Anda di halaman 1dari 3

2. Identifikasi peraturan lain yang mendukung pelaksanaan home care!

1) UU kesehatan No. 23 tahun 1992, Bagian kedua tentang : Kesehatan keluarga

dalam pasal 12, Ayat (1) Kesehatan keluarga diselenggarakan untuk mewujudkan keluarga sehat, kecil, bahagia dan sejahtera, dan ayat (2) Kesehatan keluarga sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meliputi kesehatan suami, istri, anak dan anggota keluarga lainnya. 2) UU No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan Pada BAB V tentang sumber daya di bidang kesehatan pasal 23 disebutkan bahwa tenaga kesehatan berwenang untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan. Kewenangan untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan dilakukan sesuai dengan bidang keahlian yang dimiliki. Dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan wajib memiliki izin dari pemerintah. Selama memberikan pelayanan kesehatan dilarang mengutamakan kepentingan yang bernilai materi. Ketentuan mengenai perizinan diatur dalam Peraturan Menteri. Pada pasal 24 disebutkan bahwa tenaga kesehatan dalam Pasal 23 harus memenuhi ketentuan kode etik, standar profesi, hak pengguna pelayanan kesehatan, standar pelayanan, dan standar prosedur operasional. Ketentuan mengenai kode etik dan standar profesi diatur oleh organisasi profesi.ketentuan mengenai hak pengguna pelayanan kesehatan, standar pelayanan, dan standar operasinal diatur oleh Peraturan Menteri. 3) PP No. 32 tahun 1996 tentang tenaga kesehatan.

Pada BAB II tentang jenis tenaga kesehatan Pasal 2 disbutkan bahwa tenaga kesehatan terdiri dari tenaga medis, tenaga keperawatan, tenaga kefarmasian, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga gizi, tenaga keterapian fisik dan tenaga keteknisian medis. Pada BAB III tentang Persyaratan pasal 3 disebutkan bahwa tenaga kesehatan wajib memiliki pengetahuan dan keterampilan di bidang kesehatan yang dinyatakan dengan ijazah dari lembaga pendidikan. Pada BAB V tentang standar profesi dan perlindungan hukum pada pasal 22 disebutkan bagi tenaga kesehatan jenis terntentu dalam melaksanakan tugas profesinya berkewajiban untuk menghormati hak pasien, menjaga kerahasiaan identitas dan data kesehatan pribadi pasie, memberikan informasi yang berkaitan dengan kondisi dan tindakan yang akan

dilakukan, meminta persetujuan terhadap tindakan yang akan dilakukan, membuat dan memelihara rekam medis. Pelakasanaan ketentuan diatur lebih lanjut oleh Menteri. Pasal 23 disebutkan bahwa pasien berhak atas ganti rugi apabila dalam pelayanan kesehatan yang diberikan oleh tenaga kesehatan mengakibatkan tergangguanya kesehatan, cacat atau kematian yang terjadi karena kesalahan atau kelalaian. Ganti rugi dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
4) Peraturan Menteri Kesehatan Replubik Indonesia No. 028/MENKES/PER/I/2011.

Tentang Klinik Pasal 4 1. Klinik menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bersifat promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
2. Pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan dalam

bentuk rawat jalan, one day care, rawat inap dan/atau home care. 3. Klinik yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan 24 (dua puluh empat) jam harus menyediakan dokter serta tenaga kesehatan lain sesuai kebutuhan yang setiap saat berada di tempat. 5) Permenkes RI No. HK.02.02/MENKES/148/2010 tentang Izin dan Penyelengaraan Praktik Perawat. Pada pasal 2 disebutkan bahwa perawat dapat melakukan praktik pada fasilitas pelayanan kesehatan. Fasilitas pelayanan kesehatan yang dimaksud adalah praktik mandiri, dengan syarat minimal pendidikan D3 dan telah memiliki SIPP. Surat Izin Praktik Perawat yang selanjutnya disingkat SIPP adalah bukti tertulis yang diberikan kepada perawat untuk melakukan praktik keperawatan secara perorangan dan/atau berkelompok. 6) Permenkes RI No. 161/MENKES/PER/2010 tentang registrasi tenaga kesehatan. Pada pasal 2 disebutkan bahwa setiap tenaga kesehatan yang akan menjalankan pekerjaan keprofesiannya wajib memiliki STR. Untuk memperoleh STR sebagaimana dimaksud, tenaga kesehatan harus mengajukan permohonan dengan melampirkan beberapa persyaratan. STR berlaku selama 5 (lima) tahun dan dapat diregistrasi ulang setiap 5 (lima) tahun sekali dengan tetap memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud. 7) Kebijakan pembangunan kesehatan di Indonesia, melalui Visi Indonesia Sehat tahun 2010, yang antara lain berdasarkan pada pemberdayaan dan kemandirian,

bahwa setiap orang dan juga masyarakat bersama dengan pemerintah berkewajiban dan bertanggung jawab untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan perorangan, keluarga, masyarakat beserta lingkungannya. Setiap upaya kesehatan harus mampu membangkitkan dan mendorong peran serta masyarakat. Pembangunan kesehatan dilaksanakan dengan berlandaskan pada kepercayaan atau kemampuan dan kekuatan sendiri serta bersendikan kepribadian bangsa. 8) American Nurses Association (ANA) tahun 1995, menyatakan melalui perubahan manajemen dan administrasi pelayanan kesehatan diharapkan dapat meningkatkan pendapatan kasar nasional, ANA (1995) telah mengidentifikasi 3 hal : a. Peningkatan dalam manajemen pelayanan yang bertujuan mengurangi biaya kesehatan melalui perubahan organisasi pelayanan kesehatan b. Perubahan tempat pelayanan dari pelayanan rawat inap menjadi rawat jalan dan perawatan komunitas. c. Perubahan pelayanan yang berorientasi pada profesional kuratif menuju preventif dan promotif.

Anda mungkin juga menyukai