Anda di halaman 1dari 4

Deskripsi Kasus Wayne Company adalah sebuah badan usaha berbentuk koperasi dengan jumlah anggota lebih dari

500 orang. Pengelolaan manajemen Wayne Company masih bersifat kekeluargaan, artinya penerapan fungsi-fungsi manajerial belum berjalan secara optimal. Bagi anggota Wayne Company yang lama (senior) cenderung susah mentaati aturan yang diberlakukan manajemen. Jumlah karyawan mencapai 50-60 orang yang tersebar dalam 4 bagian yaitu bagian SDM, Operasi, Pemasaran dan Keuangan. Dalam setahun terakhir Wayne Company menghadapi masalah dalam manajemen keuangan, yang mengakibatkan turunnya pendapatan Wayne Company. Jika Wayne Company menerapkan konsep Good Corporate Governance dapat membuka peluang untuk melakukan ekspansi. Hal ini didukung dengan besarnya potensi pasar masyarakat dalam memanfaatkan usaha Wayne Company. Namun perlu diperhatikan adanya competitor, terutama yang mendapat hak khusus dari lembaga pemerintah. Identifikasi Masalah Masalah yang terjadi adalah pengelolaan manajemen Wayne Company yang masih bersifat kekeluargaan sehingga fungsi-fungsi manajerial belum dapat berjalan secara optimal. Misalkan saja dalam kasus ini adalah pada bagian keuangan. Pengelolaan yang masih bersifat kekeluargaan membuat anggota Wayne Company yang senior bertindak sewenang-wenang atau susah mentaati peraturan. Mungkin anggota yang senior cenderung sulit untuk mentaati aturan terkait pemenuhan kewajiban anggota dalam membayar setoran baik setoran harian maupun pembayaran angsuran pinjaman. Mereka mungkin telat dalam membayar setoran atau membayar angsuran melebihi batas waktu yang sudah ditentukan.

Adanya pesaing yang mulai muncul di tengah usaha Wayne Company ini cukup berat. Hal ini dikarenakan pesaing yang muncul tersebut mengantongi hak khusus dari lembaga pemerintah yang didasari oleh aspek koneksitas.

Alternatif Solusi
1. Perlu adanya perubahan dalam pengelolaan manajemen. Merubah pengelolaan

yang bersifat kekeluargaan menjadi pengelolaan yang bersifat atau sesuai peraturan yang telah ditetapkan. Perlu adanya sanksi yang tegas bila anggota belum dapat mentaati peraturan. 2. Penghitungan pendataan pembukuan secara tepat setiap harinya mengenai harta Wayne Company, baik setoran harian maupun setoran cicilan dari para karyawan yang meminjam dana pada Wayne Company. 3. Pembuatan Balanced Scorecard pengertian sederhana dari balanced scorecard adalah kartu skor yang digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan keseimbangan antara sisi keuangan dan non keuangan, antara jangka pendek dan jangka panjang serta melibatkan factor internal dan eksternal.sebagai Sistem ukuran kinerja yang merupakan suatu mekanisme yang memperbaiki

kemungkinan bahwa organisasi tersebut akan mengimplementasikan strateginya dengan berhasil. Balanced scorecard memelihara keseimbangan antara ukuranukuran strategis yangg berbeda dalam suatu usaha mencapai keselarasan cita-cita sehingga mendorong karyawan untuk bertindak sesuai dengan terbaik organisasi kepentingan

4. Melakukan Analisa SWOT Perumusan SWOT ditujukan sebagai dasar pembuatan strategi. Analisa SWOT adalah pola evaluasi yang mengklasifikasikan kondisi koperasi dengan SWOT yaitu Streght (Kekuatan), Weakness (Kelemahana), Oportunity (Peluang), dan Threat (ancaman ). Pengurus harus mengklasifikasikan hal-hal diatas menjadi sebuah tabel yang kemudian dijadikan dasar sebagai pengambilan keputusan dalam renstra koperasi. Seorang pengurus koperasi harus paham betul kondisi koperasinya, Pengurus harus mampu melakukan forecasting atau peramalan kondisi kedepan. Dari forecasting ini kemudian di rumuskan asumsi-asumsi yang relevan. Dari pemetaan kondisi dan permalahan inilah kemudian di rumuskan analisis SWOT Koperasi. Proses pertama yang harus dilakukan adalah evaluasi diri, dari sini akan ditemukan "strengths" dan weaknesses serta sumberdaya organisasi. Kemudian analisa kondisi eksternal, seperti kondisi pasar, sosial, ekonomi dan budaya akan memunculkan opportunities dan threats. 5. Sistem reward dan punishment Reward dan punsihment merupakan dua bentuk metode dalam memotifasi seseorang untuk melakukan kebaikan dan meningkatkan prestasinya, kedua metode ini sudah dikenal dalam bentuk kerja,namun terjadi perbedaan pendangan, nama yang lebih diproritaskan antara reward dan punsihment? , Reward artinya : Ganjaran, hadiah, pengargaan atau imbalan. Dalam konsep manajement, reward merupakan salah satu alat atau untuk apapun peningkatan sebutan. motivasi Metode ini para bisa

pegawai/staff/manajemen/buruh

mensosialisasikan

perbuatan

dan

kelakuan

seseorang

dengan

perasaan

bahagia,senang dan biasanya akan membuat mereka melakukan suatu perbuatan yang baik secara berulang-ulang. Selain motivasi reward juga bertujuan agar seseorang menjadi giat lagi dalam segala usahanya untuk memperbaiki atau meningkatkan perestasi yang telah dicapai. Sementara Punishment diartikan sebagai hukum atau sanksi, jika reward merupakan bentuk dari reinforcement yang negatif akan tetapi kalau diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi. Tujuan dari metode ini adalah menimbulkan rasa tidak senang pada seseorang supaya mereka jangan membuat sesuatu yang jahat/curang jadi hukuman yang dilakukan mesti bersifat pedagogies yaitu untuk memperbaiki dan mendidik ke arah yang lebih baik Pemilihan solusi terbaik Menurut saya solusi yang tepat adalah memberi penegasan terhadap system reward and punishment. Hal ini dirasa cukup efektif. Diharapkan dengan adanya penegasan terhadap system ini, karyawan menjadi tepat waktu dalam pembayaran berbagai setoran sehingga ekspansi dapat berjalan lancar

Anda mungkin juga menyukai