Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

Pengaruh Bahasa Pergaulan Dalam perkembangan Bahasa Indonesia

Nama : DESKA RAHMA WARDANI NPM Kelas : 11110842 : 3KA34

Pendahuluan
Manusia adalah homo significans yang memberi makna hidupnya dalam budaya. Manusia selalu berusaha mengatasi lingkungannya dengan menciptakan suatu instrument simbolis untuk berkomunikasi dengan sesama. Salah satu instrumen terpenting adalah bahasa. Bahasa merupakan totalitas tanda baik lisan maupun tulisan yang dengannya, manusia dapat berinteraksi dan memberi makna pada lingkungannya. Dengan bahasa, manusia dapat berinteraksi dan bersosialisasi dengan yang lain dan menamai jagat ini. Dalam makalah ini, penulis hanya memfokuskan pembahasan pada bahasa pergaulan atau tangue/bahasa ibu. Bahasa pergaulan mengambil peran yang sangat penting dalam kehidupan suatu kebudayaan sekaligus menentukan atau menunjukkan nilai-nilai dalam hidup bersama. Senada dengan pembatasan penulisan di atas, makalah ini pun mau menelusuri pengaruh bahasa pergaulan (tangue) terhadap perkembangan bahasa Indonesia. Apakah bahasa pergaulan ini membawa pengaruh yang positif dan efektif pada kemampuan berbahasa baku seturut Ejaan Yang Disempurnahkan. Apakah yang ditimbulkan oleh keduanya? Masalah Bahasa Pergaulan Manusia hidup bersama dan dalam korelasi dengan yang lain. Manusia tidak sendirian. Karena kebersamaan inilah, manusia mesti membutuhkan suatu sarana untuk mengkomunikasikan dirinya dan bersosialisasi dengan yang lain. Inilah yang menjadi ciri manusia sebagai makhluk sosial. Urgensitas kebutuhan inilah yang menuntut manusia untuk menciptakan bahasa sebagai sarana dalam bersosial. Bahasa muncul sebagai pemenuh kebutuhan asali manusia untuk mengaktualisasikan dirinya sebagai makhluk sosial. Tanpa bahasa, manusia tidak mungkin memaknai segala yang ada di sekitarnya. Bahasa merupakan totalitas atau keseluruhan tanda baik lisan maupun tulisan, yang melaluinya manusia mengungkapkan segala perasaan, simpati dan keinginan atau pengetahuan kepada orang lain. Di sinilah bahasa mengambil tiga (3) fungsi sekaligus yaitu fungsi komunikatif sebagai sarana untuk berkomunikasi, fungsi ekspresif yang memberikan kesaksian tentang kenyataan diri kita kepada orang lain dan fungsi deskriptif yakni menghasilkan pengetahuan tentang sesuatu.

Dalam suatu kelompok sosial, masyarakat menciptakan suatu bahasa pergaulan atau tongue untuk mengkomunikasikan segala yang hendak dikomunikasikan antara anggota kelompok tersebut. Ia menjadi begitu dekat bahkan melekat dalam diri anggota kelompok tersebut. Tanpa bahasa pergaulan, masyarakat tersebut tidak mungkin terbentuk menjadi suatu masyarakat. Ia menjadi syarat penting yang dengannya masyarakat secara bersamasama bersepakat untuk membangun dan membentuk suatu masyarakat. Karena relasi yang begitu dekat antara bahasa pergaulan atau tongue dengan masyarakat maka, bahasa juga menggambarkan dengan jelas nilai-nilai atau apa yang ada dalam masyarakat, seperti perkembangan masyarakat itu sendiri. Ia membahasakan dengan jelas karakter dan sikap masyarakat tersebut secara komunal atau kelompok. Dengan demikian, untuk mengetahui suatu kelompok, orang perlu mengenal dan mempelajari bahasanya. Tidak berlebihan jika seseorang yang pandai berbahasa suatu bahasa, ia akan merasa diterima dan dihargai oleh kelompok pengguna bahasa tersebut. Misalnya, ketika kita sebagai orang Jogja pandai berbahasa Sunda di suatu lingkungan yang berbahasa Sunda, sudah pasti kita mudah diterima karena orang merasa dihargai dan dihormati

Pembahasan
Contoh Kasus
a. Alih Kode Istilah alih kode mengacu kepada tindakan seorang penutur yang memasukkan kosa kata dan frase dari bahasa tertentu ke dalam bahasa yang digunakannya.Ada tiga macam alih kode yaitu situational, methaporical, dan conversational. Meskipun demikian, di dalam makalah initidak semua tipe alih kode akan dijelaskan tetapi hanya tipe ke tiga yaitu conversational(khususnya alih kode dari bahasa Indonesia ke dalam bahasa Inggris) karena jenis alih kode inilah yang paling sering digunakan oleh penutur asli bahasa Indonesia terutama generasi muda.Tipe alih kode conversational mengacu kepada tindakan penutur bahasa tertentu yang beralih menggunakan kosa kata bahasa lain ketika mereka sedang berkomunikasi. Peralihan ini sangat sering terjadi, bahkan di dalam satu kalimat yang dituliskan ataupun diucapkan oleh penutur tersebut. Tipe alih kode conversationaltelah menjadi bagian hidup sebagian anggota masyarakat Indonesia, khususnya bagi mereka yang memiliki akses untuk masuk ke dalam jaringan sosial dunia.Komunikasi secara tertulis (misalnya melalui media internet dan telepon genggam)maupun lisan dapat menjadi contoh nyata berkembangnya penggunaan alih kode.Fenomena ini berhubungan erat dengan gaya hidup dan prestise. Dengan menggunakan alih kode, seorang penutur asli bahasa Indonesia merasa memiliki status sosial yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan mereka yang tidak mengenal dan mempraktekkannya. Fenomena alih kode ini juga tidak terlepas dari kenyataan menguatnya kedudukan bahasa Inggris sebagai bahasa Internasional pertama yang dipelajari di seluruh dunia termasuk di Indonesia.Para pembelajar yang terbiasa menggunakan bahasa Inggris di dalam kelas telah membawa kebiasaan tersebut ke dalam pergaulan sehari-hari. Mereka menggabungkan bahasa Indonesia dan Inggris ketika berkomunikasi dengan lawan tutur.Berkembangnya alih kode di kalangan generasi muda Indonesia memang terkait erat dengan gayahidup. Sebagian besar masyarakat kelas menengah ke atas lebih memilih sekolah swasta berstandar internasional yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar di dalam proses belajar-mengajar. Ironisnya, sebagian pembelajar tersebut merasa bangga bila tidak dapat berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Sebenarnya perkembangan penggunaan alih kode telah menjadi perhatian para ahli bahasa Indonesia, seperti Charlie (1999), Moeliono di dalam Sugono (2003), Sugihastuti (2003), dan Soedjatmoko di dalam Anwar (2004) yang menyatakanbahwa bahasa Indonesia

telah mengalami perubahan leksikal. Salah satu perubahan tersebut terjadi di dalam hal peminjaman kata dari bahasa Inggris ke bahasa.Perubahan leksikal ini lambat laun berubah menjadi fenomena alih kode. Berikut ini beberapa contoh penggunaan alih kode di dalam bahasa tulis melalui media internet.Meskipun demikian, contoh kalimat yang dipaparkan di sini juga sering digunakan di dalam komunikasi lisan. Contoh Alih Kode Twitter : Jangan in your mind ajee dong darrr sini dehhh...

Facebook : Apapun substansi & discourse "positioning" yg kt maksud, semua akan kembali ke muara "keselarasan". Yg ptg hdp ini hrs balance dlm sgl aspect. Detik Forum : Gue juga gak maksud apa-apa siihCuma wanna know aja b. Penyingkatan Kata-Kata Penyingkatan kata-kata merupakan bentuk variasi bahasa Indonesia. Fenomena kebahasaan ini seringkali terjadi di dalam komunikasi lisan dan tulisan melalui media internet dan telepon genggam yang dinilai berpotensi merusak bahasa Indonesia baku. Beberapa contoh kata bahasa Indonesia yang mengalami penyingkatan adalah terima kasih menjadi trims; akhiran nya menjadi x;dan orang tua menjadi ortu. c. Ragam Bahasa Slang Istilah slang mengacu kepada kosa kata dan idiom rahasia yang dipergunakan oleh sebuah kelompok tertentu yang antar anggotanya telah memiliki kesamaan nilai-nilai.Di dalam bahasa Indonesia, padanan istilah bahasa slang adalah bahasa gaul.di dalam perkembangannya, bahasa gaulbanyak dipergunakan oleh kaum remaja sebagai identitas dan media komunikasi antar mereka. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa bahasa gaul sangat dekat dengan kehidupan para remaja. Kosa kata bahasa (Indonesia)gaulantara lain dibentuk dengan cara mengkombinasikan huruf dengan angka serta huruf dengan angka bahasa Inggris. Beberapa contoh kata yang termasuk ragam bahasa gaulantara lain t4 dibaca tempat; j4n9n dicob4 dibaca jangan dicoba; s2 dibaca situ.se7 dibaca setuju. Beragam kosa kata tersebut digunakan oleh penutur asli bahasa Indonesia ketika mereka berbincang melalui media internet (chatting) dan menulis pesan singkat melalui telepon genggam. Contoh kosa kata bahasa gaul lainnya yang seringkali dugunakan di dalam komunikasi baik lisan maupun tulisan adalah kaya menjadi tajir; jijikmenjadi jijay; ayah ibu menjadi bokap nyokap, dan sebagainya.

Penutup

Dampak negatif: 1. Bahasanya kadang kurang dimengerti atau disebut semrawut sehinnga jika berbnicara dengan orang yang lebih tua terlihat tidak sopan dan terkesan terburu-buru. 2. Selain sulit dimengerti bahasa gaul juga bisa merusak bahasa baku yang ada di kamus besar bahasa Indonesia 3. melunturkan semangat nasionalisme dan sikap bangga pada bahasa dan budaya sendiri 4. menurunnya derajat bahasa Indonesia

Dampak positif : 1. kita belajar mengkreasikan bahasa sendiri dan tanpa sadar kita sudah melahirkan kosa-kata baru 2. menimbulkan keakraban dalam berkomunikasi. 3. Remaja menjadi lebih kreatif,

Daftar Pustaka

http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/12/03/05/m0el4z-bahasa-gaul-menggusurbahasa-indonesia http://www.wikimu.com/news/displaynews.aspx?id=11187 http://eprints.undip.ac.id/32079/1/Adhi_Sadewo_Broto.pdf http://sosbud.kompasiana.com/2012/09/25/pengaruh-globalisasi-terhadap-eksistensi-bahasaindonesia/

Anda mungkin juga menyukai