ASMARITA JASDA
DEFENISI :
Inflamasi merupakan respons protektif setempat yang ditimbulkan oleh cedera atau kerusakan jaringan, yang berfungsi menghancurkan, mengurangi, atau mengurung (sekuestrasi) baik agen pencedera maupun jaringan yang cedera itu (Dorland, 2002). Inflamasi merupakan respon terhadap cedera. Arti khususnya, inflamasi adalah reaksi vascular yang hasilnya merupakan pengiriman cairan, zat-zat yang terlarut dan sel-sel dari sirkulasi darah ke jaringan interstitial pada daerah cedera atau nekrosis.
Etiologi
inflamasi menurut (Menurut Robbins dkk, 2002) 1. infeksi mikroba 2. materi fisik 3. materi kimia 4. jaringan nekrotik 5. reaksi imunologis
1. memungkinkan penambahan molekul dan sel efektor kelokasi infeksi untuk meningkatkan performa makrofag 2.menyediakan rintangan untuk mencegah penyebaran inf eksi 3. mencetuskan proses perbaikan untuk jaringan yang rusak
3 FASE INFLAMASI
1. Perubahan dalam sel-sel dan sistem sirkulasi, ada cedera pada bagian tubuh terjadi penyempitan pembuluh darah untuk mengendalikan perdarahan, sehingga terlepaslah histamin yang gunanya untuk meningkatkan aliran darah ke daerah yang cedera. Pada saat yang sama dikelurkan kinin untuk meningkatkan permeabilitas kapiler yang akan memudahkan masuknya protein, cairan, dan leukosit untuk suplai daerah yang cedera. Setelah cukup aliran darah setempat menurun untuk menjaga l eukosit agar tetap di daerah yang cedera. 2. pelepasan eksudat, terjadi setelah leukosit memakan bakteri2 yang ada di daerah cedera, kemudian eksudat dikeluarkan. 3. regenerasi, yaitu fase pemulihan perbaikan jaringan atau pembentukan jari ngan baru.
Keterangan: 1. Respon yang terlokalisasi dipicu ketika sel-sel jaringan yang rusak oleh bakteri atau kerusakan fisik membebaskan sinyal kimiawi seperti histamin dan prostaglandin. 2. Sinyal tersebut merangsang pembesaran kapiler (yang mengakibatkan peningkatan aliran darah) dan meningkatkan permeabilitas kapiler di daerah yang terserang. Sel-sel jaringan juga membebaskan zat kimia yang mengandng fagositik dan limfosit. 3. Ketika fagosit tiba ditempat luka, mereka memakan patogen dan serpihanserpihan sel dan jaringan itu sembuh.
POSITIVE : @. Untuk menahan dan memisahkan kerusakan sel @. Menghancurkan microorganisme @. Menginaktifkan toksin @. Mempersiapkan perbaikan jaringan NEGATIVE : @. Menyebabkan reaksi hipersensitifitas @. Mengancam jiwa @. Menyebabkan kerusakan organ progresif @. Pembentukan jaringan parut
Peradangan dapat diklasifikasikan sebagai akut dan kronis. Peradangan akut merupakan respon awal dari tubuh untuk rangsangan berbahaya dan terjadi karena peningkatan gerakan plasma dan leukosit (terutama granulosit) dari darah ke dalam jaringan yang terluka. Satu aliran peristiwa biokimia menjalar, dan jatuh tempo respon inflamasi, yang melibatkan sistem vaskular lokal, sistem kekebalan tubuh, dan berbagai sel dalam jaringan cedera Peradangan berkepanjangan dikenal sebagai peradangan kronis, mengarah ke perubahan progresif dalam jenis sel yang berada di lokasi peradangan dan ditandai oleh kerusakan simultan dan penyembuhan jaringan dari proses inflamasi.
REAKSI INFLAMASI
Sel sel yang berperan dalam inflamasi : 1. Neutrofil 2. Makropag 3. Limfosit 4. Eusinofil 5. Sel mast
MEDIATOR INFLAMASI