Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN APLIKASI TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL LAUT

BURGER IKAN

OLEH:

NAMA

: MUSFIRA DJALAL SRI WAHYUNI JASPIN KIKI RESKIANA PRATIWI DEWI SRI NURHAYU SURAHMAN NOVERYANDI RIVALDY

KELOMPOK : IV (EMPAT) ASISTEN : WIRDAYANTI

LABORATORIUM PENGOLAHAN PANGAN PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2012

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Ikan merupakan salah satu produk perairan yang mengandung protein hewani. Produk perikanan sangat baik untuk dikonsumsi karena dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan akan protein di dalam tubuh manusia karena protein dari hewani memiliki nilai tinggi. Ikan sebagai sumber protein hewani harus dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk memenuhi kebutuhan manusia dan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia. Ikan dapat dipasarkan dalam bentuk segar dan ikan juga dapat dipasarkan dalam bentuk produk olahan. Berbagai macam produk pangan berbahan baku ikan sering kita jumpai dalam bentuk kalengan yang disebut ikan kaleng, atau kemasan biasanya kerupuk atau ikan kering. Produk perikanan yang bernilai ekonomis rendah dapat diolah sehingga

menghasilkan produk yang memiliki nilai jual lebih tinggi. Salah satu produk olahan dari ikan bernilai tinggi adalah burger ikan. Burger merupakan salah satu makanan paling digemari di Indonesia. Bentuk dan rasanya serta penyajian yang menarik membuat masyarakat suka mengkonsumsi burger. Burger ikan, merupakan produk yang masih baru karena rata-rata burger yang dijual dimana-mana berasal dari daging sapi atau hewan lain, jarang yang terbuat dari ikan. Oleh karena itu, praktikum ini dilakukan agar kita dapat mengetahui proses pembuatan burger ikan, dan bagaimana pengaruh bahan-bahan tambahan pada pembuatan burger ikan.

B. Tujuan dan Kegunaan Praktikum Tujuan yang ingin dicapai pada percobaan pembuatan burger ini sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui proses pembuatan burger ikan yang baik dan benar. 2. Untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung tapioka dan tepung terigu pada burger ikan yang dihasilkan. Kegunaan dari praktikum ini adalah agar kita dapat mengetahui cara pembuatan burger dari ikan dengan komposisi dan cara pengolahan yang tepat.

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Ikan lLayang (Decapterus spp) Ikan laying (Decapterus spp) merupakan salah satu komuditas perikanan pelagis kecil yang penting di Indonesia. Ikan yang tergolong suku Carangidae ini bisa hidup bergerombiol. Ukurannya sekitar 15 cm meskipun ada pula yang bisa mencapai 25 cm. Ciri khas yang sering dijumpai di ikan layang ialah terdapatnya sirip kecil (finlet) dibelakang sirip punggunggnya dan sirip dubur terdapat sisik berlingin yang tebal (lateral scute) pada bagian garis sisi (lateral line) (Anonim, 2012c). Diskripsi ikan layang biasa (Decapterus ruselli), badan memanjang, agak gepeng. Dua sirip punggung yaitu sirip punggung pertama berjarijari keras Sembilan (1 meniarap + 8 biasa) sirip punggung kedua berjari jari keras 1 dan 30 32 lemah. Sirip dubur berjarijari keras 2 (lepas) dan 1 bergabung dengan 22 27 jari sirip lemah. Baik dibelakang sirip punggung kedua dan dubur terdapat 1 jari jari sirip tambahan (finlet) termasuk pemakan plankton, diatomae, chaetognata, copepoda,

udang udangan, larva ikan, juga telur ikan teri. Hidup di perairan lepas pantai, kadargaram tinggi membentuk gerombolan besar (Anonim, 2012c). Klasifikasi ikan layang menurut Anonim (2012d) sebagai berikut : Phylum Kelas Sub kelas Ordo Divisi Sub divisi Familia Genus Spesies : Chordata : Pisces : Teleostei : Percomorphi : Perciformes : Carangi : Carangidae : Decapterus : 1. Decapterus ruselli 2. Decapterus macrosoma

B. Burger Ikan Hamburger (atau seringkali disebut dengan burger) adalah sejenis makanan berupa roti berbentuk bundar yang diiris dua dan ditengahnya diisi dengan patty yang biasanya diambil dari daging, kemudian sayur

sayuran berupa selada, tomat dan bawang bombay. Saus yang digunakan pada burger terdiri dari berbagai jenis saus seperti mayones, saus tomat dan sambal serta mustard. Beberapa varian burger juga dilengkapi dengan keju, asinan, serta bahan pelengkap lain seperti sosis dan ham (Anonim, 2012f). Burger ikan merupakan produk olahan ikan yang belum banyak dikenal oleh banyak orang. Usaha pembuatan produk ini dapat diusahakan sebagai industri rumah tangga. Akan tetapi, dalam pembuatannya diperlukan lemari pembeku (freezer). Daging ikan cucut sangat cocok untuk dibuat burger ikan karena dagingnya putih. Dengan demikian burger ikan merupakan salah satu alternatif pemanfaatan daging ikan cucut (Rahayu, 2004). Burger ikan terbuat dari olahan berbagai daging ikan yang telah dilumatkan dengan ditambah sedikit tepung tapioka dan bumbu-bumbu sebagai pelengkap. Bahan baku yang paling baik digunakan untuk membuat burger ikan adalah jenis-jenis ikan yang mempunyai daging tebal berwarna putih, mempunyai tekstur lembut (mudah dilumatkan). Anda bisa

menggunakan ikan tenggiri, kakap, remang/larak, talang-talang atau bisa juga memakai cumi-cumi (Anonim, 2012g). Burger merupakan produk daging giling segar. Komposisi utama burger adalah daging, umumnya mencapai 80%. Syarat mutu hamburger murni adalah lemak sapi yang ditambahkan tidak boleh lebih dari 49% serta tanpa penambahan air, bahan pengikat, dan bahan pengisi. Nama burger

berasal dari hamburger, sebuah produk daging babi yang berasal dari Kota Hamburg di Jerman. Saat ini, istilah burger telah digunakan secara meluas pada produk-produk daging selain babi. Jika terbuat dari sapi, dinamakan beef burger. Jika terbuat dari ayam, dinamakan chicken burger

(Anonim, 2012a). C. Bahan Tambahan Berdasarkan Anonim (2012b), bahwa bahan tambahan yang

digunakan dalam pembuatan burger ikan adalah sebagai berikut: 1. Tepung Tapioka Tepung tapioka merupakan salah satu olahan dari singkong dalam bentuk tepung. Tepung tapioka juga lazim disebut dengan tepung kanji. Kualitas tepung yang digunakan sebagai bahan makanan sangat berpengaruh terhadap makanan yang dihasilkan. Berdasarkan

pengamatan kualitas dan sifat tapioka ditentukan oleh warna putih bersih, kandungan airnya rendah (kering), tidak banyak kotoran, berasa tawar, dan dalam air panas membetuk gel yang bersifat kental. Tepung tapioka merupakan sumber kabohidrat. Penggunaan tepung tapioka bermanfaat sebagai pembentuk tekstur. 2. Bawang Putih Bawang putih (Allium sativum) berasal dari daerah Asia Tengah, bawang putih mempunyai bau yang tajam karena umbinya mengandung sejenis minyak atsiri (Methyl allyl disulfida) sehingga akan

memberikan aroma yang harum. Umbinya dapat digunakan sebagai campuran bumbu masak serta penyedap berbagai masakan. Bawang putih yang digunakan sekitar 1% dari berat daging ikan.

3.

Bawang Merah Bawang merah (Allium cepa) berasal dari Iran dan Pakistan Barat yang kemudian dibudidayakan didaerah dingin, sub-tropik maupun tropik. Umbinya dapat dimakan mentah, untuk bumbu masak, acar, obat tradisional, kulit umbinya dapat digunakan sebagai zat pewarna dan daunnya dapat digunakan sebagai campuran sayur. Senyawa berkhasiat dalam bawang relative utuh dan tidak mengalami kerusakan sekalipun dimasak, penggunaan bawang merah pada pembuatan burger ikan bertujuan untuk meningkatkan citarasa dari burger ikan yang dihasilkan.

4.

Merica Merica (Piper Nigrum) sering disebut juga dengan lada. Merica putih maupun lada hitam mengandung senyawa alkaloid piperin yang berasa pedas. Minyak atsiri yang terdapat dalam merica, yakni filandren membuat bau pedasnya menyengat, terutama jika dicium dari jarak dekat. Merica yang digunakan sekitar 1% dari berat daging ikan.

5.

Garam Garam dapur mempunyai istilah kimia natrium clorida (NaCl). Pada umumnya digunakan untuk memantapkan rasa dalam pembuatan makanan termasuk dalam pembuatan burger ikan. Mencermati bentuk dari garam, ada garam padat berbentuk batang, garam kasar atau garam rosok, dan garam halus yang sering digunakan sebagai garam

meja. Fungsi garam adalah memberi rasa gurih pada burger ikan, garam yang bermutu baik adalah berwarna putih, bersih dari kotoran. Garam yang digunakan sekitar 2,5% dari berat ikan.

6. Tepung Terigu Tepung digunakan sebagai bahan tambahan dalam pembuatan burger ikan, tepung yang digunakan dalam pembuatan burger ikan berfungsi sebagai pengikat dan perekat bahan lain. Kualitas tepung yang digunakan sebagai bahan makanan sangat berpengaruh terhadap

makanan yang dihasilkan. Tepung yang baik kualitasnya dapat dilihat berdasarkan ciri-ciri yaitu berwarna putih, tidak berbau apek, teksturnya halus. Agar burger ikannya lezat, teksturnya bagus, bermutu tinggi, jumlah tepung yang digunakan sebaiknya sekitar 10-15% dari berat daging. 7. Tepung Roti Tepung Roti berfungsi untuk membentuk daging burger agar renyah dan baik untuk digoreng. Sedangkan putih telur berfungsi untuk merekatkan taburan tepung roti agar tidak terpisah dari adonan saat digoreng. 8. Es Es yang digunakan sebaiknya berupa es batu dimana es ini sebagai bahan pengikat. Es batu membuat suhu tetap rendah. Dengan begitu terjadi pembentukan gel yang baik. 9. Daun Bawang dan Daun Seledri Bahan daun bawang dan daun seledri berfungsi sebagai pemberi cita rasa dan aroma yang sedap dan enak. Ditambahakan pada adonan setelah dicincang halus.

D. Bahan Pelengkap Isi burger atau bahan pelengkap dapat divariasikan tergantung selera dan kreatifitas. Bisa diberi selada, tomat, mentimun, saus atau yang lainnya. Semakin unik variasi yang diberikan, maka semakin menarik burger yang dihasilkan. Fungsi utama dari bahan pelengkap sebagai penyeimbang nilai gizi burger yang dihasilkan. Produk Burger termasuk makanan cepat saji oleh karena itu untuk menetralisir berbagai bahaya yang mungkin muncul dan dapat mengganggu kesehatan konsumen yang terdapat dalam burger, maka dilakukan penyajian dengan penambahan bahan-bahan dari sayuran karena dari sayuran tersebut terdapat senyawa-senyawa penangkal radikal bebas yang dapat mencegah kangker dan penyakit jantung serta penyakit lainnya (Anonim, 2012e). E. Aspek Pengolahan Berdasarkan pendapat Yahyono (2005), bahwa cara pembuatan burger ikan adalah sebagai berikut : 1. Mentega dipanaskan, bawang putih ditumis hingga harum, diangkat lalu dicampur dengan daging ikan giling, tepung roti, tepung terigu, saus dan bumbu lainnya. 2. Diaduk hingga tercampur rata. Kemudian dibagi adonan menjadi 3 bagian, masing-masing dibentuk bulat pipih. 3. Disiapkan aluminium foil, dioleskan mentega tipi-tipis. Dibungkus masing masing bulatan adonan dan dikukus hingga matang, diangkat, dibiarkan dingin.

4. Saat akan dihidangkan, burger ikan dicelupkan ke dalam telur kocok, diangkat, dilumuri dengan tepung roti tipis-tipis, diratakan. Burger ikan digoreng sampai berwarna kecoklatan. 5. Disiapkan roti untuk burger, dibelah dua, dioleskan mentega dan mayones, diletakkan daun selada, irisan tomat, dan mentimun, kemudian diletakkan sepotong burger ikan, dioleskan saus tomat, lalu ditangkupkan. Pencetakan burger bisa dilakukan dengan dua cara, yakni dengan alat cetak atau dengan selongsong plastik. Alat cetak yang biasa digunakan adalah molding atau lingkaran bulat seperti cetakan donat tanpa lubang tengah yang terbuat dari aluminium atau plastik. Selongsong plastik biasanya digunakan untuk mencetak burger yang dalam pembuatannya perlu direbus terlebih dahulu (Yuyun, 2007).

III. METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat Praktikum Aplikasi Teknologi Pengolahan Hasil Laut mengenai Burger Ikan dilaksanakan hari Jumat, 28 September 2012, pukul 08.00-

selesai WITA, di Laboratorium Pengolahan Pangan, Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Jurusan Teknologi Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar. B. Alat dan Bahan Alat yang digunakan pada percobaan sebagai berikut: - timbangan analitik - baskom - blender - sendok - pisau - kompor - panci - wajan Fakultas Pertanian,

Bahan yang digunakan pada percobaan ini sebagai berikut: ikan Layang daun bawang garam halus selada telur tepung roti minyak goreng tepung terigu air bersih mayonaise - merica bubuk - bawang merah - bawang putih - tepung tapioka - plastik gula - es batu - alumunium foil - tomat - mentimun - roti wijen - daun seledri

C. Prosedur Kerja Prosedur kerja pada percobaan ini sebagai berikut: 1. Daging ikan dicuci lalu ditimbang sebanyak 200 gram. 2. Daging ikan dicuci kembali sebanyak 3x, pada pencucian terakhir ditambahkan garam 0,45 gram. 3. Daging ikan dihaluskan dalam blender dengan ditambahkan hancuran es. Dimasukkan dalam wadah kemudian dicampurkan dengan bumbu halus. 4. Adonan yang telah dicampur rata kemudian ditambahkan tepung tapioka dan tepung terigu sesuai dengan perlakuan. 5. Adonan kemudian dibentuk bulat pipih lalu dicelupkan ke dalam putih telur dan ditaburi tepung roti secara merata. 6. Daging burger kemudian digoreng hingga berwarna kuning keemasan. 7. Diletakkan ke dalam roti wijen kemudian diolesi mayonnaise dan ditambahakan selada, tomet serta mentimun. 8. Dilakukan uji organoleptik terhadap rasa, warna, aroma dan tekstur. D. Perlakuan Praktikum Perlakuan pada percobaan kali ini adalah sebagai berikut: I = Ikan layang 200 gram + tepung tapioca 40 gram + tepung terigu 25 gram II = Ikan layang 200 gram + tepung tapioca 60 gram + tepung terigu 60 gram III = Ikan layang 200 gram + tepung tapioca 25 gram + tepung terigu 45 gram E. Parameter Pengamatan Parameter pengamatan pada percobaan pembuatan Burger Ikan adalah mengamati warna, aroma, tekstur, dan rasa.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Hasil yang diperoleh dari percobaan ini dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 06. Hasil Uji Organoleptik Burger Ikan dengan Berbagai Perlakuan Parameter Warna Aroma Tekstur I Agak Suka Agak Suka Agak Suka II Agak Suka Agak Suka Agak Suka III Suka Agak Suka Agak Suka Sumber : Data Primer Hasil Praktikum Aplikasi Teknologi Hasil Laut, 2012. Keterangan: I = ikan layang 200 gram + tepung tapioka 40 gram + tepung terigu 25 gram II = ikan layang 200 gram + tepung tapioka 60 gram + tepung terigu 60 gram III = ikan layang 200 gram + tepung tapioka 25 gram + tepung terigu 40 gram B. Pembahasan Uji Organoleptik a. Warna Hasil uji organoleptik pada tabel diatas menunjukkan bahwa panelis menyukai warna dari burger dengan perlakuan III (ikan layang 200 gram + tepung tapioka 25 gram + tepung terigu 40 gram). Hal ini disebabkan karena setelah digoreng, warna burger menjadi kuning keemasan, dan daging di dalamnya berwarna putih. Hal ini sesuai dengan pendapat Anonim (2012g), bahwa bahan baku yang paling baik digunakan untuk membuat burger ikan adalah jenis ikan berdaging tebal dan berwarna putih. Rasa Agak Suka Tidak Suka Agak Suka Pengolahan

b. Aroma Pada uji aroma, panelis memberikan penilaian yang sama pada ketiga perlakuan yaitu agak suka. Seperti yang kita ketahui karena adanya pengaruh bahan tambahan terutama bawang putih yang memberi aroma harum. Hal ini sesuai dengan Anonim (2012b), bahwa bawang putih mempunyai bau yang tajam karena umbinya mengandung minyak atsiri (Methyl allyl disulfida) sehingga

memberikan aroma yang harum. Namun, bisa jadi bau bawang putih yang ditambahkan agak kurang sehingga aroma khas burger ikan kurang tercium. c. Tekstur Hasil uji organoleptik pada tabel diatas menunjukkan bahwa panelis memberikan nilai yang sama pada ketiga perlakuan yaitu agak suka. Hal ini disebabkan karena penambahan tepung tapioka pada burger dimana tepung tapioka ini berfungsi sebagai pembentuk tekstur. Hal ini sesuai dengan Anonim (2012b), penggunaan tepung tapioka bermanfaat sebagai pembentuk tekstur. d. Rasa Rasa burger yang dihasilkan cukup baik, terbukti dengan hasil uji organoleptik yang menunjukkan bahwa panelis memberikan nilai agak suka pada ketiga burger. Hal ini karena bumbu yang digunakan sangat berpengaruh karena memiliki fungsi masing-masing yang membuat rasa burger menjadi enak. Hal ini sesuai dengan Anonim (2012b), bahwa bawang putih berfungsi memberikan aroma

harum, bawang merah untuk meningkatkan cita rasa, merica memberi rasa pedas dan aroma menyengat, dan garam sebagai pemberi rasa gurih pada makanan. Bahan Tambahan a. Tepung Tapioka Bahan tambahan yang digunakan dalam pembuatan burger ikan, diantaranya tepung tapioka, tepung terigu, garam, gula, merica, bawang putih, bawang merah, tepung roti serta putih telur. Fungsi tepung tapioka dan tepung terigu adalah untuk memperbaiki tekstur burger ikan. Hal ini sesuai dengan pendapat Anonim (2012b), bahwa tepung tapioka dan tepung terigu berfungsi untuk memperbaiki tekstur burger ikan. b. Garam Garam yang digunakan dalam proses pembuatan burger adalah garam dapur (NaCl). Garam berfungsi sebagai pemberi rasa gurih dan memantapkan rasa burger. Hal ini sesuai dengan pendapat Anonim (2012b), bahwa garam pada umumnya digunakan untuk memantapkan rasa dalam pembuatan makanan termasuk dalam pembuatan burger, fungsi garam adalah memberi rasa gurih pada burger. c. Tepung Terigu Bahan tambahan yang digunakan pada pembuatan burger ikan salah satunya yaitu tepung terigu. Tepung terigu pada burger ikan ini berfungsi sebagai bahan pengikat dan perekat bahan lain. Hal

ini sesuai dengan pendapat Anonim (2012b), bahwa tepung digunakan sebagai bahan tambahan dalam pembuatan burger ikan, tepung yang digunakan dalam pembuatan burger ikan berfungsi sebagai pengikat dan perekat bahan lain. d. Putih Telur Pembuatan burger ikan sebelum dilakukan penggorengan terlebih dahulu dicelupkan pada putih telur. Putih telur pada burger ikan ini berfungsi agar tepung roti yang akan ditaburkan pada adonan tidak terpisah jika digoreng. Hal ini sesuai dengan pendapat Anonim (2012b), bahwa putih telur berfungsi untuk merekatkan taburan tepung roti agar tidak terpisah dari adonan saat digoreng. e. Daun Bawang dan Daun Seledri Percobaan pembuatan burger ikan ditambahankan daun bawang dan daun seledri. Fungsi dari daun bawang dan seledri ini yaitu untuk memberikan aroma dan rasa pada burger ikan. Hal ini sesuai dengan pendapat Anonim (2012b), bahwa bahan daun bawang dan daun seledri berfungsi sebagai pemberi cita rasa dan aroma yang sedap dan enak. f. Bumbu dan rempah 1. Merica Merica dalam pembuatan burger ikan berfungsi sebagai pemberi rasa pedas. Merica mengandung filandren yang

menghasilkan aroma yang menyengat. Hal ini sesuai dengan

Anonim (2012b), bahwa minyak atsiri yang terdapat dalam merica, yakni filandren membuat bau pedasnya menyengat. 2. Bawang Merah Bawang merah baik digunakan karena meski dalam keadaan panas (dimasak), senyawa berkhasiat didalamnya tidak mengalami kerusakan. Bawang merah yang digunakan dalam pembuatan burger ikan berfungsi untuk memberi cita rasa pada burger ikan. Hal ini sesuai dengan pendapat Anonim (2012b), bahwa penggunaan bawang merah pada pembuatan burger ikan bertujuan untuk

meningkatkan citarasa dari burger yang dihasilkan. 3. Bawang Putih Burger ikan yang dibuat juga mengandung bawang putih. Bawang putih mempunyai bau yang tajam karena mengandung senyawa methyl allyl disulfida. Bawang putih dalam burger ikan berfungsi memberi aroma dan sebagai penyedap masakan. Hal tersebut sesuai dengan Anonim (2012b), bahwa bawang putih digunakan sebagai campuran bumbu masak serta penyedap berbagai masakan. Aspek Pengolahan Teknik pengolahan pada pembuatan burger ikan adalah

pelumatan daging ikan, pencampuran dengan bahan tambahan hingga membentuk adonan, pencetakan dan penggorengan. Hal ini didasarkan pernyataan Yahyono (2005), bahwa teknik pengolahan burger ikan

adalah pembuatan daging lumat, penambahan bumbu-bumbu, tepung tapioka dan putih telur, pencetakan dengan menggunakan cetakan serta penggorengan. Burger yang dihasilkan pada percobaan kali ini disajikan dengan roti, mentimun, tomat, daun selada dan mayonaise. Roti dibagi dua kemudian diletakkan daun selada, burger kemudian diolesi mayonaise lalu irisan tomat dan mentimun. Penyajian ini dapat dilakukan sesuai selera. Hal ini sesuai dengan pendapat Yahyono (2005), bahwa disiapkan roti untuk burger, dibelah dua, dioleskan mentega dan mayones, diletakkan daun selada, irisan tomat, dan mentimun, kemudian diletakkan sepotong burger ikan, dioleskan saus tomat, lalu ditangkupkan.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan Kesimpulan dari percobaan ini adalah sebagai berikut : 1. Proses pembuatan burger ikan diawali dengan pelumatan daging ikan, pencampuran dengan bahan tambahan, pencetakan, pengukusan,

penggorengan, dan penyajian. 2. Hasil uji organoleptik burger ikan pada perlakuan III warna ikan lebih disukai (Ikan laying 200 g + tepung tapioca 25 g + tepung terigu 40 g). Sementara Rasa burger ikan pada perlakuan II tidak disukai oleh panelis (Ikan laying 200 g + tepung tapioca 60 g + tepung terigu 60 g) sedangkan untuk tekstur dan aroma panelis memberikan penilaian agak suka untuk semua perlakuan. B. Saran Saran untuk praktikum ini adalah agar pada praktikum selanjutnya bisa digunakan jenis ikan yang berbeda-beda pada setiap kelompok, agar dapat diketahui jenis ikan apa yang paling baik digunakan untuk membuat burger ikan.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2012a. Menikmati Burger Secara Bijak. http://www.aldiperdana. web.ugm.ac.id/burger.html. Akses Tanggal 1 Oktober 2012, Makassar. Anonim, 2012b. Kajian Mengenai Prinsip-Prinsip Dasar Teknologi Ekstrusi Untuk Bahan Makanan Dan Beberapa Aplikasinya Pada Hasil Perikanan.http://resources.unpad.ac.id/unpadcontent/uploads/publikasi_d osen/KAJIAN%20MENGENAI%20PRINSIP-PRINSIP%20DASAR% 20TE- KNOLOGI% 20EKSTRUSI.PDF. Akses Tanggal 1 Oktober 2012, Makassar. Anonim, 2012c. Ikan Layang. Tanggal 1 Oktober 2012, Makassar. Anonim, 2012d. Ikan Layang. Tanggal 1 Oktober 2012, Makassar. http://iptek.net.id. Akses

http://iptek.net.id.

Akses

Anonim, 2012e. Burger. http:// bisnisukm. com/ category /info bisnis/burger. Akses Tanggal 1 Oktober 2012, Makassar. Anonim, 2012f. Aneka Masakan Ikan. http://www. scribd. com/ doc/ 17020045 / Aneka- Masakan-Ikan. Akses Tanggal 1 Oktober 2012, Makasar Anonim, 2012g. Hamburger. http://id.wikipedia.org/wiki/Hamburger. Tanggal 1 Oktober 2012, Makassar. Akses

Siti, Rahayu. 2004. TTG. Teknologi Pengolahan Daging Ikan Cucut. Kanisius: Yogyakarta. Yahyono, S, Sufi. 2005. Variasi Menu Bekal Sekolah untuk Anak. Kawan Pustaka: Depok. Yuyun. 2006. Panduan Wirausaha Membuat Aneka Burger ikan. Agromedia: Jakarta.

LAMPIRAN

Lampiran 5. Hasil Uji Organoleptik Burger Ikan Tabel 07. Hasil Uji Organoleptik Burger Ikan Parameter Pengamatan No Nama Warna Rasa Aroma Tekstur I II III I II III I II III I II III 1 Milda 3 3 4 3 3 2 3 4 3 4 2 4 2 Ija 4 2 3 3 3 3 4 3 3 4 2 3 3 Paisal 4 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 4 Nhiar 4 4 4 3 3 3 4 4 4 2 3 3 5 Mariska 3 2 4 3 2 4 3 2 4 3 2 4 6 Tari 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 7 Arman 3 4 4 4 3 2 3 3 4 3 2 2 8 Musyair 3 4 4 4 3 4 3 2 4 4 3 5 9 Ardi 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 5 10 Thitin 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 Jumlah 34 32 36 32 28 30 31 29 34 31 24 32 Rata Rata 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 Sumber : Data Primer, Hasil Praktikum Aplikasi Teknologi Pengolahan Hasil Laut, 2012. Keterangan : 1. Sangat tidak suka 2. Tidak suka 3. Agak suka 4. Suka 5. Sangat suka Perlakuan : I. Daging ikan Layang 200 g + tepung tapioka 40 g + tepung terigu 25 g. II. Daging ikan Layang 200 g + tepung tapioka 60 g + tepung terigu 60 g. III. Daging ikan Layang 200 g + tepung tapioka 25 g + tepung terigu 45 g.

Anda mungkin juga menyukai