Anda di halaman 1dari 4

Siapa yang penasaran ingin menjajal biodiesel?

Rasa penasaran Anda bakal terjawab Pertamina telah me-lansir bahan bakar baru bernama Biosolar (20/5). Asyiknya, bah dengan campuran lima persen biodiesel ini punya banderol Rp 4.300, sama persis de Solar. Akan tetapi, apakah performa Biosolar lebih baik? Goba simak hasif tes OTO be-rikut ini. SULFUR RENDAH

Selama ini, kehadiran biodiesel di Indonesia memang masih dalam ling-kup riset. Ta kesayangan Anda ini pun berkesempatan menjajalnya bersama beberapa instansi sep Pusat Pengembangan Kelapa Sawit di Medan, Sumut maupun Engineering Center, B Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) (OTOMOTIF No. 13 dan 14/XV).

Namun kali ini, Anda akan bisa mencicipi sendiri bahan bakar yang terbuat dari min nabati. Biosolar yang diracik Pertamina mempunyai komposisi 5% biodiesel yang di dengan 95% solar.

Biodiesel dapat dibuat dari minyak kelapa sawit (crude palm oil /cpo) dan minyak ja (crude jatropha oil /CJO). Namun untuk sementara ini, Biosolar masih mengandalka sebagai bahan bakunya.

Menilik spesifikasi Biosolar, setingkat di atas Solar namun tetap di bawah Pertamina Cetane number tercatat 51, berada di antara Solar (48) dan DEX (53). Hal ini sedikit memberi gambaran performanya. Semakin tinggi angka cetane, tarikan mesin pun ki enteng.

Perbedaan signifikan dengan Solar tampak dari kadar sulfur Biosolar yang sangat re "Sulphur content maksimal yang ditetapkan Pertamina adalah 500 ppm, jauh lebih re dari standar Solar 3.500 ppm dan mendekati DEX dengan 300 ppm" ujar M. Harun, bicara Pertamina.

Spesifikasi ini punya makna penting. yaitu Biosolar siap dikonsumsi mobil-mobil di modern. Mesin diesel, masa kini dengan teknologi canggih seperti common-rail mem membutuhkan bahan bakar dengan kandungan sulfur rendah, Sebab sulfur bisa mem karat yang bisa menyumbat saluran-saluran kcil pada sistem common-rail

Nah, demikian gambaran umum mengenai Biosolar, bahan bakar diesel terbaru dari Pertamina. Untuk membuktikan keampuhannya, serangkaian tes sudah disiapkan. M hasilnya ? Metode Tes

Tampak dari spesifikasi Biosolar, nilai cetane lebih tinggi dari Solar. OTOMOTIF p penasaran dengan efeknya pada mesin mobil. Mampukah Biosolar bikin tarikan tam enak? Guna mensimulasikan performa, diadakan pengetesan tenaga Isuzu Panther be 4JA1 yang sudah dilengkapi turbo dengan chasis dynamometer Dyno Dynamics pad

bengkel Khatulistiwa Suryanusa di Jin. Pramuka, Jaktim.

Bahan bakar dijaga sedemikian rupa agar tidak terjadi kontaminasi saat pemakaian. C dengan memisahkan keduanya pada dua jeriken terpisah. Jadi tidak lagi memakai tan bahan bakar asli mobil . Karena itu, jalur bahan bakar pun diubah. Tidak lagi memakai jalur dari dan menuju Caranya slang bahan bakar asli menuju dan dari injection pump dicopot dan diganti slang baru menuju jeriken.

Untuk pengetesan tenaga, dilakukan tiga kali power run dan diambil yang terbaik. L dilanjutkan dengan tes konsumsi bahan bakar yang juga dilakukan di atas dyno. Tan terpisah dan diisi masing-masing 5 liter Solar dan Biosolar . Tes konsumsi dilakukan dengan menaikkan kecepatan mulai dari gigi pada 72 km/ja Putaran mesin pada gigi empat dijaga stabil 2.510 rpm. Juga dilakukan pembebanan dynamometer dengan tractive effort antara 251-258 Ib.

Dengan kondisi itu, mesin dijalankan sejauh 15 kilometer yang diukur pada dynamo Begitu mencapai 15 kilometer, mesin langsung dimatikan dan sisa bahan bakar diu-k ulang untuk menghitung konsumsinya. HASIL TES

Dari tiga kali power run yang dilakukan pada kedua bahan b'akar, terlihat grafik tena berbeda. "Kenaikan tenaga di putaran bawah relatif sama, namun Biosolar lebih bert putaran atas," ujar Ovi Sardjan, operator dyno test dari Khatulistiwa Suryanusa.

Hal ini tampak mulai dari 2.000 rpm. Grafik Biosolar berada di atas Solar biasa. Sam puncaknya 66,9 dk pada putaran 3.419 rpm. Se-dangkan Solar sedikit di bawahnya d 66 dk pada kitiran mesin yang sama.

Lantas dari lima liter bahan bakar pada uji konsumsi, baik Biosolar mau-pun Solar m angka yang sama. Sisa bahan bakar 3,2 liter. Berarti keduanya terkonsumsi 1,8 liter km.

Anda mungkin juga menyukai