Anda di halaman 1dari 27

Makalah Kimia Fisik Lanjut

2012

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Dalam postulatnya Planck mengkuantisasikan energi yang dapat dimiliki osilator, tetapi tetap memandang radiasi thermal dalam rongga sebagai gejala gelombang. Einstein dapat menerangkan efek fotolistrik dengan meluaskan konsep kuantisasi Planck. Einstein menggambarkan bahwa apabila suatu osilator dengan energi pindah ke suatu keadaan dengan energi, maka osilator tersebut memancarkan suatu gumpalan energi elektromagnetik dengan energi, Einstein menganggap bahwa gumpalan energi yang semacam itu yang kemudian dikenal sebagai foton, yang memiliki sifat-sifat sebagai berikut : 1. Pada saat foton meninggalkan permukaan dinding rongga tidak menyebar dalam ruang seperti gelombang tetapi tetap terkonsentrasi dalam ruang yang terbatas yang sangat kecil. 2. Dalam perambatannya, foton bergerak dengan kecepatan cahaya c. 3. Energi faton terkait dengan frekuensinya yang memenuhi e = hv. 4. Dalam proses efek fotolistrik energi foton diserap seluruhnya oleh elektron yang berada di permukaan logam. Lima tahun sesudah Planck mengajukan makalah ilmiahnya tentang teori radiasi thermal oleh benda hitam sempurna, yaitu pada tahun 1905, Albert Einstein mengemukakan teori kuantum untuk menerangkan gejala fotolistrik. Secara eksperimental sahihnya teori kuantum itu dibuktikan oleh Millikan pada tahun 1914. Millikan secara eksperimental membuktikan hubungan linear antara tegangan pemberhentian elektron dan frekwensi cahaya yang mendesak elektron pada bahan katoda tertentu. Pada tahun 1921 Albert Einstein memperoleh hadian Nobel untuk Fisika, karena secara teoritis berhasil menerangkan gejala efek fotolistrik. Kesahihan penafsiran Einstein mengenal fotolistrik diperkuat dengan telaah tentang emisi termionik. Telah alam diketahui bahwa dengan adanya panas akan dapat meningkatkan konduktivitas udara yang ada di sekelilingnya. Menjelang abad ke-19 ditemukan emisi elektron dari benda panas. Emisi termionik memungkinkan bekerjanya piranti seperti tabung televisi yang di dalamnya terdapat filamen logam atau katoda berlapisan khusus yang pada temperatur tinggi mampu menyajikan arus elektron yang rapat.

Makalah Kimia Fisik Lanjut

2012

BAB II ISI A. EFEK FOTO LISTRIK Untuk membangkitkan tenaga listrik dari cahaya matahari kita mengenal istilah sel surya. Namun tahukah kita bahwa sel surya itu sebenarnya memanfaatkan konsep efek fotolistrik. Efek ini akan muncul ketika cahaya tampak atau radiasi UV jatuh ke permukaan benda tertentu. Cahaya tersebut mendorong elektron keluar dari benda tersebut yang jumlahnya dapat diukur dengan meteran listrik. Konsep yang sederhana ini tidak ditemukan kemudian dimanfaatkan begitu saja, namun terdapat serangkain proses yang diwarnai dengan perdebatan para ilmuan hingga ditemukanlah definisi cahaya yang mewakili pemikiran para ilmuan tersebut, yakni cahaya dapat berprilaku sebagai gelombang dapat pula sebagai pertikel. Sifat mendua dari cahaya ini disebut dualisme gelombang cahaya. Meskipun sifat gelombang cahaya telah berhasil diaplikasikan sekitar akhir abad ke19, ada beberapa percobaan dengan cahaya dan listrik yang sukar dapat diterangkan dengan sifat gelombang cahaya itu. Pada tahun 1888 Hallwachs mengamati bahwa suatu keping itu mula-mula positif, maka tidak terjadi kehilangan muatan. Diamatinya pula bahwa suatu keping yang netral akan memperoleh muatan positif apabila disinari. Kesimpulan yang dapat ditarik dari pengamatan-pengamatan di atas adalah bahwa chaya ultraviolet mendesak keluar muatan litrik negatif dari permukaan keping logam yang netral. Gejala ini dikenal sebagai efek fotolistrik. Uraian diatas merupakan pengantar untuk memasuki sebuah penjelasan yang lebih detail dan mendalam tentang efek fotolistrik. Ada beberapa hal yang akan dibahas oleh penulis disini seperti sejarah penemuan Efek Foto Listrik,sekilas tentang Efek Foto Listrik, pengertian dan pengkajian mendalam tentang Efek Foto Listrik, soal-soal dan pembahasan dan aplikasi Efek Foto Listrik dalam kehidupan sehari-hari. Terdapat begitu banyak manfaat dari Efek Foto Listrik ini, tentunya akan kita ketahui melalui pengkajian yang mendalam melalui materi ini dan harapan kita tentunya agar kita dapat mengaplikasikannya atau minimal dapat menjelaskannya kepada orang disekitar kita tentang sebuah fenomena fisika yang begitu memukau ini.

Makalah Kimia Fisik Lanjut

2012

Sejarah Penemuan Teori Efek Foto Listrik Seratus tahun lalu, Albert Einstein muda membuat karya besarnya. Tak tanggungtanggung, ia melahirkan tiga buah makalah ilmiah yang menjadikan dirinya ilmuwan paling berpengaruh di abad ke-20. Tahun itu dianggap annus mirabilis atau Tahun Keajaiban Einstein. Salah satu makalah itu adalah tentang efek fotolistrik. Oleh panitia Hadiah Nobel Fisika, makalah itu dianugerahi Hadiah Nobel Fisika pada 1921. Einstein termashur dengan teori relativitasnya. Hampir semua orang kenal formula E=mc2, namun sedikit saja yang mengetahui apa itu efek fotolistrik yang mengantarkan Einstein sebagai ilmuwan penerima hadiah Nobel. Pada tahun 1921 panitia hadiah Nobel menuliskan bahwa Einstein dianugrahi penghargaan tertinggi di bidang sains tersebut atas jasanya di bidang fisika teori terutama untuk penemuan hukum efek fotolistrik. Lantas mengapa ia tidak menerima Nobel dari teori relativitas yang berdampak filosofis tinggi tersebut? Apa hubungan Max Planck dan Albert Einstein? Pada 1990, Max Karl Ernst Ludwig Planck (1858-1947), ilmuwan dari Universitas Berlin, Jerman, mengemukakan hipotesisnya bahwa cahaya dipancarkan oleh materi dalam bentuk paket-paket energi yang ia sebut quanta. Ia memformulakannya sebagai hv. Penemuan Planck itu membuatnya mendapatkan Hadiah Nobel Bidang Fisika pada 1918. Gagasan ini diperluas oleh Einstein lima tahun setelah itu. Dalam makalah ilmiah tentang efek fotolistrik, menurut Einstein, cahaya terdiri dari partikel-partikel yang kemudian disebut sebagai foton. Ketika cahaya ditembakkan ke suatu permukaan logam, foton-fotonnya akan menumbuk elektron-elektron pada permukaan logam tersebut sehingga elektron itu dapat lepas. Peristiwa lepasnya elektron dari permukaan logam itu dalam fisika disebut sebagai efek fotolistrik. Efek fotolistrik merupakan proses perubahan sifatsifat konduksi listrik di dalam material karena pengaruh cahaya atau gelombang elektromagnetik lain. Efek ini mengakibatkan terciptanya pasangan elektron dan hole di dalam semikonduktor, atau pancaran elektron bebas dan ion yang tertinggal di dalam metal. Fenomena pertama dikenal sebagai efek fotolistrik internal, sedangkan fenomena kedua disebut efek fotolistrik eksternal.

Makalah Kimia Fisik Lanjut

2012

Einstein menyelesaikan paper yang menjelaskan efek ini pada tanggal 17 Maret 1905 dan mengirimkannya ke jurnal Annalen der Physik, persis 3 hari setelah ulang tahunnya yang ke 26. Di dalam paper tersebut Einstein untuk pertama kalinya memperkenalkan istilah kuantum (paket) cahaya. Pada pendahuluan paper ia berargumentasi bahwa prosesproses seperti radiasi benda hitam, fotoluminesens, dan produksi sinar katode, hanya dapat dijelaskan jika energi cahaya tersebut tidak terdistribusi secara kontinyu. Pada kenyataanya, inilah ikhwal lahirnya fisika modern yang menampik asumsi teor-teori mapan saat itu. Salah satunya adalah teori Maxwell yang berhasil memadukan fenomena kelistrikan dan kemagnetan dalam satu formula serta menyimpulkan bahwa cahaya merupakan salah satu wujud gelombang elektromagnetik. Jelas dibutuhkan waktu cukup lama untuk meyakinkan komunitas fisika jika cahaya memiliki sifat granular. Dalam kenyataanya dibutuhkan hampir 11 tahun hingga seorang Robert Millikan berhasil membuktikan hipotesis Einstein. Tidak tanggung-tanggung juga, Millikan menghabiskan waktu 10 tahun untuk pembuktian tersebut. Pada saat itu Einstein mempublikasikan paper lain berjudul Teori Kuantum Cahaya. Di dalam paper ini ia menjelaskan proses emisi dan absorpsi paket cahaya dalam molekul, serta menghitung peluang emisi spontan dan emisi yang diinduksi yang selanjutnya dikenal sebagai koefisien EinsteinA danB. Kedua koefisien ini bermanfaat dalam menjelaskan secara teoretis penemuan laser di kemudian hari. Tujuh tahun kemudian Arthur Compton berhasil membuat eksperimen yang membuktikan sifat kuantum cahaya tersebut dengan bantuan teori relativitas khusus. Ide Einstein memicu Louis de Broglie menelurkan konsep gelombang materi. Konsep ini menyatakan benda yang bergerak dapat dianggap sebagai suatu gelombang dengan panjang gelombang berbanding terbalik terhadap momentumnya. Sederhananya, ide de Broglie ini merupakan kebalikan dari ide Einstein. Kedua ide ini selanjutnya membantu melahirkan mekanika kuantum melalui persamaan Schroedinger yang menandai berakhirnya masa fisika klasik.

Makalah Kimia Fisik Lanjut

2012

Sekilas Tentang Efek Foto Listrik Untuk menguji teori kuantum yang dikemukakan oleh Max Planck, kemudian Albert Einstein mengadakan suatu penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki bahwa cahaya merupakan pancaran paket-paket energi yang kemudian disebut foton yang memiliki energi sebesar hf. Percobaan yang dilakukan Einstein lebih dikenal dengan sebutan efek fotolistrik. Peristiwa efek fotolistrik yaitu terlepasnya elektron dari permukaan logam karena logam tersebut disinari cahaya. Alat yang digunakan berupa tabung hampa udara yang dilengkapi dengan dua elektroda A dan B dan dihubungkan dengan sumber tegangan arus searah (DC). Pada saat alat tersebut dibawa ke dalam ruang gelap, maka amperemeter tidak menunjukkan adanya arus listrik. Akan tetapi pada saat permukaan Katoda (A) dijatuhkan sinar amperemeter menunjukkan adanya arus listrik. Hal ini menunjukkan adanya aliran arus listrik. Aliran arus ini terjadi karena adanya elektron yang terlepas dari permukaan (yang selanjutnya disebut elektron foto) A bergerak menuju B. Apabila tegangan baterai diperkecil sedikit demi sedikit, ternyata arus listrik juga semakin mengecil dan jika tegangan terus diperkecil sampai nilainya negatif, ternyata pada saat tegangan mencapai nilai tertentu (-Vo), amperemeter menunjuk angka nol yang berarti tidak ada arus listrik yang mengalir atau tidak ada elektron yang keluar dari keping A. Potensial Vo ini disebut potensial henti, yang nilainya tidak= tergantung pada intensitas cahaya yang dijatuhkan. Hal ini menunjukkan bahwa energi kinetik maksimum elektron yang keluar dari permukaan adalah sebesar: Ek = mv2 = e Vo . dengan : Ek = energi kinetik elektron foto (J atau eV) m = massa elektron (kg) v = kecepatan elektron (m/s) e = muatan elektron (C) Vo = potensial henti (volt) Berdasarkan hasil percobaan ini ternyata tidak semua cahaya (foton) yang dijatuhkan pada keping akan menimbulkan efek fotolistrik. Efek fotolistrik akan timbul jika frekuensinya lebih besar dari frekuensi tertentu. Demikian juga frekuensi minimal yang
5

Makalah Kimia Fisik Lanjut

2012

mampu menimbulkan efek fotolistrik tergantung pada jenis logam yang dipakai. Selanjutnya, marilah kita pelajari bagaimana pandangan teori gelombang dan teori kuantum (foton) untuk menjelaskan peristiwa efek fotolistrik ini. Dalam teori gelombang ada dua besaran yang sangat penting, yaitu frekuensi (panjang gelombang) dan intensitas. Ternyata teori gelombang gagal menjelaskan tentang sifat-sifat penting yang terjadi pada efek fotolistrik, antara lain : a. Menurut teori gelombang, energi kinetik elektron foto harus bertambah besar jika intensitas foton diperbesar. Akan tetapi kenyataan menunjukkan bahwa energi kinetik elektron foto tidak tergantung pada intensitas foton yang dijatuhkan. b. Menurut teori gelombang, efek fotolistrik dapat terjadi pada sembarang frekuensi, asal intensitasnya memenuhi. Akan tetapi kenyataannya efek fotolistrik baru akan terjadi jika frekuensi melebihi harga tertentu dan untuk logam tertentu dibutuhkan frekuensi minimal yang tertentu agar dapat timbul elektron foto. c. Menurut teori gelombang diperlukan waktu yang cukup untuk melepaskan elektron dari permukaan logam. Akan tetapi kenyataannya elektron terlepas dari permukaan logam dalam waktu singkat (spontan) dalam waktu kurang 10-9 sekon setelah waktu penyinaran. d. Teori gelombang tidak dapat menjelaskan mengapa energi kinetik maksimum elektron foto bertambah jika frekuensi foton yang dijatuhkan diperbesar. Teori kuantum mampu menjelaskan peristiwa ini karena menurut teori kuantum bahwa foton memiliki energi yang sama, yaitu sebesar hf, sehingga menaikkan intensitas foton berarti hanya menambah banyaknya foton, tidak menambah energi foton selama frekuensi foton tetap. Menurut Einstein energi yang dibawa foton adalah dalam bentuk paket, sehingga energi ini jika diberikan pada elektron akan diberikan seluruhnya, sehingga foton tersebut lenyap. Oleh karena elektron terikat pada energi ikat tertentu, maka diperlukan energi minimal sebesar energi ikat elektron tersebut. Besarnya energi minimal yang diperlukan untuk melepaskan elektron dari energi ikatnya disebut fungsi kerja (Wo) atau energi ambang. Besarnya Wo tergantung pada jenis logam yang digunakan. Apabila energi foton yang diberikan pada elektron lebih besar dari fungsi kerjanya, maka kelebihan energi tersebut akan berubah menjadi energi kinetik elektron. Akan tetapi jika energi foton lebih kecil dari energi ambangnya (hf < Wo) tidak akan menyebabkan elektron foto. Frekuensi foton terkecil yang
6

Makalah Kimia Fisik Lanjut

2012

mampu menimbulkan elektron foto disebut frekuensi ambang. Sebaliknya panjang gelombang terbesar yang mampu menimbulkan elektron foto disebut panjang gelombang ambang. Sehingga hubungan antara energi foton, fungsi kerja dan energi kinetik elektron foto dapat dinyatakan dalam persamaan : E = Wo + Ek atau Ek = E Wo Ek = hf hfo = h (f fo) . (7.5) dengan : Ek = energi kinetik maksimum elektron foto h = konstanta Planck f = frekuensi foton fo = frekuensi ambang Pengkajian Mendalam Tentang Efek Foto Listrik Ketika seberkas cahaya dikenakan pada logam, ada elektron yang keluar dari permukaan logam. Gejala ini disebut efek fotolistrik. Efek fotolistrik diamati melalui prosedur sebagai berikut. Dua buah pelat logam (lempengan logam tipis) yang terpisah ditempatkan di dalam tabung hampa udara. Di luar tabung kedua pelat ini dihubungkan satu sama lain dengan kawat. Mula-mula tidak ada arus yang mengalir karena kedua plat terpisah. Ketika cahaya yang sesuai dikenakan kepada salah satu pelat, arus listrik terdeteksi pada kawat. Ini terjadi akibat adanya elektron-elektron yang lepas dari satu pelat dan menuju ke pelat lain secara bersama-sama membentuk arus listrik. Hasil pengamatan terhadap gejala efek fotolistrik memunculkan sejumlah fakta yang merupakan karakteristik dari efek fotolistrik. Karakteristik itu adalah sebagai berikut. 1. hanya cahaya yang sesuai (yang memiliki frekuensi yang lebih besar dari frekuensi tertentu saja) yang memungkinkan lepasnya elektron dari pelat logam atau menyebabkan terjadi efek fotolistrik (yang ditandai dengan terdeteksinya arus listrik pada kawat). Frekuensi tertentu dari cahaya dimana elektron terlepas dari permukaan logam disebut frekuensi ambang logam. Frekuensi ini berbeda-beda untuk setiap logam dan merupakan karakteristik dari logam itu.
7

Makalah Kimia Fisik Lanjut

2012

2. ketika cahaya yang digunakan dapat menghasilkan efek fotolistrik, penambahan intensitas cahaya dibarengi pula dengan pertambahan jumlah elektron yang terlepas dari pelat logam (yang ditandai dengan arus listrik yang bertambah besar). Tetapi, Efek fotolistrik tidak terjadi untuk cahaya dengan frekuensi yang lebih kecil dari frekuensi ambang meskipun intensitas cahaya diperbesar. 3. ketika terjadi efek fotolistrik, arus listrik terdeteksi pada rangkaian kawat segera setelah cahaya yang sesuai disinari pada pelat logam. Ini berarti hampir tidak ada selang waktu elektron terbebas dari permukaan logam setelah logam disinari cahaya. Karakteristik dari efek fotolistrik di atas tidak dapat dijelaskan menggunakan teori gelombang cahaya. Diperlukan cara pandang baru dalam mendeskripsikan cahaya dimana cahaya tidak dipandang sebagai gelombang yang dapat memiliki energi yang kontinu melainkan cahaya sebagai partikel. Perangkat teori yang menggambarkan cahaya bukan sebagai gelombang tersedia melalui konsep energi diskrit atau terkuantisasi yang dikembangkan oleh Planck dan terbukti sesuai untuk menjelaskan spektrum radiasi kalor benda hitam. Konsep energi yang terkuantisasi ini digunakan oleh Einstein untuk menjelaskan terjadinya efek fotolistrik. Di sini, cahaya dipandang sebagai kuantum energi yang hanya memiliki energi yang diskrit bukan kontinu yang dinyatakan sebagai E = hf. Konsep penting yang dikemukakan Einstein sebagai latar belakang terjadinya efek fotolistrik adalah bahwa satu elektron menyerap satu kuantum energi. Satu kuantum energi yang diserap elektron digunakan untuk lepas dari logam dan untuk bergerak ke pelat logam yang lain. Hal ini dapat dituliskan sebagai Energi cahaya = Energi ambang + Energi kinetik maksimum elektron E = W0 + Ekm hf = hf0 + Ekm Ekm = hf hf0 Persamaan ini disebut persamaan efek fotolistrik Einstein. Perlu diperhatikan bahwa W0 adalah energi ambang logam atau fungsi kerja logam, f0 adalah frekuensi ambang
8

Makalah Kimia Fisik Lanjut

2012

logam, f adalah frekuensi cahaya yang digunakan, dan Ekm adalah energi kinetik maksimum elektron yang lepas dari logam dan bergerak ke pelat logam yang lain. Dalam bentuk lain persamaan efek fotolistrik dapat ditulis sebagai Dimana m adalah massa elektron dan ve adalah dan kecepatan elektron. Satuan energi dalam SI adalah joule (J) dan frekuensi adalah hertz (Hz). Tetapi, fungsi kerja logam biasanya dinyatakan dalam satuan elektron volt (eV) sehingga perlu diingat bahwa 1 eV = 1,6 1019 J. Gerakan elektron yang ditandai sebagai arus listrik pada gejala efek fotolistrik dapat dihentikan oleh suatu tegangan listrik yang dipasang pada rangkaian. Jika pada rangkaian efek fotolistrik dipasang sumber tegangan dengan polaritas terbalik (kutub positif sumber dihubungkan dengan pelat tempat keluarnya elektron dan kutub negatif sumber dihubungkan ke pelat yang lain), terdapat satu nilai tegangan yang dapat menyebabkan arus listrik pada rangkaian menjadi nol. Arus nol atau tidak ada arus berarti tidak ada lagi elektron yang lepas dari permukaan logam akibat efek fotolistrik. Nilai tegangan yang menyebabkan elektron berhenti terlepas dari permukaan logam pada efek fotolistrik disebut tegangan atau potensial penghenti (stopping potential). Jika V0 adalah potensial penghenti, maka Ekm = eV0 Persamaan ini pada dasarnya adalah persamaan energi. Perlu diperhatikan bahwa e adalah muatan elektron yang besarnya 1,6 1019 C dan tegangan dinyatakan dalam satuan volt (V).

Makalah Kimia Fisik Lanjut

2012

B. SPEKTRUM ATOM Dasar-dasar teori kuantum klasik a. Spektrum atom Bila logam atau senyawanya dipanaskan di pembakar, warna khas logam akan muncul. Ini yang dikenal dengan reaksi nyala. Bila warna ini dipisahkan dengan prisma, beberapa garis spektra akan muncul, dan panjang gelombang setiap garis khas untuk logam yang digunakan. Misalnya, garis kuning natrium berkaitan dengan dua garis kuning dalam spektrumnya dalam daerah sinar tampak, dan panjang gelombang kedua garis ini adalah 5,890 x 107 m dan 5,896 x 107 m. Bila gas ada dalam tabung vakum, dan diberi beda potensial tinggi, gas akan terlucuti dan memancarkan cahaya. Pemisahan cahaya yang dihasilkan dengan prisma akan menghasilkan garisspektra garis diskontinyu. Karena panjang gelombang cahaya khas bagi atom, spektrum ini disebut dengan spektrum atom. Fisikawan Swiss Johann Jakob Balmer (1825-1898) memisahkan cahaya yang diemisikan oleh hidrogen bertekanan rendah. Ia mengenali bahwa panjang gelombang deretan garis spektra ini dapat dengan akurat diungkapkan dalam persamaan sederhana (1885). Fisikawan Swedia Johannes Robert Rydberg (1854-1919) menemukan bahwa bilangan gelombang7 garis spektra dapat diungkapkan dengan persamaan berikut (1889). = 1/ = R{ (1/ni2 ) -(1/nj2 ) }cm1 ........................ (2.1) ni dan nj bilangan positif bulat(ni < nj) dan R adalah tetapan khas untuk gas yang digunakan. Untuk hidrogen R bernilai 1,09678 x 107 m1. Umumnya bilangan gelombang garis spektra atom hodrogen dapat diungkapkan sebagai perbedaan dua suku R/n2. Spektra atom gas lain jauh lebih rumit, tetapi sekali lagi bilangan gelombangnya juga dapat diungkapkan sebagai perbedaan dua suku. b. Teori Bohr Di akhir abad 19, fisikawan mengalami kesukaran dalam memahami hubungan antara panjang gelombang radiasi dari benda yang dipanaskan dan intesitasnya. Terdapat perbedaan yang besar antara prediksi berdasarkan teori elektromagnetisme dan hasil percobaan.
10

Makalah Kimia Fisik Lanjut

2012

Fisikawan Jerman Max Karl Ludwig Planck (1858-1947) berusaha menyelesaikan masalahyang telah mengecewakan fisikawan tahun-tahun itu dengan mengenalkan hipotesis baru yang kemudian disebut dengan hipotesis kuantum (1900). Berdasarkan hipotesisnya, sistem fisik tidak dapat memiliki energi sembarang tetapi hanya diizinkan pada nilai-nilai tertentu. Dengan radiasi termal, yakni radiasi energi gelombang elektromagnetik dari zat, gelombang elektromagnetik dengan frekuensi dari permukaan padatan akan dihasilkan dari suatu osilator yang berosilasi di permukaan padatan pada frekuensi tersebut. Berdasarkan hipotesis Planck, energi osilator ini hanya dapat memiliki nilai diskontinyu sebagaimana diungkapkan dalam persamaan berikut. =nh (n = 1, 2, 3,....) ................. (2.2) n adalah bilangan bulat positif dan h adalah tetapan, 6,626 x 1034 J s, yang disebut dengan tetapan Planck. Ide baru bahwa energi adalah kuantitas yang diskontinyu tidak dengan mudah diterima komunitas ilmiah waktu itu. Planck sendiri menganggap ide yang ia usulkan hanyalah hipotesis yang hanya diperlukan untuk menyelesaikan masalah radiasi dari padatan. Ia tidak bertjuan meluaskan hipotesisnya menjadi prinsip umum. Fenomena emisi elektron dari permukaan logam yang diradiasi cahaya (foto-iradiasi) disebut dengan efek fotolistrik. Untuk logam tertentu, emisi hanya akan terjadi bila frekuensi sinar yang dijatuhkan di atas nilai tertentu yang khas untuk logam tersebut. Alasan di balik gejala ini waktu itu belum diketahui. Einstein dapat menjelaskan fenomena ini dengan menerapkan hipotesis kuantum pada efek fotoelektrik (1905). Sekitar waktu itu, ilmuwan mulai percaya bahwa hipotesis kuantum merupakan prinsip umum yang mengatur dunia mikroskopik. Fisikawan Denmark Niels Hendrik David Bohr (1885-1962) berusaha

mengkombinasikan hipotesis kunatum Planck dengan fisika klasik untuk menjelaskan spektra atom yang diskontinyu. Bohr membuat beberapa asumsi seperti diberikan di bawah ini dan di Gambar 2.3.

11

Makalah Kimia Fisik Lanjut

2012

Teori Bohr i. Elektron dalam atom diizinkan pada keadaan stasioner tertentu. Setiap keadaan stasioner berkaitan dengan energi tertentu. ii. Tidak ada energi yang dipancarkan bila elektron berada dalam keadaan stasioner ini. Bila elektron berpindah dari keadaan stasioner berenergi tinggi ke keadaan stasioner berenergi lebih rendah, akan terjadi pemancaran energi. Jumlah energinya, h , sama dengan perbedaan energi antara kedua keadaan stasioner tersebut. iii. Dalam keadaan stasioner manapun, elektron bergerak dalam orbit sirkular sekitar inti. iv. Elektron diizinkan bergerak dengan suatu momentum sudut yang merupakan kelipatan bilangan bulat h/2, yakni mvr = n(h/2), n = 1, 2, 3,. (2.3) Energi elektron yang dimiliki atom hidrogen dapat dihitung dengan menggunakan hipotesis ini. Di mekanika klasik, gaya elektrostatik yang bekerja pada elektron dan gaya sentrifugal yang dihasilkan akan saling menyetimbangkan. Jadi, e2/40r2 = mv2/r ............................... (2.4) Dalam persamaan 2.3 dan 2.4, e, m dan v adalah muatan, massa dan kecepatan elektron, r adalah jarak antara elektron dan inti, dan 0 adalah tetapan dielectrik vakum, 8,8542 x 102 C2 N1 m2. Latihan 2.4 Jari-jari orbit elektron dalam hidrogen Turunkan persamaan untuk menentukan jari-jari orbit r elektron dalam atom hidrogen dari persamaan 2.3 dan 2.4. Jelaskan makna persamaan yang anda turunkan. Jawab: mvr = nh/2 dapat diubah menjadi v = nh/2mr. Dengan mensubstitusikan ini ke persamaan 2.4, anda akan mendapatkan persamaan: e2/40r2 = mn2h2/42m2r3 Jadi r = n20h2/(2)2me2, n = 1, 2, 3,.............. (2.5)

12

Makalah Kimia Fisik Lanjut

2012

Persamaan 2.5 menunjukkan batasan bahwa jari-jari elektron diizinkan pada nilai tertentu saja (diskontinyu). Di sini n disebut bilangan kuantum. Jari-jari r dapat diungkapan dalam persamaan r = n2aB, n = 1, 2, 3,................. (2.6) Dalam persamaan ini, aB adalah jari-jari minimum bila n = 1. Nilai ini, 5,2918 x 1011 m, disebut dengan jari-jari Bohr.

Gambar 2.3 Model Bohr. Elektron akan berotasi dalam orbit sirkular di sekililing inti. Nilai jari-jarinya dikontinyu dan dapat diprediksikan dari teori Bohr. Energi elektron dalam atom hidrogen merupakan jumlah energi kinetik dan energi potensilanya, Jadi : E = mv2/2 - e2/40r ........................ (2.7) Latihan 2.5 Energi elektron dalam atom hidrogen. Dengan menggunakan persamaan 2.3 dan 2.4, turunkan persamaan yang tidak mengandung suku v untuk mengungkapkan energi elektron dalam atom hidrogen. Jawab: Persamaan2.4 dapat diubah menjadi mv2 = e2/40r. Dengan mensubstitusikan persamaan ini kedalam persamaan 2.7, anda dapat mendapatkan persamaan berikut setelah penyusunan ulang:

13

Makalah Kimia Fisik Lanjut

2012

E = -me4/802n2h2 n = 1 ,2 ,3.......... (2.8) Jelas energi elektron akan diskontinyu, masing-masing ditentukan oleh nilai n. Alasan mengapa nilai E negatif adalah sebagai berikut. Energi elektron dalam atom lebih rendah daripada elektron yang tidak terikat pada inti. Elektron yang tidak terikat inti disebut elektron bebas. Keadaan stasioner paling stabil elektron akan berkaitan dengan keadaan dengan n = 1. Dengan meningkatnya n, energinya menurun dalam nilai absolutnya dan menuju nol. c. Spektra Atom Hidrogen

Menurut teori Bohr, energi radiasi elektromagnetik yang dipancarkan atom berkaitan dengan perbedaan energi dua keadaan stationer i dan j. Jadi, E = h = Ej - Ej= (22me4/02h2 )(1/ni2 ) -(1/nj2 ) nj > ni ...... (2.9) Bilangan gelombang radiasi elektromagnetik diberikan oleh: = me4/802n2h3)(1/ni2 ) -(1/nj2 ) ..................................... (2.10) Suku tetapan yang dihitung untuk kasus nj = 2 dan ni = 1 didapatkan identik dengan nilai yang didapatkan sebelumnya oelh Rydberg untuk atom hidrogen (lihat persamaan 2.1). Nilai yang secara teoritik didapatkan oleh Bohr (1,0973 x 107 m1) disebut dengan konstanta Rydberg R. Deretan nilai frekuensi uang dihitung dengan memasukkan nj = 1, 2, 3, berkaitan dengan frekuensi radiasi elektromagnetik yang dipancarkan elektron yang kembali dari keadaan tereksitasi ke tiga keadaan stasioner, n = 1, n =2 dan n = 3. Nilai-nilai didapatkan dengan perhitungan adalah nilai yang telah didapatkan dari spektra atom hidrogen. Ketiga deret tersebut berturut-turut dinamakan deret Lyman, Balmer dan Paschen. Ini mengindikasikan bahwa teori Bohr dapat secara tepat memprediksi spektra atom hidrogen. Spektranya dirangkumkan di Gambar 2.4.

14

Makalah Kimia Fisik Lanjut

2012

Gambar 2.4 Spektra atom hidrogen. Teori Bohr dapat menjelaskan semua transisi. d. Hukum Moseley Fisikawan Inggris Henry Gwyn Jeffreys Moseley (1887-1915) mendapatkan, dengan menembakkan elektron berkecepatan tinggi pada anoda logam, bahwa frekuensi sinar-X yang dipancarkan khas bahan anodanya. Spektranya disebut dengan sinar-X karakteristik. Ia menginterpretasikan hasilnya dengan menggunakan teori Bohr, dan mendapatkan bahwa panjang gelombang sinar- X berkaitan dengan muatan listrik Z inti. Menurut Moseley, terdapat hubungan antara dua nilai ini (hukum Moseley; 1912). 1/ = c(Z - s)2 ..................... (2.11) c dan s adalah tetapan yang berlaku untuk semua unsur, dan Z adalah bilangan bulat. Bila unsur-unsur disusun dalam urutan sesuai dengan posisinya dalam tebel periodik (lihat bab 5), nilai Z setiap unsur berdekatan akan meningkat satu dari satu unsur ke unsur berikutnya. Moseley dengan benar menginterpretasikan nilai Z berkaitan dengan muatan yang dimiliki inti. Z tidak lain adalah nomor atom. Latihan 2.6 Perkiraan nomor atom (hukum Moseley) Didapatkan bahwa sinar-X khas unsur yang tidak diketahui adalah 0,14299 x 109 m. Panjang gelombang dari deret yang sama sinar-X khas unsur Ir (Z = 77) adalah 0,13485 x 109 m. Dengan asumsi s = 7,4, perkirakan nomor atom unsur yang tidak diketahui tersebut.

15

Makalah Kimia Fisik Lanjut

2012

Jawab: Pertama perkirakan c dari persamaan (2.1). [1/0,13485x109(m)]1/2= c. (77 7.4) = 69,6 c; jadi c = 1237,27, maka [1/0,14299x109(m)]= 1237 (z 7.4) dan didapat z = 75 Berbagai unsur disusun dalam urutan sesuai dengan nomor atom sesuai hukum Moseley. Berkat hukum Moseley, masalah lama (berapa banyak unsur yang ada di alam?) dapat dipecahkan. Ini merupakan contoh lain hasil dari teori Bohr. e. Keterbatasan Teori Bohr Keberhasilan teori Bohr begitu menakjubkan. Teori Bohr dengan sangat baik menggambarkan struktur atom hidrogen, dengan elektron berotasi mengelilingi inti dalam orbit melingkar menjadi jelas bahwa ada keterbatasan dalam teori ini. Seetelah berbagai penyempurnaan, teori Bohr mampu menerangkankan spektrum atom mirip hidrogen satu elektron seperti ion helium He+. Namun, spektra atom atom poli-elektronik t idak dapat dijelaskan. Selain itu, tidak ada penjelasan persuasif tentang ikatan kimia dapat diperoleh. Dengan kata lain, teori Bohr adalah satu langkah ke arah teori struktur atom yang dapat berlaku bagi semua atom dan ikatan kimia. Pentingnya teori Bohr tidak dapat diremehkan karena teori ini dengan jelas menunjukkan pentingnya teori kunatum untuk memahami struktur atom, dan secara lebih umum struktur materi.

16

Makalah Kimia Fisik Lanjut

2012

C. RADIASI BENDA HITAM 1. Pengertian Radiasi Radiasi adalah proses pemancaran energi atau perambatan gelombang yang membawa energi melalui ruang atau antara, misal pemancaran dan perambatan gelombang elektromagnetik, gelombang bunyi; gelombang lenting; penyinaran. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa radiasi bukan hanya radiasi nuklir, tetapi juga radiasi lain seperti gelombang radio, gelombang televisi, pancaran sinar matahari, dll. Dalam fisika, radiasi mendeskripsikan setiap proses di mana energi bergerak melalui media atau melalui ruang, dan akhirnya diserap oleh benda lain. Radiasi sering menghubungkan kata radiasi ionisasi (misalnya, sebagaimana terjadi pada senjata nuklir, reaktor nuklir, dan zat radioaktif), tetapi juga dapat merujuk kepada radiasi elektromagnetik (yaitu, gelombang radio, cahaya inframerah, cahaya tampak, sinar ultra violet, dan X-ray), radiasi akustik, atau untuk proses lain yang lebih jelas. Apa yang membuat radiasi adalah bahwa energi memancarkan (yaitu, bergerak ke luar dalam garis lurus ke segala arah) dari suatu sumber. geometri ini secara alami mengarah pada sistem pengukuran dan unit fisik yang sama berlaku untuk semua jenis radiasi.

Gambar 1. Tiga macam radiasi yang dapat menembus benda-benda padat ( kertas, alumunium, timbal). 2. Pengertian Radiasi Benda Hitam 2.1 Radiasi Benda Hitam Pengertian benda hitam adalah suatu sistem yang menyerap semua radiasi kalor / radiasi elektromaknetik dalam kesetimbangan termal dengan benda hitam pada suhu tertentu.
17

Makalah Kimia Fisik Lanjut

2012

(a)

(b)

Gambar 2. Cahaya yang masuk kedalam melalui celah dinding Dari gambar 1 terlihat sebuah kotak yang terbuat dari logam yang di anggap sebagai benda hitam sempurna dan salah satu sisinya di buat lubang. Cahaya yang masuk ke kbang di pantulkanterus terusmenerus dinding kotak dan hampir dapat di pastikan tidak ada cahaya yang keluar, ini artinya lubang telah berfungsi menyerap radiasi kalor yang ada. Radiasi cahaya yang keluar dari kotak benda hitam melalui senuah lubang berasal dari isolatorisolator harmonik yang menimbulkan gelombang elektromaknetik. Gelombang elektro manknetik yang di timbulkan oleh isolaator akan di pantulkan berulang-ulang oleh dinding kotak dan membentuk gelombang berdiri. Intensitas radiasi termal berbanding lurus dengan pangkat empat dari suhu benda semakin tinggi suhu suatu benda semakin besar pula energi panas yang di pancarkan. Selain itu energi kalo dan intensitas radiasi termal sangat bergantung pada kondisi, bentuk dan permukaan yang dimiliki benda. Menurut Stefan-Boltzmann intensitas suatu benda dinyatakan dengan: ....................................(1) Keterangan : e = emisivitas benda (0 < e < 1), untuk benda hitam sempurna e = 1 T = suhu (K) = konstanta stefan Bolztmann = 5,67 x 10-8 W/m2K4

18

Makalah Kimia Fisik Lanjut

2012

Oleh karena intensitas adalah energi yang dipancarkan tiap satuan waktu dan tiap satuan luas, maka intensitas radiasi termal dapat juga dinyatakan sebagai daya per satuan luas. .......................................(2) Keterangan : I = intensitas radiasi termal (W/m2) P = daya (W) A = luas permukaan benda (m2) Dengan mensubtitusukan persamaan 2 ke persamaan 1 maka daya yang di pancarkan benda akan memiliki persamaan : P = e AT4 ...............................(3) 2.2 Spektrum Radiasi Benda Hitam Jika suatu benda padat dipanaskan, benda tersebut akan memancarkan rasiasi kalor dalambentuk spektrum geombang elektromaknetik dengan frekuensi dan panjang gelombang yang berbeda. Pada suhu yang lebih tinggi akan terdapat radiasi inframerah yang tidak dapat terlihat tetapi dapat di rsakan panasnya. Hal ini dapat terlihat pada sepotong logam yang di panaskan hingga mencapai suhu 2000K. Logam berpijar dengan warna kuning atau keputihputihan. Radiasi gelombang yang di pancarkan kemudian dilewati melalui celah agar di peroleh berkas gelombang yang sempit seperti pada gambar 3.

Gambar 3. Radiasi gelombang dipancarkan melalui celah

19

Makalah Kimia Fisik Lanjut

2012

Dengan demikian gelombang akan terdispersi menurut panjang gelombang setiap spektrum. Detektor yang terlihat dapat di geser-geser menurut sudut deviasi gelombang terdispersi. Intensitas spektrum radiasi yang berbeda-beda seperti pada gambar 3 sebagai berikut :

(a)

(b)

(c) Gambar 4. Spektrum warna pijar suatu benda berubah terhadap suhunya
20

Makalah Kimia Fisik Lanjut

2012

Gambar 5.Grafik pergeseran panjang gelombang pada suhu saat suhu berubah dari T1 ke T2

21

Makalah Kimia Fisik Lanjut

2012

Dari gambar 5 terlihat bahwa panjang gelombang intensitas maksimum gelombang yang suhunya tinggi lebih pendek dari panjang gelombang intensitas suhunya lebih rendah. Gejala pergeseran pada radiasi benda radiasi benda hitam tersebut hukum

pergeseran Wiewn. Secara matematis, Hukum pergeseran Wien di yatakan dalam rumus berikut :

..........................................(4)

Wien menemukan bahwa hasil kali antara antara

dan suhu mutlak merupakan

bilangan konstan seperti pada persamaan 4 dan bilangan konstan pada perumusan hukum pergeseran Wien juga di gunakan untuk memperkiarakan suhu sebuah bintang dengan melihat warna cahaya pada sebuah bintang. 2.3 Pendekatan Teori RayleighJeans Pada tahun 1890, muncul pernyataan bagaimana menjelakan spektrum radiasi benda hitam. Pengamatan dan exsperimen yang telah dilakukan pada masa itu mencoba mencari penjelasan spektrum radiasi di terangkan oleh Lord Rayleigh ( 1842-1919) dan sir James Hopward Jeans ( 1877-1946) perumusan yang di gunakan teori fisika klasik seperti teori kinetik gas. Teori ekipartisi menyatakan bahwa energi total gas dalam ruangan tertup di bagi secara merata kesetiap melekul yang terdapat di dalam ruangan.

Gambar 6. Besaran jumlah partikel yang memiliki kecepatan

Gambar . memperlihatkan sebarankecepatan yang dimiliki molekul gas. Sebaran energi kecepatan karena energi kinetik selalu berhubungan dengan keceptan. RayleighJeans melihat bahwa kurva sebaran itu serupa denga hasil yang diperoleh pada instensitas spektrum radiasi termal. Degan pendekan RayleighJeans diperoleh rumusan bahwa intensitas radiasi berbanding terbalik dengan pangkat empat panjang gelombang ().
22

Makalah Kimia Fisik Lanjut

2012

Gambar. 7 Perbandingan teori Wien, dan RayleighJeans,dengan teori Plank Teori Wien dapat menerangkan spektrum pada gelombang yang pendek,tetapi menyimpang ketika menerangkan panjang gelombang yang panjang. Sebaliknya teori RayleighJeans dapat menerangkan spektrum pada panjang gelombang yang panjang, tetapi menyimpang pada gelombang yang pendek. 2.4 Teori Planck Teori klasik tentang cahaya sebagai gelombang elektromaknetik dapat

menjelaskandari dari manaasal radio kalor,tetapi tidak bisa dengan tepat memprediksi spektrum cahaya yang di pancarkan sebagai mana yang teramati oleh teori Wien. Teori Wien mampu menjelaskan untuk benda hitam dengan panjang gelombang pendek, sebaliknya dengan teori RayleighJeans dapat menerangkan spektrum pada panjang gelombang yang panjang tetapi gagal pada gelombang yang pendek. Pada tahun (1854-1947) seorang fisikiawan Jerman, Max Planck melakukan pendekatan dengan mengajukan suatu rumus empiris dan sangat cocok dengan hasil pengamatanya. Plank menggunakan rumus empiris membuat asumsi yaitu : tentang getaran molekulmolekul dipermukaan benda hitam, berikut postulat Plank : 1) Energi radiasi yang di pancarkan oleh getaran molekul-mlekul (isolator) merupakan paket-paket (kuanta) energi. Besarnya energi dalam setiap paket merupakan suatu bilangan bulat suatu besaran E

23

Makalah Kimia Fisik Lanjut

2012

......................................(5) Dengan n adalah bilangan asli ( 1,2,3,......) yang di sebut bilangan kuantum dan f adalah frekuensi gearan molekul-molekul, sedangakan dan f adalah frekuensi getarab molekul-molekul, sedangkan h merupakan konstanta Planck yang besarnya 6,626 x 10-32Js. Oleh karena energi radiasi bersidat diskrit, dikatakan energinya terkuantisasi dan energi yang di perbolehkan dengan n=1,2,3,... di sebut tingkat energi. 2) Molekul-molekul menyerap aut memancarkan energi radiasi dalam paket diskrit yang di sebut kuantum atau foton. Energi 1 foton karena perbedaan dua tingkat energi seperti pada gambar 7.

Gambar 8. Tingkat-tingakat energi yang di perkenakan untuk molekul yang frekuensinya f

...................................... (6)

Jika molekul-melekul menyerap 1 foton tingkat energinya bertambah atau berkurang berkurang sebesar hf.Contoh; Jumlah minimum foton yang panjang gelombangnya ( ) = 555 nM untuk menimbulkan rangsangan visual pada mata normal adalah n=100 foton/s

24

Makalah Kimia Fisik Lanjut

2012

Energi cahaya berdasarkan pada persamaan (5)

Hukum Placnk adalah :

Dianama : I (v,T)dv= Jumlah energi persatuan luas persatuan waktu yang di pancarakan pada rentang frekuensi oleh benda hitam C K V T = Kecepatan cahaya = Boltzmann konstan = Frekuensi radiasi elektromaknetik = Temperatur, K

Hukum Planck yang akurat menggambarkan spektrum lengkap dari radiasi termal :

Dengan pendekatan hukum Wien dengan asumsi Planck hv > kT

25

Makalah Kimia Fisik Lanjut

2012

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Gejala foto listrik adalah munculnya arus listrik atau lepasnya elektron yang bermuatan negatif dari permukaan sebuah logam akibat permukaan logam tersebut disinari dengan berkas cahaya yang mempunyai panjang gelombang atau frekuensi tertentu. Ditemukan seratus tahun lalu oleh Albert Einstein muda. Pada tahun itulah ia membuat karya besarnya. Salah satunya adalah tentang efek fotolistrik. Oleh panitia Hadiah Nobel Fisika, makalah itu dianugerahi Hadiah Nobel Fisika pada 1921. Bila logam atau senyawanya dipanaskan di pembakar, warna khas logam akan muncul. Ini yang dikenal dengan reaksi nyala. Bila warna ini dipisahkan dengan prisma, beberapa garis spektra akan muncul, dan panjang gelombang setiap garis khas untuk logam yang digunakan. Misalnya, garis kuning natrium berkaitan dengan dua garis kuning dalam spektrumnya dalam daerah sinar tampak, dan panjang gelombang kedua garis ini adalah 5,890 x 107 m dan 5,896 x 107 m.

Radiasi adalah proses pemancaran energi atau perambatan gelombang yang membawa energi melalui ruang atau antara, misal pemancaran dan perambatan gelombang elektromagnetik, gelombang bunyi; gelombang lenting; penyinaran. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa radiasi bukan hanya radiasi nuklir, tetapi juga radiasi lain seperti gelombang radio, gelombang televisi, pancaran sinar matahari dan sebagainya.

26

Makalah Kimia Fisik Lanjut

2012

DAFTAR PUSTAKA Siswanto. 2008. Kompetensi Fisika Untuk SMA. Jakarta: Departemen Pendidkan Nasional. http://pendidikansains.blogspot.com http://en.wikipedia.org/wiki/Black_body#Planck.27s_law_of_black-body_radiation http://org.ntnu.no/solarcells/pages/Chap.2.php

27

Anda mungkin juga menyukai