Anda di halaman 1dari 26

BAB 2 PEMAHAMAN UMUM MP3EI DAN PENGEMBANGAN KORIDOR EKONOMI JAWA 2.1 2.1.

1 Pemahaman Umum MP3EI Konsep Umum

MP3EI merupakan arahan strategis dalam percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia untuk periode 15 (lima belas) tahun terhitung sejak tahun 2011 sampai dengan tahun 2025 dalam rangka pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005 2025 dan melengkapi dokumen perencanaan. MP3EI disusun dengan memperhatikan arahan Undang-undang No.17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005 2025, dengan mengusung visi Mewujudkan Masyarakat Indonesia yang Mandiri, Maju, Adil, dan Makmur. Visi 2025 tersebut diwujudkan melalui 3 (tiga) misi yang menjadi fokus utamanya, yaitu: 1. Peningkatan nilai tambah dan perluasan rantai nilai proses produksi serta distribusi dari pengelolaan aset dan akses (potensi) SDA, geografis wilayah, dan SDM, melalui penciptaan kegiatan ekonomi yang terintegrasi dan sinergis di dalam maupun antar-kawasan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi. 2. Mendorong terwujudnya peningkatan efisiensi produksi dan pemasaran serta integrasi pasar domestik dalam rangka penguatan daya saing dan daya tahan perekonomian nasional. 3. Mendorong penguatan sistem inovasi nasional di sisi produksi, proses, maupun pemasaran untuk penguatan daya saing global yang berkelanjutan, menuju innovation-driven economy.

Sumber : Buku MP3EI 2011 - 2025


Gambar Error! No text of specified style in document.-1. Potensi Sumber Daya Alam Indonesia

Melalui langkah MP3EI, percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi akan menempatkan Indonesia sebagai negara maju pada tahun 2025 dengan pendapatan per kapita yang berkisar antara USD 14.250 USD 15.500 dengan nilai total perekonomian (PDB) berkisar antara USD 4,0 4,5 triliun. Untuk mewujudkannya diperlukan pertumbuhan ekonomi riil sebesar 6,4 7,5 persen pada periode 2011-2014, dan sekitar 8,0 9,0 persen pada periode 2015-2025. Pertumbuhan ekonomi tersebut akan dibarengi oleh penurunan inflasi dari sebesar 6,5 persen pada periode 2011-2014 menjadi 3,0 persen pada 2025. Kombinasi pertumbuhan dan inflasi seperti itu mencerminkan karakteristik negara maju. MP3EI merupakan landasan bagi upaya percepatan pembangunan ekonomi nasional dengan tujuan utama adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan target pendapatan per kapita setara dengan negara maju di dunia. Pada tingkatan pendapatan ini tentu saja Indonesia aka menjadi salah satu dari negara maju utama dunia. Upaya percepatan ini ditempuh dengan semangat business as not usual pada seluruh aspek, komponen, sektor serta wilayah pembangunan. Seluruh sektor dan pembangunan harus menyesuaikan diri dengan konsep dan pendekatan yang digunakan dalam MP3EI.

Gambar Error! No text of specified style in document.-2. MP3EI Tidak Sebagai Konsep Business as Usual

2.1.2

Konsep Dasar Pelaksanaan MP3EI

Pelaksanaan MP3EI pada dasarnya bertumpu pada 3 (tiga) strategi utama, yaitu pengembangan potensi ekonomi melalui koridor ekonomi, penguatan sistem konektivitas nasional dan peguatan kemampuan sumber daya manusia dan ilmu pengetahuan dan teknoologi nasional. Secara diagramatis, konsepsi tersebut adalah :

Sumber : Buku MP3EI 2011 - 2025


Gambar Error! No text of specified style in document.-3. Konsep Dasar MP3EI

Konsep dasar tersebut kemudian dijabarkan 3 (tiga) fase atau tahapan pelaksanaan sebagaimana dapat dilihat pada gambar berikut :

Sumber : Buku MP3EI 2011 - 2025


Gambar Error! No text of specified style in document.-4. Tahapan Pelaksanaan MP3EI

2.1.3

Konsep Koridor Ekonomi dalam MP3EI

Koridor ekonomi merupakan konsep atau pendekatan pengembangan potensi ekonomi dengan memperhatikan kegiatan utama yang ada dan kebutuhan pengembangan sistem prasarananya pada setiap satuan wilayah yang disebut sebagai koridor. Pengertian koridor ini tidak terlepas dari keterkaitan pada sistem konektivitas utama yang ada. Secara konsep, koridor ekonomi dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar Error! No text of specified style in document.-5. Konsep Koridor Pembangunan Ekonomi dalam MP3EI

Memperhatikan gambaran di atas, maka tampak bahwa di masing-masing koridor ekonomi tersebut terdapat atau memiliki kegiatan utama yang akan menjadi fokus pengembangan ekonomi dalam MP3EI ini. MP3EI sendiri membagi Indonesia menjadi 6 (enam) koridor ekonomi, yaitu : 1. Koridor Ekonomi Sumatera 2. Koridor Ekonomi Jawa 3. Koridor Ekonomi Kalimantan 4. Koridor Ekonomi Sulawesi 5. Koridor Ekonomi Bali Nusa Tenggara 6. Koridor Ekonomi Papua Kepulauan Maluku Masing-masing koridor ekonomi tersebut mempunyai tema pembangunan berdasarkan kegatan utama yang akan dikembangkan. Berikut ini adalah sebaran kegiatan utama di setiap koridor ekonomi dalam MP3EI : Tabel 2.1
No. 1.

Sebaran Kegiatan Utama di Setiap Koridor Ekonomi


Kegiatan Utama Kelapa sawit Karet Batu bara Rencana pembangunan Jembatan Selat Sunda Industri makanan dan minuman Tekstil

Koridor Ekonomi Sumatera

2.

Jawa

No.

Koridor Ekonomi Perkapalan

Kegiatan Utama Permesinan Transportasi Alutsista (Alat Utama Sistem Pertahanan) Telematika Pengembangan Metropolitan Jabodetabek Kelapa sawit Batubara Alumina/bauksit Minyak dan Gas Perkayuan Besi dan baja Pertanian pangan Kakao Perikanan Nikel Minyak dan Gas Pariwisata Peternakan Perikanan Food Estate Tembaga Peternakan Perikanan Minyak dan gas Nikel

3.

Kalimantan

4.

Sulawesi

5.

Bali dan Nusa Tenggara

6.

Papua dan Kepualauan Maluku

Sementara itu tema pembangunan di setiap koridor dalam MP3EI adalah :

TEMA KE. SUMATERA Sentra Produksi dan Pengolahan Hasil Bumi dan Lumbung Energi Nasional

TEMA KE. KALIMANTAN Pusat Produksi dan Pengolahan Hasil Tambang & Lumbung Energi Nasional

TEMA KE. SULAWESI Pusat Produksi dan Pengolahan Hasil Pertanian, Perkebunan, dan Perikanan Nasional

TEMA KE. JAWA Pendorong Industri dan Jasa Nasional

TEMA KE. BALI NUSA TENGGARA Pintu Gerbang Pariwisata dan Pendukung Pangan Nasional

TEMA KE. PAPUA KEP.MALUKU Pengolahan Sumber Daya Alam yang Melimpah dan SDM yang Sejahtera

Sumber : Pusat Kajian Strategis Kementerian Pekerjaan Umum

Gambar 2.6

Tema Pengembangan Koridor Ekonomi dalam MP3EI

Secara konsep kemudian dirumuskan, bahwa tema-tema pembangunan tersebut dikembangkan dalam sebuat kawasan tertentu yang disebut sebagai Kawasan Perhatian Investasi. Kawasan Perhatian Investasi adalah adalah satu atau kumpulan beberapa klaster atau sentra produksi/kegiatan investasi yang beraglomerasi di area yang berdekatan. Lokasi-lokasi KPI pada masing-masing koridor perlu diidentifikasi untuk acuan penetapan proyek-proyek infrastruktur (Tim Kerja Konektivitas), pengembangan sarana dan prasarana pendidikan dan peningkatan kemampuan teknologi/inovasi (Tim Kerja SDM dan IPTEK), serta fasilitasi penyempurnaan regulasi (Tim Kerja Regulasi). Penetapan suatu kawasan menjadi KPI meliputi : Total nilai investasi pada setiap KPI yang nilainya signifikan Keterwakilan kegiatan ekonomi utama yang berlokasi pada setiap KPI Dukungan pemerintah dan Pemerintah Daerah terhadap sentra-sentra produksi di masingmasing KPI Kesesuaian terhadap beberapa kepentingan strategis (dampak sosial, dampak ekonomi, dan politik) dan arahan pemerintah

Jumlah sentra produksi/kegiatan investasi yang sudah divalidasi.

KPI yang sekarang tengah dikembangkan pemerintah berbeda dengan fungsi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Dalam KPI hanya dilakukan pengelompokan usaha yang berdasarkan kedekatan geografis agar mempermudah komitmen pemerintah untuk membantu mempercepat regulasi dan pembangunan infrastruktur. Sehingga KPI ini tidak ada hubungannya dengan KEK yang investornya membangun kawasan itu sendiri sedangkan KPI infrastrukturnya akan dibangun pemerintah.

Ilustrasi Hipotetis

KPI

SDM & IPTEK

KPI

Konektivitas

Sentra Produksi

Regulasi (pusat + daerah)

Gambar 2.7

Konsep Kawasan Perhatian Investasi dalam MP3EI

2.1.4

Konsep Sistem Konektivitas dalam MP3EI

Strategi dasar lainnya dalam MP3EI adalah membangun sistem konektivitas secara nasional yang dikonsepkan sebagai berikut : a. Menghubungkan pertumbuhan b. berdasarkan prinsip keterpaduan, bukan keseragaman, melalui inter-modal supply chains systems. c. Memperluas pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan aksesibilitas dari pusat-pusat pertumbuhan ekonomi ke wilayah belakangnya (hinterland). d. Menyebarkan manfaat pembangunan secara luas (pertumbuhan yang inklusif dan berkeadilan) melalui peningkatan konektivitas dan pelayanan dasar ke daerah tertinggal, terpencil dan perbatasan dalam rangka pemerataan pembangunan. e. f. Pembentukan Klaster Inovasi Daerah untuk Pemerataan Pertumbuhan P3EI mendorong dan memberdayakan upaya masyarakat, pelaku usaha, pemerintah daerah yang sudah memiliki inisiatif untuk menumbuhkembangkan potensi inovasi pada beberapa produk dan program unggulan wilayah, antara lain: pusat-pusat pertumbuhan ekonomi utama untuk memaksimalkan

Model Pengembangan Kawasan Inovasi Agroindustri, di Gresik Utara Provinsi Jawa Timur;

Model pengembangan kawasan industri inovasi produk-produk hilir yang terintegrasi, untuk pengembangan kelapa sawit, kakao, dan perikanan;

Model Pengembangan Kawasan Inovasi Energi yang berbasis non-renewable dan renewable energy di Provinsi Kalimantan Timur.

Gambar 6.8

Konsep Konektiitas dalam MP3EI

2.4 2.4.1

Tata Kelola Pelaksaaan MP3EI MP3EI dan Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

MP3EI disusun dengan memperhatikan arahan Undang-undang No.17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005 2025, dengan mengusung visi Mewujudkan Masyarakat Indonesia yang Mandiri, Maju, Adil, dan Makmur. Jika ditelusuri lebih lanjut, keterkaitan MP3EI dengan sistem perencanaan nasional dan tuntutan global dapat dirangkum seperti pada bagan berikut ini.

Gambar 2.9

Pola Keterkaitan MP3EI dalam Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

2.4.2

Struktur Organisasi Pelaksanaan MP3EI

Sebagai sebuah program yang bersifat nasional dan dilaksanakan sampai ke daerah, MP3EI mempunyai perpanjangan tangannya di daerah yang berfungsi untuk meneruskan informasi, mengumpulkan data, membantu tugas-tugas MP3EI serta melakukan monitoring serta evaluasi atas program-program MP3EI yang dicanangkan di daerah. Perpanjangan tangan tersebut adalah Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025 (disingkat KP3EI). KP3EI adalah sebuah lembaga yang dibentuk Presiden Republik Indonesia pada 20 Mei 2011 untuk melakukan koordinasi pelaksanaan MP3EI. Lembaga ini dibentuk berdasarkan Pasal 4 Perpres RI Nomor 32 Tahun 2011 Tentang Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025(MP3EI). Struktur organisasi KP3EI tersebut adaah :

Gambar 2.10 Struktur Organisasi KP3EI

Sekretariat tim kerja yang ada di masing-masing provinsi dalam koridor ekonomi tersebut adalah pelaksana MP3EI di daerah. Dimana Tim Kerja KP3EI ini terdiri dari:

a. Tim Kerja Regulasi; b. Tim Kerja Konektivitas; c. Tim Kerja Sumber Daya Manusia dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi; d. Tim Kerja Koridor Ekonomi Sumatera; e. Tim Kerja Koridor Ekonomi Jawa;
f. Tim Kerja Koridor Ekonomi Kalimantan;

g. Tim Kerja Koridor Ekonomi Sulawesi; h. Tim Kerja Koridor Ekonomi Bali dan Nusa Tenggara; dan

i. Tim Kerja Koridor Ekonomi Papua dan Kepulauan Maluku.


Khusus untuk Koridor Ekonomi Jawa, struktur organisasi KP3EI Koridor Ekonomi adalah sebagai berikut:

Gambar 2.11

Struktur Organisasi KP3EI Koridor Jawa

Secara luas, peran, fungsi dan tugas KP3EI, khususnya di koridor Jawa dapat dilihat pada diagram berikut ini.

FUNGSI PENDUKUNG Pemerintah SDM prasarana Modal Teknologi informasi Inti Pasar Permintaan vs Penawaran Penegakan hukum Norma REGULASI Konvensi hukum Dunia Usaha

Aturan Masyarakat

Asosisasi Bisnis

JENIS BIAYA Biaya lobi Biaya pencarian dan riset Biaya penguatan citra dsj Biaya Produksi BIAYA DPT DIMINIMALISASIKAN Koordinasi Transparansi Perwakilan Penegakan hukum Kontrol Akuntabilitas inovasi Komunikasi

Biaya transaksi Biaya transformasi

PERAN KP3EI DAERAH

1. Perlindungan properti

Keamanan dan kenyamanan dlm mengelola dan mengontrol sumber daya yg dimiliki

2. Regulasi industri

Pencegahan/pengontrolan terjadinya monopoli/monopsoni Pengontrolan eksternalitas

Kebijakan Percepatan Ekonomi

3. Privatisasi

Pengalihan fungsi , kegiatan atau organisasi publik ke swasta untuk efisiensi

4. keb. Hubungan industri 5. Kebijakan redistribusi hasil pembangunan

Penciptaan kesempatan kerja yg berkelanjutan

Pemerataan hasil pembangunan antar-golongan pendapatan, antar-daerah, antar-generasi

Kebijakan Pemerataan Hasil Percepatan Ekonomi

Perlindungan Properti Perlu upaya untuk mendorong percepatan proses pembebasan lahan di wilayah dengan berpedoman kepada UU tentang pembebasan lahan yang telah disahkan oleh DPR Perbaikan logistik nasional dan daerah dilakukan melalui pengembangan dan penetapan Sistem Logistik Nasional yang menjamin kelancaran arus barang dan mengurangi biaya transaksi/ekonomi biaya tinggi serta didukung oleh infrastruktur yang memadai melalui skema pendanaan Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS)

Regulasi Industri Dukungan pembangunan infrastruktur regional dan lokal yang diperlukan untuk menghubungkan infrastruktur nasional dengan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi (klaster industri) agar diperoleh manfaat (multiplier effects) secara optimal Revisi RTRW daerah sesuai dengan UU No 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang Perbaikan sistem informasi tetap dilakukan melalui pengoperasian secara penuh National Single Window (NSW) untuk impor dan ekspor

Privatisasi debottlenecking regulasi yang menghambat proses investasi di daerah Penyederhanaan prosedur dilakukan melalui Penerapan Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan Investasi Secara Elektronik (SPIPISE) pada Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Pembatalan perda bermasalah dan pengurangan biaya untuk memulai usaha seperti Tanda Daftar Perusahaan (TDP) dan Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP

ORGANISASI DAN MEKANISME KERJA /SOP KP3EI

SK Menko Perekonomian Tugas dan fungsi KP3EI Susunan organisasi Mekanisme kerja Anggota yg terlibat

SUBSTANSI KERJA KP3EI

Ruang Lingkup Sudah cukup jelas di dlm SK Menko Perekonomian isu kerjasama antardaerah isu pengelolaan masalah ekonomi bersama yg bersifat lintas wilayah administrasi (badan pengelola metropolitan)

SUMBERDAYA KP3EI

Keuangan : masih didukung APBN/D SDM: terdiri atas pejabat eselon 1, Kepala Daerah, Kepala LPND, Menteri manajemen teknis/operasional komitmen dari beberapa donor untuk berkontribusi dalam sekretariat KP3EI

Gambar Error! No text of specified style in document.-6 Peran KP3EI

2.3 2.3.1

Pengembangan Koridor Ekonomi Jawa Arahan Umum Pengembangan Koridor Ekonomi Jawa

Dalam pelaksanaan MP3EI di daerah, RTRW menjadi basis dalam penyusunan MP3EI karena rencana apapun yang menggunakan ruang memang harus mengacu pada RTRWN. Terkait revisi RTRWN, apabila diperlukan mungkin bisa ada penggambaran koridor ekonomi dalam peta RTRWN tapi yang lebih penting adalah bagaimana agar berbagai kegiatan yang diplot dalam MP3EI dapat terlihat pada rencana tata ruang atau dengan kata lain, ada penajaman substansi di tingkat rencana detail tata ruang. RTRWN dan MP3EI tidak berada dalam satu level kebijakan, MP3EI adalah suatu rancangan rencana induk program dan kegiatan yang sangat riil dan operasional sementara RTRWN adalah yang memberi wadah/ruang dan menjadi dasar dari perencanaan program dan kegiatan tadi. Kedua dokumen ini memang sebaiknya terpisah walaupun secara jelas tata ruang mendasari, memperjelas dan memperkokoh MP3EI. Koridor Ekonomi Jawa memiliki 6 kegiatan ekonomi utama (makanan-minuman, tekstil, perkapalan, Alutsista, peralatan transportasi, dan telematika) dan 2 non-kegiatan ekonomi utama (migas dan besi baja) serta 1 kawasan yaitu Jabodetabek Area. Koridor Ekonomi Jawa memiliki 119 proyek industri (investasi Rp.304.433 M) dan ditetapkan terdapat 31 proyek industri prioritas tahun 20112012 (investasi Rp. 169.465 M) dengan proyek tervalidasi sebesar 90%. Koridor Ekonomi Jawa memiliki 34 Kawasan Perhatian Investasi (KPI) yang tersebar di seluruh Pulau Jawa.
Tabel Error! No text of specified style in document.-1 KPI Koridor Ekonomi Jawa No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 KPI BANTEN KPI SERANG KPI CILEGON KPI TANGERANG KPI BALONGAN KPI DEPOK KPI BOGOR KPI SUKABUMI KPI DKI JAKARTA KPI KARAWANG KPI BEKASI KPI CIKAMPEK KPI RANCAEKEK KPI BANDUNG KPI PURWAKARTA KPI Nilai (Rp) Rp. 0,109 T Rp. 3.119 T Rp. 8,26 T Rp. 3,2 T Rp. 42,3 T Rp. 0,134 T Rp. 1,4 T Rp. 0,070 T Rp. 7,6 T Rp. 5,0 T Rp. 28,8 T Rp. 0,594 T Rp. 3,065 T Rp. 0,183 T Rp.10,27 T Migas Makanan minuman Migas dan Makanan-Minuman Makanan-Minuman, peralatan transportasi, dan tekstil Migas Makanan-Minuman Peralatan Transprotasi; Tekstil Peralatan Transportasi Makanan-Minuman, Besi Baja, Migas, dan Peralatan Transportasi Besi Baja, Makanan-Minuman, Peralatan Transportasi Peralatan Transportasi,Makanan-minuman, dan Besi Baja Migas Makanan minuman Makanan-minuman,Tekstil dan Telematika Makanan-Minuman dan Tekstil Sektor

No. 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 KPI CIMAHI

KPI

Nilai (Rp) Rp. 0,191 T Rp. 0,028 T Rp. 1,74 T Rp. 9 M Rp. 0,62 T Rp. 1,52 T Rp. 0,068 T Rp. 20,51 T Rp. 0,88 T Rp. 0,026 T Rp. 5,4 T Rp. 3,56 T Rp. 0,306 T Rp. 0,563 T Rp. 9,4 T Rp. 0,461 T Rp. 0,4 T Rp. 2,17 T Rp. 0,767 T

Sektor Tekstil dan Telematika Tekstil Alutsista dan Tekstil Perkapalan Makanan-Minuman Makanan-Minuman dan Migas Makanan Migas dan Makanan-Minuman Tekstil Tekstil Besi Baja Besi Baja,Makanan-Minuman, Migas Makanan-Minuman Makanan-Minuman Makanan-Minuman dan Migas Makanan-Minuman dan Migas Perkapalan Makanan-Minuman Makanan-Minuman

KPI MAJALENGKA KPI SUBANG KPI CIREBON KPI PATI KPI SEMARANG KPI BREBES KPI CILACAP KPI SUKOHARJO KPI KARANGANYAR KPI KULONPROGO KPI SURABAYA KPI SIDOARJO KPI KEDIRI KPI GRESIK KPI MOJOKERTO KPI LAMONGAN KPI PASURUAN KPI MALANG

8 3

28 33 12

13 4 1

23
5 9 26 2 10 30 25 11 20 15 27 7 32 22 31 17 19 14 29 24 21 34

Gambar Error! No text of specified style in document.-7 Peta Sebaran KPI Jawa

Koridor Jawa meliputi sebagian Provinsi Banten, Provinsi DKI Jakarta, Provinsi Jawa Barat, Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Provinsi Jawa Timur. MP3EI Koridor Jawa dapat digambarkan sebagai berikut:

1. Pusat ekonomi (ibu kota provinsi) yang terdiri atas 5 kota, yaitu: Jakarta Bandung Semarang Surabaya Yogyakarta

2. Kegiatan ekonomi utama koridor Jawa, yang terdiri atas 7 (tujuh) kegiatan, yaitu: Makanan Minuman Tekstil Peralatan Transportasi Perkapalan Telematika Alutsista Jabodetabek Area

3. Simpul-simpul industri utama, yang terdiri atas 3 (tiga) simpul yang tersebar di sepanjang Koridor, yaitu: Simpul industri makanan Simpul manufaktur mesin dan alat angkut Simpul industri tekstil

4. Klaster klaster industri Pengembangan Koridor Ekonomi Jawa mempunyai tema Pendorong Industri dan Jasa Nasional. Selain itu, strategi khusus Koridor Ekonomi Jawa adalah mengembangkan industri yang mendukung pelestarian daya dukung air dan lingkungan. Secara umum, Koridor Ekonomi Jawa memiliki kondisi yang lebih baik di bidang ekonomi dan sosial, sehingga Koridor Ekonomi Jawa berpotensi untuk berkembang dalam rantai nilai dari ekonomi berbasis manufaktur ke jasa. Koridor ini dapat menjadi benchmark perubahan ekonomi yang telah sukses berkembang dalam rantai nilai dari yang sebelumnya fokus di industri primer menjadi fokus di industri tersier, sebagaimana telah terjadi di Singapura, Shenzen dan Dubai. Koridor Ekonomi Jawa diharapkan memberikan efek positif bagi pengembangan Koridor lainnya. Sehingga Terkait dengan struktur ruang dan dengan mengedepankan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan, pembangunan infrastruktur di Koridor Ekonomi Jawa akan difokuskan pada bagian

utara Jawa. Di sepanjang pantai utara Jawa akan dibangun jalan raya trans Jawa dan jalur kereta api yang menjadi konektivitas antar lokus dalam rangka memperlancar arus perpindahan komoditas dari utara ke selatan dan sebaliknya. Disamping itu akan dilakukan pembangunan dan perbaikan pelabuhan laut di Tanjung Priok, Cilamaya, Merak, dan Lamongan dalam rangka memperlancar arus komoditas baik intra koridor maupun antar koridor. Bandar Udara Internasional Jawa Barat yang akan dibangun di Kabupaten Majalengka, diharapkan mampu mengakselerasi perwujudan koridor dan sekaligus mengurangi beban aktivitas ekonomi di Jawa bagian Barat.

2.3.2

Pengembangan Jawa Barat dalam Koridor Ekonomi Jawa

Pelaksanan program MP3EI (baik infrastruktur maupun industri) di masing-masing daerah mengacu pada KPI-KPI yang ada di daerah tersebut. Berdasarkan dokumen KP3EI terdapat 34 KPI di Koridor Jawa. KPI tersebut terbagi menjadi beberapa sentra, untuk setiap sektor yang ada, sesuai dengan industri masing-masing. Kondisi tersebut menyebabkan prioritas hanya didasarkan pada industri yang ada tanpa memperhatikan potensi daerah setempat. Sehingga seringkali industri tersebut hanya bertempat di suatu lokasi tanpa memperhitungkan potensi daerah yang ditempatinya. Berikut gambaran program pelaksanaan baik proyek industri maupun infrastruktur yang akan dilaksanakan di Jawa Barat
Tabel Error! No text of specified style in document.-2 Daftar Proyek Infrastruktur MP3EI di Jawa Barat No Proyek Jalan 1 2 Pelebaran jalan akses dari Subang ke Tol Cikampek-Palimanan 10Km Pelebaran jalan masuk dari jalan provinsi menuju lokasi Industri Makanan Minuman sepanjang 600m (Jalan Dipati Unus-Kel Cibodas-Tangerang) Pembangunan Fisik Jalan Bebas Hambatan Akses Tanjung Priok (E2; E2 A; dan NS) dan Akses Dry Port Cikarang; 2011-2014; Bina Marga Pembangunan Jalan Bebas Hambatan Cisumdawu (CileunyiSumedang-Dawuan); 2011-2014; Bina Marga dan BPJT Pembangunan Jalan Cimanggis-Cibitung 25.39 km; 2011-2025; BPJT Pembangunan jalan menuju kawasan industri Purwakarta 5.1 Km Pembangunan Jalan Tol Bandung (Pasir Koja- Soreang) 15 km; 2011-2025; BPJT Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kp. Melayu 21.04 km; 2011-2025; Bina Marga dan BPJT (B2) 150 10 KPI Subang KPI Tangerang Nama Projek Nilai Investasi (dalam M) KPI

3.167

KPI Karawang

7 9 10 11 12

9.853 4.441 60 643 6,153

KPI Bandung KPI Depok KPI Purwakarta KPI Bandung KPI Bekasi

No 13 14 15 16 17 18 19 20

Nama Projek Pembangunan Jalan Tol Ciawi-Sukabumi 54 km; 2011-2014; BPJT (A2;C1) Pembangunan Jalan Tol Cikampek-Palimanan 116 km; 2011-2014; BPJT (A5) Pembangunan Jalan Tol Depok-Antasari 21.55 km; 2011-2025; BPJT (K) Pembangunan Jalan Tol Pejagan Pemalang (57.50 km); 20112014; BPJT (A9) Pembangunan Jembatan Layang 100m Cikarang Kota-Pasir Gombong Penanganan Jalan Pantura Cikampek Cirebon (166.1 Km); 20112025; Bina Marga (A16) Penanganan Jalan Pejagan-Pemalang-Pekalongan (Jalan Nasional) (109.3 km); 2011-2025; Bina Marga (A13) Percepatan penyelesaian pembangunan jalan tol yang menghubungkan Jakarta dan wilayah pendukungnya (Proyek Jalan Tol Kunciran - Serpong) 11.9 km; 2011-2025; BPJT (C5)

Nilai Investasi (dalam M) 7,775 11,356 3,968 5,518 57 968 644 2.623

KPI KPI Sukabumi KPI Cikampek KPI Depok KPI Cirebon KPI Karawang KPI Cikampek KPI Cirebon KPI Tangerang

Bandara 1 2 3 Pembangunan Bandara Kertajati; Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat dan Kementerian Perhubungan (?) (K) (P) Pengembangan Terminal di Bandara Husein Sastranegara; Angkasa Pura II (C2) (B) Peningkatan Runway Bandara Husein Sastranegara; Angkasa Pura II (C1) (B) 8.299 270 45 KPI Majalengka KPI Bandung KPI Bandung

Pelabuhan 1 2 3 4 Pembangunan Cikarang dry port Pembangunan dermaga Kali Baru Utara (Tahap 1); 2011-2019; PT. Pelindo II (B1) Pembangunan konstruksi Pelabuhan Cilamaya; 2015; Kementerian Perhubungan - JICA (?) (K) Pembangunan Pelabuhan Pamanukan (A1) 0 22,000 12.000 4 KPI Karawang KPI DKI Jakarta KPI Karawang KPI Subang

Jalur Kereta Api 1 Pembangunan doubletrack Kereta Api dan fasilitas penunjang prasarana Lintas Cirebon-Brebes (62 Km); 2011-2013; Kementerian Perhubungan (A2) Pembangunan elektrifikasi Citayam- Nambo 20 km track (reaktivasi dan peningkatan (revitalisasi)); 2012-2013; Kementerian Perhubungan (?) (K) Pembangunan elektrifikasi Padalarang- Bandung-Cicalengka (45 km track); Kiara Condong-Cicalengka (double track 22 km track); 2012-2019; Kementerian Perhubungan (?) (K) 1.400 KPI Cirebon

304

KPI Bogor

1.772

KPI Bandung

No 4

Nama Projek Pembangunan jalur ganda dan elektrifiaksi lintas Duri-Tangerang 20 km double track; 2011-2013; Kementerian Perhubungan (?) Pembangunan jalur ganda dan elektrifikasi Serpong - Maja Rangkasbitung -Merak; panjang 117 km; 2011-2014; Kementerian Perhubungan (?) (K) Pembangunan rel Manggarai-Bekasi double double track; BekasiCikarang elektrifikasi; 2011-2019; Kementerian Perhubungan (?) (K) Pembangunan rel Pasoso-Tanjung Priok 2.3 km track; 2011-2014; Kementerian Perhubungan (A3;B2;C2) Pembangunan Sepur Simpang stasiun Lemah Abang Jababeka; 2011-2014; PT. Kereta Api Indonesia (C3)

Nilai Investasi (dalam M) 670

KPI KPI Tangerang

1.500

KPI Tangerang

8.300

KPI Bekasi

7 8

45 23

KPI Karawang KPI Karawang

Tabel Error! No text of specified style in document.-3 Daftar Proyek Industri MP3EI di Jawa Barat No KPI Tangerang 1 2 Perluasan pabrik pengolahan dan pembuatan olahan Kakao PT. Bumi Tangerang Mesindotama Perluasan pabrik pengolahan dan pembuatan makanan yang berbasiskan jagung (saat ini memproduksi bihun jagung pengganti beras dalam menwujudkan diversifikasi pangan) PT. Subafood Pangan Jaya 3 4 5 Pengembangan industri pembuatan bumbu masak T. TPM Flavour Indonesia Pembangunan Pabrik Mie Instan PT. Indofood CBP Sukses Makmur Pengembangan industri pencelupan kain PT. Chun Cherng Indonesia Makanan dan Minuman Makanan dan Minuman Tekstil 2012-2015 2009-2011 2011-2013 Makanan dan Minuman Makanan dan Minuman 2010-2012 2010-2012 Nama Projek Klaster industri Tahun Pelaksanaan

KPI Bogor 1 Pengembangan industri pertenunan PT. Multindo Velvet Industri KPI Bekasi 1 Pengembangan Industri Pengolahan dan Pengawetan Makanan dan Minuman PT. Indofood CBP Sukses Makmur 2 Perluasan pabrik pengolahan dan pembuatan makanan dan minuman dan sentra pendukungnya PT. Niramas Utama Makanan dan Minuman 2011-2013 Makanan dan Minuman Tekstil 2011-2013

No 3 4

Nama Projek Pengembangan industri pengolahan roti dan sejenisnya PT. Nipporn Indosari Corpindo Pengembangan pabrik untuk meningkatkan kapasitas produksi dan warehousing untuk kegiatan logistic PT. Ajinomoto Calpis Beverage Indonesia Pengembangan Industri Pembuatan Produk Turunan CPO dan Produk Kemasan PT. Smart Tbk Pembangunan Gudang Finished Goods PT. Indofood CBP Sukses Makmur

Klaster industri Makanan dan Minuman Makanan dan Minuman Makanan dan Minuman Makanan dan Minuman

Tahun Pelaksanaan 2011-2012 2010-2014

2011-2013

2011-2014

KPI Depok 1 Pengembangan industri minuman ringan tidak beralkohol (soft drink) PT. Coca Cola Bottling Indonesia Pengembangan industri bumbu masak dan penyedap masakan PT. Quest International Indonesia Makanan dan Minuman Makanan dan Minuman 2011-2013

2011-2014

KPI Karawang 1 2 3 Pengembangan industri susu PT. Etika Marketing Pengembangan industri pembuatan minuman ringan PT. Pepsi-Cola Indobeverages Perluasan pabrik untuk meningkatkan jumlah dan ragam produksi dari produk susu, bubur sereal bayi dan minuman MILO chocolate malt drink PT. Nestle Indonesia KPI Cikampek 1 Pengembangan Industri Pemintalan benang PT. Asietex Sinar Indopratama KPI Rancaekek 1 2 Pengembangan industri pembuatan rokok kretek dan rokok putih PT. Handala Mandala Sampoerna Tbk Perluasan pabrik pengolahan dan pembuatan makanan & minuman PT. Garuda Food Putra-Putri Jaya KPI Bandung 1 Pengembangan industri pemintalan benang dan perajutan tekstil PT. Dalitex Kusuma KPI Purwakarta 1 Pembangunan Pabrik Bumbu Makanan dan Minuman Tekstil 2011-2012 Makanan dan Minuman Makanan dan Minuman 2011-2013 2011-2013 Tekstil 2011-2013 Makanan dan Minuman Makanan dan Minuman Makanan dan Minuman 2011-2013 2011-2014 2011-2013

No

Nama Projek PT. Indofood CBP Sukses Makmur

Klaster industri

Tahun Pelaksanaan

Pengembangan Industri Serat sintetis untuk tekstil (polyester) di Purwakarta PT. Indorama Synthetic Investasi Line 4,5+Support Service L5 Expansion - To become Largest Viscose Staple Fiber Manufacture in the World PT. South Pacific Viscose)

Tekstil

2011-2013

3 4

Tekstil Tekstil

2010-2013 1982-2012

KPI Cimahi 1 2 3 4 Pengembangan industri pencelupan dan penyempurnaan tekstil (PT.Nisshinbo Indonesia ) Perluasan pabrik pengolahan dan pembuatan olahan Kakao PT. Bumi Tangerang Mesindotama Pengembangan industri perajutan tekstil (PT. Central Georgrette Nusantara) Pengembangan industri perajutan tekstil (PT. Central Georgrette Nusantara) KPI Majalengka 1 Pengembangan Industri pakaian jadi dan tekstil (PT. Leetex Garment Indonesia) KPI Subang 1 2 Pengembangan Industri pakaian jadi dan tekstil (PT. Daenong Global) Continues Polymerization Plant dan Polyfibre (PT. Mutu Gading) Tekstil 2011-2014 Tekstil 2011-2014 Tekstil 2011-2014 Tekstil 2011-2013 Makanan dan Minuman Tekstil 2011-2013 2011-2013 Tekstil 2011-2014

2.3.2

Pengembangan Jawa Tengah dalam Koridor Ekonomi Jawa

Pelaksanan program Mp3EI (baik infrastruktur maupun industri) di masing-masing daerah mengacu pada KPI-KPI yang ada di daerah tersebut. Berdasarkan dokumen KP3EI terdapat 34 (tiga puluh empat) KPI di Koridor Jawa. KPI tersebut terbagi menjadi beberapa sentra, untuk setiap sektor yang ada, sesuai dengan industri masing-masing.
Tabel Error! No text of specified style in document.-4 Daftar Proyek Infrastruktur MP3EI di Jawa Tengah No Nama Projek Nilai Investasi (dalam M) KPI

No Proyek Jalan 1 2 3 4 5

Nama Projek

Nilai Investasi (dalam M)

KPI

Pembangunan dan pemeliharaan Fly Over Kali Banteng (Menuju Pelabuhan Tanjung Emas); 2011-2025; Bina Marga Pembangunan Jalan Bebas Hambatan Solo - Kertosono;20112014; Bina Marga Penanganan Jalan Semarang BawenYogyakarta (106.3 Km); 2011-2025; Bina Marga (A4;A15) Pembangunan Jalan Tol Solo Ngawi (90.10 km); 2011-2014; Bina Marga & BPJT Pembangunan Jalan Pati-Rembang-Batas Jatim-Bulu-Tuban (128.1 Km); 2011-2025; Bina Marga

139 3.255 379 7.665 352

KPI Semarang KPI Sukoharjo KPI Semarang KPI Sukoharjo KPI Pati

Bandara 1 Pembangunan Bandara Internasional di Provinsi DI Yogyakarta dalam rangka mendukung pengembangan Destinasi BorobudurYogya dan Sekitarnya; PT. GVK Company (India); Konsorsium Cekoslovakia 3.700 KPI Kulonprogo

Pelabuhan 1 2 Modernisasi Pelabuhan Tanjung Emas Semarang; 2012-2-13; PT. Pelindo III (?) (K) Peninggian lapangan penumpukan dan halaman gudang samudera serta pengerukan kolam pelabuhan di Pelabuhan Tanjung Mas; PT. Pelindo III (B5) 400 25 KPI Semarang KPI Semarang

Jalur Kereta Api 1 Pembangunan double track Kereta Api dan fasilitas penunjang prasarana Lintas Pekalongan-Semarang (89 Km); 2011-2013; Kementerian Perhubungan (?) (K) 2.200 KPI Semarang

Tabel Error! No text of specified style in document.-5 Daftar Proyek Industri MP3EI di Jawa Tengah No A 1 2 KPI Pati Perkebunan tebu dan industri gula (PT. Laju Perdana Indah) Refurbisment Pabrik Gula Pakis Baru (PT. Indofood CBP Sukses Makmur) B KPI Semarang Makanan dan Minuman Makanan dan Minuman 2012-2014 2011-2013 Industri Klaster Industri Tahapan pelaksanaan

No 1

Industri Pembangunan Pabrik Saus dan Sambal (PT. Indofood CBP Sukses Makmur)

Klaster Industri Makanan dan Minuman Migas

Tahapan pelaksanaan 2011-2012

Pembangunan fasilitas penyimpanan dan regasifikasi unit di Tambak Lorok-Semarang (PT. Pertamina) Perluasan pabrik pengolahan dan pembuatan minuman (Saat ini memproduksi hard jelly candy); PT. Yupi Indo Jelly Gum KPI Brebes Pengembangan industri pembuatan rokok kretek (PT. Bentoel Prima) KPI Cilacap Pembangunan Industri rokok kretek (PT. Gudang Garam) KPI Sukoharjo Pengembangan Spinning dan Garment (PT. Sri Rezeki Isman)

2011-2014

Makanan dan Minuman

2014-2015

C 1 D 1 E 1

Makanan dan Minuman

2011-2014

Makanan dan Minuman

2011-2014

Tekstil

2009-2013

2.3.2

Pengembangan Jawa Timur dalam Koridor Ekonomi Jawa

Berikut gambaran program pelaksanaan baik proyek industri maupun infrastruktur yang akan dilaksanakan di Jawa Timur :
Tabel Error! No text of specified style in document.-6 Daftar Proyek Infrastruktur MP3EI di Jawa Timur

No Proyek Jalan 1 2

Nama Proyek

Nilai Investasi (dalam M)

KPI

Pembangunan Inner City Surabaya 50 km; 2015; Bina Marga Pembangunan jalan menuju kawasan sepanjang 5 km (Pengembangan destinasi Surabaya - Madura dskt); 2011-2017; Bina Marga Pembangunan Jalan Tol Gempol-Pandaan 13.61 Km; 2011-2014; Bina Marga(B1) Pembangunan Jalan Tol Kertosono Mojokerto (40.05 km); 2011-2014; BPJT (?) Pembangunan Jalan Tol Ngawi Kertosono (87.02 km); 20112014; Bina Marga dan BPJT (?) Pembangunan Jalan Tol Pandaan-Malang; 2011-2025; Bina Marga&BPJT

760 50

KPI Surabaya KPI Surabaya

3 4 5 6

1.167 3.480 6.326 1.096

KPI Pasuruan KPI Mojokerto KPI Karanganyar KPI Malang

No 7 8 9

Nama Proyek Pembangunan Jalan Tol Probolinggo - Banyuwangi (215 Km); 2011-2019; BPJT; KemenPU Pembangunan Jalan Tol Surabaya-Mojokerto 36.27 km; 20112014; BPJT (A3) Pembangunan Jalan Tol Waru-Wonokromo-Tj.Perak-18.6 km; 2011-2025; BPJT (A6)

Nilai Investasi (dalam M) 13.960 3.123 8.206

KPI KPI Pasuruan KPI Surabaya KPI Surabaya

Bandara 1 Pengembangan terminal penumpang Bandara Djuanda; Surabaya; Angkasa Pura I (A2) (B) 530 KPI Surabaya

Pelabuhan 1 2 3 4 Pengembangan Dry Port di Surabaya; 2011-2013; PT. Kereta Api Indonesia (?) (K) Pengembangan Pelabuhan Branta; 2011-2014; Kementrian Perhubungan (A5) Pengembangan Pelabuhan Pasean (A2) Pengerukan kolam pelabuhan dan pembangunan terminal peti kemas di Teluk Lamong (Pengembangan Pelabuhan Tanjung Perak); 2011-2015; PT. Pelindo III (C1) 29 158 30 8.000 KPI Surabaya Nasional KPI Surabaya KPI Surabaya

Jalur Kereta Api 1 2 Pembangunan double track Semarang- Bojonegoro-Surabaya 280 km; 2011-2013; Kementerian Perhubungan (?) (K) Pembangunan Rel dalam Surabaya (Surabaya - Pasar TuriBandara Juanda 26 km track - elevated); 2011-2015; Kementerian Perhubungan (?) (K) Pembangunan Rel KA pengganti dampak Lapindo (25 km); 20112017; Kementerian Perhubungan (K) 6.350 760 KPI Surabaya KPI Surabaya

760

KPI Sidoarjo

Tabel Error! No text of specified style in document.-7 Daftar Proyek Industri MP3EI di Jawa Timur

No A 1 KPI Surabaya

Industri

Klaster Industri

Tahapan pelaksanaan

Pengembangan industri pembuatan rokok kretek dan rokok putih (PT. Karyadibya Mahardhika) KPI Sidoarjo Pengembangan industri pembuatan makanan (PT. Santos Premium Primer) Pengembangan industri pembuatan tepung terigu (PT. Siantar Top)

Makanan dan Minuman

2011-2013

B 1 2

Makanan dan Minuman Makanan dan Minuman

2011-2013 2011-2013

No C 1 D 1 2 E 1 KPI Kediri

Industri

Klaster Industri

Tahapan pelaksanaan

Pengembangan industri pembuatan rokok kretek (PT. Halim Wonowidjoyo) KPI Gresik Pengembangan industri pembuatan tepung terigu) PT. Fugui Flour & Grain Pembangunan Industri Bleaching Earth PT. Madu Lingga Raharja KPI Pasuruan Perluasan pabrik untuk peningkatan jumlah dan ragam produksi dari produk makanan dan minuman yang berbasis susu PT. Nestl Indonesia Pengembangan industri minuman ringan tidak beralkohol (soft drink PT. Coca Cola Bottling Indonesia Pengembangan industri minuman ringan (soft drink) PT. Amerta Indah Otsuka Pembangunan Pabrik Untuk Meningkatkan Jumlah Produksi Susu Kental manis dan Susu Cair PT. Indolakto KPI Malang Pengembangan industri pembuatan rokok putih PT. Bentoel International Investama TBK

Makanan dan Minuman

2011-2014

Makanan dan Minuman Makanan dan Minuman

Makanan dan Minuman

Makanan dan Minuman

3 4

Makanan dan Minuman Makanan dan Minuman

F 1

Makanan dan Minuman

Anda mungkin juga menyukai