atau hostel ini disewakan kepada masyarakat umum untuk menginap dan beristirahat sementara waktu, yang selama menginap para penginap dikoordinir oleh seorangh o s t, dan semua tamu-tamu yang (selama) menginap harus tunduk kepada peraturan yang dibuat atau ditentukan oleh host (HOST HOTEL). Sesuai dengan perkembangan dan tuntutan orang-orang yang ingin mendapatkan kepuasan, tidak suka dengan aturan atau peraturan yang terlalu banyak sebagaimana dalam hostel, dan kata hostel lambat laun mengalami perubahan. Huruf s pada kata hostel tersebut menghilang atau dihilangkan orang, sehingga kemudian kata hostel berubah menjadi H o t e l seperti apa yang kita kenal sekarang. Menurut beberapa pengertian, Hotel didefinisikan sebagai berikut : Menurut Dirjen Pariwisata Depparpostel: H o t e l adalah suatu jenis akomodasi yang

mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan, untuk

menyediakan jasa penginapan, makan dan minum, serta jasa lainnya bagi umum, yang dikelola secara komersial. Menurut Surat Keputusan Menteri Perhubungan R.I No. PM 10/PW 301/Phb. 77, tanggal 12 Desember 1977. H o t e l adalah suatu bentuk akomodasi yang dikelola secara komersial, disediakan bagi setiap orang untuk

memperoleh pelayanan penginapan, berikut makan dan minum Menurut Webster.: H o t e l adalah suatu bangunan atau suatu lembaga yang menyediakan kamar untuk menginap, makan dan minum serta pelayanan lainnya untuk umum. Menurut Buku Pedoman Sanitasi Tempat-Tempat Umum: H o t e l adalah sebagai tempat menginap bagi umum yang dikelola secara komersial, terdiri dari beberapa kamar dan menyediakan juga makanan dan minuman (Depkes RI, 2003). Menurut buku Menaging Front Office Operations dari AMHA (American Hotel & Motel Association)

H o t e l dapat didefinisikan sebagai sebuah bangunan yang dikelola secara komersial dengan memberikan fasilitas penginapan untuk umum dengan fasilitas pelayanan sebagai berikut pelayanan makan dan minum, pelayanan kamar, pelayanan barang bawaan, pencucian pakaian dan dapat menggunakan fasilitas perabotan dan menikmati hiasan-hiasan yang ada di dalamnya. Hotel adalah suatu bidang usaha yang menggunakan suatu bangunan atau sebagian bangunan yang disediakan secara khusus, untuk setiap orang yang menginap, makan,

memperoleh pelayanan dan menggunakan fasilitas lainnya dengan pembayaran. Ciri khusus dari hotel adalah mempunyai restoran yang dikelola langsung di bawah manajemen hotel tersebut. Kelas hotel ditentukan oleh Dinas Pariwisata Daerah (Diparda). Dengan persyaratan antara lain mencakup: -Persyaratan Fisik, seperti lokasi hotel, kondisi bangunan. -Bentuk pelayanan yang diberikan (service).

-Kualifikasi tenaga kerja, seperti pendidikan, dan kesejahteraan karyawan. -Fasilitas olahraga dan rekreasi lainnya yang tersedia, seperti lapangan tenis, kolam renang, dan diskotik. J umlah kamar yang tersedia K LARIFIKASI H O TE L Yang dimaksud dengan klasifikasi atau penggolongan hotel ialah suatu sistem pengelompokkan hotel-hotel ke dalam berbagai kelas atau tingkatan, berdasarkan ukuran penilaian tertentu. Hotel dapat dikelompokkan ke dalam berbagai kriteria menurut kebutuhannya, namun ada beberapa kriteria yang dianggap paling lazim digunakan. Sistem klasifikasi atau penggolongan hotel di dunia berbeda antara negara yang satu dengan negara yang lainnya. Sebagai contoh, klasifikasi hotel di negara tertentu antara lain : Republik Rakyat Cina (RRC) mempergunakan klasifikasi : Tourist Class, Standard dan Superclass Hotel, Bulgaria,

Columbia, Equador, Syria, Quait, mempergunakan klasifikasi : Hotel kelas 3, 2, 1 dan D eluxe

Yunani menggunakan klasifikasi : Hotel kelas A, B, C, D, E Hotel terbagi menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu :
1.

Transient Hotel, adalah hotel yang letak / lokasinya ditengah kota dengan jenis tamu yang menginap sebagian besar adalah untuk urusan bisnis dan turis.

2.

Residential Hotel, adalah hotel yang pada dasarnya merupakan rumah-rumah berbentuk apartemen dengan kamar-kamarnya dan disewakan secara bulanan atau tahunan. kemudahanResidential kemudahan, Hotel seperti juga : menyediakan layaknya hotel,

seperti : restoran, pelayanan makanan yang diantar ke kamar, dan pelayanan kebersihan kamar.
3.

Resort Hotel, adalah hotel yang pada umumnya berlokasi dan juga ruang serta fasilitas konfrensi untuk tamutamunya

Klasifikasi atau pengolongan berdasarkan sanitasinya : 1. Grade A : keadaan sanitasi = 80 % ( Internasional ) dengan minimal 1500 sanitari item yang diperiksa 2. Grade B : keadaan sanitai = 70% - 79 % ( Nasional ) dengan minimal 1000 sanitari item yang diperiksa 3. Grade C : keadaan sanitai = 60 % - 65 % ( Lokal ) dengan minimal 500 sanitari item yang diperiksa 4. Grade D : keadaan sanitas kurang dari 60 % ( Percobaan ) dengan minimal 500 sanitari item yang diperiksa Di Indonesia pada tahun 1970 oleh pemerintah menentukan klasifikasi hotel berdasarkan penilaian-penilaian tertentu sebagai berikut : Luas Bangunan Bentuk Bangunan Perlengkapan (fasilitas) Mutu Pelayanan Namun pada tahun 1977 ternyata sistem klasifikasi yang telah ditetapkan tersebut dianggap tidak sesuai lagi. Maka dengan

Surat

Keputusan

Menteri

Perhubungan

No.

PM.10/PW.

301/Pdb 77 tentang usaha dan klasifikasi hotel, ditetapkan bahwa penilaian klasifikasi hotel secara minimum didasarkan pada : J umlah Kamar Fasilitas Peralatan yang tersedia Mutu Pelayanan

Setiap hotel berbintang maupun hotel melati dapat diberikan penghargaan (award) tambahan setelah memenuhi persyaratan dasar dalam kriteria penggolongan kelas hotel, yaitu hotel berlian( diamond ). Dengan dikeluarkannya peraturan terbaru ini, maka akan ada hotel melati dengan kategori berlian, karena memenuhi persyaratan tambahan yang telah ditetapkan. Adapun penghargaan tambahan tersebut meliputi aspek-aspek 1. ramah lingkungan, 2. sanitasi dan higiene,

3. sumber daya manusia, 4. penggunaan produk dalam negeri dan 5. pemberdayaan masyarakat sekitar. Kriteria penggolongan kelas hotel menurut KEPMEN No KM.03/HK001/MKP.02 dibagi menjadi dua, yaitu : atas dasar penilaian persyaratan dasar,dan atas dasar penilaian

persyaratan teknis operasional. A. Persyaratan dasar, merupakan unsur persyaratan yang harus dipenuhi oleh setiap hotel untuk dapat beroperasi. Unsur perlindungan publik ini diatur olehperaturan perundangundangan yang berlaku, dan merupakan tanggung jawab pemerintah untuk menyatakan dan kelayakan teknis

operasional. Unsur inimeliputi: 1 . Semua perijinan untuk suatu hotel, antara lain: ijin mendirikan hotel, dan usaha perhotelan 2. Kelayakan teknis instalasi atau peralatan yang digunakn hotel, antara lain:l i f t dan instalasi listrik. 3 . Sanitasi dan hygiene, pemeriksaan kualitas dan kuantitas

air, pemeriksaan yang berkaitan dengan pengolahan makanan ( f o o d processing).Termasuk pemeriksaan kesehatan karyawan pengolahan makanan, sistem penyimpanan makanan/minuman.

B. Persyaratan teknis perasional, merupakan unsur persyaratan yang akan membentuk kualitas produk hotel dalam upaya pencapaian golongan kelas hotel. Unsur ini terdiri dari unsur (i) fisik, (ii) pengelolaan dan (iii) pelayanan, masing- masing unsur akan mempunyai persyaratan mutlak maupun tambahan. Persyaratan mutlak merupakan unsur yang harus dipenuhi sebagai persyaratan pokok bagi hotel untuk mendapatkan golongan kelas hotel bintang. Persyaratan tambahan merupakan unsur yang apabila dipenuhi akan memberikan nilai tambah untuk mencapai status golongan kelas lebih tinggi

Penetapan penilaian golongan kelas hotel bintang dilakukan dengan penggabungan dari nilai persyaratan dasar dan

persyaratan teknis. Penilaian penggolongan Hotel Bintang dilaksanakan oleh PHRI. Menurut Sudiarto Mangkuwerdoyo dalam Pengantar Industri Akomodasi dan Restoran, (1999:14-17) Klasifikasi suatu hotel dapat dibagi kedalam beberapa kategori, seperti diantaranya sebagai berikut : Berdasarkan standar hotel - Internasional - Semi internasional - n asional Berdasarkan besar kecilnya hotel. Ukuran besar kecilnya hotel, ditentukan oleh banyaknya jumlah kamar yang dimiliki. 1. Hotel kecil : mempunyai 100 kamar atau kurang. 2. Hotel sedang : mempunyai 100 300 kamar 3. Hotel menengah : mempunyai 300 500 kamar. 4. Hotel besar : mempunyai kamar lebih dari 1000

Meskipun demikian, sebuah pengelompokkan hotel tidak akan sama diseluruh dunia ini kalau hanya melihat dari berapa banyaknya jumlah kamar, tetapi dari segi fasilitaspun harus dilihat didalam menilai suatu besar kecilnya hotel. Berdasarkan peringkat bintang : 1. Hotel berbintang satu (One Star Hotel). 2. Hotel berbintang dua (Two Star Hotel). 3. Hotel berbintang tiga (Three Star Hotel) Hotel berbintang empat (Four Star Hotel). 5. Hotel berbintang lima (Five Star Hotel). Berdasarkan tipe tamu Family hotel (tamu yang menginap adalah keluarga) Bussines hotel (kalangan bisnis) Comersial hotel (tamu dari kalangan pengusaha) Tourist hotel (hotel yang tamunya dominan sebagai wisatawan.) Official hotel

Resort Hotel (Hotel untuk tamu yang ingin menikmati keindahan alam di hotel) Transite hotel Cure hotel Hotel konvensional

Berdasarkan lama tinggal tamu Resident hotel Transit hotel (komersial) Resort motel Berdasarkan Pla n atau Harga Jual European Plan : Hotel hanya menjual harga kamar saja. American Plan : Hotel yang menjual kamar dan dengan ditambah makan dengan tarif tertentu.

Economy Hotel : Hotel dengan harga jual terendah. First Class Hotel : Hotel dengan harga jual menengah. De-Luxe Hotel : Hotel dengan harga jual paling mahal.

Berdasarkan tarif kamar Economy hotel First class hotel Deluxe hotel Berdasarkan lama operasi hotel Seasonal hotel Around the year operation hotel Berdasarkan lokasi hotel City hotel Resident hotel Resort hotel Motel Beach hotel Mountain hotel Airport hotel Guest facilities

Menurut SK menparpostel No. KM 34/IFIK 103/ MPPT 87 untuk penggolongan Hotel Melati diatur juga dari jumlah kamar : Melati I : jumlah kamar minimal < 25 Melati II : jumlah kamar minimal 25 - 100 Melati III: jumlah kamar minimal 100 - 300

Dengan adanya KEPMEN No KM.03/HK001/MKP.02 kriteria penggolongan hotel lebih fleksible dan bervariatif. Namun dengan fleksibilitas, penggolongan menjadi tidak pasti. Walaupun demikian seorang perencana dan perancang

bangunan yang ingin membuat sebuah Hotel dapat mengacu pada Ketentuan dan Kriteria Klasifikasi Hotel yang dikeluarkan oleh DirektoratJ enderal Pariwisata tahun 1995. Akan tetapi untuk jumlah kamar tidak diharuskan sesuai dengan golongan kelas hotel asalkan seimbang dengan fasilitas penunjang serta seimbang antara pendapatan dan pengeluaran dari hotel

tersebut. Hal ini berdasarkan Keputusan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor. KM 3/HK 001/MKP/02.

Tujuan umum dari pada penggolongan kelas hotel adalah : 1. Untuk menjadi pedoman teknis bagi calon investor (penanam modal) di bidang usaha perhotelan. 2. Agar calon penghuni hotel dapat mengetahui fasilitas dan pelayanan yang akan diperoleh di suatu hotel, sesuai dengan golongan kelasnya. 3. Agar tercipta persaingan (kompetisi) yang sehat antara pengusahaan hotel. 4. Agar tercipta keseimbangan antara permintaan (d e m a n d ) dan penawaran (supply) dalam usaha akomodasi hotel

P E RSY A R AT AN KESEHATAN LINGKUNGAN D AN B ANGUNAN H O TE L Beberapa persyaratan kesehatan lingkungan dan bangunan hotel, antara lain : 1) Lingkungan dan bangunan hotel bersih. 2) Lokasi hotel mudah dicapai kendaraan umum langsung ke area hotel dan dekat dengan tempat wisata. 3) Hotel harus menghindari pencemaran yang diakibatkan gangguan luar yang berasal dari suara bising, bau tidak enak, debu, atau asap. 4) Lingkungan dan konstruksi hotel tidak memungkinkan sebagai perindukan vector dan binatang pengganggu. 5) Bangunan hotel kokoh dan utuh 6) Konstruksi Lantai Terbuat dari bahan yang kuat, kedap air, permukaan rata, tidak licin,dan mudah dibersihkan. Lantai yang kontak dengan air mempunyai kemiringan 2-3

%. Dinding Mudah dibersihkan Terbuat dari bahan yang kuat dan kedap air.

V entilasi Peredaran udara di dalam kamar/ruang harus bertukar dengan baik. Bila ventilasi alam tidak memungkinkan, dilengkapi dengan ventilasi mekanis ( Air Conditioner ).

Suhu optimal 200 25 0C Kelembaban 40 %

Langit-langit Mudah dibersihkan Tinggi minimal 2,50 meter dari lantai.

Pintu Mencegah masuknya serangga, tikus dan binatang pengganggu lain. Dilengkapi dengan alat pengaman berupa kunci double lock

Pencahayaan ( Lighting system ) :

Adapun syarat-syarat penerangan kamar yaitu : -Tidak menyilaukan -Harus dipasang kop lampu agar tidak langsung menyinari tempat tidur -Harus memberikan suasana tenang ( solf light) -Itensitas cahaya yang harus diberikan pada sumbu-sumbu cahaya yaitu : Ceiling ( Plafon ) Lamp : 100 watt : 40 watt

Reading ( Membaca ) Lamp Curtain ( Tirai ) Lamp

: 3 buah lampu @40 watt : 40 60 watt

Table Room ( Meja Kamar ) Lamp Sleeping ( Tidur ) Lamp

: 15 25 watt

Toilet ( Kamar Mandi ) Lamp : 40 watt

7) Tata ruang Pembagian ruang hotel harus ditata dan digunakan sesuai fungsinya. a. Kamar tamu Semua kamar dilengkapi dengan kamar mandi di dalam. Luas Minimal : Kamar Standar = 26 m2 Kamar Suite = 52 m2

Tinggi Kamar Minimal = 2, 60 meter Kamar tidur kedap suara (noise 40 dB) J endela dengan tirai yang tidak tembus sinar dari luar. Tersedia alat pengatur suhu kamar tidur dan ventilasi/exhaust di kamar mandi

Tersedia instalasi air panas dan air dingin Perlengkapan Kamar Tidur : Tersedia tempat tidur dengan perlengkapan untuk 1 (satu) orang atau untuk 2 (dua) orang sesuai dengan ukuran kamar standar : Ukuran tempat tidur 1 (satu) orang 2, 00 m

x 1, 00 meter Ukuran tempat tidur 2 (dua) orang 2, 00 m x 1, 60 meter Letak Tempat Tidur tidak boleh diletakan didepan pintu masuk langsung tidak jarak antara tempat tidur dengan dinding min 0.5 meter jarak antara dua tempat tidur min 1meter Kontruksi Tempat Tidur ringan dan mudah di pindahkan (agar mudah di bersihkan kolongnya) tidak banyak ukiran yang menyulitkan pembersihan sarang laba-laba tinggi tempat tidur dan kasur max 0,75 meter.

b.J enis - jenis kamar hotel 1. Single room : Satu kamar dengan satu tempat tidur untuk satu orang. 2. Twin room : satu kamar dengan satu tempat tidur untuk dua orang

3. Double room : satu kamar dengan dua tempat tidur untuk dua orang 4. Tripple room : satu kamar dengan tiga tempat tidur untuk tiga orang atau satu kamar dengan dua tempat tidur ditambah satu extra bed untuk tiga orang. 5. Yunior suite room : satu kamar tidur di tambah dengan satu ruang tamu 6. Suite room : dua kamar tidur di tambah ruang tamu, ruang makan, dan ruang dapur kecil 7. President suite room : tiga kamar tidur besar di tambah ruang tamu, ruang makan, dan dapur kecil.

c. Toilet dan kamar mandi Harus selalu dalam keadaan bersih. Dinding kamar mandi harus dengan bahan kedap air. Lantai terbuat dari bahan yang kuat, kedap air, tidak licin dan mudah dibersihkan.

Letaknya tidak berhubungan langsung (harus terdapat ruang antara)dengan tempat yang lain.

Perlengkapan Kamar Mandi : Tersedia B a t h u p,S h o w e r, dan tempat sabun. Didalam toilet harus tersedia jamban. Dilengkapi penahan bau (Bowl/Leher angsa dengan water seal)

Terdapat w a s t a f e l. Tersedia kaca rias, tempat sampah, tempat abu rokok, sabun, kertas, tisu, gantungan baju, pengharum ruangan,

ember, gayung, dan pengering tangan.

D. PER SYA R A TA N KESEH A TA N FA SIL ITA S SA NITA SI H O TEL Dalam usaha perhotelan diwajibkan pemenuhan atas persyaratan fasilitas sanitasi hotel, yang mencakup : a. Penyediaan air bersih

Distribusi air di hotel berbintang harus memenuhi persyaratan standar sesuai dengan Permenkes No. 16/MENKES/PU/IX/02. Penyediaan air untuk perhotelan dapat diperoleh dari : PDAM ( Perusahaan Daerah Air Minum ). Air Tanah. Instalasi Pengolahan Air yang dimiliki hotel tersebut

b. Pembuangan Tinja dan Limbah. Limbah merupakan buangan atau bekas berbentuk cair, gas, dan padat. Dalam air limbah terdapat bahan kimia yang sulit untuk di hilangkan dan berbahaya. Limbah yang di hasilkan hotel berbentuk cair yang dihasilkan dari kegiatan hotel yang apabila di buang ke lingkungan dapat menurunkan kualitas lingkungan. Limbah hotel paling dominan adalah limbah jenis organic seperti kotoran manusia dan limbah rumah tangga. Sedangkan limbah anorganik berupa plastic dan bahan bahan kimia akibat dari penggunaan deterjen, shampoo dan sabun. Selain itu,

limbah hotel juga bis berasal dari limbah dapur dan limbah bekas mandi. Semua limbah tersebut di kenal sebagai grey water atau limbah non kakus

Tinja dan limbah yang dihasilkan hotel bersumber dari : WC / Toilet/ Urinoir ( Kamar tamu, Lobby, Bar, Restourant ). Dapur. Kamar mandi. Binatu ( Laundry ) Air hujan dan sisa kegiatan pembersihan serta perawatan hotel Beberapa ahli sanitasi menamakan satu lagi untuk limbah tetesan AC dan kulkas sebagai clear water. Tetesan AC tersebut di tamping dalam wadah dan dapat langsung di gunakan untuk keperluan bersih bersih. Sebelum di buang sebaiknya air limbah dikelola terlebih dahulu agar tidak terjadi pencemaran dan menjadi sumber penyakit.

Pengelolaan air limbah dilakukan dengan membuat saluran air kotor dan bak peresapan dengan ketentuan sebagai berikut : -Tidak mencemari sumber air minum yang ada di daerah sekitarnya baik air permukaan tanah maupun air dibawah permukaan tanah -Tidak mengotori permukaan tanah -Menghindari tersebarnya cacing tambang pada permukaan tanah Dalam pembuangan tinja dan air limbah dapat dilakukan dengan berbagai cara berdasarkan wilayah atau lokasi hotel tersebut. 1. Untuk hotel yang berada di kota besar atau perkotaan dapat membuang limabah apabila di kota tersebut terdapat jaringan saluran induk pembuangan air limbah kota

Sedangkan untuk hotel yang berada dikota atau daerah yang tidak terdapat jaringan induk pembuangan limbah kota harus memiliki sarana instalasi pengolahan limbah sendiri. c. Penampungan sampah . Umumnya bak sampah ini terbuat dari plastik ringan lengkap dengan penutupnya. Sebelum digunakan terlebih dahulu dilapisi dengan kantong plastik sampah agar bila telah penuh ujung dari kantong plastic tersebut diikat lalu diangkat keluar dari bak sampah tersebut dan diganti dengan kantong plastic baru.

Beberapa persyaratan wadah atau tempat penampungan sampah, antara lain : 1) Tidak terbuat dari bak beton permanen. 2) Terbuat dari bahan yang kuat, cukup ringan, tahan karat, kedap air dan mempunyai permukaan yang halus pada bagian dalamnya 3) Jumlah dan volume tempat sampah disesuaikan dengan

produk sampah yang dihasilkan pada setiap tempat kegiatan 4) Tidak menjadi tempat perlindungan serangga dan binatang penggerat serta terhindar dari gangguan binatang lain.

Sedangkan untuk hotel yang berada dikota atau daerah yang tidak terdapat jaringan induk pembuangan limbah kota harus memiliki sarana instalasi pengolahan limbah sendiri. c. Penampungan sampah . Umumnya bak sampah ini terbuat dari plastik ringan lengkap dengan penutupnya. Sebelum digunakan terlebih dahulu dilapisi dengan kantong plastik sampah agar bila telah penuh ujung dari kantong plastic tersebut diikat lalu diangkat keluar dari bak sampah tersebut dan diganti dengan kantong plastic baru. Beberapa persyaratan wadah atau tempat penampungan sampah, antara lain : 1) Tidak terbuat dari bak beton permanen. 2) Terbuat dari bahan yang kuat, cukup ringan, tahan karat, kedap air dan mempunyai permukaan yang halus pada

bagian dalamnya 3)Jumlah dan volume tempat sampah disesuaikan dengan produk sampah yang dihasilkan pada setiap tempat kegiatan 4) Tidak menjadi tempat perlindungan serangga dan binatang penggerat serta terhindar dari gangguan binatang lain.

Tempat pengumpul sampah sementara harus terletak di tempat yang mudah dijangkau oleh kendaraan pengangkutan sampah dan minimal setiap 3 kali 24 jam harus dikosongkan. 6) Sampah dari setiap ruang harus dibuang setiap hari. 7) Mempunyai tutup yang mudah dibuka/ditutup tanpa mengotori tangan. 8) Mudah diisi dan dikosongkan / dibersihkan. d. Pembuangan sampah. Sampah yang telah ditampung atau dikumpulkan selanjutnya akan diangkut oleh kendaraan pengangkut sampah untuk dibuang ke tempat pembuangan akhir sampah.

J ika daerah hotel jauh atau tidak terdapat tempat pembuangan akhir sampah maka pihak hotel harus memiliki sarana pengelolaan sampah yang saniter

Organisasi yang ada diperhotelan menurut Bagyono, terdiri dari : a. Departemen Kantor Depan (Front Office) Bagian ini merupakan penghubung langsung antara tamu dan manajemen. Bagian yang ada pada wilayah front office adalah : 1. Bell Boy Adalah Orang yang mengatur atau mengangkat barang tamu yang masuk dan keluar. 2. Doorman Adalah Tugasnya menjemput tamu yang berkendaraan mobil, membuka pintu mobilnya. 3. Pick Boy Adalah Tugasnya telex atau operator, membantu untuk

memanggil tamu diluar kamar hotel. 4. Reservation Adalah Mengurusi pemesanan tempat baik secara langsung maupun tidak langsung. 5. Receptionist Adalah Bagian yang mencatat tamu-tamu yang datang. 6. Information Adalah bagian yang memberikan penerangan kepada tamutamu hotel. 7. Registration Adalah Bagian yang mencatat tamu yang datang dan keluar hotel

Secara rinci tugas dan tanggung jawab kantor depan adalah ; 1. Menangani pemesanan kamar, 2. Memberikan informasi kepada tamu, 3. Menangani penerimaan tamu, 4. Menangani barang bawaan tamu,

5. Menangani pembayaran rekening tamu, 6. Menangani pelayanan sambungan telepon. b. Departemen Tata Graha (House Keeping).

Lingkup kegiatan tata graha hotel Umum : 1. Penyediaan air bersih 2. Pembuangan sampah 3. P.T.A.L 4. (PST dan BP) Pemberantasan serangga tikus dan binatang pengganggu 5. Sanitasi perumahan pegawai hotel Khusus : 1. Sanitasi kamar tamu hotel 2. Sanitasi kamar linen 3. Sanitasi kamar uniform 4. Sanitasi kamar jahit 5. Sanitasi ruang binatu 6. Ruang ornament

Tugas dan Tanggung Jawab : 1. Menangani kebersihan, kerapian,dan kelengkapan kamar tamu, 2. Menangani kebersihan area umum, 3. Mengatur distribusi linen hotel dan pakaian seragam karyawan, 4. Menangani barang-barang tamu yang ketinggalan dan hilang, 5. Menangani barang-barang tamu yang ketinggalan dan hilang, 6. Menyediakan karangan bunga dikamar, restoran, dan ruangan umum dihotel, 7. Menangani pencucian linen hotel dan pakaian tamu.

c.Departemen Makanan dan Minuman (Food and Baverage). Tugas utama bagian ini adalah mengelola penyediaan serta penyajian makanan dan minuman bagi tamu hotel meupun pemesanan diluar hotel (Katering). Lingkup kegiatan sanitasi (Food and Baverage) tata boga

Umum : 1. Menu planning : nutrition 2. Purchasing : hygiene makanan 3. Receiving (penerimaan) : sanitasi makanan, sanitasi didaerah penerimaan bahan-bahan makanan 4. Storing (penyimpanan) : sanitasi gudang dan refrigenerators 5. Issuing (pengolahan) : sanitasi pengolahan makanan dan sanitasi dapur 6. Transporting (pengangkutan) : sanitasi pengangkutan makanan 7. Serving (penyajian) : sanitasi makanan Khusus : 1) Sanitasi dapur umum (main kitchen sanitation) Sanitasi tempat pengolahan makanan (pantry sanitation) 2. Sanitasi ruangan pembuatan kue (pantry sanitation) 3. Sanitasi ruang es krim (ice cream room sanitation) 4. Sanitasi ruang pembuatan roti (bakery room sanitation)

5. Sanitasi ruang pembuatan makanan dingin (gardemang sanitation) 6. Sanitasi ruang pemotongan daging (butcher room sanitation) 7. Sanitasi ruang pencucian alat-alat makanan dan dapur (sculley sanitation) 8. Sanitasi stewarding (stewarding room sanitation) 9. Sanitasi gudang dan penyimpanan daging (kitchen storage rooms sanitation and refrigeneration) 10. Sanitasi ruang service (room service sanitation) 11. Sanitasi tempat penerimaan barang (receiving area sanitation) 12) Sanitasi hotel dan restoran Sanitasi ruang makan (dining room sanitation) 13) Sanitasi hotel dan bar Sanitasi bar (bar sanitation) Tugas dan tanggung jawab : 1. Mengola dan menyiapkan makanan dan minuman 2. Menjual dan menyajikan makanan dan minuman

3. Menjual dan menyajikan makanan dan minuman didalam kamar 4. Melayani kebutuhan pesta, pertemuan, pameran, dan pertunjukan melalui pengadaan ruangan serta penyajian hidangan baik didalam hotel maupun didalam hotel 5. Mengatur pengadaan, pencucian, peralatan restoran, bar, dan dapur

H GIENE SANITASI H O TE L Hygiene dan sanitasi adalah usaha preventif atau upaya pencegahan terhadap timbulnya penyakit yang menitikberatkan kegiatannya kepada kesehatan lingkungan perhotelan, yaitu mencegah timbulnya berbagai macam penyakit di lingkungan hotel akibat dari kurang atau tidak diperhatikanya aspek faktor lingkungan yang mengganggu kesehatan.

Sanitasi hotel perlu diawasi, dipelihara, bagaimana sanitasi yang memenuhi syarat dan bahaya yang mungkin timbul di lingkungan hotel.

C . H UB UNG A N HYGIENE SANITASI DENG A N PEL A YANAN H O TEL . Pada dasarnya hotel adalah salah satu akomodasi yang dikelola secara komersial yang berasal dari berbagai ras, suku, bangsa dan negara yang mempunyai kebiasaan tersendiri. Agar hotel mampu mendatangkan tamu sebanyak mungkin sehingga mampu mendapat keuntungan besar maka hotel harus mampu menciptakan situasi dan kondisi yang khas yang menjadi kesan tersendiri bagi tamu yang datang. Hygiene sanitasi merupakan salah satu faktor penting dalam memberikan kenyamanan dan rasa aman selama berada di hotel.

a. Peranan hygiene sanitasi hotel.

Dalam hal ini mempunyai dua peranan pokok, yaitu 1.Peranan fisik Sanitasi diharapkan dapat memberikan jaminan kebersihan umum. Hygiene diharapkan dapat memberikan jaminan kesehatan terhadap tamu. 2.Peranan psikologis Peranan hygiene sanitasi disini adalah dapat menjamin rasa kepuasan dari para tamu /pengunjung hotel tersebut, karyawan atau dari pihak pengelola hotel ( perasaan nyaman, tenang, dan aman )

b. Sasaran sanitasi di dalam hotel. 1. sanitasi lodging. Yaitu pengawasan sanitasi yang menyangkut urusan ke rumah tanggaan ( house keeping ) hotel yang meliputi bangunan dan fasilitasnya. Ruang lingkup sanitasi lodging, meliputi :

-Wilayah diluar bangunan hotel : halaman, taman, tempat parkir, pembuangan sampah, pembuangan air kotor -Wilayah didalam bangunan hotel : sanitasi umum, kamar, toilet, ornament 2.Sanitasi catering Segala sesuatu yang ada hubungannya dengan makanan yang diolah dan dihidangkan dalam hotel. Catering ini biasanya berupa penyediaan makanan dan minuman untuk keperluan hotel sendiri dan penyediaan makanan untuk diluar hotel. Keadaan bahan makanan dengan persyaratan Sayur

mayur, buah buahan harus segar

2)Bahan makanan kaleng harus dicek kemungkinan ada kebocoran 3)Bahan pembuat kue bebas dari serangga dan di simpan yang baik Cara penyajian

1)Gunakan alat makan yang bersih

2)Meja makan dan lantai ruang makan bersih 3)Dinding ruang berwarna terang 4) Pengambilan makanan melalui jendela khusus dari tempat penyimpanan makanan masak agar bebas lalat 5)Cukup pencahayaan alam 6)Pintu ruangan dapat menutup sendiri Persyaratan yang lainnya

1)Karyawan catering harus mempunyai sertifikat kesehatan yang masih berlaku 2)Pakaian catering harus bersih 3)Harus ada WC dan urinoir tersendiri bagi karyawan catering 4)Dianjurkan hotel menyediakan lemari locker untuk menyimpan pakaian atau peralatan pribadi dari setiap karyawan hotel Sasaran sanitasi di wilayah luar bangunan hotel 1. Tempat parkir a. tempat parkir harus cukup luas (5 kamar : 1 tempat parkir) b. lantai parkir harus luas c. ada lampu penerangan sesuai dengan luas tempat parkir

d. di pasang rambu rambu lalu lintas e. disediakan gardu parkir lengkap dengan urinoir 2. pertamanan dan pertanaman Pertamanan merupakan sebidang tanah yang di tanami oleh berbagai macam tanaman dengan terjadinya maksud erosi memperindah dan menjaga

pemandangan,

mencegah

kesegaran udara. Pohon yang besar tidak boleh di tanam terlalu dekat dengan dinding bangunan, karena : Tanah disekitar tanaman tersebut akan menjadi gembur dan air sehingga mengakibatkan dinding menjadi

menyerap

lembab dan akan tumbuh lumut yang akan mengotori dinding. Daun dan ranting yang rontok akan mengotori sekeliling

bangunan Kemungkinan terjadi tempat masuknya binatang kedalam kamar hotel seperti : tikus, ular, dan sebagainya

ruangan atau

Tanaman di dalam bangunan hotel, hendaknya : Tanaman yang mudah hidup tanpa banyak membutuhkan sinar matahari

Mempunyai batang dan daun yang bagus dn warna yang

indah Mempunyai pohon dan ranting yang artistic Berupa tanaman perdu

Tanaman diluar bangunan hotel : Pada jarak sekurang kurangnya 5 meter dari dinding tidak boleh di tanami tanaman apapun dan

bangunan hotel

dapat di pasang batu kerikil, ubin, atau dengan plester Pada jarak 5-10 meter dari dinding bangunan hotel dapat di rumput

tanami -

Pada jarak 5-10 meter dari dinding hotel dapat di tanami tanaman sejenis

bunga atau -

Pada jarak 30 meter dari dinding hotel dapat di tanami besar.

pohon pohon

D. TUJUAN HYGIENE SANITASI H O TEL . Tujuan hygiene sanitasi hotel secara umum adalah segala usaha yang dilakukan untuk dapat mencapai hiup sehat serta pemeliharaan segala kebutuhan manusia baik berupa barang atau jasa., antara lain : Menyediakan air bersih dan air minum yang kualitas dan standar

kuantitas memenuhi

Menyediakan tempat pembuangan sampah. Mengusahakan lingkungan yang hygienis dan saniter kehidupan yang aman, sehat dan

yang mengarah pada sejahtera.

Hubungan aktivitas hotel dengan masyarakat , lingkungan pemerintah.yang berkaitan dengan

hotel, dan peraturan

penyelenggaraan usaha hotel. Kegiatan mengelola, memproduksi, serta menyajikan minuman, pelayanan binatu, penyelenggaraan

makanan

hiburan dan lain lain.

Kegiatan pribadi tamu hotel dalam pemenuhan kebutuhan

fisiologis. Keluar masuknya berbagai macam daerah dan negarasecara silih masyarakat berganti dari serta

berbagai

berkesinambungan dengan berbagai budaya dan kebiasaan.

E. MANFA A T H YGIENE SANITASI H O TEL Secara umum manfaat hygiene sanitsi sebagai berikut : 1. Kondisi hotel yang bersih tentunya akan memberikan pengaruh terhadap daya tarik seseorang untuk datang dan menggunakan jasa hotel tersebut. 2. Mencegah untuk terjadinya penularan dan pertumbuhan bibit penyakit kepada semua orang yang berada di hotel, khususnya tamu. 3. Citra baik dari pada suatu hotel dapat di lihat dari kualitasnya yang berhubungan dengan kesehatan.

Menurut Depkes RI (2001), manfaat sanitasi hotel dapat dilihat dari 2 segi, antara lain : 1. Manfaat dari segi kesehatan 1) Lingkungan kerja yang bersih 2) Melindungi tamu maupun karyawan hotel dari gangguan faktor lingkungan yang merugikan kesehatan fisik maupun mental Mencegah timbulnya penyakit menular ( communicable desease) dan penyakit akibat kerja (o c c u p a t io n a l d e s e a s e ). 4) Mencegah terjadinya kecelakaan kerja ( work accident ). 2. Manfaat dari segi Businnes Operational hotel. a. Keadaan hotel yang saniter : 1) Alat propaganda sales promotion. 2) Menarik tamu berkunjung dan menginap. 3) Mempertinggi gairah kerja karyawan yang mempengaruhi produktivitas dan efesiensi kinerja.

4) Menekan angka kesakitan (morbiditas) karyawan yang berarti menghemat biaya perawatan dan pengobatan. 5) Meningkatkan nilai peringkat dari hotel tersebut. b. Mutu perhotelan ditentukan oleh keadaan kebersihannya. c. Sanitasi hotel yang dilaksanakan perbaikan dan perawatan (

repair and maintenance)

H O TEL BER BINTANG DAN MEL A TI a. H O TEL B ER BINTA NG Menurut Keputusan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata No KM.3/HK.001/MKP.02 Hotel Berbintang adalah suatu usaha komersial yang

menggunakan seluruh dari suatu bangunan yang khusus di sediakan bagi setiap orang untuk memperoleh pelayanan penginapan beserta seluruh fasilitas yang disediakan pihak hotel seperti fasilitas olah raga, hiburan, komunikasi, tempat tidur/istirahat/rekreasi.

b. PERSYA R A AN H O EL BER BINTANG 1. Usaha hotel bintang 1 (satu) dan 2 (dua) harus berbentuk Perseroan Terbatas (PT), Perseroan Comanditer (CV ), Firma (Fa), Koperasi, atau Yayasan.

2. Sedangkan Usaha hotel bintang 3 (tiga), 4 (empat), dan 5 (lima) harus berbentuk Perseroan Terbatas. 3. Menurut Keputusan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata No KM.3/HK.001/MKP.02 Hotel Berbintang, kriteria penggolongannya didasarkan pada persyaratan dasar dan persyaratan teknis oprasional dari hotel tersebut. 1) Persyaratan Dasar : Perijinan (persetujuan Prinsip, Ijin Usaha). Setiap pengusahaan hotel harus memilki beberapa izin, antara lain : surat izin usaha hotel izin mendirikan bangunan.

Izin undang-undang gangguan (H.O)

Izin AMDAL atau UPL/UKL sesuai ketentuan yang berlaku. Sertfikasi keaikan lift (bila menggunakan lift). Sertifikasi kelaikan boiler (bila menggunakan boiler). Sertifikasi kelaikan listrik. Sertifikasi sanitasi hotel. Sertifikasi pemeriksaan kualitas air.

2) Persyaratan Teknis operasional : 4) Unsur Fisik : bangunan, kamar, fasilitas dan sarana hotel. (30 %) 5) Unsur Pengelolaan :O p r a s i o n a l / M e n e je m e n , penyediaan makanan dan minuman, air bersih, limbah, sampah. (50 %) 6) Unsur Pelayanan : lahan parkir, pelayanan terhadap tamu.(20 %) 4. Memilih lokasi yang strategis 5. Memiliki area parkir

6. Tersedia taman rekreasi dan olahraga 7. Bangunan memenuhi persyaratan perizinan 8. Memiliki restourant 9. Menyediakan bar yang terpisah 10. Tersedia ruang serbaguna 11. Tersedia lobby 12. Tersedia lounge 13. Tersedia telephone umum dilobb 14.Tersedia toilet umum dilobby 15. Menyediakan stand untuk usaha berbeda (disewakan) 16. Adanya poliklinik 17. Area dapur yang luas 18. Tersedia ruang administrasi (front office dan kantor pengelola) 19. Tersedia area tata graha (ruang room boy) 20. Tersedia ruang operator (gudang makanan, peralatan, enginering)

c. PENG OL ONG A N H O TEL BER BINTANG . Berdasarkan Keputusan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata No KM.3/HK.001/MKP.02. hotel yang memenuhi persyaratan sebagai hotel berbintang dikategorikan dengan peringkat berdasarkan jumlah bintangnya, yaitu : 1. Hotel berbintang satu (One Star Hotel) 2. Hotel berbintang dua (Two Star Hotel) 3. Hotel berbintang tiga (Three Star Hotel) 4. Hotel berbintang empat (Four Star Hotel). 5. Hotel berbintang lima (Five Star Hote

d. H O TEL MEL A TI Hotel Melati adalah suatu usaha komersial yang menggunakan seluruh atau sebagian dari bangunan yang khusus disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh pelayanan penginapan yang disediakan pihak hotel dengan fasilitas yang terbatas.

e. PERSYA R A TAN DAN KL A SIFIKASI H O TEL MEL A TI 1) Usaha hotel melati dapat berbentuk badan hukum atau perseorangan 2) Menurut Keputusan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata No KM.3/HK.001/MKP.02, usaha hotel harus memenuhi persyaratan dasar yakni : perijinan dan persyaratan teknis oprasional. 3) Menurut SK menparpostel No. KM 34/IFIK 103/ MPPT 87. Hotel melati pada dasarnya dapat diklasifikasikan sesuai dengan jumlah kamar, antara lain : a. Hotel melati I Tersedia telepon (satu saluran) yang dapat digunakan untuk

sambungan lokal dan interlokal. Memiliki jumlah kamar kurang dari 25 kamar. Hotel melati harus memiliki struktur organisasi yang jelas.

Front office memiliki pelayanan 18 jam meliputi : penitipan barang berharga, telepon dan

penerangan,

pembayaran rekening hotel.

b. Hotel melati II Tersedia telepon (satu saluran) yang dapat digunakan untuk

sambungan lokal dan interlokal . Memiliki jumlah kamar 25 100 kamar. Menyediakan toilet umum di lobby yang terpisah untuk pria

dan wanita. Hotel melati harus memiliki struktur organisasi yang jelas, uraian tugas (job description) tertulis untuk setiap

tersedia

tingkat jabatan. Front office memiliki pelayanan 18 jam meliputi :

penerangan,penitipan barang berharga, telepon dan pembayaran rekening

hotel. c. Hotel melati III Tersedia telepon (satu saluran) yang dapat digunakan untuk

sambungan lokal dan interlokal, tersedia juga saluran telepon dalam kamar (air phone) serta menyediakan telepon di lobby. Memiliki jumlah kamar 100 300 kamar, 70 % kamar dilengkapi kamar mandi dalam.

tamu -

Menyediakan toilet umum di lobby yang terpisah untuk pria wanita.

dan

Hotel melati harus memiliki struktur organisasi yang jelas, tersedia uraian tugas (job description) tertulis untuk setiap

tingkat jabatan serta tersedia petunjuk pelaksanaan operasional hotel (manual) tertulis. Front office memiliki pelayanan 18 jam meliputi : pesan, surat dan penjualan benda-benda pos,

penerangan/titip

penitipan barang berharga, penitipan koper, pemesanan kamar

hotel, penanganan keluhan tamu, telepon/telegram dan pembayaran rekening hotel. 4) Sedangkan menurut Keputusan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata No KM.3/HK.001/MKP.02 tentang penggolongan kelas hotel, Hotel Melati terdiri atas satu kelas dengan tanda Bunga Melati, yaitu hanya terdapat 1 kelas atau tidak ada pembagian kelas.

Anda mungkin juga menyukai