Anda di halaman 1dari 3

BAB II ANALISIS

1.1. Tanah Mas Daerah Tanah Mas dan sekitarnya adalah daerah dengan bentang alam pantai. Pantai adalah jalur atau bidang yang memanjang, tinggi, dan lebarnya dipengaruhi oleh pasang surut air laut, yang terletak antara daratan dan lautan (Thombury, 1969). Faktor yang mempengaruhi adalah pengaruh diatropisme, tipe batuan, struktur geologi, perubahan naik turunnya air laut, serta pengendapan yang berasal dari daratan atau sungai, erosi daratan, dan angin. Daerah pantai dibedakan menjadi tiga yaitu: Beach yaitu daerah yang langsung mendapat pengaruh langsung dari air laut dan selalu dapat dicapai oleh pasang surut air laut tersebut. Shore Line yaitu jalur pemisah antara daerah yang bisa dicapai air laut dan yang tidak bisa dicapai air laut Coast yaitu daerah yang berdekatan dengan laut tapi masih dipengaruhi oleh air laut. Berdasarkan pengertian di atas, saya dapat menyimpulkan bahwa daerah Tanah Mas adalah daerah coast. Hal ini karena Tanah Mas tidak bertemu dengan air laut namun masih dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Hal ini ditandakan dengan rob. Rob adalah naiknya permukaan air laut. Daerah Tanah Mas mengalami rob di setiap tahun karena lokasinya berdekatan dengan laut yaitu Laut Jawa. Masalah yang ditimbulkan adalah banjir sehingga penduduk mulai menaikkan permukaan dengan menimbun. Berdasarkan klasifikasi pantai secara klasik (Johnson, 1919), daerah Tanah Mas termasuk dalam pantai tenggelam atau submergence coast. Pantai jenis ini akan mengalami rob saat terjadi pasang naik.

1.2. Kaligarang Daerah Kaligarang adalah daerah dengan bentang alam fluvial. Bentang alam jenis ini adalah hasil dari proses kimia maupun fisikayang menyebabkan perubahan bentuk muka bumi karena pengaruh air permukaan. Proses fluvial dibedakan menjadi: Proses erosi adalah proses terkikisnya batuan karena air. Pengkikisan ini berupa abrasi, skouring, pendongkelan, dan korosi. Proses transportasi adalah proses terangkutnya material hasil erosi. Proses ini dapat berupa menggelinding, meloncat, traksi, dan mengambang. Proses pengendapan adalah proses apabila tenaga angkut sudah tidak dapat mengangkut beban lagi. Material lebih berat akan terendapkan dibawah material yang lebih ringan. Kaligarang termasuk sungai dewasa karena sungai ini berarus tidak terlalu deras, adanya percabangan pada sungai, tingkat erosi yang kecil, erosi lateral efektif, dan penampang melintang berbentuk U. Potensi positif dari Sungai Kaligarang bagian hilir adalah irigasi, tambang batu dan tambang pasir. Selain potensi positif, Sungai Kaligarang mempunyai potensi negatif yaitu banjir.

1.3. Gunungpati Daerah gunung pati adalah daerah dengan bentang alam struktural. Bentang alam struktural adalah bentang alam dengan pembentukkan yang dikontrol oleh struktur geologi yang bersangkutan. Struktur geologi yang ada adalah struktur epigenetik atau struktur yang terbentuk setelah batuan terbentuk. Bentang alam pada daerah ini adalah bentang alam dengan struktur patahan. Hal ini karena beda ketinggian yang mencolok, resistensi terhadap erosi yang berbeda meskipun elecasinya sama, adanya batas curam antara pegunungan dengan dataran yang rendah.

BAB III KESIMPULAN


Kota Semarang memiliki banyak sekali bentang alam. Bentang alam yang ada berupa bentang alam fluvial seperti Kaligarang, bentang alam pantai seperti Tanah Mas, dan bentang alam struktural seperti Gunungpati. Masih banyak lagi bentang alam yang terdapat di kota Semarang. Bentang alam fluvial terbentuk akibat aktivitas air permukaan seperti erosi, transportasi, dan pengendapan. Bentang alam struktural terbentuk karena prosese epigenetik atau proses pembentukan struktur setelah batuan terbentuk. Bentang alam pantai terbentuk akibat aktivitas pasang surut air laut.

Anda mungkin juga menyukai